• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MAHARAH QIRA’AH MATERI AR-RIYADHAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS XII MA AL IRSYAD SUNGAI TUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN MAHARAH QIRA’AH MATERI AR-RIYADHAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS XII MA AL IRSYAD SUNGAI TUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS XII MA AL IRSYAD SUNGAI TUAN

AHMAD NOOR

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : ahmadnoor24061972@gmail.com

ABSTRAK

Penggunaan model pembelajaran discovery learning merupakan salah satu model alternatif untuk meningkatkan penguasaan maharah qiraah . Sebagaimana permasalahan pada siswa kelas XII MA Al-Irsyad yaitu rendahnya penguasaan gramatikal bahasa Arab yang berdampak pada rendahnya keterampilan membaca siswa. Penggunaan Model Discovery Learning sangat mendukukung karena siswa dapat menghafal aturan-aturan gramatika dan sejumlah mufradat atau kosa kata tertentu yang kemudian dirangkaikan menurut tata bahasa yang berlaku.

penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca bahasa Arab melalui model pembelajaran discovery learning pada siswa kelas XII MA Al- Irsyad. Bentuk penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas(PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan tindakan yaitu perencanaan, pelaksanan, pengamatan dan refelksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MA Al-Irsyad yang berjumlah 33 siswa. sumber data yang digunakan berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. wawancara, tes, dan dokumentasi. Hasil belajar dikatakan tuntas apabila ketuntasan individual mencapai 65 dan ketuntasan klaksikal 75 % dari seluruh siswa dalam satu kelas memperoleh nilai 33.3 %.Pada siklus I nilai rata-rata kelas 69 dengan ketuntasan belajar klaksikal sebesar 66.7 %.Pada siklus II nilai rata-rata kelas 73 dengan ketuntasan klaksikalsebesar 85.7 %.Pada siklus III .nilai rata-rata kelas 80 dengan ketuntasan belajar klaksikal sebesar 95.2 %.Pada siklus IV nilai rata-rata kelas 80,1 dengan ketuntasan belajar klaksikal sebesar92,2%.Simpulan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keterampilan memabaca bahasa Arab siswa kelas XII MA Al Irsyad.

Kata Kunci : maharatul qiraah, model discovery learning,

(2)

PENDAHULUAN

Pembelajaran Bahasa arab bagi guru memiliki tujuan yaitu untuk memperdalam dan mengembangkan kemampuan Bahasa Arab yang telah dimiliki sebelumnya. Adapun bagi peserta didik pembelajaran bahasa Arab memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi mereka dengan orang lain dengan menggunakan Bahasa Arab.

Maharah qira’ah merupakan sarana yang penting bagi peserta didik agar dapat berinteraksi dengan bahasa Arab secara mandiri dimanapun dan kapanpun, misalnya membaca buku, surat kabar, majalah berbahasa Arab atau mengakses situs bahasa Arab yang ada di internet.

Kondisi pembelajaran di Madrasah Aliyah Al Irsyad Sungai Tuan dewasa ini masih banyak yang monoton. Monoton pelajaran maksudnya selalu itu-itu saja atau tidak ada ragamnya. Guru hanya memaknai mengajar sebagai menyampaikan materi, hal ini dapat diamati dalam praktis pembelajaran sehari-hari. Dampak dari hal tersebut, peserta didik menjadi pasif, mudah bosan, mengantuk dan guru mendominasi aktivitas pembelajaran.

Discovery Learning adalah metode pembelajaran yang menerapkan Inquiry-Based Instruction. Discovery learning adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan

(3)

kebenaran baru.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mencoba mengangkat penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Maharah Qira’ah Materi Ar riyadhah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas XII MA Al Irsyad

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Tes meliputi soal yang diberikan kepada siswa.

Sedangkan non tes meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi HASIL PENELITIAN

Dalam hal ini dilakukan analisis hasil pemahaman siswa dari materi yang dipelajari untuk tiap siklusnya serta analisis hasil observasi kegiatan awal dan hasil tes tiap siklusnya. Penerapan model inisudah dibuktikan dengan pendapat dari sebagian tokoh pendidikan yaitu Discovery learning juga mengembangkan pemikiran pada tingkat yang lebih tinggi, artinya tidak hanya terbatas pada meningkatkan pengetahuanmelainkan juga mengembangkan kemampuan dan siswa dalam mengatasi pemecahan masalahan. Adapun hasil tes pada tiap siklus dan tingkat pemahamansiswa pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut.

Pra siklus

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 18 orang 52%

2 Belum Tuntas 15 orang 48%

Table 2 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

(4)

1 Tuntas 21 orang 64%

2 Belum Tuntas 12 orang 36%

Dari tabel 2 di atas dapat disimpulkan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus 1 masih menunjukkan hasil yang belum signifikan berhasil. Siswa yang tuntas hanya mencapai 64% dan belum tuntas 36%.

