• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN LANSKAP KOMPLEKS METROPOLITAN JAKARTA MELALUI KEGIATAN MAGANG DI PT SHEILS FLYNN ASIA RIZKI ARIESETYA MARMULYAN GANY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN LANSKAP KOMPLEKS METROPOLITAN JAKARTA MELALUI KEGIATAN MAGANG DI PT SHEILS FLYNN ASIA RIZKI ARIESETYA MARMULYAN GANY"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

MELALUI KEGIATAN MAGANG

DI PT SHEILS FLYNN ASIA

RIZKI ARIESETYA MARMULYAN GANY

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

(2)

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERANCANGAN LANSKAP KOMPLEKS METROPOLITAN JAKARTA MELALUI KEGIATAN MAGANG DI PT SHEILS FLYNN ASIA”, adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi baik yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan pada Daftar Pustaka skripsi ini.

Bogor, April 2012

Rizki Ariesetya Mamulyan Gany A44070035

(3)

Sheils Flynn Asia)

Rizki Ariesetya M. G.1, Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr2 1

Mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB 2

Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB Abstract

Indonesia has many big cities, like Jakarta, Bandung, Surabaya, and others. Urban growth will also lead to the increasing demand of the property sector, such as offices, housing, roads, trade centers, and others. PT Jakarta Land is a developer who has some office complexes, one of Metropolitan Complex Jakarta is located in Jakarta Golden Triangle (Sudirman-Gatot Subroto-Rasuna Said). PT Sheils Flynn Asia as a landscape architecture consultant is trusted to redesign the complex landscape (project A125), and designing exterior landscape of World Trade Center 2 that is being built (project A126). PT Sheils Flynn Asia apply the shared space concept for A125 project. There are several issues in the complex that needs to be handled. Some of these issues are the need to simplify the hierarchy of the routes and develop shared space area, improve the quaility of pedestrian track, develop a user-friendly social space, and eco-friendly design with indigenous and low maintenance vegetation. Specifically for A126 project, PT Jakarta Land as the owner wanted to get a Building and Construction Authority (BCA) Green Mark Certificate for that building. There are several criteria to get the certificate, where the landscape designed by PT Sheils Flynn Asia to be one aspect of assessment. In addition to get some knowledge of landscape design in business area, through internship also earned technology system applied in a profesional landscape architecture company.

Keywords: Landscape design of business area, property business, Metropolitan Complex, shared space, Building and Construction Authority Green Mark

(4)

RIZKI ARIESETYA MARMULYAN GANY. Perancangan Lanskap Kompleks Metropolitan Jakarta Melalui Kegiatan Magang di PT Sheils Flynn Asia. Dibimbing oleh BAMBANG SULISTYANTARA.

Kegiatan magang dilakukan di PT Sheils Flynn Asia, perusahaan konsultan arsitektur lanskap yang bertempat di Bogor. Kegiatan magang dilakukan dari Bulan Maret hingga Juni 2011. PT Sheils Flynn Asia merupakan cabang Asia dari Sheils Flynn Landscape Architects LTD yang berpusat di London, UK.

Sebagai salah satu konsultan arsitektur lanskap berstandar internasional, PT Sheils Flynn Asia telah memiliki organisasi, sistem kerja, dan sistem teknologi yang baik. Semua itu didukung dengan staf yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu direktur desain, direktur proyek, administrasi dan keuangan, tim desain, dan tim pendukung.

Tim desain terbagi menjadi arsitek lanskap senior, arsitek lanskap junior, planting specialist, dan spesialis 3D. Sementara itu tim pendukung terdiri dari technician, konsultan teknologi dan informasi, dan office boy. Sistem dan pembagian kerja pada PT Sheils Flynn Asia mengacu pada struktur organisasi tersebut.

Alur komunikasi tidak hanya terjadi dalam intern PT Sheils Flynn Asia, tetapi juga dengan Sheils Flynn UK. Berbagai kebijakan dan keputusan yang diambil berdasarkan hasil diskusi dari direktur Asia dan direktur UK. Selain itu juga beberapa proyek Sheils Flynn UK didistribusikan ke PT Sheils Flynn Asia, sehingga komunikasi yang baik antar kedua perusahaan ini tetap terjaga.

Perusahaan ini juga memiliki sistem teknologi dan informasi yang baik. Dengan menggunakan konsultan ahli di bidangnya, PT Sheils Flynn Asia menerapkan berbagai standar teknologi tersendiri dalam pengerjaan proyeknya. Penerapan teknologi tersebut mendukung dan mempermudah pekerjaan staf dalam menangani suatu proyek.

Proyek yang dibahas pada karya tulis ini ialah proyek perancangan lanskap kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta (A125) dan perancangan lanskap area luar bangunan World Trade Center 2 (A126) yang juga terletak dalam kompleks yang sama. Kedua proyek tersebut terletak di pusat kawasan bisnis Jakarta, yaitu segitiga emas Sudirman – Gatot Subroto – Rasuna Said. Kompleks bisnis dan perkantoran ini dikembangkan oleh PT Jakarta Land yang menjadi klien bagi PT Sheils Flynn Asia dalam kedua proyek tersebut.

Dalam proyek perancangan lanskap Kompleks Metropolitan, PT Sheils Flynn Asia menerapkan konsep shared space sebagai ide dasar desain. Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Hans Monderman, seorang pakar transportasi asal Jerman. Dalam konsep tersebut, berbagai perangkat lalu-lintas dihilangkan. Sebagai gantinya, persepsi dan pandangan user dalam tapak dikontrol dengan dengan berbagai elemen lanskap, seperti bollard, ramp, tangga, pohon, planter, perbedaan material, dan lain-lain.

Selain itu terdapat beberapa permasalahan yang ditemui di tapak yang menjadi dasar perumusan tujuan yang ingin dicapai pada proses desain. Beberapa

(5)

menciptakan komposisi hard dan soft material yang membentuk karakter ruang, penerapan desain yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, dan mengkoordinasikan visi desain terpadu untuk pengembangan seluruh tapak.

Sementara itu dalam perancangan lanskap area luar bangunan World Trade Center 2, PT Sheils Flynn Asia dihadapkan pada keinginan klien untuk mendapatkan sertifikat BCA Green Mark untuk bangunan tersebut. Sertifikat BCA Green Mark merupakan sertifikat yang diberikan kepada bangunan yang memenuhi kriteria sebagai bangunan yang ramah lingkungan. Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Building and Construction Authority, badan otoritas lingkungan asal Singapura.

Dalam mendapatkan sertifikat BCA Green Mark terdapat beberapa kriteria dan syarat yang harus dipenuhi oleh bangunan tersebut. Kriteria-kriteria tersebut terdiri dari berbagai aspek disiplin ilmu, seperti arsitektural, konstruksi, manajamen air, listrik, dan lain-lain, termasuk juga lanskap. Terdapat dua kategori di bidang lanskap dalam kriteria penilaian sertifikasi BCA Green Mark ini. Oleh karena itu, PT Sheils Flynn Asia sebagai salah satu tim dalam proyek tersebut yang bergerak dalam desain lanskapnya memiliki andil dalam pencapaian sertifikat tersebut.

Kata kunci: Kompleks Metropolitan, lanskap kawasan bisnis, shared space, Building and Construction Authority Green Mark

(6)

® Hak Cipta Milik Rizki Ariesetya Marmulyan Gany, IPB, dan PT Sheils Flynn Asia, tahun 2012

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencatumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan penulis, IPB,

dan PT Sheils Flynn Asia.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin penulis, IPB, dan PT Sheils Flynn Asia.

(7)

MELALUI KEGIATAN MAGANG

DI PT SHEILS FLYNN ASIA

RIZKI ARIESETYA MARMULYAN GANY

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Arsitektur Lanskap

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

(8)

Judul : Perancangan Lanskap Kompleks Metropolitan Jakarta Melalui Kegiatan Magang di PT Sheils Flynn Asia

Nama : Rizki Ariesetya Marmulyan Gany

NRP : A44070035

Program Studi : Arsitektur Lanskap

Disetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr. NIP. 196010221986011001

Diketahui,

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA. NIP. 194809121974122001

(9)

Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul Perancangan Lanskap Kompleks Metropolitan Jakarta Melalui Kegiatan Magang di PT Sheils Flynn Asia ini dapat diselesaikan. Skripsi ini dibuat sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana pertanian dari Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Bambang Sulistyantara MAgr sebagai dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini

2. Ibu Vera Dian Damayanti SP MLA dan Ibu Dewi Rezalini Anwar SP MADes sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam perbaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Wahyu Qamara Mugnisjah MAgr sebagai dosen pembimbing akademik penulis selama menjalani studi di Departemen Arsitektur Lanskap

4. Keluarga tercinta, kedua orang tua, adik serta seluruh saudara yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.

