PERANGKAT LUNAK MONITORING PELANGGARAN SISWA BERBASIS MOBILE
Misdah
1, Diana,
2, Siti Sa'uda,
3Mahasiswa Universitas Bina Darma
1),Dosen Universitas Bina Darma
2),Jalan Jendral Ahmad Yani No.12 Palembang
Email : [email protected]
1, [email protected]
2, [email protected]
3Abstract Violation of students is a problem in schools. Such as ditching, fighting, smoking, leaving schoolwork before ended and others. Therefore to facilitating teachers, parents and students can monitoring that violations. The monitoring system is designed using php, html and mysql. Through software-based mobile monitoring violations of the student, which is designed for software java accessible anytime and anywhere can be accessed. Mobile is an application that allows human to mobility by using devices such as PDAs, cell phones (mobile phones). Software development methods using mobile-D is a software development methodology specifically designed for mobile application development based on agile practices. Mobile-D method has five phases, that is explore, initialize, productionize, Stabilize, system test and fix. Utilization of this mobile software can assist in carrying out the task of supervision to enforce discipline students and to facilitating the counsellor in determining the sanctions for students.
Keywords: Monitoring System, mobile, mobile-d
Abstrak : Pelanggaran siswa merupakan masalah yang ada disekolah. Seperti membolos, berkelahi, merokok, meninggalkan jam sekolah sebelum jam berakhir dan lain-lain. oleh karena itu untuk mempermudah guru, orang tua dan termasuk siswa bisa memonitoring pelanggaran tersebut.
Sistem monitoring ini dirancang menggunkan php,html dan mysql. Melalui perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile, yang didesain untuk perangkat lunak java yang mudah diakses dimana saja dan kapanpun bisa diakses. Mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan manusia melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti PDA, telepon seluler (handphone). Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan metode mobile-D merupakan metodologi pembangunan perangkat lunak yang khusus dirancang untuk pengembangan aplikasi mobile yang didasarkan pada praktek agile. Metode Mobile-D memiliki lima tahapan yakni explore, initialize, productionize, stabilize, system test and fix. Pemanfaatan perangkat lunak mobile ini dapat membantu dalam melaksanakan tugas pengawasan untuk menegakan kedisiplinan siswa dan untuk mempermudah pihak bimbingan konseling (BK) dalam menetukan sanksi pada siswa.
Kata Kunci : Sistem monitoring, mobile, mobile-d
1. PENDAHULUAN
Kedisiplinan siswa merupakan cara utama membentuk siswa pada dunia pendidikan dalam upaya mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan minat, kepribadian dan hasil belajar, mewujudkan peserta didik untuk berperilaku baik dan mentaati tata tertib. Upaya ini secara
esensial adalah penataan situasi dan kondisi yang baik dapat dijadikan dasar untuk berprilaku yang berdisiplin diri. Jika siswa dapat mendisiplinkan diri maka secara manusiawi ia memiliki kemampuan untuk berbuat kearah yang lebih baik. Disiplin sekolah kadang kalah diterapkan
untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinan, sehingga sering mengalami kesalahan dalam bentuk perlakuan psikologis. Upaya menegakan disiplin sekolah ini memberlakukan sistem monitoring pelanggaran berdasarkan pelanggaran yang dilakukan siswa berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Monitoring adalah sesuatu yang dilakukan untuk mengawasi siswa/i terhadap pelanggaran-pelanggaran yang ada disekolah SMK Negeri 1 Suak Tapeh.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis jenis tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran adalah : Ketidakhadiran siswa, berkelahi atau bertengkar, merokok disekolah, meninggalkan jam pelajaran sebelum waktunya berakhir, terlambat datang ke sekolah, tidak berseragam lengkap dan membawa handpone. Monitoring selama ini dilakukan oleh Guru piket yang bertugas dilapangan yang akan mengawasi siswa dan dari hasilnya dilaporkan ke Guru Bimbingan Konseling (BK) selanjutnya dicatat secara manual, monitoring adalah pemantauan sebuah proses penaksiran atau penilaian kualitas kinerja sistem dari waktu ke waktu. Pemantauan ini dilakukan secara berkelanjutan sejalan dengan kegiatan usaha yang mencakup kegiatan sehari hari.