Dari siklus pertama, diketahui bahwa siswa yang tuntas pada pretest hanya 52%

dan yang tuntas pada posttest 64%. Kenaikan siswa yang mengalami ketuntasan hanya 3 orang.

Table 11 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 29 orang 87,87%

2 Belum Tuntas 4 orang 12,12%

Dari tabel 11 di atas dapat disimpulkan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT degan aplikasi Quizizz pada siklus II telah menunjukkan hasil yang signifikan berhasil. Siswa yang tuntas mencapai 87% dan belum tuntas 12.12%. Dari siklus kedua, diketahui bahwa siswa yang tuntas sebanyak 29 orang pada tes hasil belajar dan yang belum tuntas hanya 4 orang.

Dilihat dari aktivitas siswa dan aktivitas guru, kategori keduanya sudah pada posisi baik sekali, Pembelajaran koperatif team games tournament ini telah dilaksanakan sesesuai prosedur. Karena nilai ketuntasan siswa pada materi

(5)

telah melewati 85%, maka pembelajaran telah berhasil.

Pembelajaran kooperatif tipe team games tournament berbantukan aplikasi Quizziz dapat menjadi solusi dalam permasalahan pembelajaran terkait materi geometri ruang.

Pada pelaksanaan siklus I, proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif berjalan dengan baik. Dari sisi guru, guru melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan, namun guru kurang berimprovisasi dalam melaksanakan tehnik pembelajarannya. Proses masih terasa yang kaku. Begitu juga dengan aktivitas siswa, siswa masih belum terlihat aktif sekali, guru harus berkali-kali memberikan instruksi agar mereka dapat bekerjasama satu sama lainnya. Namun demikian dua kali pertemuan terdapat penambahan siswa yang memperoleh hasil belajar tuntas, meski peningkatan tersebut belum mencapai 85%.

Siklus II merupakan siklus perbaikan, Disini peneliti mempelajari hasil observasi aktivitas guru dan siswa, mempelajari hasil perbandingan pretest dan posttest.

Selanjutnya memperbaiki proses pembelajaran di pertemuan 1 dan pertemuan 2 di siklus II.Proses pembelajaran di siklus II mengalami peningkatan, dimana hasil pengamatan untuk aktivitas guru lebih baik dari pada siklus I. Begitu juga hasil pengamatan pada aktivitas, Siswa di siklus II mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas mereka di siklus I. Upaya perbaikan yang dilakukan oleh guru membawa hasil dengan meningkatkanprosentasi siswa yang memperoleh ketuntasan nilai, yaitu minimal 75. Meskipun masih ada 4 siswa yang belum mencapai tuntas, namun mereka mencapai kenaikan nilai dari sebelumnya di siklus I.

(6)

KESIMPULAN

Penggunaan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keterampilan memabaca bahasa Arab siswa kelas XII MA Al Irsyad.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangkerja.id/blog/discovery-learning

Hermawan, Acep . Metodologi Pembeajaran Bahasa Arab. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014

Referensi

Dokumen terkait

Dalam keadaan normal didapatkan sedikit sekali lendir dalam tinja. Terdapatnya lendir yang banyak berarti ada rangsangan atau radang pada dinding usus. a) Lendir yang terdapat

melalui pelatihan kerja. b) Ekstensifikasi merupakan usaha pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas sumber pendapatan dengan cara mencari, menggali dan mengelola

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 2 (1996 : 437-438) kampanye adalah sebuah gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dan sebagainya), sedangkan Rogers

membersihkan angkutan umum biasanya menawarkan jasanya disepanjang jalan masuk areal terminal. Penyemir berada di areal terminal menawarkan jasanya kepada penumpang

1) Rapat oleh instansi yang termasuk dalam forum lalu lintas Kota Malang pada sebelum pelaksanaan uji rekayasa lalu lintas di kawasan Lingkar Universitas Brawijaya yang

Banyak hal yang akan terkena dampak dari terabaikannya penentuan arah kemajuan tambang, yaitu sasaran produksi yang tidak terpenuhi, kadar yang tidak sesuai dengan yang

Sama dengan semua produk lainnya, sepatu juga ada yang harganya mahal dan murah, kualitasnya tinggi dan standar, serta bercita rasa tinggi atau sederhana, namun pameran kali

Berdasarkan Tabel 3 skor rata-rata hasil belajar siswa berkemampuan akademik tinggi yang belajar strategi pembelajaran CSM sebesar 78,514, lebih tinggi 5,92% dari rata-rata