4
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Desain
Menurut Landa (2011, hlm. 2) desain merupakan suatu bentuk penyampaian informasi melalui sebuah visual yang dibentuk sedemikian rupa agar memudahkan para audien menerima informasi.
2.1.1 Prinsip Desain
Sitepu (2004, hlm. 27) mengatakan, agar sebuah desain yang dihasilkan terlihat lebih harmonis, perlu diterapkan beberapa prinsip kedalam desain yang dibuat.
2.1.1.1 Kesederhanaan
Prinsip kesederhanaan digunakan agar informasi yang terdapat dalam sebuah desain dapat mudah dipahami dan juga meningkatkan keterbacaan yang tinggi (hlm. 27).
2.1.1.2 Keseimbangan
Objek yang sama dan diletakan di setiap sisi dapat memberikan keseimbangan dalam sebuah desain. Peletakan objek ini dapat berpengaruh pada seluruh visual desain yang akan dihasilkan (hlm 28).
2.1.1.3 Kesatuan
Sebuah objek pada desain yang dibentuk sedemikian rupa hingga memiliki keterkaitan pada obejk lainnya. Hal ini dapat membuat desain lebih menarik dan terlihat kokoh (hlm 30).
2.1.1.4 Penekanan
Penekanan berguna untuk memberikan efek kontras pada sebuah informasi atau desain yang ingin dijadikan sebagai pusat dari seluruh informasi tersebut (hlm. 31).
5
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
2.1.1.5 Irama
Irama merupakan pengulangan dari objek tertentu secara terus menerus. Pengulangan ini dalam dilakukan pada elemen-elemen pada desain seperti garis, warna, dan lain-lain (hlm. 32).
2.1.2 Elemen Desain
Sitepu (2004, hlm. 27) mengatakan, agar sebuah desain yang dihasilkan terlihat lebih harmonis, perlu diterapkan beberapa prinsip kedalam desain yang dibuat.
1) Garis
Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik. Garis memiliki beberapa jenis seperti, garis tegak lurus, garis mendatar, garis miring, dan garis menekuk (hlm. 16).
2) Bentuk
Bentuk merupakan hasil dari sebuah bagian objek yang dibatasi oleh warna. Bentuk memiliki dua jenis yaitu, bentuk dua dimensi, dan bentuk tiga dimensi (hlm. 18).
3) Ruang
Ruang tercipta dari sebuah bentuk yang mempunyai kedalaman tertentu (hlm. 19).
4) Tekstur
Tekstur merupakan sebuah objek yang dapat menimbulkan sebuah rasa dan karakteristik (hlm. 20).
2.1.3 Warna
Landa (2014) dalam “Graphic Design Solutions” menyebutkan bahwa warna adalah pantulan energi cahaya dari sebuah objek. Zat kimia yang dihasilkan sebuah objek bertemu dengan cahaya dan menghasilkan sebuah karakter warna. Warna memiliki peran penting dalam suatu desain (hlm. 23).
6
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
2.1.3.1 Identitas Warna
Samara (2007) mengatakan, warna yang diciptakan oleh pantulan suatu objek bersifat subjektif. Hal ini dikarenakan cahaya yang diterima mata dan otak menciptakan warna yang berbeda-beda bagi setiap individu (hlm. 83). Berikut ini terdapat beberapa identitas warna.
1) Hue
Gambar 2. 1 Hue (Samara, 2007, hlm. 82)
Hue warna yang paling umum yang dapat dilihat manusia, seperti merah, hijau, biru, dan lain-lain (hlm. 84).
2) Saturation
Gambar 2. 2 Saturation (Samara, 2007, hlm. 82)
Saturation mempengaruhi cerah dan redupnya sebuah warna (hlm 86).
7
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
3) Temperature
Gambar 2. 3 Temperature (Samara, 2007, hlm. 90)
Temperature menciptakan sebuah persepsi pada suatu warna.
Sebagai contoh warna merah, kuning diidentifikasi warna panas dan sebaliknya, biru diidentifikasi sebagai warna dingin (hlm. 90).
