• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. dianalisis berdasarkan teori-teori yang menunjang teman atau topik penulisan skripsi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. dianalisis berdasarkan teori-teori yang menunjang teman atau topik penulisan skripsi."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB III.

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Bab ini akan menjelaskan dari hasil penelitian Penulis dengan melihat pertimbangan hakim dalam membuat -putusan terhadap kasus pidana khusus narkotika yang kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang menunjang teman atau topik penulisan skripsi.

A. Hasil Penelitian

1. Kasus Pertama : Putusan No. 01/Pid.Sus/2014/PN. SAL

Pengadilan Negeri Salatiga yang mengadili perkara pidana dengan pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putsan sebagaimana berikut dalam perakra terdakwa :

Nama Lengkap : Agus Sulistiyawan Alias Abek Bin Suwardi Tempat Lahir : Salatiga

Umur/ Tanggal Lahir : 29 Tahun/ 19 Agustus 1984 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl. Kalitaman RT 01 /RW 04 Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo Kota Slatiga

Agama : Islam

(2)

2 Dakwaan Jaksa Penuntut Umum

Dakwaan supaya majelis hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa Agus Sulistywan Als. Ebek Bin Suwardi telah terbukti secara sah menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tampa hak atau melawan hukum memiliki narkotika golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 11 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam Dakwaan Pertama

2. Menjatuhkan Pidana kepada terdakwa Agus Sulistyawan Als Ebek Bin Suwardi dengan penjara selama 4 (empat) tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan didenda sebesar Rp 800.000.000,- subside 6(enam) bulan penjara

3. Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,-

Pertimbangan Hakim

Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan yaitu keterangan para sakasi, keterangan terdakwa, serta barang bukti yang diajukan di persidangan pada hari minggu tanggal 20 oktober 2013 sekitar pukul 14.00 wib dikompleks shoping center jl. jenderal sudirman kotas lsalatiga, terdakwa ditanggkap oleh petugas kepolisian Polres Salatiga dan ditemukan dikatong terdakwa dengan

(3)

3 bungkusan korabn berisi ganja dalam bentuk biji dan daun seberat 2,7 gram yng kemudian diakui terdakwa adalah ganja.

Menimbang terdawa tidak memiliki izin dari pejawab yang berwewenang untuk memilki ganja tersaebut dimana ganja termasuk dalam Narkotika Golongan I hanya dapat dikuasiai oleh lembaga pengembangan ilmu pengetahuan tertentu guna kepentingan pengambangan ilmu [engtahuan dan tehbologi dengan terlebih dahulu memilki izin dari Meneteri Kesehatan.

Menimbang bahwa penasehat hukum tedakwa dalam pembelaaanya menyetakan tidak sependapat dengan Penuntut Unum yang pada pokoknya terdakwa tidak terbukti bersalah dalam melakukan perbuatan sebagaimana dalam dkwaan alternative kesatu dan kedua Penuntut, oleh karena tidak semua elemen perbuatan dalam unusr pasal tersebut dapat dibuktikan.

Menimbang bahwa terhadap pembelaan penasehat hukum tersebut maka majelis hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut bahwa Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terdiri dari beberapa elemen perbautan yang sifatnya alternative dan dipersidangan harus dibuktikan elemen perbuatan mana yang saling sesuai dengan perbautan terdakwa berdsarkan fakta dipersidangan.

Menimbagng bahwa terdakwa mengajukan permohonan pada pokoknya menyetakan menyesali perbuatannya dan mnemohon keringan terhadap hukumanya, sehibngga dengan demikina oleh karena itu Majelis Hakim akan mempertimbangkannya didalam hal-hal yang meringankan sebagaimana temruata dalam putusan ini.

(4)

4 Menimbnag bahwa selama pemerikasaan di persidangan Majelis Hakimn tidak menemukan adanya alasan pemaaf yang dapat menghapus sifat melawan hukumnya perbuatan terdakwa sehingga dipandang mampu bertanggungjawab atas perbuatannya oleh karenya harus dinyatakan bersalah serta dijatuhi pidana.