5. Seluruh staf PT Sheils Flynn Asia, Pak Iman Prastoto Septadarma, Mas Rahman Andra Wijaya, Mas Dedy Guswandi, Yasmina Azriani, Yttria Ariwahyoedi, Mas Ferdy Kusnadi, Afina Raditya, Hersanti Eko Ratnaningrum, Astri Widoretno, Rezky Krisrachmansyah, Andhika Galih, Mas Deden, Mba Ira Puspa Kencana, Yasmin Indira, Pak Nur, dan Pak Khoer. Terimakasih telah memberikan banyak ilmu, pengetahuan, dan wawasan baru dalam bidang arsitektur lanskap. 6. Direktur Sheils Flynn Landscape Architect LTD, Eoghan Sheils,

Stephen Flynn, dan Kate Collins. Senang dapat mengenal dan bertemu dengan anda, terimakasih atas segala komentar, kritik, dan masukan

(10)

7. Pratiwi Cipta Ningrum, yang telah memberikan semangat, dorongan, dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Rekan-rekan Wisma Klenger, Arief Yusup, Fahmi, Huda, Agus, Febi, Edwina, Guntur, Wondo, Doly, Dade, dan Dimas yang telah menjadi saudara selama 4 tahun ini, semoga persaudaraan kita tetap terjaga. 9. Rekan-rekan arsitektur lanskap angkatan 44 lainnya, Gita Pertiwi,

Julius, Andika, Irfan, Iman, Kharisma, Sadiatul, Tenri Angke, Aldy, Listya, Fika, Syarifah, Caroline Role, Mutiah, Adityo, Anisa, Wenes, Waode, Latifa, Mita, Prinsa, Tia, Lely, Rara, Bulan, Febri, Pirka, Prita, Dyah, Cintya, Ade, Mia, Fyna, Mayang, Leni, Maulina, Yulita, Dewi, Rini, Ilmy, Tania, Yani, Astra, Mega, Mila, dan Lina.

10. Rekan-rekan arsitektur lanskap angkatan 42, 43, 45, dan 46 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih telah mengingatkan dan menyadarkan penulis.

Ucapan yang terakhir penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini baik secara langung maupun tidak langsung yang tidak disebutkan namanya oleh penulis, itu semua karena kekhilafan penulis sebagai manusia biasa. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat dan sebagai bahan pembelajaran ke depannya.

Bogor, April 2012

Rizki Ariesetya Marmulyan Gany A44070035

(11)

Penulis dilahirkan di Kota Bogor pada tanggal 16 April 1989. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari ayahanda Marthanius dan ibunda Mulyani.

Pendidikan awal penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) Kemuning, Kota Bogor. kemudian penulis melanjutkan pendidikan di jenjang sekolah dasar di SD Bina Insani Kota Bogor yang diselesaikan pada tahun 2001. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan menengah di SMP Negeri 4 Kota Bogor pada tahun 2004 dan pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 5 Kota Bogor pada tahun 2007.

Penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007 melalui jalur PMDK pada Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian. Selama menjalankan studinya penulis juga aktif di berbagai organisasi dan kepanitiaan yang ada di lingkungan kampus.

Penulis pernah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (Himaskap) periode 2008 – 2009 dan 2009 – 2010 dalam Divisi Fund Rissing. Berbagai kegiatan kepanitiaan pernah diikuti penulis, seperti Futsal Nasional 2008, Workshop Nasional Arsitektur Lanskap 2010, dan lain-lain. Penulis bersama rekan-rekannya juga pernah mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa 2009 dengan membuat Action Figure berbahan baku kertas bekas.

Penulis memiliki ketertarikan dalam desain dan aplikasi komputer dalam ranah arsitektur lanskap. Oleh karena itu penulis pernah menjadi Asisten Mata Kuliah Konstruksi Bangunan Lanskap pada tahun 2011 dan Komputer Grafik untuk Arsitektur Lanskap pada tahun yang sama.

Dalam mengembangkan bakat dan keterampilannya, penulis melakukan kegiatan magang untuk proses pembuatan skripsi di PT Sheils Flynn Asia, perusahaan konsultan arsitektur lanskap. Di tempat itu penulis mendapat banyak pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan baru di bidang desain dan aplikasi komputer. Penulis juga mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai staf di perusahaan yang sama setelah menjalani kegiatan magangnya dengan tetap menyusun skripsi ini.

(12)

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3 Manfaat ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap ... 4

2.2 Lanskap Kota ... 4

2.3 Ruang Terbuka ... 5

2.4 Roof Garden ... 5

2.4 Perencanaan dan Perancangan ... 7

2.5 Konsultan Lanskap ... 9

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang ... 11

3.2 Metode Magang ... 13

3.3 Batasan Magang ... 14

BAB 4 KONDISI UMUM PT SHEILS FLYN ASIA 4.1 Profil Perusahaan ... 15

4.2 Manajemen Studio ... 20

4.2.1 Fasilitas studio ... 20

4.2.2 Sistem penyimpanan data ... 22

4.2.3 Sistem penamaan file ... 25

4.3 Manajemen Proyek ... 27

4.3.1 Sistem kerja dan penanganan proyek ... 27

(13)

5.1 Kondisi Umum Tapak ... 30

5.2 PT Jakarta Land ... 34

5.3 Building and Construstion Authority Green Mark ... 35

5.4 Proses Perancangan ... 42

5.4.1 Tahap persiapan (inception) ... 42

5.4.2 Tahap riset dan analisa (research and analysis) ... 43

5.4.2.1 Kompleks Metropolitan (proyek A125) ... 44

5.4.2.2 World Trade Center 2 (proyek A126) ... 57

5.4.3 Tahap desain konsep (concept design) ... 60

5.4.3.1 Zona penerimaan ... 63

5.4.3.2 Zona rute 1 ... 68

5.4.3.3 Zona rute 2 ... 74

5.4.3.4 Zona rekreasi ... 77

5.4.4 Tahap pengembangan desain (design development) ... 78

5.4.4.1 Zona penerimaan ... 80

5.4.4.2 Zona rute 1 ... 86

5.4.4.3 Zona rute 2 ... 97

5.4.4.4 Zona lapangan parkir ... 109

5.4.4.5 Zona World Trade Center 2 (proyek A126) ... 119

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ... 142

6.2 Saran ... 143

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jadwal Kegiatan Magang ... 12

2. Jenis, Bentuk, dan Sumber Data ... 14

3. Fasilitas Hardware PT Sheils Flynn Asia ... 20

4. Fasilitas Software PT Sheils Flynn Asia ... 21

5. Kriteria Penilaian Building and Construction Authority Green Mark ... 38

6. Alokasi Poin Green Plot Ratio (GnPR) ... 41

7. Data Ruang Parkir tiap Tahap ... 110

8. Standar Desain Area Parkir ... 111

9. Data Desain Vegetasi Kompleks Metropolitan ... 118

10. Data Desain Vegetasi Area World Trade Center 2 ... 138

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Peta Lokasi Magang ... 11

2. Struktur Organisasi Perusahaan PT Sheils Flynn Asia (Periode 2012) .... 18

3. Downham Market Town Center ... 19

4. Ipswich Shared Space ... 19

5. Milton Creek, Seattingboard ... 19

6. BSD City Park ... 19

7. Peta Lokasi Kompleks Metropolitan Jakarta ... 30

8. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta ... 32

9. Kondisi Tapak Kompleks Metropolitan Jakarta (Welcome Area) ... 33

10. Kondisi Tapak Kompleks Metropolitan Jakarta - Wisma Metropolitan 1 ... 33

11. Kondisi Tapak Kompleks Metropolitan Jakarta - Wisma Metropolitan 2 ... 34

12. Kondisi Tapak Kompleks Metropolitan Jakarta - Lapangan Parkir ... 34

13. Peta Dasar Kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta ... 45

14. Ketidaksesuaian Peta Dasar dan Kondisi di Lapang ... 46

15. Ketidakteraturan Pola Sirkulasi dan Parkir Kendaraan ... 48

16. Gerbang Tengah (Pintu Masuk Kompleks Metropolitan Jakarta) ... 48

17. Gerbang Samping (Pintu Keluar Kompleks Metropolitan Jakarta) ... 49

18. Kepadatan Area Penerimaan (Entrance) ... 49

19. Rendahnya Kualitas Area Sosial ... 50

20. Kualitas Jalur Pejalan Kaki yang Kurang Memadai ... 51

21. Degradasi Vegetasi Kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta ... 52

22. Pintu Masuk (Entrance) Pejalan Kaki ... 53

23. Pintu Masuk ke dalam Gedung ... 54

24. Area Sosial di dalam Tapak ... 54

25. Area Sosial di luar Tapak ... 55

26. Sirkulasi Pejalan Kaki ... 55

(16)