4) Value
Gambar 2. 4 Value (Samara, 2007, hlm. 88)
Value merupakan terang dan gelap dari suatu warna (hlm. 89).
8
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
2.1.3.2 Sistem Warna
Pigmen adalah pertemuan antara cahaya dan zat kimia yang berada dalam suatu objek. Pigmen dapat tercipta melalui proses yang alami seperti pada buah-buahan, dan juga buatan seperti pada cat. Dalam warna terdapat additive dan substractive color system yang biasa ditemui pada televisi, komputer, dan lain-lain. Warna ini merupakan hasil dari gelombang energi cahaya (Landa, 2014, hlm. 23).
1) Additive Color System
Additive color system terdiri dari warna utama merah, hijau, dan biru atau biasa dikenal dengan RGB. Jika semua warna ini dicampur dengan jumlah yang sama, maka dapat menghasilkan warna putih atau yang biasa disebut dengan additive primaries.
Gambar 2. 5 Additive Color System (Landa, 2014, hlm. 24)
Pencampuran warna ini juga dapat menciptakan warna-warna baru jika dicampur dengan jumlah yang pas. Seperti warna biru jika dicampur dengan warna hijau maka akan menghasilkan warna cyan (hlm. 24).
2) Substractive Color System
9
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
Substractive color adalah hasil dari pengurangan cahaya yang terdapat pada suatu objek. Substractive color terdiri dari merah, kuning, dan biru atau biasa disebut RYB.
Gambar 2. 6 Substractive Color System (Landa, 2014, hlm. 24)
Pencampuram warna ini juga dapat menciptakan warna baru jika dicampur dengan jumlah yang pas. Seperti warna oranye yang dihasilkan dari pencampuran warna merah dan kuning (hlm. 24).
2.1.3.3 Warna dalam Desain
Landa (2014) mengungkapkan beberapa fungsi warna pada sebuah desain (hlm. 27).
1) Menjadi sebuah pusat pada desain.
2) Menjadi sebuah simbol.
3) Menjadi gambaran emosi.
4) Menjadi wajah sebuah perusahaan.
5) Mempengaruhi tingkat keterbacaan suatu teks.
6) Menciptakan ilusi gerak.
10
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
2.1.3.4 Psikologi Warna
Bleicher (2012) mengatakan bahwa warna memiliki kaitan erat dengan emosi, perasaan, sehingga memberikan sudut pandang yang berbeda-beda pada setiap orangnya. Warna dapat membawa memori, perasaan seseorang pada suatu kondisi tertentu. Beberapa warna yang dapat dijadikan pedoman adalah sebagai berikut (hlm. 40-43).
Gambar 2. 7 Lusher Color Test (Bleicher, 2012, hlm 43)
1) Hitam
Warna hitam diartikan sebagai protes, pemberontakan, dan hal- hal lain yang berkaitan dengan tindak kekerasan.
2) Kuning
Kuning memiliki perspektif warna yang melambangkan kebahagiaan, keceriaan.
3) Hijau
Warna hijau menggambarkan kekayaan.
4) Abu-Abu
Abu-abu meggambarkan ketenangan, kepribadian yang tertutup.
5) Biru Tua
Biru tua menggambarkan ketenangan, keserasian, kenyamanan.
11
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
2.1.4 Tipografi
Tipografi adalah desain dari sebuah huruf yang mencangkup tanda baca, simbol, dan lain-lain. Pemilihan huruf pada suatu desain memperhatikan segala aspek agar pesan yang ingin disampaikan tepat pada sasaran. Hal ini dapat menjadi perhatian pada saat memilih jenis huruf (Landa, 2014, hlm 44-51).
1) Bentuk huruf yang dapat memberikan kesan.
2) Legibility, pemilihan huruf yang akan digunakan untuk judul, subjudul dapat di baca dengan jelas.
3) Readability, pemilihan huruf yang memiliki tingkat keterbacaan yang baik.
4) Kelengkapan suatu keluarga huruf.
5) Kontras dengan latar belakang.
2.1.5 Klarifikasi Huruf
Terdapat beberapa klasifikasi dari typeface yang dapat membedakan diantaranya sebagai berikut (Landa, 2014, hlm. 47).
