No. Daftar FPIPS : 1714 / UN. 40.22 / PL / 2013
STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS
SISWA DALAM MENGGUNAKAN HELM BERLOGO SNI
(Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMA Negeri 8 Bekasi)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh
Widyo Budhi Wicaksono 0806114
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN HELM SNI
( Studi deskriptif Amalitis terhadap Siswa SMA Negeri 8 Bekasi )
Oleh
Widyo Budhi Wicaksono
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Widyo Budhi Wicaksono Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Widya Budhi Wicoksono , 2013
ABSTRAK
Widyo Budhi Wicaksoni (0806114). STUDI TENTANG KESADARAM HUKUM BERLALU LINTAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN HELM SNI (Studi Deskriptif Aanalitis Terhadap Siawa SMA Negeri 8 Bekasi)
Perkembangan lalu lintas di Indonesia semakin pesat dengan pertambahan jumlah kendaraan yang meningkat dari tahun ke tahun tidak seimbang dengan jumlah penduduk, volume jalan dan sarana penunjang lainnya, menyebabkan mobilitas masyarakat yang memiliki kepentingan yang beragam kadang sedikit terganggau dengan adanya gangguan lalu lintas
Gangguan yang terjadi dalam kehiduopan berlalu lintas disebabkan oleh berbagai hal, baik disebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana, maupun disiplin masyarakat yang terbilang rendah, selain itu kurangnya kesadaran diri untuk menciptakan lingkungan yang tertib dan lancar. Begitupun siswa yang terbilang memiliki andil besar dalam ketertiban dan kelancaran di masyarakat, namun dilihat dari kenyataanya masih banyak perilaku siswa yang cukup mengganggu keamanan dan ketertiban lalu lintas hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran diri untuk berdisiplin
Penelitian ini membahas tentang kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMA Negeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm SNI. Penelitian ini didasarkan pada empat permasalahan yaitu: Bagaimana pengetahuan siswa terhadap aturan penggunaan helm SNI? Bagaimana pemahaman siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI? Bagaimana sikap siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI?
Pendekatan yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan tersebut adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Angket yaitu dengan menyebarkan memberikan daftar pertanyaan kepada responden 2. Wawancara mendalam terhadap siswa SMA Negeri 8 Bekasi yang memiliki pengalaman melanggar aturan penggunaan helm SNI 3. Observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa SMA Negeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm SNI 4. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data dan foto-foto yang berkaitan dengan masalah penelitian 5. Studi Literatur yaitu membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian
Populasi dalam peneltian ini adalah siswa SMA Negei 8 Bekasi. Denagn jumlah keseluruhan siswa 960 siswa dengan sampel 240 siswa.
DAFTAR ISI
F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 7
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 10
H. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3. Pengertian Kesadaran Hukum ... 16
4. Indikator Kesadaran Hukum a. Pengetahuan tentang peraturan-peraturan hukum ... 18
b. Pemahaman terhadap isi peraturan hukum ... 18
c. Sikap terhadap peraturan-peraturan hukum ... 19
d. Pola perilaku hukum ... 20
5. Tingkatan kesadaran hukum ... 20
6. Usaha-usaha untuk meningkatkan kesadaran hukum ... 21
B. TINJAUAN TENTANG PERATURAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN 1. Pengertian lalu lintas dan angkutan jalan ... 23
2. Tujuan peraturan lalu lintas ... 24
3. Pokok-pokok peraturan lalu lintas dan angkutan jalan yang harus diketahui oleh siswa ... 25
D. TINJAUAN UMUM TENTANG PENGGUNAAN HELM STANDAR NASIONAL INDONESA
1. Ciri-ciri helm Standar Nasional Indonesia ... 26
2. Kewajiban menggunakan helm Standar Nsional ... 28
BAB III METODE PENELTIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 29
B. Teknik Pengumpulan Data
2. Tahap Pelaksanaan Peneltian ... 36
3. Tahap Pengolahan dan Analisi Data ... 36
BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Peneltian 1. Sejarah dan Profil SMA Negeri 8 Bekasi ... 39
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 41
3. Identitas Sekolah ... 42
4. Struktur Organisasi Sekolah ... 43
5. Keadaan Fasilitas Civitas Akademika Sekolah ... 44
6. Prestasi SMA Negeri 8 Bekasi ... 46
B. Gambaran Umum Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Angket ... 47
2. Deskripsi Hasil Wawancara ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASU
A. Kesimpulan ... 68 B. Rekomendasi ... 69 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pengendara Sepeda Motor yang Mengala
mi Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polres Kota Bekasi tahun 2010 ... 3
4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 8 Bekasi ... 43
4.2 Jumlah siswa dan Kelas ... 44
4.3 Perilaku penggunaan helm SNI diatur dalam suatu Undang-Undang ... 47
4.4 Undang-Undang yang mengatur penggunaan helm SNI ... 47
4,5 Sumber pengetahuan siswa tentang aturan penggunaan helm SNI ... 48
4.6 Tidak menggunakan helm SNI dan berboncengan tiga orang pada saat mengendarai kendaraan bermotor dilarang oleh motor ... 48
4.7 Masih cukup banyak pelajar yang tidak menggunakan helm SNI ... 49
4.8 Anda berangkat ke sekolah dengan mengendarai kendaraan bermotor ... 49
4.9 Anda selalu menggunakan helm SNI pada saat mengendarai kendaraan ber Motor... 50
4.10 Anda memahamo aturan penggunaan helm SNI ... 50
4.11 Jika tidak menggunakan helm SNI akan mendapat sanksi berupa poenberian surat tilang ... 51
4.12 Pemberian denda Rp. 250000 pada setiap pengendara kendraan bermotor yang tidak menggunakan helm SNI ... 51
4.13 Dengan menggunakan helm SNI akan merasakan kenyamanan pada saat mengendarai kendaraan bermotor ... 52
4.14 Perlu diadakan sosialisasi ke sekolah untuk lebih meningkatkan pemahaman ... akan pentingnya penggunaan helm SNI saat mengendarai kendaraan bermotor .. 52
4.15 Memakai helm SNI ketika menumpang kendaraan teman ... 53
4.17 Memakai helm SNI dengan kesadaran pribadi ... 54
