DAFTAR ISI
Halaman Pernyataan i
Halaman Pengesahan ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Ucapan Terima Kasih v
Daftar Isi viii
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Hipotesis ... 10
D. Definisi Operasional ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat penelitian ... 12
BAB II. KAJIAN TEORI A. Hakekat Kurikulum dan Pembelajaran ... 14
a. Kaitan Kurikulum dan Pengajaran ... 15
b. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP ... 18
B. Hakekat Media Pembelajaran ... 20
a. Fungsi Media Pembelajaran ... 22
b. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 24
c. Prosedur Pemilihan Media ... 28
d. Pengertian Media Video ... 29
e. Tujuan Media Video Pembelajaran ... 32
f. Karakteristik Media Video ... 35
g. Kriteria Media Video ... 35
h. Kelebihan dan Kekurangan Media Video ... 37
C. Hakekat Listening Skills ... 43
a. Pentingnya Pengajaran Listening ... 45
b. Pendekatan Pembelajaran Listening ... 46
c. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Desain Listening ... 48
d. Desain Pembelajaran Listening Media Film Youtube ... 50
D. Penelitian yang Relevan ... 53
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 54
B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 55
C.Prosedur Penelitian ... 57
1. Tahap Persiapan ... 57
2. Tahap Pelakasanaan ... 57
3. Tahap Akhir ... 58
D.Variabel Penelitian ... 60
E. Instrumen Penelitian ... 60
F. Ujicoba dan Analisis Instrumen ... 61
a. Validitas Tes... 62
b. Reabilitas Tes ... 63
c. Indeks Kesukaran Tes ... 65
d. Daya Pembeda Tes ... 66
G.Prosedur dan Teknik Analisis Data ... 68
a. Analisis Data Uji Statistik ... 68
1. Uji Normalitas ... 69
2. Uji Homogenitas ... 69
3. Uji Hipotesis ... 70
b. Analisis Data Observasi ... 70
c. Analisis Data Angket ... 70
A. Hasil Analisis Data Penelitian... 73
1. Analisis Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 73
2. Analisis Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 79
3. Analisis Data Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 84
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89
1. Pembahasan Hasil Pengolahan Data ... 89
2. Pembahasan Hasil Observasi ... 94
3. Pembahasan Hasil Angket ... 96
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 102
B. Saran / Rekomendasi ... 103
DAFTAR PUSTAKA... 105 LAMPIRAN
Halaman
2.1 Kelompok Media ... 27
3.1Desain Penelitian ... 54
3.2 Klasifikasi Validitas Tes ... 62
3.3 Hasil dari Validitas Tes ... 63
3.4 Klasifikasi Realibilitas Tes ... 64
3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Tes ... 65
3.6 Hasil Tingkat Kesukaran Tes ... 66
3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Tes... 67
3.8 Hasil Tingkat Daya Pembeda ... 67
3.9 Kriteria Skor Gain Rata-Rata ... 68
3.10 Skor Pernyataan Angket Skala Likert ... 71
3.11 Kategori Sikap Siswa ... 71
4.1 Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 74
4.2 Pretest Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 76
4.3 Pretest Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 77
4.4 Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 78
4.5 Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 79
4.6 Posttest Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81
4.7 Posttest Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 82
4.8 Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 83
4.10 Gain Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol... 86
4.11 Gain Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 87
4.12 Uji-t Gain Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 88
4.13 Hasil Pengujian Hipotesis Media Film Youtube Terhadap Peningkatan
Penguasaan Listening Skills...89
4.14 Nilai Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kontrol Sebelum dan Sesudah... 91
4.15 Persentase Respon Siswa Setelah Diberi Perlakuan Pembelajaran listening
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Gambar Posisi Media dalam Proses Komunikasi ... 21
3.1 Gambar Alur Penelitian... 59
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia
membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di manapun manusia berada.
Pendidikan sangat penting sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit
berkembang dan bahkan akan terbelakang. Oleh karena itu pendidikan harus
diarahkan untuk menghasilkan kualitas manusia yang mampu bersaing, di
samping memiliki budi pekerti yang luhur. Pendidikan memegang peranan kunci
dalam menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas, bahkan sangat
menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Secara lebih arif dapat dikatakan
bahwa pendidikan yang bermutu dapat menghasilkan kualitas pendidikan yang
bermutu. Sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas
pendidikan tersebut. Melalui pendidikan dapat dikembangkan juga kemampuan
pribadi, daya pikir dan tingkah laku yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan
bahwa:
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2
Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu
usaha sadar dan terencana, maka dari itu dalam suatu pendidikan, agar tercapai
tujuan dengan baik sangatlah perlu suatu perencanaan yang baik pula, baik itu
persiapan pembelajaran yang terencana maupun pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai. Pendidikan di Indonesia telah dirumuskan dan dirancang oleh pemerintah
melalui Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang standar isi. Pada kurikulum ini
pemerintah telah memberikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dicapai dalam setiap pembelajaran. Dari kurikulum tersebut pemerintah juga
mewajibkan bagi setiap guru untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
keadaan masing-masing sekolah. Selain itu guru juga harus dapat menjabarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut menjadi indikator-indikator
yang lebih spesifik lagi.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal, dengan bahasa
kita dapat mengungkapkan ide, perasaan, pesan kepada orang lain. Dalam hal ini,
Tarigan (2008:1) mengatakan keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah
bisanya mencakup empat segi yaitu, keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dengan demikian,
keempat aspek tersebut perlu mendapat perhatian sepenuhnya di dalam pengajaran
bahasa demi tercapainya tujuan. Mengingat pentingnya peran bahasa, maka
pengajaran bahasa diajarkan mulai pendidikan dasar, pendidikan menengah,
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa maka bisanya kita melalui
suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil kita belajar
mendengarkan bahasa, kemudian berbicara; sesudah itu kita belajar membaca dan
menulis. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran
bahasa Inggris di SMP/MTs ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat
functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari. Bahasa memiliki peranan sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan kata kunci penentu
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa
yang bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk
sekolah menengah sewajarnya mempersiapkan siswa untuk mencapai kompetensi
yang membuat siswa mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman
orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam
nuansa makna.
