• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI KELAS XII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI KELAS XII"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

763

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PAI KELAS XII

Mhd. Rusydi

SMA Negeri 12 Pekanbaru, Indonesia [email protected]

ABSTRAK

Hasil belajar siswa pada materi Mahram Dalam Pernikahan Islam di kelas XII SMANegeri 12 Pekanbaru Kecamatan Bina Widya Kota Pekanbaru masih rendah, hal ini disebabkan karena aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang maksimal. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz memberikan peningkatan yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz dapat terlaksana sesuai harapan. Pada Siklus I pelaksanaan pembelajaran oleh Guru 79,16 (cukup) dan Siswa 75 (siswa) yang terdapat beberapa kekurangan yang diperbaiki pada Siklus selanjutnya Pada Siklus II pelaksanaan pembelajaran sudah meningkat pelaksanaanya oleh Guru 87,50 (baik) dan Siswa 83,33 (baik) yang berarti sudah mencapai indikator keberhasilan.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat diketahui dari data hasil belajar pada Pra Siklus (kondisi awal) yang mencapai KKM 75 hanya 17 Siswa atau 53.13% kemudian meningkat di Siklus I menjadi 24 Siswa atau 75.0% tetapi belum mencapai indikator keberhasilan secara klasikal 90%. Setelah Siklus II barulah indikator keberhasilan secara klasikal tercapai dengan hasil belajar 28 Siswa atau 87,05% mencapai KKM.

Kata Kunci : Problem Based Learning, Team Quiz, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMA Negeri 12 Pekanbaru, Adapun Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam mata pelajaran

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

764

Pendidikan Agama Islam adalah 75. Namun hal yang terjadi dilapangan bahwa rata – rata nilai siswa adalah 65. Kekurangan keefektifan kegiatan pembelajaran disebabkan oleh pola pikir siswa yang merasa telah cukup jika telah menghafal materi pelajaran yang didapatkan dari gurunya. Konsep tersebut harus segera dirubah menjadi mereka harus memahami. Memahami bahwa waktu yang ia gunakan untuk belajar, maka pada saat ini pula kesempatan hasil belajar itu dimanfaatkan. Belajar bukan untuk esok tetapi tanamkan bahwa belajar adalah hari ini. (De Porter dan Hernacki, 2003:60).

Salah satu solusi untuk mengatasi hal demikian, digunakan satu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi pembelajaran siswa, karena kenyataan yang ada di sekolah-sekolah, pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif belum sepenuhnya dilakukan. Model pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri adalah Problem Based Learning (PBL) melalui metode Team Quiz. Dengan penerapan Problem Based Learning (PBL) melalui metode Team Quiz dapat membantu siswa belajar lebih aktif dengan mengajak siswa untuk berfikir kritis, mengungkapkan ide-ide kreatif, pandai berargumen dan bertanya sehingga merubah pembelajaran yang pasif menjadi suasana pembelajaran efektif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

METODOLOGI PENELITIAN

Subjek Penelitian adalah Guru dan peserta didik kelas XII IPA 6 SMA Negeri 12 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan jumlah 33 orang.

Objek Penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Mahram Dalam Pernikahan Islam

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Tagart (Arikunto,2010:137).

1. Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran

Pengamatan pelaksanaan pembelajaran menggunakan lembar pengamatan yang terdiri dari 4 (empat) skala yaitu sangat baik diberikan skor 4, baik diberikan skor 3, cukup diberikan skor 2 dan kurang diberikan skor 1. Nilai pelaksanaan pembalajaran dengan rumus sebagai berikut : Nilai = (Skor Perolehan/Skor Maksimum) x 100

2. Hasil belajar diperoleh dari hasil ulangan atau postes yang diberikan disetiap siklus pembelajaran pembelajaran. Dari data hasil belajar tersebut akan diperoleh jumlah nilai, rata-rata, jumlah nilai siswa yang tuntas dan

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

765

yang belum tuntas. Untuk penentuan ketuntasan pembelajaran menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Kemudian Setelah diketahui jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas maka dihitung persentase keberhasilannya dengan rumus sebagai berikut :

Nilai = (Jumlah Siswa Tuntas/Jumlah Siswa seluruhnya) x 100 3. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Batas keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning melalui metode Team Quiz oleh guru dan siswa adalah 80 dengan kategori baik. Batas keberhasilan hasil belajar siswa secara individu adalah mencapai KKM 75 dengan indikator keberhasilan secara klasikal sejumlah 90 % dengan kategori sangat baik.

HASIL PENELITIAN A. Pra Siklus

Hasil belajar Pendidikan Agama Islam di kelas XII pada pra siklus ini dapat diketahui dari hasil belajar pada nilai ulangan harian pada materi sebelumnya yang masih rendah dibawah KKM yakni 17 Orang (53.13 %) dari 32 siswa.

B. Siklus I

diketahui nilai penerapan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz oleh guru 79,16 berarti tergolong cukup, sedangkan penerapan oleh siswa 75 juga tergolong cukup.

Setelah dilakukan tindakan berupa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz maka setelah dilakukan penilaian dengan teknis tes maka didapatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas XII mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sudah meningkat yakni 8 Orang (25.0%) tetapi masih belum mencapai indikator keberhasilan klasikal 90 %.

C. Siklus II

1. Pelaksanaan Pembelajaran

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning melaui metode Team Quiz oleh guru 87,5 yang tergolong baik, sedangkan penerapan oleh siswa 83,33 juga tergolong baik yang berarti sudah mencapai indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan kategori baik.

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

766 2. Hasil Belajar

Pada Siklus II ini mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sudah meningkat yakni 28 Orang (87,5 %)

Proses penelitian telah dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Dari analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dari Pra Siklus ke Siklus I dan ke Siklus II dari dua variabel data yaitu data pelaksanaan pembelajaran (penerapan model pembelajaran) dan hasil belajar siswa. Pada Siklus I kedua varibel itu belum mencapai indikator kinerja. Setelah Siklus II dilaksanakan maka kedua variabel tersebut telah mencapai indikator keberhasilan.

Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II Pra Siklus (Kondisi

Awal)

Siklus I SiklusII

Belum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning melalui metode Team Quiz

Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning melalui metode Team Quiz kurang bimbingan guru dan pembagian tugas antar anggota kelompok

Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning melalui metode Team Quiz bimbingan guru dan pembagian tugas antar anggota kelompok

Berikut ini ringkasan data hasil pengolahan kedua variabel tersebut : Indikator

Keberhasilan/Si klus

Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Belajar

Guru Siswa KKM/Siswa Klasikal Indikator

Keberhasilan

80 80 75 90 %

Pra Siklus - - 17 Siswa 53.13 %

Siklus I 79.16 75,00 24 Siswa 75.0 %

Siklus II 87,50 83,33 28 Siswa 87.5 %

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

767

Berdasarkan pada table diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal tidak terdapat skor artinya peneliti melakukan pengamatan pada tindakan penerapan model pembelajaran yang digunakan guru pada siklus I dan II. Pada Siklus I pada variable pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning melaui metode Team Quiz didapati nilai pelaksanaan oleh Guru 79,16 (cukup) dan Siswa 75 (siswa) yang belum mencapai indicator keberhasilan minimal 80 (baik). Kemudian pada Siklus II pelaksanaan pembelajaran oleh Guru 87,50 (baik) dan Siswa 83,33 (baik) yang berarti mengalami peningkatan dan telah bahkan melampaui indikator keberhasil.

Pada variable hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada Prasiklus (kondisi awal) didapatkan dari dokumentasi nilai hasil ulangan sebelumnya yang mencapai KKM hanya 17 Siswa atau 53.13 % yang terbilang rendah.

Setelah dilakukan tindakan dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning maka dilakukan penilaian dengan tes maka didapati hasilnya pada Siklus I terdapat Siswa yang mencapai KKM 24 Siswa atau 75.0 % yang mengalami peningkatan tetapi belum mencapai Indikator keberhasilan Klasikal 90%. Selanjutnya tes hasil belajar Siklus II juga mengalami peningkat Siswa yang mencapai KKM 28 Siswa atau 87.5

% yang berarti telah mencapai indikator keberhasilan.

KESIMPULAN A. Kesimpulan

Dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada materi Mahram Dalam Pernikahan Islam di kelas XII SMAN 12 Pekanbaru Kecamatan Bina Widya Kota Pekanbaru dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz dapat terlaksana sesuai harapan. Pada Siklus I pelaksanaan pembelajaran oleh Guru 79,16 (cukup) dan Siswa 32 (siswa) yang terdapat beberapa kekurangan yang diperbaiki pada Siklus selanjutnya Pada Siklus II pelaksanaan pembelajaran sudah meningkat pelaksanaanya oleh Guru 87,50 (baik) dan Siswa 83,33 (baik) yang berarti sudah mencapai indikator keberhasilan.

2. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat diketahui dari

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

768

data hasil belajar pada Pra Siklus (kondisi awal) yang mencapai KKM 75 hanya 17 Siswa atau 53.13 % kemudian meningkat di Siklus I menjadi 24 Siswa atau 75.0 % tetapi belum mencapai indikator keberhasilan secara klasikal 90%. Setelah Siklus II barulah indikator keberhasil secara klasikal tercapai dengan hasil belajar 28 Siswa atau 87.5 % mencapai KKM.

B. Saran

Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti lakukan, maka ada beberapa saran yang ingin disampaikan antara lain :

1. Guru dapat menggunakan metode atau model pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga siswa lebih aktif sehingga hasil belajar menjadi meningkat salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz.

2. Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning melalui Team Quiz atau model pembelajran apapun tetap diperlukan bimbingan dan arahan dari guru tetapi sebagai fasilatator dan dominasi pelaksanaan pembelajaran berpusat pada siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M, D. 2010. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) Jakarta :Rineka Cipta

Dradjat, Zakiyah. dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 2008. Cet. Ke-4

Illahi, M. Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vocational Skill. Jogjakarta: Diva Press

Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam:Di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2005)

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

769

Muhaimin. 2014. Renungan Keagamaan dan Zikir Kontekstual (Suplemen Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Perguruan Tinggi). Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Ramayulis, 2005, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Roestiyah NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning (Teori, Riset, Praktik). Bandung:

Nusa Media

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Tilaar, H. A. 1999. Pendidikan, kebudayaan,dan masyarakat madani Indonesia. Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian Information and Communication Technology (ICT) atau dalam bahasa indonesia disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan perangkat teknologi

Perzinaan adalah sebuah tindakan hubungan intim selayaknya pasangan suami istri yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang belum menikah atau sudah menikah

Hambatan samping yang terjadi pada koridor Jl.Dr.Setiabudhi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas, dan hambatan samping yang terjadi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh penulis pada 10 mahasiswa yang bekerja sebagai aslab di SLC ini, sekitar 90% mahasiswa mengatakan bahwa yang seringkali yang menjadi

Suatu RP akan berisi tiga hal yaitu tujuan pembelajaran (TP) yang ingin dicapai, strategi dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai TP, dan

Pelaksanaanpraktik mengajar, mahasiswa mendapat kesempatan mengajar mata pelajaran Pembuatan hiasan, pembuatan pola , pembuatan busana costum made dan Dasar

Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan antidiabetik oral pasien diabetes melitus dengan komplikasi gagal ginjal kronik sebagian besar sudah sesuai dengan

4. Anggaran Belanja Negara, Penetapan formasi PNS bagi suatu organisasi pada akhirnya sangat ditentukan oleh tersedianya anggaran. Oleh karena itu