Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK
MELALUI STIMULASI GERAK BINATANG
(Penelitian tindakan kelas terhadap Kelompok TK A di PAUD Flamboyan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
OLEH
TYA MARTHYANA NURDINY
0802157
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MOTORIK KASAR ANAK
MELALUI STIMULASI GERAK BINATANG
Oleh
Tya Marthyana Nurdiny
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Pendidikan
© Tya Marthyana Nurdiny 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MOTORIK KASAR ANAK
MELALUI STIMULASI GERAK BINATANG
Tya Marthyana Nurdiny (0802157)
ABSTRAK
Keterampilan motorik kasar anak di PAUD Flamboyan berdasarkan hasil observasi awal anak belum optimal karena kegiatan dirasa membosankan. Sehingga partisipasi anak menjadi semakin berkurang dan lebih memilih diam atau berlarian. Kualitas gerak anak PAUD Flamboyan pada umumnya cukup baik, akan tetapi gerakan anak terbatas dikarenakan kurangnya stimulasi. Sehingga anak tidak bisa membentuk gerakan-gerakan yang bervariasi. Melalui refleksi dengan guru disepakati solusi tindakan untuk memecahkan masalah melalui stimulasi gerak binatang. Diharapkan perkembangan keterampilan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik dan optimal.
Stimulasi gerak binatang adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang gerakan yang tercipta dari gambaran kenyataan atau pengalamannya tentang binatang, agar kemampuan dasar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kegiatan seperti menirukan gerakan anjing, kuda, dan katak.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model John Elliot dimana dalam setiap siklus terdiri dari beberapa tindakan. Setiap tindakan terdiri dari tiga langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan disertai observasi atau pengamatan, dan refleksi.
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Enhance Children Gross-motor Skill to Animal Movement Stimulation
Tya Marthyana Nurdiny (0802157)
Abstrack
Children gross motor skill at PAUD Flamboyan based on first observation has not optimal yet. That because of the activitien seems not run well. The impact we see, is the children are not inteeristing to participate to the class and they are mostly like to watch or running around commonly, the quality of children’s motion at PAUD Flamboyan look good. But its limited because of lake stimulation, thus
they don’t have variety movement. To reflection, the problem is solved by creating animal movement stimulation. Hopefully, the gross motor skill is developed well and optimal.
Animal movement stimulation is an activity to stimulate created movement from
real picture or children’s experien of animal there fore the base skill grow optimally. The activity that joint in the class is copying the movement of dog, horse and frog.
The PTK is the method that used along the research whit John Elliot model. Each cycle has an action and the of it is planning, implementation to observation and reflection.
v
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR DIAGRAM... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ... ix
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ……….………... 1
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah ………... 4
C.Tujuan Penelitian ………... 5
D.Metode Penelitian ……….. 6
E. Manfaat Penelitian ……… 8
F. Struktur Organisasi ……….. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Keterampilan Motorik ……….. 10
B.Motorik Kasar ………..…. 15
C.Stimulasi Gerak Binatang ………. 17
D.Pembelajaran Kegiatan Menirukan Gerakan Binatang ……….. …. 19
vi
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.Metode Penelitian ……….. 23
C.Desain Penelitian ………... 25
D.Prosedur Penelitian ………... 26
E. Definisi Operasional ……….. 27
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ………... 28
G.Kisi-kisi Instrumen ……….. 31
H.Instrumen Penelitian ………. 36
I. Validasi Data ………. 37
J. Analisis Data ………. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ………... 39
B.Pembahasan ……….. 66
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan……….... ... 70
B. Rekomendasi……….… ... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia TK adalah individu yang sedang menjalani suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi
perkembangan selanjutnya. Solehuddin (2002: 2) menjelaskan bahwa pada masa
ini perkembangan fisik, motorik, intelektual, emosional, bahasa, dan sosial anak
berlangsung dengan cepat dan stimulasi yang tepat dari orang tua, maupun guru
akan sangat mempengaruhi semua aspek perkembangan anak.
Berkenaan dengan pertumbuhan fisik, anak usia dini masih aktif
melakukan berbagai aktifitas, ini sangat diperlukan baik bagi pengembangan
otot-otot kecil maupun otot-otot-otot-otot besar. Hal ini tidak akan berkembang optimal apabila
anak usia ini tidak di arahkan untuk mempelajari keterampilan yang berkaitan
dengan hal-hal yang menyangkut motorik. Seperti yang di ungkapkan Hurlock
(Dewi, 2002: 2) bahwa perkembangan motorik yaitu perkembangan pengendalian
gerakan jasmaniah melalui kegiatan kordinasi pusat syaraf, urat syaraf, dan otot.