28. Sirkulasi Kendaraan dan Area Konflik ... 56

29. Kondisi Level Struktur Area World Trade Center 2 ... 59

30. Rencana Jalur Sirkulasi Pemadam Kebakaran ... 59

31. Rencana Bangunan Pelayanan Kelistrikan ... 60

32. Preliminary Master Plan Kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta ... 64

33. Site Plan Kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta Tahap Desain Konsep ... 65

34. Site Plan Zona Penerimaan Tahap Desain Konsep ... 66

35. Detail Site Plan Zona Penerimaan Tahap Desain Konsep ... 67

36. Ilustrasi Konsep 3 Dimensi Zona Penerimaan: Area Kafetaria Wisma Metropolitan 1 ... 69

37. Ilustrasi Konsep 3 Dimensi Zona Penerimaan: Area Kafetaria Wisma Metropolitan 2 ... 70

38. Site Plan Zona Rute 1 Tahap Desain Konsep ... 71

39. Detail Site Plan Zona Rute 1 Tahap Desain Konsep ... 72

40. Ilustrasi Konsep 3 Dimensi Zona Rute 1: Link Timur dan Lapangan Parkir Utara ... 73

41. Site Plan Zona Rute 2 Tahap Desain Konsep ... 74

42. Detail Site Plan Zona Rute 2 Tahap Desain Konsep ... 75

43. Ilustrasi Konsep 3 Dimensi Zona Rute 2: Link Selatan dan Lapangan Parkir Selatan ... 76

44. Site Plan Zona Rekreasi Tahap Desain Konsep ... 77

45. Site Plan Kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta Tahap Pengembangan Desain ... 79

46. Site Plan Zona Penerimaan Tahap Pengembangan Desain ... 81

47. Detail Site Plan Zona Penerimaan Tahap Pengembangan Desain ... 82

48. Ilustrasi 3 Dimensi Crossover WM 2 – WTC 1 ... 83

49. Ilustrasi 3 Dimensi Crossover WM 1 – WM 2 ... 83

50. Hard Material Zona Penerimaan ... 84

51. Soft Material Zona Penerimaan ... 86

52. Ilustrasi 3 Dimensi Vegetasi Zona Penerimaan ... 86

(17)

54. Detail Site Plan Zona Rute 1 Tahap Pengembangan Desain ... 88

55. Ilustrasi 3 Dimensi Link Utara ... 89

56. Aplikasi Floor Hardener ... 90

57. Ilustrasi 3 Dimensi Path Island ... 91

58. Ilustrasi 3 Dimensi Teras Kafe Wisma Metropolitan 1 ... 92

59. Titik Pandang Seseorang ketika Duduk ... 93

60. Area Pandang Seseorang ketika Duduk ... 93

61. Ilustrasi 3 Dimensi Gerbang Masuk Area Lapangan Parkir Utara ... 95

62. Cyrtostachis renda (Palem Merah) ... 95

63. Soft Material Zona Rute 1 ... 96

64. Site Plan Zona Rute 2 Tahap Pengembangan Desain ... 97

65. Detail Site Plan Zona Rute 2 Tahap Pengembangan Desain ... 98

66. Ilustrasi 3 Dimensi Pintu Masuk Selatan Pejalan Kaki ... 99

67. Ilustrasi 3 Dimensi Pintu Masuk Selatan Kendaraan ... 99

68. Ilustrasi 3 Dimensi Reserved Parking Selatan ... 101

69. Ilustrasi 3 Dimensi Struktur Area Masuk World Trade Center 2 ... 102

70. Rasio Jarak dan Tinggi Bangunan Kurang dari 1 Memberi Kesan Tertutup dan Tidak Nyaman ... 103

71. Ilustrasi 3 Dimensi Covered Walkway Mengurangi Kesan Tertutup dan Tidak Nyaman dari Bangunan Tinggi di Sekelilingnya ... 103

72. Ilustrasi 3 Dimensi Area Teras Kafe Wisma Metropolitan 2 ... 104

73. Ilustrasi 3 Dimensi Ramp dan Tangga Area Teras Kafe Wisma Metropolitan 2 ... 104

74. Perbandingan Jarak Horizontal Tangga dan Ramp ... 105

75. Ilustrasi 3 Dimensi Gerbang Masuk Area Reserved Parking Selatan ... 106

76. Ilustrasi 3 Dimensi Drop Off Selatan ... 108

77. Soft Material Zona Rute 2 ... 108

78. Ilustrasi 3 Dimensi Zona Rute 2 ... 109

79. Site Plan Zona Lapangan Parkir Utara dan Selatan Tahap Pengembangan Desain ... 111

80. Detail Site Plan Area Lapangan Parkir Utara Tahap Pengembangan Desain ... 112

(18)

81. Detail Site Plan Area Lapangan Parkir Selatan

Tahap Pengembangan Desain ... 113

82. Standar Desain Area Parkir ... 114

83. Dimensi Desain Area Parkir Kompleks Metropolitan ... 114

84. Dimensi Desain Area Parkir Berdasarkan Standar ... 115

85. Ilustrasi 3 Dimensi Area Parkir Utara ... 116

86. Ilustrasi 3 Dimensi Area Parkir Selatan ... 116

87. Ilustrasi 3 Dimensi Gerbang Masuk Area Parkir Selatan ... 117

88. Soft Material Zona Lapangan Parkir ... 117

89. Site Plan Zona World Trade Center 2 ... 120

90. Hard Material Area Drop Off WTC 2 ... 122

91. Soft Material Area Drop Off WTC 2 ... 122

92. Ilustrasi 3 Dimensi Area Drop Off World Trade Center 2 ... 123

93. Potongan E Area Drop Off World Trade Center 2 ... 124

94. Potongan F Area Drop Off World Trade Center 2 ... 125

95. Penempatan Planter dan Bench pada Struktur Kolom ... 127

96. Penempatan Elemen Pohon Roof Garden ... 127

97. Hard Material Area Podium ... 128

98. Soft Material Area Podium Barat WTC 2 ... 128

99. Ilustrasi 3 Dimensi Area Podium Barat 1 ... 129

100. Ilustrasi 3 Dimensi Area Podium Barat 2 ... 130

101. Potongan A Area Podium Barat ... 131

102. Potongan B Area Podium Barat ... 132

103. Ilustrasi 3 Dimensi Area Podium Selatan ... 134

104. Ilustrasi 3 Dimensi Area Podium Timur ... 135

(19)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan lain-lain. Selain itu Indonesia juga memiliki banyak kota yang sedang mengalami perkembangan dan pembangunan, seperti Bogor, Tanggerang, Bekasi, Surakarta, dan lain-lain.

Perkembangan kota-kota tersebut terlihat dari semakin meningkatnya pembangunan kota sebagai akibat pertumbuhan aktivitas masyarakatnya. Pembangunan tersebut berupa pembangunan pemukiman, perkantoran, area komersial, dan lain-lain. Suatu kota menjadi tempat masyarakat menyandarkan kehidupannya, sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat harus dapat dipenuhi oleh suatu kota. Kebutuhan masyarakat tersebut, antara lain kebutuhan tempat tinggal, sumber penghasilan, pusat perdagangan, pendidikan, area sosialisasi dan interaksi, ruang terbuka, dan lain-lain.

Pertumbuhan manusia di perkotaan yang semakin cepat senantiasa diiringi oleh tuntutan sarana dan prasarana kota, fasilitas, dan pelayanan kehidupan dan kegiatannya (Hakim dan Utomo, 2002). Salah satu pembangunan yang semakin pesat terjadi adalah pembangunan kawasan bisnis atau perkantoran. Pembangunan tersebut menjadi hal yang penting karena merupakan tempat sumber penghasilan bagi warga kota. Semakin tingginya pembangunan kawasan bisnis menunjukkan semakin pesatnya pertumbuhan aktivitas masyarakat di kota tersebut.

Jakarta sebagai ibu kota, memiliki pusat-pusat kawasan bisnis yang memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat, seperti kawasan segitiga emas Sudirman – Gatot Subroto – Rasuna Said, kawasan Kemayoran, Menteng, dan lain-lain. Salah satu kawasan bisnis yang terdapat di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta adalah kawasan bisnis Kompleks Metropolitan Jakarta.

Kompleks Metropolitan berada di Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan salah satu jalan protokol di Jakarta dan menjadi kawasan bisnis yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan termasuk ke dalam kawasan segitiga emas Jakarta (Sudirman – Gatot Subroto – Rasuna Said). Kawasan Kompleks

(20)

Metropolitan terdiri dari 3 gedung perkantoran, yaitu Wisma Metropolitan 1, Wisma Metropolitan 2, dan World Trade Center 1 (WTC 1). Saat ini PT Jakarta Land sebagai pengembang sedang membangun gedung baru, yaitu World Trade Center 2 (WTC 2) yang juga berada di dalam kawasan kompleks yang sama.

Sebagai kawasan bisnis terpadu yang terdiri dari beberapa gedung, penataan lanskap Kompleks Metropolitan haruslah baik untuk menunjang kelangsungan aktivitas seluruh user di kawasan tersebut. Selain itu, dalam pembangunan gedung World Trade Center 2, PT Jakarta Land sebagai pengembang menginginkan adanya sertifikat Building and Construction (BCA) Green Mark untuk bangunan tersebut. BCA Green Mark merupakan sertifikat yang diberikan kepada bangunan yang telah memenuhi kriteria untuk dikatakan sebagai bangunan yang ramah lingkungan.

