• Tidak ada hasil yang ditemukan

.. Kuliah Umum. Lukisan Prasejarah. R. Cecep Eka Permana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan ".. Kuliah Umum. Lukisan Prasejarah. R. Cecep Eka Permana."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

…..………Kuliah Umum

Lukisan Prasejarah

R. Cecep Eka Permana

E-mail: [email protected]

Program Studi Arkeologi-Departemen Arkeologi

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

FIB-UI

(2)

………..Lukisan Prasejarah

FIB-UI

Lukisan “Monalisa”

(Leonardo Da Vinci)

Lukisan masa kini

kanvas, kertas

(3)

………..Lukisan Prasejarah

FIB-UI

Lukisan “Bull and Horse”

(Lascaux Cave) Lukisan masa lalu

Dinding gua

(4)

………..Lukisan Prasejarah ISTILAH

LUKISAN PRASEJARAH LUKISAN GUA

ROCK ART

ROCK PAINTING CAVE ART

FIB-UI

(5)

………..Lukisan Prasejarah DEFINISI

Rock art

suatu gambar, motif, dan disain yang

dibuat pada permukaan batuan alamiah tak bergerak, seperti permukaan tebing, dinding

gua, dan bongkahan batu besar.

Rosenfeld (1988:1-2)

Taçon dan Christopher (1998:5), dan Whitley (2005:3)

FIB-UI

(6)

………..Lukisan Prasejarah

DEFINISI

Yang termasuk rock art adalah lukisan yang dibuat dengan cara:

melukis dan menggambar (pictographs), seperti lukisan (paintings), gambar (drawings), dan cetakan (stencillings),

FIB-UI

(7)

………..Lukisan Prasejarah

DEFINISI

Yang termasuk rock art adalah lukisan yang dibuat dengan cara:

menggores atau menoreh (petroglyps), seperti ukiran

(engravings), goresan (incisings), dan cungkilan (gougings).

FIB-UI

(8)

………..Lukisan Prasejarah

DEFINISI

Prasejarah atau nirleka (nir=tidak/belum,

leka=tulisan) adalah jaman sebelum ada sejarah, atau belum terdapat bahan-bahan tertulis.

Ilmu Prasejarah mempersoalkan bagian yang tertua dari sejarah peradaban manusia yang di dalamnya tiada terdapat berita-berita tertulis.

Masa prasejarah di pelbagai negeri berbeda satu sama lain, misalnya Mesir sudah berakhir + 4000 tahun SM, tetapi di Pulau Jawa berakhir dengan kedatangan orang-orang Hindu pada sekitar abad ke-4 Masehi (Heekeren, 1960:9).

FIB-UI

(9)

………..Lukisan Prasejarah

Lukisan prasejarah merupakan salah satu hasil kebudayaan manusia masa prasejarah yang

hidup pada masa berburu dan mengumpul makanan (paleolitik-mesolitik).

Pada masa itu manusia bertempat tinggal di gua- gua alami yang dalam (cave) atau gua-gua

payung/gua dangkal/ceruk (rockshelter).

Lukisan tersebut dibuat pada dinding-dinding gua dengan menggunakan bahan-bahan pewarna

yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya.

FIB-UI

(10)

………..Lukisan Prasejarah

Lukisan prasejarah

menunjukkan suatu pengalaman, perjuangan, dan harapan hidup.

Hal ini didasarkan pada sumber inspirasi dari cara hidup yang serba bergantung pada alam lingkungan,

yaitu kehidupan berburu dan mengumpul makanan.

Lukisan prasejarah menggambarkan kehidupan sosial- ekonomis dan alam kepercayaan masyarakat pada

masa itu.

FIB-UI

(11)

Lukisan prasejarah sering dikaitkan dengan aspek kesenian, sehingga dianggap pula

sebagai cikal bakal seni lukis. Selama tinggal di gua, selain mengerjakan alat-alat, juga

menggambar dinding gua yang menunjukkan aktivitas berburu dan mengumpul makanan

(Soejono,1993:156-157) .

………..Lukisan Prasejarah

FIB-UI

(12)

Dengan membuat gambar- gambar binatang yang akan

diburu, maka para pemburu merasa menguasai binatang

buruannya (sympathetic magic).

Hal ini antara lain ditunjukkan oleh penggambaran sejumlah

besar binatang yang terkena panah atau terluka

(Howel,1985:148-149).

