ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN
SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Pendidikan Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh:
YUNINGSIH
0706018
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Kemampuan Mahasiswa
dalam Menggunakan Subjunktor
während, nachdem dan bevor
Oleh Yuningsih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Yuningsih 2012
Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
YUNINGSIH
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN
SUBJUNKTOR WÄHREND, NACHDEM DAN BEVOR
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dra. Hj. Nining Warningsih, M.Pd. NIP. 196107211988032002
Pembimbing II,
Dra. Hafdarani, M.Pd. NIP. 196604251996022001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS UPI
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Yuningsih. 0706018. Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan
Subjunktor während, nachdem dan bevor. Skripsi. Bandung: Jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI 2012.
ABSTRAKT
Yuningsih. 0706018. Analyse der Fähigkeit der Studenten beim Gebrauchen
der Subjunktoren während, nachdem und bevor. Abschlussarbeit. Bandung:
Deutschabteilung FPBS UPI 2012.
Die Funktion von Junktoren ist Wörter, Phrasen, Sätze und Paragraphen zu verbinden. Subjunktoren sind eine Art von Junktoren. Ein Subjunktor verbindet einen Hauptsatz und einen Nebensatz, leitet Nebensatz ein, aber das finite Verb (das konjugierte Verb) liegt am Ende des Satzes. Subjunktoren bestehen aus temporalen, kausalen, modalen und bedeutungsleeren Subjunktoren. Während, nachdem und bevor sind Beispiele von temporalen Subjunktoren. Diese Subjunktoren haben bestimmte Regeln im Tempus, die vom Tempus des Hauptsatzes beeinflusst werden. Aus diesem Grund hat die Verfasserin das Interesse daran, eine Untersuchung von Studentenfähigkeit beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor zu machen. Dabei sind die Ziele folgende Punkte herauszufinden: (1) die Fähigkeit der Studenten beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor und (2) die Ursache ihrer Schwierigkeiten beim Lernen der drei Subjunktoren. Die Population dieser Untersuchung sind alle Studenten des 5. Semesters der Deutschabteilung, nämlich 68 Personen. Und die Probanden sind die Hälfte von der Population, und zwar 34 Personen. Diese Untersuchung verwendet die deskriptiv-analytische Methode. Die Test- und Umfragenergebnisse gelten als Daten der Untersuchung. Die Durchschnittsnote zeigt, dass die Studentenfähigkeit beim Gebrauchen der Subjunktoren während, nachdem und bevor zur Kategorie ausreichend mit 70,66
gehört. Die Studentenfähigkeit beim Gebrauchen des Subjunktors ,während’
gehört zur Kategorie gut mit 80,17, beim Gebrauchen des Subjunktors ,nachdem’ haben die Studenten die Note mangelhaft mit 55,76 und beim Gebrauchen des
Subjunktors ,bevor’ haben sie die Note ausreichend mit 74,79. Von den
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRAKT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Pengertian Analisis Kemampuan Berbahasa ... 7
B. Subjunktor ... 9
2. Jenis-jenis Subjunktor ... 13
3. Temporale Subjunktoren ... 14
3.1Während ... 17
3.2Nachdem ... 18
3.3Bevor ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
C. Populasi dan Sampel ... 26
D. Instrumen Penelitian ... 27
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 33
1. Deskripsi Hasil Tes ... 33
1.1 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,während ’ ... 34
1.2 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,nachdem’ ... 34
1.3 Data Tes Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor ,bevor’ ... 35
2. Deskripsi Hasil Angket ... 36
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 52
1. Saran untuk mahasiswa ... 52
2. Saran untuk dosen ... 52
3. Saran untuk peneliti lain ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Hauptsatz + Nebensatz ... 18
2.2 Nebensatz + Hauptsatz ... 18