Salah satu kriteria dalam penilaian BCA Green Mark adalah penilaian sistem irigasi dan lanskap serta greenery provision atau tingkat penghijauan tapak. Kedua hal tersebut terkait erat dalam aspek desain lanskap dari area bangunan, sehingga diperlukan suatu ide perancangan yang dapat mengakomidir keinginan pengembang tersebut. Saat ini telah terdapat beberapa sertifikasi bangunan ramah lingkungan, seperti Gren Building Council, Leadership in Energy and Enviromental Design (LEED), BCA Green Mark, dan lain-lain. Pemilihan sertifikasi BCA Green Mark yang dikeluarkan oleh otoritas lingkungan Singapura, didasarkan pada kesamaan geografis Indonesia dan Singapura serta kedekatan tim proyek dimana Aedas Pte Ltd sebagai perancang utama bangunan WTC 2 juga berasal dari Singapura.

PT Sheils Flynn Asia yang merupakan salah satu konsultan arsitektur lanskap berskala internasional menjadi salah satu perusahaan yang terlibat dalam penataan ulang lanskap kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta (proyek A125) dan pembuatan desain lanskap area World Trade Center 2 (proyek A126). Selain merancang ulang penataan lanskap kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta, PT Sheils Flynn Asia juga dihadapkan pada perancangan lanskap area World Trade Center 2 yang diproyeksikan untuk mendapatkan sertifikat BCA Green Mark, sehingga desain yang diajukan harus dapat memenuhi berbagai kriteria dalam penilaian BCA Green Mark tersebut.

(21)

PT Sheils Flynn Asia memiliki kredibilitas dan profesionalisme yang baik dalam penanganan berbagai proyek lanskap. Oleh karena itu melalui kegiatan magang yang dilakukan di PT Sheis Flynn Asia dalam kedua proyek tersebut diharapkan dapat digali pengetahuan dan pengalaman tentang perancangan lanskap suatu kawasan bisnis/perkantoran, serta keterampilan dalam membuat desain yang ramah lingkungan pada kawasan perkantoran tersebut.

1.2 Tujuan

Secara umum kegiatan magang ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, serta keterampilan mahasiswa dalam proses perancangan suatu lanskap pada kawasan bisnis atau perkantoran. Secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk:

1. Mempelajari sistem dan proses bekerja PT Sheils Flynn Asia

2. Mempelajari proses perancangan lanskap kawasan perkantoran dan lanskap bangunan yang ramah lingkungan sesuai kriteria BCA Green Mark

3. Mempelajari desain PT Sheils Flynn Asia pada tapak Kompleks Metropolitan Jakarta

4. Melatih jiwa profesionalisme mahasiswa sebagai calon arsitek lanskap

1.3 Manfaat

Dengan kegiatan magang ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa dalam menghadapi lapangan pekerjaan di bidang arsitektur lanskap

2. Sebagai bahan pembelajaran dalam perancangan lanskap kawasan perkantoran dan lanskap bangunan yang ramah lingkungan sesuai kriteria BCA Green Mark

3. Pengaplikasian dan penerapan ilmu yang telah dipelajari dalam kegiatan magang.

(22)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lanskap

Menurut Simonds (2006), lanskap adalah bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. Lanskap terdiri dari lanskap alami dan lanskap buatan. Lanskap alami terdiri dari bukit, pasir, padang rumput, gunung, danau, laut, bukit, jurang, hutan, sungai, kolam, rawa,lembah dan padang pasir. Lanskap buatan merupakan lanskap alami yang telah mengalami modifikasi yang dilakukan oleh manusia. Menurut Christansen (2005), lanskap merupakan bentukan lahan suatu kawasan yang berupa sekelompok ekosistem pada suatu area dengan batas-batas lahan yang dapat dikenali.

2.2 Lanskap Kota

Kota umumnya dipahami sebagai suatu pusat kawasan yang relatif besar atau penting (Newman dan Jennings, 2008). Menurut Irwan (2005), kota adalah suatu pusat pemukiman penduduk yang besar dan luas. Dalam suatu kota terdapat beragam kegiatan ekonomi, politik sosial, dan budaya. Selain itu menurut Christansen (2005), urban merupakan suatu kawasan perkotaaan yang pada umumnya terdiri dari bangunan dan komponen-komponennya.

Menurut Simonds (2006), kota merupakan suatu kawasan yang besar dan padat yang merupakan tempat manusia beraktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Suatu kota memiliki pembagian diagram ruang dengan fungsinya masing-masing, sehingga terciptanya pemanfaatan kota yang baik. Simonds (2006) menjelaskan tentang pembagian diagram ruang kawasan kota yang terdiri dari pusat kota (Center City), bagian dalam kota (Inner City), bagian luar kota (Outer City), dan area pinggiran kota (Suburbs).

Bagian pusat kota (Center City) merupakan area pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan, perindustrian, komunikasi, kebudayaan, serta fasilitas-fasilitas umum lainnya. Bagian dalam kota (Inner City) merupakan bagian dalam suatu kota yang berperan dalam penyedia jasa berupa tenaga kerja serta fasilitas

(23)

umum lainnya sebagai penunjang kehidupan suatu kota, terdapat pula penyediaan jasa perumahan (housing).

Bagian luar kota (Outer City) merupakan kawasan yang menyediakan ruang yang cukup luas sebagai pusat aktivitas kota yang tersusun rapat dengan berbagai tipe bersama dengan lingkungan kediaman yang saling berhubungan dan terintegrasi dengan tempat perbelanjaan dan tempat pelayanan.

Area pinggiran kota (Suburbs) merupakan kawasan yang masih berada dalam suatu kota yang letaknya berada di pinggiran atau batas tepi suatu kota. Pada area ini biasanya dimanfaatkan sebagai kawasan hijau, lahan tanaman produksi pertanian, hutan, dan preservasi.

2.3 Ruang Terbuka

Menurut Christansen (2005), ruang merupakan suatu area tertentu baik di dalam maupun di luar ruangan yang dibatasi oleh pembatas yang tegas, seperti dinding, pagar, semak, bangunan, pepohonan, dan pembatas lainnya. Ruang terbuka terbagi menjadi ruang terbuka hijau dan yang tidak. Ruang terbuka hijau kota merupakan suatu komunitas vegetasi berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitarnya, berbentuk jalur, menyebar, ataupun bergerombol yang menimbulkan lingkungan yang sehat, suasana nyaman, sejuk, dan estetis (Irwan, 2005).

Dalam suatu kota, ruang terbuka merupakan suatu tapak atau area yang tidak tertutupi oleh bangunan, jalan, area parkir, dan lainnya baik bentukan yang memiliki konstruksi maupun bersifat alami. Lebih jauh Christansen menjelaskan aplikasi dari suatu ruang terbuka kota dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya taman, area rekreasi, plaza, kawasan bernuansa alami, dan lain-lain.

2.4 Roof Garden

Dalam kurun waktu 50 tahun ke belakang, perkembangan pembangunan taman atap (roof garden) semakin meningkat di berbagai belahan dunia, baik sebagai ruang privat maupun ruang publik (Osmundson, 1999). Lebih jauh Osmundson mengatakan bahwa taman atap telah terdapat pada masa prasejarah,

(24)

yaitu adanya The ziggurats of ancient di Mesopotamia, hingga The hanging garden di Babylonia yang terdapat pada tahun 600 – 290 SM.

Menurut Osmundson (1999) terdapat beberapa manfaat dan keuntungan dengan adanya roof garden pada suatu bangunan, diantaranya:

1. Keuntungan ekonomi

Dengan adanya roof garden pada suatu bangunan akan memberikan keuntungan secara ekonomi bagi bangunan atau gedung tersebut. Sebagai contoh, roof garden pada suatu hotel akan meningkatkan kualitas kenyamanan hotel tersebut yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah orang yang menginap di hotel tersebut. Demikian juga halnya pada bangunan perkantoran, retail, dan lain-lain yang akan menarik orang untuk menyewa tempat di bangunan tersebut, termasuk juga menarik minat pengunjung ke bangunan tersebut.

2. Keuntungan sosial

Keberadaan roof garden sebagai ruang terbuka yang terletak di atas suatu bangunan tentunya memberikan kesan yang berbeda dengan ruang terbuka di dasar bangunan. Roof garden memberikan kesan yang lebih tenang, jauh dari kebisingan jalan, keramaian, dan memberikan pemandangan ke dasar lingkungan di sekelilingnya. Hal ini memberikan ruang bersosialisasi yang lebih nyaman bagi masyarakat dan pengunjung.

3. Keuntungan lingkungan

Masalah lingkungan di perkotaan yang saat ini terjadi karena semakin tingginya penutupan lahan perkotaan oleh perkerasan dapat direduksi oleh adanya roof garden. Suhu kota yang lebih panas disebabkan oleh penutupan lahan kota oleh material perkerasan seperti paving, aspal, beton, dan lain-lain. Hal ini merefleksikan panas matahari ke area di atasnya. Dengan penutupan atap bangunan oleh vegetasi maka dapat mereduksi perefleksian panas matahari tersebut. Roof garden juga bermanfaat dalam penyimpanan air, air hujan yang turun dapat diserap oleh vegetasi dan media tanam sehingga aliran permukaan yang biasa terjadi di atap bangunan menjadi berkurang dan meminimilisasi terbuangnya air secara percuma.