1) Old Style
Typeface ini memiliki serif dan digambarkan dengan goresan- goresan tinta yang lebar.
2) Transitional
Transitional merupakan perpindahan dari old stlye yang ditandai oleh penggabungan dari dua huruf tersebut.
3) Modern
Typeface ini digambarkan dengan stroke yang tebal dan tipis.
4) Slab Serif
Typeface ini memiliki ciri serif yang tebal 5) Sans Serif
Typeface ini tidak memiliki serif.
12
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
6) Blackletters
Typeface ini dapat dikenali dari stroke yang tebal dengan huruf yang tinggi.
7) Script
Script menyerupai tulisan tangan bersambung.
8) Display
Display merupakan font yang dekoratif yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi.
2.1.6 Layout
Graver & Jura (2012) mengatakan layout merupakan salah satu aspek terpenting yang diaplikasikan pada suatu desain untuk memperjelas komunikasi yang ingin diciptakan (hlm. 10-12). Membuat layout yang baik harus memperhatikan beberapa aspek dari prinsip desain berikut (Landa, 2014, hlm. 29-36).
1) Balance
Untuk memberikan keseimbangan pada visual desain yang akan ditampilkan. Balance dapat menciptakan kenyamanan bagi para penikmat desain.
2) Visual Hierarchy
Visual Hierarchy adalah hal yang akan menuntun tata letak visual kepada pembaca.
3) Emphasis
Emphasis merupakan alur dari sebuah desain yang harus diikuti oleh para audien sehingga informasi yang diterima dapat berurutan.
4) Rhythm
Rhythm adalah repetisi dari sebuah visual desain yang dapat mengatur irama dari sebuah desain.
5) Unity
13
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
Unity merupakan satu kesatuan dari sebuah visual yang terdapat dalam desain.
2.1.6.1 Grid
Graver & Jura (2012) mengatakan, grid berguna untuk membuat suatu susunan pada sebuah desain. Berikut ini beberapa elemen yang ada dalam sebuah grid (hlm. 20-21).
Gambar 2. 8 Grid Layout
(https://www.glorify.com/learn/grids-in-designing/)
1) Margins
Margins merupakan sebuah jeda di antara konten didalam sebuah media untuk memberukan fokus ke dalam desain tersebut.
2) Flowlines
Flowlines adalah panduan alur untuk para pembaca.
3) Coloumns
Coloumns yang dimaksud disini merupakah sebuah jarak untuk memisahkan isi dari sebuah konten desain.
4) Modules
14
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
Modules merupakan sebuah pemisah antara kolom dan baris.
5) Spatial Zones
Spatial Zones adalah area yang terbuat dari beberapa modules.
6) Markers
Markers merupakan sebuah bagian kosong yang terletak pada bagian bawah.
2.1.7 Illustrasi
Sitepu (2004, hlm 44) mengatakan, illustrasi merupakan salah satu alternative untu menyampaikan sebuah informasi karena memiliki keunikan yang bisa menjangkau apa yang tidak bisa diperlihatkan melalui sebuah foto.
2.1.7.1 Jenis Illustrasi
Menurut Soedarso (2014) dalam jurnal Humaniora, ilustrasi dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
1) Naturalis
Ilustrasi yang menyerupai objek aslinya melalui bentuk dan warna yang terlihat nyata
2) Dekoratif
Sebagai hiasan melalui bentuk-bentuk yang simple 3) Kartun
Illustrasi yang membentuk sebuah karakter yang lucu atau objek yang lucu yang biasanya terdapa didalam komik atau buku cerita bergambar.
4) Karikatur
Jenis illustrasi yang gambarnya tidak menyerupai bentuk aslinya dan biasa digunakan sebagai kritik atau sindiran.
5) Cerita Bergambar
Gambar illustrasi yang terbentuk melalui sebuah alur cerita yang kemudian di visualisasikan
6) Ilustrasi Buku Pelajaran
15
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
Sebagai keterangan dari materi ilmiah yang ada didalam buku pelajaran untuk mempermuda mengerti informasi.