Perkembangan motorik ada dua bentuk yaitu, motorik halus dan motorik
kasar. Seiring perkembangan dan pertumbuhan motorik anak, penguasaan motorik
halus sama pentingnya dengan penguasaan motorik kasar. Menurut Soegeng
Santoso (2002: 11), keterampilan motorik kasar adalah kemampuan beraktivitas
anak prasekolah dengan menggunakan otot-otot halus atau kecil. Anak TK
menikmati dan senang gerakan yang sederhana, seperti meloncat, melompat,
berlari, dan memanjat. Perkembangan motoriknya masih belum halus dan belum
terkordinasi dengan baik. Oleh karena itu tindakan fisik penting bagi anak untuk
memperbaiki keterampilan mereka yang sedang berkembang.
Menurut Dirjen Olahraga Depdiknas (2002: 6) pengembangan motorik
2
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya. Agar dapat berkembang
optimal sesuai dengan perkembangan anak, tujuan, dan fungsi pengembangan
motorik kasar itu sendiri diperlukan motivasi atau dorongan dari pendidik dan
orang tua. Tujuan dari perkembangan kemampuan motorik kasar anak menurut
Santoso (2002: 2) yaitu, (1) Mampu meningkatkan keterampilan gerak; (2)
Mampu memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani; (3) Mampu
menanamkan sikap percaya diri, (4) Mampu bekerja sama, (5) Mampu berperilaku
disiplin, jujur, dan sportif.
Sejalan dengan pendapat diatas tadi, penting sekali untuk menstimulasi
perkembangan fisik motorik bagi anak usia TK. Karena anak yang kebutuhan
fisik, dan kebutuhan psikisnya terpenuhi pada masa awal perkembangannya, akan
dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Merupakan tugas
seorang guru untuk mencari ide, metode, memilih alat atau sarana dalam
pembelajaran, karena stimulasi-stimulasi yang diberikan dalam pembelajaran akan
mempengaruhi perkembangan keterampilannya, termasuk keterampilan motorik
kasarnya. Untuk mencapai keterampailan motorik kasar anak yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya, guru harus kreatif memilih media
yang tepat agar menarik minat anak, dan sesuai dengan kondisi motorik kasar
anak. Seperti yang di ungkapkan Farida (2001: 290), bahwa perkembangan
kemampuan motorik kasar dipengaruhi oleh kreativitas dan kemampuan
profesional guru dalam memilih alat atau sarana, dan metode atau teknik
pelaksanaan kegiatan yang tepat.
Berdasarkan hasil observasi awal di PAUD Flamboyan, motorik kasar
anak belum optimal karena kegiatan dirasa membosankan Sehingga partisipasi
anak menjadi semakin berkurang dan lebih memilih diam atau berlarian. Kualitas
gerak anak PAUD Flamboyan pada umumnya cukup baik, akan tetapi gerakan
anak terbatas dikarenakan kurangnya stimulasi. Sehingga anak tidak bisa
membentuk gerakan-gerakan yang bervariasi. Melalui refleksi dengan guru
3
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
binatang. Diharapkan perkembangan keterampilan motorik kasar anak dapat
berkembang dengan baik dan optimal.
Penulis mencoba menerapkan stimulasi gerak binatang untuk
meningkatkan keterampilan motorik kasar dengan melibatkan daya imajinasi anak
tentang gerak binatang di PAUD Flamboyan. Dalam kegiatan ini guru turut
berperan serta sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing. Kegiatan ini
sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Kamtini dan Tanjung (2005:
80), bahwa, karakteristik gerak anak taman kanak-kanak bersifat sederhana,
bersifat maknawi dan bertema, setiap gerak mengandung tema tertentu, gerak
anak menirukan gerak keseharian orang tua, orang-orang yang berada
disekitarnya, dan juga menirukan gerak-gerak binatang.
Sesuai dengan yang diungkapkan Sujiono (2005: 29), “Kompetensi dasar
motorik anak TK yang diharapkan dikembangkan saat anak memasuki TK
diantaranya adalah anak mampu: a) Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi
untuk kelenturan dan persiapan menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih
keberanian. b) mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan
imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni”.
Diharapkan melalui stimulasi gerak binatang ini bisa menjadi salah satu cara
untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar.
Depkes (2008: 1), berpendapat bahwa stimulasi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal. Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia (2003:
157, 90) gerak adalah peralihan tempat atau kedudukan. Binatang adalah mahluk
bernyawa tapi tak berakal budi seperti anjing, kuda, dll. Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa stimulasi gerak binatang adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk merangsang gerakan yang tercipta dari gambaran kenyataan atau
pengalamannya tentang binatang, agar kemampuan dasar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Stimulasi gerak binatang bermanfaat dalam meningkatkan kecerdasan
4
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuannya untuk berimajinasi anak merupakan proses awal tumbuh
kembangnya daya cipta dalam diri anak yang boleh jadi menghasilkan sebuah
kreasi yang menarik dan bermanfaat untuk perkembangan kepribadiannya, dan
bersosialisasi, mahir menganalisa, aktif dan berpikir kreatif, memperkaya
pengetahuan anak, lebih percaya diri, mandiri dan mampu bersaing, memunculkan
bakat anak.