4.18 Anda selalu menaati aturan penggunaan helm SNI ... 54
4.19 Dalam mengendarai kendaraan bermotor di haruskan menggunakan helm SNI ... 54
4.20 Sikap anda tentang aturan penggunaan helm SNI ... 55
4.21 Sikap saat mendapat sanksi karena melakukan pelanggaran aturan penggunaan helm SNI ... 55
4.22 Kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI merupakan salah satu faktor penting unttuk kenayaman dan ketertiban saat mengendarai kendaraan bermo tor ... 56
4.23 Faktor utama penyebab kecelakaan sepeda motor adalah kesalahan dan kelalaian Manusia ... 56
4.24 Anda menyadari pentingnya aturan penggunaan helm SNI pada saat mengendarai kendaraan bermotor ... 57
4.25 Dengan menggunakan helm SNI akan mengurangi resiko fatal kecelakaan ... 57
4.26 Alasan anda menggunakan helm SNI ... 58
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, serta jumlah penduduk yang
terus bertambah sehingga dibutuhkan sarana dan prasarana transportasi yang
memadai dari segi kualitas maupun kuantitas. Berbagai kendaraan bermotor milik
pribadi maupun perusahaan telah merambah di berbagai wilayah di Indonesia dari
daerah perkotaan maupun wilayah terpencil, seperti daerah pedesaan dan
pegunungan. Kepemilikan kendaraan bermotor itupun sekarang sangat mudah
didapatkan, sehingga masyarakat bisa memperoleh dan menggunakan kendaraan
bermotor dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari
Keadaan tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat dalam
berlalu lintas sesuai ketentuan. Menurut (Adib Bahari, 2010 : 13 ), “Diakui ataupun
tidak, memang etika berlalu lintas kita tergolong sangat rendah. Banyak hal yang
menyebabkan ini terjadi, namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah maraknya karakter korupsi dan kolusi dalam berbagai segi lalu lintas angkutan kita”.
Sikap kurang patuh terhadap peraturan berlalu lintas dapat menyebabkan
kecelakaan lalu lintas dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa, berupa luka
ringan, berat, cacat seumur hidup dan meninggal dunia. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ahmad Sanusi (1984: 229) “kesadaran hukum yang rendah cenderung pada pelanggaran hukum dengan berbagai kemungkinan
korban dan kerugian yang dideritanya, makin rendahnya kesadaran hukum makin banyaknya pelanggaran dan makin besar juga korbannya.”
Tidak semua orang termasuk siswa atau peserta didik menyadari jalanan
sebagai sarana untuk kepentingan masyarakat luas, bukan untuk kepentingan diri
sendiri sehingga seringkali pengguna jalan mengabaikan peraturan dan keselamatan
pengguna jalan lainnya. Diantara pengguna jalan tersebut merupakan pengendara
sepeda motor, dan cukup banyak diantara para pengendara sepeda motor tersebut
berkendara. Akibat dari sikap para pengendara tersebut menyebabkan banyaknya
korban jiwa saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Menurut data Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (dikutip oleh Adib Bahari, 2010:12) “Setiap hari 80 orang meninggal karena kecelakaan di Indonesia dan dari sejumlah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal, tiga
puluh ribu atau 70%nya merupakan pengguna sepeda motor.”
Selanjutnya berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Polres
Kota Bekasi, diperoleh data mengenai jumlah pelanggar lalu lintas periode tahun
2010 yaitu sebanyak 36.519 pelanggar. Penjabaran dari jumlah tersebut dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Ditinjau dari segi pendidikan pelanggar, terungkap pelajar Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA) merupakan pelanggar terbanyak yaitu 22.265 orang,
disusul Perguruan Tinggi 6.892 orang, pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) 5.430 orang, pelajar Sekolah Dasar (SD) 1.932 orang. Angka-angka ini
menarik untuk diulas lebih jauh karena ternyata para pelajar yang boleh
dikatakan berpendidikan malah banyak yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
2. Ditinjau dari segi kendaraan yang melanggar, kendaraan roda dua merupakan
golongan kendaraan terbanyak yang melakukan pelanggaran ini yaitu sebsanyak
20.807 kendaraan roda dua, disusul pelanggaran kendaraan pribadi sebanyak
8.664, angkutan umum sebanyak 4.869.
3. Ditinjau pula berdasarkan jenis kelamin, kaum pria mendominasi pelanggaran
sebanyak 31.712 orang, dan selebihnya wanita sebanyak 4.807 orang. Dari
36.519 pelanggar lalu lintas itu, sebagian dilakukan oleh pemegang SIM C
sebanyak 20.270 orang sedangkan pemegang SIM A sebanyak 6.755 orang.
(Sumber : Data Polres Kota Bekasi tahun 2010)
Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa masih banyak pihak masyarakat
yang melakukan pelanggaran saat berlalu lintas. terutama pelanggaran yang
dilakukan oleh pengendara sepeda motor. Pelanggaran-pelanggaran tersebut
nantinya dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan yang tidak hanya menyebabkan
kerugian harta benda tapi juga menyebabkan korban jiwa. Jumlah angka kecelakaan
yang dilakukan dapat terlihat dari data yang peneliti peroleh pada saat melakukan
penelitian dari Polres Kota Bekasi tahun 2010 tentang kecelakaan sepeda motor yang
dialami masyarakat Kota Bekasi
Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pengendara Sepeda Motor yang Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas
di Wilayah Hukum Polres Kota Bekasi tahun 2010
Karakteristik Pengendara Sepeda
Sumber : Laporan Kecelakaan Lalu Lintas Polres Kota Bekasi tahun 2010
Sebagaimana kita ketahui bahwa kepala adalah bagian yang paling rawan
pada saat terjadi benturan dan hal ini pula yang paling banyak mengakibatkan
saat berkendara. Hal ini sesuai dengan pernyataan Adib Bahari, (2010:83) “Peningkatan kesadaran berlalu lintas dengan menggunakan helm akan berakibat lebih terjaminnya keselamatan pengendara bermotor pada saat terjadi benturan pada kepalanya.“
Hal ini yang menjadi perhatian pemerintah, hingga pada akhirnya
dikeluarkan keputusan penggunaan helm SNI (Standar Nasional Indonesia) dalam
berlalu lintas untuk diterapkan di Indonesia. Kondisi inipun berlaku bagi para siswa
SMAN 8 Bekasi, karena cukup banyak siswanya yang tidak menggunakan helm
berlogo SNI.