2.3 Perubahan Tempus ... 20
2.4 Hauptsatz + Nebensatz ... 20
2.5 Nebensatz + Hauptsatz ... 20
2.6 Hauptsatz + Nebensatz ... 22
2.7 Nebensatz + Hauptsatz ... 23
3.1 Kisi-kisi Tes ... 28
3.2 Kisi-Kisi Angket ... 29
4.1 Perolehan skor tes Subjunktor ,während’ ... 34
4.2 Perolehan skor tes Subjunktor ,nachdem’ ... 35
4.3 Perolehan skor tes Subjunktor ,bevor’ ... 36
4.4 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 1 ... 37
4.5 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 2 ... 38
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.7 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 4 ... 39
4.8 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 5 ... 40
4.9 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 6 ... 41
4.10 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 7 ... 42
4.11 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 8 ... 43
4.12 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 9 ... 44
4.13 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 10 ... 45
4.14 Frekuensi Angket untuk Pertanyaan no. 11 ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Instrumen Penelitian ... 56
2. Tes ... 57
3. Kunci Jawaban ... 60
4. Kisi-kisi Angket ... 62
5. Angket ... 65
6. Hasil Skor Tes ... 67
7. Hasil Skor Tes Subjunktor ,während’ ... 69
8. Hasil Skor Tes Subjunktor ,nachdem’ ... 70
9. Hasil Skor Tes Subjunktor ,bevor’ ... 71
10. Hasil Skor Angket (Per Responden) ... 72
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pembelajaran bahasa asing bertujuan agar pembelajar terampil menggunakan bahasa yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat terampil berbahasa dengan baik pembelajar harus memiliki penguasaan tata
bahasa dan kosakata. Tata bahasa merupakan aturan-aturan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar sehingga kalimat yang tersusun atau ujaran yang
dikemukakan dapat ditangkap dengan baik maknanya oleh lawan bicara. Tata bahasa memiliki cakupan yang luas, salah satu yang harus dikuasai dalam tata
bahasa adalah konjungsi, yaitu kata hubung antar kata, antar frase, antar kalimat dan antar paragraf sehingga menjadi kesatuan yang utuh.
Dalam bahasa Jerman konjungsi dibedakan menjadi Konjunktor dan
Subjunktor. Subjunktor digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan anak
kalimat, misalnya Subjunktor während, nachdem dan bevor. Dalam menggunakan
Subjunktor yang menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat, kalimat yang
dibentuk tidak lagi berbentuk kalimat sederhana melainkan kalimat majemuk bertingkat. Dalam membentuk kalimat majemuk bertingkat ada hal-hal yang harus
diperhatikan oleh mahasiswa, salah satunya yaitu tempus. Dalam kalimat yang menggunakan Subjunktor “während”, verba dalam induk kalimat dan anak
2
1) a. ,,Der Busfahrer schlief, während die Touristen im Museum waren.”
( Pons, 2008: 117)
b. “ Pengemudibus tidur ketika para turis berada di Museum.”
Dalam kalimat (1.a) di atas verba ,,schlief” dan ,,waren” merupakan bentuk
lampau (Präteritum) dari verba ,,schlafen” dan ,,sein”, yang menandakan bahwa pekerjaan atau kegiatan tersebut terjadi di masa lampau. Tidak demikian halnya dalam bahasa Indonesia verba “tidur” dan “adalah” tidak berubah, seperti contoh
kalimat (1.b).
Selain itu, untuk kalimat yang menggunakan Subjunktor ,,nachdem”
terdapat perbedaan tempus dalam induk kalimat dan anak kalimat, seperti tampak dalam contoh berikut ini:
2) a. ,, Nachdem er gefrühstückt hat, beginnt er zu arbeiten.”
(Dreyer,. Schmitt, 2000: 154)
b. “Setelah selesai sarapan dia mulai bekerja.”
Dalam kalimat bahasa Jerman (2.a) terlihat jelas perbedaan tempus dalam induk kalimat dan anak kalimat. Verba dalam anak kalimat ,,gefrühstückt hat”
merupakan bentuk bentuk Perfekt, sedangkan kata kerja dalam induk kalimat ,,beginnt” merupakan bentuk Präsens. Hal ini menandakan bahwa peristiwa dalam anak kalimat terjadi lebih dahulu daripada peristiwa dalam induk kalimat.