Dalam Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 mengenai Standard Isi
mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah
kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan
teks lisan atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa,
yaitu listening, speaking, reading dan writing.
Listening adalah suatu skill yang penting dalam pembelajaran bahasa dan
itu tidak dapat di remehkan khususnya dalam kontek akademik dan dipisahkan
dalam bahasa maka dari itu, listening mempunyai suatu peran yang esensial dalam
pengajaran bahasa termasuk pengajaran bahasa inggris. Menurut Tarigan
(2008:31) mengatakan listening adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa yang pertama, listening
memberikan konstribusi yang tidak kecil untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa lainnya, khususnya keterampilan speaking dan writing. Melalui
listening skills yang bersifat reseptif akan terserap sebanyak-banyaknya informasi
yang sangat dibutuhkan oleh keterampilan speaking atau writing. Oleh karena itu,
pembelajaran listening dilaksanakan secara terpadu dan mendapat perhatian yang
sama dengan keterampilan berbahasa lain. Namun, dalam pembelajaran di sekolah
hal tersebut belum terlaksana dengan baik. Pembelajaran listening masih kurang
Alasan-Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5
alasan yang menyebabkan pembelajaran listening belum terlaksana dengan baik
tersebut karena menghadapi beberapa permasalahan yang mendasar itu menjadi
bertambah buruk karena siswanya itu sendiri yang jarang berlatih dan media
pembelajaran listening yang belum dimanfaatkan secara efektif oleh guru dan
yang utama adalah teknik pembelajaran yang kurang bervariasi dimana proses
pengajaran dan pembelajaran dilakukan dengan hanya membacakan teks dan
siswa diminta menyimak/mendengarkan. Guru seharusnya menerapkan teknik
pembelajaran yang lebih bervariasi dan memanfaatkan media yang ada. Oleh
karenanya, penerapan metode dan media pembelajaran oleh guru merupakan salah
satu cara perbaikan proses pembelajaran, untuk mendapatkan hal tersebut, maka
perlu metode pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam pembelajaran
bahasa inggris yaitu salah satunya dengan media pembelajaran.
Shi (2004) dalam penelitiannya mengatakan 43.2% dari siswa berfikir
bahwa paling susah dan paling sulit adalah pemahaman listening dan beberapa
darinya bahkan mempunyai kesulitan dalam memahami gurunya yang
memberikan pelajaran bahasa Inggris. ini menyatakan bahwa siswa masih
kesulitan dalam pemahaman listening dan itu menjadi salah satu pertimbangan
penghambat dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dalam penelitianya, Barker et al.
(Munadi 2008:58) mengemukakan bahwa siswa menggunakan 53% dari
waktunya untuk listening. Brown (2001:247) mengatakan siswa di dalam kelas
selalu melakukan lebih banyak listening daripada speaking dimana itu merupakan
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6
Mempertimbangkan pentingnya listening, guru harus melakukan perhatian yang
lebih serius dalam pengajaran listening seperti menggunakan waktu untuk
mengembangkan rencana pembelajaran yang fokus pada peningkatan listening
skills, menyediakan media yang cocok, dan menghasilkan latihan yang lebih
bermakna.