………..Lukisan Prasejarah

FIB-UI

(13)

………..Lukisan Prasejarah SEJARAH KAJIAN

Berawal dari kajian artefak sebagai karya seni manusia prasejarah (seni paleolitik) yang disebut mobile art atau

portable art seperti ukiran pada tanduk, gambar gores pada tulang, gambar pada sebuah pecahan batu, dan

lain-lain. Pelopor: Boucher de Perthes dan Sir John Lubbock pada pertengahan abad ke-19.

Edward Lartet dan H. Christy memfokuskan pada fitur yang disebut parietal art seperti coretan, ukiran, atau

goresan pada dinding gua, ceruk, atau tebing.

(Ucko dan Rosenfeld, 1967:116–119).

FIB-UI

(14)

………..Lukisan Prasejarah

POKOK KAJIAN

Reinach, pada analisis sympathetic magic, yakni keyakinan akan adanya kekuatan dalam berburu (hunting magic), dan keyakinan akan adanya kekuatan

dalam aspek kesuburan (fertility magic).

Bégouën, pada analisis rites magic, yakni kekuatan gambar-gambar binatang dan manusia dalam suatu

ritual upacara magis.

Breuil, pada analisis sexual symbolic, yakni gambar- gambar binatang dan bentuk-bentuk lain menunjukkan

simbol laki-laki/jantan dan perempuan/betina (Ucko dan Rosenfeld, 1967:123–138).

FIB-UI

(15)

………..Lukisan Prasejarah

Lewis-Williams mengkaji simbol, makna, dan fungsi lukisan prasejarah pada gua-gua di Afrika Selatan melalui analisis semiotik dengan referensi etnografi suku San di Kalahari dekat Botswana, !Kung Afrika Selatan (Lewis-William, 1981).

Christopher Tilley mengkaji lukisan prasejarah pada gua-gua di Nämforsen (Swedia) secara gramatikal dengan membacanya seperti ‘kata’ dan ‘kalimat’, sehingga diperoleh pemahaman tentang struktur logisnya. Untuk memahami maknanya dilakukan analisis hermeneutik dengan bantuan data etnografi shaman pada suku Saami di Skandinavia dan suku Aborigin Australia (Tilley, 1991).

FIB-UI

(16)

………..Lukisan Prasejarah AWAL TRADISI

Manusia Lembah Neander (Neanderthal) di Eropa

adalah penghuni gua paling awal dari masa

sekitar 100.000 tahun y.l.

Namun, manusia Cro-

Magnon dari 10.000 tahun yang lalu dianggap

sebagai pembuat lukisan prasejarah pertama.

FIB-UI

(17)

………..Lukisan Prasejarah

SEBARAN

Hasil budaya manusia masa lalu

berupa lukisan prasejarah bersifat universal, karena terdapat hampir di

seluruh dunia, seperti Eropa, Amerika, Afrika, Australia, dan Asia.

Penelitian di Eropa terutama dilakukan di Eropa Barat, khususnya di Prancis (gua Lascaux) dan Spanyol (gua

Altamira). Di gambarkan hampir seluruh dindingnya dipenuhi dengan berbagai gambar binatang seperti bison, lembu, kuda dan rusa, dengan menggunakan warna merah, hitam, kuning dan coklat berusia 13.566 SM

FIB-UI

(18)

………..Lukisan Prasejarah

Afrika merupakan daerah yg banyak ditemukan lukisan

gua, terutama terdapat di bagian utara dan selatan.

Banyak ditemukan dalam bentuk goresan

(engraving), dan dikaitkan dengan budaya Caspia.

Menurut pertanggalan C-14, tingkat budaya yang terakhir di sini berasal dari 6.500–6.000 SM.

FIB-UI

(19)

………..Lukisan Prasejarah

Lukisan prasejarah Australia berasal dari 40.000–13.000 tahun yang lalu, bahkan hingga kini pada suku Aborigin.

Karena itu memiliki situs gua terbanyak dan tersebar luas, misalnya temuan di Sydney-Hawkesbury,

Mulgowan Stations, Greenfeld Stations (New South Wales), di kompleks gua Koonalda, Devon Downs, Flinders Ranger (Australia Selatan), kompleks gua Willeroo Stations, Cleland Hills, dan Arnhem Land

(Australia Utara), Kepulauan Dampier, Teluk Carpentaria, hingga Pulau Tasmania

FIB-UI

(20)

………..Lukisan Prasejarah

•Di Kawasan Asia, lukisan prasejarah terutama

ditemukan di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.

