• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI KECAMATAN SIDAREJA BAGIAN UTARA KABUPATEN CILACAP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI KECAMATAN SIDAREJA BAGIAN UTARA KABUPATEN CILACAP."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar FPIPS : 1850/ UN. 40.2.4/ PL/ 2013

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

AIR DOMESTIK BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN SIDAREJA

BAGIAN UTARA KABUPATEN CILACAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh :

Eka Yuliyanti

0906315

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR

DOMESTIK BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN SIDAREJA BAGIAN UTARA KABUPATEN CILACAP

Oleh Eka Yuliyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Eka Yuliyanti

Universitas Pendidikan Indonesia 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN SIDAREJA BAGIAN

UTARA KABUPATEN CILACAP

LEMBAR PENGESAHAN

EKA YULIYANTI (0906315)

DI SETUJUI DAN DI SAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr.Ir. Dede Rohmat, MT NIP. 19640603 198903 1 001

Pembimbing II

Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd NIP. 19610501 198601 1 002

MENGETAHUI

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

FPIPS

(4)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI KECAMATAN SIDAREJA BAGIAN

UTARA KABUPATEN CILACAP

Oleh : Eka Yuliyanti (0906315)

ABSTRAK

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, namun demikian hanya sebagian kecil yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Jumlah air di bumi ini relatif tetap hanya saja air mengalami sebuah siklus yang disebut sebagai siklus hidrologi. Kecamatan Sidareja didominasi oleh akuifer produktivitas rendah dengan daerah penyebaran setempat. Jika melihat kondisi akuifernya, Kecamatan Sidareja memiliki potensi air tanah yang relatif rendah. Di daerah penelitian sering kali masyarakat mengalami kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan air domestik atau rumah tangga ketika musim kemarau, dan tidak semua air sumur penduduk dapat dikonsumsi, tetapi meskipun demikian tetap saja banyak masyarakat yang tinggal didaerah tersebut. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui kondisi air tanah dangkal dari segi kuantitas dan kualitas, kebutuhan air tanah penduduk dan upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Untuk memperoleh data kuantitas (potensi air tanah) dan kualitas air tanah dilakukan dengan menentukan sepuluh sampel sumur dengan menggunakan overlay tiga peta yaitu peta hidrogeologi, peta topografi dan peta penggunaan lahan. Setelah itu dilakukan pengukuran sumur yang menjadi sampel yaitu kedalaman sumur, diameter sumur, kedalaman muka air tanah dan elevasi plot sumur sampel. Kualitas air diperoleh dengan melakukan uji laboratorium terhadap dua sampel air yang telah ditentukan. Parameter yang diuji adalah parameter fisik, kimia dan kandungan organik. Kuantitas air diperoleh dengan perhitungan debit air tanah di daerah penelitian dengan menggunakan perhitungan sepuluh plot sampel sumur. Hasil penelitian menunjukan kualitas air tanah dangkal di daerah penelitian yaitu pada sampel satu dan sampel dua tidak layak dikonsumsi sebagai air minum karena mengandung tingkat kandungan warna atau koloid yang melebihi ambang batas sehingga diperlukan penyaringan agar dapat dikonsumsi. Debit air tanah per sumur 11. 293 liter/ hari dengan asumsi produksi air per hari efektif (8 jam) maka di dapatkan hasil debit air sumur/ hari efektif sebesar 3.764 liter/ hari. Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sebesar 552.120 liter/hari dibutuhkan sumur sebanyak 147 buah sehingga diperoleh debit keseluruhan sebesar 553.308 liter/ hari sehingga masih surplus. Telah ada kerjasama baik antar warga masyarakat maupun dengan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan air tanah.

(5)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

THE SHALLOW SOIL WATER CONDITIONS AND FULFILLMENT OF DOMESTIC WATER OF PEOPLES IN SUB-DISTRICT SIDAREJA THE

NORTHERN PART OF DISTRICT CILACAP

By : Eka Yuliyanti (0906315)

ABSTRAK

Water is natural resources very important for human beings yet only a small part that can be consumed by humans. The amount of groundwater on earth it's relatively fixed just water under goes a cycle called cycle of hydrology. Sub-district sidareja dominated by aquifer productivity is low with the local the spread. If see the condition akuifernya, sub-district sidareja has the potential ground water relatively low. Therefore, researchers want to find out the condition of shallow groundwater in terms of quantity and quality of groundwater, the needs of the population and the efforts made to meet the needs of water. Methods used in this research is a method of descriptive with the technique of survey. To obtain data quantity ( potential ground water ) and ground water quality do with ascertaining ten samples sumur by using overlay three maps hydro-geological, namely a map the use of land and map topographical maps. After that done measurement sumur who became samples namely depth well of water the diameter of the wells depth advance ground water and elevation plot sumur sample. The quality of water obtained by laboratory testing of two samples of water that has been determined. The parameters tested were the parameters of physical, chemical and organic content. Quantity of water is obtained by calculation of discharge of groundwater in the area of research with the use of the sample plot ten wells calculations. Research showed ground water quality shallow in the research area, in a sample of one and a sample of two unworthily consumed as water to drink because it contains the level of the womb of color or of a colloid that above the threshold level so required filtering so as to be consumed. Ground water discharge per the

well 11. 293 litres/day assuming the effective production of water per day (8 hours) then get the discharge water well/day effective of 3.764 litres/day. To meet the needs of the community of 552.120 liters of water/day needed wells as much as 147 fruit so obtained the overall discharge of 553.308 liters/day so still a surplus. There has been good cooperation between citizens and Government to tackling problems with ground water.

(6)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Oprasional ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Siklus Air ... 11

2. Sifat – sifat Batuan dan Terjadinya Air Tanah... 18

3. Pergerakan Air Tanah ... 21

4. Potensi Air Tanah ... 23

C. Kondisi Air Tanah ... 24

1. Air Tanah di Dataran Aluvial ... 24

2. Air Tanah di Dalam Teras Detrial ... 25

(7)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

E. Kuantitas Air ... 27

F. Kualitas Air ... 29

G. Kebutuhan Air ... 36

H. Penggunaan Lahan ... 38

1. Kaitan Penggunaan Lahan Dengan Sumber Daya Air ... 38

I. Tanah ... 39

1. Sifat Fisik Tanah ... 40

2. Pengaruh Tekstur Terhadap Ketersediaan Air ... 41

J. Cuaca dan Iklim ... 41

2. Mata Pencaharian ... 46

3. Pendidikan ... 46

O. Upaya – Upaya dan Inovasi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air ... 47

P. Kebijakan – Kebijakan Pemerintah dalam Pemenuhan Kebutuhan Air ... 48

BAB III Prosedur Penelitian ... 50

A. Metode Penelitian... 50

B. Populasi dan Sampel ... 51

1. Populasi ... 51

2. Sampel ... 51

C. Definisi Operasional... 56

D. Variabel Penelitian ... 59

E. Teknik Pengumpulan Data ... 60

F. Alat dan Bahan ... 62

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 69

1. Letak dan Luas... 69

2. Kondisi Iklim ... 70

3. Kondisi Tanah ... 75

4. Penggunaan Lahan ... 78

5. Kondisi Topografi ... 80

6. Kondisi Geologi dan Geomorfologi ... 81

7. Kondisi Hidrologi ... 82

8. Kondisi Hidrogeologi ... 83

B. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 90

(8)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia ... 95

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 97

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 100

C. Kondisi Air Tanah Di Daerah Penelitian ... 103

1. Kualitas Air Tanah Di Daerah Penelitian ... 103

2. Kuantitas (Potensi Air Tanah Dangkal)... 118

D. Kebutuhan Air Bersih dan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih ... 143

1. Karakteristik Responden Di Daerah Penelitian ... 143

2. Kebutuhan Air ... 148

3. Sumber Air ... 152

4. Pemenuhan Kebutuhan Air ... 154

E. Upaya – Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih ... 155

F. Hubungan Antar Variabel ... 157

1. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan mata Pencaharian . 157 2. Hubungan Antara Mata Pencaharian Dengan Pendapatan ... 159

3. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan kebutuhan air ... 159

4. Hubungan antara mata pencaharian dengan kebutuhan air ... 160

5. Hubungan antara pendapatan dengan kebutuhan air ... 161

6. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemenuhan kebutuhan air ... 162

7. Hubungan antara mata pencaharian dengan pemenuhan kebutuhan air ... 163

8. Hubungan antara pendapatan dengan pemenuhan kebutuhan air ... 164

9. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan upaya pemenuhan kebutuhan air ... 165

10.Hubungan antara tingkat pendidikan dengan upaya pemenuhan kebutuhan air ... 167

11.Hubungan antara tingkat pendidikan dengan upaya pemenuhan kebutuhan air ... 168

(9)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kebutuhan Air Rata – Rata Orang Indonesi ... 5

Tabel 1.2 Kependudukan Kec. Sidareja Tahun 2013 ... 6

Tabel 1.3 Tabel Kebutuhan Air Masyarakat Kecamatan Sidareja ... 6

Tabel 2.1 Karakteristik Air Tanah Bebas Dan Air Tanah Terkekan... 16

Tabel 2.2 Porositas Dan Permeabilitas Batuan ... 20

Tabel 2.3 Nilai K Untuk Setiap Material Tanah ... 20

Tabel 2.4 Kecepatan Air Tanah ... 22

Tabel 2.5 Porositas dan Permeabilitas Batuan ... 23

Tabel 2.6 Jumlah Air Di Dunia (UNESCO,1978 Dalam Chow Dkk,1988)... 28

Tabel 2.7 Kualitas Air Berdasarkan Kandungan Bakteriologis... 31

Tabel 2.8 Kualitas air berdasarkan kandungan bahan kimianya (bahan – bahan inorganik)... 32

Tabel 2.9 Kualitas air berdasarkan kandungan bahan kimianya (bahan – bahan inorganik yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen)... 32

Tabel 2.10 Kualitas Air Berdasarkan Bahan Organikyang Berpengaruh Langsung Pada Kesehatan ... 33

(10)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Tabel 2.12 Kualitas air berdasarkan kandungan bahan kimianya

(kandungan pestisida)... 34

Tabel 2.13 Kualitas air berdasarkan kandungan bahan kimianya (desinfektan dan hasil sampingannya) ... 35

Tabel 2.14 Kualitas Air berdasarkan radoktivitas ... 35

Tabel 2.15 Kualitas Air berdasarkan kriteria fisik ... 36

Tabel 2.16 Kebutuhan air rata – rata orang Indonesia ... 37

Tabel 2.17 Kebutuhan air perkapita di Indonesia ... 37

Tabel 3.1 Kependudukan Kec. Sidareja tahun 2012 55 Tabel 3.2 Jumlah sampel penduduk per desa 55 Tabel 4.1 Luas wilayah masing – masing desa di Kecamatan Sidareja 69 Tabel 4.2 Tipe Iklim Junghun ... 72

Tabel 4.3 Tipe Iklim Menurut Sedmith – Ferguson... 71

Tabel 4.4 Data Curah Hujan Kecamatan Sidareja ... 73

Tabel 4.5 Jumlah Bulan Kering, Bulan Basah Dan Bulan Lembab ... 73

Tabel 4.6 Komposisi Luas Jenis Tanah ... 76

Tabel 4.7 Penggunaan Lahan di Kecamatan Sidareja... 78

Tabel 4.8 Penggunaan lahan di Desa Karanggedang dan Penyarang... 79

Tabel 4.9 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin tahun 2013... 90

Tabel 4.10 Jumlah Penduduk dan kepadatan penduduk Kecamatan Sidareja... 93

Tabel 4.11 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia di Kecamatan Sidareja... 95

(11)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Tabel 4.13 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di

Kecamatan Sidareja ... 100

Tabel 4.14 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Karanggedang dan Penyarang... 101

Tabel 4.15 Hasil uji kualitas air ... 117

Tabel 4.16 Plot sumur di Daerah Penelitian ... 121

Tabel 4.17 Hidrolik head tiap sumur ... 124

Tabel 4.18 Nilai K Untuk Setiap Material Tanah ... 126

Tabel 4.19 Ketebalan akuifer pada setiap plot sumur ... 127

Tabel 4.20 Gradien hidrolik wilayah I ... 130

Tabel 4.21 Gradien hidrolik wilayah II ... 132

Tabel 4.22 Gradien hidrolik wilayah III ... 132

Tabel 4.23 Gradien hidrolik wilayah IV ... 133

Tabel 4.24 Gradien hidrolik wilayah V ... 133

Tabel 4.25 Gradien hidrolik wilayah VI ... 134

Tabel 4.26 Gradien hidrolik wilayah VII ... 134

Tabel 4.27 Gradien hidrolik wilayah VIII ... 135

Tabel 4.28 Gradien hidrolik wilayah IX ... 136

Tabel 4.29 Gradien hidrolik setiap wilayah ... 136

Tabel 4.30 Nilai debit air tanah per lebar akuifer per lebar akuifer satu meter persegi (1m2 ) ... 137 Tabel 4.31 Jari – jari (r), kefisien , ketebalan akuifer (t), luas bukaan masing – masing plot sumur ... 138

(12)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

Tabel 4.33 Latar belakang pendidikan responden ... 144

Tabel 4. 34 Responden Berdasarkan Mata Pencaharian ... 145

Tabel 4.35 Pendapatan Responden ... 146

Tabel 4.36 Kepemilikan sepeda motor responden di daerah penelitian... 148

Tabel 4.37 Kebutuhan air rata – rata orang Indonesia ... 149

Tabel 4.38 Rata - Rata kebutuhan air tanah ... 150

Tabel 4. 39 Sumber air yang digunakan responden ... 153

Tabel 4.40 Ketercukupan air tanah untuk memenuhi kebutuhan ... 154

Tabel 4.41 Pihak – pihak yang mengatasi pemenuhan kebutuhan airtanah... 155

Tabel 4. 42 Tingkat Pendidikan Dengan Mata Pencaharian 157 Tabel 4.43 Tingkat Pendidikan Dengan Mata Pencaharian Chi-Square Tests ... 158