Melalui stimulasi gerak binatang diharapkan anak bisa melatih
keterampilan fisik dan motoriknya dengan kegiatan yang menyenangkan, namun
tidak terkesan membebani anak untuk menghapal dan mengikuti gerakan yang
dicontohnya. Dengan gerakan yang pernah anak alami atau yang sering anak lihat
akan lebih mudah dipahami anak daripada gerakan yang harus dihafal. Sehingga
anak dapat bergembira serta bersukaria untuk bergerak dan perkembangan fisik
motoriknya pun dapat tumbuh optimal sesuai dengan yang harapkan. Hal ini
sesuai dengan pendapat yang diungkapkan Rusliana (1990: 9) bahwa kehidupan
bermain anak berkaitan dengan alam dan binatang, materi yang biasa mereka
gunakan di dalam belajar menggerakkan anggota tubuh mereka secara teratur itu
merupakan bentuk-bentuk gerak yang senantiasa mereka alami dan lihat dalam
kehidupan mereka sehari-hari atau bentuk gerak yang selaras dengan dunia anak.
Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan tersebut menjadi tema pembahasan skripsi, dengan judul
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Melalui Stimulasi Gerak Binatang.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Keterampilan anak dalam pembelajaran motorik kasar di PAUD
Flamboyan, dalam pembelajaran motorik kasar kurang optimal. Hal ini tampak
dari kurangnya semangat anak ketika anak mengikuti kegiatan pembelajaran
motorik kasar. Kegiatan yang diberikan guru dirasa anak membosankan. Kondisi
di atas terjadi karena kejenuhan mereka yang setiap pembelajaran motorik kasar
hanya diberikan senam yang sama. Oleh karena itu peneliti ingin menerapkan
5
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah umum dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana meningkatkan keterampilan motorik kasar anak melalui stimulasi gerak binatang”?
Adapun secara lebih khusus rumusan masalah dituangkan dalam
pernyataan, yaitu:
1. Bagaimana kondisi keterampilan motorik kasar anak sebelum diberikan
melalui stimulasi gerak binatang pada anak kelompok TK A di PAUD
Flamboyan?
2. Bagaimana proses stimulasi gerak binatang dalam meningkatkan
keterampilan motorik kasar anak kelompok TK A di PAUD Flamboyan?
3. Bagaimana keterampilan motorik kasar anak setelah diberikan stimulasi gerak
binatang di anak kelompok TK A di PAUD Flamboyan?
Untuk memfokuskan penelitian ini, maka penulis memberikan definisi
operasional mengenai hal-hal yang berkenaan dengan judul penelitian, yaitu:
1. Motorik Kasar adalah gerakan yang melibatkan atau memerlukan
keterampilan otot-otot besar, seperti merangkak, berjalan, berlari, dan
melompat.
2. Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang
kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optima
3. Gerak adalah perubahan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun
berkali-kali.
4. Anak usia taman kanak-kanak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
anak-anak yang berkisar antara usia 4 tahun sampai 5 tahun.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannnya penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan
6
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui bagaimana kondisi keterampilan motorik kasar anak
sebelum diberikan stimulasi gerak binatang pada anak kelompok TK A
di PAUD Flamboyan.
b. Mengetahui bagaimana proses stimulasi gerak binatang dalam
meningkatkan keterampilan motorik kasar anak kelompok TK A di
PAUD Flamboyan.
c. Mengetahui bagaimana keterampilan motorik kasar anak setelah
diberikan stimulasi gerak binatang pada anak kelompok TK A di PAUD
Flamboyan.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arifin (2011: 95), PTK dapat
dijadikan alternatif program untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah,
karena guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum yang sangat
menentukan. Melalui PTK, masalah-masalah pendidikan, kurikulum dan
pembelajaran dapat dianalisis, dikembangkan dan ditingkatkan supaya
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) dapat
terwujudkan.
Prendergast (Arifin, 2011: 96) menyatakan, penelitian tindakan kelas
merupakan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan tindakan secara
sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
peserta didik.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa. Dalam penelitian ini, peneliti bersama guru kelas akan
mencoba memberikan stimulasi gerak binatang dengan melakukan penelitian
tindakan kelas terhadap proses pembelajaran anak dalam meningkatkan motorik
7
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas model John Elliot dimana dalam setiap siklus terdiri dari beberapa
tindakan. Setiap tindakan terdiri dari tiga langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan disertai observasi atau pengamatan, dan refleksi. Pertama, pada tahap ini
peneliti merencanakan jenis tindakan yang akan dilakukan secara matang dengan
guru. Kedua, tahap ini merupakan pelaksanaan dari tindakan yang telah
direncanakan. Ketiga, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan. Keempat,
berdasarkan dari hasil observasi, peneliti dan guru melakukan refleksi terhadap
penerapan yang diberikan.