7) Khayalan
Ilustrasi yang terbentuk berdasarkan imajinasi dari seorang illustrator, jenis illustrasi ini biasa digunakan pada komik maupun novel fiksi.
2.1.8 Supergrafis
López (2015) mengatakan, supergrafis merupakan salah satu bagian dari identitas visual yang akan membuat orang ingat dengan identitas tersebut tanpa harus melihat logo. Supergrafis dapat diambila melalui elemen yang terdapat pada logo, pada umumnya berbentuk apapun seperti tipografi, pola, atau bentuk geometris.
Kampanye Sosial
Menurut Rogers dan Storey (1987) dalam Venus (2019) kampanye merupakan serangkaian kegiatan untuk melakukan komunikasi terhadap target yang dapat menimbulkan efek yang berguna bagi masyarakat dalam jumlah yang besar. Kampanye harus memiliki landasan prinsip pendekatan karena kampanye adalah sebuah kegiatan yang dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan untuk membangkitkan niat target untuk melakukan sesuatu dengan sukarela demi mencapai suatu perubahan (hlm. 4-15).
Pesan pada kampanye bersifat terbuka, pada dasarnya kampanye dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu demi kebaikan target tersebut. Kampanye yang terlaksanakan memiliki ciri antara lain, menciptakan dampak tertentu, mencapai semua target sasaran, memiliki batas waktu tertentu, dan terorganisir.
Sementara itu, kredibilitas perancang kampanye dan target dapat mempengaruhi jalannya kampanye tersebut (Venus, 2019, hlm. 4-15).
2.2.1 Jenis Kampanye
Kampanye dapat dibedakan dari alasan dan juga tujuan dari pelaksanaan kampanye itu sendiri. Menurut Larson (dalam Venus, 2019)
16
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
kampanye memiliki tiga jenis kategori, yaitu: product-oriented campaigns, candidate-oriented campaigns, dan ideologically or cause oriented campaigns (hlm. 16-18).
2.2.1.1 Product-oriented campaigns
Kampanye ini juga disebut sebagai kampanye komersil yang biasanya dilaksanakan dalam lingkungan bisnis. Kampanye ini biasa digunakan oleh perusahaan untuk menjual produk yang mereka punya dan juga untuk menaikan brand perusahaan itu sendiri serta membangun relasi dengan para konsumen mereka (hlm. 16).
2.2.1.2 Candidate-oriented campaigns
Kampanye ini juga dikenal dengan kampanye politik. Kampanye ini biasa digunakan oleh para kandidat politik guna memperoleh suara dan dukungan dari partai maupun masyarakat (hlm. 17).
2.2.1.3 Ideologically or cause oriented campaigns
Kampanye ini biasa kita kenal dengan kampanye sosial. Kampanye ini biasa bertujuan untuk menciptakan suatu perubahan sikap, prilaku, dan pola pikir masyarakat untuk menghadapi isu sosial (hlm.18).
2.2.2 Fungsi Kampanye
Pfau dan Parrot (dalam Venus, 2019) mengatakan, harapan dengan adanya kampanye yaitu dapat merubah tiga aspek yang antara lain adalah, pengetahuan, sikap, dan perilaku. Hal ini juga dikenal dengan 3A disebut oleh Ostegaard (hlm. 14-15).
2.2.2.1 Awareness
Kampanye juga dapat berfungsi sebagai penarik perhatian masyarakat dalam suatu hal tertentu dan memberikan suatu gerakan perubahan (hlm.15).
2.2.2.2 Attitude
Kampanye memiliki capaian tertentu, hal ini membuat suatu kampanye memberikan rasa simpati dan juga empati kepada target untuk memberikan suatu perubahan (hlm. 15).
17
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
2.2.2.3 Action
Kampanye juga dapat memberikan suatu tindakan untuk merubah sesuatu tindakan menjadi lebih baik (hlm. 15).