Tabel 4.44 Mata Pencaharian dengan pendapatan ... 159

Tabel 4.45 Tingkat Pendidikan dengan Kebutuhan air ... 160

Tabel 4.46 Mata Pencaharian Dengan Kebutuhan Air ... 161

Tabel 4. 47 Pendapatan Dengan Kebutuhan Air ... 161

Tabel 4. 48 Tingkat Pendidikan Dengan Pemenuhan Kebutuhan Air ... 162

Tabel 4.49 Tingkat Pendidikan Dengan Pemenuhan Kebutuhan Air Chi-Square Tests ... 163 Tabel 4. 50 Mata Pencaharian Dengan Pemenuhan Kebutuhan air ... 163

Tabel 4. 51 Mata Pencaharian Dengan Pemenuhan Kebutuhan air Chi-Square Tests... 164

(13)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Tabel 4.53 Tingkat Pendidikan Dengan Upaya Pemenuhan Kebutuhan

Air ... 165 Tabel 4.54 Tingkat Pendidikan Dengan Upaya Pemenuhan Kebutuhan

Air Chi-Square Tests ... 166

Tabel 4.55 Mata Pencaharian Dengan Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air

... 167 Tabel 4.56 Mata Pencaharian Dengan Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air

Chi-Square test... 167 Tabel 4.57 Pendapatan Dengan Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air ... 168 Tabel 4.58 Kepemilikan Fasilitas Dengan Kebutuhan Air ... 169 Tabel 4.59 Kepemilikan Fasilitas Dengan Upaya Pemenuhan Kebutuhan

(14)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Distribusi air di bumi ... 2

Gambar 1.2 Peta Hidrogeologi Kecamatan Sidareja ... 4

Gambar 2.1 Siklus Air (siklus hidrologi) ... 12

Gambar 3.1 Peta Satuan Lahan Kecamatan Sidareja ... 57

Gambar 3.2 Peta Sampel Sumur Berdasarkan Satuan Lahan Kecamatan Sidareja... 58

Gambar 3.3 Alur Penelitian... 68

Gambar 4.1 Perbandingan Luas Wilayah Desa di Kecamatan Sidareja ... 70

Gambar 4.2 Peta Administrasi Kecamatan Sidareja ... 71

Gambar 4.3 Jumlah Bulan Basah, Bulan Kering Dan Bulan Lembab... 72

Gambar 4.4 Komposisi Luas Jenis Tanah ... 74

Gambar 4.5 Peta Jenis Tanah Kecamatan Sidareja ... 84

Gambar 4.6 Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sidareja ... 79

Gambar 4.7 Penggunaan Lahan di Desa Karanggedang dan Desa Penyarang... 79

(15)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

Gambar 4.9 Peta Topografi Kecamatan Sidareja ... 86

Gambar 4.10 Peta Geologi Kecamatan Sidareja ... 87

Gambar 4.11 Peta Hidrologi Kecamatan Sidareja ... 88

Gambar 4.12 Peta Hidrogeologi Kecamatan Sidareja ... 89

Gambar 4.13 Grafik perbedaan jumlah penduduk menurut jenis kelamin ... 91

Gambar 4.14 Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Sidareja ... 94

Gambar 4.15 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia ... 96

Gambar 4.16 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Desa Karanggedang ... 98

Gambar 4.17 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Desa Penyarang... 99

Gambar 4.18 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... 101

Gambar 4.19 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Di Desa Karanggedang ... 102

Gambar 4.20 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Di Desa Penyarang ... 102

Gambar 4. 21 Peta Isopiezometrik ... 119

Gambar 4. 22 Arah Aliran dan Hidrolik Head ... 120

Gambar 4.23 Peta Plot Sumur sampel dan elevasi sampel sumur... 122

Gambar 4.24 Grafik ketinggian plot sumur... 123

(16)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

Gambar 4.26 Profil ketebalan akuifer... 128

Gambar 4.27 Kedalaman dasar sumur, ketebalan akuifer dan kedalaman muka air tanah... 129

Gambar 4.28 Peta Zonasi wilayah berdasarkan kerapatan kontur ... 131

Gambar 4.29 Peta Potensi Air tanah dangkal di Daerah Penelitian ... 142

Gambar 4.30 Latar belakang pendidikan responden ... 144

Gambar 4.31 Responden Berdasarkan Mata Pencaharian ... 145

Gambar 4.32 Pendapatan responden ... 146

Gambar 4.33 Kepemilikan Sepeda Motor Responden Di Daerah Penelitian ... 148

Gambar 4.34 Rata - Rata kebutuhan air tanah ... 151

Gambar 4.35 Sumber air yang digunakan responden ... 153

Gambar 4.36 Ketercukupan air tanah untuk memenuhi kebutuhan ... 155

(17)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaannya dapat kita temukan di mana saja. Air bisa kita temukan di darat, laut bahkan di udara yang berupa uap air. Keberadaan air di muka bumi sangat berlimpah karena sekitar 71 % air menutupi bagian bumi dan 1,4 triliun air kilometer kubik tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi dapat juga berupa awan, hujan, sungai, air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Indonesia merupakan negara kepulauan, sebagian besar wilayahnya berupa perairan, sekitar tiga per empat wilayah indonesia berupa laut dari kondisi tersebut tentu indonesia adalah negara yang memiliki air yang melimpah dan seharusnya dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat indonesia.

Air dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, karena tanpa air tidak akan ada kehidupan. Air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dalam berbagai kegiatan di dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari air. Seperti halnya yang di katakan oleh Mulyanto (2007:2) yang mengatakan bahwa air adalah kebutuhan dari seluruh makhluk untuk kelangsungan hidup, selain itu air sebagai penunjang produksi pangan, pembasahan lahan irigasi dan perikanan. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan dari Kodoatie RJ dan Sjarief R (2010:1) bahwa air merupakan karunia Tuhan yang maha esa, manusia dan makhluk hidup lainnya membutuhkan air, tanpa air manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat hidup. Bisa di katakan air merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan dengan sumber daya alam lainnya, tidak seperti beras yang dapat di ganti dengan jagung, air merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di gantikan oleh sumber daya alam lainnya.

(18)

2

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI dan kegiatan rumah tangga lainnya. Selain untuk kegiatan rumah tangga, air juga di gunakan dalam kegiatan lain seperti bidang pertanian, peternakan, pembangkit listrik, industri dan masih banyak lagi kegiatan yang menggunakan air. Oleh karena itu air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tidak heran sekarang air menjadi komoditas yang diperhitungkan secara ekonomis dalam kehidupan manusia. Seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Indonesia tentang pemanfaatan air yaitu untuk keperluan domestik, untuk industri dan untuk pertanian.