Adapun model dari metode penelitian tindakan menurut Arikunto (2009:
16) yang secara fleksibel digunakan beberapa siklus tergantung dengan adanya
peningkatan atau tidaknya dalam penelitian yang dilakukan. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model John
Elliot dimana dalam setiap siklus terdiri dari beberapa tindakan. Setiap tindakan
terdiri dari tiga langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan disertai
observasi atau pengamatan, dan refleksi. Beberapa langkah membentuk siklus
yang akan dilakukan sehingga dapat mencapai perubahan yang dapat
meningkatkan keterampilan motorik kasar anak. Siklus dalam penelitian tindakan
kelas menggunakan model Elliot (Wiriaatmadja, 2008) akan dijelaskan melalui
8
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada gambar tampak terlihat bahwa dalam pelaksanaan tindakan PTK
mulai dari tahap rencana, tindakan, observasi dan refleksi merupakan tahap yang
saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Meningkatkan keterampilan motorik kasar dalam kegiatan menirukan
gerak binatang di TK melalui stimulasi imajinasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak
Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat untuk anak agar lebih
menyukai kegiatan olah fisik yang tidak membosankan,
menyenangkan, dan dapatmenunjang perkembangan fisiknya terutama
keterampilan motorik kasarnya.
b. Bagi Peneliti
Mengetahui sejauh mana stimulasi gerak binatang dapat meningkatan
keterampilan motorik kasar.
c. Bagi Guru
Menjadi bahan referensi dalam kegiatan pembelajaran di TK terutama
dalam meningkatkan motorik kasar.
9
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diharapkan mampu bekerjasama dengan guru-guru TK untuk
memperbaiki permasalahan dalam pengembangan seluruh aspek
perkembangan.
F. Struktur Organisasi
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan
masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, metode
penelitian, manfaat penelitian, Struktur Organisasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang kajian-kajian pustaka mengenai
keterampilan motorik, motorik kasar, stimulasi gerak binatang, dan
pembelajaran kegiatan menirukan gerakan binatang.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk
melakukan penelitian, yakni metode penelitian tindakan kelas (PTK)
yang terdiri dari lokasi penelitian, subjek penelitian, metode penelitian
yang digunakan, prosedur penelitian, instrument penelitian teknik
pengolahan data, analisis data, validasi data, kisi-kisi instrument.
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang
pertanyaan-pertanyaan di rumusan masalah yang didapatkan dari
penelitian yang dilakukan penulis selama di tempat penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan penulis dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran dan
23
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Fokus penelitian ini adalah upaya meningkatkan keterampilan motorik
kasar di PAUD Flamboyan melalui stimulasi gerak binatang. Langkah-langkah
metode penelitiannya adalah sebagai berikut.
A.Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan adalah PAUD Flamboyan yang berada
di Jl. Kebon Jeruk, terusan Derwati. Adapun alasan memilih lokasi penelitian
dilaksanakan di PAUD Flamboyan di karenakan:
a. Memberikan alternatif kegiatan pembelajaran untuk anak dalam
mengembangkan keterampilan motorik kasar.
b. Meningkatkan keprofesionalan pendidik untuk kegiatan pembelajaran motorik
kasar anak melalui stimulasi gerak binatang.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diteliti dan diamati adalah anak TK kelompok A
di PAUD Flamboyan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 10 anak, yang
terdiri dari 6 perempuan dan 4 laki-laki. Alasan di adakan penelitian di PAUD
Flamboyan selain dikarenakan proses pembelajaran fisik motorik pada anak
tersebut terlihat masih kurang berkembang, juga ingin meningkatkan
keprofesionalan pendidik di PAUD Flamboyan yang sebagian besar latar belakang
pendidikannya bukan dari pendidikan guru pendidikan anak usia dini.
B.Metode Penelitian
Peningkatan mutu pendidikan dapat melalui penelitian tindakan secara
terkendali untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan
24
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arifin (2011: 95), PTK dapat dijadikan alternatif program untuk meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah, karena guru merupakan ujung tombak
pengembangan kurikulum yang sangat menentukan. Melalui PTK,
masalah-masalah pendidikan, kurikulum dan pembelajaran dapat dianalisis, dikembangkan
dan ditingkatkan supaya Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) dapat terwujudkan.
Prendergast (Arifin, 2011: 96) menyatakan, penelitian tindakan kelas
merupakan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan tindakan secara
sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
peserta didik. Elliot menambahkan (Kunandar, 2008: 43) penelitian tindakan
sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk
memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.
Tujuan PTK menurut Kunandar (2008: 63) adalah sebagai berikut:
1. Untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam kelas dalam interaksi
antara guru dan anak didik yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme
guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru.
2. Peningkatan kualitas praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan
dengan melihat masyarakat yang berkembang semakin cepat.
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
4. Sebagai lembaga pembelajaran, yang memperlengkapi guru dengan
kemampuan dan metode baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan
mempertinggi kesadaran dirinya.
5. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan yang berbeda dalam pembelajaran
yang berkesinambungan yang bisa menghambat inovasi dan perubahan.
6. Peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan pembelajaran di kelas dengan
mengembangkan berbagai keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar
siswa.
25
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Mengembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, agar dapat
menciptakan sikap yang positif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan
dan pembelajaran yang berkelanjutan.
