• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN. BA Pengelolaan Hibah kepada Pemerintah Asing/ Lembaga Asing TA 2020 (Audited)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN. BA Pengelolaan Hibah kepada Pemerintah Asing/ Lembaga Asing TA 2020 (Audited)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN

BA 999.02

Pengelolaan Hibah kepada Pemerintah Asing/ Lembaga Asing TA 2020 (Audited)

LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN

INTERNASIONAL

(2)

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Laporan Keuangan BA 999.02 Tahun 2020 (Audited) merupakan Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berbasis akrual sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas PMK Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta PMK Nomor 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah. Laporan Keuangan BA 999.02 Tahun 2020 (Audited) terdiri atas:

1. Laporan Realisasi Anggaran, 2. Neraca,

3. Laporan Operasional,

4. Laporan Perubahan Ekuitas, dan 5. Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan BA 999.02 Tahun 2020 (Audited) ini merupakan upaya nyata dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan BUN, khususnya Pengelolaan Hibah. Kami menyadari Laporan Keuangan BA 999.02 Tahun 2020 (Audited) ini masih belum sempurna. Untuk itu kami mengharapkan tanggapan, saran maupun kritik yang konstruktif dari para pemangku kepentingan (stakeholders), sehingga kualitas Laporan Keuangan BA 999.02 di masa mendatang akan menjadi semakin baik. Kami terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan secara andal dan tepat waktu sebagai cerminan perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Jakarta, Mei 2021

KPA-BUN Pengelolaan Hibah Direktur Utama,

Ditandatangani secara elektronik Tormarbulang Lumbantobing

6

(3)

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan BA 999.02 Tahun 2020 (Audited) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan BA 999.02 Tahun 2020 (Audited) ini telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual.

Jakarta, Mei 2021

KPA-BUN Pengelolaan Hibah Direktur Utama,

Ditandatangani secara elektronik Tormarbulang Lumbantobing

6

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB... 3

DAFTAR ISI... 4

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN... 5

LAPORAN REALISASI ANGGARAN... 7

LAPORAN OPERASIONAL... 8

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS... 9

NERACA...10

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN... 11

(5)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara mendapatkan alokasi dana APBN yang hanya dikelola oleh BUN dan tidak dikelola oleh Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain, yaitu Bagian Anggaran BUN.

Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional adalah Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara (UAKPA-BUN) yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Pengelolaan Hibah (999.02) dengan menyusun Laporan Keuangan yang meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan dan belanja hibah.

Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0. Sementara itu, realisasi belanja hibah pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp29.411.577.792 atau 89,09 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp33.011.578.000. Realisasi pembiayaan pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0.

2. NERACA

Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas BA 999.02 per 31 Desember 2020.

Neraca tersebut menginformasikan bahwa nilai aset adalah sebesar Rp0 dan kewajiban sebesar Rp0, sehingga ekuitas per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional (LO) menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya dikelola oleh BA 999.02 untuk kegiatan penyelenggaraan BA 999.02.

Laporan Operasional tersebut menginformasikan bahwa Pendapatan-LO dari Kegiatan Operasional untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0 dan Beban dari Kegiatan Operasional adalah sebesar Rp29.411.577.792. Berdasarkan data di atas, defisit-LO adalah sebesar Rp29.411.577.792.

(6)

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020.

Laporan Perubahan Ekuitas tersebut menginformasikan bahwa ekuitas awal tahun 2020 adalah sebesar Rp0, Defisit-LO sebesar Rp29.411.577.792, Antar Entitas sebesar Rp29.411.577.792, sehingga Ekuitas Akhir adalah sebesar Rp0.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan disajikan dengan maksud agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang memadai tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas.