Gambar 1.1 Distribusi air di bumi

Sumber :http: // widikrisna. Wordpress.com /22/12/2012/ melestarikan-ai –

perlukah/ earth water distribution

(19)

3

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI di konsumsi adalah air yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan tidak mengandung logam berat. Jadi air yang ada juga tidak serta merta dapat dikonsumsi oleh masyarakat, karena air yang dikonsumsi masyarakat akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat tersebut. Jika air yang di konsumsi tidak layak maka akan mengganggu kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Di Indonesia, pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun 2004 berdasarkan survei sosial ekonomi Nasional hanya sekitar 47% dari jumlah penduduk yang mencakup 51% di daerah perkotaan dan 42% di daerah pedesaan. Dalam 8 tahun dari 1994 sampai 2002, peningkatan terhadap akses air bersih hanya 10% di daerah pedesaan dan 9% di daerah perkotaan. Dengan mengacu pada data tersebut, pada tahun 2015 diperkirakan hanya sekitar 56% populasi pedesaan yang mendapat akses air bersih, padahal target MDG (Millenium Development Goals) untuk semua Negara adalah 73% (Wikipedia, 2010)

Ketersediaan air di setiap daerah berbeda – beda, hal ini akan berpengaruh terhadap pemenuhan air di daerah tersebut. Kecamatan Sidareja merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Cilacap. Keadaan hidrogeologi Kecamatan Sidareja dapat kita lihat pada gambar 1.2

(20)

4

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI penduduk yang semakin meningkat dengan kuantitas air tanah yang relatif tetap, atau bahkan semakin berkurang karena adanya eksploitasi air tanah yang dilakukan oleh manusia.

(21)

5

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Kebutuhan masyarakat akan air semakin hari semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang bermukim di suatu wilayah. Kebutuhan air setiap orang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan kegiatan yang di lakukan. Kebutuhan air antara orang yang hidup di kota akan berbeda dengan kebutuhan air orang yang hidup di pedesaan. Seperti yang tercantum dalam peraturan Standar Nasional Indonesia sebagai berikut, Kebutuhan air penduduk pedesaan = Σ penduduk x 365 x 60 L = 21.900 L/Tahun. Kebutuhan air penduduk perkotaan = Σ penduduk x 365 x 120 L= 43.800L/Tahun. Melihat standar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional tersebut jelas terlihat bahwa penggunaan antara masyarakat yang hidup di perkotaan akan berbeda dengan yang hidup di pedesaan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan dari Direktorat Penyehatan Ditjen Cipta Karya DPU tahun 1982 yang disajikan pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Kebutuhan air rata – rata orang Indonesia

No Kategori kota Jumlah Penduduk Standar Kebutuhan

air /orang/hari/liter

1 Metropolitan 1000.000 120

2 Kota besar 500.000 – 1000.000 100

3 Kota sedang 100.000 – 500.000 90

4 Kota kecil 20.000 – 100.000 60

5 Kota urban 3000 – 20.000 45

Sumber : Ditjen Cipta Karya, DPU tahun 1982

(22)

6

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Kebutuhan air di suatu daerah yang satu akan berbeda dengan kebutuhan air daerah yang lainnya. Kebutuhan air di suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kebiasaan serta kondisi hidrogeologi daerah tersebut, selain itu jumlah penduduk juga akan mempengaruhi besarnya kebutuhan air di suatu daerah. Tabel 1.2 merupakan data yang menunjukan jumlah penduduk di Kecamatan Sidareja tahun 2012

Tabel 1.2

Kependudukan Kec. Sidareja tahun 2012

No Nama Desa Laki – laki Perempuan L + P

Sumber : Kecamatan Sidareja dalam angka tahun 2012

Tabel 1.3

Kebutuhan air masyarakat Kecamatan Sidareja

No Nama Desa Jumlah

(23)

7

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Sumber : Kecamatan Sidareja dalam angka tahun 2012 dan hasil perhitungan

tahun 2013

Melihat tabel 1.2 dan 1.3 kita dapat mengetahui jumlah penduduk kecamatan sidareja yaitu 58.779 jiwa dengan kebutuhan air per hari yaitu 60 liter jadi jumlah kebutuhan air masyarakat Kecamatan Sidareja per tahun adalah sebesar 42.320.880 Liter per tahun. Melihat kondisi hidrogeologi daerah Kecamatan Sidareja dan dibandingkan dengan jumlah penduduk Kecamatan Sidareja yang setiap tahunnya mengalami pertambahan tentu air menjadi sesuatu yang jumlahnya terbatas.

Masyarakat dalam menentukan lokasi tempat tinggal pastilah akan mempertimbangkan berbagai hal seperti aksesibilitas, ketersediaan sarana dan prasarana dan hal yang tidak kalah penting di perhatikan adalah mengenai ketersediaan air di daerah tersebut. Dengan pertimbangan tersebut tentunya masyarakat akan memilih untuk tinggal di daerah yang ketersediaan airnya memadai serta sarana dan prasarana yang memadai. Masyarakat biasanya akan cenderung memilih daerah dataran rendah atau landai. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat dari Bintarto R (1968 : 27-28)

Relief dan tanah mempengaruhi jaring – jaring lalu lintas, pemusatan penduduk, ongkos, jenis pengangkutan dan usaha – usaha dibidang pertanian dan kebudayaan. Relief yang berbeda akan berpengaruh terhadap pembentukan kebudayaan suatu masyarakat

Kecamatan Sidareja adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Cilacap. Kecamatan Sidareja berada pada ketinggian 24 mdpl yang sebenarnya merupakan daerah dataran jika dibandingkan dengan daerah lainnya, namun tidak semua wilayah Kecamatan Sidareja merupakan dataran rendah, ada pula yang berupa dataran tinggi atau perbukitan yang meliputi dua desa yaitu Desa Karanggedang dan Penyarang yang berada di ketinggian 300 sampai 400 mdpl.

(24)

8

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI tinggal dan menetap di daerah tersebut. Sehingga masyarakat di daerah dataran tinggi ini mengalami kekurangan air ketika musim kemarau. Masyarakat harus mencari sumber air jika musim kemarau tiba untuk memenuhi kebutuhan air sehari – harinya. Tidak jarang masyarakat harus berjalan jauh untuk mencari sumber air tersebut. Ketika musim hujanpun tidak semua air sumur masyarakat dapat digunakan sebagai air minum dan masyarakat harus meminta ke tetangga atau sumber air bersih lainnya untuk keperluan masak, tetapi dengan kondisi seperti itu tidak membuat masyarakat memiliki keinginan untuk pindah dari daerah tempat tinggalnya malah jumlah penduduk di daerah tersebut semakin bertambah.

Berdasarkan uraian – uraian dan fakta – fakta di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi air tanah dangkal di daerah penelitian, bagaimana pemenuhan kebutuhan air masyarakat di daerah penelitian dan upaya – upaya apa saja yang dilakukan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air. Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai “Kondisi Air Tanah Dangkal dan Pemenuhan

Kebutuhan Air Domestik Bagi Masyarakat di Kecamatan Sidareja Bagian

Utara Kabupaten Cilacap”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kuantitas dan kualitas air tanah dangkal di Kecamatan Sidareja bagian utara Kabupaten Cilacap?