2.2.3 Model Kampanye Ostegaard
Venus (2019) mencitrakan kampanye merupakan suatu gambaran tentang fenomena yang diambil dari apek umum dan relevan yang bertujuan untuk mengenal interaksi antara komponen (hlm. 23-24). Ostegaard (dalam Venus, 2019, hlm 29-32) mengatakan, kampanye yang di rancang harus didasari dari temuan ilmiah sehingga dapat terciptanya perubahan dalam menghadapi suatu masalah sosial. Ostegaard juga menyebutkan tiga tahapan yang harus dijalankan.
2.2.3.1 Problem
Dalam upaya mengurangi masalah melalui kampanye, tahap pertama yang bisa dilakukan adalah mencari hubungan sebab akibat dari masalah tersebut. (hlm. 30).
2.2.3.2 Campaign
Kampanye harus memenuhi syarat dari terciptanya perubahan yang mencangkup pengetahuan, sikap, dan keterampilan target sasaran. (hlm. 31).
2.2.3.3 Reduced Problem
Tahap penutup disebut sebagai tahap evaluasi atau setelah kampanye dilakukan. Pada tahap ini dilakukan evaluasi tentang efektivitas kampanye dalam penanggulangan masalah (reduced problem) yang telah diidentifikasi pada tahap prakampanye (hlm. 32).
2.2.4 Perencanaan Kampanye
Suatu kampanye dapat berjalan dengan baik dan membuahkan dampak yang baik jika kampanye tersebut dirumuskan secara terstruktur.
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti, memilih target sasaran yang baik, pemilihan pesan untuk disampaikan, dan bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut (Benus 2019, hlm. 229).
2.2.4.1 Analisis Masalah
18
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah melakukan analisis terhadap masalah yang ingin di angkat. Ada dua jenis analisis yang dapat digunakan, yaitu analisis PEST (political, economic, social, technology) dan SWOT (strenghts, weakness, opportunities, threats) (hlm. 230).
2.2.4.2 Tujuan
Sebuah kampanye pasti memiliki suatu tujuan tertentu yang dapat dicapai salah satunya adalah memberikan pemahaman tertentu kepada target audien terhadap sesuatu yang ingin diubah. Oleh karena itu, suatu kampanye harus memiliki tujuan yang jelas, realistis agar kampanye tersebut dapat dijalankan tepat sasaran (hlm. 232-234).
2.2.4.3 Identifikasi dan Segmentasi
Salah satu faktor penting yang harus dilakukan adalah melakukan pemilihan terhadap target kampanye tersebut. Sebuah kampanye tidak dapat dilakukan kepada semua orang dikarenakan bergantung pada tujuan dari kampanye tersebut. Segmentasi dari suatu kampanye dapat dibagi dalam beberapa hal, yaitu geografis, demografis, psikografis, perilaku seperti yang dikatakan oleh Arens (dalam Venus, 2019, hlm. 234-236).
2.2.4.4 Pesan
Pesan berperan dalam mengiring opini target mengarah kepada tujuan kampanye tersebut. Perancagan pesan kampanye harus memiliki sudut pandang dari masyarakat yang akan menerima pesan tersebut (hlm.
236-238).
2.2.4.5 Strategi dan Taktik
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pendekatan yang dapat digunakan untuk memberikan hubungan antara program kampanye dan juga target kampanye untuk mencapai tujuan kampanye ini (hlm. 238- 239).
2.2.4.6 Alokasi Waktu dan Sumber Daya
Kampanye dilakukan dengan berbagai macam kegiatan yang menuntut untuk melakukan perencanaan waktu agar kampanye dapat
19
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
berjalan. Sumber daya kampanye juga memiliki peran yang sangat penting dari berjalannya sebuah kampanye. Sumber daya ini meliputi sumber daya manusia, dana, dan juga peralatan (hlm. 244).
2.2.4.7 Evaluasi dan Tinjauan
Evaluasi juga berperan penting dalam sebuah kampanye yang mana untuk mengetahui apa saja yang sudah dicapai dari kampanye tersebut dan dapat digunakan untuk menjalankan kampanye kedepannya (hlm. 245).