9. Meningkatkan pengelolaan pendidikan, peningkatan dan perbaikan proses
pembelajaran untuk meningkatkan yang bersangkutan dengan pendidikan dan
mutu pendidikan, juga untuk meningkatkan secara tepat pemanfaatan
sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.
C.Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas model John Elliot dimana dalam setiap siklus terdiri dari beberapa
tindakan. Setiap tindakan terdiri dari tiga langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan disertai observasi atau pengamatan, dan refleksi. Beberapa langkah
membentuk siklus yang akan dilakukan sehingga dapat mencapai perubahan yang
dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak. Siklus dalam penelitian
tindakan kelas menggunakan model Elliot (Wiriaatmadja, 2008) akan dijelaskan
melalui gambar berikut ini:
26
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar Bagan Model Elliot
Pada gambar tampak terlihat bahwa dalam pelaksanaan tindakan PTK
mulai dari tahap rencana, tindakan, observasi dan refleksi merupakan tahap yang
saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
D.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam PTK ini adalah bentuk Elliot
yang terdiri dari beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tindakan.
Siklus Elliot dihentikan jika data yang dikumpulkan peneliti untuk penelitian
sudah tercukupi atau kondisi kelas sudah dalam keadaan stabil dan tercapainya
tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan keterampilan motorik kasar anak
PAUD Flamboyan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan berdasarkan prosedur PTK
menurut Taggart (Aqib, 2006) yang dilakukan melalui empat komponen, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
1. Tahap Perencanaan (planning) adalah kegiatan peneliti untuk merencanakan
dan menentukan kegiatan sebagai proses untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran siswa di kelas sebagai solusi dari
permasalahan yang dihadapi sebelumnya. Berikut adalah langkah-langkah
perencanaan dalam proses tindakan pembelajaran di kelas:
a. Perencanaan diawali dengan identifikasi masalah, yaitu peneliti melakukan
observasi terhadap kelas yang akan diberikan tindakan, melakukan diskusi
dengan pihak sekolah dan guru mengenai sasaran apa yang ingin dicapai
oleh anak serta mengetahui hambatan atau masalah yang muncul pada Pelaksanaan
Langkah/Tindakan Reflect/
27
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses pembelajaran sebelumnya sehingga hasil kegiatan pembelajaran
dirasa kurang memadai dapat diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya.
b. Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi peneliti merencanakan
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses belajar selanjutnya dengan
menyiapkan metode dan media pembelajaran, dalam upaya untuk
meningkatkan kemampuan dan antusias anak selama proses pembelajaran
berlangsung.
2. Pelaksanaan tindakan (acting) adalah implementasi atau penerapan isi
perencanaan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya memperbaiki dan meningkatkan antusias anak dalam mengikuti
pembelajaran sehingga berdampak pada meningkatnya kemampuan anak
dalam memahami pembelajaran. Tindakan ini disertai Observasi (observing)
adalah kegiatan peneliti yang dibantu oleh guru pendamping dalam mengamati
proses kegiatan di kelas, baik itu mengamati perilaku anak dalam mengikuti
pembelajaran dan juga hasil dari tindakan setelah dilaksanakan metode atau
teknik baru.
3. Refleksi (reflecting) adalah kegiatan peneliti untuk menelaah, melihat,
merasakan dan mempertimbangkan hasil dari penerapan metode atau teknik
baru. Berdasarkan refleksi tersebut peneliti mencoba untuk mencari cara dalam
mengatasi kekurangan tersebut yang selanjutnya cara tersebut akan dilakukan
tindakan perbaikan dalam siklus berikutnya.
Keempat komponen di atas akan membentuk siklus dalam mencapai
peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik. Siklus yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan model spiral yang dikembangkan oleh Hopkins.
E.Definisi Operasional
Dalam menghindari penafsiran yang salah mengenai pembelajaran fisik
28
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Keterampilan motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri. (Hurlock, 2000:150). Contohnya seperti, berjalan
lurus dengan seimbang, berjalan mundur tiga langkah, berjalan sambil
berjongkok, berlari seimbang tanpa jatuh, melompat ke depan, melompat ke
belakang, melompat ke samping, berlari sambil melompat, menirukan gerakan
hewan atau binatang.
2. Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan
dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. (Depkes,
2007: 1); Gerak adalah peralihan tempat atau kedudukan. (Kamus lengkap
bahasa Indonesia, 2003: 157); Binatang adalah mahluk bernyawa tapi tak
berakal budi seperti anjing, kuda, dll (Kamus lengkap bahasa Indonesia, 2003:
90); Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa stimulasi gerak
binatang adalah adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang
gerakan yang tercipta dari gambaran kenyataan atau pengalamannya tentang
binatang, agar kemampuan dasar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal. Contohnya: Menirukan berbagai gerakan kuda, anjing, kucing, kodok
sesuai dengan gambaran anak terhadap binatang tersebut.
3. Anak Usia Dini (AUD) adalah nol sampai enam tahun. Sementara menurut
kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara,
PAUD dilaksanakan sejak usia nol sampai delapan tahun. Ruang Lingkup
Pendidikan Anak Usia Dini: Bayi (nol sampai satu tahun), balita (dua sampai
tiga tahun), Prasekolah/Taman Kanak-kanak (tiga sampai enam tahun), SD
Kelas Awal (enam sampai delapan tahun). (UU Sisdiknas No.20/2003 Pasal 28
ayat 1).
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
29
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan langsung pembelajaran motorik kasar
melalui stimulasi gerak binatang, untuk melihat dampak yang ditimbulkan selama
proses pembelajaran berlangsung seperti antusias anak, interaksi antara guru dan
anak serta peningkatan keterampilan motorik kasar anak. Apabila ditemukan
kekurangan dari perencanaan pengajaran, bahan ajar atau media pembelajaran
serta penyampaian pembelajaran yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka
peneliti dan pengajar bekerjasama melakukan langkah-langkah perbaikan untuk
tercapainya pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran. Untuk mengetahui data
observasi secara detail, peneliti menggunakan pedoman daftar checklist untuk
mengamati respon anak dan foto dokumentasi kegiatan pembelajaran.
Berikut adalah contoh pedoman observasi yang digunakan untuk anak
Tabel 3.1
Contoh Pedoman Observasi
Nama :
Siklus :
Hari/Tanggal :
No Aspek yang diobservasi Hasil Observasi
30
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru kelas dengan
maksud untuk memperoleh data sebelum dilakukannya tindakan dan sesudah
dilakukannya tindakan. Wawancara yang dimaksud adalah dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun diajukan secara verbal
kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
penjelasan hal-hal yang dipandang perlu mengenai
permasalahan-permasalahan umum yang dihadapi anak serta guru pada saat proses
pembelajaran motorik kasar.
Berikut adalah contoh pedoman wawancara yang digunakan untuk guru
Tabel 3.2
Contoh Pedoman wawancara Bagi Guru Sebelum Tindakan
Nama Guru :
Nama TK :
Hari/Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
31
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu * Pertanyaan bisa di perbanyak
3. Catatan lapangan
Catatan lapangan dalam penelitian ini adalah suatu catatan yang
digunakan selama kegiatan pembelajaran motorik melalui stimulasi gerak
binatang berlangsung, yang berisi deskripsi mengenai proses pembelajaran,
interpretasi, koreksi, dan saran-saran yang perlu diberikan kepada praktisi
untuk dilakukan perbaikan-perbaikan. Catatan lapangan penting dilakukan
oleh peneliti untuk mengulas hasil observasi dan wawancara untuk
membantu peneliti dalam menyimpulkan setiap informasi yang terkumpul di
lapangan.
Berikut adalah contoh catatan lapangan yang akan digunakan
Tabel 3.3
Contoh Catatan Lapangan
Pelaksanaan :
Pertemuan Ke :
Hari/Tanggal :
Fokus Deskripsi proses Komentar
Kinerja Guru
Aktivitas Siswa
32
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi instrument yang dikembangkan oleh peneliti terdiri dari:
1. Berjalan maju dengan lurus
2. Berjalan mundur tiga langkah
3. Berjalan sambil berjongkok
4. Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki lima kali
5. Berlari seimbang tanpa jatuh
6. Berlari sambil melompat
7. Menirukan gerakan gajah dengan percaya diri
8. Menirukan gerakan bebek dengan kordinasi tangan dan kaki yang baik
9. Menirukan gerakan kodok dengan seimbang
10. Menirukan gerakan kuda
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Pedoman Observasi
Stimulasi gerak binatang dalam pembelajaran motorik kasar anak TK
33
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemampuan
a. Anak dapat melompat
dengan dua kaki
dengan seimbang
b. Anak dapat melompat
dari atas benda
setinggi 15 cm.
c. Anak dapat melompat
ke depan dengan dua
kaki lima kali
34
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ke belakang dengan
dua kaki tiga kali
e. Anak dapat melompat
ke samping
berdiri di atas satu
kaki selama 10
lima hitungan dengan
35
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Anak menirukan
gerakan kodok
dengan seimbang
d. Anak menirukan
gerakan kuda
Menirukan
gerakan
tanaman
1. Menirukan
gerakan tanaman
yang terkena
angin
a. Anak dapat
menirukan gerak
tanaman yang
terkena angin
sepoi-sepoi
b. Anak dapat
menirukan gerak
tanaman yang
terkena angin
kencang
c. Anak dapat
menirukan gerak
tanaman yang
terkena angin topan
Tabel 3.5
Pedoman Penilaian Observasi Dalam Pembelajaran Motorik Kasar
37
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Keterampilan Motorik Kasar Anak Kriteria Pengamatan
B C K
1. Berjalan maju dengan lurus
2. Berjalan mundur tiga langkah
3. Berjalan sambil berjongkok
4. Melompat ke depan dan belakang dengan dua kaki lima
kali
5. Berlari seimbang tanpa jatuh
6. Berlari sambil melompat
7. Menirukan gerakan gajah dengan percaya diri
8. Menirukan gerakan bebek dengan kordinasi tangan dan
kaki yang baik
9 Menirukan gerakan kodok dengan seimbang
10 Menirukan gerakan kuda
Total Skor
Keterangan:
B (Baik) = Skor 3
C (Cukup) = Skor 2
K (Kurang) = Skor 1
H.Instrumen Penelitian
Teknik penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
catatan lapangan. Sedangkan instrument (alat) penelitian untuk mengumpulkan
data di lapangan adalah lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi. Alat penelitian tersebut akan dijelaskan berikut ini.
