• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Pedoman Penyelenggaraan PAUD Terpadu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "5. Pedoman Penyelenggaraan PAUD Terpadu"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN

(2)

KATA PENGANTAR

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat fundamental bagi terwujudnya Sumber Daya Manusia unggul dan bermartabat. Oleh sebab itu pemerintah telah mencanangkan PAUD sebagai salah satu prioritas pembangunan pendidikan di Indonesia.

Upaya Mewujudkan cita-cita tersebut di atas, diperlukan adanya peran serta pihak dalam peningkatan dan pengembangan layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Pada tahun 2009 menunjukkan bahwa anak yang terlayani program Taman Kanak-Kanak (TK), Raudathul Atfhal (RA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) baru mencapai 53,19%. Hal ini berarti masih terdapat 46,81% anak belum terlayani program Pendidikan Anak Usia Dini. Berbagai strategi telah dilakukan untuk meningkatkan dukungan para pemangku kepentingan yaitu dengan membangun kerja sama dengan organisasi kelembagaan, organisasi profesi, organisasi keagamaan, organisasi wanita dan pihak lain yang memiliki komitmen terhadap pendidikan.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG B. DASAR HUKUM

C. BATASAN PENGERTIAN D. TUJUAN PEDOMAN

E. TUJUAN PENYELENGGARAAN PAUD TERPADU F. TARGET/SASARAN

G. HASIL YANG DIHARAPKAN

BAB II PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD TERPADU

A. PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

B. PRINSIP PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD TERPADU

BAB III PERSYARATAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD TERPADU

A. PERSYARATAN ADMINISTRASI

B. PERSYARATAN LOKASI/LINGKUNGAN

C. PERSYARATAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN D. PERSYARATAN SARANA DAN PRASARANA

E. PERSYARATAN PEMBIAYAAN

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PAUD TERPADU

A. STRUKTUR ORGANISASI

(4)

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. PROGRAM PEMBELAJARAN B. PROSES PEMBELAJARAN

BAB VI PERAN SERTA MASYARATAN

A. IDENTIFIKASI POTENSI MASYARAKAT

B. PIHAK YANG BERPERAN DALAM LEMBAGA PAUD TERPADU

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu kebijakan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia mengingat bahwa :

1. Usia dini ini merupakan masa keemasan (the golden age) namun sekaligus sebagai periode yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sampai usia 4 tahun tingkat kapabilitas kecerdasan anak telah mencapai 50%. Pada usia 8 tahun mencapai 100%, dan sisanya sekitar 20% diperoleh pada saat anak berusia 8 tahun keatas.

2. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini sangat menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensi, kematangan emosional dan produktivitas manusia pada tahap berikutnya. Dengan demikian pengembangan anak usia dini merupakan investasi sangat penting bagi Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

(6)

Adapun PAUD pada jalur pendidikan nonformal dapat berupa Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Meskipun berbagai kebijakan yang berkenaan dengan pembinaan dan pelayanan PAUD telah di tetapkan, namun hingga akhir tahun 2009 menunjukkan dari sekitar 28,8 juta anak usia dini (0-6 tahun) yang terlayani PAUD baru sekitar 53,70%, baik yang terlayani melalui PAUD Formal (TK/RA/BA) maupun PAUD Nonformal (Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, dan Satuan PAUD Sejenis, seperti PAUD Terintegrasi BKB/Posyandu, Taman Pendidikan Anak Sholeh/TAPAS, Taman Asuh Anak Muslim/TAAM), Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), dan sejenisnya. Masih rendahnya akses layanan PAUD tersebut, antara lain disebabkan belum optimalnya pemanfaatan berbagai lembaga PAUD yang ada untuk memberikan layanan bagi anak usia 0 – 6 tahun, dan pada umumnya masih bersifat parsial, antara satu lembaga PAUD dengan lembaga PAUD lainnya.