Kesadaran hukum berlalu lintas dalam menggunakan helm berlogo SNI
(Standar Nasional Indonesia) merupakan salah satu faktor penting yang perlu
ditanamkan sebagai upaya untuk menjadikan jalan raya sebagai daerah tertib berlalu
lintas.
Banyak hal yang ditemukan pada saat berwawancara dengan siswa SMAN 8
Bekasi. Hal yang menonjol yaitu pelanggaran terhadap peraturan yang ada, misalnya
mengendarai kendaraan tanpa SIM (Surat Izin Mengemudi), mengendarai sepeda
motor tanpa membawa STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), duduk
berboncengan tiga, ugal – ugalan di jalan raya dan pengendara tanpa menggunakan
helm berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia). sHal ini terjadi karena kurangnya
kesadaran diri untuk menghornati peraturan serta disiplin yang berlaku di
masyarakat padahal peraturan ini dibuat, disahkan dan untuk dilaksanakan.
Syaifullah dan Sri Wuryan (2008: 132) mengemukakan “ peran dan fungsi Pkn dalam kaitannya untuk membentuk kesadaran hukum siswa adalah menciptakan
dan membina ketertiban hidup siswa di masyarakat. Hal itu dilakukan oleh siswa
dengan cara menaati segala aturan hukum yang berlaku di Negara kita. Setiap siswa
sebagian dari warga Negara tesebut dituntut memiliki kesadaran hukum agar kehidupan masyarakat berjalan tertib, aman dan damai”.
Kesadaran hukum merupakan sikap yang perlu ditanamkan kepada seluruh
warga rasa tanggung jawab terhadap lancaranya roda pembangunan, untuk
mewujudkan masyarakat yang sadar hukum perlu adanya usaha agar hukum itu
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis bermaksud
mengkaji secara mendalam melalui sebuah penelitian yang berjudul “ Studi Tentang
Kesadaran Hukum Berlalu Lintas Siswa Dalam Menggunakan Helm SNI (Standar
Nasional Indoinesia) (Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMAN 8 Bekasi ).
B. Rumusan Masalah
Adapun fokus permasalahan dalam penelitian ini secara umum adalah
bagaimana kesadaran hukum siswa dalam mengunakan helm berlogo SNI
Kemudian agar penelitian ini lebih operasional, masalah ini dijabarkan secara
khusus dan dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan siswa tentang aturan penggunaan helm SNI ?
2. Bagaimana pemahaman siswa tentang peraturan penggunaan helm SNI ?
3. Bagaimana sikap siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI?
4. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa dalam
menggunakan helm SNI ?
C. Tujuan Penelitian
1. Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kesadaran
hukum siswa SMA Negeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm SNI.
2. Khusus
Secara khusus, gambaran yang lebih spesifik dari tujuan penelitian ini
dirumuskan untuk mengetahui dan mengkaji :
a. Pengetahuan siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI.
b. Pemahaman siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI.
c. Sikap siswa tentang peraturan penggunaan helm SNI.
d. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesadaran hukum berlalu
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai memiliki kegunaan teoritis maupun praktis
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memberikan sumbangan keilmuan
terhadap pengembangan konsep pendidikan hukum dalam Pkn terutama mengenai
kesadaran hukum dalam menggunakan helm SNI.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari, diantaranya
A.Bagi siswa
1. Supaya siswa dapat lebih mematuhi peraturan lalu lintas, khususnya
peraturan tentang penggunaan helm SNI
2. Supaya siswa dapat menjadi warga Negara yang tertib berlalu lintas
3. Supaya siswa dapat lebih menyadari pentingnya penggunaan helm SNI
b. Bagi pihak Sekolah
1. Memberikan informasi tambahan tentang peraturan berlalu lintas di jalan
kepada siswanya
2. Untuk lebih mengarahkan para siswa agar bisa lebih menaati
peraturan-peraturan lalu lintas yang berlaku khususnya dalam menggunakan helm
SNI pada saat berkendara.
3. Dapat memberikan pandangan pada siswa bahwa menggunakan helm SNI
adalah yang wajib
4. Dapat dijadikan pengetahuan dan pengalaman untuk mengarahkan,
mendidik, serta membina siswa untuk taat terhadap peraturan lalu lintas
,khususnya peraturan tentang penggunaan helm SNI.
c. Bagi pihak kepolisian
1. Memberikan masukan kepada anggota polisi lalu lintas untuk lebih
meningkatkan profesionalismenya sebagai aparat penegak hukum.
3. Mewujudkan kesadaran hukum masyarakat dalam berlalu lintas,
khususnya dalam menggunakan helm SNI pada saat berkendara
.
E. Penjelasan Istilah
1. Kesadaran hukum sebenarnya merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat
dalam diri manusia yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada.
(Soerjono Soekanto, 1982: 152 ).
2. Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan (Adib
Bahari, 2010 : 20)
3. Polisi lalu lintas adalah alat penegak hukun yabg berperan sebagai penegak dan sebagai penindak serta berfungsi pula sebagai “regeling “ (misalnya pengaturan tentang kewajiban bagi kendaraan bermotor untuk melengkapinya dengan segitiga pengaman) dan “bestuur” (misalnya mengeluarkan Surat Izin Mengemudi) akan tetapi fungsi utamanya adalah sebagai pencegah dan
pembinaan masyarakat di bidang lalu lintas (Soerjono Soekanto, 1986 : 251)
4. Angkutan jalan adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan (Adib
Bahari, 2010: 20)
5. Pengemudi adalah seorang yang mengemudikan atau yang langsung mengawasi
orang lain mengemudi. Artinya pengemudi mencakup semua yang
mengemudikan kendaraan (baik kendaraan bermotor maupun tak bermotor)
(Soerjono Soekanto, 1982 : 100)
6. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri dari kendaraan
bermotor dan kendaraan tak bermotor (Undang-undang tentang Lalu lintas dan
angkutan jalan No 22 tahun 2009)
7. Helm berlogo SNI adalah perlengkapan wajib yang dipakai bagi pengendara
sepeda motor maupun penumpangnya (Undang- undang no 22 tahun 2009 pasal 6
8. Siswa adalah peserta didik atau anggota masyakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses yang tersedia pada jalur , jenjang
pendidikan tertentu (Undang-undang Pendidikan Nasional 2003 :3)
F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian
Menurut Sugiono (2009 : 2) menjelaskan metode penelitian sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecakan dan mengantisipasi masalah.
Sedangkan menurut I Made Wirartha (2006 : 68) metode penelitian adalah
sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan
cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegitan mencari,
mencatat, merumuskan, menganilis sampai menyusun laporannya) berdasarkan
fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Menurut Hayati.
(2008). Metode Penelitian Analitis. (Online). Tersedia : http// repository.upi.edu/. ( 6 Juni 2009) “deskriptif analitis adalah pemusatan perhatian pada fenomena yang sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan, dimana penelitian ini berusaha untuk
membuat deskriptif fenomena yang diselidiki dengan cara melukiskan fakta tersebut secara cermat ”.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Menurut Nasution (1996: 18) “pada hakekatnya pendekatan kualitatif ialah
mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar”. Pada dasarnya paradigma penelitian ini adalah kualitatif, tetapi untuk memperkuat temuan dalam penelitian ini,
maka dilengkapi dengan data yang bersifat kauntitaif untuk mengukur tingkat
kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI. Melalui pendekatan ini
peneliti bermaksud untuk mengungkapkan kesadaran hukum siswa dan siswi SMA
Megeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm berlogo SNI.
Teknik penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam
penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) sumber data yakni sumber primer dan
sumber sekunder.
1. Sumber primer
Sumber primer, yaitu data yang dikumpulkan secara khusus oleh peneliti
sendiri dari sumber aslinya. Data penelitian yang diperoleh dari sumber primer
disebut data primer (Primary Data). Dalam metode deskriptif analitis yang
menjadi sumber data primernya adalah angket dan wawancara.
a..Angket
Menurut Riduwan (2009 : 71) “ Angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai
dengan permintaan pengguna dengan tujuan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah”. Dalam angket ini peneliti menyebarkan dan memberikan daftar pertanyaan pada responden. Yang menjadi responden dalam
penyebaran angket ini adalah siswa SMA Negeri 8 Bekasi
b.Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung
antara peneliti dengan responden yang diarahkan pada masalah yang diteliti.
Tujuannya adalah agar penelitiannya menjadi lengkap. Dalam wawancara ini
peneliti memberikan pertanyaan pada responden langsung yaitu, guru, polisi dan
siswa yang memilki pengalaman melanggar lalu lintas.
2. Sumber Sekunder.
Data yang telah tersedia yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan yang digunakan oleh peneliti
sebagai sumber data penelitiannya disebut sumber sekunder. Dalam hal ini, yang
menjadi sumber data sekundernya adalah observasi, studi dokumentasi dan studi
literatur.
Menurut Arikunto (2002:132) “Observasi adalah sebagai suatu
pengamatan meliputi kegiatan perumusan terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh alat Indera.” Observasi di sini berarti pengumpulan data
dengan cara melakukan penelitian langsung ke SMA Negeri 8 Bekasi agar didapat
informasi yang ada hubungannya dengan pelanggaran berlalu lintas para siswa.
b.Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
melakukan kajian dokumen untuk memperoleh data yang ada hubungannya
dengan masalah yang diteliti. Dokumen-dokumen tersebut meliputi pengumpulan
data mengenai jumlah pelanggaran lalu lintas di lingkungan Polresta Bekasi
berbentuk foto-foto, grafik, gambar, keadaan lalu lintas di wilayah Bekasi. Selain
itu, dapat juga hasil-hasil tulisan di majalah, koran atau internet yang semua ini
pada dasarnya dapat melengkapi hasil penelitian yang sedang dilaksanakan.
c.Studi Literatur
Studi literatur atau studi kepustakaan yaitu alat pengumpul data untuk
mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang
dihadapi atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian yanmg diambil
dari berbagai buku, majalah, naskah, catatan, sejarah, dokumen tentang yang ada
hubungannya dengan kesadaran siswa dalam berlalu lintas. Adapun tujuan
penggunaan teknik ini adalah untuk mendapatkan konsep atau teori-teori yang
berhubungan dengan masalah penelitian yang dapat dijadikan landasan pemikiran
dalam tulisan ini, sehingga diperoleh relevansi antara teori dengan tujuan
penelitian. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat
dan dokumen resmi.
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif analisa data dilaksanakan selama proses
ada satu cara tertentu yang dapat dijadikan pendirian bagi semua penelitian, salah
satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut yang
bersifat umum yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam
menganalisa data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Reduksi data
Menurut Nasution (1996:129) Reduksi data adalah proses analisa data
yang dilakukan untuk menyarikan, menggolongkan, mengarahkan hasil – hasil
penelitian dengan mengfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh
peneliti. Dengan kata lain, reduksi data bertujuan untuk mempermudah
pemahaman terhadap data yang terkumpul dari hasil – hasil lapangan dengan
cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai dengan masalah yang diteliti.