(25)

2.4 Perencanaan dan Perancangan

Menurut Nurisjah dan Pramukanto (1990), merencana adalah kegiatan memecahkan masalah dan proses pengambilan keputusan. Dengan kata lain perencanaan ialah proses pemikiran suatu ide ke arah bentuk nyata. Dalam dunia arsitektur lanskap, perencanaan berarti tindakan menata dan menyatukan berbagai penggunaan lahan berdasarkan pengetahuan teknis lahan dan kualitas estetiknya untuk mendukung fungsi yang akan dikembangkan pada lahan itu.

Perancangan merupakan tahapan lanjut dari perencanaan. Menurut Laurie (1984), perancangan menekankan pada seleksi komponen-komponen rancangan, bahan-bahan, tanaman, dan kombinasinya sebagai pemecahan masalah yang ada dalam rencana tapak.

Dalam perancangan suatu lanskap terdapat prinsip-prinsip yang mendasarinya, yaitu:

1. Unity (kesatuan), merupakan kesatuan seluruh elemen lanskap. Dapat diciptakan dengan pengulangan (repetition), penggunaan grid, dan tema.

2. Balance (keseimbangan), berupa keseimbangan dalam skala, proporsi, bentuk, dan posisi. Keseimbangan tercipta melalui pengaturan secara simetri, asimetri, maupun radial.

3. Emphasis (penekanan), menghadirkan dominasi maupun suatu kontras pada suatu lanskap. Emphasis dapat diciptakan melalui pengarahan, pengaturan letak, kontras terhadap elemen, dan variasi ukuran maupun jumlah.

Menurut Booth (1983), proses perancangan terdiri dari:

1. Project acceptance, terjadi kesepakatan mengenai proposal kerjasama proyek antara arsitek lanskap dengan klien.

2. Studi dan analisis, pengumpulan data yang terkait tapak proyek yang meliputi:

a. Persiapan peta dasar b. Inventarisasi dan analisis c. Wawancara dengan klien d. Pengembangan program

(26)

3. Desain

a. Diagram fungsi ideal, permulaan dari pembuatan grafis suatu desain untuk mengidentifikasi hubungan yang paling tepat antara fungsi usulan pertama dengan rung desain/perancangan. b. Diagram hubungan tapak, mengadopsi hubungan yang telah

terbentuk dari diagram fungsi untuk mengetahui kondisi tapak tersebut.

c. Peta konsep, pengembangan langsung dari diagram hubungan tapak dengan adanya pembagian ke dalam beberapa penggunaan yang spesifik pada area tersebut.

d. Studi bentuk perancangan

e. Preliminary design, semua elemen desain dimasukkan dan dipelajari kesatuan antara berbagai elemen tersebut

f. Master plan, perbaikan atau penghalusan dari desain awal g. Schematic design, sampai pada desain detail yang dalam h. Design Development, konsentrasi terhadap detail penampilan

dan kesatuan material.

4. Gambar kerja, media komunikasi dalam pembangunan semua elemen dalam proyek, meliputi:

a. Layout plan b. Grading plan c. Planting plan d. Construction detail

5. Pelaksanaan (Implementation), tahap pembangunan proyek oleh kontraktor dengan pemantauan oleh arsitek lanskap

6. Post construction evaluation, observasi dan analisis proyek untuk mengetahui perkembangannya.

7. Maintenance, pengelolaan atau pemeliharaan lanskap yang telah selesai dibangun.

(27)

2.5 Konsultan Lanskap

Menurut Sekretaris Daerah DKI Jakarta dalam Suwita (2004), jasa konsultan ialah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai bidang guna mencapai sasaran tertentu yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa. Penggolongan penyedia jasa konsultasi sebagai berikut:

1. Usaha kecil, untuk pengadaan sampai dengan nilai Rp 200.000.000,00 2. Perusahaan menengah, untuk pengadaan dengan nilai Rp

200.000.000,00 s.d. Rp 1.000.000.000,00

3. Perusahaan besar, untuk pengadaan dengan nilai: a. Di atas Rp 1.000.000.000,00

b. Di atas Rp 2.000.000.000,00 wajib bekerjasama dengan usaha/koperasi kecil atau perusahaan/koperasi menengah di wilayah propinsi atau kabupaten/kota setempat.

4. Perusahaan asing, untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp 2.000.000.000,00 dan wajib bekerjasama dengan perusahaan nasional dalam bentuk kemitraan, subkontrak, dan lain-lain.

5. Penyedia jasa yang melaksanakan jasa konsultasi sampai dengan nilai Rp 1.000.000.000,00 diusahakan diprioritaskan untuk usaha/koperasi kecil atau perusahaan/koperasi menengah setempat.

Menurut Gold (1980), konsultan merupakan perusahaan swasta yang bekerja untuk klien dalam suatu tim dari berbagai disiplin ilmu pada suatu proyek lanskap, kredibilitas suatu konsultan diperoleh berdasarkan referensi klien sebelumnya. Konsultan lanskap berperan sebagai profesional yang memiliki kompetensi atau kemampuan teknik dalam bidang desain pada suatu proyek lanskap.

Ruang lingkup Konsultan Arsitektur Lanskap yang terutama yaitu: 1. Riset dan analisis proyek

2. Rekomendasi perencanaan tapak

3. Analisa dan rekomendasi tentang hal-hal yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan disiplin ilmu arsitektur lanskap

(28)

5. Analisa proyeksi pertumbuhan dan perubahan serta pertimbangan dan efek-efeknya

6. Persyaratan filosofi perancangan proyek 7. Survey peraturan

8. Analisa biaya pembangunan arsitektur lanskap, studi perawatan 9. Ketersediaan dan regionalitas kawasan lahan

(29)

BAB 3

METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Magang

Kegiatan magang perancangan lanskap kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta ini dilakukan di PT Sheils Flynn Asia yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Bogor (Gambar 1). Waktu pelaksanaan magang berlangsung selama 4 bulan, yaitu dari Bulan Maret hingga Bulan Juni 2011 (Tabel 1).

Peta Indonesia Peta Kota Bogor

Lokasi Magang (PT Sheils Flynn Asia)

Keterangan: Tanpa Skala Gambar 1 Peta Lokasi Magang

(30)

Tabel 1 Jadwal Kegiatan Magang

Jenis Kegiatan

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kegiatan Inti Persiapan Survey lapang Pengumpulan data Riset dan analisis Konsep

Pengembangan desain Pembuatan gambar kerja Kegiatan Penunjang

Pengenalan lembaga kerja

Pengenalan administrasi dan proses kerja

(31)

3.2 Metode Magang

Metode magang yang digunakan dalam kegiatan magang ini ialah dengan mempelajari dan berpartisipasi aktif dalam proses perancangan lanskap kawasan Kompleks Metropolitan Jakarta dalam lingkup kegiatan pengumpulan data dan kegiatan studio di PT Sheils Flynn Asia, melalui penelusuran pustaka serta wawancara dengan pihak PT Sheils Flynn Asia. Dalam pelaksanaannya kegiatan dilakukan berdasarkan jadwal kegiatan yang telah dibuat PT Sheils Flynn Asia.

Secara lebih rinci, metode magang untuk kegiatan perancangan di PT Sheils Flynn Asia dilakukan dengan cara:

1. Partisipasi aktif dalam kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan, terutama pada kegiatan perancangan di studio

2. Melakukan kunjungan lapang pada tapak Kompleks Metropolitan Jakarta

3. Melakukan studi pustaka terkait desain yang diterapkan dalam proses perancangan lanskap Kompleks Metropolitan Jakarta

4. Mempelajari karya-karya desain dari PT Sheils Flynn Asia 5. Mengenal kelembagaan PT Sheils Flynn Asia

6. Pengenalan adminitrasi dan proses kerja di PT Sheils Flynn Asia. Metode yang digunakan PT Sheils Flynn Asia dalam kegiatan perancangan antara lain:

1. Tahap persiapan (inception), meliputi pembuatan proposal yang berisikan perumusan tujuan, program, dan informasi lain yang mendukung

2. Tahap riset dan analisa (research and analysis), berupa pengumpulan data-data lapang, kondisi fisik, sosial, serta potensi dan kendala tapak (Tabel 2)

3. Tahap desain konsep (concept design), merupakan tahapan pembuatan masterplan dan ilustrasi area-area utama

4. Tahap pengembangan desain (design development), dilakukan pembuatan siteplan beserta penyempurnaannya, potongan dan gambar ilustrasi berbagai area

(32)

5. Tahap pembuatan gambar kerja (production documentation), berupa pembuatan gambar-gambar detail konstruksi, penggunaan material, serta rencana penanaman.