1. Kasus Kedua : Putusan No. 10/ Pid. Sus/2014/PN.SAL

Pengadilan Negeri Salatiga yang mengadili perkara pidana dengan pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putsan sebagaimana berikut dalam perakra terdakwa :

Nama Lengkap : Rudiyanto Bin Solekan Tempat Lahir : Salatiga

Umur/ Tanggal Lahir : 47 Tahun/ 15 Oktober 1966 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl. Tutren Gg. 4 No 22 Rt. 05 rw 04, Kel Sidorejp Lor Kec. Sidorejo, Kota Salatiga

Agama : Kristen

Pekerjaan : Swasta Pendidikan : SMA

(5)

5 Dakwaan Jaksa Penuntut

Dakwaan Jaksa Penuntut Umum supaya majelis hakim Pengdilan Negeri Salatiga yang memeriksa perkara ini yakni :

1. Menyatakan Terdakwa Rudiyanto Bin Solekan bersalah melakukan tindak pidana menyelahgunakan narkotika Golongan I bagi diri sendiri sebagaimana dalam dakwaan kedua melanggar Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Rudiyanto Bin Solekan dengan pidana penjara 3 (tiga) tahun dikurangi selama terdakwa ditahan, dengan perintah terdakwa ditahan

3. Menetapkan barang bukti berupa :

a. 1 (satu) buah pivet yang terbuat dari kaca bening yang ujungnya ada selang wana hijau

b. 3(tiga) buah potongan sedotan warna putih

c. 1(satu) buah tutup botol aqua yang dilubangi 2 masing-masing lubang diberi sedotan warna putih

d. 1 (satu) buah korek api gas warna biru

e. 7 (tujuh) buah plastic klip kecil warna bening

f. 1(satu) buah HP meRK Nexian warna hitam

(6)

6 4. Membebani biaya perkara terdakwa sebesar Rp 2.000,00

Pertimbangan Hakim

Menimbang bahwa sesuai dengan fakta hukum bahwa benar pada hari jumaat tanggal 24 Januari 2014 tanggal 24 Januari 2014 sekira jam 17.WiB, telah dilakukan penangkapan terhadap terdakwa oleh anggotaPolisi di JL. Turen Gg 4 No.22 RT05 RW IV, Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dan ditemukan barang bukti 1 (satu) buah pivet yang terbuat dari kaca bening yang ujungnya ada selang warna hijau, 3 (tiga) buah potongan sedotan warna putih, 1(satu) buah tutup botol aqua yang dilubangi 2 yang masing-masig lubang diberi sedotan warna putih, korek api gas warna biru, 7 (tujuh) buah plastic klip bening, dan 1 buah HP Merk Nexian warna hitam.

Menimbang bahwa trerdakwa tellah didwak oleh Penuntut Umum dnengan dakwaan berbentuk Aleternatif yaitu melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dan diancma pidana, Pertama melanggar pasal 112 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau Kedua melanggar pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika, sehingga Mejelis Hakim akan membuktikan unsure-unsur pasal dalam dakwaan yang dilanggar oleh terdakwa tersebut dan pada saatnya nanti terdakwa harus dinyatakan bersalh atau tidak bersalah.

Menimbang bahwa semangat pemberatasan peredaraan narkotika serta melindungi pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika dengan mendorongh

(7)

7 menjalani rehabilitasi medis maupun rehabilitaisi social tidak hanya slogan semetara, bhawa telah dirumuskan sebagai tujuan Undang-Undang No. 35 Tsahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana pasal 4 huruf c dan d

B. Analisis

Memutuskan kasus tindak pidana narkotika Agus Sulistiyawan bin Suwardi dan kasus Rudiyanto bin Solekan, pertimbangan hakim menggunakan instrument hukum yang berbeda sehingga penerapan hukum jatuhnya juga berbeda. Pertimbangan hakim merupakan salah satu aspek terpenting dalam menentukan terwujudnya nilai dari suatu putusan hakim yang mengandung keadilan (ex aequo et bono) dan mengandung kepastian hukum, disamping itu juga mengandung manfaat bagi para pihak yang bersangkutan sehingga pertimbangan hakim ini harus disikapi dengan teliti, baik, dan cermat.