Penggunaaan media sebagai alat bantu dalam proses belajar bahasa, sangat
dirasakan manfaatnya bagi peserta didik maupun para pengajar. Rasa senang
dalam pembelajaran karena adanya totalitas dalam inderawi kita untuk aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran. Dalam konteks inilah pembelajar menemukan
arti pentingya dari suatu media. Karena bila diimplementasikan secara tepat dan
kreatif, media akan menjadi sarana yang efektif untuk menggugah totalitas
inderawi dalam pembelajaran. Media yang bisa digunakan dalam belajar bahasa
banyak ragamnya, hal ini disesuaikan dengan perencanaan, metode dan strategi
guru atau para pengajar dalam proses belajar-mengajar, karena tujuan utama
penggunaan media ialah agar pembelajaran bahasa lebih mudah dimengarti oleh
peserta didik sehingga terjadi proses belajar yang efisien dan efektif, yang
berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran. Contoh media pembelajaran
yang bisa digunakan di dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan
penguasaan listening skills, yaitu media film youtube dimana tujuan yang tentunya
ingin dicapai dengan menggunakan film youtube sebagai media pembelajaran,
adalah membuat kita terbiasa dengan bahasa Inggris, karena bahasa diyakini bisa
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7
adalah sensasi pertama yang akan kita hadapi. Ada dua manfaat ketika
menggunakan film youtube sebagai media pembelajaran, yaitu teknik pengucapan
(pronouncing) dan tambahan kosakata (vocabulary).
Dari sekian banyak website terdapat satu buah situs yang menarik untuk
dijadikan bagian penting dalam pendidikan. Website tersebut bernama Youtube.
Youtube adalah sebuah website video sharing (berbagi video) populer yang
didirikan pada Februari 2005 oleh tiga orang mantan karyawan PayPal: Chad
Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Para pengguna dapat memuat, menonton,
dan berbagi klip video secara gratis. Umumnya video-video di Youtube adalah
klip musik (video klip), film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri.
Format yang digunakan video-video di Youtube adalah .flv yang dapat diputar di
penjelajah web yang memiliki plugin Flash Player. Youtube merupakan website
yang sangat informatif, lewat Youtube kita bisa mendapatkan referensi bagi segala
hal termasuk bahan ajar.
Video yang kita butuhkan sebagai bahan visualisasi dapat dicari di website
ini. Untuk itu, peneliti mencoba mengembangkan sebuah pemikiran penelitian
mengenai pemanfaatan website youtube tersebut bila isi yang ada dapat dijadikan
sumber belajar. Website youtube memiliki banyak sekali video-video kongkrit
yang dapat dimanfaatkan sebagai materi untuk pelajaran bahasa inggris, seperti
video ungkapan memberi, meminta, menolak jasa dan lain-lain sebagai bentuk
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 8
karena siswa akan terstimulasi untuk mengetahui langsung bagaimana kejadian
sesungguhnya mengenai materi-materi bahasa inggris dalam buku.
Harmer (2007:308) mengatakan penggunaan film dalam pemahaman
listening mempunyai banyak alasan yang positif kepada siswa untuk menonton
ketika mereka mendengarkan. Hal ini sesuai dengan hasil beberapa penelitian
yang dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Mekheimer (2011) mengenai The
Impact of Using Videos on Whole Language Learning in EFL Context
menyatakan bahwa terjadi signifikansi antara siswa yang di beri pengajaran
bahasa dengan menggunakan video sangat positif untuk meningkatkan listening
skills. Dalam penelitianya juga Katchen (2003) mengenai Teaching a Listening
and Speaking Course with DVD Films menyatakan bahwa penggunaan film
signifikan untuk meningkatkan listening dan speaking walaupun ada sedikit
kekurangan waktu untuk mengembangkan materi. Penelitian yang lainya juga
dilakukan oleh Kusumarasdyati (2004) dalam riset penelitiannya tentang
Listening, Viewing and Imagination: Movies in EFL Classes mengatakan
movie/film dapat dijadikan alat pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan
EFL listening siswa. karena dapat meningkatkan motivasi dan melengkapinya
dengan pengetahuan yang relavan dengan target kebudayaan secara serempak.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Al-Ghifari
Garut, ada beberapa alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah ini antara
lain, pelaksanaan pembelajaran listening pada mata pelajaran bahasa inggris yang
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9
dalam pembelajaran bahasa Inggris karena pembelajaran listening masih bersifat
konvensional dengan cara guru membacakan teks tanpa menggunakan media
pembelajaran padahal sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah sudah cukup
memadai, namun kurang dimanfaatkan secara optimal untuk pembelajaran.
Kurangnya inovasi dalam penggunaan media dalam proses pembelajaran ini
menyebabkan siswa merasa gampang bosan dan jenuh karena pembelajaran
bahasa inggris dilaksanakan dengan cara yang konvensional. Untuk itu diperlukan
suatu media pembelajaran yang tepat dalam rangka pembelajaran bahasa Inggris
agar kebutuhan akan pembelajaran bahasa inggris dapat tercapai.
Oleh karenanya, berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Penggunaan Media Film
Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut)
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan permasalahan yakni
“Bagaimanakah Efektivitas Media Film Youtube Terhadap Peningkatan
Penguasaan Listening Skills pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris?”
Masalah secara umum di atas, dirinci menjadi masalah khusus sebagai
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 10
1. Apakah penggunaan media film youtube dapat meningkatkan penguasaan
listening skills pada mata pelajaran bahasa inggris?
2. Bagaimana proses pembelajaran listening dengan menggunakan media
film youtube pada mata pelajaran bahasa inggris?
3. Bagaimanakah respon siswa terhadap media film youtube dalam
pembelajaran listening skills?
