• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

Metode penelitian ini adalah dengan menentukan material dari filter udara yag akan digunakan pada Electrostatic Precipitator dengan melakukan pengujian terhadap dua material, yaitu besi dan stainless steel 304.

Gambar 3.1 Diagram Alir Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Pembuatan Spesimen

Uji Laju Korosi XRD

Kesimpulan

Selesai

Studi Literatur

Persiapan Spesimen

Pengambilan data Pengujian

Analisa Data SEM EDX

(2)

18 Keterangan:

1. Mulai

Memulai dengan membuat kerangka ide dari penelitian.

2. Studi literatur

Mencari informasi pendukung dari berbagai sumber seperti internet dan jurnal-jurnal terkait dengan electrostatic precipitator (ESP), material yang dapat digunakan pada collecting plate ESP.

3. Persiapan Alat dan Bahan

Melakukan persiapan seperti alat dan bahan sebelum penelitian.

4. Pembuatan Spesimen

Membuat Spesimen sesuai ukuran yang dibutuhkan.

5. Persiapan Spesimen

Melakukan persiapan untuk melakukan pengujian pada spesimen 6. Uji Laju Korosi

Melakukan perendaman menggunakan cairan NaCl 3,5% pada spesimen 7. SEM EDX

Melakukan pengamatan menggunakan mesin SEM 8. XRD

Melakukan pengamatan material menggunakan mesin XRD 9. Pengambilan Data

Mengambil data dari pengujian yang sudah dilakukan 10. Analisa Data

Melakukan analisa terhadap kedua sampel dan membandingkan material mana yang cocok untuk dijadikan material plat penyaring udara.

11. Kesimpulan

Setelah menganalisa dan menentukan material yang cocok, maka bisa diambil kesimpulan untuk pemilihan material yang baik dan cocok digunakan collecting plate ESP.

12. Selesai

Proses pengujian selesai.

(3)

19 3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan dan menunjang penelitian ini.

3.2.1 Alat

Untuk alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Gelas Ukur

Gelas ukur disini digunakan sebagai wadah untuk menempatkan spesimen besi dan stainless steel 304 yang direndam pada cairan NaCl 3,5%.

Gambar 3.2 Gelas Ukur

2. Timbangan Digital

Timbangan digital disini digunakan untuk mengukur berat dari spesimen besi dan stainless steel 304 yang telah dilakukan perendaman untuk mengetahui perbandingan dari berat spesimen.

Gambar 3.3 Timbangan Digital

(4)

20 3. Mesin SEM EDX

Mesin SEM EDX yang digunakan pada pengujian ini adalah mesin SEM Evo 10 tipe LS 10 dari Zeiss, SEM digunakan untuk melihat perubahan struktur mikro pada spesimen besi dan stainless steel 304 yang telah dilakukan pengujian.

Gambar 3.4 Mesin SEM EDX Zeiss

4. Mesin XRD

Mesin XRD yang digunakan pada pengujian ini adalah mesin XRD D8 Advanced dari Bruker, XRD disini digunakan untuk melihat perubahan komposisi dan mengamati struktur kristal pada spesimen besi dan stainless steel 304 yang telah dilakukan pengujian.

Gambar 3.5 Mesin XRD Bruker

(5)

21 3.2.2 Bahan

Untuk bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Plat Baja

Plat baja yang digunakan pada penelitian memiliki dimensi yang berbeda sesuai dengan pengujiannya. Untuk pengujian laju korosi dimensi spesimen 3 x 5 cm sebanyak 3 buah, untuk pengujian SEM dimensi spesimen 1 x 1 cm sebanyak 2 buah, dan untuk pengujian XRD dimensi spesimen 2 x 2 cm sebanyak 2 buah.

