• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN

SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Pendidikan Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh:

YUNINGSIH

0706018

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Kemampuan Mahasiswa

dalam Menggunakan Subjunktor

während, nachdem dan bevor

Oleh Yuningsih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Yuningsih 2012

Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

YUNINGSIH

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN

SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dra. Hj. Nining Warningsih, M.Pd. NIP. 196107211988032002

Pembimbing II,

Dra. Hafdarani, M.Pd. NIP. 196604251996022001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS UPI

(4)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Yuningsih. 0706018. Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan

Subjunktor während, nachdem dan bevor. Skripsi. Bandung: Jurusan

Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI 2012.

(5)

ABSTRAKT

Yuningsih. 0706018. Analyse der Fähigkeit der Studenten beim Gebrauchen

der Subjunktoren während, nachdem und bevor. Abschlussarbeit. Bandung:

Deutschabteilung FPBS UPI 2012.

Die Funktion von Junktoren ist Wörter, Phrasen, Sätze und Paragraphen zu verbinden. Subjunktoren sind eine Art von Junktoren. Ein Subjunktor verbindet einen Hauptsatz und einen Nebensatz, leitet Nebensatz ein, aber das finite Verb (das konjugierte Verb) liegt am Ende des Satzes. Subjunktoren bestehen aus temporalen, kausalen, modalen und bedeutungsleeren Subjunktoren. Während, nachdem und bevor sind Beispiele von temporalen Subjunktoren. Diese Subjunktoren haben bestimmte Regeln im Tempus, die vom Tempus des Hauptsatzes beeinflusst werden. Aus diesem Grund hat die Verfasserin das Interesse daran, eine Untersuchung von Studentenfähigkeit beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor zu machen. Dabei sind die Ziele folgende Punkte herauszufinden: (1) die Fähigkeit der Studenten beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor und (2) die Ursache ihrer Schwierigkeiten beim Lernen der drei Subjunktoren. Die Population dieser Untersuchung sind alle Studenten des 5. Semesters der Deutschabteilung, nämlich 68 Personen. Und die Probanden sind die Hälfte von der Population, und zwar 34 Personen. Diese Untersuchung verwendet die deskriptiv-analytische Methode. Die Test- und Umfragenergebnisse gelten als Daten der Untersuchung. Die Durchschnittsnote zeigt, dass die Studentenfähigkeit beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor zur Kategorie ausreichend mit 70,66

gehört. Die Studentenfähigkeit beim Gebrauchen des Subjunktors ,während’

gehört zur Kategorie gut mit 80,17, beim Gebrauchen des Subjunktors ,nachdem’ haben die Studenten die Note mangelhaft mit 55,76 und beim Gebrauchen des

Subjunktors ,bevor’ haben sie die Note ausreichend mit 74,79. Von den

(6)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRAKT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Pengertian Analisis Kemampuan Berbahasa ... 7

B. Subjunktor ... 9

(7)

2. Jenis-jenis Subjunktor ... 13

3. Temporale Subjunktoren ... 14

3.1Während ... 17

3.2Nachdem ... 18

3.3Bevor ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Populasi dan Sampel ... 26

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 33

1. Deskripsi Hasil Tes ... 33

1.1 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,während ’ ... 34

1.2 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,nachdem’ ... 34

1.3 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,bevor’ ... 35

2. Deskripsi Hasil Angket ... 36

(8)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 52

1. Saran untuk mahasiswa ... 52

2. Saran untuk dosen ... 52

3. Saran untuk peneliti lain ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 56

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Hauptsatz + Nebensatz ... 18