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban sementara terhadap
masalah yang diteliti untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam
penelitian, dan harus diuji melalui penelitian.
Ho : Terdapat peningkatan yang signifikan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol terhadap penguasaan listening skills siswa yang
menggunakan media film youtube pada mata pelajaran Bahasa
Inggris.
Ha : Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara kelas
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 11
siswa yang menggunakan media film youtube pada mata pelajaran
Bahasa Inggris.
D. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman tentang istilah-istilah yang
digunakan, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang dianggap perlu pada
penelitian ini. Istilah-istilah tersebut sebagai berikut:
1. Media Film Youtube dalam penelitian ini adalah sebagai salah satu media
pembelajaran listening yang interaktif yang dapat digunakan dalam
pengajaran dan pembelajaran listening skills untuk membantu siswa dalam
meningkatkan keterampilan berbahasa, yaitu Bahasa Inggris untuk kelas
VIII. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak
(listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis
(writing). Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, yang difokuskan
dalam penelitian ini adalah penguasaan listening sebagai salah satu
keterampilan dalam berbahasa Inggris.
2. Penguasaan Listening skills dalam penelitian ini adalah suatu cara siswa
mendengarkan dan merespon pertanyaan dalam tes listening dengan media
film youtube. Listening skills adalah salah satu keterampilan dalam
berbahasa. Rost (2002:2) mendefinisikan dalam empat orentasi atau
perspektif. Listening dalam orientasi receptive adalah proses menerima
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 12
orientasi constructive adalah gagasan dan penggambaran suatu arti.
Listening dalam orientasi collaborative negosiasi arti antara pembicara
dan pengrespon. Listening dalam orientasi transformative adalah
menciptakan suatu hubungan antara pembicara dan pendengar. Pengolahan
data hasil belajar dilakukan terhadap hasil dari skor pre-test dan skor
post-test dengan menggunakan instrumen soal tes berbentuk pilihan berganda
(multiple choice) untuk mengetahui peningkatan penguasaan listening
skills dari sampel, serta perhitungan gain dari selisih skor pre-test dan
post-test untuk mengetahui efektifitas penggunaan media film youtube
dalam peningkatkan penguasaan listening skills siswa.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui judul efektivitas
pembelajaran media film youtube untuk meningkatkan penguasaan listening skills
bahasa inggris siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui peningkatan penggunaan media film youtube terhadap
penguasaan listening skills pada mata pelajaran bahasa inggris.
2. Untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran listening dengan
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 13
3. Untuk mengetahui tentang respon siswa terhadap media film youtube
dalam pembelajaran listening skills.
F. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini. Selain
bermanfaat untuk Para Pengembang Kurikulum, Guru, Siswa, dan peneliti.
Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang Bahasa Inggris,terutama pada
penguasaan listening skills melalui media film youtube. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai salah satu pemecahan masalah
pembelajaran dalam kelas.
2. Manfaat Praktis
a) Para Pengembang Kurikulum
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
pengembangan media pembelajaran yang terus menerus berubah sesuai dengan
perkembangan kebutuhan manusia.
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 14
1. Media film youtube dapat digunakan dalam proses pembelajaran
sebagai alternatif dari pembelajaran biasa khususnya pembelajaran
listening.
2. Meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran, agar menjadi lebih menarik dan interaktif.
c) Bagi siswa, yaitu:
Dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran Bahasa Inggris dan pembelajaran lainnya.
d) Bagi peneliti, yaitu:
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh penerapan media film youtube dalam upaya meningkatkan
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kuasi
eksperimen. Metode kuasi ekperimen digunakan untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau
memanipulasi semua variabel yang relevan. Dalam penelitian ini subjek penelitian
dikelompokkan menjadi dua kelompok penelitian yang mendapatkan perlakuan
berbeda. Masing-masing kelompok mendapatkan pretest (O1) dan posttest (O2).
Tabel desain penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2
Keterangan :
O1 : Pretest
O2 : Posttest
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 55
Pada penelitian quasi-experimental dengan desain nonequivalent-group
pretest-posttest design sebagaimana tergambar pada tabel diatas terdapat dua
kelompok subjek penelitian yaitu kelompok eksperimen (kelompok yang
mendapatkan pretest, perlakuan, dan postest) dan kelompok kontrol (Kelompok
yang mendapatkan pretest dan postest tetapi tidak mendapatkan perlakuan). Dasar
pertimbangan dalam memilih eksperimen semu menurut Sukmadinata (2006:204)
adalah karena dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan pendidikan sangat sulit untuk
melakukan eksperimen murni, karena sangat sulit untuk mendapatkan
kelompok-kelompok yang benar-benar homogen (memiliki karakteristik yang sama).
Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan
kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Kelompok yang menggunakan media film youtube dapat ditetapkan
sebagai kelompok eksperimen. Sebelum diberi perlakuan (X), kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yang
mempergunakan media film youtube. Kedua kelompok tersebut diberikan post
test, hasilnya akan dibandingkan dengan skor pre test, sehingga diperoleh gain
atau selisih antara skor pre test dan post test.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 56
ada dua metode dalam pengambilan sampel, yaitu secara acak yang sering kita
sebut dengan random sampilng dan pengambilan sampel tidak acak yang telah
ditentukan terlebih dahulu berdasarkan pertimbangan sebelumnya. Dalam
penelitian ini tidak dilakukannya penugasan secara acak, sehingga penelitian
mengambil kelas yang sudah ada untuk dijadikan sebagai sampel penelitian
(Cluster Slamping). Sebagai sampel penelitian dipilih dua kelas dari empat kelas
yang memiliki kemampuan yang setara dengan teknik random perkelas tanpa
mengacak siswa, dengan pertimbangan bahwa keempat kelas tersebut menurut
guru mata pelajaran mempunyai karakteristik yang tidak berbeda.
Pengelompokkan sampel terdiri atas satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.
Berdasarkan metode eksperimen kuasi yang ciri utamanya adalah tanpa
penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group),
maka peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada sebagai
sampel, jadi peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara
individu tetapi dalam bentuk kelas. Alasannya karena apabila pengambilan
sampel secara individu dikhawatirkan situasi kelompok sampel menjadi tidak
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 57
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
a. Studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah dan penyebabnya
serta merumuskan masalah. Studi literatur, untuk memperoleh kajian
teori yang tepat mengenai permasalahan yang akan dikaji.
b. Telaah kurikulum, untuk mengetahui tujuan/kompetensi dasar yang
hendak dicapai agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
menyusun perangkat pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS) yang
akan digunakan dalam penelitian.
c. Membuat dan menyusun instrumen penelitian lalu mengkonsultasikan
instrumen penelitian kepada dosen.
d. Menguji coba instrumen penelitian dan menganalisis hasil uji coba
instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 58
a. Melaksanakan pretest, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b. Melaksanakan observasi selama kegiatan pembelajaran menggunakan
media film youtube yang dilakukan dari awal hingga akhir
pembelajaran untuk kelas eksperimen.
c. Melaksanakan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
d. Menyebarkan angket untuk melihat pendapat tanggapan siswa
terhadap penggunaan media film youtube.
3. Tahap Akhir
Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain :
a. Melakukan analisis dan pembahasan data-data yang diperoleh selama
pelaksanaan penelitian, sehingga masalah dan pertanyaan penelitian
dapat terjawab.
b. Membahas hasil penelitian dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 59
Untuk lebih jelasnya mengenai alur penelitian yang dilakukan dapat di
lihat seperti gambar dibawah ini.
Posttest (Tes Akhir) Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Studi Literatur : Hakekat Media Pembelajaran, Hakekat Listening Skills dan
Penelitian yang Relavan
Penyusunan Instrumen 1. Tes hasil belajar bentuk
objektif (pilihan ganda) 2. Pedoman observasi 3. Angket tanggapan siswa
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 60
D. Variabel Penelitian
Sugiyono (2006:3) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang menjadi fokus peneliti
yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) sebagai berikut:
1. Variabel Independen (independent variable) atau variabel bebas dalam
penelitian ini adalah media film youtube (X).
2. Variabel Dependen (dependent variable) atau terikat dalam penelitian ini
adalah penguasaan listening skills (Y).
E. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini, peneliti
menyusun dan menyiapkan beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan
penelitian yaitu Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini yaitu:
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 61
1. Tes hasil belajar bentuk objektif (pilihan ganda). Tes bentuk objektif
digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan
listening, yang telah diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran
(perlakuan) sebagai pre test dan post test.
2. Pedoman Observasi
Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indra. Jenis observasi yang
dilaksanakan adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan
oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen
pengamatan. Pedoman observasi tersebut digunakan untuk memfokuskan
pengamat terhadap aspek-aspek tertentu yang akan diselidiki dalam proses
observasi. Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini
dirancang berdasarkan langkah-langkah proses pembelajaran yang
tercantum dalam RPP. Format yang disusun berisi sebuah daftar kolom
jenis kegiatan yang akan terjadi dengan kriteria nilai 4 (Sangat baik), 3
(baik), 2 (cukup), dan 1 (kurang).
3. Angket. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh respon
siswa terhadap penggunaan media film youtube dalam peningkatkan
listening skills yang terdiri dari 12 pertanyaan yang mencakup 4 aspek:
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 62
F. Uji Coba dan Analisis Instrumen
Instrumen tes yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa pada
ranah kognitif khususnya pengetahuan dan pemahaman harus dilakukan pengujian
validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda terlebih dahulu. Ujicoba
instrumen dilakukan pada kelompok yang berbeda dalam populasi (bukan kelas
eksperimen dan kontrol). Tes ujicoba terdiri dari 30 butir soal berbentuk pilihan
ganda.