Gambar 3.6 Plat Baja

Berikut komposisi dari material baja berdasarkan Material Safety Data Sheet:

Tabel 3.1 Komposisi Baja

CAS# Nama Kimia Persen EINECS/ELINCS

7439-89-6 IRON 88 231-096-4

7440-44-0 CARBON 1,6 231-153-3

7440-47-3 CHROMIUM 1,0 231-157-5

7440-50-8 COPPER 1,75 231-159-6

7439-96-5 MANGANESE 2,0 231-105-1

7439-98-7 MOLYBDENUM 1,8 231-107-2

7440-02-0 NICKEL 1,6 231-111-4

7440-21-3 SILICON 2,25 231-130-8

(6)

22 2. Plat Stainless Steel 304

Plat Stainless Steel 304 yang digunakan pada penelitian memiliki dimensi yang berbeda sesuai dengan pengujiannya juga. Untuk pengujian laju korosi dimensi spesimen 3 x 5 cm sebanyak 3 buah, untuk pengujian SEM dimensi spesimen 1 x 1 cm sebanyak 2 buah, dan untuk pengujian XRD dimensi spesimen 2 x 2 cm sebanyak 2 buah.

Gambar 3.7 Plat Stainless steel 304

Berikut komposisi dari material Stainless steel 304 berdasarkan Material Safety Data Sheet:

Tabel 3.2 Komposisi Stainless Steel 304

Komponen CAS# %Berat

Carbon (C) 7440-44-0 0.08

Manganese (Mn) 7439-96-5 2.0

Phosphorus (P) 7723-14-0 0.045

Sulfur (S) 7704-34-9 0.030

Silicon (Si) 7440-21-3 2.0

Chromium (Cr) 7440-47-3 18.0-20.0

Nickel (Ni) 7440-02-0 8.0-12.0

Molybdenum (Mo) 7439-98-7 2.0-3.0

Nitrogen (N) 7727-37-9 0.10

Iron (Fe) 7439-89-6 Balance

(7)

23 3. Cairan NaCl 3,5%

Cairan NaCl 3,5% merupakan cairan yang digunakan untuk pengujian laju korosi sebagai bahan pembuat korosi dari spesimen besi dan stainless steel 304.

Gambar 3.8 Cairan NaCl 3,5%

3.3 Sampling Point

Sampling Point merupakan titik dimana tempat pengambilan data dari penelitian yang dilakukan. Sampling point memiliki tujuan untuk mempermudah pengambilan data yang diperlukan. Berikut merupakan ilustrasi dari Sampling point yang berada pada ESP.

Gambar 3.9 Ilustrasi Sampling Point

(8)

24 Sampling Point A pada plat ESP, karena pengujian yang dilakukan berada pada plat ESP ini untuk mengetahui material yang baik untuk digunakan menjadi filter udara pada ESP.

3.4 Metode Penelitian

Adapun Metode penelitian digunakan pada pengujian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Eksperimen

Penelitian ini dilakukan dengan menguji plat baja, dan plat Stainless Steel 304 menggunakan pengujian laju korosi, SEM, dan XRD untuk mengetahui fasa yang terbentuk pada spesimen besi dan Stainless Steel 304.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel Penelitian ini terbagi menjadi dua, variabel terikat dan variabel bebas. Adapun variabel dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel terikat : Pengujian Korosi, SEM, dan XRD pada material 2. Variabel bebas : Jenis Material yang digunakan

3.6 Diagram Skematik Penelitian

Diagram skematik penelitian ini berfungsi untuk memberitahukan bagaimana proses dari penelitian atau pengujian yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa agar mendapatkan hasil data yang efektif.

3.6.1 Diagram Skematik Pengujian Uji Laju Korosi

Dibawah ini merupakan diagram skematik penelitian yang dilakukan untuk pengujian laju korosi.

(9)

25 Gambar 3.10 Diagram Skematik Uji Laju Korosi

Berikut ini adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk pengujian laju korosi:

1. Mempersiapkan spesimen baja dan Stainless Steel 304 dengan memotong spesimen berukuran 3 cm x 5 cm masing-masing 3 buah dan diberi nama B1, B2, B3, SS1, SS2, dan SS3.

2. Menimbang berat awal pada masing-masing spesimen dengan timbangan kemudian mencatat hasilnya.

3. Merendam spesimen pada gelas ukur yang berisikan cairan NaCl 3,5% dan diamkan selama 7 hari.

4. Menimbang berat spesimen yang sudah dibersihkan setelah perendaman 7 hari dengan timbangan kemudian mencatat hasilnya.