(Tampubolon, 2005). Hal ini membuat pihak sekolah susah menentukan sudah berapa kali siswa tersebut melakukan kesalahan karena setiap siswa yang melanggar hanya dicatat kedalam buku setelah itu diberikan peringatan atau sanksi berdasarkan pelanggaran. Kesalahan
yang dilakukan oleh siswa/i akan ditindak lanjuti dalam berbagai tingkatan, mulai dari pelanggaran berat dan pelanggaran kecil, misal siswa meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran berakhir tanpa pengetahuan pihak sekolah. Apabila siswa melakukan kesalahan maka akan diberlakukan sistem hitung poin jika siswa berulang kali siswa melakukan kesalahan maka poin tersebut akan bertambah setiap poin akan dibatasi 100 dan akan mendapatkan surat panggilan jika poin melebihi batas yang telah ditentukan oleh pihak sekolah maka siswa akan dikeluarkan dari sekolah.
Dalam memonitoring siswa digunakan perangkat lunak Mobile. Mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan manusia melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti Personal Digital Assistant (PDA), telepon seluler (handphone). Dengan menggunakan aplikasi mobile, manusia dapat dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan, belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing, chatting, email, dan lain sebagainya. (Yonarisa, 2012).
Mobile-D yang merupakan metode yang
khusus dirancang untuk pengembangan
aplikasi mobile yang didasarkan pada
praktek agile. Karakteristik pada metode
mobile-D yaitu skala kecil, perangkat lunakaplikasi yang dikembangkan dalam
lingkungan yang sangat dinamis oleh tim
kecil menegah, dengan menggunakan
pendekatan berorientasi objek, dalam siklus
pembangunan yang relatif singkat. (Cristian,
2010).
Penggunaan sistem monitoring bertujuan untuk dapat mengontrol, mengawasi serta mengecek sejumlah aktivitas yang telah dilakukan. (Tan, 2010). Penulis berharap dapat membantu pihak sekolah dalam mengawasi siswa/i yang melakukan pelanggaran. Sehingga aplikasi yang akan dibangun dapat digunakan oleh guru Bimbingan Konseling (BK), siswa dan orang tua.2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) yaitu penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memeenuhi spesifikasi yang ditentukan, memeilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi,efektif dan dengan biaya yang murah. Penelitian perangkat lunak tersebut dapat digolongkan dalam penelitian rekayasa.
2.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Metode observasi (Pengamatan) yaitu teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek yang dibahas kemudian melakukan pencatatan.
2. Metode wawancara
yaitu melakukan tanya jawab atau wawancara dengan bertatap muka dengan nara sumber misal Guru Bimbingan Konseling (BK).
3. Dokumentasi
yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati dan mencatat dokumen- dokumen atau peristiwa yang sudah berlalu.
2.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada sistem pendukung perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa ini menggunakan Mobile-D. Mobile-D adalah metodologi Vertical Threshold Test (VTT) untuk mengembangkan perangkat lunak. Selain pengembangan perangkat lunak mobile, sangat cocok untuk berbagai konteks, misalnya keamanan, keuangan, logistik dan aplikasi simulasi produk.
Sumber: http://agile.vtt.fi/mobiled.html.VVT Electronics. (2006)
Gambar 1 Mobile-d
Secara garis besar tahap pengembangan mobile-D dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Explore
Tujuan jelajahi fase perencanaan dan pembentukan baru jadi proyek. “sebuah terencana setengah matang” adalah pepatah untuk di ingat juga di konteks pengembangan perangkat lunak. Jelajahi fase dapat tepat waktu terikat untuk yang terakhir fase mobile-D dan juga tumpang tindih dengan 0 iterasi fase Adapun tahapan dalam explore yaitu sebagai berikut : Stakeholder Establishment : tahap dimana semua yang relavan kelompok pemangku kepentingan termasuktim proyek itu sendiri, yang diperlukan dalam pembentukan serta dalam tugas yang berbeda dari proyek baru jadi adalah didefinisikan dengan peran dan sumber daya yang relavan. Selain pelanggan kelompok ( didefinisikan dalam pembentukan tugas pola pelanggan), yang pemangku kepentingan di Mobile-D dapat mencakup misalnya, kelompok pengarah, manajemen proyek, kelompok arsitektur, dan spesifikasi proses. Semua stakeholder ini memainkan peran penting dalam tugas-tugas kemudian jelajahi fase dan dalam pelaksanaan proyek.
a. Scope Definition : tahap dimana tujuan dan ruang lingkup baru jadi proyek pengembangan perangkat lunak didefinisikan dan disepakati oleh kelompok stakeholder. Ini termasuk isu- isu seperti persyaratan untuk produk dan timeline proyek.
b. Project Establisment : tahap setujuh isu lingkungan proyek ( fisik dan teknis )
serta personil yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak.
c. Initialize
Tujuan dari pola fase initialize adalah untuk memungkinkan keberhasilan yang akan datang fase proyek dengan menyiapkan dan memverifikasi semua isu-isu pembangunan yang penting sehingga mereka semua berada dalam kesiapan penuh pada akhir fase untuk menerapkan persyaratan yang akan dipilih oleh pelanggan.