a. Validitas Tes
Validitas digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal tes
terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor yang ada
pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal akan
memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang
besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk
korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus
korelasi. Dalam penelitian ini validasi instrumen dilakukan dengan bantuan MS
Excel 2007. Secara manual rumus yang digunakan pada MS Excel adalah rumus
korelasi product moment Pearson sebagai berikut:
}
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 63
Tabel 3.2
Klasifikasi Validitas Tes
Nilai rxy Klasifikasi
rxy ≤ 0,00 Tidak valid
0,00 < rxy≤ 0,20 Validitas sangat rendah 0,20 < rxy≤ 0,40 Validitas rendah (kurang) 0,40 < rxy≤ 0,60 Validitas sedang (cukup) 0,60 < rxy≤ 0,80 Validitas tinggi (baik) 0,80 < rxy≤ 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
Hasil dari perhitungan statistik dari validitas tes dapat di lihat sebagai
Berdasarkan tabel diatas, disana ada 30 soal tes dalam uji coba tes. 20 soal
tes telah valid, jadi dapat digunakan untuk instrumen. sedangkan, 10 soal tes tidak
valid (validitas sangat rendah), jadi tidak sesuai untuk digunakan sebagai
isntrumen. Untuk lebih detail dapat dilihat dilampiran A Hasil Analisis Uji Pokok
Validitas.
b. Reliabilitas Tes
Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 64
pengukuran lainnya. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf reliabililas yang
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap dan dihitung dengan
koefesien reliabilitas. Untuk mengukur atau menguji reliabilitas soal pilihan
ganda/objektif dapat digunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR-20)
Keterangan : r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi siswa yang menjawab soal dengan jawaban benar
q = Proporsi siswa yang menjawab soal dengan jawaban salah
s2 = Variansi skor-skor tes
Dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas tes, perhitungan
dilakukan dengan menggunakan interpretasi derajat reliabilitas tes dapat dilihat
pada tabel 3.4
Berdasarkan data pada perhitungan koefisien reliabilitas instrumen tes
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 65
Melalui interpretasi koefisien reliabilitas dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian memenuhi kriteria dengan reliabilitas yang sangat tinggi. Itu
dapat dikatakan bahwa instrumen dapat dipakai untuk pre test dan post test. Untuk
lebih detail dapat di lihat di lampiran A Hasil Uji Reabilitas.
c. Indeks Kesukaran Tes
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau
mudahnya suatu soal. Tingkat kesukaran soal diuji dengan menggunakan rumus:
JS B P
Keterangan : P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalis
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Besarnya indeks kesukaran (P) berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00
(Arikunto, 2002:207). Perhitungan instrumen tes dilakukan dengan menggunakan
kategori untuk tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.5
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 66
Nilai F Klasifikasi
F = 0.00 Soal terlalu sukar
0,00 < F ≤ 0,30 Soal sukar 0,30 < F ≤ 0,70 Soal sedang 0,70 < F < 1,00 Soal mudah
F = 1.00 Soal terlalu mudah
(Arikunto,2002)
Berdasarkan hasil tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.6
menunjukan hasil dari tingkat kesukaran tes
Table 3.6
Hasil Tingkat Kesukaran Tes
Tingkat Kesukaran
No Soal Tes Raw Skor Interpretasi
2,3,6,9,10,18,19,21,22,30. 0.00 – 0.30 Soal Sukar
1,7,8,11,12,14,15,16,20,23,24
25,26,27,28,29
0.30 – 0.70 Soal Sedang
4,5,13,17 0.70 – 1.00 Soal Mudah
Berdasarkan tabel diatas, 10 dari 30 soal termasuk soal sukar, 16 soal
termasuk soal sedang, jadi sesuai untuk digunakan pada instrumen penelitian
karena rata-rata sekitar 0.03 samapi 0.70. lalu sisa soal termasuk soal mudah.
Untuk lebih detail dapat dilihat dilampiran A Hasil Analisis Tingkat Kesukaran.
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 67
Daya pembeda soal adalah keterampilan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berketerampilan tinggi dengan siswa yang berketerampilan
rendah (Arikunto, 2002 : 211). Daya pembeda pokok uji instrumen tes tertulis
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:
B
BA = jumlah siswa kelompok tinggi yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalis
BA = jumlah siswa kelompok rendah yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalis
JA = jumlah siswa kelompok tinggi
JB = jumlah siswa kelompok rendah
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi (D). Perhitungan untuk instrumen tes dilakukan dengan
menggunakan kategori daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.7
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 68
Berdasarkan hasil dari tingkat daya pembeda tes dapat dilihat pada tabel
berikut:
Table 3.8
Hasil Tingkat Daya Pembeda Tes
Tingkat Daya Pembeda Tes
No Soal Raw Skor Interpretasi
3,6,17,18,22,24,25,27,29.30 0.00 - 0.20 Jelek
2,7,8,9,10,11,12,13,14,15,
16,19,21,28.