Berbeda dengan bahasa Jerman, dalam bahasa Indonesia verba tidak berubah meskipun peristiwa dalam anak kalimat terjadi lebih dahulu daripada peristiwa
dalam induk kalimat, namun cukup dengan mencantumkan kata ”ketika”,
3
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perbedaan lainnya adalah posisi verba. Dalam induk kalimat verba yang diletakkan sebelum anak kalimat berada di posisi ke dua dan dalam anak kalimat
verba berada di akhir kalimat. Apabila induk kalimat terletak setelah anak kalimat maka posisi verba berada setelah koma, seperti contoh di bawah ini:
3) a. ,,Wir räumten auf, bevor unsere Eltern nach Hause kamen.” b. ,,Bevor unsere Eltern nach Hause kamen, räumten wir auf.”
(Pons, 2008: 116)
c. “Kami membersihkan rumah sebelum orang tua kami datang ke rumah.”
d. “Sebelum orang tua kami datang ke rumah, kami membersihkan rumah.”
Dari contoh di atas dapat dilihat jelas perbedaan posisi verba dalam induk kalimat sebelum anak kalimat (3.a) dan posisi verba dalam induk kalimat setelah
anak kalimat (3.b), sedangkan dalam bahasa Indonesia posisi kata kerja tetap yaitu setelah subyek seperti pada contoh kalimat (3.c) dan (3.d).
Hal inilah yang diduga menyebabkan kesulitan bagi mahasiswa dalam
membentuk kalimat dengan menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. Kesulitan lainnya adalah membedakan während, nachdem dan bevor
sebagai Subjunktor dengan während, nach dan vor sebagai preposisi.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan dan untuk melengkapi kajian dalam bidang Konjunktionen yang telah diteliti sebelumnya oleh Yohansyah
(2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Konjunktionen wenn dan als dalam Anak Kalimat Temporal” penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Kemampuan Mahasiswa
4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi oleh penulis, diantaranya sebagai berikut:
1. Apakah mahasiswa mempunyai kesulitan dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor?
2. Apakah mahasiswa tidak memahami penggunaan Subjunktor dalam bahasa
Jerman?
3. Apakah mahasiswa kurang berlatih menggunakan Subjunktor dalam bahasa
Jerman?
4. Apakah mahasiswa masih terpengaruh kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia?
5. Apakah mahasiswa mampu membentuk kalimat dengan Subjunktor während, nachdem dan bevor? Dan bagaimana tingkat kemampuan mereka?
6. Apakah mahasiswa dapat membedakan penggunaan während, nachdem dan
bevor sebagai Subjunktor dan penggunaan während, nachdem dan bevor
sebagai preposisi?
7. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kesulitan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah
5
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.
2. Penyebab kesulitan dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.
1.4 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam beberapa
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während,
nachdem dan bevor?
2. Apa saja yang menjadi penyebab kesulitan mahasiswa dalam menggunakan
Subjunktor während, nachdem dan bevor?
1.5 Tujuan Penelitian
Indikator keberhasilan suatu penelitian bergantung pada tercapai atau tidak tujuan penelitian tersebut. Adapun tujuan penelitian yang hendak penulis capai
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.
6
1.6 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan oleh seseorang diharapkan dapat
memberikan manfaat. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat antara lain:
1. Menambah kemampuan penulis khususnya dan pembelajar bahasa Jerman umumnya dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.
2. Memberikan informasi kepada penulis khususnya dan pembelajar bahasa Jerman umumnya mengenai kemampuan mahasiswa dalam menggunakan
Subjunktor während, nachdem dan bevor.
3. Bagi pengajar, dapat menjadi bahan acuan untuk mengetahui bagaimana
kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.
4. Bagi peneliti lain, dapat menjadi salah satu acuan jika melakukan penelitian
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2010: 2) merupakan “cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode
deskriptif analitis bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan peristiwa yang
diselidiki. Dengan metode deskriptif analitis penulis dapat memaparkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor serta untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kesulitan
mahasiswa dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor.
B.Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2012 di Jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
C.Populasi dan Sampel
1. Populasi
27
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 tahun pelajaran 2012/2013
Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung. Dipilihnya mahasiswa semester tersebut karena mereka telah
menempuh mata kuliah keterampilan berbahasa serta dianggap telah memiliki pengetahuan yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu Subjunktor während, nachdem dan bevor.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Dalam penelitian ini sampel dipilih sebanyak 50% dari populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
simple random sampling (sampel acak sederhana). Simple random sampling ialah
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih
adalah mahasiswa yang memiliki nomor ganjil berdasarkan undian yang dilakukan oleh peneliti pada saat memberikan instrumen penelitian.
D.Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan
angket. 1. Tes
28
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
soal tentang Subjunktor „während‟ sebanyak 8 butir soal, Subjunktor „nachdem‟ sebanyak 8 butir soal dan Subjunktor „bevor‟ sebanyak 9 butir soal. Instrumen
penelitian ini diambil dari buku EM Übungsgrammatik, dan buku Aspekte Mittelstufe Deutsch Arbeitsbuch 2.
2. Angket
Instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang diberikan kepada responden (mahasiswa) dalam penelitian ini berisi
gambaran umum mengenai faktor penunjang dalam memahami materi Subjunktor während, nachdem dan bevor serta faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam
menggunakan Subjunktor tersebut. Penilaian angket dibedakan dalam dua kelompok pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif skor yang diberikan yaitu “sangat setuju” = 5; “setuju” = 4;
30
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah berupa tes dan
angket. Selain itu penulis juga melakukan studi kepustakaan yang bersumber dari buku, kamus, internet maupun hasil-hasil penelitian yang lain untuk mencari
landasan teoretis. Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data. Pada tahap ini data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis.
1. Teknik analisis data tes
Data yang terkumpul, dianalisis melalui tahapan sebagai berikut:
- Mengidentifikasi kemampuan - Mengklasifikasikan kemampuan
- Menginterpretasikan hasil analisis data
Untuk mendapatkan nilai kemampuan sampel, digunakan rumus sebagai berikut:
� � = �ℎ � �
�ℎ � � 100
Untuk nilai tes membentuk kalimat yang menggunakan Subjunktor masing-masing item diberi skor 2 dengan ketentuan:
a. Penggunaan kala waktu, konjugasi verba dan posisi Subjunktor benar diberi
skor 2
b. Jika konjugasi verba yang digunakan tidak sesuai dengan subjeknya walaupun
menggunakan Subjunktor dengan benar diberi skor 1
31
d. Menggunakan subjek yang berbeda dengan perintah yang ada dalam soal dianggap salah dan diberi nilai 0
e. Meletakkan Subjunktor yang seharusnya berada di anak kalimat menjadi di induk kalimat diaggap salah dan diberi skor 0
f. Untuk tes melengkapi kalimat yang menggunakan Subjunktor jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0.
Untuk mendapatkan skor rata-rata kemampuan sampel, digunakan rumus
sebagai berikut:
� = �
Ket: � = Mean (rata-rata)
� = Jumlah nilai seluruh sampel
= Jumlah sampel
Nilai di atas selanjutnya diuraikan ke dalam kategori penilaian sebagai berikut:
86 – 100 = baik sekali 76 – 85 = baik 56 – 75 = cukup
10 – 55 = kurang
(Nurgiantoro, 2010: 253)
2. Teknik analisis data angket
32
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor dengan keterangan sebagai berikut:
g. Jumlah skor ideal untuk tiap pernyataan : 12 × 5 = 60
h. Jumlah skor terendah untuk tiap pernyataan : 12 × 1 = 12
i. Tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan dinyatakan dalam
persentase dengan rumus:
K = Jumlah skor
Jumlah skor ideal × 100%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dideskripsikan sebelumnya , maka
dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Tingkat kemampuan mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa
Jerman UPI tahun ajaran 2012/2013 dalam menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai rata-rata dapat dilihat dari nilai rata-rata tes
keseluruhan tes penggunaan Subjunktor während, nachdem dan bevor sebesar 70,66. Nilai rata-rata Subjunktor ,während’ sebesar 80,17 yang termasuk dalam kategori baik, untuk nilai rata-rata tes Subjunktor
,nachdem’ sebesar 55,76 yang termasuk dalam kategori kurang sedangkan untuk nilai rata-rata tes Subjunktor ,bevor’ sebesar 74,79 termasuk dalam
kategori cukup.
