• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN PULANG PISAU 4.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN PULANG PISAU 4."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2190

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN

PULANG PISAU 4

.

Tri Handayani 1

Email: htri78795@gmail.com ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SDN Pulang Pisau 4, penyebabnya adalah karena metode pembelajaran yang belum tepat, hal ini menyebabkan pelajaran PAI dan BP kurang diminati siswa, sehingga materi kurang dipahami secara maksimal.

Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan rumusan masalah “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran PAI dan BP SDN Pulang Pisau 4?”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 2 siklus dengan rancangan siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Objek penelitian hanya berpusat pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode two stay two stray dengan subjek penelitian siswa kelas V, pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, test dan dokumentasi. Data di analisis menggunakan metode deskriftif kuantitatif dimana penulis menggambarkan gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada mata pelajaran PAI dan BP di SD Negeri Pulang Pisau 4 terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada siklus I dari capaian 46,663% dengan hasil belajar siswa yang tidak tuntas mencapai 53,33%. maka pada siklus II hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan 86,6%, dengan hasil siswa yang belum tuntas 13,3%. maka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay stray hasil belajar siswa meningkat.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray;

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2191 PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Manusia berhak mendapat pendidikan yang layak sesuai perkembangannya, sehingga harus memahami bahwa pendidikan yang di dapatnya selama ini bukan sekedar formalitas belaka, namun lebih dari itu, Pendidikan akan sangat menentukan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dimulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi secara berkesinambungan.

Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses, yang mana terdapat jantung pembangunan pribadi dan masyarakat. Pendidikan merupakan proses memberdayakan atau mengembangkan semua talenta (bakat) anak, mewujudkan potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan termasuk tujuan pribadi. (Syafaruddin,2015:50). Proses itu berupa transformasi pengetahuan, tekhnologi, dan keterampilan. Pentingnya pendidikan menyebabkan semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan, sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak menerima pendidikan dari orangtuanya dan manakala anak-anaknya sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi, yang bertujuan memberikan wawasan keagamaan pada siswa untuk membentuk kompetensi siswa dalam menyajikan gagasan pengetahuan.

Pada pembelajaran PAI dan BP khususnya materi Bulan Ramadan yang Indah guru menggunakan metode yang kurang variatif dan memposisikan dirinya sebagai sosok ysng serba tahu. Siswa kurang dilibatkan dalam pemanfaatan potensi yang mereka miliki, perhatian guru hanya terfokus pada siswa yang duduk dibangku depan, sehingga membuat siswa yang duduk di bangku belakang merasa kurang diperhatikan dan mereka menjadi semakin malas atau bosan mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung Dalam kegiatan pembelajaran, sering kali guru masih menggunakan metode ceramah, ketidak mampuan guru dalam menyajikan pembelajaran yang menarik di kelas, membuat siswa merasa jenuh, mengantuk dan kurang konsentrasi akhirnya

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2192

materi tidak bisa terserap dengan sempurna. Siswa diberi materi secara penuh dan kesempatan siswa untuk berpendapat sangatlah kecil karena pembelajaran berpusat pada guru (teacher center) Hal ini menjadikan prestasi siswa rendah.

Guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya, sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan suatu usaha pembelajaran PAI dan BP yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Melihat hal ini peneliti berinisiatif mencoba menerapkan metode yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.yaitu metode Two Stay Two Stray (TSTS), dua tinggal dua tamu. Konsep ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Dengan model pembelajaran ini guru dapat menemukan cara-cara yang lebih baik, komunikatif dan efektif untuk mengatasi masalah pembelajaran. Dalam proses ini, akan terjadi kegiatan menyimak materi pada siswa. siswa diajak untuk bergotong royong dalam menemukan suatu konsep. Penggunaan model pembelajaran TSTS akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.

Selain itu, alasan menggunakan model pembelajaran TSTS ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar.

Data sementara yang peneliti peroleh, di SDN Pulang Pisau 4 terdapat 5 siswa yang mencapai ketuntasan dengan presentase 33,33% sedangkan siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas terdapat l0 siswa dengan presentase 66,66%.

Dengan demikian, dilihat dari nilai hasil belajar siswa prasiklus diatas jelas menunjukkan bahwa siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) jauh lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang tidak mencapai nilai KKM atau melebihinya. Sehingga proses pembelajaran PAIdanBP dikelas V tersebut, diketahui masih rendah. Berdasarkan paparan latar belakang diatas, peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian dalam rangka memperbaiki hasil belajar siswa. Maka peneliti tertarik mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Pulang Pisau 4”.