2.2.5 Segmentasi Kampanye
Masyarakat memiliki karakteristik yabg berbeda-beda. Maka dari itu dibutuhkan segmentasi agar dapat memilih pendekatan yang tepat bagi masing-masing kelompok. Venus membagi segmentasi kedalam tiga kategori umum, geografis, demografis, psikografis (hlm. 200-204).
2.2.5.1 Geografis
Geografis yang dimaksud disini adalah lokasi tempat tinggal, pemukiman, dan juga aspek lain yang berhubungan dengan geografis (hlm.
202).
2.2.5.2 Demografis
Demografis merupakan pembagian kelompok berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status sosial ekonomi (hlm 204).
2.2.5.3 Demografis
Pengelompokan psikografis diambil berdasarkan hal-hal yang bersifat perilaku, seperti gaya hidup, dan pengetahuan terhadap masalah yang di angkat (hlm. 204).
2.2.6 Pesan Kampanye
Venus (2019) mengatakan pesan dari sebuah kampanye merupakan dasar yang penting dan dirancang untuk bertukar pesan untuk menciptakan suatu pola pikir, tanggapan dari masyarakat. Isi dari pesan dalam kampanye tersebut dapat dilapis dengan desain yang menarik. Karakteristik yang dapat membedakan suatu pesan dari kampanye tersebut antara lain adalah pesan tersebut harus pantas dan dapat dipercaya. Pesan dari kampanye juga harus
20
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
ringkas, mudah di ingat, mudah di baca, jelas, dan konkret (Venus, 2019, hlm. 103-107).
2.2.7 Media Kampanye
Media memiliki beberapa jenis, seperti media massa, media umum, dan media sosial. Media massa dapat mencakup masyarakat dalam jumlah yang besar. Sedangkan untuk media umum merupakan saluran yang dapat mempertemukan secara langsung antara penyelengara kampanye dengan target kampanye. Media sosial atau yang biasa disebut media online merupakan media yang dapat menciptakan interaksi secara langsung antara penyelengara kampanye dengan target.
Media mendukung tercapainya target kampanye secara menyeluruh dikarenakan setiap media memiliki karakter yang berbeda-beda. Dengan demikian, setiap media yang digunakan harus melalui pendekatan yang berbeda-beda.
2.2.8 Strategi AISAS
Menurut Sugiyama dan Andree (2001) dalam buku “The Dentsu Way”, AISAS memiliki peran penting dalam perancangan kampanye.
Penggunaan AISAS membantu para penyelengara kampanye untuk menetapkan jalannya kampanye tersebut. AISAS dalam kampanye memiliki aspek sebagai berikut (hlm. 79-83).
21
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
Gambar 2. 9 AISAS (https://www.marketing2.ca/wp-
content/cache/supercache/marketing2.ca/digital-marketing- foundations/index.html.gz)
2.2.8.1 Attention
Tahap ini bertujuan untuk menarik perhatian para target untuk dapat sadar akan kampanye yang dijalankan (hlm. 79).
2.2.8.2 Interest
Setelah melalui tahap attention, pada tahap ini para target akan memberikan perhatian yang lebih tarhadap hal yang ingin disampaikan pada sebuah promosi atau kampanye tersebut (hlm. 79).
2.2.8.3 Search
Pada tahap ini, target audien sudah memiliki cukup perhatian terhadap kampanye yang dijalankan dan selanjutnya para target tersebut bersedia untuk menggali informasi lebih dalam (hlm. 79-80).
2.2.8.4 Action
Setelah mendapatkan informasi yang cukup, para audien akan melakukan sebuah tindakan nyata untuk melakukan suatu perubahan sikap atau perilaku (hlm. 80).
2.2.8.5 Share
Setelah melalui semua tahapan di atas dan memberikan tindakan langsung, para target audien akan membagikan informasi yang telah mereka dapatkan dari kampanye atau promosi untuk akhirnya dilakukan oleh orang selanjutnya (hlm. 80).
2.2.9 Iklan
22
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
Iklan adalah sebuah media khusus yang biasa digunakan untuk memberikan informasi yang bersifat mempromosikan sebuah produk atau brand tertentu. Iklan dalam dunia kampanye merupakan beberapa media yang disusun berdasarkan strategi yang telah ditetapkan (Landa, 2004, hlm.