Dalam penelitian ini aspek yang direduksi adalah kesadaran hukum siswa
dalam berlalu lintas, yang meliputi :
1. Pengetahuan siswa terhadap peraturan lalu lintas
2. Pemahaman siswa terhadap peraturan lalu lintas
3. Sikap siswa dalam berlalu lintas
4. Perilaku siswa dalam berlalu lintas
5. Tingkat kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas
b. Display data
Display data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan akan
memberikan gambaran penelitian yang menyeluruh. Dengan kata lain,
menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola
hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci dan
menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek
yang diteliti baik secara keseluruhan maupun parsial. Penyajian data
selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil
c. Kesimpulan atau verifikasi
Kesimpulan merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang
dilakukan terhadap data yang dianalisa dengan mencari hal – hal penting.
Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah
dipahami dengan mengacu pada tujuan penelitian.
Dengan demikian secara umum proses pengolahan data dimulai
dengan pencatatan data lapangan, kemudian ditulis kembali dalam bentuk
unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi dan
disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisa dan
diperiksa keabsahannya melalui beberepa teknik, sebagaimana yang diuraikan
oleh Moleong (2000:192-195) yaitu :
a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk
mengungkapkan permasalahn secara tepat
b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan,
dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain
c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus
penelitian
H. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitisan
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bekasi jalan Irigasi
No.1. Kondisi siswanya yang menunjukkan terjadinya pelanggaran terhadap
peraturan penggunaan helm SNI memungkinkan penulis dapat memperoleh data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sumber
informasi (informan) penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi
yang ditetapkan sesuai dengan informasi yang diperlukan dan terkait dengan
masalah penelitian, antara lain siswa yang memiliki pengalaman melanggar
peraturan penggunaan helm SNI, petugas penegak hukum (polisi lalu lintas), dan
Berdasarkan uraian di atas, maka subjek yang akan diteliti ditentukan
langsung oleh peneliti. Adapun jumlah siswa SMA Megeri 8 Bekasi yakni
sebanyak 960 siswa terdiri dari
I. Kelas X : 8 x 40 siswa = 320 siswa
11. Kelas XI IPA : 4 x 40 siswa = 160 siswa
III. Kelas XI 1PS : 4 x 40 siswa = 160 siswa
IV. Kelas XII IPA : 4 x 40 siswa = 160 siswa
V. Kelas XII IPS : 4 x 40 siswa = 160 siswa
____________________________________________________ +
Total 960 siswa
Diketahui jumlah siswa SMA Negeri 8 Bekasi sebesar 960 orang dan
tingkat prosentase sampel yang diinginkan 25%. Berapakah jumlah sampelnya
tersebut ?
Rumus = 25% x dari jumlah siswa
25% x 960 siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian
(Moleong, 2000 : 145). Dengan kata lain, metodologi merupakan proses, prinsip-prinsip
yang digunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Moleong
(2000:3) mengemukakan bahwa:
Pendekatan Kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu penegetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya
Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada dua alasan.
Pertama permasalahan yang dikaji dalam penelitian tentang kesadaran hukum berlalu
lintas siswa dalam menggunakan helm SNI ini membutuhkan sejumlah data lapangan
yang sifatnya actual (berdasarkan kenyataan, benar-benar terjadi) dan kontekstual (sesuai
dengan situasi di lapangan). Kedua, pemilihan pendekatan ini didasarkan pada
keterkaitan masalah yang dikaji dengan sumber primer yaitu angket dan wawancara dari
subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alamiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi.
Pada dasarnya paradigma penelitian ini adalah kualitatif. Tetapi untuk
memperkuat temuan dalam penelitian ini, maka dilengkapi dengan data yang bersifat
kuantitatif untuk mengukur sejauh mana tingkat kesadaran hukum siswa dalam
menggunakan helm SNI.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis.
Menurut Hajar (Hayati : 2009 : 89) bahwa :
Pemilihan metode deskriptif analitis dalam penelitian ini, dengan alasan untuk
mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian tentang kesadaran hukum berlalu lintas
siswa dalam menggunakan helm SNI yang terjadi pada saat penelitian tersebut dilakukan
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
dapat dibagi menjadi 2 (dua) sumber data yakni sumber primer dan sumber sekunder
1. Sumber primer
Sumber primer, yaitu data yang dikumpulkan secara khusus oleh peneliti
sendiri dari sumber aslinya. Data penelitian yang diperoleh dari sumber primer
disebut data primer (Primary Data). Dalam metode deskriptif analitis yang
menjadi sumber data primernya adalah angket dan wawancara.
a. Angket
Menurut Riduwan (2009:71) angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon
(responden) sesuai dengan permintaan pengguna dengan tujuan untuk
mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah”.
Dalam angket ini peneliti menyebarkan dan memberikan daftar
pertanyaan pada responden. Yang menjadi responden dalam penyebaran
angket ini adalah siswa SMA Negeri 8 Bekasi.
Jumlah siswa SMA Negeri 8 Bekasi sebesar 960 orang dan tingkat
prosentase sampel yang diinginkan 25 %. Berapa jumlah respondennya :
Rumus : 25% x dari jumlah siswa
25% x 960 orang = 240 siswa
Jumlah siswa yang menjadi responden adalah 240 siswa
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab
langsung antara peneliti dengan responden yang diarahkan pada masalah
yang diteliti adalah wawancara
Selain itu, wawancara dapat diartikan sebagai “bentuk komunikasi
dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu” (Mulyana, 2002: 180). Menurut Nasution (2003: 71), wawancara bertujuan untuk mengetahui apa yang terkandung
dalam pengalaman, pikiran dan perasaan dalam perspektif informan.
Dalam wawancara ini peneliti memberikan pertanyaan pada
responden langsung yaitu:
1) Siswa yang memiliki pengalaman melanggar lalu lintas berjumlah
10 orang
2) Pihak Kepolisian berjumlah 3 orang
3) Guru PKn berjumlah 2 orang
2. Sumber sekunder
Data yang telah tersedia yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan yang digunakan oleh peneliti
sebagai sumber data penelitiannya disebut sumber sekunder. Dalam hal ini, yang
menjadi sumber data sekundernya adalah observasi, studi dokumentasi, dan studi
literatur.
a. Observasi
Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Arikunto (1998: 129) berpendapat bahwa “ observasi dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrument pengamatan maupun tanpa instrument pengamatan”.