METODE PENELITIAN

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2193

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) PTK merupakan penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas, sebagai salah satu upaya guru dalam berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Pendekatan yang dipakai peneliti menggunakan pendekatan Kuantitatif Deskriftif yaitu peneliti berusaha mendeskripsikan suatu bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray.

Penelitian ini dilakukan di SDN Pulang Pisau 4 Jl. Bandar RT.006 Kec.

Kahayan Hilir Kab. Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Sekolah Berakreditasi B, Subjek Penelitian adalah Siswa kelas V SDN Pulang Pisau 4 yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 8 orang siswa perempuan dan 7 orang siswa laki-laki. Data dikumpulkan menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. melalui tes formatif yaitu tes hasil belajar siswa. Peneliti lebih spesifik pada kuantitatif untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Suharsimi. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Mengacu pada desain penelitian milik Kemmis & Mc Taggart (1988) maka penelitian ini terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap tindakan/ pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observasion), dan Tahap refleksi.

HASIL PENELITIAN

Melihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Awal Asy’ari (2017:1-10) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII di MTSN 1 Kota Agung Tanggamus” membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di MTSN 1 Kota Agung Tanggamus. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Dewi Novitasari dengan judul “ Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS DI Siswa Kelas V MIM Hadimulyo Tahun Pelajaran 2018/2019” berkesimpulan dengan menggunakan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V semester ganjil MIM Hadimulyo Tahun Pelajaran 2018/2019 yang ditandai dengan meningkatnya

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2194

persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 100% diakhir siklus, baik pada siklus I maupun siklus II.

Berdasarkan permasalahan yang diperoleh dari hasil observasi dan pretest diperlukan perencanaan yang matang sebelum tahap tindakan dilakukan.

Rencana–rencana tersebut adalah sebagai berikut:

Merancang rencana pembelajaran materi Bulan Ramadan yang Indah dengan menerapkan strategi two stay two stray dan mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar tes siswa, lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pemberi materi pelajaran (guru), sedangkan guru kelas bertindak sebagai kolaborator dan pada peneliti.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2195

Guru menyampaikan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun, materi Bulan Ramadan yang Indah disampaikan secara klasikal.

siswa dibagi kedalam 3 kelompok secara heterogen ( (berkemampuan tinggi dan rendah) duduk diatur berdasarkan kelompok yang telah ditetapkan. kemudian dibagikan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Selesai diskusi di dalam kelompok, kemudian 2 dari 5 anggota dari masing- masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu.

Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompoknya masing-masing dan melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

Salah satu kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas kemudian peneliti membahas dan mengarahkan ke bentuk formal.Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap anak untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

Siklus 1 Selama proses pembelajaran berlangsung, selama itu pula proses pengamatan dilaksanakan. Pada lembar observasi, observer akan mengisi kolom–kolom aspek penilaian siswa dengan angka.

Angka 1 menunjukkan aktivitas siswa kurang baik.

Angka 2 menunjukkan bahwa aktivitas siswa cukup baik.

Angka 3 menunjukkan aktivitas siswa baik.

Angka 4 menunjukkan aktivitas siswa sangat baik. Angka tersebut memiliki kriteria tertentu.

Berikut adalah hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I

No Aspek yang Diamati Bobot

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 2

2 Kekondusifan suasana belajar 1

3. Keantusiasan siswa dalam mengerjakan tugas 1

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2196

4. Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat

1

1. Keberanian siswa dalam bertanya 1

Jumlah 6

Persentase (%) 60

Rata-Rata 2

Keterangan Baik

Berdasarkan data dari tabel diatas, diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah menunjukkan aktivitas yang kurang baik,hal tersebut diperoleh dengan adanya catatan nilai yang sudah menunjukkan presentase mencapai 50,%, namun nilai tersebut masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 70

Analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pekembangan hasil belajar siswa yang diperoleh dari lapangan ke dalam catatan. Data nilai siswa yang diperoleh dari tes hasil belajar I sebagai berikut :

Berdasarkan hasil data diatas, maka dapat diperoleh data sebagai berikut:

Hasil Belajar Keterangan Banyak Siswa Persentase

Skor > 70 Tuntas 7 46,66

Skor <70 Tidak Tuntas 8 53,33

Jumlah 15 100

Nilai Rata-Rata 68,66

Dari tabel diatas nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam siklus I yaitu sebesar 68,66 dan hanya 7 siswa dengan persentase sebesar 46,66% yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase sebesar 53,33% dengan nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 80. Maka ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I ini belum tercapai. Dari hasil observasi, pada pembelajaran siklus I ini masih ada siswa yang salah dalam menjawab soal yang diberikan. Maka dari data-data yang telah ada ini akan digunakan sebagai acuan untuk pemberian

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2197

tindakan pada siklus II sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bulan Ramadan yang Indah.