(7)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TINGKAT SATKER   UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2020 (Audited)

(DALAM RUPIAH)

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 999 BENDAHARA UMUM NEGARA

ESELON I : 99902 PENGELOLAAN HIBAH

KANTOR WILAYAH : 0199 INSTANSI PUSAT

SATUAN KERJA : 985252 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

JENIS KEWENANGAN : -

   

URAIAN DIPA REALISASI

REALISASI DIATAS (BAWAH) ANGGARAN

% REALISASI ANGGARAN

 

1 2 3 4 5  

A. Pendapatan Negara dan Hibah      

Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah (A) 0 0 0 0  

           

B. Belanja Negara      

I. Belanja Pemerintah Pusat 33.011.578.000 29.411.577.792 (3.600.000.208) 89,09  

1. Belanja Hibah 33.011.578.000 29.411.577.792 (3.600.000.208) 89,09  

Jumlah Belanja Negara (B.I) 33.011.578.000 29.411.577.792 (3.600.000.208) 89,09  

C. Surplus (Defisit) Anggaran (A - B) (33.011.578.000) (29.411.577.792) 3.600.000.208 89,09  

D. Pembiayaan      

Jumlah Pembiayaan (D) 0 0 0 0

E. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran –

SILPA (SIKPA)   (D-C) (33.011.578.000) (29.411.577.792) 3.600.000.208 89,09  

Penyesuaian atas Selisih Kurs Unrealized 0 0 0 0  

F. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran-

SILPA (SIKPA ) Setelah Penyesuaian (33.011.578.000) (29.411.577.792) 3.600.000.208 89,09  

(8)

LAPORAN OPERASIONAL

LAPORAN OPERASIONAL TINGKAT SATKER

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Audited) (DALAM RUPIAH)

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 999 BENDAHARA UMUM NEGARA

ESELON I : 99902 PENGELOLAAN HIBAH

KANTOR WILAYAH : 0199 INSTANSI PUSAT

SATUAN KERJA : 985252 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

U R A I A N 2020 2019 Kenaikan/

Penurunan %

KEGIATAN OPERASIONAL        

     PENDAPATAN        

      JUMLAH PENDAPATAN 0 0 0 0

         

     BEBAN        

BEBAN HIBAH 29.411.577.792 0 29.411.577.792 0

      JUMLAH BEBAN 29.411.577.792 0 29.411.577.792 0

         

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN

OPERASIONAL (29.411.577.792) 0 (29.411.577.792) 0

         

KEGIATAN NON OPERATIONAL        

      SURPLUS (DEFISIST) SELISIH KURS 

BELUM TEREALISASI        

      JUMLAH SURPLUS (DEFISIT) 

SELISIH KURS BELUM TEREALISASI 0 0 0 0

      SURPLUS (DEFISIT) ASET NON LANCAR        

      SURPLUS (DEFISIT) PENYELESAIAN 

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG        

      SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN 

NON OPERASIONAL LAINNYA        

       JUMLAH SURPLUS (DEFISIT) 

DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 0 0 0 0

         

SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM POS LUAR

BIASA (29.411.577.792) 0 (29.411.577.792) 0

         

POS LUAR BIASA        

      PENDAPATAN LUAR BIASA        

      BEBAN LUAR BIASA        

      JUMLAH POS LUAR BIASA 0 0 0 0

SURPLUS (DEFISIT) LO (29.411.577.792) 0 (29.411.577.792) 0

(9)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TINGKAT SATKER

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Audited) (DALAM RUPIAH)

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 999 BENDAHARA UMUM NEGARA

ESELON I : 99902 PENGELOLAAN HIBAH

KANTOR WILAYAH : 0199 INSTANSI PUSAT

SATUAN KERJA : 985252 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

URAIAN 2020 2019

EKUITAS AWAL  (A) 0 0

SURPLUS / (DEFISIT)-LO (B) (29.411.577.792) 0

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN-

KESALAHAN MENDASAR ( C ) :    

     KOREKSI NILAI PERSEDIAAN 0 0

     KOREKSI ASET TETAP/LAINNYA NON  REVALUASI

0 0

     REVALUASI ASET 0 0

     MUTASI EKUITAS BERSIH UBL BUKAN  SATKER

0 0

     KOREKSI SAL 0 0

     LAIN-LAIN 0 0

ANTAR ENTITAS (D) : 29.411.577.792 0

KEUNTUNGAN / KERUGIAN YANG BELUM

TEREALISASI (E) :    

     KEUNTUNGAN / (KERUGIAN) SELISIH KURS 0 0

     KEUNTUNGAN / (KERUGIAN) SBN  STABILISASI PASAR

0 0

MUTASI EKUITAS BUN DI K/L (F) 0 0

     MUTASI KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN 0 0

     MUTASI KAS LAINNYA DI K/L DARI HIBAH 0 0

     MUTASI KAS BLU 0 0

EKUITAS AKHIR (A + B + C + D + E + F ) 0 0

(10)

NERACA

NERACA TINGKAT SATKER

PER TANGGAL 31 DESEMBER 2020 (Audited) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 999 BENDAHARA UMUM NEGARA

ESELON I : 99902 PENGELOLAAN HIBAH

UAPPAW/Kanwil : 0199 INSTANSI PUSAT

KPPN : 140 KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH

SATUAN KERJA : 985252 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

NAMA PERKIRAAN 2020 2019 KENAIKAN/

PENURUNAN (%)

ASET        

ASET LANCAR        

JUMLAH ASET LANCAR 0 0 0 0

INVESTASI JANGKA PANJANG        

INVESTASI NON PERMANEN        

JUMLAH INVESTASI NON PERMANEN 0 0 0 0

INVESTASI PERMANEN        

JUMLAH INVESTASI PERMANEN 0 0 0 0

DANA BERGULIR DIRAGUKAN TERTAGIH        

JUMLAH DANA BERGULIR DIRAGUKAN TERTAGIH 0 0 0 0

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 0 0 0 0

ASET TETAP        

JUMLAH ASET TETAP 0 0 0 0

DANA CADANGAN        

JUMLAH DANA CADANGAN 0 0 0 0

ASET LAINNYA        

JUMLAH ASET LAINNYA 0 0 0 0

JUMLAH ASET 0 0 0 0

KEWAJIBAN        

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK        

Utang kepada Pihak Ketiga 0 0 0 0

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 0 0 0 0

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG        

Utang Jangka Panjang Subsidi 0 0 0 0

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0 0 0 0

JUMLAH KEWAJIBAN 0 0 0 0

EKUITAS        

EKUITAS 0 0 0 0

(11)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Dasar hukum entitas dan rencana Strategis

A. PENJELASAN UMUM

A.1.Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis A.1.1. Dasar Hukum

a) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;

d) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

e) Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

f) PMK Nomor 193/PMK.02/2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara, dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Bendahara Umum Negara;

g) Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing sebagaimana telah diubah sebagian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Hibah Kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing; dan h) PMK Nomor 143/PMK.01/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional.

i) PMK 84/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Penatausahaan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberian Hibah Kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing.

A.1.2.Profil dan Kebijakan Teknis Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional

Pemberian bantuan internasional dalam rangka kerja sama pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia belum diatur secara komprehensif.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN

(12)

mengatur proses perencanaan, penganggaran, hingga pemantauan dan evaluasi kegiatan, dan pemberian hibah yang dilaksanakan selama ini belum merujuk pada kebijakan yang terintegrasi.

Ketentuan yang belum komprehensif tersebut berimplikasi pada praktik pemberian bantuan hibah dalam kerangka kerja sama pembangunan internasional belum dilakukan secara terintegrasi, sehingga sulit untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Di samping itu, pemberian hibah yang belum terintegrasi tersebut juga telah menyulitkan untuk melakukan agregasi atas pemberian hibah yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah selama ini.

Dalam rangka memperbaiki tata kelola pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing yang telah diubah sebagian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing. Selanjutnya, untuk mengimplementasikan ketentuan dalam PP tersebut, juga telah diterbitkan PMK No. 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Internasional, yang antara lain mengatur pembentukan satuan kerja di lingkungan DJPPR yang mengacu pada pola tata kelola keuangan Badan Layanan Umum (BLU).

Dengan pembentukan Satker BLU yang akan menjadi pengelola pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing, pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing sebagai alat diplomasi untuk mendukung pencapaian kepentingan nasional dapat dilaksanakan lebih optimal. Pemilihan bentuk Satker BLU antara lain dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas dalam pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing. Sehingga, Satker BLU dapat memberikan layanan pemberian hibah yang cepat, efisien, efektif, fleksibel, dan menganut prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan tugas.

Lembaga Pengelolaan Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (selanjutnya disebut LDKPI) adalah satuan kerja di lingkungan Kementerian Keuangan RI yang dibentuk sebagai suatu unit pengelola pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing dengan pola pengelolaan keuangan BLU, yang mampu mengelola dana kerja sama pembangunan internasional menuju kemandirian dimana kegiatan pemberian bantuan diharapkan tidak semata-mata tergantung pada sumber pendanaan APBN. Secara kelembagaan, LDKPI adalah satuan kerja yang berada di bawah DJPPR.

LDKPI akan bertanggung jawab sebagai pengelola dana dan pelaksana kegiatan pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing bersama dengan Kementerian/Lembaga, swasta dan masyarakat. Pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing dilakukan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu hibah dalam bentuk uang tunai dan hibah dalam bentuk uang untuk membiayai

(13)

kegiatan.

Hibah dalam bentuk uang tunai langsung disalurkan kepada penerima hibah dimana penggunaan hibah diserahkan sepenuhnya kepada penerima hibah. Hibah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan digunakan untuk memberikan barang/jasa yang mendukung diplomasi ekonomi Indonesia. Hibah uang untuk membiayai kegiatan dapat berupa, antara lain pemberian barang, bantuan teknik/knowledge sharing program (KSP), dan pembangunan sarana prasarana.

Dalam pemberian hibah uang untuk membiayai kegiatan diupayakan untuk menggunakan penyedia barang dan jasa, maupun tenaga ahli dari Indonesia.

Sehingga, pemberian hibah dapat berkontribusi kepada kemajuan ekonomi Indonesia dan Negara penerima hibah.

Status pengelolaan keuangan yang berbentuk Badan Layanan Umum memungkinkan LDKPI mempunyai fleksibilitas dan otonomi dalam pengelolaan keuangan organisasi. Dengan fleksibilitas yang dimiliki LDKPI sebagai BLU pengelolaan bantuan internasional diharapkan dapat dilakukan lebih optimal.

Dengan demikian LDKPI akan berkontribusi terhadap peningkatan peran Indonesia dalam menyebarkan pengetahuan yang dimiliki oleh Indonesia; mendorong pembangunan ekonomi global dan meningkatkan kepemimpinan Indonesia pada forum-forum internasional, investasi ekonomi dan politik serta sebagai alat diplomasi untuk menjaga kedaulatan dan stabilitas keamanan Indonesia.

A.1.2.1. Visi dan Misi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Visi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional adalah:

Menjadi lembaga pengelola dana kerja sama pembangunan internasional yang profesional, kredibel, dan mandiri.

Misi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional adalah:

a) Mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, menjalankan misi kemanusiaan, mendukung kebijakan politik luar negeri, dan mendukung pemberdayaan ekonomi nasional;

b) Mendorong kemandirian dalam pengelolaan dana kerja sama pembangunan internasional melalui investasi dan kemitraan yang menambah dana kelolaan KPI;

c) Menjamin pelaksanaan kerja sama pembangunan internasional yang lebih transparan, efisien, efektif, akuntabel dan berkelanjutan;

A.1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional, LDKPI bertugas

(14)

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Keuangan dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut, LDKPI menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a) Pelaksanaan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada dana kerja sama pembangunan internasional (endowment fund);

b) Pengelolaan keuangan, organisasi, sumber daya manusia, kinerja dan risiko, kepatuhan internal, komunikasi, data, dan informasi LDKPI, pengoordinasian dan pemberian fasilitas penyusunan peraturan dan perjanjian dan kerja sama LDKPI, serta pelaksanaan hubungan kelembagaan LDKPI;

c) pelaksanaan pengelolaan investasi, perencanaan dan pelaksanaan penyaluran dana untuk pemberian hibah, penyiapan bahan penyusunan perjanjian dan kerja sama, pelaksanaan pengadaan untuk keperluan hibah, dan penyelesaian transaksi (settlement), serta pemantauan dan evaluasi efektivitas pemberian hibah; dan

d) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri Keuangan.

A.1.2.3. Struktur Organisasi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional, adapun susunan organisasi LDKPI adalah sebagai berikut:

a) Direktur Keuangan dan Umum

Direktur Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada dana kerja sama pembangunan internasional (endowment fund), pengelolaan keuangan, organisasi, sumber daya manusia, kinerja dan risiko, kepatuhan internal, komunikasi, data, dan informasi LDKPI, pengoordinasian dan pemberian fasilitas penyusunan peraturan dan perjanjian dan kerja sama LDKPI, serta pelaksanaan hubungan kelembagaan LDKPI.

b) Direktur Investasi dan Penyaluran Dana

Direktur Investasi dan Penyaluran Dana mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan investasi, perencanaan dan pelaksanaan penyaluran dana untuk pemberian hibah, penyiapan bahan penyusunan perjanjian dan kerja sama, pelaksanaan pengadaan untuk keperluan hibah, dan penyelesaian transaksi (settlement), serta pemantauan dan evaluasi efektivitas pemberian hibah.

c) Satuan Pemeriksaan Intern

Satuan Pemeriksaan Intern mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan internal atas pelaksanaan tugas LDKPI.

A.2.Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Berdasarkan PMK 84/PMK.08/2020 tanggal 6 Juli 2020 tentang tentang Tata Cara Pelaksanaan, Penatausahaan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberian

(15)

Basis Akuntansi

Dasar Pengukuran

pelaksanaan Pemberian Hibah, Menteri menunjuk Direktur Utama LDKPI sebagai KPA BA BUN Pengelolaan Hibah yang akan melakukan penatausahaan atas Pemberian Hibah yang meliputi:

a. administrasi pengelolaan hibah; dan b. akuntansi pengelolaan hibah.

Berkenaan dengan adanya PMK 84.PMK.08/2020 dimaksud, maka untuk selanjutnya, terkait akuntansi dan pelaporan atas belanja hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing menjadi kewenangan LDKPI.

Laporan Keuangan BA 999.02 Tahun 2020 (Audited) merupakan laporan yang mencakup aspek belanja hibah pemerintah. Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional selaku UAKPA-BUN merupakan unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan tingkat satuan kerja di lingkup Bendahara Umum Negara.

Penyusunan Laporan Keuangan BA 999.02 Tahun 2020 (Audited) ini telah menggunakan aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), di mana aplikasi SPAN ini dirancang dengan menggunakan basis Kas untuk penganggaran dan basis Akrual untuk pelaporan keuangan (Cash Budgeting and Accrual Reporting). Basis Akrual akan digunakan untuk penyajian laporan financial (financial reports) dalam bentuk Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Neraca. Sementara itu, untuk budgetary reports seperti Laporan Realisasi Anggaran (LRA) akan disajikan sesuai dengan basis Kas.

A.3.Basis Akuntansi

Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyajian dan penyusunan Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaks dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

A.4.Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

(16)

A.5.Kebijakan Akuntansi

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual, sebagaimana diamanatkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pemerintah telah menetapkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. PP tersebut mengatur SAP Berbasis Akrual dan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. Sesuai dengan PP tersebut, Pemerintah dapat menerapkan SAP Berbasis Akrual secara bertahap dengan ketentuan penerapan sepenuhnya paling lambat pada tahun anggaran 2015. Atas ketentuan tersebut, mulai pelaporan keuangan Tahun 2015, Pemerintah telah melaksanakan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan BA 999.02 mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran I PP Nomor 71 Tahun 2010 atau SAP Berbasis Akrual. Dengan demikian, penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan BA 999.02 diharapkan telah sesuai dengan kaidah- kaidah pengelolaan keuangan yang baik di lingkungan pemerintahan.

Laporan Realisasi Anggaran disusun dengan menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan oleh Pemerintah.

Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca, serta Pendapatan-LO, Beban dan Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional dalam Laporan Operasional adalah berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset, hak tagih atas pendapatan dan/atau timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan oleh Pemerintah.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan BA 999.02 adalah:

a) Pendapatan-LO

Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran berjalan dan tidak perlu dibayar kembali. Hak Pemerintah tersebut dapat diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan hibah atau terdapat aliran masuk sumber daya ekonomi, mana yang lebih dahulu terjadi. Realisasi Pendapatan Hibah sangat tergantung pada pemberi hibah, serta dipengaruhi oleh berbagai hal di luar kendali penerima hibah.

Penerima hibah pun tidak memiliki cukup kewenangan untuk menagihnya.

Dengan mempertimbangkan azas konservatisme, hak atas Pendapatan Hibah- LO diakui pada saat diterimanya hibah dalam RKUN atau Reksus, atau pada saat diterimanya NoD dari pemberi hibah, atau pada saat dilakukan pengesahan atas pendapatan tersebut oleh Kuasa BUN. Pendapatan-LO disajikan dalam laporan operasional entitas pelaporan/akuntansi.

(17)

Penjelasan Umum LRA

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan KUN yang menambah Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran berjalan, yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.

Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN atau pada saat terjadinya pengesahan atas pendapatan melalui dokumen pengesahan oleh KPPN selaku Kuasa BUN. Pendapatan-LRA disajikan dalam laporan realisasi anggaran entitas pelaporan/akuntansi.

c) Beban dan Belanja

Beban adalah biaya yang timbul akibat suatu transaksi tersebut dalam periode pelaporan yang berdampak pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran kas, konsumsi aset, atau timbulnya kewajiban. Beban disajikan dalam laporan operasional entitas akuntansi dan entitas pelaporan.

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dalam periode tahun anggaran berjalan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN atau pada saat terjadinya pengesahan atas belanja melalui dokumen pengesahan oleh KPPN selaku Kuasa BUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh KPPN. Belanja disajikan pada lembar muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1.Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran

LDKPI untuk Tahun Anggaran 2020 menerima DIPA petikan nomor: SP DIPA- 999.02.1.985252/2020 dengan pagu anggaran sebesar Rp12.240.000.000 yang terdiri dari belanja hibah kepada pemerintah luar negeri sebesar Rp12.240.000.

Selama periode berjalan, LDKPI telah melakukan revisi DIPA berupa penambahan pagu anggaran pada belanja hibah kepada pemerintah luar negeri sebesar Rp20.771.578.000. Dengan adanya penambahan pagu tersebut, maka pagu anggaran pada tahun 2020 menjadi sebesar Rp33.011.578.000. Rincian revisi anggaran tersebut adalah sebagai berikut:

Rincian revisi anggaran TA 2020

Uraian 2020

Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi Belanja Hibah Kepada

Pemerintah Luar Negeri 12.240.000.000 33.011.578.000

(18)

Realisasi Belanja Rp29,4 Miliar

B.2.1. Pendapatan

Realisasi anggaran pendapatan pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0 atau 0%

dari anggarannya sebesar Rp0.

B.2.2. Belanja

Realisasi belanja pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp29.411.577.792 atau 89,09 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp33.011.578.000. Realisasi belanja hibah pada tahun 2020 terdiri dari belanja hibah kepada pemerintah luar negeri sebesar Rp29.411.577.792. Rincian anggaran dan realisasi belanja hibah TA 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian anggaran dan realisasi belanja hibah TA 2020

Uraian 2020 % Realisasi

Anggaran Anggaran Realisasi

Belanja Hibah Kepada

Pemerintah Luar Negeri 33.011.578.000 29.411.577.792 89,09

Jumlah 33.011.578.000 29.411.577.792 89,09

Realisasi Belanja Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri sebesar Rp29.411.577.792.

Pada tahun 2020, terdapat beberapa usulan hibah yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri yang disetujui oleh Kelompok Kerja (Pokja) Penilaian Pemberian Hibah untuk dimasukkan ke dalam Daftar Rencana Pemberian Hibah (DRPH) 2020, namun mengingat perkembangan di lapangan, hibah DRPH 2020 yang dapat dieksekusi adalah hibah untuk Renovasi Queen Victoria School tahap II di Negara Fiji. 2.Selain hibah terencana yang masuk ke dalam DRPH, terdapat hibah tidak terencana (non-DRPH) di beberapa negara mitra. Pada tahun 2020, terdapat beberapa hibah non-DRPH yang telah memperoleh persetujuan Komite Pengarah LDKPI yaitu hibah untuk bantuan perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagai penanganan Covid-19 kepada Negara Fiji, Kepulauan Solomon dan Timor Leste dengan rincian sebagai berikut:

Rincian Realisasi Belanja Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri TA 2020:

Peruntukan Hibah Penerima Hibah Nilai

DRPH Renovasi Queen Victoria

School Tahap II Fiji 20,78

Jumlah Non DRPH 20,78

Non DRPH

Bantuan perbekalan Fiji 2,88

(19)

Realisasi Pembiayaan Rp0.

Defisit Anggaran dan SiKPA Rp29,4 Miliar

kesehatan sebagai penanganan Covid-19

Jumlah DRPH 8,64

Jumlah Realisasi Belanja Hibah Kepada

Pemerintah Luar Negeri TA 2020 29,42

Sementara itu, realisasi belanja hibah pada tahun anggaran 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp29.411.577.792.

Perbandingan Realisasi Belanja Hibah TA 2019 dan TA 2020

Uraian Realisasi TA 2019 Realisasi TA 2020 Belanja Hibah Kepada Pemerintah

Luar Negeri 0 29.411.577.792

Jumlah 0 29.411.577.792

B.2.3. Pembiayaan

Realisasi anggaran pembiayaan pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0 atau 0% dari anggarannya sebesar Rp0.

B.2.4. Defisit Anggaran dan Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA)

Realisasi Defisit dan SiKPA pada 31 Desember 2020 adalah sebesar minus Rp29.411.577.792. Defisit dan SiKPA tersebut merupakan Pendapatan Negara dan Hibah dikurangi dengan Belanja Hibah.

Defisit dan Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA) TA 2020

Uraian Realisasi TA 2019 Realisasi TA 2020

Pendapatan Negara dan Hibah 0 0

Belanja Hibah 0 29.411.577.792

Surplus (Defisit) 0 (29.411.577.792)

SiLPA (SiKPA) 0 (29.411.577.792)

(20)

Penjelasan Umum Neraca

Nilai aset Rp0.

Nilai Kewajiban Rp0.

Nilai Ekuitas Rp0.

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1.Penjelasan Umum Neraca

Saldo aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp0, saldo kewajibah per 31 Desember 2020 sebesar Rp0, dan saldo ekuitas per 31 Desember 2020 sebesar Rp0.

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2020 dan 2019

Nama Perkiraan 31 Desember 2019 31 Desember 2020

Aset 0 0

Kewajibah 0 0

Ekuitas 0 0

Jumlah Kewajiban dan

Ekuitas 0 0

C.2.Penjelasan Per Pos Neraca C.2.1. Aset

Nilai aset yang terdapat dalam neraca pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0.

C.2.2. Kewajiban

Nilai kewajiban yang tercatat dalam neraca pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0.

C.2.3. Ekuitas

Ekuitas pada neraca pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0. Ekuitas merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(21)

Penjelasan Umum LO

Defisit Kegiatan Operasional Rp29,4 Miliar

Pendapatan LO Rp0.

Beban LO Rp29,4 Miliar

Kegiatan non Operasional LO Rp0.

Pos Luar Biasa LO Rp0.

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL D.1.Penjelasan Umum Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan informasi mengenai Kegiatan Operasional, Kegiatan Non Operasional, dan Suplus/Defisit LO.

Defisit LO Tahun 2020 adalah sebesar Rp29.411.577.792. terdiri dari defisit dari kegiatan operasional sebesar Rp29.411.577.792.

D.2.Penjelasan Per Pos Laporan Operasional D.2.1. Kegiatan Operasional

Kegiatan operasional keuangan BA 999.02 tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional.

Defisit kegiatan operasional pada tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp29.411.577.792.

D.2.1.1.Pendapatan

Nilai pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0.