2. Bagaimana pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Sidareja Bagian Utara Kabupaten Cilacap ?

3. Upaya – upaya apa sajakah yang dilakukan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih ?

C. Tujuan Penelitian

(25)

9

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI 2. Menganalisis pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat di Kecamatan

Sidareja bagian utara Kabupaten Cilacap

3. Mengidentifikasi upaya – upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air

D. Manfaat Penelitian

1. Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam hal pemenuhan air di Kecamatan Sidareja bagian utara yang mengalami kesulitan dalam pemenuhan air bersih

2. Menjadi bahan masukan bagi pemerintah untuk mengembangkan sumber air yang ada dalam upaya memenuhi kebutuhan air di daerah penelitian 3. Memberikan gambaran bagi masyarakat mengenai kondisi ketersediaan air

di daerah penelitian

4. Memberikan masukan kepada masyarakat mengenai upaya – upaya apa saja yang dapat di lakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan airnya

5. Sebagai bahan kajian dan literatur bagi peneliti selanjutnya

E.Definisi Oprasional

1. Kualitas air

Menurut Arsyad (1989:171) “ kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air untuk dipergunakan bagi pemenuhan tertentu bagi kehidupan manusia seperti mengairi tanaman, minuman ternaknya dan kebutuhan langsung untuk minum, mandi dan mencuci “. Kualitas air yang dimaksud adalah kualitas air yang dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek fisik, kimia dan kandungan bahan organik.

2. Kuantitas air

(26)

10

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

3. Air tanah dangkal suatu proses, cara atau perbuatan memenuhi”. Pemenuhan air yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terpenuhinya kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan air domestik masyarakat di daerah penelitian.

5. Kebutuhan air domestik

Banyaknya air yang dibutuhkan oleh penduduk untuk melakukan kegiatan sehari – hari. Sedangkan kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air masyrakat untuk kegiatan rumah tangga seperti masak, minum, mandi dan mencuci dan kegiatan rumah tangga lainnya.

6. Tingkat pemenuhan kebutuhan air

Tingkat pemenuhan kebutuhan air yang dimaksud adalah sesuai dengan parameter kebutuhan air untuk daerah pedesaan yaitu 60 liter / orang/ hari. Dikatakan terpenuhi yaitu apabila pemakaian air > 60 liter dan di katakan tidak terpenuhi apabila pemakaian air <60 liter.

7. Masyarakat

Masyarakat berasal dari kata syarikat dari bahasa arab dalam kata itu tersimpul unsur pengertian berhubungan dan pembentukan suatu kelompokatau golongan ( Sidi Gazalba, 1970:32). Yang di maksud masyarakat dalam penelitian ini adalah sekumpulan orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah, wilayah di sini yaitu desa Karanggedang dan Desa Penyarang. jadi masyarakat adalah sekelompok oranng yang mendiami dua desa tersebut yaitu desa Karanggedang dan Penyarang.

5.Kecamatan Sidareja Bagian utara

(27)

11

Eka Yuliyanti,2013

(28)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Mohamad Ali dalam ( Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2001:2) yang menyatakan bahwa “ penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti – bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati – hati sekali sehingga ditemukan pemecahannya”. Berdasarkan pernyataan tersebut jadi metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.

Metode yang digunakan peneliti adalah metode survei yang bersifat

deskriptif. Menurut Tika P (2005:6) “ Survei adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan”.

(29)

51

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Tika, P (2005:24) menyatakan bahwa “ Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas”.

Sedangkan menurut kamus riset karangan Drs. Komarudin dalam Mardalis ( 2003: 53) populasi adalah semua individu yang menjadi objek pengambilan sampel. Pada kenyataanya populasi itu adalah sekumpulan kasus yang perlu memenuhi syarat – syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Kasus – kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal atau pristiwa.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Populasi wilayah : populasi wilayah yaitu kecamatan sidareja bagian utara

yang memiliki ketinggian 300 – 400 mdpl, meliputi dua desa yaitu desa Karanggedang dan Penyarang, kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap.

b. Populasi manusia atau penduduk : populasi penduduk yaitu meliputi semua penduduk di desa Karanggedang dan desa Penyarang yang berjumlah 9.202 jiwa

2. Sampel

Tika, P (2005:24) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian dari

objek atau individu –individu yang mewakili suatu populasi”. Jadi sampel adalah sebagian kecil dari keseluruhan populasi yang di ambil dan mewakili keseluruhan populasi. Dalam pengambilan sampel tidak ada ketentuan pasti dalam penetapan besar kecilnya sampel, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sampel harus di ambil. Hal yang perlu di perhatikan adalah homogenitas populasi. Jika semua populasi homogen maka tidak ada persoalan mengenai sampel sebaliknya jika keadaan populasi heterogen maka pertimbangan dalam mengambil sampel harus diperhatikan yaitu harus diselidiki kategori – kategori heterogenitas dan besarnya populasi dalam tiap kategori ( Zuriah N, 2007:120 - 121).

(30)

52

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI dixon dan B. Leach membuat pendekatan dengan rumus sebagai berikut (Tika P, 2005:25 - 27)

Untuk menghitung persentase karakteristik dengan menggunakan rumus :

...persamaan 6

Keterangan:

P = Prosentase Karakteristik Perhitungan :

P =

= x 100%

=

x 100%

= 24,98

Untuk menentukan Variabilitas (dalam %) dengan menggunakan rumus : ...persamaan 7

Keterangan : V = Variabilitas

P = Prosentase Karakteristik Perhitungan :

V = √

= √ = √

= √

= 43,28 di bulatkan 43

P =

� � � � � �

� � � �

=

x 100%

(31)

53

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Untuk menetukan jumlah sampel dengan menggunakan rumus:

...persamaan 8

Keterangan : n = Jumlah sampel

z = Tingkat kepercayaan (confidence level) di nyatakan dalam persen dan nilai conversinya dapat di cari dalam tabel statistik.

v = Variabilitas c = Batas kepercayaan perhitungan :

n = [ ] = [

]

= [ ]

= 70,56 dibulatkan menjadi 70

Untuk menentukan jumlah sampel yang dikoreksi (dibetulkan) dengan rumus: ...persamaan 9

Keterangan :

n’ = jumlah sampel yang dikoreksi

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

n =

[

� �

]

(32)

54

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Perhitungan :

n’ = 70,56

1 + 70,56/2299 = 70,56 1 + 0,031 = 70,56 1,031

= 68,43 di bulatkan menjadi 68

Setelah ditentukan sampel minimal sebanyak 68 KK, jumlah sampel tersebut di sebar ke desa – desa yang menjadi daerah penelitian dengan menggunakan teknik sampel berstrata proporsional (Proporsional stratified sampling). Menurut Arikunto S (1998:127) sampel acak berstrata proporsional adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel yang representatif dengan pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan dari besar atau kecilnya jumlah penduduk yang ada di wilayah tersebut. Untuk menentukan jumlah sampel secara proporsional berdasarkan tiap desa / kelurahan adalah sebagai berikut:

...persamaan 10

Keterangan:

ni = Banyaknya sampel dari masing – masing kelompok Ni = Banyaknya sampel yang di ambil dari seluruh

=

����

x No

(33)

55

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

Tabel 3.1

Kependudukan Kecamatan Sidareja tahun 2012

No Nama Desa Laki – laki Perempuan L + P

Sumber : Kecamatan Sidareja dalam angka tahun 2012

Daerah penelitian hanya mencakup dua desa saja yaitu desa Karanggedang dan desa Penyarang. kedua desa tersebut memiliki jumlah penduduk sebesar 9.202 jiwa yaitu desa Karanggedang dengan jumlah 3.611 jiwa dan Penyarang dengan jumlah 5.591 jiwa.