Hasil observasi terhadap hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran two stay two stray pada siklus I sebesar 53,33%. Hasil belajar tersebut masih belum mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu 70%. Hal ini disebabkan adanya berbagai kendala saat proses pembelajaran berlangsung. Kendala dalam kegiatan pembelajaran PAI dan BP materi Bulan Ramadan yang Indah antara lain:

Semua indikator hasil belajar siswa kurang optimal dalam pembelajaran Hasil belajar pada siklus I. Hanya rata-rata 46 % Siswa belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan berkelompok. Saat berkelompok masih terdapat siswa yang sifatnya individual dan hanya ingin mengerjakan sendiri Lembar Kerja yang diberikan guru. Hasil tes belajar pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 53,33 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 46%. Pada rata-rata kelas. belum melampaui batas kriteria yang ditentukan yaitu 70.

Siklus 2

Nilai Belajar Siswa Pada Siklus II

Hasil Belajar Keterangan Banyak Siswa Persentase

Skor > 70 Tuntas 13 86,66

Skor <70 Tidak Tuntas 2 13,33

Jumlah 15

Nilai Rata-Rata 77,66

Melalui hasil tes dapat disimpulkan bahwa strategi two stay two stray memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena pada strategi ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan teman dan saling membantu antar siswa yang pandai dengan yang

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2198

kurang pandai. Hal tersebut juga ditandai dengan adanya antusiasme siswa selama pembelajaran berlangsung dan dilihat dari meningkatnya ketuntasan belajar pada tiap siklus. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari gambar diagram dibawah ini.

Hasil Belajar Siklus I dan II

Hasil Belajar Siklus I Siklus II

Jumlah siswa tuntas KKM 5 10

Rata-Rata Nilai Kelas 60,33 84,66

Presentase Ketuntasan 46,66% 86,66%

Diagram Hasil Belajar Siswa

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan strategi pembelajaran two stay two stray pada materi Bulan Ramadan yang Indah kelas V di SDN Pulang Pisau 4 sudah berjalan dengan baik, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Perubahan perilaku yang dialami siswa juga sebagai hasil belajar yang ditandai dengan pemahaman siswa terhadap materi Bulan Ramadan yang Indah menjadi lebih baik, hasil belajar mengalami peningkatan setelah diterapkannya strategi pembelajaran two stay two stray. Hal

TUNTAS

TIDAK TUNTAS 0

50 100

SIKLUS I

SIKLUS II

TUNTAS TIDAK TUNTAS

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2199

ini dapat dilihat dari hasil belajar siklus I diperoleh hasil persentase ketuntasan belajar siswa sebanyak 43% dengan nilai rata-rata 60,33 dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 7 orang. Selanjutnya hasil belajar siswa pada siklus 2 sebesar 86,66% dengan nilai rata-rata 76,66 dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 13 orang. Dari siklus I ke II terdapat peningkatan sebesar 43,66%.

Dengan demikian berdasarkan hasil pembahasan penelitian maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa strategi pembelajaran two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Bulan Ramadan yang Indah.

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Karwono dan Muralis Heni. 2 0 1 0 . Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Jakarta: Cerdas Jaya.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar.

Thobroni, Muhammad.20 13 . Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz media.

Muhibbinsyah. 2011. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT . . Remaja Rosdakarya.

Somadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2200

Warsono et.al. 2013. Pembelajaran Aktif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Zuhairi. 2016. Pedoman Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

[r]

Sedangkan other investment inflow dua triwulan , direct investment outflow satu dan dua triwulan, portfolio investment outflow satu triwulan yang lalu menyebabkan nilai

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pergantian Jaringan Pipa Dalam Kota Nunukan Tahap I , dimana perusahaan saudara termasuk

pipa di dalamnya, fluida tersebut mengalir melalui cincin yang berbentuk silinder pipa, maupun silinder dalam dan silinder luar.Karena kedua aliran fluida melintas

[r]

Dimana penyimpanan dan pengaksesan data masih dilakukan secara terpisah yang menyebabkan kurangnya relasi suatu data antara file yang satu dengan file yang lain, sehingga