• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bei Tahun 2011-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bei Tahun 2011-2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK

Para investor yang melakukan investasi di pasar modal mempunyai harapan memperoleh return di masa yang akan datang. Namun, return tersebut seringkali tidak dapat diprediksi karena adanya risiko dalam investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel ekonomimakro yaitu inflasi, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return saham. Teknik pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah strategi arsip. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dari perusahaan subsektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial inflasi dan nilai tukar tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham, sedangkan suku bunga berpengaruh terhadap return saham sebesar 1,2%. Secara simultan inflasi, nilai tukar, dan suku bunga berpengaruh terhadap return saham sebesar 11,5%, sedangkan sisanya sebesar 88,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan pada penelitian ini.

(2)

vii Universitas Kristen Marantha

ABSTRACT

The investors who invest in the stock market has a hope of return in the future. However, the returns are often unpredictable because of the risk in the investment. This study aims to determine the macroeconomic variables as inflation, exchange rates, and interest rates on stock returns. Data collection techniques performed in this study is an archive strategy. Samples were taken by using purposive sampling of consumer goods industry subsector companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2015 period. The results showed that the partial inflation and the exchange rate is not have an effect on stock returns, while the interest rate effect on stock return in the amount of 1.2%. Simultaneously, inflation, exchange rates and interest rates affect the stock return of 11.5%, while the remaining 88.5% is influenced by other variables that are not used in this study.

(3)

viii Universitas Kristen Marantha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNAYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

(4)

ix Universitas Kristen Marantha

3.7.2 UJI F ... 50

3.7.3 KOEFISIEN DETERMINASI ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 HASIL PENELITIAN ... 52

4.1.1 DESKRIPSI VARIABEL PENELITIAN ... 52

4.1.2 UJI ASUMSI KLASIK ... 53

4.1.2.1 UJI NORMALITAS ... 54

4.1.2.2 UJI MULTIKOLINEARITAS ... 55

4.1.2.3 UJI HETEROSKEDASTISITAS ... 56

4.1.2.4 UJI AUTOKORELASI ... 57

4.1.3 METODE ANALISIS DATA ... 59

4.1.4 UJI HIPOTESIS PENELITIAN ... 60

4.1.4.1 UJI t ... 60

4.1.4.2 UJI F ... 62

4.2 PEMBAHASAN ... 63

BAB V PENUTUP ... 65

5.1 SIMPULAN ... 65

5.2 KETERBATASAN PENELITIAN ... 67

5.3 SARAN ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 72

(5)

x Universitas Kristen Marantha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 32

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan ... 42

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ... 44

Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian... 52

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas... 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 57

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 58

(6)

xi Universitas Kristen Marantha DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

xii Universitas Kristen Marantha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Data Inflasi, Nilai Tukar, Rupiah Terhadap Dollar

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modern ini, investasi menjadi salah satu usaha yang dilakukan para

investor yang dapat memberikan keuntungan di masa yang akan datang dan bersifat

jangka panjang. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Adanya aktiva produktif

membuat penundaan konsumsi sekarang diinvestasikan ke aktiva yang akan

meningkatkan total utilitas (Jogiyanto, 2012). Salah satu tempat untuk berinvestasi

yang dapat memberikan hasil optimal adalah pasar modal. Pasar modal dapat

didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal

memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal

menjalankan dua fungsi yaitu sebagai sarana bagi pendanaan perusahaan dan sarana

bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen-instrumen yang ada di dalam

pasar modal seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain (Martalena dan Malinda,

2011). Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh dana dari investor dalam

bentuk kepemilikan saham, baik lewat kegiatan Initial Public Offering (IPO) atau

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha

(Sunariyah, 2004) maupun seasoned new issues atau penjualan saham pada

masyarakat setelah perusahaan go public (Hartono, 2008).

Dalam aktivitas pasar modal kedua belah pihak yaitu sebagai investor dan

emiten memiliki kepentingan yang berbeda. Bagi emiten, pasar modal merupakan

salah satu sumber pembiayaan alternatif untuk mendapatkan tambahan modal yang

dapat digunakan biaya kegiatan operasional, sedangkan bagi investor pasar modal

adalah salah satu alternatif investasi untuk mendapatkan keuntungan yang optimal di

masa yang akan datang.

