MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA PADA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI
PENERAPAN
METODE EKSPERIMEN
( Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kalapa Kembar Kelas VI Semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten Subang )
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Intan Primawati
1107033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASw PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Pernyataan Keaslian Penulisan Skripsi dan Bebas Plagiarisme
“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Konduktor dan isolator panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya
saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.
Bandung, Desember 2012 Yang Membuat Pernyataan,
140
ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kalapa Kembar Kelas VI Semester 1 Tahun Ajaran
2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten Subang)
Oleh Intan Primawati
1107033
Latar belakang Penelitian Tindakan Kelas ini adalah masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa Kelas VI SDN Kalapa Kembar Kecamatan Subang Kabupaten Subang terutama pada pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan Isolator Panas. Pada meteri ini nilai rata-rata ulangan harian hanya sebesar 52,77 selain itu dari 36 siswa kelas VI hanya 19 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sisanya masih di bawah KKM. KKM yang ditentukan untuk pelajaran IPA Semester I adalah 75. Pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal ini salah satunya disebabkan karena kurang tepatnya guru dalam menerapkan metode pembelajaran. Dengan demikian tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan hasil belajar Siswa Kelas VI SDN Kalapa Kembar Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten Subang setelah diterapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan Isolator Panas. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan berupa RPP, lembar evaluasi, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan LKS. Subyek penelitian adalah Siswa Kelas VI SDN Kalapa Kembar Kecamatan Subang Kabupaten Subang yang berjumlah 36 siswa. Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi penyusunan RPP, mempersiapkan alat tes, dan mempersiapkan LKS. Pelaksanaan metode eksperimen meliputi perumusan masalah, membuat hipotesa, pelaksanaan eksperimen, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian pada siklus I nilai rata-rata tes evaluasi meningkat menjadi 76,38 dan siswa yang mencapai KKM-pun meningkat menjadi 23 orang begitupun pada siklus II nilai rata-rata tes evaluasi mengalami peningkatan menjadi 87,22. Salah satu kendala yang dihadapi peneliti dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen adalah keterbatasan alat eksperimen sedangkan kesimpulan yang dapat
diambil dari hasil penelitian ini adalah “Penggunaan metode eksperimen dalam
pembelajaran IPA dapat meningkatkan gairah belajar siswa sehingga hasil belajar siswa
meningkat”
141
ABSTRACT
IMPROVING STUDENT LEARNING IN LEARNING THE MATERIAL IPA HEAT INSULATORS CONDUCTOR AND METHOD OF OPERATION OF EXPERIMENTS
(Classroom Action Research in SDN Kalapa Twins Class VI Semester 1 Academic Year 2012/2013 District Subang)
By : Intan Primawati
Background Classroom Action Research is still low learning results obtained Class VI students of SDN Kalapa Twins Subang Subang district, especially in science learning about conductors and insulators Heat material. In this meteri average daily tests only at 52.77 besides that from 36 to 19 sixth grade students who achieve mastery Minimal Criteria (KKM) were still under KKM. KKM specified for science teaching semester is 75. Achievement of learning outcomes is one less than the maximum due to the inappropriate teacher in applying learning methods. Thus the purpose of the implementation of this study was to determine the planning, implementation, and improvement of learning outcomes of Grade VI Semester Twins Kalapa SDN Academic Year 2012/2013 District Subang Subang after application of the experimental method in science learning about conductors and insulators Heat material. The research method used in this research is a classroom action research with action taken by two cycles. The research instrument used in the form of lesson plans, evaluation sheets, teacher observation sheet, observation sheets students, and LKS. Subjects were Grade VI Elementary School District Kalapa Twins Subang Subang totaling 36 students. Planning is done in this study includes the preparation of lesson plans, preparing test kits, and prepare LKS. Implementation of experimental methods include problem formulation, hypothesize, experiment execution, and making inferences. The results in the first cycle the average value evaluation tests increased to 76.38 and KKM-achieving students has increased to 23 people as did the second cycle the average value evaluation tests increased to 87.22. One of the obstacles facing researchers in conducting learning experiments using the experimental device is limited while the conclusions that can be drawn from this research is the "use of the experimental method in science learning can improve student learning passion that improved student learning outcomes"
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME
ABSTRAK ... i
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar ... 8
2. Pengertian Hasil Belajar ... 9
B. Pembelajaran IPA 1. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ... 11
2. Fungsi Pembelajaran IPA di SD ... 12
3. Substansi Materi Pelajaran IPA ... 13
C. Materi Konduktor dan isolator Panas ...13
D. Metode Eksperimen
1. Pengertian ... 15
2. Tujuan Metode Eksperimen ... 17
3. Prinsip – prinsip Metode Eksperimen ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tentang Profil Sekolah ... 36
B. Hasil-Hasil Penelitian ... 44
1. Hasil Penelitian Tentang Perencanaan ... 45
2. Hasil Penelitian Tentang Pelaksanaan ... 45
3. Hasil Penelitian Tentang Hasil Belajar ... 49
4. Refleksi ... 53
C. Pembahasan ... 57
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 62
B. Rekomendasi ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 68
ntoh Perangkat Pembelajaran DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Kriteria Penilaian ... 34
4.1 Identitas Sekolah ... 37
4.2 Daftar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ... 39
4.3 Sarana SDN Kalapa Kembar ... 41
4.4 Prasarana SDN kalapa Kembar ... 42
4.5 Data Jumlah Siswa SDN Kalapa Kembar ... 43
4.6 Nilai Akhir Postes Siklus I ... 49
4.7 Rekapitulasi Nilai Siklus I ... 50
4.8 Persentase Pencapaian Nilai KKM Siklus I ... 50
4.9 Peningkatan Nilai Siswa Siklus I ... 50
4.10 Nilai Akhir Postes Siklus II ... 51
4.11 Rekapitulasi Nilai Siklus II ... 52
4.12 Persentase Pencapaian Nilai KKM Siklus II ... 53
4.13 Peningkatan Nilai Siswa siklus II ... 53
4.14 Analisis Refleksi Pembelajaran Siklus I ... ... 55
4.15 Analisis Refleksi Pembelajaran Siklus II ... 56
4.16 Perubahan Hasil Postes Siklus I dan Siklus II ...59
4.17 Rekapitulasi Perolehan Nilai Siklus I dan Siklus I ...59
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Alat-alat dapur yang terbuat dari logam ... 14
2.2 Berbagai benda yang terbuat dari plastik ... 14
2.3 Setrika dan AlatSolder ... ... 14
4.1 Photo SDN Kalapa Kembar ... 36
4.2 Denah SDN Kalapa Kembar ... 38
4.3 Truktur organisasi SDN Kalapa Kembar ... 40
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK
3.1 Bagan Desain Model PTK ...24
4.1 Grafik perbandingan data awal dengan siklus I ... 51
4.2 Grafik perbandingan data siklus I dengan siklus II ... 53
4.3 Grafik peningkatan persentase kelulusan siswa pada siklus I dan siklus II ...60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Lampiran A Instrumen Penelitian
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 68
A.2 Kisi-kisi soal postes siklus I ... 75
A.3 Soal postes siklus I ... 77
A.4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ... 79
A.5 Pedoman Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 81
A.6 Pedoman Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ... 84
A.7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 87
A.8 Kisi-kisi soal postes siklus II ... 94
A.9 Soal postes siklus II ... 96
A.10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ... 99
A.11 Pedoman Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 100
A.12 Pedoman Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ... 103
B. Lampiran B Hasil Penelitian B.1 Nilai Postes Siklus I ... 104
B.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 105
B.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 108
B4 Nilai Postes Siklus II ... 111
B.5 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II... 112
B.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 115
C. Lampiran C Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran dan Surat-Surat
C.1 Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran ……… 116
C.2 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Skripsi ………. 117
C.3 Surat Memohon Izin Mengadakan Penelitian ………. 118
C.4 Surat kepada Kesbang ... 119
C.5Rekomendasi dari Kesbang …...………... 120
C.6 Surat Keterangan Penelitian ……… 121
C.7 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I ………. 122
C.8 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II ………... 123
C.9 Format Persetujuan Revisi ...124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah merupakan hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain melalui
proses penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan
kemampuan siswa SD dalam bidang studi IPA. Pembelajaran IPA adalah program
untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam
Undang-Undang Nomor 2/1989 tentang System Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal
4 yang berbunyi sebagai berikut:
“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantapdan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.” ( Surya 2006:1.4)
Pembelajaran IPA salah satu mata pelajaran yang mendapat perhatian besar
untuk semua jenjang pendidikan, khususnya pada tingkat sekolah dasar.
Keberhasilan pembelajaran IPA ditentukan oleh berbagai hal antara lain,
kemampuan siswa dan kemampuan guru itu sendiri di dalam melaksanakan proses
2
Berdasarkan pengamatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang diraih
siswa kelas VI SD Negeri Kalapa Kembar Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013
untuk materi Konduktor dan Isolator Panas, hasilnya kurang memuaskan. Hal ini
dapat dilihat dari masih banyaknya nilai siswa yang masih dibawah nilai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang ditentukan pada semester I untuk mata
pelajaran IPA adalah 75. Dari jumlah siswa 36 (tiga puluh enam) orang yang
mendapatkan nilai tuntas hanya 19 (sembilan belas), sisanya masih di bawah nilai
KKM. Pencapaian hasil belajar yang masih rendah ini salah satunya disebabkan
karena guru kurang tepat dalam menerapkan metode bembelajaran.
Guru sebagai factor utama keberhasilan pembelajaran IPA, dituntut
kemampuannya untuk dapat menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dengan
baik. Guru hendaknya dapat menentukan dengan tepat metode apa yang akan
digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran.
Dalam pembelajaran IPA terdapat beberapa alternative metode pembelajaran
yang dapat dipilih, salah satunya adalah metode pembelajaran eksperimen.Menurut
Udin S. Winataputra (2006:4.31):
“Metode eksperimen esensinya menyajikan bahan pelajaran melalui percobaan serta mengamati sesuatu proses. Pengalaman belajar yang akan diperoleh adalah menguji sesuatu, menguji hipotesis, menemukan hasil percobaan dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa.”
Metode eksperimen digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa
dalam melakukan suatu proses baik secara individu maupun kelompok. Dengan
demikian melalui penerapan metode eksperimen siswa dapat terlibat langsung
dalam melaksanakan percobaan sehingga diharapkan siswa mendapatkan
3
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti bermaksud akan
melakukan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA tentang Konduktor dan Isolator Panas melalui
penerapan metode eksperimen di SD Negeri Kalapa Kembar Kelas VI
Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Subang Kabupaten
Subang Jawa Barat.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan
Isolator Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri
Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013
Kecamatan Subang Kabupaten Subang?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan
Isolator Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri
Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013
Kecamatan Subang Kabupaten Subang?
c. Bagaimana peningkatan hasil belajar pembelajaran IPA tentang materi
Konduktor dan Isolator Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di
SD Negeri Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran
4
C. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran melalui metode eksperimen pada pembelajaran IPA tentang
konduktor dan isolator panas dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri
Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Subang
Kabupaten Subang Jawa Barat.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengungkap:
a. Perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan Isolator
Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri Kalapa
Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan
Subang Kabupaten Subang.
b. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi Konduktor dan Isolator
Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri Kalapa
Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan
Subang Kabupaten Subang.
c. Beningkatan hasil belajar pembelajaran IPA tentang materi Konduktor
dan Isolator Panas melalui penerapan Metode Eksperimen di SD Negeri
Kalapa Kembar Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013
Kecamatan Subang Kabupaten Subang.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat
5
1. Siswa
a. Memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
b. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa
c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode
pembelajaran eksperimen terutama pada pembelajaran IPA
2. Guru
a. Mendapatkan pengetahuan dan teori tentang cara meningkatkan hasil belajar
siswa melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen
b. Meningkatka motivasi agar selalu menerapkan metode mengajar yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
3. Sekolah
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui penggunaan model pembelajaran.
b. Dapat menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif diantara sesama rekan
di sekolah.
4. Peneliti
Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti dapat memperoleh wawasan dan
pengalaman dalam merancang serta menerapkan pembelajaran dengan metode
eksperimen.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini dan agar diperoleh kesamaan persepsi maka berikut
6
1. Hasil Belajar
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya. ( Hamalik (2002:155)
dalam http://ahlidefinisi.blogspot.com)
2. Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai
dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
3. Konduktor dan Isolator Panas
Benda konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik.
Benda ini bila terkena api, air panas, atau sinar matahari disalah satu bagian dapat
meneruskan ke bagian lainnya. Contoh benda konduktor adalah benda-benda
yang terbuat dari logam
Benda isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan
baik. Benda ini bila tekena api, air panas, atau sinar matahari di salah satu bagian
tidak dapat atau lambat meneruksn ke bagian lainnya. Contoh benda yang termasuk
isolator adalah benda-benda yang terbuat dari plastik dan kayu.
4. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana
7
di kelas maupun di laboraturium sehingga dapat mengalami dan membuktikan
sendiri suatu yang dipelajarinya melalui proses mengamati suatu objek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan tentang obyek yang
Intan Primawati, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan
Kelas merupakan metode yang prosedur pelaksanaan penelitiannya dilakukan
di dalam kelas, penelitian ini dirancang untuk mengkaji, mengungkap dan
menanggulangi masalah yang dialami guru berkaitan dengan keadaan siswa
di kelas tersebut.
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memperbaiki
efisiensi, efektifitas dan praktek pendidikan, terutama yang terjadi di
lingkungan SD. Selain itu tujuan dari PTK adalah untuk meningkatkan
layanan profesionalitas guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan
demikian hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan terjadi
peningkatan atau perbaikan kualitas pembelajaran.
B. Model Penelitian
Model penelitian yang dikembangkan pada Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Model ini hampir sama dengan model
Kurt Lewin hanya saja komponen tindakan dengan pengamatan dijadikan
sebagai satu kesatuan. Desain Kemmis dan Mc Taggart ini menggunakan
model yang dikenal system spiral repleksi diri yang dimulai dengan rencana,
untuk ancang-ancang pemecahan masalah. Desain tindakan pada penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus ( putaran )
Perencanaan (planning) adalah rencana tindakan yang akan dilaksanakan
untuk memperbaiki, meningkatkan, dan membantu guru dalam menerapkan
metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran IPA tentang materi
konduktor dan isolator panas di kelas VI SD Negeri Kalapa Kembar.
Pelaksanaan tindakan (action) adalah tindakan yang akan dilaksanakan
guru/peneliti yang berpedoman pada perencanaan. Observasi (observation)
adalah kegiatan mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang diterapkan
kepada siswa. Refleksi (reflekction) adalah kegiatan mengkaji, melihat, dan
mempertimbangkan hasil-hasil dan dampak-dampak dari tindakan yang
diterapkan kepada siswa. Setelah mengetahui hasil refleksi guru/peneliti akan
melakukan perbaikan terhadap rencana berikutnya sampai tujuan yang
diharapkan tercapai. Untuk memperjelas model penelitian maka dapat diihat
dari bagan spiral penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mac Taggart
Intan Primawati, 2013
Bagan 3.1 Desain Model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart
A. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN
kalapa Kembar Kecamatan Subang Kabupaten Subang Tahun Pelajaran
2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 18 orang
siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.
Perencanaan
Perencanaan
Peningkatan hasil Pembelajaran Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
Pelaksanaan Observer
Observer
Siklus I
B. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini antara
lain adalah sebagai berikut:
a. Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas di sekolah yang bersangkutan.
b. Meminta kesediaan dua orang rekan sejawat untuk menjadi observer
dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar dapat
memudahkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
d. Menyusun instrument tes berupa soal evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diberikan.
e. Mempersiapkan pedoman observasi guru agar dapat memudahkan
observer di dalam menilai kinerja guru dalam proses pembelajaran.
f. Mempersiapkan pedoman observasi siswa agar memudahkan obsevver
dalam menilai aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
g. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai pedoman
kegiatan siswa dalam pelaksanaan eksperimen
h. Mempersiapkan sarana yang dibutuhkan selama proses pembelajaran
diantaranya mempersiapkan lokasi atau kelas yang akan dipakai
Intan Primawati, 2013
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
a. Pendahuluan
1) Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dimulai dengan doa bersama dan mengabsen siswa
2) Guru memberikan pertanyaan untuk apersepsi
3) Guru mengutarakan lingkup materi yang akan dipelajari yaitu
tentang konduktor dan isolator panas
b. Kegiatan Inti
1) Persiapan Eksperimen
(a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
(b) Guru dan siswa mempersiapkan tempat untuk digunakan
kegiatan eksperimen dengan mengatur tempat duduk secara
berkelompok.
(c) Guru mengecek kelengkapan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk kegiatan eksperimen.
2) Pelaksanaan Eksperimen
(a) Guru memberikan sejumlah pertanyaan sebagai rumusan
masalah
(b) Guru menuliskan jawaban-jawaban dari siswa di papan tulis
yang dapat dijadikan hipotesis
(c) Guru mengarahkan siswa untuk membuat hipotesis
di papan tulis untuk dibuktikan melalui kegiatan eksperimen
(e) Guru menjelaskan langkah–langkah eksperimen yang akan
dilakukan siswa.
(f) Setiap kelompok diberi LKS masing – masing 1 lembar
(g) Guru membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan
eksperimen
(h) Siswa mendiskusikan hasil eksperimen dengan
kelompoknya masing-masing
(i) Siswa mengisi LKS secara berkelompok
(j) Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil
eksperimennya di depan kelas secara bergiliran
3) Tindak Lanjut eksperimen
(a) Siswa mengumpulkan LKS untuk diperiksa oleh guru
(b) Guru memeriksa laporan eksperimen berdasarkan LKS
(c) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
c. Kegiatan penutup
1. Guru membagikan lembar evaluasi pada setiap siswa
2. Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu
3. Siswa mengumpulkan lembar evaluasi untuk diperiksa oleh guru
4. Guru memeriksa dan memberikan penilaian hasil evaluasi untuk
Intan Primawati, 2013
5. Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
3. Tahap Observasi
Observasi adalah semua kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenal,
merekam dan mendokumentasikan setiap temuan yang terjadi pada proses
pelaksanaan pembelajaran.
Sedangkan fungsi diadakannya observasi adalah: (1) untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya; (2) untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan (Kasihani Kasbolah, 1998/1999: 91-92).
Pelaksanaan observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan tindakan atau dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi.
Pada tahap ini, observer akan mengamati dan menilai kinerja guru dan
semua aktivitas siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai
dengan pedoman observasi yang telah dibuat.
4. Refleksi
Menurut Suyanto ( 1996/1997 : 16 ) refleksi merupakan pengkajian peneliti, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai criteria. Tahapan ini merupakan kegiatan untuk menemukan hal-hal tertentu untuk kemudian dilanjutkan membuat perencanaan baru untuk melakukan tindakan baru. Penyempurnaan-penyempurnaan kearah perbaikan tindakan selanjutnya dirumuskan untuk dituangkan ke dalam rencana tindakan baru.
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah data yang dikumpulkan
observer kemudian dideskripsikan. Hasilnya dijadikan sebagai bahan
perencanaan untuk melaksanakan tindakan yang telah dimodifikasi dari siklus
sebelumnya guna mencapai hasil yang lebih baik. Pada siklus berikutnya
sebaiknya menggunakan observer yang sama dengan observer sebelumnya
agar peneliti dan observer dapat lebih memahami kelebihan dan kekurangan
yang terdapat dalam tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
siklus sebelumnya dengan demikian observer dapat memberikan saran yang
lebih optimal sehingga hasil dan proses tindakan pembelajaran berikutnya
akan lebih baik.
Tahap refleksi ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan
tindakan pembelajaran pada setiap siklus dengan menggunakan metode
pembelajaran eksperimen.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang
diperlukan. Bentuk instrument berkaitan dengan metode pengumpulan data.
Instrumen yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Dalam rangka mengimplementasikan program yang sudah dituangkan
dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di
Intan Primawati, 2013
itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait
dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
kompetensi dasar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya adalah
pengembangan dari Silabus, dengan demikian maka apa yang telah dirumuskan
dalam silabus menjadi dasar dalam penyusunan RPP.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan
yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan
proses pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2009:174)
“Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran minimal ada 5 komponen pokok, yaitu komponen tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media, dan sumber pembelajaran serta komponen evaluasi. Hal ini seperti digariskan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 yang menyatakan bahwaperencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
2. Instrumen tes
Instrumen tes yang dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah berupa:
a. Tes
kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), dan dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).
Tes juga pada umumnya dipergunakan untuk mengukur hasil belajar
peserta didik, terutama hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan
kata lain tes adalah merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan oleh guru
untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik.
Tes yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini adalah tes objektif
berupa pilihan ganda (multiple choice). Menurut Nana Sudjana (1992:48) :
“Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat selain itu bentuk tes ini juga mempunyai sebuah pernyataan dengan beberapa kemungkinan jawabvan untuk dipilih. Rumusan soal bentuk pilihan ganda harus memenuhi sejumlah kaidah penulisan soal agar soalnya baik dan jelas”
b. Nontes
Instrumen penilaian nontes yang dipergunakan pada penelitian tindakan
kelas ini berupa lembar observasi. Observasi merupakan salah satu teknik
penilaian nontes. Menurut A. Tabrani Rusyan (1997:81)
“Observasi adalah pengamatan tingkah laku pada situasi tertentu. Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan”
Observasi dapat digunakan sebagai alat ukur atau alat penilaian hasil dan
proses belajar mengajar. Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan yang
diobservasi adalah kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
Intan Primawati, 2013
aspek-aspek tingkah laku apa yang hendak diobservasinya agar memudahkan
dalam pengisian lembar observasi.
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini ada
2 macam, yaitu:
1) Lembar observasi guru
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati dan menilai kinerja
guru pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung.
2) Lembar observasi siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati dan menilai aktivitas
siswa pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar.
3. Lembar Kerja Siswa ( LKS)
LKS merupakan salah satu alat pelajaran yang dapat mempermudah
kinerja guru dalam kegiatan proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan
aktifitas siswa dalam peningkatan hasil belajar.
Salah satu manfaat dari penggunaan LKS adalah dapat mempercepat
proses belajar mengajar dan dapat menghemat waktu mengajar. LKS berisikan
tentang informasi dan instruksi dari guru kepada siswa agar dapat mengerjakan
sendiri suatau kegiatan belajar melalui praktek atau mengerjakan tugas dan latihan
yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Setelah data hasil penelitian ini terkumpul, data tersebut diolah dan dianalisis
bersama observer. Berikut adalah penjabaran proses pengolahan dan analisis data
pada penelitian tindakan kelas ini:
1. Pengolahan Data
a. Tes
Data hasil pengukuran melalui alat penilaian tes objektif berupa data
kuantitatif, yakni angka-angka atau bilangan numeric. Angka atau bilangan
tersebut adalah skor hasil pengukuran yang biasa disebut skor mentah. Agar skor
mentah ini mempunyai makna nilai sehingga dapat ditafsirkan untuk menentukan
hasil belajar siswa, perlu diolah menjadi skor masak. Berikut cara mengolah data
instrument tes:
Untuk mendapatkan nilai individu peserta didik dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
Nilai = Jumlah skor x 100 Skor maksimal
Sedangkan untuk menghitung rata-rata nilai post test adalah :
X = X 1
N
Keterangan :
X = rata-rata
Σ = jumlah seluruh skor
Intan Primawati, 2013
Adapun cara menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa (KKM)
adalah : X = n
Nx 100%
Keterangan :
P = Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
n = Jumlah siswa yang mencapai skor 75 dan skor
maksimal 100
N = Jumlah siswa
Setelah pengolahan data selesai, data tersebut dikonversi ke dalam
tabel dan grafik.
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian
Nilai Kriteria Penilaian
0 - 25 Sangat kurang
26 - 50 Kurang
51 - 75 sedang
76 – 100 Baik
b. Observasi
Pengolahan data pada tahapan ini sangat bergantung pada pedoman
observasinya, terutama didalam mencatat hasil pengamatannya. Teknik
penilaian observasi pada penelitian tindakan kelas ini berupa paparan
aktivitas siswa oleh para observer yang dituangkan dalam lembar
observasi guru dan siswa.
2. Analisis Data
Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan dan data-data sudah
terkumpul, data tersebut dianalisis melalui kegiatan refleksi yang
dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan para observer. Peneliti dan
observer berdiskusi untuk merefleksi dan menganalisa hasil tes dan hasil
observasi yang telah dilaksanakan. Berikut adalah penjabaran analisis data
pada penelitian tindakan kelas ini:
a. Tes
Data yang dianalisis dari hasil tes adalah berupa perolehan nilai
postes, Nilai tersebut dianalisis untuk mengetahui berapa nilai
tertingginya?, berapa nilai terendahnya?, IPK-nya berapa? Berapa nilai
rata-ratanya?, Sehingga dapat diketahui seberapa besar peningkatan hasil
belajar yang didapat. Selain itu dapat dianalisis pula berapa persen nilai
ketuntasan KKM-nya?, Sehingga dapat diketahui berapa orang yang
belum tuntas KKM-nya.
b. Observasi
Analisis data pada hasil observasi adalah dengan menganalisa
bagaimana kinerja guru pada saat proses pembelajaran?, bagaimana
aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran?, sehingga dapat diketahui
Intan Primawati, 2013
Kekurangan-kekurangan itu direfleksi bersama-sama dengan observer
untuk dicari solusinya sebagai bahan revisi untuk pelaksanaan siklus
berikutnya sehingga pada siklus berikutnya dapat dicapai hasil yang lebih
63
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian Tindakan kelas mengenai “meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Konduktor dan Isolator Panas
Melalui Penerapan Metode Eksperimen” yang dilaksanakan di SD Negeri Kalapa
Kembar Kelas VI semester 1 Tahun Ajaran 2012-2013 Kecamatan Subang Kabupaten
Subang, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini dimulai dengan Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar dapat memudahkan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran,lalu menyusun instrument tes yang akan digunakan pada saat postes
berupa soal pilihan ganda, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang telah diberikan, setelah itu mempersiapkan pedoman
observasi guru agar dapat memudahkan observer di dalam menilai kinerja guru
dalam proses pembelajaran. Selanjutnya mempersiapkan pedoman observasi siswa
sehingga dapat memudahkan observer dalam menilai aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar, dan yang terakhir mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
sebagai pedoman kegiatan siswa dalam pelaksanaan eksperimen, dengan
menyiapkan seluruh instrumen tersebut dapat berkontribusi dalam pelaksanaan
pembelajaran sehingga proses belajar-mengajar pada penelitian ini dapat berjalan
64
2. Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup,.
Pada kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengabsen siswa, apersepsi dan
dilanjutkan dengan guru mengutarakan lingkup materi yang akan dipelajari.
Sedangkan pada kegiatan inti dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan eksperimen,
pelaksanaan eksperimen dan tindak lanjut, pada kegiatan ini siswa melakukan
diskusi dengan kelompoknya masing-masing, mengisi Lembar Kerja Siswa ( LKS),
dan melakukan presentasi hasil eksperimen di depan kelas dan yang terakhir
kegiatan penutup, pada tahap ini siswa mengerjakan tes evaluasi dan guru
memberikan pekerjaan rumah (PR).
Pada penelitian ini peran guru pada proses pelaksanaan pembelajaran adalah
sebagai fasilitator, tugasnya adalah menunjukkan, membimbing, dan mengarahkan
siswa di dalam melaksanakan pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalan
dengan lancar, siswa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan eksperimen, selain
itu dengan bimbingan guru siswa dapat bekerjasama dengan baik dengan teman
sekelompoknya ketika melaksanakan diskusi, dan dengan motivasi dari guru
seluruh siswa mau melakukan presentasi hasil eksperimen di depan kelas, dengan
demikian dapat dikatakan dari hasil penelitian ini aktivitas siswa lebih aktif, lebih
dinamis, lebih bergairah dan senang dalam mengikuti pembelajaran.
3. Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini adalah pada pelaksanaan siklus I
rata-rata nilai postes mengalami peningkatan di bandingkan dengan data awal, yaitu dari
52,77 menjadi 76,38 selain itu prosentase pencapaian nilai KKM-pun mengalami
65
sehingga prosentase belum tuntas tinggal 36% lagi. Sedangkan hasil pembelajaran
pada siklus II juga mengalami peningkatan yang signifikan karena siswa kelas VI
SD Negeri Kalapa Kembar telah mencapai KKM seluruhnya untuk mata pelajaran
IPA tentang konduktor dan isolator panas, selain itu dari hasil tes nilai rata-rata
postes juga mengalami peningkatan dari 76,38 pada siklus I menjadi 87,22 pada
siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen pada
pembelajaran IPA materi konduktor dan isolator panas dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, berikut merupakan beberapa saran yang
diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD khususnya melalui penerapan metode
eksperimen:
1. Bagi Guru
Dalam mengajar, guru hendaknya mempertimbangkan pemilihan metode
pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan diajarkan. Metode pembelajaran
eksperimen merupakan salah satu alternative bagi guru yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sudah diterapkan dalam penelitian tindakan
kelas ini, terbukti setelah menerapkan metode pembelajaran eksperimen dalam
66
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau sebagai bahan
diskusi baik bagi guru maupun bagi kepala sekolah. Selain itu pihak sekolah, dalam hal
ini kepala Sekolah diharapkan dapat menyediakan media pembelajaran untuk
memperlancar proses belajar mengajar. Kepala sekolah juga harus dapat menyediakan
buku-buku penunjang agar guru dapat belajar metode-metode mengajar yang lain.
3. Bagi Peneliti Lain
Penerapan Metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran IPA dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini terbatas pada pembelajaran yang
menerapkan metode eksperimen. Dengan demikian, peneliti yang lain diharapkan dapat
menerapkan metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran IPA dengan
67
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaeful Bahri (2005) Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Anak Didik, Rineka Cipta, Jakarta
Djazuli, Achmad (1994) Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah Dasar, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Haryanto (2004) Sains untuk Sekolah Dasar Kelas VI Jakarta, Erlangga
Hatimah, Hj. Ihat (2010), Penelitian Pendidikan Bandung, UPI Press
Hermawan, Ruswandi (2010). Metode Penelitian Pendidikan SD, Bandung, UPI Pres http://www.dhiasuprianti.wordpress.com/penggunaan-metode-eksperimen-dalam
pembelajaran-html/08/09/2012
http://www.sekolahdasar.net/2011/06/hasil-belajar-ipa-sekolah- dasar.html/11/09/2012
http://www.ahli-definisi.blogspot.com/2011/02/definisi-hasil-belajar.html/02012/11/06
Kasbolah, kasihani. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas, Ditjen Dikti, Depdikbud, Jakarta
Muhtar dan Kasmuri, (1999), IPA untuk kelas 5 Sekolah Dasar, Yudhistira, Jakarta
Mulyasa (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung
Nasution, (---) Teknik-Teknik Belajar Dan Mengajar, Jemmars, Jakarta
Rusyan, Tabrani (1997), Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, CV.Argita, Jakarta
Sanjaya, Wina (2009) Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sudjana, Nana (1992), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya,Bandung
Suhartini, Dwi dkk., ( 2009), Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VI SD/MI, Pusat Pembukuan, Bandung
68
Sutarsih, Dedeh, (1990), Beberapa Jenis Penilaian Yang Dilaksanakan Oleh Guru Di Sekolah, CV. Bandung Raya, Bandung
Trianto (2007) Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Prestasi Pustaka, Surabaya
Wahyudin, Uyu dkk., (2006), Evaluasi Pembelajaran SD, UPI PRESS, Bandung
Winataputra, H. Udin. S (2006) Strategi belajar Mengajar, Jakarta, Universitas Terbuka.
---(1990) Pedoman Hasi Belajar Di SD, Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar,Jakarta
---(1994) Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Di SD, Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar,Jakarta
---(1994) Didaktik/Metodik Umum, Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar,Jakarta
---(1995) Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Di SD, Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar,Jakarta