Oleh sebab itu pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini perlu dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi, agar kemampuan anak dapat berkembang sesuai dengan usianya. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional menetapkan bahwa pembinaan pendidikan anak usia dini, baik yang mencakup PAUD Formal (TK/RA), PAUD Nonformal (TPA, KB dan SPS), dan PAUD Informal, pembinaannya menjadi kewenangan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, yang secara teknis dilakukan Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

Dalam rangka mendukung peningkatan akses dan mutu layanan PAUD, maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini memandang perlu untuk mengembangkan program pelayanan PAUD secara terpadu dengan menyusun

“Panduan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu” B. DASAR HUKUM

(7)

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementeriaan Pendidikan Nasional

8. Rencana Strategis (Renstra) Kementeriaan Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.

C. BATASAN PENGERTIAN

1. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

2. Taman Kanak – Kanak (TK) adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 4 – 6 tahun, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap memasuki pendidikan lebih lanjut.

3. Raudatul Athfal (RA) dan Bustanul Athfal (BA) adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum dan program keagamaan Islam bagi anak usia 4-6 tahun untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap memasuki pendidikan lebih lanjut.

(8)

5. Taman Penitipan Anak (TPA) adalah layanan pendidikan yang dilaksanakan pemerintah dan masyarakat bagi anak usia lahir sampai dengan enam tahun sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja.

6. Satuan PAUD Sejenis (SPS) adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal (PAUD Nonformal) yang dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan berbagai program layanan anak usia dini yang telah ada di masyarakat (seperti Pos PAUD, Bina Keluarga Balita, Taman Pendidikan Al Qur’an, Taman Pendidikan Anak Soleh, Bina Iman Anak (BIA), Bina Anak Muslim Berbasis Masjid (BAMBIM), Sekolah Minggu, Pembinaan Anak Kristen (PAK), Pasraman, Vihara, dan Sekolah Hindhu). Atau dengan kata lain Satuan PAUD Sejenis adalah salah satu bentuk layanan PAUD Nonformal selain dalam bentuk Taman Penitiapan Anak dan Kelompok bermain yang memberikan layanan pendidikan dalam rangka membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap memasuki pendidikan lebih lanjut.

7. Program PAUD Terpadu adalah program layanan pendidikan bagi anak usia dini yang menyelenggarakan lebih dari satu program PAUD (TK, KB, TPA, SPS) yang dalam pembinaan, penyelenggaraan dan pengelolaannya dilakukan secara terpadu atau terkoordinasi.

D. TUJUAN PEDOMAN

1. Sebagai acuan/panduan bagi petugas atau Pembina PAUD di tingkat pusat sampai dengan tingkat kabupaten dan kota dalam melaksanakan program PAUD Terpadu.

2. Sebagai acuan pengelolaan Lembaga PAUD dalam menyelenggarakan program PAUD Terpadu.

3. Sebagai acuan bagi pemangku kepentingan dalam mengembangkan program PAUD Terpadu.

(9)

Memperluas dan meningkatkan akses dan mutu layanan PAUD bagi anak usia dini (0-6 tahun), melalui berbagai program PAUD (TK, KB, TPA, SPS) yang diselenggarakan secara terpadu dan terkoordinasi.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan akses layanan PAUD bagi anak usia 0-6 tahun, melalui berbagai layanan PAUD di lembaga PAUD Terpadu.

b. Meningkatkan tata kelola dan kapasitas lembaga PAUD dalam pengembangan, pembinaan dan penyelenggaraan berbagai program layanan PAUD secara terpadu dan terkoordinasi.

c. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan layanan PAUD (peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, pembelajaran, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan pembinaan PAUD).

F. TARGET/SASARAN

Target/sasaran Program PAUD Terpadu adalah penyelenggara dan organisasi yang telah menyelenggarakan salah satu program layanan PAUD (TK/KB/TPA/SPS), dan selanjutnya ingin mengembangkan program layanan PAUD lainnya, misalnya TK Pembina/TK Swasta didirikan layanan KB, TPA, dan Satuan PAUD Sejenis (SPS), demikian juga sebaliknya.

G. HASIL YANG DIHARAPKAN

Penyelenggaraan program PAUD Terpadu diharapkan menghasilkan :

1. Meningkatnya jumlah anak usia dini (0 -6 tahun) yang terlayani di lembaga PAUD Terpaadu.

2. Meningkatnya jumlah layanan program PAUD di lembaga PAUD Terpadu. 3. Meningkatnya tata kelola dan kapasitas lembaga PAUD dalam

pengembangan, pembinaan dan penyelenggaraan berbagai program layanan PAUD di lembaga PAUD Terpadu.

(10)

BAB II

PRINSIP - PRINSIP PENYELENGGARAAN

PROGRAM PAUD TERPADU

A. PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. PAUD merupakan bagian dari upaya pemenuhan hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang, dan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

2. Pelaksanaan PAUD bersifat menyeluruh dan terpadu yang mencakup aspek layanan kesehatan dasar, peningkatan gizi, pengasuhan, dan rangsangan pendidikan.

3. PAUD dilaksanakan bagi semua anak Indonesia secara adil tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, suku bangsa, warna kulit, agama, dan status sosial anak.

(11)

5. PAUD menempatkan anak sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan kemampuan diri untuk tumbuh dan berkembang melalui lingkungan yang disiapkan secara sadar dan terencana.

6. Pelaksanaan PAUD mengakar pada nilai-nilai moral serta budaya lokal dan nasional.

7. Pelaksanaan PAUD merupakan tanggungjawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

B. PRINSIP PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD TERPADU

Penyelenggaraan PAUD Terpadu harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan bagi anak.

2. Proses pembelajaran dilaksanakan melalui bermain yang merangsang anak untuk aktif, kreatif, dan eksploratif.

3. Proses pembelajaran berfokus pada anak secara individu sesuai dengan minat, potensi, dan tahap perkembangan yang dicapai.

4. Proses pembelajaran mendorong terjadinya interaksi di antara anak dengan anak, anak dengan orang dewasa, dan anak dengan lingkungannya dalam suasana yang alami.

5. Proses pembelajaran membantu anak agar mandiri, berdisiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki ketrampilan dasar yang mendukung perkembangan anak berikutnya.

6. Proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap, berulang, konsisten, konkrit dan tuntas sehingga memiliki kebermaknaan bagi anak.

7. Setiap satuan PAUD wajib berupaya menampung anak-anak berkebutuhan khusus sebatas kapasitas yang dimiliki dengan tetap menjamin hak-hak anak yang bersangkutan untuk bergaul dengan sesama peserta didik secara wajar serta terlindungi dari perlakuan diskriminatif, baik dari peserta didik lain, pendidik, maupun orang dewasa lainnya.

(12)

9. Setiap satuan PAUD wajib menyelenggarakan penyuluhan bagi para orang tua dan keluarga tentang gizi dan praktek kesehatan yang baik.

10. Secara bergotong royong penyelenggaraan satuan PAUD bersama orang tua dan masyarakat merupakan penyediaan makanan bergizi dan kebutuhan suplemen vitamin yang dibutuhkan anak.

BAB III

PERSYARATAN PENYELENGGARAAN

PROGRAM PAUD TERPADU

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pendirian dan penyelenggaraan Program PAUD Terpadu adalah sebagai berikut :

A. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1. Memiliki izin operasional/pendirian lembaga PAUD. 2. Memiliki struktur organisasi kepengurusan

3. Memiliki minimal 2 program PAUD (TK, KB, TPA, SPS)

(13)

5. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhu kualifikasi dan kompetensi dasar.

6. Rencana kerja dan rencana pembelajaran sesuai program

7. Memiliki alat permaianan eduklatif di dalam dan di luar ruangan 8. Memiliki Rekening Bank atas nama Lembaga PAUD

9. Memiliki NPWP atas nama Lembaga PAUD

10.Memiliki surat bukti kepemilikan gedung/lahan berupa akte/sertifikat atau bukti lain yang dapat di pertanggungjawabkan

11.Izin penyelenggaraan PAUD Terpadu cukup satu saja walaupun program layanan lebih dari satu layanan.

B. PERSYARATAN LOKASI/LINGKUNGAN

1. Dekat pemukiman penduduk dengan jumlah anak usia dini sesuai dengan kapasitas yang direncanakan.

2. Jauh dari keramaian dan hiburan yang dapat mengganggu aktivitas belajar serta terhindar dari sumber kebisingan, polusi, tegangan tinggi dan limbah industri yang dapat mengganggu serta membahayakan.

3. Lingkungan tempat penyelenggaraan PAUD Terpadu harus dapat menciptakan rasa aman kepada anak untuk belajar dan berkembang. Lingkungan di dalam ruangan hendaknya disusun dan direncanakan sesuai dengan kegiatan dan jumlah anak. Fasilitas yang terdapat di luar ruangan harus dapat digunakan untuk kegiatan bermain dan perkembangan motorik kasar anak-anak peserta didik.

C. PERSYARATAN PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1. Persyaratan Pengelola

a. Lulusan S1 dan atau sederajat

b. Memiliki ketrampilan tentang dasar-dasar manajemen c. Memiliki wawasan tentang pendidikan anak usia dini d. Memiliki pengalaman dalam mengelola suatu lembaga

(14)

2. Hak dan Kewajiban Pengelola a. Hak

Pengelola Lembaga PAUD Terpadu berhak mendapat insentif baik dalam bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat.

b. Kewajiban

Pengelola berkewajiban mendukung kegiatan proses pembelajaran dengan memfasilitasi sarana dan prasarana di Lembaga PAUD Terpadu dalam meletakkan dasar-dasar kepribadian, kecerdasan, lingkungan sosial anak dan menjaga kesehatan, serta memberikan rasa aman agar anak mampu mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Pendidikan PAUD

Pendidikan PAUD minimal memiliki kualifikasi, hak dan kewajiban serta kompetensi sebagai berikut :

a. Kualifikasi

1) Minimal pendidikan SLTA/sederajat

2) Memiliki sertifikat atau surat keterangan pernah mengikuti pelatihan di bidang PAUD.

b. Hak dan Kewajiban

1) Hak Pendidik

Pendidik pada Lembaga PAUD Terpadu berhak mendapat insentif baik dalam bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi lembaga.

2) Kewajiban pendidik

Pendidik pada Lembaga PAUD Terpadu berkewajiban untuk membimbing anak, menyiapkan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan semua potensi anak dan pembentukan sikap serta prilaku anak.

c. Kompetensi

(15)

1) Memahami dan menguasai dasar-dasar pengetahuan PAUD, tahap-tahap perkembangan dan pertumbuhan anak, perbedaan cara belajar anak, prinsip bermain sambil belajar, serta mamiliki sifat dan ketrampilan untuk menerapkannya dalam praktek sehari-hari secara tepat dan layak.

2) Memahami tujuan penataan lingkungan main serta mampu memanfaatkan lingkungan yang meliputi tempat, bahan-bahan, dan waktu yang tersadia sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan sejalan dengan program pembelajaran yang akan dilakukan.

3) Mampu memahami dan melaksanakan model pembelajaran yang efektif.

4) Mampu menggunakan beragam media dan sumber belajar.

5) Mampu membimbing, mengarahkan, memotivasi, dan melakukan pengukuran dan/atau penilaian terhadap kemajuan yang dicapai masing-masing peserta didik.

6) Memiliki kemampuan untuk mengevaluasi tindakannya sendiri dan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

7) Memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang isu keragaman dan cara menangani anak secara benar.

4. Pengasuh/Perawat a. Persyaratan

1) Minimal pendidikan SLTA sederajat yang telah mendapat pelatihan PAUD.

2) Memiliki ketrerampilan di bidang perawatan dan pengasuhan anak (Pramubalita).

3) Sehat jasmani dan rohani.

4) Diangkat secara sah oleh Pengelola Lembaga PAUD Terpadu.

b. Hak dan Kewajiban

(16)

Pengasuh Lembaga PAUD Terpadu berhak mendapat insentif baik dalam bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat.

2) Kewajiban

Pengasuh berkewajiban mendukung kegiatan proses pembelajaran pada Lembaga PAUD Terpadu dalam meletakkan dasar-dasar kepribadian, kecerdasan, lingkungan sosial anak dan menjaga kesehatan, serta memberikan rasa aman agar mampu mengikuti pendidikan lebih lanjut.

D. PERSYARATAN SARANA & PRASARANA 1. Tempat Belajar

a. Gedung

Tempat penyelenggaraan program PAUD Terpadu hendaknya didirikan dengan bangunan/gedung permanent dan mudah dijangkau oleh orang tua calon peserta didik, cukup aman dan tenang. Memiliki surat-surat yang sah dan izin dari instansi yang berwenang.

b. Ruang Pembelajaran

Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah peserta didik dengan rasio 1 anak : 2 meter, agar anak dapat leluasa. Ruangan harus dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi yang cukup. Memiliki ruang belajar sesuai dengan kebutuhan anak, ruang untuk kantor/administrasi, dapaur, kamar mandi/WC untuk anak didik, kamar mandi/WC untuk orang dewasa (Pengelola, Pendidik, dan Pengasuh), ruang baca untuk anak, dan tempat menyimpan barang.

2. Sarana Pembelajaran

Untuk menunjang proses pembelajaran di lembaga PAUD Terpadu hendaknya disediakan sarana belajar minimal berupa :

a. Buku-buku cerita

(17)

c. Alat elektronik (Tape Recorder dan atau VCD Player beserta kaset dan atau VCD cerita/lagu), dan sarana pembelajaran yang menunjang kegiatan proses pembelajarn.

d. Papan tulis (white atau black board) serta alat tulis. e. Papan Flanel dan perlengkapannya.

3. Alat Permainan

Jenis alat permainan antara lain :

a. Alat permainan di luar ruangan seperti bak air, bak pasir, papan luncur, papan titian, ayunan, panjatan, kuda-kuda, dll.

b. Papan geometris, puzzle, balok, mote untuk dironce. c. Alat untuk bermain peran makro dan mikro

d. Alat permainan edukatif sederhana

e. Alat permainan untuk mendukung mengenal budaya local dan atau tradisional/daerah.

E. PERSYARATAN PEMBIAYAAN 1. Sumber Dana

Sumber dana untuk pembiayaan penyelenggaraan program PAUD Terpadu dapat berasal dari :

a. Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Yayasan/Badan/Perorangan Penyelenggara Program PAUD Terpadu.

b. Masyarakat

c. Lembaga/perusahaan yang tidak mengikat

2. Penggunaan Dana

Dana yang dimiliki oleh lembaga PAUD Terpadu dapat dipergunakan antara lain :

a. Insentif Pengelola, Pendidik, Pengasuh dan tenaga lain yang mendukung penyelenggaraan program PAUD Terpadu.

b. Biaya operasional untuk proses penyelenggaraan.

c. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana PAUD. d. Untuk peningkatan mutu tenaga kependidikan.

(18)

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PAUD TERPADU

A. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Lembaga PAUD Terpadu terdiri dari unsur : 1. Kepala Pengelola PAUD Terpadu

2. Petugas Tata Usaha/Administrasi 3. Kepala Satuan PAUD

Misalnya : - Kepala Taman Kanak-Kanak

- Penanggung Jawab Program Kelompok Bermain

- Penanggung Jawab Program Taman Penitipan Anak

- Penanggung Jawab Program Pos PAUD

(19)

4. Tenaga Pendidik/Pengasuh 5. Tenaga kebersihan

Contoh Struktur Organisasi Lembaga PAUD Terpadu seperti bagan di bawah ini :

B. HAK DAN KEWAJIBAN LEMBAGA PAUD TERPADU 1. Hak

a. Mendapatkan bantuan atau dukungan pemerintah, masyarakat atau lembaga lain.

b. Mendapatkan pembinaan dalam pelaksanaan dan pengembangan program PAUD Terpadu.

c. Membantu dan menyampaikan laporan penyelenggaraan program.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

(20)

1. Pengelola Lembaga PAUD Terpadu

a. Menyusun rencana program dan kegiatan tahunan dengan melibatkan bagian tata usaha dan penanggung jawab masing-masing program layanan (misalnya TK, KB, TPA, SPS).

b. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program yang dilaksanakan di lembaga PAUD Terpadu.

c. Melakukan pengawasan dan evaluasi seluruh program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga PAUD Terpadu.

d. Melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga, organisasi, instansi, dan masyarakat dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan PAUD di lembaga PAUD Terpadu.

2. Kepala Satuan PAUD (TK, KB, TPA, SPS, POS PAUD)

a. Menyusun rencana program dan kegiatan tahunan yang menjadi tanggung jawabnya, dengan melibatkan pendidik PAUD.

b. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, guru pendamping, pengasuh. c. Melakukan pembinaan terhadap program dan kegiatan yang

diselenggarakan guru, guru pendamping, dan pengasuh.

d. Melakukan kerjasama dengan penanggung jawab program lainnya dalam rangka mutu layanan PAUD di lembaga PAUD Terpadu.

3. Tenaga Pendidik PAUD

(21)

BAB V

PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. PROGRAM PEMBELAJARAN 1. Tujuan Pembelajaran

a. Tujuan Umum

Pembelajaran bertujuan mengembangkan berbagai potensi sejak dini sebagai persiapan untuk masa depannya dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

b. Tujuan Khusus

1) Anak mampu mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan dan mencintai sesame.

(22)

3) Anak mampu mengelola dan mengontrol keterampilan tubuh termasuk gerakan halus dan gerakan kasar serta mampu menerima rangsangan sensorik (panca indera).

4) Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar.

5) Anak mampu berpikir kreatif, logis, kritis, memberi alas an, memecahkan dan menemukan sebab akibat.

6) Anak memiliki keterampilan hidup (life skill) untuk membentuk kemandirian anak.

7) Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, masyarakat dan menghargai keragaman sosial dan budaya, serta mampu mengembangkan konsep diri, rasa memiliki dan sikap positif terhadap belajar.

8) Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan serta menghargai hasil karya yang kreatif.

2. Perencanaan Program Pembelajaran a. Perencanaan Tahunan dan Semester

Untuk memulai kegiatan awal tahun ajaran baru, antara lain penyusunan jadwal dan pengadaan fasilitas yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan program kegiatan bermain anak didik.

Kegiatan semester antara lain menyiapkan buku program kegiatan mingguan dan harian serta pembelajaran fasilitas-fasilitas keperluan semester.

b. Perencanaan Kegiatan Mingguan dan Harian

(23)

Kegiatan Harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban ruang bermain anak didik. Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan perencanaan tahunan dan semester.

B. PROSES PEMBELAJARAN 1. Persiapan Pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran Program PAUD Terpadu dapat dilaksanakan berdasarkan atas tema-tema yang dekat dengan kehidupan anak. Dikembangkan dalam silabi atau satuan kegiatan (mingguan atau harian) dengan menggunakan pendekatan menyeluruh dan terpadu. b. Satuan kegiatan mingguan dan harian disusun oleh pendidik

yang mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran yang berdasarkan aspek-aspek perkembangan anak sesuai dengan usia dan kemampuan anak. c. Pembelajaran Program PAUD Terpadu dapat menggunakan

berbagai metode pembelajaran, tetapi harus mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini.

d. Kegiatan Main

1) Kegiatan main untuk anak usia 2-3 tahun mencakup main sensorimotor dan main peran.

2) Kegiatan main untuk anak usia 4-6 tahun mencakup main sensorimotor, main peran dan main pembangunan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan Program PAUD Terpadu dapat mengacu pada Kalender Pendidikan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat. Ada 5 (lima) hal yang ditetapkan dalam kegiatan bermain, yaitu :

1) Kegiatan bermain yang akan dimainkan anak didik.

2) Alat Permainan Edukatif (APE) yang akan dimainkan anak didik.

(24)

5) Tenaga pendidik yang bertugas mendampingi anak bermain.

3. Evaluasi Pembelajaran

a. Tujuan Evaluasi Pembelajaran

1) Untuk mengetahui status pertumbuhan dan tahap perkembangan anak.

2) Untuk mengetahui efektivitas materi, metode, sumber belajar, dan media untuk pencapaian proses dan hasil pembelajaran. 3) Untuk menyusun perencanaan pembelajaran lebih lanjut. 4) Untuk menyusun laporan pertumbuhan dan

perkembangan anak.

5) Untuk memberikan informasi pada orang tua/wali tentang kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak.

b. Prinsip Evaluasi Pembelajaran 1) Menyeluruh

Evaluasi mencakup seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan dalam proses kegiatan pembelajaran anak.

2) Berkesinambungan

Evaluasi dilakukan secara terencana, berthap dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari hasil pembelajaran.

3) Mendidik

Hasil evaluasi dan pelaportan digunakan untuk membina dan memberikan dorongan kepada pendidik atau orang tua untuk memberikan proses pembelajaran (interaksi, lingkungan dan alat) kepada anak agar dapat mencapai tahapan perkembangan secara lebih optimal.

4) Kebermaknaan

Hasil evaluasi dan pelaporan harus bermakna bagi anak, pendidik dan orang tua serta pihak lain yang memerlukan Instrumen Evaluasi.

(25)

Pelayanan bimbingan di lembaga PAUD Terpadu mencakup bimbingan kepada anak dan kepada orang tua.

a. Bimbingan kepada anak

Mencakup pelayanan bimbingan kepada anak didik, guna membantu mengenal lingkungannya, memahami bakat dan minatnya, membantu mengenal kemampuan dirinya sendiri dan lain-lain.

b. Bimbingan kepada orang tua anak didik

1) Memberikan informasi yang diperlukan orang tua berkenaan dengan keadaan anaknya, memberikan bantuan cara mengatasi masalah anak, membantu memahami keseluruhan kegiatan bermain di lembaga yang bersangkutan.

2) Memberikan informasi yang diperlukan orang tua tentang proses pembelajaran di PAUD Terpadu.

3) Pembinaan kepada orang tua anak didik mengenai tumbuh kembang anak, gizi anak dan program pembelajaran di lembaga PAUD Terpadu.

BAB VI

PERAN SERTA MASYARAKAT

(26)

Pemberdayaan peran serta masyarakat dapat dilakukan anatara lain melalui :

A. Identifikasi Potensi Masyarakat

1. Penggalian sumber dana

2. Menjadi narasumber kependidikan

3. Membantu pengadaan fasilitas dan sarana prasarana 4. Membantu penyebaran informasi kegiatan PAUD Terpadu

B. Pihak yang berperan dalam Lembaga PAUD Terpadu

Agar bentuk peran serta masyarakat dapat terorganisir secara baik dan berjalan efektif serta efisien, maka dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain di bawah ini :

1. Gugus PAUD Terpadu 2. Komite Sekolah/PAUD 3. Orang tua

4. Organisasi mitra PAUD yaitu (Organisasi Kelembagaan, Organisasi Profesi, Organisasi Wanita, Organisasi Keagamaan, dan Organisasi lain yang memiliki kepedulian dengan PAUD)

5. Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam rangka pendukungan dana 6. Akademisi dan Praktisi

BAB VII

POLA PEMBINAAN PROGRAM PAUD TERPADU

(27)

1. Tingkat Pusat

Di tingkat Pusat, dalam hal ini Direktorat Pembinaan PAUD mempunyai tugas : a. Melaksanakan perumusan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan serata fasilitasi penerapan standar teknis di bidang Pendidikan Anak Usia Dini,

b. Melakukan bimbingan teknis di bidang Pendidikan Anak Usia Dini,

c. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Program PAUD Terpadu.

2. Tingkat Provinsi

Di tingkat Provinsi, dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi khususnya Bidang/Sub Dinas PNFI/PAUD mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan terhadap lembaga-lembaga PAUD Terpadu, antara lain dalam bentuk :

a. Penyusunan bahan kebijakan pengembangan program PAUD Terpadu untuk wilayah kerjanya,

b. Melakukan bimbingan teknis dan advokasi dan

c. Melakukan pendataan lembaga, peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,

d. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program PAUD Terpadu,

e. Membuat laporan tentang penyelenggaraan program PAUD Terpadu yang ada di wilayah kerjanya.

3. Tingkat Kab/Kota

Pada tingkat Kabupaten dan Kota, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota khususnya Bidang/Sub Dinas PNFI/PAUD antara lain dalam bentuk :

a. Melakukan sosialisasi, promosi dan edukasi ke seluruh pengelola lembaga PAUD dan Stakeholder,

(28)

c. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap lembaga-lembaga PAUD di wilayahnya yang mengembangkan PAUD Terpadu,

d. Membuat laporan tentang penyelenggaraan program PAUD Terpadu yang ada di wilayah kerjanya.

4. Tingkat Kecamatan

Pada tingkat Kecamatan, dalam hal ini pejabat membina Pendidikan atau UPT atau Penilik/Pengawas yang membidangi PAUD mempunyai tugas antara lain :

a. Melakukan need assessment terhadap potensi di daerahnya yang memungkinkan dikembangkannya program PAUD Terpadu,

b. Melakukan pendataan terhadap lembaga-lembaga PAUD di wilayahnya yang dimungkinkan dapat diusulkan menjadi Lembaga PAUD Terpadu,

c. Membimbing lembaga-lembaga PAUD di wilayah kerjanya untuk mengembangkan PAUD Terpadu,

d. Memfasilitasi lembaga-lembaga PAUD untuk mendapatkan bantuan, insentif atau dukungan dari berbagai pihak untuk pengembangan PAUD Terpadu, dan

e. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap lembaga-lembaga PAUD Terpadu,

f. Membuat laporan tentang penyelenggaraan program PAUD Terpadu yang ada di wilayah kerjanya.

Adapun bentuk pola pembinaan terhadap lembaga-lembaga PAUD tersebut dapat digambarkan pada bagan di bawah ini :

28 Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini TerpaduLembaga/

DIREKTORAT PEMBINAAN PAUD

Lembaga/

(29)
(30)

Seiring dengan meningkatnya tuntutan dan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan, termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di seluruh pelosok tanah air, maka kebijakan untuk pengembangan Program PAUD Terpadu, sangatlah strategis dalam rangka meningkatkan angka partisipasi anak usia dini yang memperoleh layanan PAUD. Oleh sebab itu berbagai upaya telah dan sedang dilakukan untuk memperluas akses layanan dan meningkatkan mutu layanan PAUD Terpadu baik yang mencakup pengelolaan pembelajaran, pengelolaan peserta didik dan pendidik serta tenaga kependidikan, pengelolaan pembiayaan, pengelolaan sarana prasarana serta membangun kerja sama kemitraan.

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan investasi dan kebijakan dividen positif signifikan terhadap nilai perusahaan Keputusan Pendanaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Namun poin yang terpenting adalah dari sekian peraturan tersebut, belum ada satu peraturan pun yang secara tegas dan detail membicarakan atau membahas kompensasi antara

demikian, perusahaan-perusahaan dalam industri yang barrier to entry -nya tinggi akan menghasilkan return saham yang lebih rendah karena premi risiko kesulitan yang

[r]

Hasil penelitian menunjukan bahwa suplemen serbuk kunyit 35 mg/ekor/hariyang diberikan secara oral pada parkit jantan dapat meningkatkan bobot testis, akan tetapi

1) Persediaan bahan baku ( Raw Material stock ) yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari

(1) Setelah bidang-bidang tanah dalam suatu desa selesai diukur dan dipetakan pada peta dasar pendaftaran, maka kegiatan selanjutnya adalah pemberian nomor bidang

[r]