Tabel 2 Jenis, Bentuk, dan Sumber Data

Jenis Data Bentuk Data Sumber

Kelembagaan

Legalitas perusahaan Deskriptif PT Sheils Flynn Asia

Struktur Organisasi Bagan/Diagram PT Sheils Flynn Asia

Sistem kerja Deskriptif PT Sheils Flynn Asia

Jadwal kerja Deskriptif PT Sheils Flynn Asia

Bahan dan Alat Deskriptif PT Sheils Flynn Asia

Metode kerja Deskriptif PT Sheils Flynn Asia

Tenaga kerja Deskriptif PT Sheils Flynn Asia

Proyek

Owner Deskriptif PT Sheils Flynn Asia

Orientasi, letak, dan luas Spasial PT Sheils Flynn Asia

Tata Guna Lahan Spasial Pemerintah Daerah

Hidrologi Spasial PT Sheils Flynn Asia

Vegetasi Spasial PT Sheils Flynn Asia

Topografi Spasial PT Sheils Flynn Asia

View Spasial PT Sheils Flynn Asia

3.3 Batasan Magang

Batasan pada kegiatan magang ini adalah pada ruang lingkup struktur manajemen kelembagaan dan sistem kerja perusahaan konsultan lanskap PT Sheils Flynn Asia. Serta pada tahapan proses pekerjaan dalam lingkup pengumpulan data dan kegiatan desain dalam studio sampai dengan tahap pengembangan desain yang dilakukan oleh PT Sheils Flynn Asia.

(33)

BAB 4

KONDISI UMUM PT SHEILS FLYNN ASIA

4.1 Profil Perusahaan

PT Sheils Flynn Asia merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang konsultasi desain. Proyek-proyek PT Sheils Flynn Asia meliputi pekerjaan kebijakan dan konservasi, studi kelayakan, skema restorasi lanskap, serta desain dan implementasinya. PT Sheils Flynn Asia merupakan cabang dari konsultan lanskap asal Inggris, Sheils Flynn Landscape Architects LTD.

Sheils Flynn Landscape Architects LTD yang bertempat di London, UK tidak hanya menangani proyek-proyek yang berada di UK saja, tetapi juga proyek-proyek yang berada di kawasan Asia. Oleh karena itu Sheils Flynn Landscape Architectcs mendirikan kantor cabang yang bertempat di Asia, yaitu Indonesia.

PT Sheils Flynn Asia berdiri sejak tahun 2001, saat ini beralamat di Kebun Raya Bogor, Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Kota Bogor. Perusahaan ini dipimpin oleh dua orang direktur, yaitu Iman Prastoto Septadarma dan Rahman Andra Wijaya. Dalam setiap pengambilan keputusan serta kebijakan PT Sheils Flynn Asia harus berdasarkan perundingan dan persetujuan dengan direktur utama Sheils Flynn Landscape Architects LTD, yaitu Eoghan Sheils, Stephen Flynn, dan Kate Collins.

Selain menangani proyek di kawasan Asia, PT Sheils Flynn Asia juga mendapatkan distribusi proyek yang berasal dari UK, sehingga komunikasi dan hubungan antara Sheils Flynn UK dan Asia menjadi hal yang sangat penting dalam keberlanjutan proyek dan perusahaan. Berikut profil singkat PT Sheils Flynn Asia:

Kantor Pusat : Sheils Flynn Landscape Architects LTD. Alamat : London Studio

9 Leinster Avenue

London, United Kingdom SW14 7JW

(34)

Telp. : +44 (0)208 8765024 Fax. : +44 (0)208 8766627 Email : london@sheilsflynn.com Web : http://www.sheilsflynn.com Norfolk Studio

Bank House High Street Docking Norfolk PE 31 8 PN England Telp. : +44 1485 518304 Fax. : +44 1485 518303

Email : norfolk@sheilsflynn.com Web : http://www.sheilsflynn.com Direktur Utama : Eoghan Sheils BA (Hons) Dip LA

Kate Collins MA MLA MLAUD Stephen Flynn BLArch (Hons) Kantor Asia : PT Sheils Flynn Asia

Alamat : Kebun Raya Bogor Jl. Ir. H. Juanda No. 13

Bogor 16122 Jawa Barat – Indonesia Telp. : +62 251 310945

Fax. : +62 251 306016 Email : asia@sheilsflynn.com

Web : http://www.sheilsflynnasia.com Direktur Desain : Iman Prastoto Septadarma

Direktur Proyek : Rahman Andra Wijaya

Selain kedua direktur tersebut, PT Sheils Flynn Asia memiliki struktur organisasi dan formasi yang lengkap dalam mendukung setiap pekerjaannya, seperti staf administrasi, marketing, dan keuangan, tim desain, tim pendukung, dan office boy.

Staf administrasi, marketing, dan keuangan bertugas dalam hal yang berhubungan dengan pengaturan jadwal meeting, kesekretariatan, dan pengaturan keuangan. Tim desain terdiri dari arsitek lanskap senior, arsitek lanskap junior, dan planting specialist, sebelumnya terdapat pula spesialisasi grafis dan 3

(35)

dimensi, akan tetapi saat ini belum terdapat staf yang mengisi posisi tersebut. Tim desain bertanggung jawab dalam pengerjaan desain suatu proyek.

Tim pendukung terdiri dari bagian technician dan konsultan Teknologi dan Informasi (IT). Technician bertugas membantu pekerjaan tim desain dalam pembutan berbagai gambar. Konsultan IT bertanggung jawab terhadap kinerja dan jalannya fasilitas studio, pengelolaan sistem server, software, dan hardware yang terdapat di PT Sheils Flynn Asia.

Secara umum, struktur organisasi perusahaan PT Sheils Flynn Asia telah cukup lengkap dalam menunjang pengerjaan proyek-proyek lanskap. Akan tetapi jumlah tenaga pendukung, yaitu technician yang bertugas dalam membantu pekerjaan tim desain kurang memadai. Dengan hanya terdapatnya satu staf technician, maka menyebabkan berkurangnya efektifitas pekerjaan tim desain, karena tidak semua anggota tim mendapatkan bantuan dari technician.

Selain itu penggabungan tugas administrasi, marketing, dan keuangan kepada satu orang staf dapat menurunkan kinerja staf tersebut. Konsentrasi pekerjaan dapat terpecah dan menyebabkan efektifitas pekerjaan pun menurun. Oleh karena itu perlu adanya pemisahan tugas antara bagian administrasi dan marketing dengan bagian keuangan. Struktur organisasi PT Sheils Flynn Asia lebih jelasnya pada Gambar 2.

PT Sheils Flynn Asia tidak hanya menangani proyek yang berada di Indonesia, tetapi juga di beberapa tempat di luar negeri. Beberapa contoh karya PT Sheils Flynn Asia yang terdapat di Indonesia antara lain, Vajra Villas Bali, Garuda Wisnu Kencana Bali, Kebun Raya Balikpapan, Lonsum Botanical Garden Sei Merah Medan, Sculpture Park Bandung, Sekolah Alam Cikeas, Resort Villa dan Spa Pradha Bali, Tiger Conservation Centre Taman Safari Indonesia, dan lain-lain. Beberapa karya PT Sheils Flynn Asia yang berlokasi di luar negeri antara lain, Riverside Regeneration di King’s Lynn, Market Town Centre Regeneration di Downham, Orchad Plain di Norwich, Landscape Assesment di Durham, Urban Design Scheme for Horncastle di Linclnshire, dan lain-lain. Contoh karya PT Sheils Flynn Asia dapat dilihat pada Gambar 3 – 6.

(36)

Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan PT Sheils Flynn Asia (Periode 2012)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Direktur UK: 1. Eoghan Sheils 2. Kate Collins 3. Stephen Flynn Administrasi UK: 4. Nina Flynn Direktur Asia: Direktur Desain: 5. Iman Prastoto S. Direktur Proyek: 6. Rahman Andra W. Administrasi Asia: 7. Yasmin Indira Sari

Tim Desain:

Arsitek Lanskap Senior: 8. Dedy Guswandi Arsitek Lanskap Junior:

9. Yasmina Azriani 10. Yttria Ariwahjoedi 11. Roria Simongkir

12. Hersanti Eko Ratnaningrum 13. Astri Widoretno

Planting Specialist: 14. Ira Puspa Kencana

Tim Pendukung: Technician: 15. Deden Rhamdani Konsultan IT: 16. Nurraechman Mahasiswa Magang: 17. Rizki Ariesetya (IPB) 18. Shida Jalil (UPM)

(37)

Gambar 3 Downham Market Town Center (Sumber: PT Sheils Flynn Asia)

Gambar 4 Ipswich Shared Space (Sumber: PT Sheils Flynn Asia)

Gambar 5 Milton Creek, Seattingboard (Sumber: PT Sheils Flynn Asia)

Gambar 6 BSD City Park (Sumber: PT Sheils Flynn Asia)

Beberapa penghargaan juga pernah diraih oleh PT Sheils Flynn Asia atas karya desain yang telah dibuat, antara lain:

1. Civic Trust Awards 1999 untuk desain Wainfleet Market Place

2. Civic Trust Awards 2000 untuk desain Urban Design Scheme for Horncastle, Lincolnshire

3. Runner-up dalam International Design Competition for Garden of Hope, Love Peace and Harmony pada tahun 2000

(38)

4.2 Manajemen Studio 4.2.1 Fasilitas studio

PT Sheils Flynn Asia memiliki fasilitas studio yang lengkap dalam mengakomodir pekerjaan setiap stafnya. Terdapat 2 buah komputer server yang merupakan penyedia fasilitas bagi komputer-komputer lainnya, baik jaringan internet, data, maupun file-file lain. Fasilitas hardware yang dimiliki PT Sheils Flynn Asia terdapat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3 Fasilitas Hardware PT Sheils Flynn Asia

Fasilitas Jumlah Keterangan

PC Server 2 Penyedia data dan koneksi

PC 11 Perangkat kerja staf

Laptop 2 Perangkat kerja mobile

Printer 2 Pencetakan gambar ukuran kurang dari A3

Plotter 1 Pencetakan gambar ukuran lebih dari A2

Scanner 1 Pendigitalan data hardcopy (sketsa, buku,

dan lain-lain)

Kamera Digital 1 Pengambilan gambar kondisi tapak

LCD Projector 1 Presentasi

Headset Microphone 11 Komunikasi Sheils Flynn UK - Asia

Semua data proyek disimpan dalam hardisk server yang berkapasitas total 3 TB (terabyte). Dengan demikian semua komputer staf dapat mengaksesnya tanpa memerlukan media penyimpanan data eksternal, seperti flashdisk. Selain itu akses terhadap server juga dapat dilakukan secara nirkabel melalui wi-fi dengan username dan password tertentu, sehingga staf yang menggunakan laptop untuk keperluan pekerjaan tertentu dapat tetap mengaksesnya.