1. Lembar observasi, adalah sebuah format yang telah disusun dan berisi
38
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak PAUD Flamboyan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran
keterampilan motorik kasar stimulasi gerak binatang.
2. Lembar Wawancara, dalam penelitian ini berisi sejumlah pertanyaan untuk
diajukan peneliti terhadap anak dan guru tentang peningkatan keterampilan
motorik kasar dan kesulitan yang dialaminya pada saat kegiatan gerak
binatang berlangsung.
3. Catatan Lapangan, dalam penelitian ini adalah suatu catatan yang
digunakan selama kegiatan pembelajaran motorik kasar melalui stimulasi
gerak binatang berlangsung. Catatan lapangan ini berisi deskripsi
mengenai proses pembelajaran, interpretasi, koreksi, dan saran-saran yang
perlu diberikan kepada praktisi untuk dilakukan perbaikan-perbaikan.
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif untuk
melukiskan proses dan kejadian yang terjadi dalam pembelajaran.
I. Validasi Data
Hasil dari analisis data divalidasi dengan tekhnik triangulasi, dan member
cek.
1. Triangulasi data, yaitu memeriksa kebenaran data atau informasi tentang
pelaksanaan tindakan dengan teori-teori yang didapat sebagai acuan bagi
peneliti, sumber lain yang dapat digunakan adalah konfirmasi hasil penelitian
dari para ahli yang dilakukan pada saat bimbingan mengenai temuan
penelitian dan penyusunan laporan.
2. Member cek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi
data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari guru, kepala
sekolah, dan lain-lain. Adapun untuk menunjang hasil data penelitian
divalidasi dengan cara mengkonsultasikan kepada pembimbing untuk
39
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J. Analisis Data
Analisis data menurut Arikunto (2007: 131) digunakan untuk memvalidasi
data yang terkumpul sehingga mempunyai nilai ilmiah untuk perkembangan ilmu
pengetahuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu penjelasan informasi yang
mendalam berbentuk kalimat atau deskriptif yang memberikan gambaran tentang
respon objek peneliti terhadap metode pembelajaran baru yang melibatkan
aktivitas selama pembelajaran, antusias dalam belajar, motivasi dan unsur lainnya
yang dapat dianalisis secara kualitatif. Analisis data dimulai dari observasi,
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan sampai dengan refleksi terhadap
tindakan.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk menganilisis perubahan
perilaku dari hasil pembelajaran yang teramati yang dikaitkan dengan antusias
anak, interaksi antara anak dan guru selama di kelas serta peningkatan
keterampilan motorik kasar anak selama kegiatan pembelajaran melalui stimulasi
70
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut ini penulis akan menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh
dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian Meningkatkan
Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang di
kelompok TK A PAUD Flamboyan. Kedua hal tersebut akan diuraikan sebagai
berikut:
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran motorik
kasar di PAUD Flamboyan terlalu monoton sehingga anak bosan untuk mengikuti
pembelajaran motorik kasar. Selain itu media yang digunakan guru untuk
kegiatan pembelajaran motorik kasar sangat kurang.
Penerapan stimulasi gerak binatang pada pembelajaran motorik kasar
anak di kelompok TK A PAUD FLAmboyan dianggap berhasil dalam
meningkatkan proses pembelajaran, kinerja guru serta aktivitas dan hasil belajar
anak.
Setelah melaksanakan tindakan sebanyak dua siklus, diperoleh data bahwa
penerapan stimulasi gerak binatang dapat meningkatkan kinerja guru dan aktivitas
anak sehingga keterampilan anak dalam pembelajaran motorik kasar meningkat.
Walaupun di siklus pertama peningkatan anak belum optimal, tetapi ketika di
siklus kedua peningkatan keterampilan motorik anak sudah cukup memuaskan.
Dengan hasil persentase awal dari kategori Baik 10%, untuk kategori Cukup 57%,
sedangkan untuk kategori Kurang 32%, dan persentase akhir pada kategori Baik
68%, untuk kategori Cukup 31%, sedangkan untuk kategori Kurang 1%.