2. Penyebab kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa adalah kurangnya berlatih sehingga mereka melakukan kesalahan dalam mengerjakan latihan
soal yang menggunakan Subjunktor während, nachdem dan bevor. Selain itu mereka juga tidak terlalu memahami aturan penggunaan Subjunktor
während, nachdem dan bevor dalam kalimat sehingga mereka salah
menempatkan subjungsi dan kala waktu yang sesuai dengan masing-masing Subjunktor. Faktor selanjutnya adalah mahasiswa kurang teliti
52
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengkonjugasikan verba sesuai dengan subjeknya dan penggunaan subjek yang tidak sesuai dengan soal yang diberikan. Faktor lainnya adalah
kurangnya waktu yang digunakan di kelas untuk mempelajari ketiga Subjunktor.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka penulis ingin
menyampaikan saran-saran berikut ini:
1. Saran untuk Mahasiswa
Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan
Subjunktor während, nachdem dan bevor, mahasiswa hendaknya lebih teliti saat
mengerjakan soal sehingga dapat menggunakan kala waktu yang sesuai dan konjugasi verba yang tepat. Jika menemui kesulitan ketika mengerjakan latihan
soal segera diskusikan dengan teman atau bertanya pada dosen. Selain itu mahasiswa juga harus mempunyai inisiatif untuk mencari latihan-latihan soal
yang menggunakan ketiga Subjunktor baik dari buku maupun dari internet.
2. Saran untuk Dosen
Bagi dosen yang mengajar saat membahas materi Subjunktor während, nachdem dan bevor agar memberikan referensi lain untuk memperdalam
53
3. Saran untuk Peneliti Lain
Bagi peneliti lain yang akan membahas kajian dengan ruang lingkup tema
Yunigsih, 2013
Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menggunakan Subjunktor Während, Nachdem Dan Bevor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
_____,. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
_____,. (Tanpa Tahun). Analisis. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis[29. Februari 2012]
_____,. (Tanpa Tahun). Analyse. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Analyse [29. Februari 2012]
_____,. (Tanpa Tahun). Bevor. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=100 [29. Februari 2012]
_____,. (Tanpa Tahun). Kemampuan. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan [29. Februari 2012]
_____,. (Tanpa Tahun). Bevor. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=101 [29. Februari 2012]
_____,. (Tanpa Tahun). Subjunktion. [Online]. Tersedia: http://alemao.npage.de/konjunktion-subjunktion.html [12. Maret 2012] _____,. (Tanpa Tahun). Subjunktor. [Online]. Tersedia:
http://www.glottopedia.de/index.php/Subjunktor[12. Maret 2012]
_____,. (2007). Universal Grosswörterbuch Deutsche Rechtschreibung. München. Compact Verlag.
_____,. (Tanpa Tahun). Während. [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=99 [29. Februari 2012]
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Dreyer, H. dan Schmitt, R. (2000). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.
Engel, Ulrich. (1988). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Gross.
Engel, U. (2004). Deutsche Grammatik Neubearbeitung. München: IUDICIUM.
Fleer, Sarah. (2008). Langenscheidt Kurzgrammatik Deutsch. Berlin dan München: Langenscheidt KG.
Hall, K. dan Scheiner, B. (2001). Übungs-grammatik Deutsch als Fremdsprache für Fortgeschrittene. München: Max Hueber Verlag.
55
Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Neubold, Joachim. (2011). PONS Gramatika Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: PT Katalis Mitra Plaosan
Nübling, Damaris. (2009). DUDEN Die Grammatik Band 4. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.