34). Iklan dibagi menjadi 4 tipe, yakni:
1) Iklan Komersial, adalah ikaln yang biasanya disampaikan melalui kampanye untuk membentuk sebuah brand. Pada iklan komersial, media yang biasa digunakan adalah media konvensional seperti TV, radio, dan web. Namun iklan komersial ini juga bisa ditemukan pada media tidak konvensional.
2) Iklan layanan masyarakat, adalah iklan yang dibuat berdasarkan kepentingan publik umum. Iklan ini memiliki tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga memberikan kesadaran terhadap masalah sosial yang sedang terjadi dengan harapan dapat membuat perubahan sosial dalam masyarakat.
Ikaln ini biasa menggunakan media seperti TV, radio, dan juga media cetak.
3) Cause advertising, adalah iklan yang biasa digunakan untuk mengumpulkan dana untuk organisasi tertentu dengan tujuan untuk menjalankan media berbayar.
4) Guerrilla advertising, adalah sebuah iklan yang biasanya diletakan di ruang publik untuk menyergap para audien. Iklan ini biasa diletakan pada tempat yang tidak seharusnya, seperti kursi menunggu bus, atau tempat penyebrangan jalan.
2.2.9.1 Konsep Iklan
Terdapat 5 langkah dalam membangun sebuah konsep pengiklanan (Landa, 2004, hlm. 50).
23
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
1) Interpret the problem, menafsirkan sebuah masalah kedalam iklan yang kreatif untuk memecahkan masalah tersebut dengan efektif.
2) Understan the creative brief, memahami sebuah strategi dalam memulai proses kreatif agar menghasilkan ide yang bagus.
3) Say it outright, mengesampingkan pemilihan kata dan gambar terlebih dahulu.
4) Know your audiens, mengetahui cara pikir audien mengenai masalah tersebut.
2.2.9.2 Konsep Iklan
Ikaln memiliki 6 elemen utama didalamnya (Landa, 2004, hlm.
56).
1) Headline, adalah pesan utama yang ingin disampaikan dalam iklan tersebut.
2) Visual, adalah gambar mengenai iklan yang ingin disampaikan.
3) Body copy, adalah penjelasan lebih lanjut mengenai iklan yang dibuat.
4) Product shot, adalah sebuah foto atau ilustrasi dari produk yang diiklankan.
5) Tagline, adalah sebuah teks atau slogan dari iklan tersebut.
6) Sign-off, biasanya meliputi product shot dan tagline.
Polusi Suara
Polusi suara sama berbahayanya dengan polusi lainya. Banyak orang tidak menyadari jika mereka sedang terpapar polusi suara. Polusi suara bisa disebabkan oleh banyak hal seperti contohnya suara kendaraan bermotor, gonggongan anjing, dan juga musik yang keras. Menurut Mark (2014) yang bekerja sebagai penguji tingkat kebisingan produk di Inggris, suara adalah sebuah polutan yang dapat mempengaruhi banyak hal dalam tubuh seperti, pernapasan, gelombang otak, dan kenyamanan.
24
Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara
Desibel (dB) adalah pengukur intensitas suara. Pada kasus polusi suara paparan 85 dB dalam waktu yang lama cukup membahayakan bagi tubuh manusia. Sedangkan pada suara 120 dB dalam waktu singkat dapat merusak.
Paparan dari suara bukan hanya berpengaruh dengan pendengaran, namun juga dapat melemahkan kreatvitas.
Suara juga memiliki sumber yang tidak kita sadari dan memiliki pengaruh yang besar terhadap tubuh. Telinga manusia memiliki sensitifitas yang sangat tinggi dan tidak pernah istirahat. Pada saat kita tertidur, telinga tetap merespon berbagai suara dalam jangka waktu panjang. Hal ini dapat menimbulkan stres pada tubuh dan akan menaikan tekanan darah dan detak jantung. Sehingga lama kelamaan dapat memicu timbulnya penyakit jantung (Kompas, 2019).