2.2 Nebensatz + Hauptsatz ... 18

2.3 Perubahan Tempus ... 20

2.4 Hauptsatz + Nebensatz ... 20

2.5 Nebensatz + Hauptsatz ... 20

2.6 Hauptsatz + Nebensatz ... 22

2.7 Nebensatz + Hauptsatz ... 23

3.1 Kisi-kisi Tes ... 28

3.2 Kisi-Kisi Angket ... 29

4.1 Perolehan skor tes Subjunktor ,während’ ... 34

4.2 Perolehan skor tes Subjunktor ,nachdem’ ... 35

4.3 Perolehan skor tes Subjunktor ,bevor’ ... 36

4.4 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 1 ... 37

4.5 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 2 ... 38

(10)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 4 ... 39

4.8 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 5 ... 40

4.9 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 6 ... 41

4.10 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 7 ... 42

4.11 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 8 ... 43

4.12 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 9 ... 44

4.13 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 10 ... 45

4.14 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 11 ... 46

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Instrumen Penelitian ... 56

2. Tes ... 57

3. Kunci Jawaban ... 60

4. Kisi-kisi Angket ... 62

5. Angket ... 65

6. Hasil Skor Tes ... 67

7. Hasil Skor Tes Subjunktor ,während ... 69

8. Hasil Skor Tes Subjunktor ,nachdem’ ... 70

9. Hasil Skor Tes Subjunktor ,bevor’ ... 71

10. Hasil Skor Angket (Per Responden) ... 72

(12)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pembelajaran bahasa asing bertujuan agar pembelajar terampil menggunakan bahasa yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat terampil berbahasa dengan baik pembelajar harus memiliki penguasaan tata

bahasa dan kosakata. Tata bahasa merupakan aturan-aturan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar sehingga kalimat yang tersusun atau ujaran yang

dikemukakan dapat ditangkap dengan baik maknanya oleh lawan bicara. Tata bahasa memiliki cakupan yang luas, salah satu yang harus dikuasai dalam tata

bahasa adalah konjungsi, yaitu kata hubung antar kata, antar frase, antar kalimat dan antar paragraf sehingga menjadi kesatuan yang utuh.

Dalam bahasa Jerman konjungsi dibedakan menjadi Konjunktor dan

Subjunktor. Subjunktor digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan anak

kalimat, misalnya Subjunktor während, nachdem dan bevor. Dalam menggunakan

Subjunktor yang menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat, kalimat yang

dibentuk tidak lagi berbentuk kalimat sederhana melainkan kalimat majemuk bertingkat. Dalam membentuk kalimat majemuk bertingkat ada hal-hal yang harus

diperhatikan oleh mahasiswa, salah satunya yaitu tempus. Dalam kalimat yang menggunakan Subjunktor “während”, verba dalam induk kalimat dan anak

(13)

2

1) a. ,,Der Busfahrer schlief, während die Touristen im Museum waren.”

( Pons, 2008: 117)

b. “ Pengemudibus tidur ketika para turis berada di Museum.”

Dalam kalimat (1.a) di atas verba ,,schlief” dan ,,waren” merupakan bentuk

lampau (Präteritum) dari verba ,,schlafen” dan ,,sein”, yang menandakan bahwa pekerjaan atau kegiatan tersebut terjadi di masa lampau. Tidak demikian halnya dalam bahasa Indonesia verba “tidur” dan “adalah” tidak berubah, seperti contoh

kalimat (1.b).

Selain itu, untuk kalimat yang menggunakan Subjunktor ,,nachdem

terdapat perbedaan tempus dalam induk kalimat dan anak kalimat, seperti tampak dalam contoh berikut ini:

2) a. ,, Nachdem er gefrühstückt hat, beginnt er zu arbeiten.”

(Dreyer,. Schmitt, 2000: 154)

b. “Setelah selesai sarapan dia mulai bekerja.”

Dalam kalimat bahasa Jerman (2.a) terlihat jelas perbedaan tempus dalam induk kalimat dan anak kalimat. Verba dalam anak kalimat ,,gefrühstückt hat

merupakan bentuk bentuk Perfekt, sedangkan kata kerja dalam induk kalimat ,,beginnt” merupakan bentuk Präsens. Hal ini menandakan bahwa peristiwa dalam anak kalimat terjadi lebih dahulu daripada peristiwa dalam induk kalimat.

Berbeda dengan bahasa Jerman, dalam bahasa Indonesia verba tidak berubah meskipun peristiwa dalam anak kalimat terjadi lebih dahulu daripada peristiwa

dalam induk kalimat, namun cukup dengan mencantumkan kata ”ketika”,

(14)

3

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perbedaan lainnya adalah posisi verba. Dalam induk kalimat verba yang diletakkan sebelum anak kalimat berada di posisi ke dua dan dalam anak kalimat

verba berada di akhir kalimat. Apabila induk kalimat terletak setelah anak kalimat maka posisi verba berada setelah koma, seperti contoh di bawah ini:

3) a. ,,Wir räumten auf, bevor unsere Eltern nach Hause kamen.b. ,,Bevor unsere Eltern nach Hause kamen, räumten wir auf.”

(Pons, 2008: 116)

c. “Kami membersihkan rumah sebelum orang tua kami datang ke rumah.”

d. “Sebelum orang tua kami datang ke rumah, kami membersihkan rumah.”

Dari contoh di atas dapat dilihat jelas perbedaan posisi verba dalam induk kalimat sebelum anak kalimat (3.a) dan posisi verba dalam induk kalimat setelah

anak kalimat (3.b), sedangkan dalam bahasa Indonesia posisi kata kerja tetap yaitu setelah subyek seperti pada contoh kalimat (3.c) dan (3.d).

Hal inilah yang diduga menyebabkan kesulitan bagi mahasiswa dalam

membentuk kalimat dengan menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. Kesulitan lainnya adalah membedakan während, nachdem dan bevor

sebagai Subjunktor dengan während, nach dan vor sebagai preposisi.

Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan dan untuk melengkapi kajian dalam bidang Konjunktionen yang telah diteliti sebelumnya oleh Yohansyah

(2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Konjunktionen wenn dan als dalam Anak Kalimat Temporal” penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Kemampuan Mahasiswa

(15)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi oleh penulis, diantaranya sebagai berikut:

1. Apakah mahasiswa mempunyai kesulitan dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor?

2. Apakah mahasiswa tidak memahami penggunaan Subjunktor dalam bahasa

Jerman?

3. Apakah mahasiswa kurang berlatih menggunakan Subjunktor dalam bahasa

Jerman?

4. Apakah mahasiswa masih terpengaruh kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia?

5. Apakah mahasiswa mampu membentuk kalimat dengan Subjunktor während, nachdem dan bevor? Dan bagaimana tingkat kemampuan mereka?

6. Apakah mahasiswa dapat membedakan penggunaan während, nachdem dan

bevor sebagai Subjunktor dan penggunaan während, nachdem dan bevor

sebagai preposisi?

7. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kesulitan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah

(16)

5

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

2. Penyebab kesulitan dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

1.4 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während,

nachdem dan bevor?

2. Apa saja yang menjadi penyebab kesulitan mahasiswa dalam menggunakan

Subjunktor während, nachdem dan bevor?

1.5 Tujuan Penelitian

Indikator keberhasilan suatu penelitian bergantung pada tercapai atau tidak tujuan penelitian tersebut. Adapun tujuan penelitian yang hendak penulis capai

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

(17)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan oleh seseorang diharapkan dapat

memberikan manfaat. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

manfaat antara lain:

1. Menambah kemampuan penulis khususnya dan pembelajar bahasa Jerman umumnya dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

2. Memberikan informasi kepada penulis khususnya dan pembelajar bahasa Jerman umumnya mengenai kemampuan mahasiswa dalam menggunakan

Subjunktor während, nachdem dan bevor.

3. Bagi pengajar, dapat menjadi bahan acuan untuk mengetahui bagaimana

kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

4. Bagi peneliti lain, dapat menjadi salah satu acuan jika melakukan penelitian

(18)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2010: 2) merupakan “cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode

deskriptif analitis bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan peristiwa yang

diselidiki. Dengan metode deskriptif analitis penulis dapat memaparkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor serta untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kesulitan

mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.

B.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2012 di Jurusan

Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

(19)

27

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 tahun pelajaran 2012/2013

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung. Dipilihnya mahasiswa semester tersebut karena mereka telah

menempuh mata kuliah keterampilan berbahasa serta dianggap telah memiliki pengetahuan yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu Subjunktor während, nachdem dan bevor.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Dalam penelitian ini sampel dipilih sebanyak 50% dari populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

simple random sampling (sampel acak sederhana). Simple random sampling ialah

pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih

adalah mahasiswa yang memiliki nomor ganjil berdasarkan undian yang dilakukan oleh peneliti pada saat memberikan instrumen penelitian.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan

angket. 1. Tes

(20)

28

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

soal tentang Subjunktor während‟ sebanyak 8 butir soal, Subjunktor nachdemsebanyak 8 butir soal dan Subjunktor bevor‟ sebanyak 9 butir soal. Instrumen

penelitian ini diambil dari buku EM Übungsgrammatik, dan buku Aspekte Mittelstufe Deutsch Arbeitsbuch 2.

2. Angket

Instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang diberikan kepada responden (mahasiswa) dalam penelitian ini berisi

gambaran umum mengenai faktor penunjang dalam memahami materi Subjunktor während, nachdem dan bevor serta faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam

menggunakan Subjunktor tersebut. Penilaian angket dibedakan dalam dua kelompok pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif skor yang diberikan yaitu “sangat setuju” = 5; “setuju” = 4;

(21)
(22)

30

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah berupa tes dan

angket. Selain itu penulis juga melakukan studi kepustakaan yang bersumber dari buku, kamus, internet maupun hasil-hasil penelitian yang lain untuk mencari

landasan teoretis. Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data. Pada tahap ini data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis.

1. Teknik analisis data tes

Data yang terkumpul, dianalisis melalui tahapan sebagai berikut:

- Mengidentifikasi kemampuan - Mengklasifikasikan kemampuan

- Menginterpretasikan hasil analisis data

Untuk mendapatkan nilai kemampuan sampel, digunakan rumus sebagai berikut:

� � = �ℎ � �

�ℎ � � 100

Untuk nilai tes membentuk kalimat yang menggunakan Subjunktor masing-masing item diberi skor 2 dengan ketentuan:

a. Penggunaan kala waktu, konjugasi verba dan posisi Subjunktor benar diberi

skor 2

b. Jika konjugasi verba yang digunakan tidak sesuai dengan subjeknya walaupun

menggunakan Subjunktor dengan benar diberi skor 1

(23)

31

d. Menggunakan subjek yang berbeda dengan perintah yang ada dalam soal dianggap salah dan diberi nilai 0

e. Meletakkan Subjunktor yang seharusnya berada di anak kalimat menjadi di induk kalimat diaggap salah dan diberi skor 0

f. Untuk tes melengkapi kalimat yang menggunakan Subjunktor jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0.

Untuk mendapatkan skor rata-rata kemampuan sampel, digunakan rumus

sebagai berikut:

� = �

Ket: � = Mean (rata-rata)

� = Jumlah nilai seluruh sampel

= Jumlah sampel

Nilai di atas selanjutnya diuraikan ke dalam kategori penilaian sebagai berikut:

86 – 100 = baik sekali 76 – 85 = baik 56 – 75 = cukup

10 – 55 = kurang

(Nurgiantoro, 2010: 253)

2. Teknik analisis data angket

(24)

32

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor dengan keterangan sebagai berikut:

g. Jumlah skor ideal untuk tiap pernyataan : 12 × 5 = 60

h. Jumlah skor terendah untuk tiap pernyataan : 12 × 1 = 12

i. Tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan dinyatakan dalam

persentase dengan rumus:

K = Jumlah skor

Jumlah skor ideal × 100%

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dideskripsikan sebelumnya , maka

dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Tingkat kemampuan mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa

Jerman UPI tahun ajaran 2012/2013 dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut

dapat dilihat dari nilai rata-rata dapat dilihat dari nilai rata-rata tes

keseluruhan tes penggunaan Subjunktor während, nachdem dan bevor sebesar 70,66. Nilai rata-rata Subjunktor ,während’ sebesar 80,17 yang termasuk dalam kategori baik, untuk nilai rata-rata tes Subjunktor

,nachdem’ sebesar 55,76 yang termasuk dalam kategori kurang sedangkan untuk nilai rata-rata tes Subjunktor ,bevor’ sebesar 74,79 termasuk dalam

kategori cukup.