Tabel 3.2

Jumlah sampel penduduk per desa

No Wilayah Jumlah Sumber : data monografi Kecamatan Sidareja 2012

b. Sampel wilayah (sumur)

(34)

56

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI topografi. Menggunakan peta hidrogeologi karena dengan menggunakan peta tersebut dapat diketahui kondisi akuifer daerah tersebut. Peta penggunaan lahan digunakan untuk menentuakan penggunaan lahan yang menjadi tempat tinggal masyarakat, dengan demikian kita dapat mengetahui sumur yang digunakan oleh masyarakat daerah setempat selain itu penggunaan lahan juga akan berpengaruh terhadap infiltrasi yang nantinya akan menjadi sumber air tanah. Sedangkan peta topografi yaitu untuk mengetahui ketinggian lokasi penelitian dan tingkat kemiringan lereng lokasi penelitian, karena akan berpengaruh terhadap aliran air tanah. Peta satuan lahan dapat dilihat pada gambar 3.1 sedangkan peta sampel berdasarkan satuan lahan dapat dilihat pada gambar 3.2

C. Definisi Oprasional

Judul : “ Kondisi Air Tanah Dangkal dan Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik Masyarakat di Kecamatan Sidareja Bagian Utara Kabupaten

Cilacap

1. Kualitas air

Menurut Arsyad (1989:171) “ kualitas air menyatakan tingkat

kesesuaian air untuk dipergunakan bagi pemenuhan tertentu bagi kehidupan manusia seperti mengairi tanaman, minuman ternaknya dan kebutuhan

langsung untuk minum, mandi dan mencuci “. Kualitas air yang dimaksud adalah kualitas air yang dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek fisik, kimia dan kandungan bahan organik.

2. Kuantitas air

Kuantitas air adalah jumlah air yang ada di daerah penelitian yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau domestik seperti masak, minum, mencuci, mandi dll

3. Air tanah dangkal

(35)

57

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

4. Pemenuhan air

(36)

58

Eka Yuliyanti,2013

(37)

59

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI dalam penelitian ini adalah terpenuhinya kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan air domestik masyarakat di daerah penelitian.

5. Kebutuhan air domestik

Banyaknya air yang dibutuhkan oleh penduduk untuk melakukan kegiatan sehari – hari. Sedangkan kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air masyrakat untuk kegiatan rumah tangga seperti masak, minum, mandi dan mencuci dan kegiatan rumah tangga lainnya.

6. Tingkat pemenuhan kebutuhan air

Tingkat pemenuhan kebutuhan air yang dimaksud adalah sesuai dengan parameter kebutuhan air untuk daerah pedesaan yaitu 60 liter / orang/ hari. Dikatakan terpenuhi yaitu apabila pemakaian air > 60 liter dan di katakan tidak terpenuhi apabila pemakaian air <60 liter.

7. Masyarakat

Masyarakat berasal dari kata syarikat dari bahasa arab dalam kata itu tersimpul unsur pengertian berhubungan dan pembentukan suatu kelompokatau golongan ( Sidi Gazalba, 1970:32). Yang di maksud masyarakat dalam penelitian ini adalah sekumpulan orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah, wilayah di sini yaitu desa Karanggedang dan Desa Penyarang. jadi masyarakat adalah sekelompok oranng yang mendiami dua desa tersebut yaitu desa Karanggedang dan Penyarang.

8. Kecamatan Sidareja Bagian utara

(38)

60

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Penyarang, kedua desa tersebut terletak di ketinggian antara 300 mdpl sampai 400 mdpl

D. Variabel Penelitian

(39)

61

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan suatu penelitian tentulah di butuhkan data – data pendukung baik itu data primer yang diperoleh langsung dari lapangan maupun data skunder yang berasal dari literatur – literatur yang ada. Data – data tersebut dipergunakan untuk menunjang keberhasilan hasil penelitian dalam memperoleh data – data tersebut tentunya menggunakan teknik – teknik tertentu disesuaikan dengan jenis data yang akan di peroleh. Teknik pengumpulan data – data tersebut antara lain :

1. Observasi Lapangan atau Survei

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian ( S. Margono, 1997:158 dalam Nurul Zuriah, 2007: 173). Observasi yang dilakukan yaitu untuk mengetahui kondisi fisik dan sosial dari daerah penelitian. Kegiatan observasi yang dilakukan yaitu meliputi pengambilan data monografi, pengamatan di lapangan, pengambilan gambar dan penentuan plot – plot penelitian. Pengamatan di lapangan meliputi, pengambilan sampel air sumur, pengukuran kedalaman sumur, kedalaman muka air tanah dan elevasi plot sumur.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapat informasi penting yang diinginkan. Wawancara dapat juga di artikan sebagai suatu alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Wawancara yang dilakukan yaitu kepada masyarakat kecamatan sidareja bagian utara yang meliputi dua desa yaitu desa Karanggedang dan penyarang. wawancara dilakukan untuk memeperoleh beberapa informasi diantaranya kondisi sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat didaerah penelitian, mengetahui kebutuhan air tanah dan upaya pemenuhan air tanah yang dilakukan oleh masyarakat didaerah penelitian.

(40)

62

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Studi kepustakaan merupakan pengkajian literatur yang digunakan penulis untuk menguasai teori, prinsip, konsep dan hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian untuk kemudian dijadikan sebagai dasar oleh peneliti dalam menganalisis dan menyajikan data hasil penelitian.

4. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu melakukan pengumpulan dan pengkajian terhadap dokumen yang tersedia untuk di tarik kesimpulan sebagai bahan peneliti. 5. Ceklist

Ceklist dilakukan untuk mengamati kondisi fisik daerah penelitian seperti jenis tanah, kondisi geologi, hidrologi, hidrogeologi dan topografi.

6. Uji laboratorium

Uji laboratorium dilakukan untuk menguji kualitas air tanah dari plot – plot sumur yang telah ditentukan.

7. Interpretasi Peta

Interpretasi peta dilakukan untuk memperoleh sampel wilayah yang akan di teliti, berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan. Kriteria tersebut misalnya berdasarkan penggunaan lahan, jenis batuan, topografi, jenis tanah, kondisi hidrologi dll. Untuk menentukan plot sumur yaitu dengan mengoverlaykan beberapa peta yaitu peta penggunaan lahan, peta hidrogeologi dan peta topografi.