0.20- 0.40 Cukup
1,4,5,20,23,26. 0.40 - 070 Baik
Tabel diatas menunjukan bahwa 10 dari 30 soal mempunyai tingkat daya
pembeda jelek. 14 soal mempunyai tingkat daya pembeda cukup, dan 6 soal
mempunyai tingkat daya pembeda baik. Itu dapat disimpulkan bahwa 20 soal
telah sesuai dan dapat dijadikan instrumen penelitian. Dimana 10 soal tidak dapat
dijadikan instrumen. Untuk lebih detail dapat dilihat dilampiran A Hasil Analisis
Daya Pembeda.
G. Prosedur dan Teknik Analisis Data
a. Analisis Data Uji Statistik
Data peningkatan listening skills dengan uji statistik. Dalam penelitian ini
analisis data statistik menggunakan program SPSS versi 16 untuk melihat
normalitas, homogenitas varians, peningkatan penguasaan listening skills.
Untuk melihat peningkatan penguasaan listening skills sebelum dan
sesudah pembelajaran digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake (Cheng,
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 69
< �> = − �
��� − �
Keterangan:
< g > = gain (peningkatan hasil belajar)
Spos = skor posttest
Spre = skor pretest
Smaks = skor maksimum ideal
Gain ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan penguasaan
listening skills dengan kriteria seperti pada tabel 3.9
Tabel 3.9
Kriteria Skor Gain Rata-Rata
Batasan Kriteria
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g > 0,3 Rendah
Pengolahan dan analisis data dengan menggunakan uji statistik dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan
program pengolah data SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution).
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas <
0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi)
atau nilai probabililtas > 0.05 maka distribusi adalah normal. Uji normalitas
distribusi data peningkatan penguasaan listening skills dengan menggunakan One
Sample Kolmogorov Smirnov Test. Uji statistik yang digunakan untuk pengujian
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 70
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian
sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Uji ini
dilakukan untuk melihat sama tidaknya varians-varians data peningkatan
penguasaan listening skills untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan
Levene Test. Uji statistik yang digunakan untuk pengujian homogenitas dengan
program SPSS versi 16. Uji Levene Test akan muncul bersamaan dengan hasil uji
beda rata-rata atau uji-t. Kriteria pengujiaanya adalah apabila nilai Sig.
(Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig.
(Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
3 Uji Hipotesis
Uji hipoesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua
arah (t-test independent) untuk mengujij signifikansi perbedaan rata-rata (mean)
yang terdapat pada program pengolah data SPSS 16. Adapun yang
diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor post test dan pre test
antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Untuk menguji tingkat
signifikansi perbedaan rata penguasaan listening skills dilakukan dengan analisis
secara statistik dengan menggunakan uji statistik parametrik Independent Samples
Test jika sebaran data berdistribusi normal dan homogen. Dengan kriteria
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 71
dan derajat kebebasan dk = (n1 + n2 - 2). Apabila data tidak berdistribusi normal
maka dipakai uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney.
b. Analisis Data Observasi
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini dirancang
berdasarkan langkah-langkah proses pembelajaran yang tercantum dalam RPP.
Format penyajian data hasil obsevasi disajikan dalam bentuk tabel untuk
memudahkan dalam interpretasinya. Interpretasi untuk data oberservasi adalah:
kriteria nilai 4 (Sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (kurang).
c. Analisis Data Angket
Pernyataan-pernyataan dalam angket diolah berdasarkan tes skala Likert.
Pernyataan angket tersebut mencakup aspek sikap siswa terhadap pembelajaran.
Setiap jawaban pernyataan yang bersifat positif diberi nilai 4, 3, 2, 1 sedangkan
setiap jawaban pernyataan yang bersifat negatif diberi nilai 1, 2, 3, 4. Skor
pernyataan skala Likert dapat dilihat pada Tabel 3.10
Tabel 3.10
Skor Pernyataan Angket Skala Likert
Sifat Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Pengolahan data angket dilakukan baik untuk melihat sikap siswa sebelum
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 72
angket yang dilakukan untuk melihat sikap secara keseluruhan dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Menghitung skor jawaban siswa sebelum dan setelah berdasarkan skor
pada Tabel 3.8.
b. Menghitung nilai rata-rata siswa secara keseluruhan pada sebelum dan
sesudah pembelajaran.
c. Mengubah nilai rata-rata menjadi bentuk persen.
d. Menafsirkan data nilai rata-rata sebelum maupun sesudah pembelajaran ke
dalam beberapa kategori sikap yang ditunjukkan pada Tabel 3.11
Tabel 3.11 Kategori Sikap Siswa
Nilai (%) Kategori
81 – 100 Sangat Positif
61 – 80 Positif
41 – 60 Cukup
21 – 40 Negatif
< 20 Sangat Negatif
e. Menganalisis perbedaan nilai persentase rata-rata sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan uji statistik.