2. Penyebab kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa adalah kurangnya berlatih sehingga mereka melakukan kesalahan dalam mengerjakan latihan

soal yang menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. Selain itu mereka juga tidak terlalu memahami aturan penggunaan Subjunktor

während, nachdem dan bevor dalam kalimat sehingga mereka salah

menempatkan subjungsi dan kala waktu yang sesuai dengan masing-masing Subjunktor. Faktor selanjutnya adalah mahasiswa kurang teliti

(26)

52

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengkonjugasikan verba sesuai dengan subjeknya dan penggunaan subjek yang tidak sesuai dengan soal yang diberikan. Faktor lainnya adalah

kurangnya waktu yang digunakan di kelas untuk mempelajari ketiga Subjunktor.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka penulis ingin

menyampaikan saran-saran berikut ini:

1. Saran untuk Mahasiswa

Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan

Subjunktor während, nachdem dan bevor, mahasiswa hendaknya lebih teliti saat

mengerjakan soal sehingga dapat menggunakan kala waktu yang sesuai dan konjugasi verba yang tepat. Jika menemui kesulitan ketika mengerjakan latihan

soal segera diskusikan dengan teman atau bertanya pada dosen. Selain itu mahasiswa juga harus mempunyai inisiatif untuk mencari latihan-latihan soal

yang menggunakan ketiga Subjunktor baik dari buku maupun dari internet.

2. Saran untuk Dosen

Bagi dosen yang mengajar saat membahas materi Subjunktor während, nachdem dan bevor agar memberikan referensi lain untuk memperdalam

(27)

53

3. Saran untuk Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang akan membahas kajian dengan ruang lingkup tema

(28)

Yunigsih, 2013

Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

_____,. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

_____,. (Tanpa Tahun). Analisis. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis[29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Analyse. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Analyse [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Bevor. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=100 [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Kemampuan. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Bevor. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=101 [29. Februari 2012]

_____,. (Tanpa Tahun). Subjunktion. [Online]. Tersedia: http://alemao.npage.de/konjunktion-subjunktion.html [12. Maret 2012] _____,. (Tanpa Tahun). Subjunktor. [Online]. Tersedia:

http://www.glottopedia.de/index.php/Subjunktor[12. Maret 2012]

_____,. (2007). Universal Grosswörterbuch Deutsche Rechtschreibung. München. Compact Verlag.

_____,. (Tanpa Tahun). Während. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=99 [29. Februari 2012]

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Dreyer, H. dan Schmitt, R. (2000). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Engel, Ulrich. (1988). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Gross.

Engel, U. (2004). Deutsche Grammatik Neubearbeitung. München: IUDICIUM.

Fleer, Sarah. (2008). Langenscheidt Kurzgrammatik Deutsch. Berlin dan München: Langenscheidt KG.

Hall, K. dan Scheiner, B. (2001). Übungs-grammatik Deutsch als Fremdsprache für Fortgeschrittene. München: Max Hueber Verlag.

(29)

55

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Neubold, Joachim. (2011). PONS Gramatika Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: PT Katalis Mitra Plaosan

Nübling, Damaris. (2009). DUDEN Die Grammatik Band 4. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.

Gambar

Tabel 2.1  Hauptsatz + Nebensatz  ...........................................................................
gambaran umum mengenai  faktor penunjang dalam memahami materi Subjunktor
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket

Referensi

Dokumen terkait

i) Bagi pendidik diharapkan dapat memunculkan aktivitas bermain dalam proses peningkatan perkembangan kreativitas pada aspek kognitif melalui hasta karya sehingga

Dalam tugas akhir di implementasikan pengolahan citra Haar Cascade Classifier sebagai metode untuk medekteksi pola tangan untuk mengontrol alat yang ada di rumah dengan

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin melakukan penelitian dengan judul penelitian “Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, Dan Kebijakan Hutang

Sistem ini dapat menyelesaikan masalah dalam menentukan loyalitas kelompok konsumen dengan akurat, sehingga dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategis bisnis

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

(c) Stenoza danke, ki zahteva kirurško zdravljenje G4: Smrt kot posledica zapletov.. Zapleti na sigmoidnem

Alhamdulillah Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya penulis sampai saat ini masih

Mossop (2007: 8–9) väittää, ettei aloitteleville kääntäjäopiskelijoille pitäisi opettaa käännösten tarkistamista lainkaan, vaan heidän kohdallaan olisi parempi kes- kittyä