F. Alat dan Bahan

Dalam melakukan penelitian ini tentunya membutuhkan alat dan bahan yang digunakan peneliti dalam upaya melncarkan kegiatan penelitian. Alat dan bahan yang digunakan antara lain:

1. Pembuatan peta :

(41)

63

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI b. Peta Hidrogeologi lembar Jawa Tengah skala 1: 250.000 untuk mengetahui

kondisi hidrogeologi daerah Penelitian untuk membuat peta hidrogeologi daerah penelitian

c. Peta Geologi lembar Majenang skala 1 : 100.000 untuk mengetahui jenis batuan yang ada di daerah penelitian digunakan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian serta pembuatan peta geologi daerah penelitian. d. Peta jenis tanah BAPPEDA Kabupaten Cilacap, untuk mengetahui jenis

tanah di daerah penelitian dan membuat peta jenis tanah daerah penelitian. e. Peta topografi BAPPEDA Kabupaten Cilacap, digunakan untuk mengetahui

kondisi kelerengan dan ketinggian daerah penelitian dan pembuatan peta topografi.

f. Peta satuan laha yang terdiri dari peta hidrogeologi, peta topografi dan peta jenis tanah, peta satuan lahan ini digunakan untuk menentukan sampel sumur di daerah penelitian.

2. Observasi di lapangan:

Ada beberapa alat dan bahan yang harus digunakan untuk melakukan penelitian dilapangan, peralatan tersebut yaitu:

a. Pedoman Wawancara, sebagai pedoman dalam melakukan wawacara terhadap responden

b. Cheklist digunakan sebagai pedoman untuk mengamati kondisi fisik di daerah penelitian.

c. Kamera digital, dalam melakukan penelitian ini diperlukan dokumentasi untuk mendokumentasikan objek – objek penelitian yang ada di lapangan sebagai bukti

d. Alat Tulis untuk mencatat segala sesuatu yang penting ketika peneliti melakukan penelitian di lapangan

e. Meteran Pengukur digunakan untuk mengukur kedalaman sumur dan muka air tanah

(42)

64

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

G. Pengolahan Dan Analisis Data

pengolahan data yang dilakukan yaitu untuk menghasilkan informasi – informasi berdasarkan data – data yang telah diperoleh, tetapi informasi yang dihasilkan tergantung dari pengolahan data yang dilakukan, karena walaupun data yang di hasilkan begitu bernilai, jika pengolahan dan analisisnya tidak dilakukan dengan benar maka hasilnyapun tidak akan menjadi apapun. Langkah – langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan ploting objek yang akan diteliti, yaitu lokasi sumur yang akan di jadikan sampel dalam penelitian untuk kemudian akan dipetakan sebagai peta sampel penelitian.

2. Memerikasa sampel air dari plot – plot sumur yang telah ditentukan. Untuk memerikasa air sampel penelitian maka perlu dilakukan uji laboratorium di laboratorium yang menyediakan fasilitas pengukuran sampel air. setelah selesai di cek di laboratorium kemudian air – air tersebut di analisa berbagai kandungan di dalamnya baik kandungan fisika, kimia maupun organiknya, hal ini berdasarkan peraturan pemerintah RI No. 82 tahun 2001 Pasal 8 tentang pengelolaan lingkungan hidup.

3. Selanjutnya yaitu melakukan pengukuran mengenai kondisi sumur seperti kedalaman muka air tanah dan kedalaman sumur, maka dapat ditentukan Hidraulik Head dengan rumus:

persamaan...11

Keterangan : H = Hidrolik head

d = Kedalaman muka air tanah

4. Menghitung elevasi muka air tanah, yaitu dengan cara mengurangkan ketinggian plot sumur dengan kedalaman muka air tanah

= ∆

(43)

65

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI 5. Menghitung gradien hidrolik yaitu dengan menggunakan rumus:

Persamaan...12

Keterangan:

i = gradien hidrolik

dh = interval atau beda tinggi antara dua garis isopiezometrik (m) dl = jarak antara dua garis isopiezometrik yang berdekatan s = skala peta

6. Menentukan ketebalan akuifer dengan menggunakan rumus

Persamaan ...13

Keterangan :

T = ketebalan akuifer k = Kedalaman Sumur

d = kedalaman muka air tanah

7. Menentukan nilai k (konduktivitas hidrolik) disesuikan dengan jenis material tanah

8. Menentukan luas penampang akuifer per lebar akuifer 1 m yang sama dengan ketebalan akuifer, dengan menggunakan rumus:

persamaan ...14

Keterangan:

A = luas penampang akuifer per lebar 1 m (1 m2) T = ketebalan akuifer (m)

9. Menghitung debit air tanah dengan mengacu pada persamaan darcy, dengan menggunakan rumus:

=

��� [ � ]

=

(44)

66

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI persamaan...15

Keterangan : A = debit air tanah

K = konduktivitas hidrolik A = luas penampang akuifer

10. Menghitung cadangan air tanah dengan rumus:

persamaan ...16

Keterangan:

Ca = cadangan air tanah Pr = nilai prositas T = ketebatan akuifer Lp = luas lahan (m2)

11. Setelah di ketahui cadangan air tanah per lebar 1 m (1m), dengan persamaan: Persamaan ...17

Di mana do = lebar akuifer per satu meter (1m)

12. Memprediksikan jumlah penduduk dengan menggunakan rumus pertumbuhan geometri yang dikemukakan oleh lembaga demografi FE UI (2009:9) sebagai berikut:

...persamaan 18

=

�� = gradien hidrolik

��

=

=

� �

=

= = �� � = log �

(45)

67

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Keterangan :

Pt = jumlah penduduk periode t Po = jumlah penduduk yang dihitung r = pertumbuhan penduduk

n = elisih tahun e = 2,718

13. Untuk mengetahui kebutuhan air bersih masyarakat di daerah penelitian yaitu dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat yang telah ditentukan sebagai responden. Untuk mengetahui berapa banyak kebutuhan air masyarakat yaitu dengan menanyakan berapa banyak air yang mereka gunakan setiap harinya dan untuk apa saja air tersebut digunakan dalam kegiatan rumah tangga.

14. Untuk mengetahui upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih yaitu dengan melakukan wawancara pada masyarakat yang telah di tentukan sebagai responden penelitian.

15. Untuk mengetahui hubungan antar variabel penulis menggunakan program SPSS dengan metode Crosstab atau silang data.

16. Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan mengunakan formula. formula persentase sebagai berikut :

...persamaan 19

Keterangan:

F = frekuensi tiap kategori jawaban responden N = Jumlah keseluruhan responden

P = besarnya prosentase

(46)

68

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI KECAMATAN SIDAREJA BAGIAN UTARA KABUPATEN CILACAP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulan data, berikut merupakan keterangan klasifikasi.

Keterangan klasifikasi:

Kondisi Fisik Kondisi Sosial

(47)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan serta rekomendasi berdasarkan uraian – uraian yang telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya.

A.Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi air tanah dangkal meliputi kuantitas dan kualitas air tanah di daerah

(48)

172

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI ditentukan oleh mentri kesehatan hanya saja warna atau koloid 15 koloid dan melebihi standar baku yang telah ditentukan sehingga perlu dilakukan penyaringan untuk dikonsumsi sebagai air minum. Sedangkan pada sampel dua diperoleh hasil pada parameter warna atau kandungan koloid 10 koloid dan melebihi standar baku yang telah ditentukan mentri kesehatan sehingga perlu dilakukan penyaringan apabila akan dikonsumsi.