Adapun proyek set-up tujuan dari tahap proyek set-up adalah untuk :
a. Sumber daya fisik dan teknis set-up untuk proyek serta lingkungan untuk proyek pemantauan.
b. Melatih tim proyek yang diperlukan dan menetapkan cara proyek ketentuan untuk berkomunikasi dengan kelompok pelanggan.
d. Productionize
Tujuan dalam tahap Productionize adalah untuk mengimplementasikan fungsi yang diperlukan dalam produk dengan menerapkan siklus pengembangan berulang dan inkremental.
Adapun tahapan dari productionize yaitu :
a. Planning Day adalah tujuan dari tahap perencanaan hari adalah untuk menentukan isi untuk iterasi.
b. Working Day adalah tujuan dari tahap hari kerja untuk mengimplementasikan memutuskan fungsi dengan cara yang terkontrol dan dikelola.
c. Release Day adalah tujuan dari tahap rilis hari untuk memverifikasi dan memvalidasi fungsi diimplementasikan.
Biasanya rilis hari memuncak menjadi rilis yang sebenarnya, tapi rilis mungkin tidak resmi sehingga produk dievaluasi hanya dalam stakeholder poyek inti.
e. Stabilize
Tujuan dari pola mengstabilkan fase adalah untuk memastikan kualitas pelaksanaan projek.
Adapun tahapan dari stabilize yaitu :
a. Planning Day adalah tujuan dari tahap perencanaan hari stabilkan fase untuk menentukan isi untuk pelaksanaan sisa fitur produk dan untuk meningkatkan kualitas eksternal dan internal produk.
b. Working Day adalah tujuan dari tahap hari kerja dari stabilkan fase untuk menyelesaikan pelaksanaan produk serta meningkatkan dan menjamin kualitas produk.
c. Documentation Wrap-Up tujuan dari tahap dokumentasi wrap-up adalah untuk menyelesaikan arsitektur perangkat lunak, desain dokumen sebagai ditunjukkan pada gambar, dokumentasi wrap-up tahap mencakup satu tugas saja, dokumentasi wrap-up tugas yang dapat dilakukan dengan menggunakan dokumentasi wrap-up pola tugas.
d. Release Day adalah tujuan dari tahap hari rilis adalah untuk memverifikasi dan memvalidasi fungsi diimplementasikan
dan kualitas seluruh perangkat lunak dan dokumentasinya.
f. System Test and Fix
Tujuan dari system test dan perbaikan adalah untuk melihat apakah system
sistem yang dihasilkan
mengimplementasikan pelanggan didefinisikan fungsi dengan benar, memberikan umpan balik tim proyek pada fungsi system dan memperbaiki cacat yang ditemukan.
3. Hasil 3.1. Productionize
Terdapat tiga tahapan dalam productionize yaitu terdiri dari :
1. Planning Day
Penulis memilihkan dan menginputkan data-data yang sudah didapatkan ke dalam perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile.
2. Working Day
Penulis mencari coding program sesuai dengan rencana pembuatan perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa.
Gambar 2 Coding login menu 3. Release Day
Penulis mengumpulkan coding program yang kemungkinan tidak terjadi error dan menangani setiap kesalahan dalam pembuatan perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa.
3.2. Stabilize
Pada tahapan stabilize terdapat empat tahapan yaitu :
1. Planning Day
Penulis melengkapi data-data isi perangkat lunak, penulis melakukan tes penggunaan, yaitu apakah ada terjadinya error dan didokumentasikan, tes di lakukan ripple emulator.
2. Working Day
Tahapan yang dilakukan pada working day adalah :
a. Memecahkan masalah dalam pembuatan monitoring pelanggaran siswa yakni setiap kesalahan coding yang terjadi maka akan dilakukan perbaikan.
b. Sebelum coding dilakukan, penulis menulis coding di tempat lain ( ditulis sebelum kode program dijalankan pada ripprle emulator).
c. Kegiatan memulai pembuatan monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile.
Gambar 3 Coding pemrograman index Hasil tampilan login monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile.
a. Tampilan Menu pada Admin
Gambar 4 Tampilan Menu Awal Admin 3. Documentation wrap-up
Penulis melakukan dokumentasi pada pembuatan perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa, seperti screenshot yang sudah dibuat penulis ( coding program dan hasil perangkat lunak).
4. Release day
Penulis mempersiapkan perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile yang akan siap digunakan dan memastikan telah sesuai dengan rancangan awal.
a. Halaman Menu Awal
Gambar 5 Tampilan Menu Awal Admin Tampilan saat halaman utama dibuka, pada tampilan halaman utama ini menampilkan tampilan please login, masukan id dan password agar admin bisamasuk ke perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile dan mulai meng-inputkan data siswa .
b. Tampilan Menu Dasboard
Gambar 6 Tampilan Menu Dasboard Tampilan Menu Dasboard yaitu menampilkan menu navigasi yaitu wali, siswa, jenis, pelanggaran, surat dan keluar. Menu navigasi tersebut digunakan untuk meng- inputkan data sesuai dengan fungsi pearangkat lunak monitoring pelanggaran siswa.
c. Tampilan Menu wali
Gambar 7 Tampilan Menu Wali Tampilan menu wali ini digunakan untuk meng-inputkan data wali siswa yang melakukan pelanggaran disekolah yang berisikan nama wali, jenis kelamin, alamat, telepon dan pekerjaan.
d. Tampilan Menu Siswa
Gambar 8 Tampilan Menu Siswa
Pada menu siswa ini digunakan untuk menginputkan data siswa yang melanggar peraturan sekolah yang berisiskan Nis , Nama ,Jenis_ Kelamin , Alamat dan Nama_Wali.
e. Tampilan menu jenis
Gambar 9 Tampilan Menu Jenis Menu jenis digunakan untuk menginputkan pelanggaran dan poin pelanggaran berdasarkan pelanggaran yang siswa langgar disekolah yang terdiri dari nama pelanggaran , poin pelanggaran dan lihat data jenis pelanggaran.
f. Tampilan Menu Pelanggaran
Gambar 10 Tampilan Menu Pelanggaran Pada menu pelanggaran ini digunakan untuk menginputkan data jenis pelanggaran setelah admin meng-inputkan data wali, siswa , dan jenis. Menu ini terdiri dari siswa , jenis_
pelanggaran , tanggal dan lihat data pelanggaran siswa.
g. Tampilan Menu Surat
Gambar 11 Tampilan Menu Surat Pada menu surat ini digunakan untuk meng-input surat bagi siswa yang melanggar peraturan mencapai batas poin yang telah ditentukan maka siswa akan mendapatkan suarat panggilan wali siswa. Menu ini terdiri dari No_
Surat , Tanggal , Nama_Siswa dan Alasan Pengiriman Surat.
3.3 System test and fix
Dalam langkah ini penulis melihat bagaimana perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile menghasilkan fungsi yang benar, dan telah memperbaiki kekurangan yang ditemukan. Pada tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. System test
Melaksanakan pengujian apakah terdapat kesalahan yang terjadi pada perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa, penulis melakukan test pada emulator.
2. Planning day
Meningkatkan kualitas pada perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa agar sesuai dengan kebutuhan penulis yang rencanakan dan memperbaiki terjadinya error saat test perangkat lunak.
3. Working day
Penulis melakukan perbaikan pada perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa agar sesuai dengan rencana yang disusun oleh penulis.
4. Release day
Adapun tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :
a. Mempersiapkan perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa yang telah selesai.
Gambar 12 file monitoring_pelanggaran.apk
b. Masukkan monitoring-
_pelanggaran.apk pada smartphone
Gambar 13 Masukkan monitoring_pelanggaran.apk
c. Perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa telah terinstal dan siap digunakan.
b. Tampilan mobile pada login siswa
1. Tampilan Awal siswa
Gambar 14 Tampilan Menu Awal Pada tampilan menu awal terdapat menu login siswa dengan memasukan username dan password untuk mulai memonitoring pelanggaran yang telah dilakukan disekolah.
2. Tampilan Menu Navigasi
Gambar 15 Tampilan Menu Navigasi Pada halaman menu navigasi terdapat banyak menu pilihan untuk memulai memonitoring pelanggaran siswa yaitu terdiri dari lihat pelanggaran , jenis pelanggaran , lihat profil , ubah password dan keluar.
3. Tampilan Menu Pelanggaran
Gambar 16 Tampilan Menu Pelanggaran Tampilan menu pelanggaran ini untuk melihat pelanggaran dimulai dari jadwal pengisian tahun ke- berapa, maka akan tampil beberapa pelanggaran siswa yang telah dilakukan disekolah.
4. Tampilan Data Pelanggaran
Gambar 17 Tampilan Menu Data Pelanggaran
Pada tampilan menu data pelanggaran terdapat informasi pelanggaran beserta poin pelanggaran dan jumlah poin.
5. Tampilan Menu Jenis Pelanggaran
Gambar 18 Tampilan Menu Jenis Pelanggaran
Pada tampilan menu jenis pelanggaran ini hanya menampilkan jenis pelanggaran dan poin pelanggaran yang bisa dilihat oleh pengguna untuk mengetahui pelanggaran apa saja yang diterapkan pada sekolah.
6. Tampilan Menu Profil
Gambar 19 Tampilan Menu Profil Pada tampilan menu profil yaitu hanya menampilkan data siswa seperti Nis , Nama , Jenis_Kelamin , Alamat dan Nama-Wali.
7. Tampilan Rubah Password
Gambar 20 Tampilan Menu Rubah Password
Pada tampilan rubah password ini hanya untuk merubah password sesuai dengan keinginan pengguna untuk menghindari penyalagunaan pada perangkat lunak ini.
c. Tampilan pada menu wali
8. Tampilan Awal login wali
Gambar 21 Tampilan Awal
Pada tampilan menu awal terdapat
menu login wali dengan memasukan nomor
handpone sebagai username dan passworduntuk mulai memonitoring pelanggaran yang telah yang telah dilakukan siswa.
9. Tampilan Menu Navigasi
Gambar 22 Tampilan Menu Navigasi
Pada halaman menu navigasi terdapat banyak menu pilihan untuk memulai memonitoring pelanggaran siswa yaitu terdiri dari lihat pelanggaran , jenis pelanggaran , lihat profil , ubah password dan keluar.
10. Tampilan Menu Pelanggaran
Gambar 23 Tampilan Menu Pelanggaran
Tampilan menu pelanggaran ini untuk melihat pelanggaran siwa dari wali siswa setelah memilih nama siswa maka
akan tampil beberapa pelanggaran siswa yang telah dilakukan disekolah.
11. Tampilan Data Pelanggaran
Gambar 24 Tampilan Menu Data Pelanggaran
Pada tampilan menu data pelanggaran terdapat informasi pelanggaran beserta poin pelanggaran dan jumlah poin.
12. Tampilan Menu Jenis Pelanggaran
Gambar 25 Tampilan Menu Jenis Pelanggaran
Pada tampilan menu jenis
pelanggaran ini hanya menampilkan jenis
pelanggaran, poin dan sanksi pelanggaran
yang bisa dilihat oleh pengguna untuk mengetahui pelanggaran apa saja yang diterapkan pada sekolah.
13. Tampilan Menu Profil
Gambar 26 Tampilan Menu Profil
Pada tampilan menu profil yaitu hanya menampilkan data wali seperti nama, jenis_kelamin, alamat dan pekerjaan.
14. Tampilan Menu Profil
Gambar 27 Tampilan Menu Rubah Password
Pada tampilan rubah password ini hanya untuk merubah password sesuai dengan keinginan pengguna untuk
menghindari penyalagunaan pada perangkat lunak ini.
4. Simpulan
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilaksanakan dan sudah diuraikan dalam perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile menggunakan metode pengembangan Mobile-D, dapat disimpulkan bahwa :
1. Penelitian ini menghasilkan perangkat lunak monitoring pelanggaran siswa berbasis mobile.
2. Perangkat lunak ini dapat membantu pihak sekolah dan orang tua dalam memonitoring siswa yang melanggar peraturan siswa dengan cepat dibandingkan dengan sistem yang lama 3. Dengan mengimplementasikan metode
Mobile-D dapat membantu penulis dalam membangun perangkat lunak dengan lebih terstuktur.
DAFTAR RUJUKAN
Cristian Andrei.2010 jurnal : Agile Development Methods for Mobile Applicatians
Robert Tampubolon. 2005. Risk And System
Based Internal Audit. Jakarta : PTElexmedia Komputindo.
Rusyani, R. Tabrani. 1997. Manajemen Pendidikan, Media Pustaka. Bandung
Tan, Anton. 2010. Becoming The Best
Salespeople.