• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Usaha Petis Ikan di Poklahsar Mandiri Desa Lebak Timur Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Pengembangan Usaha Petis Ikan di Poklahsar Mandiri Desa Lebak Timur Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Pengembangan Usaha Petis Ikan di Poklahsar Mandiri Desa Lebak Timur Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan

Mulyadi, Sumber Waru, Pamekasan, Indonesia Mulyadiinternational@gmail.com

ABSTRACT

Poklahsar Mandiri is a group engaged in the processing of fishery products located in the East Lebak Village, Pasean District, Pamekasan Regency. The products produced include fish petis. The purpose of this study is to determine the internal factors (IFAS) and external factors (EFAS) and the strategy of developing of fish business Poklahsar Mandiri. The method used in this research is descriptive analytical research method using SWOT analysis. Observations and interviews are applied to solve the problems that exist in the group to determine business development strategies on fish petis products by using IFAS & EFAS analysis to find out what are the strengths and weaknesses of the group as well as opportunities and threats that must be faced by Poklahsar Mandiri followed by analysis of the Space Matrix IE to get alternative strategies that are more specific. The results of the study show that the Poklahsar Mandiri fish petis business has great strengths and opportunities and so its position in Quadrant I or aggressive strategy, the strategy uses strength of the group’s to take advantage of existing opportunities by expanding distribution and marketing networks and developing products through improving the quality of packaging so that more ergonomic and practical.

Keywords: Strategy, Business Development, Fish Petis, Poklahsar Mandiri. PENDAHULUAN

Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten di Pulau Madura yang mempunyai potensi besar terhadap sektor perikanan khususnya perikanan tangkap. Sektor perikanan menyumbang hampir 9,53 % terhadap PDRB Kabupaten Pamekasan (BPS, 2012). Angka tersebut belum menjadikan kehidupan ekonomi masyarakat khususnya para nelayan sejahtera. Oleh karena itu, demi meningkatkan pembangunan perikanan, Kabupaten Pamekasan perlu menentuan komoditas hasil tangkap unggulan karena merupakan langkah awal menuju pembangunan perikanan untuk mengembangkan agroindustri pengolahan ikan di Kabupaten Pamekasan.

Potensi ikan yang cukup besar perlu dikelola untuk dapat menghasilkan produk olahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Usaha pengolahan hasil ikan yang berkembang di Kabupaten Pamekasan meliputi pengolahan hasil perikanan non pangan/konsumsi dan pangan konsumsi. Usaha pengolahan pangan konsumsi yang berkembang adalah pengasapan, pengasinan, pemindangan ikan, pembuatan kerupuk ikan dan olahan rumput laut. Sebagian besar nelayan Indonesia adalah nelayan tradisional. Satu diantara banyak kegiatan pengolahan adalah pengolahan pindang yang menghasilkan limbah yang dapat dimanfaatkan lagi sebagai bahan makanan seperti petis. Petis merupakan hasil komoditi pengolahan ikan yang cukup dikenal terutama di masyarakat pulau Jawa, khususnya di Jawa Timur yang digunakan sebagai lauk pauk atau campuran makanan rakyat (Wahyuningsih dkk. 2013). Salah satu olahan perikanan adalah petis yang diperoleh dari limbah cair sisa pemindangan ikan masih mengandung sejumlah zat gizi dan komponen cita rasa yang terlarut selama perebusan ikan, seperti protein dan asam amino, serta mineral. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk diolah sebagai bahan baku petis ikan Astawan (2004) dalam Danitasari (2010).

Petis merupakan produk olahan atau awetan yang termasuk dalam kelompok saus yang menyerupai bubur kental, liat dan elastis, berwarna hitam atau cokelat tergantung pada jenis bahan yang digunakan serta merupakan produk pangan yang mempunyai tekstur setengah

(2)

padat (Intermediate Moistured Food) (Astawan 2005). Penggunaan petis dalam makanan tradisional banyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam olahan yang dapat memberikan cita rasa yang khas. Minat masyarakat pada makanan dengan bahan tambahan petis seperti tahu campur, rujak, tahu telur dan makanan lainnya cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan masih mudah ditemukannya penjual makanan tersebut (Rahmawati, 2013).

Daerah penghasil petis di Kabupaten Pamekasan yaitu berada di Kecamatan Pasean berada di pesisir utara Pamekasan, dengan wilayah yang berhadapan langsung dengan pantai menjadikan Pasean sentra perikanan Kabupaten Pamekasan wilayah utara. Dengan jumlah nelayan 1.923 serta rumah tangga perikanan 320 (BPS Pamekasan, 2017). Hal ini mengindikasikan bahwa usaha olahan petis ikan di daerah tersebut masih skala rumah tangga sehingga masih memiliki keterbatasan dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian strategi untuk mengembangkan usaha petis ikan Poklahsar Mandiri di Desa Lebak Timur Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan.

METODE PENELITIAN

Pengertian lain dari metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, seperti wawancara, observasi, tes maupun dokumentasi (Arikunto, 2002). Sedangkan menurut Subagyo (2006) metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. Untuk menjawab permasalahan pertama dengan menggunakan analisis deskriptif analitis. Sedangkan untuk menjawab permasalahan kedua menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2006) dalam Rahmayati (2015) mengemukakan bahwa SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal stregths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dengan kelemahan (Weaknesses

Kekuatan (Strengths)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan–kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Tabel Indikator Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Faktor internal Strengths Harga Harga produk kompetitif Produk Kandungan prorduk

(3)

Bahan baku Ketersediaan bahan baku Weaknesses

SDM Pengeloaan usaha

Promosi Ketersediaan media promosi dan pemanfaatannya

Faktor eksternal

Opportunities

Pemerintah

Peran serta pemerintah dalam mengembangkan usaha masyarakat perikanan Sosial Kondisi masyarakat

terhadapat kuliner perikanan Threats

Ekonomi Stabilitas perekonomian Teknologi Penerapan teknologi produksi Pesaing Daya saing

HASIL DAN PEMBAHASAN Poklahsar Mandiri

Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mandiri merupakan suatu kelompok usaha yang bergerak dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan yang berdiri sejak tanggal 09 Agustus 2013. Produk yang dihasilkan oleh kelompok usaha ini bervariasi, salah satunya petis ikan. Poklahsar Mandiri berlokasi di Jalan Raya Pasean Desa Lebak Timur Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Lokasi Poklahsar Mandiri berada di daerah pesisir pantai laut utara. Lokasi usaha ini dapat dikatakan cukup strategis mengingat jenis kegiatan yang dilakukan dekat dengan bahan baku produksi (ikan).

Desa Lebak Timur Kecamatan Pasean dimana Poklahsar Mandiri berada, merupakan sentra perikanan pantai utara Kabupaten Pamekasan, disana terdapat berbagai aktifitas perikanan, seperti penangkapan, pengolahan ikan dan pemasaran hasil perikanan. Seiring berkembangnya waktu para pelaku usaha perikanan semakin bertambah baik itu perorangan maupun kelompok, hal ini disadari betul oleh masyarakat tentang kondisi strategis Desa Lebak Timur, sehingga persaingan tidak bisa dihindari oleh para pelaku usaha.

Bentuk Struktur

Struktur organisasi Poklahsar Mandiri tergolong masih sederhana. Kelompok usaha ini terdiri dari jabatan ketua, bendahara, sekretaris, ketua pengawas dan anggota. Bentuk struktur organisasinya adalah sistem linier (garis) dimana ketua adalah pimpinan tertinggi dari organisasi. Bentuk struktur organisasi seperti diatas memungkinkan pimpinan dan bawahan berkomunikasi secara langsung. Masing-masing jabatan memiliki tugas tersendiri. Seorang ketua bertugas melakukan pengadaan bahan baku dan pemasaran petis ikan, sekretaris bertugas melakukan kegiatan administrasi diantaranya pencatatan daftar hadir anggota, bendahara bertugas melakukan pembukuan keuangan kelompok, sedangkan pengawas anggota bertugas dalam mengawasi kinerja proses produksi para anggota. Anggota bertugas dalam melaksanakan kegiatan proses produksi mulai dari pecucian bahan baku hingga pengemasan. Pembagian tugas yang diterapkan pada Poklahsar Mandiri dibuat fleksibel. Apabila pada suatu waktu seseorang tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka tugas tersebut dapat dilakukan oleh orang lain. Hal ini tidak lain dikarenakan keadaan anggota masih belum banyak mengerti tentang manajemen usaha

Analisis Faktor Internal dan Eksternal Poklahsar Mandiri Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh usaha petis ikan Poklahsar Mandiri dapat digambarkan secara umum yaitu berupa kekuatan dan kelemahan. Faktor internal yang dimiliki oleh Poklahsar Mandiri dapat diidentifikasi sebagai berikut:

(4)

1. Multi campur makanan.

2. Bahan baku (raw material) yang banyak dan.

3. Harga produk petis ikan kompetitif yang sangat terjangkau oleh masyarakat 4. Kualitas produk petis ikan yang dihasilkan oleh Poklahsar Mandiri sangat baik, 5. Petis ikan mengandung gizi yang baik bagi perkembangan otak manusia. Kelemahan

1. Distribusi yang masih belum luas.

2. Tidak adanya label keabsahan dari pemerintah. 3. Kualitas SDM rendah

4. Minim aktifitas promosi produk. 5. Modal terbatas

Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang diluar kendali kelompok usaha petis ikan Poklahsar Mandiri yang berupa peluang dan ancaman. Faktor eksternal ada yang akan memberikan keuntungan dan juga bisa memberikan kerugian bagi kegiatan usaha. Faktor eksternal usaha petis ikan Poklahsar Mandiri yang akan dihadapi adalah sebagaimana berikut:

Peluang

1. Peluang usaha sangat luas,.

2. Internet yang semakin canggih dan muda, menyadari hal tersebut, Poklahsar Mandiri bisa memanfaatkan media internet untuk memasarkan produknya. Maka dari itu, keberadaan media internet merupakan peluang yang bagus untuk Poklahsar Mandiri. 3. Menggerakkan perekonomian masyarakat.

4. Lokasi dengan pasar kecamatan sangat dekat dengan tempat perbelanjaan. 5. Produk kearifan local.

Ancaman

1. Adanya kelompok dengan produk yang sama

2. Bertambahnya pengusaha/pelaku usaha baru baik lokal maupun luar 3. Cuaca.

Analisis Matrik IFAS dan EFAS IFAS

Matrik IFAS didapat dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor kunci internal kemudian memberikan bobot serta rating.

Tabel IFAS Usaha Petis Ikan Poklahsar Mandiri

NO Faktor Strategi Internal Bobot Rating BxR Kekuatan

1 Multi campur makanan 0.125 4 0.50

2 Bahan baku melimpah 0.125 4 0.50

3 Harga terjangkau 0.125 4 0.50

4 Kualitas produk sangat baik 0.09375 3 0.28

5 Banyak kandungan gizi 0.09375 3 0.28

Jumlah 0.5625 18 2.06

Kelemahan

1 Distribusi produk belum luas 0.0625 2 0.13

2 Kualitas SDM rendah 0.09375 3 0.28

3 Belum ada keabsahan/legalitas 0.09375 3 0.28 4 Minim aktifitas promosi 0.09375 3 0.28

(5)

Jumlah 0.4375 14 1.25

Total 1.00 32 3.31

Perhitungan pada IFAS memperlihatkan faktor-faktor kekuatan utama Poklahsar Mandiri. Kekuatan utama tersebut adalah faktor fleksibilitas/multi campur makanan. Faktor tersebut mendapatkan total skor 0,50. Faktor tersebut memang sangat penting bagi sebuah produk yang tidak dapat dikonsumsi sendirian. Sehingga produk petis dapat dicampur dengan makanan apapun yang konsumen sukai. Kekuatan lain yang dimiliki oleh Poklahsar Mandiri adalah bahan baku melimpah, yang mendapatkan total skor sama yaitu 0,50. Bahan baku sangat penting karena menjadi kebutuhan primer setiap produksi, hal ini akan mempengaruhi keberlanjutan usaha tersebut.

Di lain pihak, kelemahan utama dari usaha abon ikan Poklahsar Mandiri adalah faktor distribusi produk belum luas yang mendapatkan total skor 0.13. Distribusi menjadi sesuatu yang sangat penting karena melalui distribusi suatu produk dapat dijangkau dengan mudah oleh konsumen. Kelemahan lain yang dimiliki adalah belum ada legalitas produk, hal ini produk tidak dapat dipasok ke semua jenis mini market atau pun toko swalayan sehingga berdampak pada jumlah penjualan produk serta perluasan pemasaran produk. Faktor ini mendapatkan total skor sebesar 0,28.

EFAS

Matrik EFAS didapat dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor kunci eksternal kemudian memberikan bobot serta rating.

Tabel EFAS Usaha Petis Ikan Poklahsar Mandiri NO Faktor Strategi Eksternal

Bobot Rating BxR Peluang

1 Peluang usaha luas 0.153846 4 0.62

2 Kemudahan media internet 0.153846 4 0.62

3 Meningkatkan ekonomi

masyarakat 0.153846 4 0.62

4 Dekat dengan pusat perbelanjaan 0.115385 3 0.35

5 Produk kearifan lokal 0.115385 3 0.35

Jumlah 0.692308 18 2.54

Ancaman

1 Pesaing dengan produk sejenis 0.076923 2 0.15 2 Tumbuhnya pelaku usaha baru 0.115385 3 0.35

3 Cuaca 0.115385 3 0.35

Jumlah 0.307692 8 0.85

Total 1.00 26 3.38

Tabel diatas memperlihatkan nilai EFAS yang terdiri dari peluang dan ancaman. Padas tabel EFAS juga memperlihatkan bahwa peluang utama pada Poklahsar Mandiri adalah peluang usaha tinggi, karena sebagai produk penambah cita rasa makanan tradisional. Faktor ini memperoleh total skor 0.62. Faktor lain yang menjadi peluang dalam mengembangkan usaha adalah kemudahan media internet, di jaman yang sudah berubah menjadi semi digital memberikan kemudahan dalam memasarkan petis ikan tanpa batas daerah dan negara, faktor ini mendapatkan skor 0.62.

Ancaman utama yang dihadapi oleh usaha abon ikan Poklahsar Mandiri adalah faktor pesaing dengan produk sejenis dan pelaku usaha baru, kedua faktor ini mendapatkan skor masing-masing 0.15 dan 0.35. Faktor tersebut menyulitkan memasarkan produk karena pesaing tidak hanya bersaing pada rasanya saja namun juga harga dan kualitas, akibatnya market share petis ikan terbagi menjadi kecil-kecil.

(6)

Matrik Space Internal & Eksternal (IE)

Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai rating dan bobot faktor interrnal strategi pengembangan usaha petis ikan di Poklahsar Mandiri diperoleh dari hasil IFAS pada faktor kekuatan (Strengths) dan faktor kelemahan (Weaknesses) yaitu 2.06 dan 1.25 yang dijadikan sebagai garis horizontal. Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai rating dan bobot faktor eksternal diperoleh dari hasil EFAS pada faktor peluang (Opportunities) dan ancaman (Threaths) yaitu 2.54 dan 0.85 yang dijadikan sebagai garis vertikal. Setelah diketahui skor dari IFAS & EFAS maka dilanjutkan dengan penghitungan kombinasi antara faktor sebagaimana berikut:

Tabel Jumlah Kombinasi IFAS & EFAS Pada Matrik Space IE IFAS

EFAS Kekuatan (2.06) Kelemahan (1.25)

Peluang (2.54) 4.6 3.79

Ancaman (0.85) 2.91 2.1

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.7. diketahui jumlah angka kombinasi faktor dari yang terbesar sampai terkecil secara berurutan yaitu pada faktor kekuatan-peluang, kelemahan-peluang, kekuatan-ancaman dan kelemahan-ancaman, kemudian diambil jumlah angka faktor tertinggi dari kombinasi angka faktor usaha petis ikan Poklahsar Mandiri, yaitu kekuatan-peluang.

Penentuan strategi pengembangan usaha petis ikan secara spesifik berdasarkan hasil perhitungan tadi, maka dapat digunakan pendekatan menggunakan matrik space IE untuk mengetahui strategi apa yang tepat digunakan agar usaha petis ikan Poklahsar Mandiri dapat berkembang lebih baik lagi (Suhartini, 2012). Strategi pengembangan usaha petis ikan yang diformulasikan berdasarkan konsep Nofrizal (2018) disajikan pada gambar dibawah ini.

Pada gambar diatas diketahui posisi berada pada kuadran I yang menunjukkan bahwa usaha petis ikan Poklahsar Mandiri memiliki posisi yang kuat dan berpeluang untuk berkembang (Alam, 2017), meskipun harus juga menyediakan strategi turn around yang berada pada kuadran ketiga dengan kombinasi angka tertinggi ke dua pada matrik space IE. Maka penerapan strategi yang dapat digunakan oleh usha petis ikan Poklahsar Mandiri yaitu strategi agresif, strategi ini dapat dikatakan sebagai strategi yang menggunakan kekuatan kelompok untuk memanfaatkan peluang yang ada (Miharja, 2018).

Analisis Matrik SWOT

Matrik SWOT (Strengths, Weakness, Opportunies, Threats) merupakan sebuah alat pencocokan yang digunakan untuk mengembangkan empat jenis strategi, yaitu Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman), dan strategi WT (kelemahan-ancaman) (Rangkuti, 2001). Faktor faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman diperoleh melalui analisis faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah dilakukan sebelumnya. Matrik space IE yang telah dianalisis

Ancaman (0.85)

Gambar 4.2. Matriks Space Internal & Eksternal Usha Petis Ikan Poklahsar Mandiri

-1 -1 1 2 3 4 1 2 3 4 -4 -3 -2 -2 -3 -4 0 Kuadran I (4.6)=Agresif Kelemahan (1.25) Kekuatan (2.06) Peluang (2.54)

(7)

sebelumnya akan dijadikan acuan untuk menentukan strategi yang tepat bagi usha petis ikan Poklahsar Mandiri. Hasil dari analisis matrik space IE menunjukkan strategi yang tepat bagi Poklahsar Mandiri adalah strategi agresif, tahap selanjutnya adalah pembuatan strategi yang lebih khusus dan spesifik melalui matrik SWOT yang alternatif strateginya memiliki korelasi dengan strategi agresif pada matrik space IE.

Tabel Matrik SWOT Usaha Petis Ikan Poklahsar Mandiri IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

1. Multi campur makanan

2. Bahan baku melimpah 3. Harga Terjangkau 4. Kualitas Produk 5. Banyak kandungan gizi WEAKNESSES (W) 1. Distribusi produk belum luas 2. Lgalitas Produk 3. Kualits SDM rendah 4. Kurang promosi 5. Modal Terbatas OPPORTUNITIES (O) 1. Peluang usaha besar 2. kearifan lokal

3. Lokasi dekat pusat perbelanjaan 4. Meningkatkan ekonomi masyarakat 5. kemudahan media Internet Strategi SO 1. Memperluas jaringan distribusi dan pemasaran (S1, S2, S3, S4, S5, O1,O2,O3,O4,O5) 2. Melakukan pengembangan produk melalui perbaikan kualitas kemasan (S1,S2, S3, S4, S5, O1,O2,O3,O4,O5) Strategi WO 1. Aktif melakukan kegiatan promosi (W1,W4,O1,O2,O3,O 5) 2. Mengoptimalkan dan meningkatkan produksi (W2 ,W2,W5, O1,O2,O3,O5) THREATS (T)

1. Pesaing dengan produk sejenis 2. Tumbuhnya pelaku usaha baru 3. Cuaca buruk Strategi ST 1. Meningkatkan kualitas produk, manajemen usaha dan mutu pelayanan kepada konsumen (S1,S2,WS3,S4,S5,T1, T2) Strategi WT 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam kemampuan manajemen (W1,W3,W5,T1,T2,T3) 2. Melakukan efisiensi biaya (W2,W3) Strategi Alternatif Strategi SO (Strengths-Opportunities)

1. Memperluas jaringan distribusi dan pemasaran 2. Melakukan pengembangan produk

Strategi WO (Weaknesses-Opportunites) 1. Aktif melakukan kegiatan promosi

2. Mengoptimalkan dan meningkatkan produksi Strategi ST (Strengths-Threats)

1. Meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan. Strategi WT (Weaknesses-Threats)

1. Meningkatkan kualitas SDM dalam kemampuan manajemen PENUTUP

(8)

Hasil dari data yang kemudian diolah menunjukkan posisi Poklahsar Mandiri berada di kuadran I yaitu pada Strategi agresif, yang memberikan rekomendasi untuk tumbuh dan berkembang. Strategi agresif menjadi strategi paling sesuai untuk mengembangkan usaha petis ikan Poklahsar Mandiri. Matrik SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi yaitu memperluas jaringan distribusi dan pemasaran, melakukan pengembangan produk melalui perbaikan kualitas kemasan, aktif melakukan kegiatan promosi, mengoptimalkan dan meningkatkan produksi, meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada konsumen, melakukan penghematan biaya, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam kemampuan manajemen usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Alam, S. 2017. Penentuan Strategi Bisnis Melalui Analisis Swot Pada Jaxs Barbershop di Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Karimah STIE Amkop Makassar. Vol. 2 (3): 303-312.

Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Astawan, Made. 2005. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Tiga Serangkai. Solo. BPS Pamekasan. 2012. Produk Domestik Regional Bruto Pamekasan Menurut Lapangan

Usaha 2012-2016. www.bpspamekasan.go.id. Diakses pada tanggal 21 April 2019.

. 2017. Banyaknya Desa Perikanan dan RTP di Kabupaten Pamekasan. www.bpspamekasan.go.id. Diakses pada tanggal 21 April 2019.

Danitasari, S. M. 2010. Karakterisasi Petis Ikan Dari Limbah Cair Hasil Perebusan Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Miharja, K. 2018. Analisa SWOT dalam Menentukan Strategi Bisnis Susu Murni Q-Milk. Jurnal Ecodemica, Vol. 2 (1): 30-38.

Nofrizal. 2018. Strategy BMT Al-Ittihad Using Matrix IE, Matrix SWOT 8K, Matrix Space and TOWS Matrix. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan Vol. 6 No. (1): 45-58.

Rahmawati, J.D.W. 2015. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 11 (1): 197-210

Rahmayati, HM. 2015. Analisis Swot Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Udang Beku PT. Mustika Mina Nusa Aurora Tarakan, Kalimantan Utara. Jurnal Galung Tropika, Vol. (1): 60-67.

Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Subagyo, P. J. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Wahyuningsih, I. dkk., 2013. Analisis Kelayakan Usaha Produksi Sambal Petis Ikan Tuna Siap

Saji (Studi Kasus di UD. Madu Prima Pamekasan Madura). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 (2): 381-389.

Gambar

Tabel IFAS Usaha Petis Ikan Poklahsar Mandiri
Tabel EFAS Usaha Petis Ikan Poklahsar Mandiri  NO  Faktor Strategi Eksternal
Tabel Jumlah Kombinasi IFAS & EFAS Pada Matrik Space IE                              IFAS
Tabel Matrik SWOT Usaha Petis Ikan Poklahsar Mandiri

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan posisi tersebut, maka alternatif strategi yang dapat digunakan oleh POKLAHSAR produk olahan ikan tuna yaitu strategi SO ( Strength - Opportunity ) yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat diterapkan pada usaha ikan teri nasi yaitu dengan Fasilitas dan pelayanan yang mempuni mampu menghasilkan

Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa berdasarkan faktor-faktor strategis berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman , didapatkan enam alternatif strategi yang

Dalam sturktur organisasi Kelompok Usaha Bersama Ikan Tuna Mandiri diatas dapat dijelaskan bahwa, dalam struktur tersebut yang berlaku sebagai pembina ialah Kepala

Bangun Cipta Mandiri berada pada kuadran 1, dimana kekuatan internal dan peluang perusahaan sangat efisien dalam melakukan pengembangan usaha, maka strategi

Kolam disini difungsikan sebagai tempat untuk proses budidaya ikan gurami dari benih sampai ketahap panen, dan juga bisa digunakan sebagai media pembesaran

Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan produksi jagung di daerah penelitian adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths – Opportunities) yaitu menggunakan kekuatan

Enam kelemahan yang dimiliki oleh usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri adalah sumber dana yang terbatas (0,105), teknologi yang masih sederhana (0,147), distribusi produk belum