Terdapat pula 2 buah printer ukuran maksimal A3 dan plotter untuk keperluan mencetak gambar ukuran A2 s.d A0. Scanner digunakan untuk memudahkan proses pengiriman revisi tertulis, scanning sketsa, serta untuk kebutuhan administrasi lainnya. Untuk keperluan survey lapang, PT Sheils Flynn Asia memiliki kamera digital untuk merekam gambar kondisi tapak. LCD

(39)

Projector digunakan untuk keperluan rapat dan presentasi dalam kantor. Sementara itu untuk memudahkan komunikasi dengan Sheils Flynn UK, terdapat headset microphone yang digunakan dalam komunikasi via Skype.

Selain fasilitas hardware seperti yang disebutkan di atas, terdapat pula bebagai fasilitas perangkat lunak (software) yang berlisensi. Software yang tersedia cukup lengkap untuk mendukung proses desain yang dikerjakan PT Sheils Flynn Asia. Program AutoCad merupakan aplikasi dasar yang harus ter-install pada tiap komputer staf. AutoCad sangat membantu dalam pembuatan berbagai gambar terutama untuk gambar detail, hal ini dikarenakan tingginya tingkat akurasi dan detail yang dimilikinya. Software lainnya yang tedapat di PT Sheils Flynn Asia diantaranya pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4 Fasilitas Software PT Sheils Flynn Asia

Fasilitas Keterangan

AutoCad LT 2006 Pembuatan berbagai gambar kerja

AutoCad Civil 3D 2007 Perhitungan grading

Adobe Photoshop CS2 Pembuatan grafis dan gambar ilustrasi

Google SketchUp Pembuatan model 3 dimensi

3D Studio Max Pembuatan model 3 dimensi

Adobe Acrobat Keperluan dokumen dan publikasi

Adobe InDesign Pembuatan layout presentasi, proposal, dan

administrasi lainnya

Microsoft Office Pembuatan dokumen

Microsoft Outlook Transfer data via e-mail

Google Earth Pemetaan dan identifikasi tapak

Skype Komunikasi internal dan eksternal (UK-Asia)

Untuk keperluan grafis terdapat program Adobe Photoshop, Google SketchUp, dan 3D Studio Max yang digunakan untuk membuat berbagai gambar illustrasi. Google Earh juga digunakan untuk mendukung gambar illustrasi, selain itu digunakan pula untuk pemetaan tapak dan identifikasi kondisi tapak.

(40)

File presentasi dibuat dengan menggunakan program Microsoft Power Point atau Adobe InDesign. Selain itu Adobe InDesign juga digunakan untuk keperluan layouting presentasi, handbook, proposal, dan lain-lain. Untuk memudahkan komunikasi antara Sheils Flynn Asia dengan Sheils Flynn UK, disediakan program Skype untuk komunikasi tertulis maupun audio atau audio-visual. Pengirimin berbagai file dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Outlook.

Semua fasilitas studio baik hardware maupun software dikelola oleh seorang konsultan IT. Ia bertugas mengatur dan menjaga agar kinerja semua hardware dan software berjalan baik. Apabila terdapat gangguan atau kerusakan, maka staf dapat meminta bantuan konsultan IT untuk memperbaiki gangguan maupun kerusakan tersebut.

4.2.2 Sistem penyimpanan data

Sistem penyimpanan data di PT Sheils Flynn Asia telah teroganisir dengan baik. Semua data perusahaan disimpan dalam hardisk server yang berkapasitas besar, sehingga semua komputer staf dapat mengaksesnya. Selain itu terdapat pula pengklasifikasian lokasi penyimpanan data yang harus dipahami oleh seluruh staf. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam pengaksesan data yang dibutuhkan oleh setiap staf.

Sistem penyimpanan data di PT Sheils Flynn Asia terdiri dari: 1. Financial

Folder ini menyimpan berbagai data yang berkaitan dengan administrasi keuangan PT Sheils Flynn Asia. Folder ini dibatasi hanya dapat dibuka oleh finance administrator, hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan data-data yang ada.

2. Library

Folder library menyimpan data-data berbagai gambar material softscape, hardscape, standar konstruksi, dan lain-lain yang berformat dwg, psd, jpg, dan skp baik berupa gambar 2 dimensi maupun 3 dimensi. Hal ini sangat membantu bagi staf untuk kembali menggunakan elemen gambar yang pernah digunakan sebelumnya

(41)

untuk produk gambar proyek yang sedang dikerjakan. Dalam menjaga keamanan folder Library ini diberikan proteksi oleh konsultan IT, sehingga seluruh staf tidak dapat mengubah isi folder tersebut setiap saat.

3. Marketing

Folder ini menyimpan data-data pemasaran PT Sheils Flynn Asia. 4. Personal

Folder ini menyimpan data-data pribadi setiap staf, seperti data diri, file email, foto, musik, dan lain-lain.

5. Project

Folder ini merupakan salah satu folder yang sangat penting, didalamnya terdapat data-data proyek yang sedang dikerjakan dan proyek-proyek yang berpotensi untuk dikerjakan. Folder project terbagi menjadi 2 subfolder, yaitu Current Project dan Potential Project, di dalamnya berisi semua file kerja yang berkaitan dengan masing-masing proyek tersebut. Untuk setiap folder proyek, terdapat standar folder yang biasa terdapat di dalamnya, diantaranya:

a. Contract & Proposal

Berisi data kontrak dengan klien dan serta proposal yang diajukan.

b. Client

Berisi data hasil komunikasi PT Sheils Flynn Asia dengan klien baik secara langsung maupun melalui internet, yang di kelompokkan berdasarkan tanggal komunikasi.

c. SFL

Berisi data hasil komunikasi Sheils Flynn Asia dengan Sheils Flynn UK terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan tersebut, dikelompokkan berdasarkan tanggal komunikasi. d. Background Info

Berisi data hasil survey tapak dan data-data lain yang berkaitan dengan kondisi awal tapak.

(42)

e. Architect

Berisi data-data yang berasal dari konsultan arsitektur yang penting kaitannya dengan proses pengerjaan desain tapak proyek tersebut.

f. Drawings

Di dalamnya terdapat semua file-file kerja proses perancangan tapak dengan berbagai format, yang dikelompokkan berdasarkan jenis format file tersebut. Diantaranya folder PSD (berisi data berformat psd), JPEG (berisi data berformat jpeg/jpg), PDF (berisi data berformat pdf), 3D (berisi file kerja pembuatan gambar 3 dimensi), dan Xrefs (berisi data berformat dwg/AutoCad).

g. Photography

Berisi data-data foto hasil kunjngan tapak, baik yang dilakukan oleh Sheils Flynn Asia maupun oleh Sheils Flynn UK.

6. Photography

Folder ini menyimpan data-data foto PT Sheils Flynn Asia, seperti foto kunjungan tapak, foto seluruh staf, dan foto-foto kegiatan lainnya yang diadakan oleh PT Sheils Flynn Asia.

7. References

Folder ini menyimpan arsip material-material, seperti hard material maupun soft material yang pernah digunakan dalam setiap proyek. 8. Sage

Folder sage menyimpan berbagai program yang berkaitan dengan program pengolahan data keuangan.

9. Archive

Folder ini sebagai backup data proyek-proyek yang telah dikerjakan oleh PT Sheils Flynn Asia.

10. Data

Folder ini berisi data administrasi yang dilakukan oleh staf administrasi.

(43)

11. Administration

Folder ini berisi data-data administrasi PT Sheils Flynn Asia, seperti data website, serta data-data kerja proyek yang dikirim maupun diterima melalui internet.

4.2.3 Sistem penamaan file

PT Sheils Flynn Asia menerapkan tata cara penamaan setiap file kerja sebuah proyek. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi setiap staf terhadap suatu file serta untuk kemudahan dalam mengakses data. Dengan adanya sistem penamaan tersebut maka file kerja proyek yang berjumlah cukup banyak menjadi lebih terstruktur rapi dan dipahami oleh seluruh staf.

Setiap proyek yang diterima oleh PT Sheils Flynn Asia diberi kode sesuai urutan diperolehnya proyek tersebut atau disebut juga nomor proyek (Project No). Contohnya 288-Kerrison Road, 288 menandakan proyek tersebut merupakan proyek Sheils Flynn UK yang ke-288 bernama proyek Kerrison Road. Sedangkan untuk proyek lokal, diberi kode huruf A yang berarti Asia sebelum kode urutan proyek, contohnya A125-Wisma Metropolitan. A menandakan proyek tersebut merupakan proyek lokal asia, 125 menandakan urutan proyek yang ditangani PT Sheils Flynn Asia, dan Wisma Metropolitan menandakan nama proyek yang dikerjakan.

Selain sistem penamaan folder proyek, PT Sheils Flynn Asia juga menerapkan sistem penamaan file kerja yang berformat dwg/Auto Cad dan pemberian nomor gambar untuk setiap gambar yang dihasilkan pada tiap fasenya. Seperti penamaan file kerja rencana tapak (siteplan) proyek Kerrison Road yang diberi nama 288-SP, juga untuk file kerja rencana tapak (siteplan) proyek Wiswa Metropolitan yang diberi nama A125-SP. Sistem penamaan file kerja lainnya diantaranya:

1. (Project No)-B

Merupakan informasi denah bangunan (building) yang terdapat di tapak, data building ini diperoleh dari konsultan arsitektur atau klien.

(44)

2. (Project No)-S

Berisi data-data hasil survey pada tapak dan sekelilingnya. Pada proyek luar negeri, data survey diperoleh dari surveyor di luar negeri yang dikirim ke PT Sheils Flynn Asia melalui jaringan internet.

3. (Project No)-OS

Berisi gambar denah area di sekitar tapak. File OS diperoleh dari peta yang dimiliki pemerintah setempat.

4. (Project No)-MOS

Modifikasi hasil penggabungan antara data hasil survey dengan data yang diperoleh dari peta yang dimiliki pemerintah (S dengan OS). 5. (Project No)-MOTHERS

Modifikasi ketidaklengkapan gambar survey (S) setelah dilakukan survey atau pengamatan kembali.

6. (Project No)-ARB

File yang berisi peta data-data tentang penyebaran vegetasi yang terdapat pada tapak. File ARB ini diperoleh dari arborist di lapangan. 7. (Project No)-SP

File SP merupakan file gambar kerja desain tapak yang berupa rencana tapak (siteplan).

8. (Project No)-TX

File tekstur (texture) ini berisikan pemberian warna atau tekstur yang berbeda pada setiap elemen hasil rancangan (siteplan), seperti pemberian tekstur aspal, rumput, vegetasi, dan lain-lain.

9. (Project No)-(Stage)-No (Scale)

File ini dipergunakan untuk memproduksi gambar kerja yang dihasilkan kepada pihak lain. Stage menunjukkan fase yang sedang dikerjakan, diantaranya:

a. RA : Fase riset dan analisis (Research and Analysis) b. CD : Fase desain konsep (Concept Design)

c. DD : Fase pengembangan desain (Design Development) d. PD : Fase pembuatan gambar kerja (Production

(45)

4.3 Manajemen Proyek

4.3.1 Sistem kerja dan penanganan proyek

PT Sheils Flynn Asia memiliki sistem kerja dan penanganan proyek yang telah terstuktur dengan baik. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT Sheils Flynn Asia diperoleh diantaranya dari distribusi proyek Sheils Flynn UK, pengajuan proposal, tender, dan penunjukkan langsung dari klien.

Apabila telah terdapat persetujuan dan kata sepakat mengenai teknis, lingkup pekerjaan, biaya, dan hal lainnya yang disebutkan dalam proposal, maka dilakukanlah pertemuan untuk penandatanganan kontrak atau nota kesepahaman. Setelah itu PT Sheils Flynn Asia akan melakukan rapat internal untuk membahas pekerjaan proyek tersebut dan menentukan project leader (pl) serta team work yang bertanggung jawab dalam pengerjaan proyek tersebut atau disebut pula tim desain.

Penentuan project leader dan team work didasarkan pada skala proyek dan intensitas pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh staf yang bersangkutan. Project leader bertugas dalam mengkoordinasikan pengerjaan proyek dalam suatu tim, mendistribusikan tugas kepada seluruh anggota tim, mengontrol perkembangan (progress) pekerjaan tiap harinya dan mendiskusikannya dengan direktur PT Sheils Flynn Asia dan Sheils Flynn UK. Semua itu dilakukan agar pengerjaan proyek tersebut dapat berjalan efektif, sesuai, dan tepat waktu.

Sebagai acuan pengerjaan suatu proyek, setiap project leader membuat drawing list proyek. Drawing list tersebut menjadi panduan tim dalam mengerjakan tugasnya masing-masing. Dalam drawing list tersebut dipaparkan tentang gambar apa saja yang harus diproduksi berikut keterangan format gambarnya serta deadline setiap gambar. Dengan begitu setiap anggota tim dapat bekerja secara lebih efektif untuk ketercapaian target masing-masing pekerjaan.

Lama waktu pengerjaan suatu proyek berbeda-beda sesuai dengan skala pekerjaan, tingkat kesulitan, serta kesepakatan dengan klien dan pihak lain yang terlibat. Setiap akhir fase atau tahap pekerjaan dilakukan pertemuan seluruh pihak yang terlibat dengan klien. Dalam pengerjaan setiap proyek, PT Sheils Flynn Asia biasa bekerja sama dengan tim lain, seperti arsitek, kontraktor, engineers, arborist, desainer interior, seniman atau artist, dan lain-lain.

(46)

Dalam pertemuan (meeting) pada tiap akhir tahapan dilakukan presentasi kemajuan pekerjaan masing-masing pihak yang terlibat untuk mendapatkan persetujuan dan masukan dari klien dan pihak lainnya.

Dengan manajemen studio dan manajemen proyek yang telah tersusun dengan baik, maka proyek yang diterima pun dapat lebih efektif dikerjakan. Standarisasi teknologi informasi terkait penamaan dan penyimpanan file dapat lebih memudahkan pekerjaan staf. Selain itu komunikasi yang intensif antara tim desain dengan Direktur Asia dan UK dapat memberikan banyak masukan, saran, dan kritikan yang meningkatkan kualitas desain dan grafis yang dihasilkan.

Pola komunikasi tersebut selain memberikan pengaruh yang baik dapat pula menghambat kinerja perusahaan. Hal tersebut dikarenakan pengambilan keputusan harus berdasarkan persetujuan Direktur UK maka dapat memperlambat kinerja jalannya proyek. Komunikasi antara Asia dan UK pun dapat terhambat dikarenakan masalah perbedaan jarak dan waktu antara kedua tempat. Oleh karena itu, PT Sheils Flynn Asia harus lebih dapat meningkatkan inisiatif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan desain dan grafis, sehingga efektifitas kerja perusahaan dapat lebih meningkat.

4.3.2 Tahapan proses perancangan

PT Sheils Flynn Asia telah memiliki standar tersendiri dalam tahapan proses perancangan setiap proyek. Dimulai dari penyusunan proposal hingga implementasi. Tahapan proses tersebut, diantaranya:

1. Tahap Persiapan (Inception)

Tahap ini merupakan tahapan awal dalam pengerjaan suatu proyek. Sebelum diterimanya proyek, PT Sheils Flynn Asia membuat suatu proposal yang ditujukan kepada klien/calon klien. Proposal tersebut berisikan deskripsi perusahaan, tujuan, proyek terkait yang pernah ditangani PT Sheils Flynn Asia, penawaran konsep yang akan digunakan serta informasi biaya jasa konsultasi desain yang haruis dikeluarkan klien/calon klien.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan teks yang telah ditulisi bimbingan guru, siswa dapat membacakan cerita narasi yang telah ditulis tentang persiapan berwisata ke pantai dengan lafal dan

Dengan mengamati media gambar berbagai pilihan kegiatan Siti, siswa dapat menunjukkan beberapa contoh perilaku yang bertentangan dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan

Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengelompokkan berbagai kegiatan yang tidak sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah dengan percaya diri.. Dengan mengamati

pengelolaan modal kerja agar dapat memperoleh profitabilitas

Keywords: celebrity endorsement, mediation, physical attractiveness, source credibility, celebrity and brand congruence, attitude towards advertisement, purchase

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuan, khususnya mengenai karakter mandiri dan kerja keras pada gabungan kelompok tani Ngudi Subur II Dusun

"Dari Ibnu Abbas berkata: "Rasulullah melarang dari setiap hewan buas yang bertaring dan berkuku tajam" (HR Muslim no. 1934) Imam Al-Baghawi berkata dalam Syarh

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa CP Spastik Diplegi adalah suatu gangguan tumbuh kembang motorik anak yang disebabkan karena adanya kerusakan pada otak yang terjadi