Bagi seorang investor, investasi dalam sekuritas yang dipilih tentu diharapkan

memberikan tingkat pengembalian (return) yang sesuai dengan risiko yang harus

ditanggung oleh para investor. Bagi para investor, tingkat return menjadi faktor

utama karena return adalah hasil yang diperoleh dari suatu investasi (Jogiyanto,

2010). Menurut Samsul (2006), return adalah pendapatan yang dinyatakan dalam

persentasi dari modal awal investasi. Pendapatan investasi dalam hal ini merupakan

keuntungan yang diperoleh dari jual beli saham, dimana jika untung disebut dengan

capital gain dan rugi disebut capital loss.

Analisis perlu dilakukan untuk mengetahui besarnya hasil yang akan

didapatkan oleh investor. Analisis yang harus dilakukan meliputi teknikal dan analisis

fundamental. Dalam melakukan analisis fundamental, investor mempelajari hubungan

antara harga saham dengan kondisi perusahaan, dengan melihat pada indikator

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

lebih menekankan kepada faktor-faktor eksternal perusahaan emiten yang

mempengaruhi naik turunnya harga saham serta naik turunnya permintaan dan

penawaran saham (Syamsudin, 2004). Dalam analisis fundamental, kondisi makro

ekonomi dapat mempengaruhi return saham pada pasar modal. Beberapa faktor

makro ekonomi yang mempengaruhi return saham anatara lain inflasi, nilai tukar, dan

suku bunga.

Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan harga-harga untuk naik secara

umum secara terus menerus (Mankiw, 2006). Inflasi merupakan proses menurunnya

nilai mata uang secara kontinu dan inflasi juga merupakan proses suatu kejadian dan

bukan tinggi atau rendahnya tingkat harga. Inflasi terjadi jika proses kenaikan harga

yang terus menerus dan saling berpengaruh satu sama lain (Sukiwati, 2009). Bagi

perusahaan di sektor manufaktur, inflasi dapat menguntungkan jika biaya produksi

lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Tingkat inflasi tahun di

Indonesia periode 2011 sebesar 3,75%. Kemudian naik sebesar 4,30% di tahun 2012.

Selama lima periode tingkat inflasi paling tinggi terjadi pada tahun 2013 dan 2014

yang mencapai 8, 38% dan 8,36%. Kemudian turun di tahun 2015 sebesar 3,95%

(www.bi.go.id).

Nilai tukar mata uang atau kurs didefinisikan sebagai harga dari mata uang

yang digunakan oleh penduduk negara-negara tersebut untuk saling melakukan

perdagangan antara satu sama lain (Mankiw, 2007). Nilai tukar mata uang juga

merupakan nilai mata uang relatif terhadap mata uang negara lain dan oleh karena itu,

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha

penawaran dan permintaan kedua mata yang asing (Abimanyu, 2004). Nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar Amerika terus memburuk semenjak adanya krisis. Hal ini

menjadi suatu masalah bagi perusahaan di Indonesia karena beberapa bahan baku

masih menggunakan produk impor. Dari sisi global, pelemahan nilai tukar dipicu

oleh pembalikan dana asing (capital reversal). Ekonomi yang belum pulih membuat

investor menukarkan produk investasinya ke jenis investasi dengan risiko paling

aman yaitu dollar AS. Dari sisi domestik, dollar AS digunakan untuk membayar

kegiatan impor hingga membayar utang pemerintah maupun utang swasta

(www.kompas.com).

Suku bunga didefinisikan sebagai biaya pinjaman atau harga yang harus

dibayar atas penyewaan dana-dana. (Mishkin, 2007). Suku bunga dinyatakan sebagai

persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber

daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur (Sunariyah,

2004). Jika suku bunga meningkat, investor akan memperoleh bunga deposito yang

lebih tinggi senhingga investor akan lebih cenderung menanamkan modalnya dalam

bentuk deposito dibandingkan dalam bentuk saham. Selama lima periode, suku bunga

Bank Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2011 dan 2012, suku bunga BI

mengalami penurunan tetapi pada tahun 2013 hingga 2015 terjadi peningkatan. Suku

bunga paling tinggi tercatat terjadi di tahun 2014 yaitu sebesar 7, 54%

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha

Sektor industri barang konsumsi di Indonesia dikenal sebagai sektor yang

tahan terhadap krisis yang terjadi. Pada saat krisis, kinerja dan pergerakan saham

memang ikut turum tetapi tidak begitu signifikan. Perubahan tingkat inflasi selalu

sejalan dengan perubahan nilai tukar. Dalam upaya mengendalikan inflasi, efektifitas

suku bunga menjadi lebih rendah karena inflasi disebabkan karena faktor permintaan

dan penawaran. Tingkat inflasi dan suku bunga juga berkaitan dengan uang beredar.