5. Merendam lagi spesimen pada gelas ukur yang berisikan cairan NaCl 3,5%

dan diamkan selama 7 hari lagi, total 14 hari.

6. Menimbang berat spesimen yang sudah dibersihkan setelah perendaman 14 hari dengan timbangan kemudian mencatat hasilnya.

Spesimen Baja dan SS304

(10)

26 7. Merendam lagi spesimen pada gelas ukur yang berisikan cairan NaCl 3,5%

dan diamkan selama 7 hari lagi, total 21 hari.

8. Menimbang berat spesimen yang sudah dibersihkan setelah perendaman 21 hari dengan timbangan kemudian mencatat hasilnya.

9. Melakukan perhitungan laju korosi pada penelitian ini dan membuat grafik penurunan laju korosi.

3.6.2 Diagram Skematik SEM EDX

Dibawah ini merupakan diagram skematik untuk pengambilan data pada SEM EDX.

Gambar 3.11 Diagram Skematik SEM EDX

Berikut adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk SEM EDX:

1. Mempersiapkan spesimen baja dan Stainless Steel 304 dengan memotong spesimen berukuran 1 cm x 1 cm masing-masing sebanyak 2 buah dan diberi nama spesimen B1, B2, SS1, dan SS2.

2. Melakukan pemanasan pada spesimen B2 dan SS2 dengan suhu yang terbaca oleh thermocouple mencapai 757,5°C dalam waktu 60 menit.

Spesimen Baja dan SS304

(11)

27 3. Melakukan pengamatan menggunakan SEM EDX pada semua spesimen.

4. Menganalisa hasil data yang sudah diamati oleh mesin SEM EDX.

3.6.3 Diagram Skematik XRD

Dibawah ini merupakan diagram skematik untuk pengambilan data pada XRD.

Gambar 3.12 Diagram Skematik XRD

Berikut adalah prosedur yang dilakukan untuk pengambilan data XRD:

1. Mempersiapkan spesimen baja dan Stainless Steel 304 dengan memotong spesimen berukuran 2 cm x 2 cm masing-masing sebanyak 2 buah dan diberi nama spesimen B1, B2, SS1, dan SS2.

2. Melakukan pemanasan pada spesimen B2 dan SS2 dengan suhu yang terbaca oleh thermocouple mencapai 757,5°C dalam waktu 60 menit.

3. Melakukan pengamatan menggunakan XRD pada semua spesimen.

4. Menganalisa hasil data yang sudah diamati oleh mesin XRD.

Spesimen Baja dan SS304

(12)

28 3.7 Time Schedule

Time Schedule adalah pedoman waktu selama menjalankan penelitian sehingga penulis dapat melakukan penelitian dengan terjadwal dan tempat pelaksanaan penelitian ini di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang ada di Sindangsari.

Referensi

Dokumen terkait

Mengalokasi selisih lebih nilai wajar atas nilai buku perusahaan anak pada tanggal akuisisi ..4. Memahami konsep kepentingan non-pengendali ketika perusahaan induk

Apabila ada penandaan tahun pengguna jika sudah 150- 180 kali dicuci linen tersebut sudah tidak layak digunakan maka harus dihapuskan Kelayakan pakai dan sisi infeksi dilakukan

Abstrak—sekarang ini,perkembangan zaman sangatlah berjalan dengan cepat.kebutuhan masyarakat akan tekhnologi semakin tinggi,khususnya bagi masyarakat perkotaan tekhnologi

Skripsi yang berjudul “Analisis Fikih Empat Mazhab terhadap Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Malang Nomor 6884/Pdt.G/2015/PA.Kab.Mlg tentang Nafkah Ma>d{iyah

Beton adalah campuran semen portland atau hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tampa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Adapun

Panel Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya, baterai yang mengubah cahaya menjadi listrik.. Panel surya

Melalui sistem ini, sukatan pelajaran dan peperiksaan yang seragam serta menggunakan bahasa pengantar yang sama merupakan langkah penting memupuk semangat perpaduan, nilai

Hasil: analisis penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas dari beberapa literatur mengacu pada teori Freedman yaitu faktor tidak langsung