D.2.1.2.Beban

Nilai beban untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp29.411.577.792. Beban hibah terdiri dari realisasi hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri sebesar Rp29.411.577.792.

Rincian Beban Kegiatan Operasional TA 2019 dan 2020

Uraian 2019 2020

Beban Hibah 0 29.411.577.792

Jumlah 0 29.411.577.792

D.2.2. Kegiatan Non Operasional

Pos Surplus (Defisit) dari kegiatan non operasional terdiri dari beban kerugian selisih kurs yang belum terealisasi dan pendapatan selisih kurs yang belum

(22)

Penjelasan Umum LPE

Ekuitas awal Rp0.

Defisit LO Rp29,4 Miliar

Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Rp0.

Transaksi Antar Entitas Rp29,4 Miliar

Ekuitas akhir Rp0.

Pos luar biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Pos luar biasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing- masing sebesar Rp0.

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS E.1.Penjelasan Umum Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas Awal Tahun 2020 adalah sebesar Rp0, nilai Defisit-LO Tahun 2020 adalah sebesar Rp29.411.577.792, nilai Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan- Kesalahan Mendasar Rp0, nilai transaksi Antar Entitas adalah sebesar Rp29.411.577.792 sehingga Ekuitas Akhir Tahun 2020 adalah sebesar Rp0.

E.2.Penjelasan Per Pos Laporan Perubahan Ekuitas E.2.1. Ekuitas Awal

Nilai ekuitas awal pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0. Nilai Ekuitas Awal tahun 2020 merupakan nilai Ekuitas Akhir Neraca per 31 Desember 2019.

E.2.2. Defisit LO

Nilai Defisit-LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp29.411.577.792. Surplus/(defisit) LO merupakan penjumlahan selisih antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa. Rincian surplus/defisit LO per 31 Desember 2020 disajikan dalam Laporan Operasional

E.2.3. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan-Kesalahan Mendasar

Nilai Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan-Kesalahan Mendasar sampai dengan 31 Desember 2019 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0.

E.2.4. Transaksi Antar Entitas

Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp29.411.577.792.

Transaksi Antar Entitas adalah transaksi yang melibatkan dua/lebih entitas yang berbeda. Transaksi Antar Entitas di Laporan Keuangan BA 999.02 merupakan Transaksi Diterima Dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) atas Pendapatan dan Belanja pada BA 999.02 dengan Kas Negara (BUN).

(23)

Transaksi Antar Entitas atas Pendapatan disajikan pada akun Diterima Dari Entitas Lain. Sedangkan Transaksi Antar Entitas atas Belanja disajikan pada akun Ditagihkan Ke Entitas Lain.

E.2.5. Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas Akhir per 31 Desember 2019 dan 2020 masing-masing sebesar Rp0.

Nilai Ekuitas Akhir diperoleh dari penjumlahan saldo Ekuitas Awal sebesar minus Rp0,00 dan Kenaikan/Penurunan Ekuitas.

Referensi

Dokumen terkait

frekuensi konsumsi, waktu konsumsi, cara kon- sumsi dan perilaku setelah konsumsi minuman ringan (softdrink) yang berisiko dapat mempenga- ruhi kejadian karies gigi karena

Kurniawan (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Rasio – Rasio Early Warning System dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada

KATA SENDI NAMA ialah kata yang digunakan bersama- sama dengan frasa nama untuk menghubungkannya dengan perkataan lain dalam ayat.. Bahasa Melayu untuk Berkomunikasi

Penelitian Sofiana (2012) tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin pria dan wanita dengan kontaminasi Escherichia dalam makanan, ini terjadi karena

Dari hasil analisis data diatas, dapat disimpulkan hasil-hasil berikut berdasarkan hipotesis penelitian ini: Hipotesis 1: Kepemimpinan dan Iklim Keselamatan Penerbangan

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang Kampus Magelang Tahun 2020 ini telah disusun dan disajikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) mendeskripsikan aktivitas siswa dalam penerapan pendekatan scaffolding untuk pembelajaran akuntansi kelas X D di SMK Shalahuddin