Kenaikan harga barang dan jasa akibat permintaan yang meningkat serta kebijakan

pemerintah untuk menaikkan harga dan biaya produksi menjadi salah satu penyebab

inflasi. Dalam penelitian Zulelli dan Yusniar (2013) dijelaskan bahwa jika kadaan

makroekonomi seperti inflasi, nilai tukar, dan suku bunga di suatu negara meningkat

dibandingkan negara-negara lain, maka neraca berjalan negara akan menurun. Jika

faktor lain tidak berubah, konsumen dan perusahaan pada negara tersebut mungkin

membeli banyak barang di luar negeri (karena tingginya indlasi lokal). Bagi sebagian

bisnis tingkat suku bunga yang tinggi mengurangi nilai sekarang atas arus kas masa

depan, sehingga mengurangi daya tarik peluang investasi.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel makroekonomi

terhadap return saham pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Salah

satu subsektor yang memiliki catatan historis yang baik adalah subsektor makanan

dan minuman (food and beverage). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

emngajukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku

Bunga Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar

(13)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh inflasi, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return

saham secara parsial pada perusahaan subsektor food and beverage yang

terdaftar di BEI tahun 2011-2015?

2. Apakah terdapat pengaruh inflasi, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return

saham secara simultan pada perusahaan subsektor food and beverage yang

terdaftar di BEI tahun 2011-2015?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh inflasi, nilai tukar, dan suku bunga secara parsial terhadap

return saham perusahaan subsektor food and beverage yang terdaftar di BEI

tahun 2011-2015.

2. Mengetahui pengaruh inflasi, nilai tukar, dan suku bunga secara simultan

terhadap return saham perusahaan subsektor food and beverage yang terdaftar di

BEI tahun 2011-2015.

1.4 Mafaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan data dan informasi yang

(14)

7 Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor dalam

pengambilan keputusan investasi saham agar dapat menghindari risiko yang

diakibatkan oleh kondisi ekonomi secara makro yang dapat mempengaruhi

tingkat pengembalian atau return yang diharapkan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharakan dapat menajadi pedoman bagi perusahaan dalam

dunia pasar modal sehingga dapat mengatasi adanya risiko yang diakibatkan oleh

kondisi ekonomi secara makro seperti kenaikan inflasi, perubahan nilai tukar

serta penginkatan atau penurunan suku bunga yang dapat mempengaruhi kondisi

perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan wawasan tentang

investasi saham di pasar modal. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai

(15)

65 Universitas Kristen Marantha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian mengenai pengaruh inflasi, nilai tukar, dan

suku bunga terhadap return saham pada perusahaan food and beverage yang terdaftar

di BEI tahun 2011-2015 maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial, tingkat inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap return

saham. Hal ini dikarenakan inflasi hanya konsisten berpengarug terhadap

kenaikan harga secara terus menerus dan tidak berpengaruh terhadap return

saham. Dengan kata lain inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang

secara kontinu dan inflasi juga merupakan suatu proses atau kejadian dan bukan

tinggi rendahnya tingkat harga. Nilai tukar mata uang tidak berpengaruh secara

parsial terhadap return saham. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan yang

menggunakan pasar domestik untuk menjual produknya sehingga kepercayaan

investor domestik untuk menanamkan modal perusahaan di Indonesia semakin

meningkat. Konsumen yang tetap membeli produk karena produsen perusahaan

makanan dan minuman yang sedikit di negara Indonesia akan tetapi permintaan

yang semakin meningkat dari tahun ke tahun membuat laba perusahaan stabil dan

return saham tetap bisa di bagikan. Suku bunga berpengaruh secara parsial

terhadap return saham. Hal ini disebabkan perubahan tingkat suku bunga

(16)

66 Universitas Kristen Marantha sekuritas. Tingkat suku bunga yang tinggi juga akan meningkatkatkan biaya

modal yang harus ditanggung oleh perusahaan. Selain itu suku bunga yang tinggi

akan menyebabkan return aktual investor akan meningkat.