Observasi dalam ini merupakan teknik pengumpulan data dengan
cara peneliti melakukan pengamatan langsung ke SMA Negeri 8 Bekasi
guna memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pelanggaran yang terjadi di SMA Negeri 8 Bekasi, pengamatan terhadap
kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI dan pengumpulan
data jumlah siswa SMA di wilayah Polres Bekasi.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan salah salah satu sumber data
seperti yang diungkapkan oleh Maleong (2000: 161), yaitu: …dokomen sebagai sumber data untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan”.
Sedangkan Arikunto (1998: 236) menjelaskan bahwa
“metode dokumentasi merupakan salah satu cara mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legeer, agenda dan sebagainya”.
Data yang diperoleh melalui kajian dokumentasi ini dapat
dipandang sebagai narasumber yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Jadi,melalui studi dokumentasi ini
peneliti dapat memperkuat data hasil observasi dan wawancara yang telah
dilaksanakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah, tujuan,
fungsi dan sebagainya.
Dokumen-dokmen dalam penelitian ini meliputi pengumpulan
data-data yang diperoleh dari kepolisian mengenai jumlah pelanggaran
lalu lintas di wilayah Polres Kota Bekasi, foto-foto atau gambar- gambar
tentang keadaan lalu lintas di wilayah polres Kota Bekasi, maupun
tulisan-tulisan yang didapat dari internet serta tulisan-tulisan-tulisan-tulisan pribadi penulis pada
saat penelitan berlangsung dan dokumen lainnya yang dianggap penting
dan berhubungan dengan permasalahan penelitian.
c. Studi Literatur
Studi literatur atau studi kepustakaan yanitu alat pengumpul data
untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan
yang sedang dihadapi atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian yang diambil dari berbagai buku, majalah, naskah-naskah,
catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen dan lain-lain tentang kesadaran
Adapun tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk mendapatkan
konsep-konsep atau teori-teori yang berhubungan dengan masalah
penelitian dan dapat dijadikan landasan pemikiran dalam tulisan ini,
sehingga diperoleh relevansi anatara teori dengan tujuan penelitian.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bekasi, jalan Irigasi
no.1. Kondisi siswanya yang menunjukkan terjadinya pelanggaran terhadap
peraturan pengunaan helm SNI memungkinkan penulis dapat memperoleh data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sumber
informasi (informan) penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi
yanmg ditetapkan sesuai dengan informasi yang diperlukan dan terkait dengan
masalah penelitian, antara lain siswa yang memiliki pengalaman melanggar lalu
lintas, petugas penegak hukum (polisi lalu lintas), dan guru yang berkaitan dengan
pembinaan kesadaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka subjek yang akan diteliti ditentukan
langsung oleh peneliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah
siswa siswi SMA Negeri 8 Bekasi yang berjumlah 960 orang.
Penelitian ini menggunakan sampel purposive sehingga besarnya sampel
ditentukan oleh adanya pertimbangan perolehan informasi. Penentuan sampel
dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik jenuh seperti yang
dikemukakan oleh Nasution (1996: 32-33) bahwa:
Untuk memperoleh informasi samapai dicapai taraf “redundancy”
Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa dalam pengumpulan data
dari responden didasarkan pada ketentuan atau kejenuhan data dan informasi yang
diberikan. Apabila dari beberapa responden yang dimintai keterangan diperoleh
informasi yang sama, maka itu sudah dianggap cukup untuk proses pengumpulan
yang diperlukan, sehingga tidak perlu meminta keterangan dari responden
berikutnya
D. Validitas Data
Penelitian kualitatif sering sekali diragukan terutama dalam hal keabsahan
datanya (validitas data). Oleh sebab itu dibutuhkan cara untuk dapat memenuhi kriteria
kredibilitas data. Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengusahakan agar kebenaran
hasil penelitian dapat terpecaya, dalam penelitian ini cara yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Memperpanjang masa observasi
Untuk memeriksa absah tidaknya suatu data penelitian, perpanjangan masa
observasi peneliti di lapangan, akan mengurangi kebiasan suatu data karena dengan
waktu yang lebih lama di lapangan, peneliti akan mengetahui keadaan secara
mendalam serta dapat menguji ketidakbenaran data, baik yang disebabkan oleh diri
peneliti itu sendiriataupun oleh subjek penelitian.
Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian untuk memperoleh
data dan informasi yang sahih (valid) dari sumber data adalah dengan meningkatkan
intensitas pertemuan dan menggunakan waktu yang seefisien mungkin. Misalnya
pertemuan hanya berupa percakapan informal, hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih
memahami kondisi sumber data.
2. Pengamatan secara seksama
Pengamatan secara seksama dilakukan secara terus menerus untuk
memperoleh gambaran yang nyata tentang kesadaran hukum berlalu lintas siswa
dalam menggunakan helm SNI di SMA Negeri 8 Bekasi
3. Triangulasi
Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan data dengan
membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya pada saat
lainnya dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengecek atau
membandingkan data penelitian yang dikumpulkan. Triangulasi dalam penelitian ini
dilakukan terhadap informasi yang diberikan oleh siswa, guru Pkn, Kepala Sekolah,
dan Pihak kepolisian tentang fokus penelitian agar memperoleh kebenaran atas
informasi yang diperoleh
4. Menggunakan referensi yang cukup
Sebagai bahan referensi untuk meniugkatkan kepercayaan akan kebenaran
data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi berupa hasil penyebaran angket,
catatan hasil wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan sebagainya yang
diambil dengan cara tidak menggangu atau menarik perhatian informan, sehingga
yang informasi diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi
5. Mengadakan membercheck
Seperti halnya pemeriksaan data yang lain, member chek juga dimaksudkan
untuk memeriksa keabsahan data. Member check dilakukan setiap akhir kegiatan
penyebaran angket dan wawancara, dalam hal ini peneliti berusaha mengulang
kembali garis besar hasil penyebaran angket dan wawancara berdasarkan catatan yang
dilakukan oleh peneliti. Member check ini dilakukan agar informasi yang diperoleh
dapat digunakan dalam penulisan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan/
sumber data.
E. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian
Dalam tahap pra peneltian ini yang pertama kali dilakuakan adalah memilih
masalah, menentukan judul dan lokasi penelitian dengan tujuan menyesuaikan
keperluan dan kepentingan fokus penelitian yang akan diteliti Setelah masalah dan
judul peneltian dinilai tepat dan disetujui oleh Pembimbing, peneliti melakukan studi
pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal tentang subjek yang akan diteliti.
Setelah diperoleh gambaran mengenai subjek yang akan diteliti serta
peneliti menyusun proposal penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih
dahulu peneliti harus menempuh prosedur penelitian sebagai berikut :
a. Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, selanjutnya diteruskan kepada
Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan I untuk medapatkan surat
rekomendasi dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur
segala jenis urusan administratif dan akademis
b. Pembantu Rektor I atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan
izin penelitian untuk disampaikan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa
Kota Bekasi
c. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Bekasi mengeluarkan surat izin
penelitian untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kota
Bekasi
d. Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengeluarkan surat Izin
penelitian untuk disampaikan kepada Kepala SMA Negeri 8 Bekasi
e. Kepala SMA Negeri 8 Bekasi memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian selama batas waktu yang telah ditentukan
2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap pra penelitian selesai, maka penulis mulai terjun ke lapangan
untuk memulai penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan data dari responden, Selain mengumpulkan hasil observasi di
lapangan, penulis juga memperoleh data melalui wawancara dan penyebaran
angket. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Menghubungi guru Pkn, siswa, Kepala SMA Negeri 8 Bekasi, dan kepala
Kepolisian Resor Kota Bekasi untuk meminta informasi dan meminta izin
melaksanakan penelitian
b. Menetukan responden yang akan disebarkan angket
c. Menetukan responden yang akan diwawancara
d. Menghubungi responden yang akan disebarkan angket
f. Mengadakan penyebaran angket dan wawancara dengan responden sesuai
dengan kesepakatan sebelumnya
g. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan
dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Setelah selesai mengadakan penyebaran angket dan wawancara dengan
responden, penulis menuliskan kembali data yang terkumpul ke dalam catatan
lapangan (field notes). Dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data secara
mendetail. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dan wawancara, disusun
dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh dukumen lainnya. Demikian
seterusnya sampai penulis mencatat data pada titik jenuh yang berarti perolehan data
tidak lagi mendapatkan informasi yang baru.
3. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam
penelitian, karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh
peneliti. Dalam penelitian ini, pengolahan dan analisis melalui proses menyusun,
mengkategorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang diperoleh
dengan maksud untuk mendapatkan maknanya. Data yang diperoleh dan
dikumpulkan dari responden melalui hasil penyebaran angket, wawancara,
observasi dan studi dokumentasi dilapangan untuk selanjutnya dideskipsikan
dalam bentuk laporan.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilaksanakan selama proses
penelitian dan di akhir penelitian. Hal ini senada dengan pendapat Nasution (1996: 129) bahwa “ dalam peneltian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal. Data yang diperoleh dalam lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk
tulisan dan dianalisis “. Lebih lanjut mengenai tahapan analisis data ini, Nasution
(1996: 129) mengemukakan sebagai berikut:
Tidak ada suatu cara tertentu yang dapat dijadikan pendirian bagi semua
penelitian, salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti
langkah-langkah berikut yang bersifat umum yaitu reduksi data, display data dan
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam
pengolahan data dan menganalisis data dilakukan melaui langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Reduksi data
Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk
menyaringkan, menggolongkan, mengarahkan hasil-hasil penelitian dengan
memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Dengan kata
lain, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data
yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum,
mengklasifikasikan sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini
aspek yang direduksi adalah indikator kesadaran hukum siswa dalam berlalu
lintas yang meliputi
1) Pengetahuan siswa tentang peraturan lalu lintas
2) Pemahaman siswa tentang peraturan lalu lintas
3) Sikap siswa dalam berlalu lintas
4) Perilaku siswa dalam berlalu lintas
5) Tingkat kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas
b. Display Data
Display data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan akan
memberikan gambaran penelitian yang menyeluruh. Dengan kata lain
menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola
hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci
dan menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap
aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun secara parsial.
Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan sesuai dengan
hasil penelitian yang diperoleh
Kesimpulan merupakan upaya mencari arti, makna, penjelasan
yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal
penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan
mudah dipahami dengan mengacu kepada tujuan penelitian
Dengan demikian secara umum proses pengolahan data dimulai
dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian ditilis kembali
dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum,
direduksi dan disesuaikan dengan fokus masalahan penelitian. Selanjutnya
data dianalisa dan diperiksa keabsahannya melalui beberapa teknik,
sebagaimana yang diuraikan oleh Moleong (2000:192-195), yaitu:
a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkapkan permasalahan secara tepat
b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik, ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain
c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian
Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan
penulis dalam melakaukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut
diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data-data yang
memenuhi keabsahan suatu penelitian sesuai dengan kaidah- kaidah ilmiah
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat kesadaran hukum siswa dalam
penggunaan helm SNI di SMA Negeri 8 Bekasi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengetahuan siswa sebagai pengendara sepeda motor umumnya hanya sebatas
mengetahui aturan-aturan mana yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan
dalam berlalu lintas seperti tidak menggunakan helm SNI dan berboncengan tiga
orang pada saat mengendarai kendaraan bermotor, sedangkan pengetahuan siswa
sebagai pengendara sepeda motor terhadap aturan penggunaan helm SNI masih
rendah, hal ini disebabkan oleh proses belajar yang diterima oleh siswa dalam bentuk
sosialisasi dan penyuluhan belum memadai .