Dalam penelitian ini sesudah pelaksanaan pos test, angket diberikan untuk
memperoleh respon siswa terhadap penggunaan media film youtube dalam
meningkatkan listening skills yang diberikan pada siswa kelas eksperimen yang
terdiri dari 12 pertanyaan yang mencakup 4 aspek: pemahaman siswa, motivasi
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kuasi
eksperimen. Metode kuasi ekperimen digunakan untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau
memanipulasi semua variabel yang relevan. Dalam penelitian ini subjek penelitian
dikelompokkan menjadi dua kelompok penelitian yang mendapatkan perlakuan
berbeda. Masing-masing kelompok mendapatkan pretest (O1) dan posttest (O2).
Tabel desain penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2
Keterangan :
O1 : Pretest
O2 : Posttest
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 55
Pada penelitian quasi-experimental dengan desain nonequivalent-group
pretest-posttest design sebagaimana tergambar pada tabel diatas terdapat dua
kelompok subjek penelitian yaitu kelompok eksperimen (kelompok yang
mendapatkan pretest, perlakuan, dan postest) dan kelompok kontrol (Kelompok
yang mendapatkan pretest dan postest tetapi tidak mendapatkan perlakuan). Dasar
pertimbangan dalam memilih eksperimen semu menurut Sukmadinata (2006:204)
adalah karena dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan pendidikan sangat sulit untuk
melakukan eksperimen murni, karena sangat sulit untuk mendapatkan
kelompok-kelompok yang benar-benar homogen (memiliki karakteristik yang sama).
Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan
kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Kelompok yang menggunakan media film youtube dapat ditetapkan
sebagai kelompok eksperimen. Sebelum diberi perlakuan (X), kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yang
mempergunakan media film youtube. Kedua kelompok tersebut diberikan post
test, hasilnya akan dibandingkan dengan skor pre test, sehingga diperoleh gain
atau selisih antara skor pre test dan post test.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 56
ada dua metode dalam pengambilan sampel, yaitu secara acak yang sering kita
sebut dengan random sampilng dan pengambilan sampel tidak acak yang telah
ditentukan terlebih dahulu berdasarkan pertimbangan sebelumnya. Dalam
penelitian ini tidak dilakukannya penugasan secara acak, sehingga penelitian
mengambil kelas yang sudah ada untuk dijadikan sebagai sampel penelitian
(Cluster Slamping). Sebagai sampel penelitian dipilih dua kelas dari empat kelas
yang memiliki kemampuan yang setara dengan teknik random perkelas tanpa
mengacak siswa, dengan pertimbangan bahwa keempat kelas tersebut menurut
guru mata pelajaran mempunyai karakteristik yang tidak berbeda.
Pengelompokkan sampel terdiri atas satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.
Berdasarkan metode eksperimen kuasi yang ciri utamanya adalah tanpa
penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group),
maka peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada sebagai
sampel, jadi peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara
individu tetapi dalam bentuk kelas. Alasannya karena apabila pengambilan
sampel secara individu dikhawatirkan situasi kelompok sampel menjadi tidak
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 57
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
a. Studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah dan penyebabnya
serta merumuskan masalah. Studi literatur, untuk memperoleh kajian
teori yang tepat mengenai permasalahan yang akan dikaji.
b. Telaah kurikulum, untuk mengetahui tujuan/kompetensi dasar yang
hendak dicapai agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
menyusun perangkat pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS) yang
akan digunakan dalam penelitian.
c. Membuat dan menyusun instrumen penelitian lalu mengkonsultasikan
instrumen penelitian kepada dosen.
d. Menguji coba instrumen penelitian dan menganalisis hasil uji coba
instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 58
a. Melaksanakan pretest, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b. Melaksanakan observasi selama kegiatan pembelajaran menggunakan
media film youtube yang dilakukan dari awal hingga akhir
pembelajaran untuk kelas eksperimen.
c. Melaksanakan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
d. Menyebarkan angket untuk melihat pendapat tanggapan siswa
terhadap penggunaan media film youtube.
3. Tahap Akhir
Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain :
a. Melakukan analisis dan pembahasan data-data yang diperoleh selama
pelaksanaan penelitian, sehingga masalah dan pertanyaan penelitian
dapat terjawab.
b. Membahas hasil penelitian dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 59
Untuk lebih jelasnya mengenai alur penelitian yang dilakukan dapat di
lihat seperti gambar dibawah ini.
Posttest (Tes Akhir) Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Studi Literatur : Hakekat Media Pembelajaran, Hakekat Listening Skills dan
Penelitian yang Relavan
Penyusunan Instrumen 1. Tes hasil belajar bentuk
objektif (pilihan ganda) 2. Pedoman observasi 3. Angket tanggapan siswa
Yayat Ruhiyat, 2012
Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
: Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP Al-Ghifari-Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 60
D. Variabel Penelitian
Sugiyono (2006:3) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang menjadi fokus peneliti
yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) sebagai berikut:
1. Variabel Independen (independent variable) atau variabel bebas dalam
penelitian ini adalah media film youtube (X).
2. Variabel Dependen (dependent variable) atau terikat dalam penelitian ini
adalah penguasaan listening skills (Y).
E. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini, peneliti
menyusun dan menyiapkan beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan
penelitian yaitu Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini yaitu: