• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KELOMPOK PERIKANAN KELOMPOK USAHA BERSAMA IKAN TUNA MANDIRI ( ) DESA NANGAHALE KECAMATAN TALIBURA KABUPATEN SIKKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROFIL KELOMPOK PERIKANAN KELOMPOK USAHA BERSAMA IKAN TUNA MANDIRI ( ) DESA NANGAHALE KECAMATAN TALIBURA KABUPATEN SIKKA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KELOMPOK PERIKANAN

KELOMPOK USAHA BERSAMA IKAN TUNA MANDIRI (1.2.53.07.08.0113.0113)

DESA NANGAHALE KECAMATAN TALIBURA KABUPATEN SIKKA

PENYULUH PERIKANAN BANTU : ANGELA FESTIANA,S.Pi

SATMINKAL BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

BADAN RISET SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2020

(2)

1 PROFIL KELOMPOK PERIKANAN

KELOMPOK USAHA BERSAMA IKAN TUNA MANDIRI (1.2.53.07.08.0113.0113)

DESA NANGAHALE KECAMATAN TALIBURA KABUPATEN SIKKA

PENYULUH PERIKANAN BANTU: ANGELA FESTIANA,S.Pi

SATMINKAL BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

BADAN RISET SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2020

(3)

2 DAFTAR ISI

COVER LUAR

COVER DALAM --- i

DAFTAR ISI --- ii

I. SEJARAH PENDIRIAN KELOMPOK --- 1

A. LATAR BELAKANG --- 1

B. TUJUAN --- 3

C. VISI DAN MISI --- 4

II. DATA DASAR KELOMPOK --- 5

A. NAMA DAN ALAMAT KELOMPOK --- 5

B. PETA LOKASI KELOMPOK --- 5

C. PENUMBUHAN DAN PENINGKATAN KELAS --- 7

D. PENGURUS DAN ANGGOTA KELOMPOK --- 11

III. STRUKTUR ORGANISASI --- 14

IV. PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK --- 15

A. PENANGKAPAN --- 17

V. DOKUMENTASI KELOMPOK --- 21

VI. PENUTUP --- 23

(4)

3 I. SEJARAH PENDIRIAN KELOMPOK

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai Negara kepulauan yang mempunya lebih dari 17.000 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km atau dua kali keliling bumi melalui khatulistiwa..Wilayah pantai ini merupakan daerah yang sangat intensif yang dimanfaatkan untuk kegiatan manusia seperti sebagai kawasan pusat pemerintahan Khususnya Bidang Perikanan tangkap, Budidaya serta Pariwisata.Kebayakan Daerah yang terletak di pinggir pantai perkembangan kehidupan ekonominya lebih maju. Perlu dilakukan perlindungan untuk daerah yang menglami kerusakan pantai.

Propinsi Nusa Tenggara Timur memiliki hamper sekitar 566 pulau. Luas daratan NTT Adalah 48.718,10 km2. Dan luas perairan lautnyasekitar 200.000 km2 di luar perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Beberapa laut yang terhampar adalah Laut Flores di Utara, Laut Sawu di tengah, Samudera Hindia di selatan dan Laut Timur di tenggara.

Secara astronomis, Kabupaten Sikka terletak antara 80 22’ sampai dengan 8050º Lintang Selatan dan 121º 55′ 40″ sampai 122º 41′ 30″

Bujur Timur. Kabupaten Sikka merupakan bagian dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di Daratan Flores. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Sikka memiliki batas- batas:

a. Utara : Laut Flores b. Selatan : Laut Sawu c. Barat :Kabupaten Ende

d. Timur : Kabupaten Flores Timur

(5)

4 Kabupaten Sikka dengan Luas 7.553,24 km2, dan memiliki luas lautan 5.821,33km2 dengan panjang garis pantai 444,50 km. Sebanyak 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka yang terdiri dari 18 pulau yang terdapat di pantai utara laut flores, 160 desa/ kelurahan, terdapat 66 Desa pesisir. Pada hamparan laut di Kabupaten Sikka yang luasnya 5.821,33km2, terkandung potensi sumberdaya kelautan yang cukup besar. Jenis ikan yang terdapat dihamparan laut itu, yakni ikan pelajis atau ikan yang ada pada permukaan (ikan tuna,ikan cakalang, ikan laying, ikan selar) dan ikan domersal atau ikan dasar yang sangat melimpah ( ikan kerapu,ikan kakap dll). Maka dari itu Kabupaten Sikka sangat berpotensi dalam bidang Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2015 produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sikka yaitu 13.800,24; dan pada tahun 2016 yaitu 15.371,00. Rata – rata hasil tangkapan yang paling dominan ialah jenis Ikan pelagis besar dan kecil, hasil tangkapan para Nelayan rata – rata secara Lokal, sebagian dikirim ke Kabupaten lain yang berada di Pulau Flores, sebagiannya di ekpor ke luar pulau.

Kecamatan Talibura ini terdiri dari 6 Desa Pesisir yaitu,Desa Nangahale, Desa Talibura, Desa Darat Pantai, Desa Bangkoor, Desa Wailamung dan Desa Lewomada. dan berada di daerah pesisir pantai utara flores. Yang memiliki batas wilayah sebagai berikut

a. Utara : Laut Flores

b. Selatan : Kecamatan Waigete dan Waiblama c. Barat : Kecamatan Alok Timur

d. Timur : Kabupaten Flores Timur

Pengembangan usaha pada pelaku utama perikanan perlu dilakukan melalui kegiatan pembinaan Kelompok perikanan dari Instansi terkait terutama bidang perikanan. Pembinaan dapat diberikan pada kelompok pelaku utama maupun individu. Melalui

(6)

5 kegiatan pembinaan serta pendampingan yang berkelanjutan dan berkesinambungan pada kelompok tersebut diharapkan pelaku utama dapat bekerja sama dengan baik, dalam semua kegiatan kelompok yang sesuai dengan peraturan yang berlaku,terlebih dalam penigkatan produksi hasil penangkapan ikan.

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ikan Tuna Mandiri, merupakan salah satu kelompok yang terbentuk sejak tahun 2013 yang berada di di Desa Nangahale Kecamatan Talibura. Terdiri dari 10 orang anggota kelompok yang mata pencahariaanya adalah sebagai Nelayan Utama penangkapan Ikan. Pembentukan kelompok ini sesuai dengan kesepakatan seluruh anggota kelompok dan dikukuhkan oleh Kepala Desa Nangahale pada Tahun 2013. Kegiatan kelompok berjalan dengan sangat baik. Kelompok Ikan Tuna Mandiri telah memperoleh bantuan dari PUMP – PT Kementrian Kelautan dan Perikanan, yaitu berupa dana hibah sebesar Rp. 100.000.000, untuk pengadaan sarana prasaranapenangkapan ikan, yang sangat membantu dalam peningkatan Hasil produksi dan perekonomian masyarakat pesisir.

Bantuan dana tersebut dibagikan kepada setiapa anggota yang besaranya Rp. 10.000.000/ anggotadan digunakan untuk pengadaan mesin, alat tangkap, dan body kapal. Sampai sekarang sarana dan prasarana yang diperoleh masih digunakan secara baik oleh kelompok dan beberapa diantaranya sudah mengalami kerusakan karena faktor alam dan usia yang sudah tidak muda lagi.

B. TUJUAN

Adapun tujuan dalam Kelompok Usaha Bersama Ikan Tuna Mandiri sebagai berikut :

a. Sebagai tempat pembelajaran antara anggota kelompok.

b. Sebagai Wadah pemersatu

c. Untuk peningkatan produktifitaas dlam kelompok d. Sebagai Wadah kerjasama.

(7)

6 e. Sebagai Wadah untuk diskusi / bertukar pikiran

f. Sebagai Wadah untuk menyelesaikan tugas kelompok g. Sebagai Unit pemasaran

h. Sebagai Unit pengolahan.

i. Sebagai organisasi kegiatan bersama

C. VISI DAN MISI a. Visi

Menjadi Kelompok Panutan bagi masyarakat khusunya usaha perikanan yang berkompetitif dan berprospektif, serta Perikanan tangkap yang lebih maju, dan mandiri.

b. Misi

• Meningkatkan kebersamaan nelayan

• Menjalin sikap kerjasama yang solid antar sesama anggota kelompok.

• Meningkatkan kesejahteraan taraf hidup masyarakat nelayan kecil.

• Membangun perekonomian yang lebih baik di bidang perikanan tangkap,

• Melestarikan biota laut dan kehidupan laut lainnya.

• Membangun semangat Hidup yang lebih baik dan berkualitas.

(8)

7 II. DATA DASAR KELOMPOK

A. NAMA DAN ALAMAT KELOMPOK KELAUTAN DAN PERIKANAN Kelembagaan pelaku utama perikanan adalah kumpulan para pelaku utama yang terdiri dari nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan yang terikat secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta didalam lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang ketua kelompok pelaku utama kelautan dan perikanan, (Kepmen KP No 14 2012)

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ikan Tuna Mandiri diketuai oleh Sata Pata Hete, dengan jumlah anggota kelompok 10. KUB Ikan Tuna Mandiritelah berbadan hukum berupa SK Pembentukan Kelompok yang telah di tandatangani oleh Kepala Desa Nangahale karena kelompok ini masih pemula. Lokasi KUB berada di Desa Nangahale RT/RW 017/005, Kecamatan Talibura. KUB belum memiliki email jadi untuk sementara masih menggunakan nomor dan email penyuluh pendamping, untuk lebih jelasnya dapat di lihat dibawah ini :

a. Nama : Kelompok Usaha Bersama

(KUB) Ikan Tuna Mandiri b. NomorBadanHukum : 28/01/2013

c. Alamat : Namandoi, RT/RW.017/005

d. Dusun : Namandoi

e. Kelurahan/ Desa : Nangahale f. Kecamatan : Talibura g. Kabupaten/Kota : Sikka h. No.Telp/Fax Sekretariat : -

i. No. HP Ketua Kelompok : 081339757514

j. Email : -

k. Koordinat :-8.55820.122.507486

(9)

8 B. PETA LOKASI KELOMPOK

Desa Nangahale adalah Salah satu desa pesisir yang ada di kabupaten Sikka, Kacamatan Talibura. 75 % penduduk desa nangahale bermata pencharian sebagai Nelayan perikanan tangkap. Ada juga yang berprofesi sebagai Nelayan pengolah garam lokal. Lokasi KUB berada di sebelah Utara pulau flores, berada di pesisir utara laut flores, lokasi kelompok sngat strategis karena merupakan daerah jalur perairan dan merupakan fhising ground,hal ini memudahkan nelayan,khususnya nelayan kecil yang menggunakan sampan dayung, lebih muda ketika melakukan kegiatan penangkapan karena jarak yang cukup dekat dan merupakan daerah penghasil Ikan. Dalam Perencanaan, Di desa Nangahale akan di bangun sebuah tambat labuh pada tahun 2020 mendatang, sehingga para nelayan dapat berlabuh langsung di tambat labuh tersebut. Hasil tangkapan akan dipasarkaan pada pasar psar lokal,ada juga yang menjualnya kepada penampung ikan, dan akan di pasarkan keluar Daerah seperti ( Larantuka, Ende, Bajawa).Ini sangat membantu nelayan kecil untuk memasarkna mejual atau memasarkan hasil tangkapannya.

Peta lokasi Desa Nangahale dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:

Gambar 1. Peta Lokasi KUB Ikan Tuna Mandiri

(10)

9 C. PENUMBUHAN DAN PENINGKATAN KELAS KELOMPOK

Pembangunan nasional sector Kelautan dan perikanan merupakan proses yang bertujuan untuk memperkuat posisi pelaku utama dan keluarganya serta pelaku usaha di semua sector sesuai dengan usahanya masing masing agar menjadi lebih baik, lebih menuntungkan ,lebih sejahtera, mandiri, trampil, dinamis, efisien dan profesional, serta berdaya guna dengan tetap memperhatikan lingkungan yang terpelihara dan lestari. Pelaku utama perikanan ditempatkan bukan sebagai objek melainkan sebagai subjek yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumberdaya,dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya sehingga diharapkan pelaku utama bisa menjadi tonggak terbentuknya kelembagaan pelaku utama perikanan sebagai organisasi yang kuat dan mandiri dalam mencapai tujuan bersama dari anggotanya.,

Pengembangan kelembagaan Pelaku utama dan pelaku usaha dibidang kelautan dan perikanan merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kemampuan pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah ikan melalui pendekatan kelompok sehigga kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan mampu tumbuh dan berkembang lebih baik. Orientasi dari proses tersebut diharapkan mampu menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usah perikanan yang mandiri.

Berdasarkan Keputusan Menteri KP Nomor :14 Tahun 2012 tentang Pedoman umum penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan pelaku utama perikanan, maka kelompok perikanan dibagi dalam 3 kelas kelompok yaitu :

1. Kelas Pemula, merupakan kelas paling bawah atau kelompok yang baru terbentuk, yang harus selalu didampingi dari seetiap kegiatan sesuai dengan kemampuan, dengan batas skor nilai 0- 350.

(11)

10 2. Kelas Madya, merupakan kelas menengah dimana kelembagaan pada keles madya sudah melakukan kegiatan perencanaan meskipun masih terbatas, dengan batas nilai skorsing 350-650.

3. Kelas Utama, merupakan kelas yang tertinggi dimana kelembagaan pada kelas utama sudah melakukan kegiatan dalam perencanaan sampai pada pelaksanaan meskipun masih terbatas, dengan batas nilai skorsing 650-1000.

Rendahnya kelompok perikanan mandiri (madya dan utama) yang saat ini hanya berjumlah lebih kuran 10% saja dari total populasi jumlah kelompok perikanan. Maka dari itu harus segera dilakukan pembenahan kelompok perikanan agar meningkat kemampuan, dan kapasitasnya untuk segera divalidasi penilaian kelasnya sehingga meningkat kemampuan kelas kelompok perikanan menjadi mandiri.

Kelompok mandiri merupakan kelompok pada kemampuan tingkatan kelas madya dan atau kelas utama, yang memiliki karakteristik yang telah ditetapkan pusat pelatihan dan penyuluhan KP

Kelompok Usaha Bersama Ikan Tuna Mandiri dikukuhkan atau ditumbuhkan pada tanggal 28 Januari 2013 yang di tandatangani oleh Kepala Desa Nangahale. KUB tersebut masih kelas pemula. Kelompok ini ditumbuhkan karena ada rasa kebersamaan dan satu tujuan, guna meningkatkan produksi antar sesama pelaku utama perikanan.

a. Tanggal/Bulan/Tahun Pendirian :28/01/2013 b. Kelas kelompok : Pemula c. Nomor Sertifikat Pengukuhan :

Kelembagaan pelaku utama perikanan dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelas dengan memperhatikan pada:

a. Penguasaan teknologi;

b. Pengorganisasian;

c. Skala Usaha;

(12)

11 d. Kemampuan Permodalan;

e. Kemitraan/Kerjasama; dan f. Akses informasi pasar.

Penilaian dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali yang dilakukan oleh tim penilai sebagai berikut:

a. Untuk kelas pemula, penilai dari tim tingkat kecamatan yang ditetapkan dengan keputusan Camat terdiri dari penyuluh, unsur kecamatan, dan unsur dinas terkait.

b. Untuk kelas madya, penilai dari tim tingkat kabupaten/kota yang ditetapkan dengan keputusan Bupati/walikota atau Dinas yang membidangi kelautan dan perikanan terdiri dari penyuluh, unsur kabupaten/kota, dan unsur dinas terkait.

c. Untuk kelas utama, penilai dari tim tingkat pusat, provinsi, penyuluh perikanan, dan unsur dinas terkait yang ditetapkan dengan keputusan Menteri atau Gubernur atau dinas yang membidangi perikanan.

Adapun tujuan dari pelaksanaan penumbuhan dan peningkatan Kelas Kelompok sebagai berikut :

a. Sebagai indicator kinerja bagi penyuluh perikanan dalam melaksanakan pendampingan kelompok perikanan.

b. Sebagai acuan dalam rangka pembinaan kelembagaan Pelaku utama.

1. Penumbuhan Kelompok

Kriteria Pelaku utama yang ditumbuhkan kelompok :

• Mempuyai tujuan, minat dan kepentiingan yang sama terutama dalam bidang usaha perikanan.

• Memilliki usaha perikanan

• Memiliki kesamaan kesamaan dalam dalam tradisi/ kebiasaan, domisili,lokasi usaha, status ekonomi dan bahasa.

(13)

12

• Saling ketergantungan antara individu.

• Mandiri dan partisipatif

• Selalu mendapatkan binaan dari penyuluh perikanan.

2. Tahapan Penumbuhan Kelompok Pelaku Utama Perikanan

• Penyuluh memberikan sosialisasi tentang penumnuhan kelompok kepada pelaku utama perikanan dan masyarakat.

• Kegiatan ini bisa dilakukan selama satu sampai dua hari agar pelaku utama memahami tentang penumbuhan kelompok.

Kegiatanya adalah identifikasi wilayah, luas lahan bagi kelompok Pokdakan dan peta wilayah

• Melakukan Koordinasi dengan pelaku utama membahas rencana penumbuhan, pemilihan kepengurusan kelompok , daftar hadir,daftar anggota kelompok ,serta administrasi kelompok yang terarah.

• Pembuatan Berita acara penumbuhan kelompok

• Permohonan pengesahan berita acara perkelompok

• Pelaporan berita acara penumbuhan kelompok ke dinas.

• Berita acara penumbuhan diterima oleh kelompok.

• Penilaian kelas kelompok yang ditumbuhkan

• Pengukuhan kelas kelompok Pemula

3. Peningkatan Kelas Kelompok

Kriteria Kelompok Pemula Yang ditingkatkan :

• Kelompok yang telah berdiri minimal 2 tahun

• Kelompok yang telah mempunyai sertifikat kelompok,

• Kelompok yang dibina oleh penyuluh perikanan

• Kelompok yang telah mampu merencanakan menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK), Rencana Usaha Bersama (RUB), Rencana Kegiatan Kelompok lainnya dan analisa kelayakan usaha.

(14)

13

• Kelompok yang memiliki AD/ART, memiliki papan struktur organisasi, memiliki papan nama identitas kelompok, memiliki stempel serta menaati peraturan kelompok.

• Melaksanakan monitoring dan pengawasan oleh pengawas

• Kelompok yang telah mampu melaksanakan pembinaan SDM pengelola, pengurus dan kelompok dan mengembangkan kader kader pemimpin

Kader Kelompok Perikanan Mandiri :

Kelompok Usaha Bersama Ikan Tuna Mandiri belum dilakukan penilaian kelas kelompok, karena ada beberapa aspek penilaian yang belum dapat dipenuhi oleh KUB Ikan Tuna Mandiri. Untuk selanjutnya akan segera dilakukan penilaian kelas kelompok dengan memenuhi beberapa hal atau persyaratan untuk peningkatan kelas kelompok

Peningkatan Kelas kelompok

a. Tanggal/Bulan/Tahun : -

b. Kelas kelompok : -

c. Nomor Sertifikat : -

c. PENGURUS DAN ANGGOTA KELOMPOK

Kelembagaan pelaku utama kegiatan perikanan dapat berbentuk kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, atau korporasi.

Kelembagaan pelaku utama kegiatan perikanan tersebut berbentuk:

a. KUB yang dibentuk oleh nelayan;

b. POKDAKAN yang dibentuk oleh pembudi daya ikan; dan c. POKLAHSAR yang dibentuk oleh pengolah dan pemasar ikan.

d. KUGAR yang dibentuk oleh petambak garam;

(15)

14 e. POKMASWAS yang dibentuk oleh masyarakat dalam rangka pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

Ciri kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

a. memiliki jumlah anggota kelompok 10 – 25 orang;

b. pelaku utama yang berada di dalam lingkungan pengaruh seorang ketua kelompok;

c. mempunyai tujuan, minat dan kepentingan yang sama terutama dalam bidang usaha perikanan;

d. memiliki kesamaan-kesamaan dalam tradisi/kebiasaan, domisili, lokasi usaha, status ekonomi, bahasa;

e. bersifat informal;

f. memiliki saling ketergantungan antar individu;

g. mandiri dan partisipatif;

h. memiliki aturan/norma yang disepakati bersama; dan i. memiliki administrasi yang rapih.

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ikan Tuna Mandiri memiliki anggota sebanyak 9 orang. Sebagaimana rincian sebagai berikut :

No Nama L/P Umur Pendidikan terakhir

Alamat Jabatan di Kelompok

1 2 3 4 5 6 7

1 Sata Pata Here L 65 SD Namandoi,

RT/RW.017/005

Ketua

2 Ashar L 42 SD Namandoi,

RT/RW.017/005

Sekretaris

3 Sa’aludin L 63 SD Namandoi,

RT/RW.017/005

Bendahara

4 Maruding Siral L 56 SD Namandoi,

RT/RW.018/005

Anggota

5 Nasring L 44 SD Nangahale.

RT/RW.002/001

Anggota

(16)

15

6 Tajeril L 55 SD Namandoi,

RT/RW,017/005

Anggota

7 Fitra L 36 SMP Nangahure

001/001

Anggota

8 Junaedin L 52 SD Nangahure

010/003

Anggota

9 H.Abdul Haris L 65 SD Namandoi,

RT/RW,015/005

Anggota

10 Karim L 38 SD Namandoi,RT/R

W.017/005

Anggota

Tabel 1. Pengurus dan Anggota Kelompok

(17)

16 III. STRUKTUR ORGANISASI

Sturktur organisasi secara umum adalah sebuah susunan berbagai komponen atau unit – unit kerja dalam sebuah organisasi atau suatu susunan atau hubungan antara komponen, bagian –bagian dan posisi dalam sebuah organisasi. Komponen yang ada dalam sebuah organisasi memiliki ketergantungan, sehingga jika terdapat suatu komponen baik, maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainya dan tentu akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut.

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yng terdapat pada sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan –kegiatannya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lain dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi yang dibatasi.

Dengan adanya sturktur organisasi maka kita bisa melihat pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa di koordinasikan dengan baik. Selain itu, dengan adanya struktur tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa spesialisi dari sebuah pekerjaan, saluran perintah, maupun penyampaian laporan.dalam penjelasan struktur tersebut terdapat hubungan antar komponen dan posisi yang ada didalamnya, dan semua komponen tersebut mengalami saling ketergantungan.

(18)

17 Struktur tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam organisasi yang memuat terkait pembagian tugas dan tanggung jawab masing – masing, berikut sturktur organisasi Kelompok Usaha Bersama Ikan Tuna Mandiri :

Dalam sturktur organisasi Kelompok Usaha Bersama Ikan Tuna Mandiri diatas dapat dijelaskan bahwa, dalam struktur tersebut yang berlaku sebagai pembina ialah Kepala Dinas Perikanan Kab Sikka, yang bertanggung jawab atas kegiatan perikanan di kabupaten Sikka.

Kegiatan penyuluhan ini di lakukan oleh Angela Festiana sebagai penyuluh pendamping di kecamatan Talibura. Pendampingan terhadap kelompok ini sudah di lakukan dari tahun 2016 sampai 2019 saat ini.Kepengurusan kelompok dipilih berdasarkan suatu kesepakatan bersama Yaitu; Sata Pata Heredi pilih sebagai ketua karena latar belakang sebagai yang dituakan dan bisa memimpin organisasi atau KUB tersebut serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap kelompok.

Pembina

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sikka Paulus Hilarius Bangkur, S.Pi

Penyuluh Perikanan Angela Festiana, S.Pi

Ketua Sata Pata Here

Bendahara Sa’aludin Sekretaris

Ashar

Anggota Maruding Siral

Nasring Tajeril

Fitra Junaedin H.Abdul Haris

Karim

(19)

18 IV. PERKEMBANGAN USAHA KELOMPOK

Pendirian sebuah Organisasi atau kelompok adalah menjadikan Kelompok atau organisasi ini menjadi lebih baik dan lebih maju sesuai dengan kesepakatan bersama sesuai dengan peraturan kelompok yang telah ditetapkan. Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan dalam bentuk bimbingan-bimbingan baik praktek maupun teori yang dilakukan secaraberkala kepada pelaku utama kegiatan perikanan melalui upaya pembinaan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama.

Pembinaan tidak hanya dilakukan oleh penyuluh perikanan/pendamping lapangan saja,melainkan harus ada dukungan yang kuat dari institusi terkait lainnya berdasarkan permasalahan yang dihadapi di lapangan.

Pola pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan dilakukan melalui:

a. Peningkatan kemampuan, khususnya kemampuan dalam menyampaikan informasi/teknologi dan mengajarkan keterampilan kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha kelautan dan perikanan.

b. Peningkatan penguasaan materi penyuluhan yang dapat dilakukan dengan mengikutsertakan pada kegiatan pelatihan, study banding dan semacamnya, baik materi yang bersifat teknis, sosial, ekonomis, maupun manajerial.

A. PENANGKAPAN

a. Jenis Usaha : Penangkapan b. Jenis alat tangkap

- Pancing ulur

c. Komoditas hasil tangkap

(20)

19 - Gurita

d. Sarana Penangkapan

Sarana penangkapan sangat penting dalam penunjang usaha kelompok Ikan Tuna Mandiri.

No Nama Anggota

Kepemilikan sarana penangkapan Status Kepemilikan

Jenis peraira Alat n

tangkap

Jml Armada tangkap

Jml Jenis mesin

Jml

1 Sata Pata Here

Pancingul ur dan jaring

2 Perahu 1 GT

1 Diesel 1 Milik sendiri Laut

2 Sa’aludin Pancing ulur dan jaring

3 Perahu 1 GT

1 Diesel 1 Milik sendiri Laut

3 Maruding Siral

Pancing ulur 4 Perahu 1 GT

1 Diesel 1 Milik sendiri Laut

4 Fitra Pancing ulur dan jaring

3 Perahu 1 GT

1 Diesel 1 Milik sendiri Laut

5 Junaedin Pancing ulur dan pukat

4 Perahu 1 GT

1 Diesel 1 Milik sendiri Laut

6 Nasring Pancing ulur dan jaring

4 Perahu 1 GT

1 Diesel 1 Milik sendiri Laut

7 Karim Pancing ulur dan jaring

2 Perahu 1 GT

1 Diesel 1 Milik sendiri Laut

8 Tajeril Pancing ulur dan jaring

3 Perahu 1 GT

1 Diesel 1 Milik Sendiri Laut

Tabel 2. Sarana KUB Ikan Tuna Mandiri e. Data Produksi dan Produktifitas Kelompok

Data produksi dan produktifitas kelompok ini diambil secara rutin perbulan, dengan hasil tangkapan dua komoditas laut yang mempunyai harga jual yang cukup bagus yaitu ikan tuna dan gurita. Untuk beberapa bulan terakhir ini, komoditas yang lebih unggul pada kelompok ini adalah Gurita, dengan berat rata – rata 1-2 kg/ ekor. Jumlah trip rata-rata 2kali/ bulan.

(21)

20 No Komoditas Alat

tangkap

Produksi (ton/bln)

Produktivitas (ton/th)

Keterangan

1 Gurita Pancing ulur 1,5 0,75

Tabel 3. Data Produksi dan Produktifitas Kelompok f. Aset Kelompok Perikanan

Dalam melaksanakan kegiatan unit produksi khususnya di bidang penangkapan ikan, kelompok harus memiliki aset yaitu berupa sarana prasarana seperti kapal, mesin dan alat tangkap, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

No Jenis Barang Jumlah Nama Pemilik Nominal (Rp)

1 Kapal 1 GT 8 Sata Pata Here

Sa’aludin Maruding Siral

Nasring Tajeril

Fitra Junaedin

Karim

300.000.000

2 Mesin Jiandong 26 pk

8 Sata Pata Here Sa’aludin Maruding Siral

Nasring Tajeril

Fitra Junaedin

Karim

120.000.000

3 Pancing 18 Sata Pata Here

Sa’aludin Maruding Siral

Nasring Tajeril

Fitra Junaedin

Karim

12.000.000

Tabel 4. Aset KUB Ikan Tuna Mandiri g. Omset Usaha Anggota kelompok

Omset Kelompok sebesar selama 1 tahun, dengan rincian :

(22)

21 NO Nama Anggota Kelompok Omzet per tahun

(Rp)

1 Sata Pata Here 60.000.000

2 Sahar 60.000.000

3 Sa’aludin -

4 Maruding Siral 60.000.000

5 Nasring 60.000.000

6 Tajeril 60.000.000

7 Fitra 60.000.000

8 Karim 60.000.000

9 Junaedi 60.000.000

10 H.Abdul Karim -

TOTAL 480.000.000

Tabel 5. Omzet KUB Mitra Samudera h. Program Kerja

Dalam melakukan bimbingan kelompok, penyuluh memiliki program kerja yang disesuaikan dengan tujuan kelompok tersebut, yaitu berupa kunjungan kelompok, pertemuan kelompok dan diskusi bersama.

- Pertemuan rutin/rembuk kelompok ada dilakukan 2 bulan sekali

- Pertemuan bulanan dengan penyuluh ada dilakukan 1 bulan sekali.

- Pendataan produksi bulanan dilakukan 1 bulan sekali - Pemberian materi penyuluhan 1 bulan sekali, disesuaikan

dengan kondisi kelompok untuk materinya.

(23)

22 V. DOKUMENTASI KELOMPOK

Gambar 1. Pertemuan bulanan KUB Ikan Tuna Mandiri.

Pembahasan tentang Masalah yang dihadapi,pendataan produksi dan Khas Kelompok

Gambar 2. Sosialisasi Bersama Para Pelaku Usaha di Desa Nanghale, tentang Kartu Nelayan dan Asuransi Nelayan.

(24)

23 Gambar 3. Sosialisasi tentang KUSUKA dan Pemanfaatan batuan oleh pemerintah dengan baik dan benar, Listing dan sampling KUB Ikan Tuna Mandiri.

Gambar 4. Pertemuan serta diskusi bersama pembentukan koperasi Nelayan.

(25)

24 VI. PENUTUP

Demikian pembuatan Profil Kelompok Usaha Bersama Ikan Tuna Mandiri, semoga dapat bermanfaat bagi penyuluh perikanan dan semua pihak yang membaca profil ini. Harapan yang besar semoga selalu dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap Kelompok ini dapat berjalan dengan baik. Selaku penyuluh pada wilayah binaan ini, akan lebih meningkatkan kinerja kerja.

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi KUB Ikan Tuna Mandiri
Tabel 1. Pengurus dan Anggota Kelompok
Tabel 2. Sarana KUB Ikan Tuna Mandiri  e.  Data Produksi dan Produktifitas Kelompok
Tabel 4. Aset KUB Ikan Tuna Mandiri  g.  Omset Usaha Anggota kelompok
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah : Berapakah besar Profitabilitas usaha abon ikan tuna berdasarkan

Mereka tergabung dalam satu kelompok organisasi pembudidaya ini karena adanya kesamaan visi dam misi dan berniat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan karena mereka

Dan dengan bimbingan dari penyuluh Perikanan dan dukungan dari beberapa tokoh masyarakat disekitar wilayah tersebut maka pada tanggal 1 Januari 2016 nelayan berkumpul

Kelompok ini dijadikan sebagai wahana bertukar fikiran bagi para pembudidaya ikan dalam menghadapi permasalahan dibidang usaha perikanan dan mencari cara pemecahannya.Seiring

Dari aspirasi ini mulailah melakukan proses pengumpulan anggota kelompok pada awal tahun 2016 dan pada tanggal 11 Maret 2016 Kelompok Usaha Bersama (KUB) “Maccolli

Penetapan anggota Kelompok Usaha Bersama Bunga Sejahtera dipilih oleh Kepala Desa Ngampungan dengan dibantu oleh Kepala Dusun setempat yaitu Kepala Dusun

Maka penerapan strategi yang dapat digunakan oleh usha petis ikan Poklahsar Mandiri yaitu strategi agresif, strategi ini dapat dikatakan sebagai strategi yang menggunakan

“Berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dari penjualan Produk Lion Tuna Management, kelangsungan hidup atau profitabilitas penangkapan ikan bubu lebih besar daripada biaya yang