Adapun pertimbangan hakim dengan melihat unsur-unsur tindak pidana terhadap kasus Agus Sulistyawan dan Kasus Rudiyanto yakni :

Tabel I. Unsur Tindak Pidana Terhadap Kasus Agus Sulistiyawan dan Kasus Rudiyanto

NO UNSUR TINDAK

PIDANA KASUS AGUS SULISTYWAN KASUS RUDIYANTO 1 Perbuatan Adanya perbuatan Agus

Sulitiyawan sebagai subjek hukum kepemilikan Narkotika

Perbuatan Rudiyanto sebagai subjek hukum kepemilikan Narkotika 2 Diancam Dengan

Pidana (Statbaar Gesteld)

Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Pertama melanggar pasal 112 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau Kedua

(8)

8

melanggar pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika

3. Melawan Hukum (Onrechtmatig)

Terdakwa ditanggkap oleh petugas kepolisian Polres Salatiga dan ditemukan dikatong terdakwa dengan bungkusan korabn berisi ganja dalam bentuk biji dan daun seberat 2,7 gram yng kemudian diakui terdakwa adalah ganja. Telah memenuhi unsure melawan hukumPasal 111 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

ditemukan barang bukti 1 (satu) buah pivet yang terbuat dari kaca bening yang ujungnya ada selang warna hijau, 3 (tiga) buah potongan sedotan warna putih, 1(satu) buah tutup botol aqua yang dilubangi 2 yang masing-masig lubang diberi sedotan warna putih, korek api gas warna biru, 7 (tujuh) buah plastic klip bening, dan 1 buah HP Merk Nexian warna hitam.

Telah memenuhi unsure melawan hukum Pertama melanggar pasal 112 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau Kedua melanggar pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika 4. Dilakukan Oleh

Orang Bersalah

Unsur-unsur kesalahan telah terpenuhi bahwa Agus Sulistiyawan dengan kehendak, keinginan atau kemauan sendiri telah memilki narkotika golongan I dengan sengaja, mengetahui dan sadar melanggar Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undanng No 35 Tahun 2009 tetnang Narkotika

Unsur-unsur kesalahan telah terpenuhi bahwa Rudiyanto Bin Solekan dengan kehendak, keinginan atau kemauan sendiri telah memilki narkotika golongan I dengan sengaja, mengetahui dan sadar melanggar Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

a. Analisis Pertimbangan Hakim

Sehubungan dengan kasus tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh Agus Sulistywan dan Rudiyanto hakim menggunakan metode penafsrain dan penalaran yang rasional agar kepastian hukum, keadailan , dan kebenaran dapat ditegakkan. Adapun dari hasil penelitian yang dilakukan Penulis, adalah hakim telah melakukan :

(9)

9 1. Penafsiran Gramatikal

Hakim dalam kasus tindak pidana narkotika menggunakan Penafsiran gramatikal metode penemuan hukum dengan menafsirkan kata-kata dalam undang-undang sesuai kaidah bahasa dan kaidah hukum tata bahasa”. Dengan kasus Agus Sulityawan dapat melihat secara koheren (menyeluruh) dari Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika berbunyi :

Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (Empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

Agus dalam kasus ini memenuhi setiap unsur yang terdapat dalam pasal 111 ayat (1) dimana ada subjek hukum yaitu agus yang melakukan perbuatan pelanggaran hukum dengan memiliki narkotika golongan I .

Sedangkan Rudiyanto Pasal Pertama melanggar pasal 112 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika berbunyi :

Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). atau Kedua melanggar pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika berbunyi :

Setiap Penyalahguna : a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun; b. Narkotika Golongan II

(10)

10 bagi sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.

Sehubungan dengan bunyi pasal 112 dan 127 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tersebut maka jelas Rudiyanto telah memenuhi unsure subjek hukum dan melakukan pelanggaran dikarenaka memilki narkotika golongan I jenis sabu.

