• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kalapa Kembar Kelas VI Semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten Sub

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kalapa Kembar Kelas VI Semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten Sub"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA PADA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI

PENERAPAN

METODE EKSPERIMEN

( Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kalapa Kembar Kelas VI Semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten Subang )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Intan Primawati

1107033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITASw PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(2)
(3)

Pernyataan Keaslian Penulisan Skripsi dan Bebas Plagiarisme

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Konduktor dan isolator panas Melalui

Penerapan Metode Eksperimen” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya

saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Desember 2012 Yang Membuat Pernyataan,

(4)

140

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kalapa Kembar Kelas VI Semester 1 Tahun Ajaran

2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten Subang)

Oleh Intan Primawati

1107033

Latar belakang Penelitian Tindakan Kelas ini adalah masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa Kelas VI SDN Kalapa Kembar Kecamatan Subang Kabupaten Subang terutama pada pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan Isolator Panas. Pada meteri ini nilai rata-rata ulangan harian hanya sebesar 52,77 selain itu dari 36 siswa kelas VI hanya 19 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sisanya masih di bawah KKM. KKM yang ditentukan untuk pelajaran IPA Semester I adalah 75. Pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal ini salah satunya disebabkan karena kurang tepatnya guru dalam menerapkan metode pembelajaran. Dengan demikian tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan hasil belajar Siswa Kelas VI SDN Kalapa Kembar Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten Subang setelah diterapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan Isolator Panas. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan berupa RPP, lembar evaluasi, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan LKS. Subyek penelitian adalah Siswa Kelas VI SDN Kalapa Kembar Kecamatan Subang Kabupaten Subang yang berjumlah 36 siswa. Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi penyusunan RPP, mempersiapkan alat tes, dan mempersiapkan LKS. Pelaksanaan metode eksperimen meliputi perumusan masalah, membuat hipotesa, pelaksanaan eksperimen, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian pada siklus I nilai rata-rata tes evaluasi meningkat menjadi 76,38 dan siswa yang mencapai KKM-pun meningkat menjadi 23 orang begitupun pada siklus II nilai rata-rata tes evaluasi mengalami peningkatan menjadi 87,22. Salah satu kendala yang dihadapi peneliti dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen adalah keterbatasan alat eksperimen sedangkan kesimpulan yang dapat

diambil dari hasil penelitian ini adalah “Penggunaan metode eksperimen dalam

pembelajaran IPA dapat meningkatkan gairah belajar siswa sehingga hasil belajar siswa

meningkat”

(5)

141

ABSTRACT

IMPROVING STUDENT LEARNING IN LEARNING THE MATERIAL IPA HEAT INSULATORS CONDUCTOR AND METHOD OF OPERATION OF EXPERIMENTS

(Classroom Action Research in SDN Kalapa Twins Class VI Semester 1 Academic Year 2012/2013 District Subang)

By : Intan Primawati

Background Classroom Action Research is still low learning results obtained Class VI students of SDN Kalapa Twins Subang Subang district, especially in science learning about conductors and insulators Heat material. In this meteri average daily tests only at 52.77 besides that from 36 to 19 sixth grade students who achieve mastery Minimal Criteria (KKM) were still under KKM. KKM specified for science teaching semester is 75. Achievement of learning outcomes is one less than the maximum due to the inappropriate teacher in applying learning methods. Thus the purpose of the implementation of this study was to determine the planning, implementation, and improvement of learning outcomes of Grade VI Semester Twins Kalapa SDN Academic Year 2012/2013 District Subang Subang after application of the experimental method in science learning about conductors and insulators Heat material. The research method used in this research is a classroom action research with action taken by two cycles. The research instrument used in the form of lesson plans, evaluation sheets, teacher observation sheet, observation sheets students, and LKS. Subjects were Grade VI Elementary School District Kalapa Twins Subang Subang totaling 36 students. Planning is done in this study includes the preparation of lesson plans, preparing test kits, and prepare LKS. Implementation of experimental methods include problem formulation, hypothesize, experiment execution, and making inferences. The results in the first cycle the average value evaluation tests increased to 76.38 and KKM-achieving students has increased to 23 people as did the second cycle the average value evaluation tests increased to 87.22. One of the obstacles facing researchers in conducting learning experiments using the experimental device is limited while the conclusions that can be drawn from this research is the "use of the experimental method in science learning can improve student learning passion that improved student learning outcomes"

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME

ABSTRAK ... i

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar ... 8

2. Pengertian Hasil Belajar ... 9

B. Pembelajaran IPA 1. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ... 11

2. Fungsi Pembelajaran IPA di SD ... 12

3. Substansi Materi Pelajaran IPA ... 13

C. Materi Konduktor dan isolator Panas ...13

D. Metode Eksperimen

(7)

1. Pengertian ... 15

2. Tujuan Metode Eksperimen ... 17

3. Prinsip – prinsip Metode Eksperimen ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tentang Profil Sekolah ... 36

B. Hasil-Hasil Penelitian ... 44

1. Hasil Penelitian Tentang Perencanaan ... 45

2. Hasil Penelitian Tentang Pelaksanaan ... 45

3. Hasil Penelitian Tentang Hasil Belajar ... 49

4. Refleksi ... 53

C. Pembahasan ... 57

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 62

B. Rekomendasi ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 68

(8)

ntoh Perangkat Pembelajaran DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Kriteria Penilaian ... 34

4.1 Identitas Sekolah ... 37

4.2 Daftar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ... 39

4.3 Sarana SDN Kalapa Kembar ... 41

4.4 Prasarana SDN kalapa Kembar ... 42

4.5 Data Jumlah Siswa SDN Kalapa Kembar ... 43

4.6 Nilai Akhir Postes Siklus I ... 49

4.7 Rekapitulasi Nilai Siklus I ... 50

4.8 Persentase Pencapaian Nilai KKM Siklus I ... 50

4.9 Peningkatan Nilai Siswa Siklus I ... 50

4.10 Nilai Akhir Postes Siklus II ... 51

4.11 Rekapitulasi Nilai Siklus II ... 52

4.12 Persentase Pencapaian Nilai KKM Siklus II ... 53

4.13 Peningkatan Nilai Siswa siklus II ... 53

4.14 Analisis Refleksi Pembelajaran Siklus I ... ... 55

4.15 Analisis Refleksi Pembelajaran Siklus II ... 56

4.16 Perubahan Hasil Postes Siklus I dan Siklus II ...59

4.17 Rekapitulasi Perolehan Nilai Siklus I dan Siklus I ...59

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Alat-alat dapur yang terbuat dari logam ... 14

2.2 Berbagai benda yang terbuat dari plastik ... 14

2.3 Setrika dan AlatSolder ... ... 14

4.1 Photo SDN Kalapa Kembar ... 36

4.2 Denah SDN Kalapa Kembar ... 38

4.3 Truktur organisasi SDN Kalapa Kembar ... 40

(10)

DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK

3.1 Bagan Desain Model PTK ...24

4.1 Grafik perbandingan data awal dengan siklus I ... 51

4.2 Grafik perbandingan data siklus I dengan siklus II ... 53

4.3 Grafik peningkatan persentase kelulusan siswa pada siklus I dan siklus II ...60

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A. Lampiran A Instrumen Penelitian

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 68

A.2 Kisi-kisi soal postes siklus I ... 75

A.3 Soal postes siklus I ... 77

A.4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ... 79

A.5 Pedoman Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 81

A.6 Pedoman Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ... 84

A.7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 87

A.8 Kisi-kisi soal postes siklus II ... 94

A.9 Soal postes siklus II ... 96

A.10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ... 99

A.11 Pedoman Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 100

A.12 Pedoman Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ... 103

B. Lampiran B Hasil Penelitian B.1 Nilai Postes Siklus I ... 104

B.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 105

B.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 108

B4 Nilai Postes Siklus II ... 111

B.5 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II... 112

B.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 115

(12)

C. Lampiran C Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran dan Surat-Surat

C.1 Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran ……… 116

C.2 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Skripsi ………. 117

C.3 Surat Memohon Izin Mengadakan Penelitian ………. 118

C.4 Surat kepada Kesbang ... 119

C.5Rekomendasi dari Kesbang …...………... 120

C.6 Surat Keterangan Penelitian ……… 121

C.7 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I ………. 122

C.8 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II ………... 123

C.9 Format Persetujuan Revisi ...124

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah merupakan hasil kegiatan manusia berupa

pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang

diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain melalui

proses penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan

kemampuan siswa SD dalam bidang studi IPA. Pembelajaran IPA adalah program

untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam

Undang-Undang Nomor 2/1989 tentang System Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal

4 yang berbunyi sebagai berikut:

“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantapdan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.” ( Surya 2006:1.4)

Pembelajaran IPA salah satu mata pelajaran yang mendapat perhatian besar

untuk semua jenjang pendidikan, khususnya pada tingkat sekolah dasar.

Keberhasilan pembelajaran IPA ditentukan oleh berbagai hal antara lain,

kemampuan siswa dan kemampuan guru itu sendiri di dalam melaksanakan proses

(14)

2

Berdasarkan pengamatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang diraih

siswa kelas VI SD Negeri Kalapa Kembar Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013

untuk materi Konduktor dan Isolator Panas, hasilnya kurang memuaskan. Hal ini

dapat dilihat dari masih banyaknya nilai siswa yang masih dibawah nilai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang ditentukan pada semester I untuk mata

pelajaran IPA adalah 75. Dari jumlah siswa 36 (tiga puluh enam) orang yang

mendapatkan nilai tuntas hanya 19 (sembilan belas), sisanya masih di bawah nilai

KKM. Pencapaian hasil belajar yang masih rendah ini salah satunya disebabkan

karena guru kurang tepat dalam menerapkan metode bembelajaran.

Guru sebagai factor utama keberhasilan pembelajaran IPA, dituntut

kemampuannya untuk dapat menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dengan

baik. Guru hendaknya dapat menentukan dengan tepat metode apa yang akan

digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran.

Dalam pembelajaran IPA terdapat beberapa alternative metode pembelajaran

yang dapat dipilih, salah satunya adalah metode pembelajaran eksperimen.Menurut

Udin S. Winataputra (2006:4.31):

“Metode eksperimen esensinya menyajikan bahan pelajaran melalui percobaan serta mengamati sesuatu proses. Pengalaman belajar yang akan diperoleh adalah menguji sesuatu, menguji hipotesis, menemukan hasil percobaan dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa.”

Metode eksperimen digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa

dalam melakukan suatu proses baik secara individu maupun kelompok. Dengan

demikian melalui penerapan metode eksperimen siswa dapat terlibat langsung

dalam melaksanakan percobaan sehingga diharapkan siswa mendapatkan

(15)

3

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti bermaksud akan

melakukan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa pada pembelajaran IPA tentang Konduktor dan Isolator Panas melalui

penerapan metode eksperimen di SD Negeri Kalapa Kembar Kelas VI

Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten

Subang Jawa Barat.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan

Isolator Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri

Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013

Kecamatan Subang Kabupaten Subang?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan

Isolator Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri

Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013

Kecamatan Subang Kabupaten Subang?

c. Bagaimana peningkatan hasil belajar pembelajaran IPA tentang materi

Konduktor dan Isolator Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di

SD Negeri Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran

(16)

4

C. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran melalui metode eksperimen pada pembelajaran IPA tentang

konduktor dan isolator panas dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri

Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Subang

Kabupaten Subang Jawa Barat.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengungkap:

a. Perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan Isolator

Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri Kalapa

Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan

Subang Kabupaten Subang.

b. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan Isolator

Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri Kalapa

Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan

Subang Kabupaten Subang.

c. Beningkatan hasil belajar pembelajaran IPA tentang materi Konduktor

dan Isolator Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri

Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013

Kecamatan Subang Kabupaten Subang.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat

(17)

5

1. Siswa

a. Memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi siswa dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran

b. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa

c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode

pembelajaran eksperimen terutama pada pembelajaran IPA

2. Guru

a. Mendapatkan pengetahuan dan teori tentang cara meningkatkan hasil belajar

siswa melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen

b. Meningkatka motivasi agar selalu menerapkan metode mengajar yang sesuai

dengan materi pembelajaran.

3. Sekolah

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui penggunaan model pembelajaran.

b. Dapat menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif diantara sesama rekan

di sekolah.

4. Peneliti

Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti dapat memperoleh wawasan dan

pengalaman dalam merancang serta menerapkan pembelajaran dengan metode

eksperimen.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini dan agar diperoleh kesamaan persepsi maka berikut

(18)

6

1. Hasil Belajar

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan

yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya. ( Hamalik (2002:155)

dalam http://ahlidefinisi.blogspot.com)

2. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan

pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai

dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

3. Konduktor dan Isolator Panas

Benda konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik.

Benda ini bila terkena api, air panas, atau sinar matahari disalah satu bagian dapat

meneruskan ke bagian lainnya. Contoh benda konduktor adalah benda-benda

yang terbuat dari logam

Benda isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan

baik. Benda ini bila tekena api, air panas, atau sinar matahari di salah satu bagian

tidak dapat atau lambat meneruksn ke bagian lainnya. Contoh benda yang termasuk

isolator adalah benda-benda yang terbuat dari plastik dan kayu.

4. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana

(19)

7

di kelas maupun di laboraturium sehingga dapat mengalami dan membuktikan

sendiri suatu yang dipelajarinya melalui proses mengamati suatu objek,

menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan tentang obyek yang

(20)

Intan Primawati, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan

Kelas merupakan metode yang prosedur pelaksanaan penelitiannya dilakukan

di dalam kelas, penelitian ini dirancang untuk mengkaji, mengungkap dan

menanggulangi masalah yang dialami guru berkaitan dengan keadaan siswa

di kelas tersebut.

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memperbaiki

efisiensi, efektifitas dan praktek pendidikan, terutama yang terjadi di

lingkungan SD. Selain itu tujuan dari PTK adalah untuk meningkatkan

layanan profesionalitas guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan

demikian hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan terjadi

peningkatan atau perbaikan kualitas pembelajaran.

B. Model Penelitian

Model penelitian yang dikembangkan pada Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Model ini hampir sama dengan model

Kurt Lewin hanya saja komponen tindakan dengan pengamatan dijadikan

sebagai satu kesatuan. Desain Kemmis dan Mc Taggart ini menggunakan

model yang dikenal system spiral repleksi diri yang dimulai dengan rencana,

(21)

untuk ancang-ancang pemecahan masalah. Desain tindakan pada penelitian

tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus ( putaran )

Perencanaan (planning) adalah rencana tindakan yang akan dilaksanakan

untuk memperbaiki, meningkatkan, dan membantu guru dalam menerapkan

metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran IPA tentang materi

konduktor dan isolator panas di kelas VI SD Negeri Kalapa Kembar.

Pelaksanaan tindakan (action) adalah tindakan yang akan dilaksanakan

guru/peneliti yang berpedoman pada perencanaan. Observasi (observation)

adalah kegiatan mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang diterapkan

kepada siswa. Refleksi (reflekction) adalah kegiatan mengkaji, melihat, dan

mempertimbangkan hasil-hasil dan dampak-dampak dari tindakan yang

diterapkan kepada siswa. Setelah mengetahui hasil refleksi guru/peneliti akan

melakukan perbaikan terhadap rencana berikutnya sampai tujuan yang

diharapkan tercapai. Untuk memperjelas model penelitian maka dapat diihat

dari bagan spiral penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mac Taggart

(22)

Intan Primawati, 2013

Bagan 3.1 Desain Model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart

A. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN

kalapa Kembar Kecamatan Subang Kabupaten Subang Tahun Pelajaran

2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 18 orang

siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.

Perencanaan

Perencanaan

Peningkatan hasil Pembelajaran Refleksi

Pelaksanaan

Refleksi

Pelaksanaan Observer

Observer

Siklus I

(23)

B. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini antara

lain adalah sebagai berikut:

a. Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas di sekolah yang bersangkutan.

b. Meminta kesediaan dua orang rekan sejawat untuk menjadi observer

dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar dapat

memudahkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran

d. Menyusun instrument tes berupa soal evaluasi yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah

diberikan.

e. Mempersiapkan pedoman observasi guru agar dapat memudahkan

observer di dalam menilai kinerja guru dalam proses pembelajaran.

f. Mempersiapkan pedoman observasi siswa agar memudahkan obsevver

dalam menilai aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

g. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai pedoman

kegiatan siswa dalam pelaksanaan eksperimen

h. Mempersiapkan sarana yang dibutuhkan selama proses pembelajaran

diantaranya mempersiapkan lokasi atau kelas yang akan dipakai

(24)

Intan Primawati, 2013

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

a. Pendahuluan

1) Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dimulai dengan doa bersama dan mengabsen siswa

2) Guru memberikan pertanyaan untuk apersepsi

3) Guru mengutarakan lingkup materi yang akan dipelajari yaitu

tentang konduktor dan isolator panas

b. Kegiatan Inti

1) Persiapan Eksperimen

(a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

(b) Guru dan siswa mempersiapkan tempat untuk digunakan

kegiatan eksperimen dengan mengatur tempat duduk secara

berkelompok.

(c) Guru mengecek kelengkapan alat dan bahan yang akan

digunakan untuk kegiatan eksperimen.

2) Pelaksanaan Eksperimen

(a) Guru memberikan sejumlah pertanyaan sebagai rumusan

masalah

(b) Guru menuliskan jawaban-jawaban dari siswa di papan tulis

yang dapat dijadikan hipotesis

(c) Guru mengarahkan siswa untuk membuat hipotesis

(25)

di papan tulis untuk dibuktikan melalui kegiatan eksperimen

(e) Guru menjelaskan langkah–langkah eksperimen yang akan

dilakukan siswa.

(f) Setiap kelompok diberi LKS masing – masing 1 lembar

(g) Guru membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan

eksperimen

(h) Siswa mendiskusikan hasil eksperimen dengan

kelompoknya masing-masing

(i) Siswa mengisi LKS secara berkelompok

(j) Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil

eksperimennya di depan kelas secara bergiliran

3) Tindak Lanjut eksperimen

(a) Siswa mengumpulkan LKS untuk diperiksa oleh guru

(b) Guru memeriksa laporan eksperimen berdasarkan LKS

(c) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan

c. Kegiatan penutup

1. Guru membagikan lembar evaluasi pada setiap siswa

2. Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu

3. Siswa mengumpulkan lembar evaluasi untuk diperiksa oleh guru

4. Guru memeriksa dan memberikan penilaian hasil evaluasi untuk

(26)

Intan Primawati, 2013

5. Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi

yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

3. Tahap Observasi

Observasi adalah semua kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenal,

merekam dan mendokumentasikan setiap temuan yang terjadi pada proses

pelaksanaan pembelajaran.

Sedangkan fungsi diadakannya observasi adalah: (1) untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya; (2) untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan (Kasihani Kasbolah, 1998/1999: 91-92).

Pelaksanaan observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap

pelaksanaan tindakan atau dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

lembar observasi.

Pada tahap ini, observer akan mengamati dan menilai kinerja guru dan

semua aktivitas siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai

dengan pedoman observasi yang telah dibuat.

4. Refleksi

Menurut Suyanto ( 1996/1997 : 16 ) refleksi merupakan pengkajian peneliti, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai criteria. Tahapan ini merupakan kegiatan untuk menemukan hal-hal tertentu untuk kemudian dilanjutkan membuat perencanaan baru untuk melakukan tindakan baru. Penyempurnaan-penyempurnaan kearah perbaikan tindakan selanjutnya dirumuskan untuk dituangkan ke dalam rencana tindakan baru.

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah data yang dikumpulkan

(27)

observer kemudian dideskripsikan. Hasilnya dijadikan sebagai bahan

perencanaan untuk melaksanakan tindakan yang telah dimodifikasi dari siklus

sebelumnya guna mencapai hasil yang lebih baik. Pada siklus berikutnya

sebaiknya menggunakan observer yang sama dengan observer sebelumnya

agar peneliti dan observer dapat lebih memahami kelebihan dan kekurangan

yang terdapat dalam tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada

siklus sebelumnya dengan demikian observer dapat memberikan saran yang

lebih optimal sehingga hasil dan proses tindakan pembelajaran berikutnya

akan lebih baik.

Tahap refleksi ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan

tindakan pembelajaran pada setiap siklus dengan menggunakan metode

pembelajaran eksperimen.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang

diperlukan. Bentuk instrument berkaitan dengan metode pengumpulan data.

Instrumen yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Dalam rangka mengimplementasikan program yang sudah dituangkan

dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di

(28)

Intan Primawati, 2013

itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait

dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu

kompetensi dasar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya adalah

pengembangan dari Silabus, dengan demikian maka apa yang telah dirumuskan

dalam silabus menjadi dasar dalam penyusunan RPP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan

yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan

proses pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2009:174)

“Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran minimal ada 5 komponen pokok, yaitu komponen tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media, dan sumber pembelajaran serta komponen evaluasi. Hal ini seperti digariskan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 yang menyatakan bahwaperencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.

2. Instrumen tes

Instrumen tes yang dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah berupa:

a. Tes

(29)

kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), dan dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).

Tes juga pada umumnya dipergunakan untuk mengukur hasil belajar

peserta didik, terutama hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan

kata lain tes adalah merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan oleh guru

untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik.

Tes yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini adalah tes objektif

berupa pilihan ganda (multiple choice). Menurut Nana Sudjana (1992:48) :

“Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat selain itu bentuk tes ini juga mempunyai sebuah pernyataan dengan beberapa kemungkinan jawabvan untuk dipilih. Rumusan soal bentuk pilihan ganda harus memenuhi sejumlah kaidah penulisan soal agar soalnya baik dan jelas”

b. Nontes

Instrumen penilaian nontes yang dipergunakan pada penelitian tindakan

kelas ini berupa lembar observasi. Observasi merupakan salah satu teknik

penilaian nontes. Menurut A. Tabrani Rusyan (1997:81)

“Observasi adalah pengamatan tingkah laku pada situasi tertentu. Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan”

Observasi dapat digunakan sebagai alat ukur atau alat penilaian hasil dan

proses belajar mengajar. Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan yang

diobservasi adalah kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

(30)

Intan Primawati, 2013

aspek-aspek tingkah laku apa yang hendak diobservasinya agar memudahkan

dalam pengisian lembar observasi.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini ada

2 macam, yaitu:

1) Lembar observasi guru

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati dan menilai kinerja

guru pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung.

2) Lembar observasi siswa

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati dan menilai aktivitas

siswa pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar.

3. Lembar Kerja Siswa ( LKS)

LKS merupakan salah satu alat pelajaran yang dapat mempermudah

kinerja guru dalam kegiatan proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan

aktifitas siswa dalam peningkatan hasil belajar.

Salah satu manfaat dari penggunaan LKS adalah dapat mempercepat

proses belajar mengajar dan dapat menghemat waktu mengajar. LKS berisikan

tentang informasi dan instruksi dari guru kepada siswa agar dapat mengerjakan

sendiri suatau kegiatan belajar melalui praktek atau mengerjakan tugas dan latihan

yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

(31)

Setelah data hasil penelitian ini terkumpul, data tersebut diolah dan dianalisis

bersama observer. Berikut adalah penjabaran proses pengolahan dan analisis data

pada penelitian tindakan kelas ini:

1. Pengolahan Data

a. Tes

Data hasil pengukuran melalui alat penilaian tes objektif berupa data

kuantitatif, yakni angka-angka atau bilangan numeric. Angka atau bilangan

tersebut adalah skor hasil pengukuran yang biasa disebut skor mentah. Agar skor

mentah ini mempunyai makna nilai sehingga dapat ditafsirkan untuk menentukan

hasil belajar siswa, perlu diolah menjadi skor masak. Berikut cara mengolah data

instrument tes:

Untuk mendapatkan nilai individu peserta didik dapat digunakan rumus

sebagai berikut :

Nilai = Jumlah skor x 100 Skor maksimal

Sedangkan untuk menghitung rata-rata nilai post test adalah :

X = X 1

N

Keterangan :

X = rata-rata

Σ = jumlah seluruh skor

(32)

Intan Primawati, 2013

Adapun cara menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa (KKM)

adalah : X = n

Nx 100%

Keterangan :

P = Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

n = Jumlah siswa yang mencapai skor 75 dan skor

maksimal 100

N = Jumlah siswa

Setelah pengolahan data selesai, data tersebut dikonversi ke dalam

tabel dan grafik.

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian

Nilai Kriteria Penilaian

0 - 25 Sangat kurang

26 - 50 Kurang

51 - 75 sedang

76 – 100 Baik

b. Observasi

Pengolahan data pada tahapan ini sangat bergantung pada pedoman

observasinya, terutama didalam mencatat hasil pengamatannya. Teknik

penilaian observasi pada penelitian tindakan kelas ini berupa paparan

(33)

aktivitas siswa oleh para observer yang dituangkan dalam lembar

observasi guru dan siswa.

2. Analisis Data

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan dan data-data sudah

terkumpul, data tersebut dianalisis melalui kegiatan refleksi yang

dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan para observer. Peneliti dan

observer berdiskusi untuk merefleksi dan menganalisa hasil tes dan hasil

observasi yang telah dilaksanakan. Berikut adalah penjabaran analisis data

pada penelitian tindakan kelas ini:

a. Tes

Data yang dianalisis dari hasil tes adalah berupa perolehan nilai

postes, Nilai tersebut dianalisis untuk mengetahui berapa nilai

tertingginya?, berapa nilai terendahnya?, IPK-nya berapa? Berapa nilai

rata-ratanya?, Sehingga dapat diketahui seberapa besar peningkatan hasil

belajar yang didapat. Selain itu dapat dianalisis pula berapa persen nilai

ketuntasan KKM-nya?, Sehingga dapat diketahui berapa orang yang

belum tuntas KKM-nya.

b. Observasi

Analisis data pada hasil observasi adalah dengan menganalisa

bagaimana kinerja guru pada saat proses pembelajaran?, bagaimana

aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran?, sehingga dapat diketahui

(34)

Intan Primawati, 2013

Kekurangan-kekurangan itu direfleksi bersama-sama dengan observer

untuk dicari solusinya sebagai bahan revisi untuk pelaksanaan siklus

berikutnya sehingga pada siklus berikutnya dapat dicapai hasil yang lebih

(35)

63

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian Tindakan kelas mengenai “meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Konduktor dan Isolator Panas

Melalui Penerapan Metode Eksperimen” yang dilaksanakan di SD Negeri Kalapa

Kembar Kelas VI semester 1 Tahun Ajaran 2012-2013 Kecamatan Subang Kabupaten

Subang, dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini dimulai dengan Menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar dapat memudahkan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran,lalu menyusun instrument tes yang akan digunakan pada saat postes

berupa soal pilihan ganda, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang telah diberikan, setelah itu mempersiapkan pedoman

observasi guru agar dapat memudahkan observer di dalam menilai kinerja guru

dalam proses pembelajaran. Selanjutnya mempersiapkan pedoman observasi siswa

sehingga dapat memudahkan observer dalam menilai aktivitas siswa dalam proses

belajar mengajar, dan yang terakhir mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

sebagai pedoman kegiatan siswa dalam pelaksanaan eksperimen, dengan

menyiapkan seluruh instrumen tersebut dapat berkontribusi dalam pelaksanaan

pembelajaran sehingga proses belajar-mengajar pada penelitian ini dapat berjalan

(36)

64

2. Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup,.

Pada kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengabsen siswa, apersepsi dan

dilanjutkan dengan guru mengutarakan lingkup materi yang akan dipelajari.

Sedangkan pada kegiatan inti dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan eksperimen,

pelaksanaan eksperimen dan tindak lanjut, pada kegiatan ini siswa melakukan

diskusi dengan kelompoknya masing-masing, mengisi Lembar Kerja Siswa ( LKS),

dan melakukan presentasi hasil eksperimen di depan kelas dan yang terakhir

kegiatan penutup, pada tahap ini siswa mengerjakan tes evaluasi dan guru

memberikan pekerjaan rumah (PR).

Pada penelitian ini peran guru pada proses pelaksanaan pembelajaran adalah

sebagai fasilitator, tugasnya adalah menunjukkan, membimbing, dan mengarahkan

siswa di dalam melaksanakan pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalan

dengan lancar, siswa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan eksperimen, selain

itu dengan bimbingan guru siswa dapat bekerjasama dengan baik dengan teman

sekelompoknya ketika melaksanakan diskusi, dan dengan motivasi dari guru

seluruh siswa mau melakukan presentasi hasil eksperimen di depan kelas, dengan

demikian dapat dikatakan dari hasil penelitian ini aktivitas siswa lebih aktif, lebih

dinamis, lebih bergairah dan senang dalam mengikuti pembelajaran.

3. Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini adalah pada pelaksanaan siklus I

rata-rata nilai postes mengalami peningkatan di bandingkan dengan data awal, yaitu dari

52,77 menjadi 76,38 selain itu prosentase pencapaian nilai KKM-pun mengalami

(37)

65

sehingga prosentase belum tuntas tinggal 36% lagi. Sedangkan hasil pembelajaran

pada siklus II juga mengalami peningkatan yang signifikan karena siswa kelas VI

SD Negeri Kalapa Kembar telah mencapai KKM seluruhnya untuk mata pelajaran

IPA tentang konduktor dan isolator panas, selain itu dari hasil tes nilai rata-rata

postes juga mengalami peningkatan dari 76,38 pada siklus I menjadi 87,22 pada

siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen pada

pembelajaran IPA materi konduktor dan isolator panas dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, berikut merupakan beberapa saran yang

diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD khususnya melalui penerapan metode

eksperimen:

1. Bagi Guru

Dalam mengajar, guru hendaknya mempertimbangkan pemilihan metode

pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan diajarkan. Metode pembelajaran

eksperimen merupakan salah satu alternative bagi guru yang dapat diterapkan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sudah diterapkan dalam penelitian tindakan

kelas ini, terbukti setelah menerapkan metode pembelajaran eksperimen dalam

(38)

66

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau sebagai bahan

diskusi baik bagi guru maupun bagi kepala sekolah. Selain itu pihak sekolah, dalam hal

ini kepala Sekolah diharapkan dapat menyediakan media pembelajaran untuk

memperlancar proses belajar mengajar. Kepala sekolah juga harus dapat menyediakan

buku-buku penunjang agar guru dapat belajar metode-metode mengajar yang lain.

3. Bagi Peneliti Lain

Penerapan Metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran IPA dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini terbatas pada pembelajaran yang

menerapkan metode eksperimen. Dengan demikian, peneliti yang lain diharapkan dapat

menerapkan metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran IPA dengan

(39)

67

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaeful Bahri (2005) Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Anak Didik, Rineka Cipta, Jakarta

Djazuli, Achmad (1994) Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah Dasar, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Haryanto (2004) Sains untuk Sekolah Dasar Kelas VI Jakarta, Erlangga

Hatimah, Hj. Ihat (2010), Penelitian Pendidikan Bandung, UPI Press

Hermawan, Ruswandi (2010). Metode Penelitian Pendidikan SD, Bandung, UPI Pres http://www.dhiasuprianti.wordpress.com/penggunaan-metode-eksperimen-dalam

pembelajaran-html/08/09/2012

http://www.sekolahdasar.net/2011/06/hasil-belajar-ipa-sekolah- dasar.html/11/09/2012

http://www.ahli-definisi.blogspot.com/2011/02/definisi-hasil-belajar.html/02012/11/06

Kasbolah, kasihani. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas, Ditjen Dikti, Depdikbud, Jakarta

Muhtar dan Kasmuri, (1999), IPA untuk kelas 5 Sekolah Dasar, Yudhistira, Jakarta

Mulyasa (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Nasution, (---) Teknik-Teknik Belajar Dan Mengajar, Jemmars, Jakarta

Rusyan, Tabrani (1997), Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, CV.Argita, Jakarta

Sanjaya, Wina (2009) Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sudjana, Nana (1992), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya,Bandung

Suhartini, Dwi dkk., ( 2009), Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VI SD/MI, Pusat Pembukuan, Bandung

(40)

68

Sutarsih, Dedeh, (1990), Beberapa Jenis Penilaian Yang Dilaksanakan Oleh Guru Di Sekolah, CV. Bandung Raya, Bandung

Trianto (2007) Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Prestasi Pustaka, Surabaya

Wahyudin, Uyu dkk., (2006), Evaluasi Pembelajaran SD, UPI PRESS, Bandung

Winataputra, H. Udin. S (2006) Strategi belajar Mengajar, Jakarta, Universitas Terbuka.

---(1990) Pedoman Hasi Belajar Di SD, Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar,Jakarta

---(1994) Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Di SD, Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar,Jakarta

---(1994) Didaktik/Metodik Umum, Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar,Jakarta

---(1995) Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Di SD, Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar,Jakarta

Gambar

Tabel
Gambar
tabel dan grafik.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diketahuinya bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel kegunaan, variabel kualitas informasi dan variabel kualitas interaksi layanan website

Terdapat dua strategic Objectives dalam pengukuran kinerja balanced scorecard yang mencerminkan baik dan buruknya kinerja rantai pasok berkenan dengan pelanggan, yaitu

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance , seperti, komposisi Dewan Komisaris Independen, ukuran Dewan Komisaris, keberadaan Komite Audit, dan

penyerbuan tahanan LP Cebongan ini menunjukkan bahwa Kompas ingin membuat suatu pembingkaian terhadap khalayak pembaca dengan didukung oleh pernyataan- pernyataan

Dari hasil analisis pada tabel 2 menunjukkan adanya hubungan negatif antara tingkat aktivitas fisik dengan libido seksual pada pria, namun secara statistik

[r]

Hasil penelitian menunjukkan dosis terbaik silase jeroan ikan hiu untuk mensubstitusi protein tepung ikan dalam formula pakan ikan lele dumbo adalah sebesar sebesar 63,50%

Pemodelan dinamis dan karakterisasi pada robot lengan lentur ffiexible) dua-link (RLDL) sebagai alternatif robot lengan yang lebih ringan sehingga lebih efisien dalam konsumsi