Kesimpulannya yang dapat peneliti ambil bahwa dengan stimulasi gerak
binatang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak berhasil. Karena
peningkatan keterampilan motorik kasar anak kelompok TK A di PAUD
71
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan
peningkatan motorik kasar anak melalui stimulasi gerak binatang di kelompok TK
A PAUD Flamboyan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Kegiatan motorik kasar yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak
hendaknya dilakukan secara bervariasi dan tidak monoton, sehingga anak
mempunyai semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Guru harus lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran pada anak, agar
anak tidak cepat bosan dan tertarik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Anak perlu dibina untuk melakukan pembelajaran motorik kasar agar
bermanfaat bagi dirinya dan kehidupannya kemudian hari.
b. Potensi masing-masing anak harus terus digali agar dapat terlihat minat
dan bakat yang dimilikinya, sehingga dapat terus di tingkatkan.
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan kesempatan dan mendukung upaya guru dalam meningkatkan
kreatifitasnya dengan pembinaan dan pelatihan terhadap guru, agar dapat
selalu memberikan pembelajaran yang baru dan sesuai dengan kebutuhan
anak.
b. Memfasilitasi media pembelajaran bagi guru dan metode pembelajaran
motorik kasar.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus
landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan
72
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain
yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikannya
modifikasi dalam pembelajaran sebagai tindakan
c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas
hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga
temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran motorik kasar akan lebih
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, D. (2003). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Amelia Surabaya
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. dkk (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widia.
Depkes (2008). Stimulasi Perkembangan Anak. [Online] Tersedia: http://anak.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=3 [23 Juli 2012]
Dewi, R. (2005). Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.
Dirjen Olahraga Depdiknas. (2002). Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah. Jakarta: Direktorat Olahraga MAsyarakat Dirjen Olahraga Depdiknas.
Godam64. (2006). Pengertian Gerak Serta Macam & Jenis Gerak : Semu/Relatif, Ganda dan Lurus - Belajar Online Internet Gratis Ilmu Science Fisika. [Online]
Tersedia:
http://organisasi.org/pengertian_gerak_serta_macam_jenis_gerak_semu_re latif_ganda_dan_lurus_belajar_online_internet_gratis_ilmu_science_fisika [akses 13 Agustus 2011]
Farida, A (2001). Perkembangan Motorik Kasar Anak TK. Makalah pada PGTK UT. Bandung: Tidak diterbitkan
Helms & Turner (1994). Exploring Child Behavior. New York: Holt Rinehartand Winston.
Herawati, T. (2011). Stimulasi Perkembangan Motorik dan Kecerdasan Anak. [Online] Tersedia:
http://ikk.fema.ipb.ac.id/v2/index.php?option=com_content&view=article
&id=175%3Astimulasi-perkembangan-motorik-dan-kecerdasan-anak&catid=20%3Aterbaru&Itemid=94&lang=id [akses 23 Juli 2012]
Hurlock, E (1978). Perkembangan Anak, Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Erlangga
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hurlock, E. (2000). Perkembangan Anak, Edisi ke enam. Jakarta: Erlangga
Indahnyabersabar. (2011). Bebaskan Gerak Anak Untuk Menghindari Cedera Otak. [Online] Tersedia:
http:indahnya bersabar.wordress.com/2011/02/25/bebaskan-gerak-anak-untuk-menghindari-cedera-otak [akses 23 Oktober 2011]
Kamtini dan Tanjung. (2005). Bermain Gerak dan Lagu di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: DIRJEN DIKTI
Kodariah, L (2012). Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Ucing Baledog Pada Skripsi FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Kunandar (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
Mirawati (2012). Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Manifulatif Anak Melalui Permainan Modifikasi Di Kelompok Bermain Lab PGPAUD UPI Pada Skripsi Fip UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Nurihsan, J dan Agustin, M. (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung: PT Refika Aditama
Nia. (2010). Mengembangkan Imajinasi Anak. [Online] Tersedia:
http://niahidayati.net/mengembangkan-imajinasi-anak.htm [akses 24 Oktober 2011]
Rahayu, P. (2011). Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Melalui Pendekatan Bermain dalam Pendidikan Jasmani pada Kelas 1 SDN Jaya Giri 1 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitan.
Rusliana, I (1990). Pendidikan Seni Tari. Jakarta: Depdikbud
Santoso, S. dkk (2002). Petunjuk Teknik Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah. Jakarta: Direktorat Olahraga Masyarakat Ditjen Olahraga Depdiknas.
Tya Marthyana Nurdiny, 2013
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Stimulasi Gerak Binatang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siraitrina’s (2010). Modul I Kecerdasan Majemuk. [online] Tersedia:
http://siraitrina.wordpress.com/2010/09/15/modul-i-kecerdasan-majemuk/ [16 April 2013]
Solehuddin, M. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Pra Sekolah. Bandung: FIP UPI
Sujiono, B. (2005). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka
Sumantri, MS. (2005). Model Perkembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas
Yunita, D. (2010). Ragam Stimulasi Gerak Biar Anak Cerdas. [Online] Tersedia http://Francineshop.multiply.com/journal [akses 17 Agustus 2011]
Yusuf, S. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wikipedia (2009).Pendidikan Anak Usia Dini. [Online] Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini [akses 14 November 2012]