2. Pemahaman siswa terhadap aturan penggunaan helm SNI masih kurang karena
banyaknya siswa yang tidak memahami aturan penggunaan helm SNI yakni berupa
sanksi dan denda yang diberikan pada setiap pengguna kendaraan bermotor yang
tidak menggunakan helm SNI. Keterangan tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
pemahaman siswa terhadap aturan penggunaan helm SNI masih harus ditingkatkan
dan perlu mendapat perhatian yang cukup serius.
3. Sikap siswa sebagai pengguna kendaraan bermotor dalam mematuhi aturan
penggunaan helm SNI dapat dikategorikan masih kurang, hal ini terbukti dari masih
cukup banyaknya siswa yang tidak menggunakan helm SNI pada saat mengendarai
kendaraan bermotor, siswa lebih memilih berdamai ketika medapat sanksi karena
melanggar aturan penggunaan helm SNI dari pihak kepolisian dan siswa tersebut
hanya mengikuti aturan penggunaan helm SNI.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm
SNI, terdiri atas 2 faktor :
1. Faktor internal
a. Motivasi dalam diri siswa
b. Pengetahuan siswa
2. Faktor eksternal
a. Pengaruh lingkungan sekitar siswa
b. Teman sepermainan siswa
c. Sanksi atau hukuman bagi siswa yang melanggar
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang diambil maka penulis mengajukan beberapa
rekomendasi yang kiranya dapat menjadi masukan untuk para siswa sebagai pengguna
kendaraan bermotor, pihak sekolah dan pihak kepolisian dalam menuingkatkan kesadaran
hukum siswa dalam menggunakan helm SNI di SMA Negeri 8 Bekasi.
1. Kepada siswa sebagai pengendara kendaraan bermotor
a. Siswa diwajibkan mematuhi aturan penggunaan helm SNI dan mengikuti
penyuluhan untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya penggunaan
helm SNI pada saat berkendara
b. Siswa harus mengetahui akibat dari mengendarai kendaraan bermotor tanpa
menggunakan helm SNI
c. Sesama siswa harus saling mengingatkan pentingnya penggunaan helm SNI
pada saat berkendara
2. Kepada pihak sekolah
a. Memberi arahan pada siswa agar bisa lebih menaati peraturan lalu lintas
khususnya dalam menggunakan helm SNI pada saat berkendara
b. Memberikan pandangan pada siswa bahwa menggunakan helm SNI adalah
kewajiban bagi setiap pengguna kendaraan bermotor
c. Memberikan informasi tambahan pada siswa tentang peraturan lalu lintas
khususnya aturan penggunaan helm SNI
3. Kepada pihak kepolisian
a. Perlu ditingkatkan kualitas personel perangkat hukum (Polantas/ Kasatlantas)
yang masih belum memadai untuk memberikan penerangan dan penyuluhan
b. Polisi lalu lintas diperbanyak dan selalu berjaga di daerah yang banyak
perilaku pelanggaran aturan penggunaan helm SNI
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Affandi (1981).Pengantar Ilmu Hukum : Merpati Group
Alwasiah, Chaedar. (2003) . Pokoknya Kualitatif. Bandung : Pustaka Jaya
Arikunto. Suharsimi. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Jakarta : Gelar Pustaka Mandiri
Arikunto, Suharsimi. (1998). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT Rineka Cipta
Badri, S.H. (1994). Hak dan Kewajiban Dalam UULLAJ. Bangkalan : CV. Amin Surabaya
Bahari, Adib. (2010). 125 Tanya Jawab Aturan Wajib Berlalu Lintas Yogyakarta : Pustaka Yustisia
Darwis, Ranidar. (1998). Mengenal Hukum Adat Indonesia. Bandung : FPIPS IKIP Bandung
Djahiri, Achmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT Dan Games Dalam VCT. Bandung : Tidak Diterbitkan
Kansil (1989). Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum.Indonesia Jakarta : Balai Pustaka
Kusumaatmadja, Mochtar (2002). Konsep-Konsep Hukum Dalam
Pembangunan..Bandung : PT Alumni.
Kusumaatmadja, Mochtar.(1975). Pembinaan Hukum dalam Rangka Pembangunan Nasional. Bandung : Binacipta.
Maleong, J. Lexy. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Sinar Grafika
Mertokusumo, Sudikno. (1984). Meningkatkan Kesadaran Hukum. Jakarta : Liberty
Mulyana, Dedy. ( 2008). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nasution. (1996). Metode Penelitian Kualitatif Naturalistik. Jakarta : Sinar Grafika
Nasution. (2007). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara
Poespoprodjo, S.H. (1999). Filsafat Moral. Bandung : CV Pustaka Grafika
Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta
Salman, Otje. (1989). Beberapa Aspek Sosiologi Hukum. Bandung: Alumni
Sanusi, Ahmad. ( 1984). Pengantar Ilmu Hukum Dan Pengantar Tata Hukum Indonesia. Bandung : Tarsito
Soekanto, Soerjono. (1982). Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum. Jakarta : CV.Rajawali
Soekanto, Soerjono. (1990). Polisi dan Lalu Lintas. Bandung : CV. Mandar Maju
Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bamdung : Alfabeta
Suharto dan Iryanto, Toto. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Indah
Warpani, Suwardjoko.P. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung :ITB
Widjaja, A.W (1984). Kesadaran Hukum Manusia dam Masyarakat Pancasila. Jakarta: Era Swasta
Wirartha, I Made. (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : CV. Andi Ofseet
Wuryan, Sri dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung : Laboratoriunm PKn
B. Sumber Internet
Hayati. (2008). Metode Penelitian Analitis. (Online). Tersedia: http//
repository.upi.edu/.(6 Juni 2009)
C. Sumber Dokumen
Undang-Undang No 22 tahun 2009. Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia
Undang-Undang No 22 tahun 2009. (2009) tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan . Bandung : CV. Nugraha Aulia