2. Secara simultan inflasi, nilai tukar, dan suku bunga berpengaruh terhadap return

saham perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.

Hasil penelitian ini juga didukung penelitian yang dilakukan Zulelli dan Yusniar

(2013). Hal tersebut dikarenakan inflasi, nilai tukar, dan suku bunga termasuk

kedalam variabel makroekonomi yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi di

Indonesia. Inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham dan berdampak

pada penurunan return saham. Kondisi inflasi mempengaruhi biaya produksi dan

harga jual barang akan menjadi semakin tinggi. Harga jual yang tinggi akan

menyebabkan menurunnya daya beli yang akan mempengaruhi keuntungan

perusahaan dan akhirnya berpengaruh terhadap turunnya harga saham. Nilai mata

uang berfluktuasi sepanjang waktu. Jika seorang eksportir menggunakan mata

uang asalnya, fluktuasi nilai tukar juga akan mempengaruhi permintaan asing

atas produk perusahaan. Tingkat suku bunga yang tinggi juga dapat mengurangi

nilai sekarang dari arus kas masa depan, sehingga mengurangi daya tarik peluang

(17)

67 Universitas Kristen Marantha

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan atau kekurangan yang dapat

dijadikan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih

baik. Keterbatasan pada penelitian ini adalah:

1. Periode pengamatan yang dilakukan hanya lima tahun yaitu tahun 2011-2015.

2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel makroekonomi yaitu inflasi,

suku bunga, dan nilai tukar.

3. Objek penelitian hanya dalam lingkup perusahaan subsektor makanan dan

minuman.

5.3 Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi akademisi dan peneliti

 Memperpanjang periode pengamatan dan meneliti sektor yang terdapat di

Bursa Efek Indonesia.

 Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan variabel

independen yang berpengaruh terhadap return saham seperti tingkat

pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, tingkat tabungan, dan belanja

(18)

68 Universitas Kristen Marantha 2. Bagi Perusahaan

Informasi yang terdapat pada penelitian ini mampu membantu perusahaan dalam

mengambil keputusan atau langkah pencegahan untuk melindungi pasar saham

perusahaan yang dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara makro.

3. Bagi Investor

Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam

berinvestasi bagi para investor yang ingin berinvestasi saham di pasar modal,

sehingga calon investor dapat melihat risiko yang terjadi akibat adanya faktor

(19)

i

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU

BUNGA TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE

YANG TERDAFTAR DI BEI

TAHUN 2011-2015

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

SHINTA MARISKA REGINA PUTRI

1352149

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(20)

ii

THE INFLUENCE OF INFLATION, EXCHANGE

RATE, AND INTEREST RATE TO STOCK

RETURN AT FOOD AND BEVERAGE

COMPANY LISTED IN INDONESIA

STOCK EXCHANGE PERIOD

2011-2015

THESIS

In Partial Fulfilment of The Requirements for Bachelor Degree in

Management

By

SHINTA MARISKA REGINA PUTRI

1352149

BACHELOR DEGREE IN MANAGEMENT

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG

(21)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul penelitian

“Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga Terhadap Return Saham Pada

Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015” dapat terselesaikan dengan baik untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Peneliti menyadari bahwa tugas akhir ini masih jah dari kata sempurna dan masih terdapat kekurangan. Penelitian ini hanya berfokus terhadap variabel ekonomimakro yang dapat mempengaruhi return saham pada subsektor makanan dan minuman selama lima periode. Hal tersebut dapat menjadi salah satu pertimbangan para calon investor yang ingin menanamkan modalnya di pasar modal.

Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:

1. Ibu Dini Iskandar, S.E., M.M yang telah berbaik hati membantu meluangkan waktu serta tenaganya untuk membimbing dan membantu penlis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

2. Secara khusus penulis ingin berterimakasih kepada orang tua, yaitu Ibunda Marsendha Paskawati dan Ayahanda Bambang Satria Sigit yang terus memberikan doa, kasih sayang, dukungan, serta kepercayaan yang tidak pernah berhenti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

3. Kepada kedua adik penulis, Shantika Marissa Leviani Putri dan Shalista Reva Listiani Putri yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan doa kepada penulis.