•Di Asia Selatan (India) terdapat di wilayah negara bagian Rajasthan, Uttar Pradesh, Bihar, Madhya Pradesh, Orissa, dan Karnataka.

•Di Asia Tenggara lukisan prasejarah ditemukan di Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia.

•Dii Thailand terdapat wilayah Thailand Timurlaut dan Thailand Selatan. Gambar gua di Thailand Timurlaut antara lain terdapat di wilayah propinsi Ubon

Ratchathani, Udon Thani, Nakhon Ratchasima, Khon Kaen, Muk Da Han, Kalasin, Loein, dan Chaiya-Phum

•Di Malaysia terutama terdapat di Ipoh (Perak) dan Niah (Serawak).

•Di Philipina terkenal terdapat di situs Angonodi di Propinsi Rizal.

FIB-UI

(21)

………..Lukisan Prasejarah

FIB-UI

SITUS LUKISAN PRASEJARAH

(22)

………..Lukisan Prasejarah

Irian Jaya/Papua merupakan daerah pertama di Indonesia yang mendapat perhatian tentang lukisan prasejarah.

Orang yang dianggap pertama kali mencatat temuan lukisan prasejarah itu

adalah Johannes Keyts (seorang pedagang) dalam perjalanannya dari

Banda ke pantai New Guinea pada tahun 1678. Ia melewati sebuah tebing

karang di tepi Teluk Speelman yang dipenuhi oleh tengkorak, sebuah patung manusia, dan berbagai lukisan

pada dinding karang tersebut dengan warna merah.

FIB-UI

INDONESIA

(23)

………..Lukisan Prasejarah

PAPUA

Laporan ilmiah pertama tentang lukisan prasejarah di Papua dibuat oleh J. Röder dari ekspedisi Leo Frobenius tahun 1937 di sekitar Teluk MacCluer (Teluk Berau). Röder antara lain membagi gambar-gambar tersebut ke dalam empat gaya, yaitu Tabulinetin, Manga, Arguni, dan Ota.

Röder juga membahas asal-usul, makna, dan fungsi lukisan prasejarah itu dengan menggunakan cerita rakyat dan membandingkannya dengan simbol atau lambang lain yang dikenal masyarakat tsb. Tulisan Röder tersebut juga dilengkapi dengan gambar dan foto yang dibuat oleh A.

Han (Arifin,1992:19–21).

FIB-UI

(24)

………..Lukisan Prasejarah

PAPUA

TulisanNRöder tersebut mendapat perhatian banyak kalangan ahli,

antara lain W.J. Cator, G.L.

Tichelman, K.W. Galis. W.J. Cator , Peter Matthiessen , R. Gardner dan

K.G. Heider (1938—1968).

Deskripsi lengkap disertai dengan foto dan gambar tentang lukisan prasejarah di Papua terkini dimuat

dalam buku yang disusun oleh Karina Arifin dan Philippe

Delanghe (2004) berjudul Rock Art in West Papua.

FIB-UI

(25)

………..Lukisan Prasejarah

MALUKU

Lukisan prasejarah di wilayah Maluku terbanyak ditemukan di Kep. Kei dan Pulau Seram,

khususnya di Dudumahan di pantai utara Pulau Nuhu Rowa.

Informasi tersebut dibuat oleh perwira laut dan pedagang-pedagang yang melewati dan menghuni Kei antara lain W. Allirol (1884), A.

Langen (1885), G. Langen (1888), Portengen (1888, 1889), van Hoevell (1889), Martin (1890),

MacKellar (1912), dan Geurtjens (1921).

Umumnya laporan yang ditulis mereka kurang informatif.

Röder (1938) juga menulis berdasarkan hasil penelitian etnologi dan prasejarah dalam rangka

ekspedisi Leo Frobenius .

Chris Ballard (1980) mendeskripsikan lukisan di sini secara rinci dan dilengkapi peta lokasi, dan

keletakannya pada tebing Dudumahan.

FIB-UI

(26)

………..Lukisan Prasejarah

KALIMANTAN

Lukisan prasejarah di Kalimantan terbanyak dijumpai di Kalimantan Timur, kemudian di Kalimantan Barat.

Temuan awal di Kalimantan Timur (di Kabupaten Kutai) diketahui dari laporan tim speleologi gabungan Indonesia-Prancis tahun 1982, 1983,

1986. Penelitian ini kemudian ditindaklanjuti oleh Chazine mulai 1994 yang meneliti situs di daerah Sungai Bungan (Kapuas Hulu) dan

wilayah Pegunungan Muller (Kutai).

Tahun 1995 juga oleh Balai Arkeologi Banjarmasin dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional

Di Kalimantan Barat ditemukan di Kabupaten Sambas dan Ketapang.

Situs ini pertama kali diteliti oleh Balai Arkeologi Bandung tahun 1992 dan 1996.

FIB-UI

(27)

………..Lukisan Prasejarah

SULAWESI

Lukisan prasejarah di Sulawesi ditemukan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Lukisan prasejarah di Sulawesi Selatan pertama kali ditemukan tahun 1950 ketika diadakan ekskavasi di gua PettaE (Maros) oleh

C.H.M Heeren-Palm dan van Heekeren berupa sejumlah gambar tangan dan seekor babi

berwarna merah.

Sejak itu hingga kini penelitian terus dilanjutkan a.l. oleh D.J Mulvaney dan R.P.

Soejono (1969), I. Glover (1970, 1973, 1975), Pusat Penelitian Arkeologi Nasional

(1980-an—kini), dll.

Di Sulawesi Tenggara ditemukan di Pulau Muna diteliti 1977-1984 oleh Pusat Penelitian

Arkeologi Nasional

FIB-UI

(28)

………..Lukisan Prasejarah

MAKNA

Perburuan bagi masyarakat prasejarah merupakan suatu pertaruhan hidup

dan mati. Kegiatan perburuan selalu dihantui bayangan peristiwa yang tidak dapat diduga dan diketahui sebelumnya, serta bayang-bayang kekuatan jahat.

Oleh karenanya, mereka mencegah kemalangan, kecelakaan, dan kematian dari binatang buas seperti beruang, singa, dan srigala melalui sihir perburuan (hunting magic). Melalui kekuatan sihir, maka tidak hanya akan menolong terelaknya kemalangan, tetapi juga membantu penguasaan binatang yang ingin dibunuhnya (Howell, 1980:149).

FIB-UI

(29)

………..Lukisan Prasejarah

Penggambaran binatang buruan dilakukan untuk

mempengaruh binatang yang sebenarnya. Dengan

menggambarnya, ia akan menguasai binatang itu, dan menambah keyakinan untuk membunuhnya ketika berburu.

Biasanya binatang buruan tersebut digambarkan terkena senjata, tangan, atau terluka. Setiap luka pada gambar akan terjadi juga pada binatang sesungguhnya ketika berburu dilakukan dan binatang berhasil diperoleh

(Bahn dan Vertut, 1988:151; Howell, 1980:149).

FIB-UI

(30)

………..Lukisan Prasejarah

Lukisan prasejarah berupa gambar tangan bermakna

sebagai penolak bala, identitas kelompok, status sosial, dan tanda berkabung

(jari terpotong)

FIB-UI

(31)

………..Lukisan Prasejarah

FIB-UI

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

2) Tercatat sebagai periset dari Pusat Riset tingkat Universitas/Fakultas dan Laboratorium di lingkungan UI yang memiliki surat penugasan dari Rektor, Dekan

9enis=>enis transistor efek edan.... 4ode

Penelitian lain dilakukan oleh Imron Rosadi (2009), hasil penelitiannya tentang studi kasus pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas II SDN Mergosono I Kota Malang adalah: (1)

Pengetahuan tentang qada salat bagi para santri puteri Pondok Pesantren al-Masyitoh (Kompleks Yayasan Manbail Futuh) juga menjadi hal yang baru diketahui setelah mengaji kitab

Dari hasil penafisran tersebut maka hakim memiliki Argumentasi hukum bahwa ada tujuan untuk mencegah, melindungi dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari

Merupakan tahap terakhir dari kegiatan penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah bukanlah sekedar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan

Praktikum Peluruhan Radioaktif meliputi pengukuran berulang aktivitas untuk menentukan umur paro radionuklida dan perhitungan aktivitas anak luruh dalam peluruhan

Berdasarkan penuturan di atas, peneliti sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Al-’arabiyah Lin-Na>Syi’i>n di kelas takhasus putri PPMBS Yogyakarta ditinjau