2. Kebutuhan air masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, pendapatan, kepemilikan fasilitas dan kondisi hidrogeologi daerah penelitian. Kebutuhan air di daerah penelitian berdasarkan ketentuan Ditjen Cipta Karya DPU tahun 1982 termasuk ke dalam kategori kota kecil dengan kebutuhan air sebesar 60 liter / hari sehingga diperoleh kebutuhan air tanah masyarakat sebesar tangga adalah 552.120 liter / hari sedangkan debit air tanah di daerah penelitian adalah sebesar 226.728.329,6448 liter per hari. jadi ketersediaan air tanah di daerah penelitian masih surplus. Meskipun surplus namun masyarakat masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan airnya hal tersebut dikarenakan kedalaman sumurnya yang masih kurang dalam dan masyarakat masih memanfaatkan sumber air tanah dangkal yang kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh cuaca.

(49)

173

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

B.Saran

Bardasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti sebenarnya kuantitas air tanah yang ada mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun demikian masih tetap terjadi kekurangan air oeleh karena itu rekomendasi yang dapat dikemukakan oleh penulis berdasarkan permasalahan yang ada adalah sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat didaerah penelitian agar lebih mencari dan memanfaatkan sumber – sumber air yang ada di daerah penelitian seperti sungai, mata air dan sumur bor agar dapat memenuhi kebutuhan air tanah ketika musim kemarau. Selain itu perlu adanya kerjasama antar warga masyarakat untuk membangun sumber air alternatif agar dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat.

2. Berdasarkan hasil uji laboratorium. bagi masyarakat yang menggunakan sumber air sumur sebaiknya melakukan penyaringan terlebih dahulu sebelum digunakan atau dikonsumsi sebagai air minum, agar air yang dikonsumsi tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yang menggunakannya.

3. Bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan dan melakukan eksplorasi terhadap sumber – sumber air yang ada di daerah penelitian, kemudisn dikembangkan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehingga ketika musim kemarau masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan airnya.

(50)

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipata

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB BAPPEDA Kabupaten Cilacap

BMKG Kabupaten Cilacap BPS Kabupaten Cilacap

Bardowenang. (2010). Siklus Air. [on line]. Tersedia: http://bardowenang.blogspot.com/2010/04/siklus-air-di-bumi.html. [16 maret 2013]

Bintarto R. 1968. Beberapa Aspek Geografi. Yogyakarta. : Karya Yogyakarta Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta. Bumi

aksara

Ditjen Cipta Karya DPU tahun 1982 : Tidak diterbitkan

Foth.D,H.1988. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press

Gazalba, S. 1974. Antropologi Budaya Untuk memahami Manusia Melalui Cara Hidupnya. Jakarta : Bulan Bitang

Handoko. (1995). Klimatologi Dasar. Jakarta : Pustaka Jaya

Hardjowigeno, S . 2010. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo

Harto BR, S. 1993. Analisis Hidrologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Hartomo dan Arnicun A. 1990. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Herimanto. W . 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dsar. Jakarta Timur : Bumi Aksara Indarto. 2012. Hidrologi (Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi).

Jakarta: Bumi Aksara

(51)

175

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Joko, T. (2010). Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan air Minum. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Kodoatie, R et all. (2001). Pengelolaan Sumber daya Air dalam Otonomi Daerah. Yogyakarta : ANDI

Kodoatie, R dan Sjarief R. (2010). Tata Ruang Air. Yogyakarta : ANDI

Koentjaraningrat . 1990. Pengantar Ilmu Antropologi . Jakarta : PT Rineka Cipta Koentjaraningrat. 1990. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2007. Dasar –

Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

Mulyanto H.R. 2007. Sungai ( Fungsi dan Sifat - sifatnya). Yogyakarta : Graha Ilmu

Pebrianti, GS. (2012). Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Rafi’i, S. 1985. Ilmu Tanah. Bandung : Angkasa Bandung

Rafi’i, S. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Percetakan Angkasa Saparudin. (2010). Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Bersih

Di Kampus Bumi Bahari Palu: Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 143 – 152

Seyhan, E.(1990). Dasar – dasar Hidrologi. Jogjakarta : Gadjah Mada Unifersity Press

Silalahi, D. (2003). Pengaturan Hukum Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup di Indonesia. Bandung: PT Alumni

Soekanto, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rja Grafindo Persada Soemarto C.D. (1986). Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga

(52)

176

Eka Yuliyanti,2013

KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI Suhendar D. (2005). Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap

Ketersediaan Sumber Daya Air Di Kota Tangerang. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Sunanto A. 2010. Kondisi Air Tanah Dangkal yang Digunakan Masyarakat Di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Sebagai Wilayah Industri. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-6728.1. 2002. Penyusuanan Neraca Sumber Daya Bagian 1: Sumber Daya Air Spasial: Badan Standar Nasional Tika, P. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Tisnasumantri, A. 1998. Geomorfologi Umum (Konsep Dasar dan Geomorfologi

sosial) . Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Tjasono HK, B. 2004. Klimatologi . Bandung: ITB

Todd D.K. 1980. Groundwater Hidrologi. Newyork: Jhon Willey and Son’s

Undang – undang RI no 7. 2004. Sumber Daya Air

Widikrisna. (2012). Perlukah Melestarikan Air. [on line]. Tersedia:

http://widikrisna.Wordpress.Com/2012/12/22/melestarikan-air-perlukah/earth-water-distribution. [16 maret 2013]

Wirartha, Made I. (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Yulipriyanto, H. (2010). Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Yogyakarta : Graha Ilmu

Gambar

Tabel 4.53
Gambar 1.1  Distribusi air di bumi
Gambar 1.2 Peta Hidrogeologi Kecamatan Sidareja
Tabel 1.2  Kependudukan Kec. Sidareja tahun 2012
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Minggu, 06 Agustus 2015, dalam Kebaktian Umum I dan II, akan diadakan Perjamuan Tuhan.. Bagi Saudara/i yang sudah dibaptis/sidi agar

Kedelapan item itu adalah: Dosen ybs menjelaskan tujuan dan rencana perkuliahan di awal semester ; Dosen ybs mengacu pada buku ajar/textbook yang mutakhir ; Materi perkuliahan

[r]

Setelah melakukan analisis terhadap hasil penelitian tentang Faktor Penyebab Terjadinya Konversi Agama dan Pola Pembinaan Guru PAI pada Siswa yang telah melakukan

Materi yang telah disampaikan oleh guru bimbingan konseling tentang hubungan teman sebaya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Pontianak sesuai dengan pendapatmenurut Aini

Untuk membuktikan permasalahan atau kesenjangan antara harapan atas guru yang profesional dan berkualitas dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, maka dipandang

oleh peserta Askeskin tersebut dengan jenis pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh pemberi pelayanan kesehatan (PPK) yang bersangkutan, dalam hal ini adalah

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1) Secara simultan, variabel ukuran perusahaan, debt to equity ratio ,