4. Kepada Yoga Alexander yang senantiasa mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

5. Kepada keluarga besar penulis terutama tante penulis, Yudi Tresnowati yang terus memberikan motivasi penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini. 6. Kepada para sahabat yang selalu mendukung, mendoakan, membantu, dan

(22)

69 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. (2005). Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat

Abimanyu, Yoopi. (2004). Memahami Kurs Valuta Asing. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bambang Wijayanta dan Aristanti Vidyaningsih. (2007). Ekonomi&Akuntansi:

Mengasah Kemampuan Ekonomi. Edisi 1. Bandung: Citra Praya.

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

Buku satu, Edisi sepuluh. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Boediono. (1980). Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE

Cooper, Donald R., & Schindler, Pamela S. (2011). Business research methods (11th

ed.). New York: Mc GrawHill/Irwin.

Dahlan Siamat, (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Kebijakan Moneter dan

Perbankan, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, edisi kesatu.

Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. (2006). Pasar Modal di Indonesia Pendekatan

Fahmi, Irham. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab, Edisi

Keempat. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam, (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21.

Edisi 7. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hartono, (2008). SPSS 16 Analisis Data Statistika dan Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Husnan, Suad. (2009). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

(23)

70 Universitas Kristen Maranatha Jogiyanto, (2012). Pasar Efisien Secara Informasi, Operasional, dan

Keputusan.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Jogiyanto, Hartono. (2010). Tori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

Kuncoro, Mudrajad. (2014). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.

Madura, Jeff. (2008). International Corporate Finance 9th Edition. Ohio: Thomson

South Western.

Mankiw, Gregory. (2006) Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mankiw, N. Gregory. (2007). Makroekonomi. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cinta.

Martalena, dan Malinda. (2011). Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.

Martono, Harjito. (2005). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.

Mishkin, Frederic S. (2007). The Economics of Money, Banking, and Financial

Markets. Pearson International Edition, 8th edition.

Mohamad Samsul. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Muana, Nanga, (2001). Makro Ekonomi, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nugroho, Saragih. (2014). Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rusdin. (2008). Pasar Modal Catatan Kedua. Bandung: Alfabeta.

Sawidji, Widoatmojo, (1996). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta : Jurnalindo Aksan Grafika.

Siahaan, Hinsa. (2008). Seluk Beluk Perdagangan Instrumen Derivatif. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(24)

71 Universitas Kristen Maranatha Sumanto. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Aplikasi Metode

Kuantitatif dan Statistika dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta: UMP AMP YKPN

Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Syamsudin, Lukman. (2004). Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.

Syamsudin, Lukman. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada.

Tandelilin, Eduardus (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi

pertama. Yogyakarta : Kanisius

Triyono. (2008). Analisis Perubahan Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika. Jurnal

Ekonomi Pembangunan. Vol. 9, No. 2, 156-167. Fakultas Ekonomi

Gambar

Tabel 2.1          Penelitian Terdahulu ..................................................................
Gambar 2.3          Model Penelitian ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

- Bila paritynya genap, tiang tujuan pada pergerakan berikutnya akan tetap sama, dan piringan berikutnya akan dipindahkan kesana dari piringan yang tidak terlibat pada

Penggunaan tepung suweg 25% (P4) berbeda nyata ( P < 0.05) lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan tepung tapioka 10% (P0) dikarenakan semakin banyak

Hasil evaluasi awal yang peneliti lakukan masih banyak siswa yang kurang memperhatikan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung terutama.. 205 yang berkaitan

Sehubungan dengan itu, guru atau dosen sebagai faktor kunci dalam pembaharuan pendidikan, dalam kebijakan dan penerapan kurikulum, perlu senantiasa diajak dialog untuk mencapai

Oleh karena itu, penggunaan sistem penunjang keputusan diharapkan dapat membantu dalam penentuan guru terbaik pada SMA Gita Kirtti 3 Jakarta metode yang digunakan adalah

menunjukan: (1) Rata-rata biaya total kremes di Desa Sindangsari Kecamatan Cikoneng dalam satu kali proses produksi adalah Rp 2.432.800,1, sedangkan rata-rata

Konstruksi sosial yang berasal dari kekuasaan patriarkhi mengakibatkan struktur sosial yang tidak adil dan bersifat tidak setara di antara mayoritas dan minoritas dalam konteks

Pada masa ini kepemimpinan dan pemerintahan negara diatur menurut Undang-undang Dasar yang bertanggung jawab kepada parlemen sedangkan kabinet disusun menurut