2. Interpretasi Sistematis

“Interpretasi sistematis adalah metode yang menafsirkan undang-undang sebagai bagian dari keseluruhan sistem perundang-undang-undang-undangan”. Hal tersebut mengandung arti bahwa “...hukum dilihat sebagai suatu kesatuan atau sebagai sistem peraturan.”. Hakim dalam kasus Agus Sulistywan dan Rudiyanto melihat undang-undang yang dikenakan ini memiliki kesatuan system dengan melihat hakikat dari Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika itu sendiri.

3. Interpretasi Teleologis/Sosiologis

Interpretasi teleologis/sosiologis adalah suatu interpretasi untuk memahami suatu peraturan hukum, sehingga peraturan hukum tersebut dapat diterapkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat.

Sehubungan dengan hal diatas maka interprestasi sosiologis atau teleologis dapat dilihat dari tujuan hadirnya undang-undang dimana Negara

(11)

11 hadir dengan tujuan seperti di Pasal 4 huruf a dan b Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika berbunyi :

a. menjamin ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

b. mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan Narkotika

Dari hasil penafisran tersebut maka hakim memiliki Argumentasi hukum bahwa ada tujuan untuk mencegah, melindungi dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan narkotika, dengan melihat pertimbangan-pertimbangan dalam melakukan pernafisaran hukum untuk memutuskan perkara atau kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika oleh Agus Sulistiyawan dan Rudiyanto sehingga dapat dibuktikan bersalah atas kasus tersebut.

Dalam penerapan hukum hakim diberikan kewenangan besar yang dibatasi oleh undang-undanng dalam memutuskan perakra dengan mengunakan pertimbangan-pertimbangan dengan berbagai metode yang akhirnya dapat meringankan atau memberatkan terdakwa sehubungan dengan tindak pidana yang dilakukan.

Sehubungan dengan kepentingan pembuktian unsur-unsur pasal 111 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika berbunyi :

Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4

(12)

12 (Empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

Kasus Agus Sulityawan dan untuk Rudiyanto Pasal Pertama melanggar pasal 112 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau Kedua melanggar pasal 112 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika yang digunakan oleh Jaksa Penuntut umum, maka penerapan hukum yang dilakukan adalah dengan hakim menggunanakn beberapa metode pertimbangan.

Selain itu, pada hakikatnya pertimbangan hakim dalam kasus Agus Suliastiyawan dan Kasus Rudiyanto hendaknya juga memuat tentang hal-hal sebagai berikut :

1. Pokok persoalan dan hal-hal yang diakui atau dalil-dalil yang tidak disangkal. Fakta hukum bahwa ada kepemilikian ganja untuk Agus Sulistiyawan dan penggunaan Sabu untuk kasus Rudiyanto diakui oleh masing-masing terdakwa dan tidak disangkal.

2. Adanya analisis secara yuridis terhadap putusan segala aspek menyangkut semua fakta/hal-hal yang terbukti dalam persidangan.

Hakim melakukan analisis yuiridis dari kasus tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh Agus Sulistiyawan dan Rudiyanto dengan menggunakan berbagai metode pertimbangan dengan berbagai aspek dengan melihat fakta persindangan apakah Agus Sulistywan dan Rudiyanto dapat dibuktikan secara sah telah melanggar Undang-Undang tindak pidana narkotika.

(13)

13 3. Adanya semua bagian dari petitum Penggugat harus dipertimbangkan untuk

diadili

Dalam kasus Agus Sulistyawan dan Rudiyanto hakim melihat keseluruhan bagian dari petitum yang diajukan oleh jaksa penutut umum dengan menggunakan berbagai metode penafsiran hukum dalam melakukan pertimbangan.

Dasar hakim dalam menjatuhkan putusan dalam kasus tindak pidana narkotika Agus Sulistywan dan Rudiyanto di Pengadilan Negeri Salatiga perlu didasarkan kepada teori dan hasil penelitian yang saling berkaitan sehingga didapatkan hasil penelitian yang maksimal dan seimbang dalam tataran teori dan praktek. Salah satu usaha untuk mencapai kepastian hukum dalam kasus ini makan aparat penegak hukum melalui putusannya dapat menjadi tolak ukur tercapainya suatu kepastian hukum.

Kekuasaan hakim merupakan kekuasaan yang merdeka dalam ketentuan ini mengandung pengertian bahwa kekuasaan kehakiman bebas dari segala campur tangan pihak kekuasaan ekstra yudisial, kecuali hal-hal sebagaimana disebut dalam Undang-undang Dasar 1945. Sehubungan dengan hal itu maka hakim dapat menggukan beberpa metode penafsiran hukum dalam melakukan pertimbangan untuk memetuskan perakra tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh Agus Sulistywan dan Rudiyanto.

Penafsiran hukum (legal interpretation) senantiasa diperlukan dalam penerapan hukum tertulis untuk menemukan dan membentuk hukum. Penemuan hukum merupakan kegiatan untuk memperjelas tentang ketentuan-ketentuan hukum tertulis yang sudah ada, yang dapat diberlakukan bagi suatu aspek kehidupan tertentu.

(14)

14 Perbedaan pertimbangan hakim dalam menafsir Pasal 111 dan 127 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atas kasus penyalahgunaan narkotika oleh Asus Sulistiyawan dan Rudiyanto yakni :

Tabel II. Pertimbangan Hakim Dalam Menafsir Pasal 111 dan 127 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

NO

UNDANG-UNDANG NO.35

TAHUN 2009

AGUS SULISTIYAWAN RUDIYANTO BIN SOLEKAN

1 Pasal 111 Hakim menimbang bahwa perkara ini telah memenuhi unsur-unsur setiap orang tampa hak melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golobngan I dalam bentuk tanaman.

Hakim menimbang bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut bahwa unsur-unsur untuk adanya perbuatan pidanan dalam pasal 111 ayat 1 Undang-Undang No 35 Tahun 2009, yang didakwakan dalam dakwaaan alternative kesatu Penuntut Umum telah dapat dibuktikan, sehingga terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dalam pasal tersebut.

Hakim menimbang bahwa peredaraan narkotika ditemukan antara lain dalam ketentuan 111 sampai dengan 128 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika., hanya dapat dikenakan kepada seorang dalam kerangka peredaran baik dalam perdagangan bukan perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan.

2. Pasal 127 Hakim menimbang tuntutan penuntut umum atas penyalahgunaan narkotika dimana terdakwa mengakui bahwa 1(satu) paket ganja tersebut diperoleh terdakwa dari adit pada tanggal 17 Oktober 2013 pukul 19.00 WIB dengan harga Rp50.000,-

Hakim menimbang tuntutan penuntut umum atas penyalahgunaan narkotika dimana terdakwa menggunakan narkotika jenis sabu dan memenuhi unsure-unsur pasal dalam dakwaan yang dilanggar oleh terdakwa.

Gambar

Tabel I. Unsur Tindak Pidana Terhadap Kasus Agus Sulistiyawan dan  Kasus Rudiyanto
Tabel II. Pertimbangan Hakim Dalam Menafsir Pasal 111 dan 127 Undang- Undang-Undang No

Referensi

Dokumen terkait

Bekatul juga mengandung lemak tidak jenuh tinggi, lemak ini lebih aman dalam kaitannya dengan kolesetrol sehingga aman dikonsumsi oleh penderita kolesterol dan penyakit

Spiritual entrepreneurship dimaknai sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan sebuah organisasi dengan cara pandang yang universal yang dapat

sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas terhadap pelaksanaan tugas yang telah dilakukan sepanjang bulan Januari tahun 2017 serta memberikan gambaran tentang

BPR Syariah Artha Mas Abadi Pati sudah sesuai dengan teori yang ada antara lain: Penerapan unsur-unsur pembiayaan, jenis pembiayaan merupakan modal kerja yang

lengkapi hari spesial Idul fitri Anda dengan parcel box eksklusif dari Laritta yang di design istimewa untuk dirayakan oleh seluruh keluarga.. Sucikan hati, Sucikan diri

Menurut Fatah (2008: 73-75) kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang pendidik dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang dapat dilihat dari indikator

Artikel ini merupakan bagian dari Penelitian Tindakan Kelas. Penulisan artikel ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengenalkan kosakata bahasa Inggris

(3) Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari