165
PENGARUH SUKU BUNGA, PENDAPATAN DAN ARUS KAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PT. NILAM WANGI MEDAN PERIODE 2013 - 2017
REBECCA EVADINE STIE ITMI MEDAN [email protected]
ABSTRACT
Company must have purposes to gain profit in order to survive continuity of company for long term. The purpose of company is to maximized profits to increase growth of company. On the other side, need a correction to know company’s achievements during a certain period, this is useful to take action that will be company do in the future that still in line with the purpose of company. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of interest rate, revenue and cash flow towards capital structure at PT. Nilam Wangi Medan period 2013-2017. This method of research is using multiple linear regression analysis with SPSS software. The result showed that interest rate, revenue and cash flow simultaneously and significantly positive effect towards capital structure at PT. Nilam Wangi Medan period 2013-2017. In determination coefficient (Adjusted R2) variations in variable interest rate, revenue, cashflow is 14,5% towards capital structure at PT.
Nilam Wangi Medan period 2013-2017 and the rest are influenced by other variables that is not explained in this study such as liability,etc. Interest rate partially negative effect and significant towards capital structure at PT. Nilam Wangi Period 2013- 2017. revenue partially positive effect and significant towards capital structure at PT. Nilam Wangi Period 2013-2017. Cash flow partially positive effect and significant towards capital structure at PT. Nilam Wangi Period 2013-2017.
Keywords : Interest Rate, Revenue, Cash Flow, Capital Structure PENDAHULUAN
Tujuan suatu perusahaan adalah memaksimalkan laba untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Di sisi lain perlu adanya sebuah koreksi untuk mengetahui pencapaian perusahaan selama periode tertentu, hal ini berguna untuk mengambil tindakan yang akan dilakukan perusahaan di masa mendatang yang searah dengan tujuan perusahaan. Untuk menilai berapa jauh efektivitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuannya diperlukan metode pengukuran tertentu, yaitu dengan mengukur kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi ideal, apabila perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Likuid) dan juga dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Solvable).
Masalah modal kerja adalah masalah yang tiada akhir, selama perusahaan masih beroperasi, modal sangat dibutuhkan untuk melakukan pembiayaan kegiatan perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang memaksimumkan nilai perusahaan dan meminimumkan biaya modalnya. Dalam dunia yang nyata, struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan struktur modal dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor baik dari luar perusahaan, seperti kondisi pasar modal, tingkat bunga, stabilitas politik, maupun faktor internal seperti profitabilitas perusahaan, ukuran perusahaan, dan stabilitas deviden. Pengelolaan struktur modal untuk meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham tidak terlepas dari persepsi investor. Struktur modal merupakan campuran antara hutang jangka panjang, hutang jangka pendek, saham, dan laba yang ditahan. Struktur modal berkaitan dengan penentuan jenis sumber modal yang ada yang akan digunakan melakukan kegiatan pembiayaan perusahaan pengaruh tingkat suku bunga terhadap struktur modal, secara teoritis hubungan antara tingkat suku bunga dan kinerja pasar modal adalah negatif atau berbanding terbalik. Kenaikan suku bunga pada umumnya akan membuat harga saham turun karena akan memotong laba perusahaan, sehingga secara tidak langsung dengan kenaikan tingkat suku maka struktur modal akan turun.
166
Besarnya pendapatan perusahaan akan menentukan apakah perusahaan tersebut dibenarkan untuk menarik modal dengan beban tetap atau tidak. Perusahaan yang memiliki pendapatan yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban modalnya sebagai akibat penggunaan modal eksternal.
Arus kas juga dapat dijadikan parameter untuk membantu dalam melakukan pemilihan investasi terutama saat berinvestasi dipasar saham. Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya yang paling likuid. Harga saham sebuah perusahaan akan meningkat jika investor memperkirakan arus kas yang akan diperoleh perusahaan tersebut meningkat, sebaliknya jika investor memperkirakan arus kas yang akan diterima di masa mendatang menurun, maka harga saham perusahaan tersebut juga akan mengalami penurunan. Perusahaan dapat mengurangi arus kas berlebih dengan cara menggeser struktur modal ke arah lebih banyak menggunakan utang dengan harapan persyaratan pelunasan utang yang lebih tinggi akan memaksa manajer untuk bersikap lebih disiplin. Utang yang lebih tinggi memaksa manajer untuk lebih hati- hati dengan uang pemegang saham, tetapi perusahaan yang dijalankan dengan baik pun bisa jatuh bangkrut jika ada kejadian yang berada di luar kendalinya, seperti perang, gempa bumi dan lain-lain. Untuk melengkapi analogi itu, keputusan struktur modal akan memutuskan seberapa besar tanggung jawab yang harus digunakan pemegang saham untuk menjaga manajer tetap bekerja dengan baik. Permasalahan diatas menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Suku Bunga, Pendapatan dan Arus Kas terhadap Struktur Modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017”.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Suku Bunga
Menurut Kasmir (2015: 40) “bunga bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman)”.
Suku bunga uang merupakan suatu variabel yang menghubungkan antara pasar uang dan pasar barang. Perubahan tingkat suku bunga uang mencerminkan perubahan kondisi pasar uang dan tingkat akumulasi modal atau capital dalam perekonomian. Perubahan tingkat suku bunga uang merupakan pusat persoalan atas pengaruh uang terhadap ekonomi sektor riil atau sektor barang dan jasa.
Pengertian Pendapatan
Menurut Wardiyah (2017: 52) “pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya, yang merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka diketahui bahwa pendapatan merupakan kenaikan dalam modal sendiri atau arus masuk aktiva yang dihasilkan dari penjualan atau seluruh kegiatan usaha yang memperoleh penghasilan.
Pengertian Arus Kas
Menurut Sumarsan (2018: 113) “laporan arus kas menyajikan arus masuk dan arus keluar dari kas dan setara kas dengan kategori (aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan) selama suatu periode waktu tertentu”.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan selama suatu periode tertentu.
Pengertian Struktur Modal
Menurut Fahmi (2017: 179) “struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilites) dan modal sendiri (shareholders’equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan”.
167
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa Struktur Modal merupakan perbandingan hutang dengan modal untuk mengukur keefektifan modal perusahaan dalam suatu periode.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal : 1. Stabilitas penjualan
2. Posisi pajak perusahaan
3. Kemampuan membayar beban bunga 4. Sikap manajemen menghadapi masa depan 5. Struktur aktiva
6. Kebijakan deviden 7. Ukuran perusahaan 8. Umur perusahaan 9. Jenis usaha perusahaan Indikator Struktur Modal
Cara menghitung struktur modal adalah dengan membandingkan antara total hutang dengan modal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Struktur Modal = Total Hutang Modal Kerangka Pemikiran
Berdasarkan penjelasan diatas maka pengaruh suku bunga, pendapatan dan arus kas terhadap struktur modal dapat digambarkan dalam kerangka sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Subjek Dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT. Nilam Wangi Medan dengan menggunakan data sekunder yaitu menganalisa pengaruh Suku Bunga, Pendapatan dan Arus Kas terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan setiap periode dalam perbulan. Tempat penelitian di lakukan PT. Nilam Wangi Medan beralamat di Jalan Mesjid No.129 Medan.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yaitu mempelajari dokumen seperti jurnal penelitian, makalah dan data perusahaan yang dijadikan sampel penelitian dari PT. Nilam Wangi yang diperoleh peneliti secara langsung dari perusahaan.
Struktur Modal (Y) Arus Kas
(X3) Suku Bunga (X1)
Pendapatan (X2)
168 PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian untuk variabel independent yaitu: Ln_Suku bunga,Ln_Pendapatan dan Ln_Arus kas sedangkan variabel dependent yaitu:Ln_struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017. Untuk statistik deskriptif untuk masing-masing variabel yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1.
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ln_SukuBunga 60 1.45 2.05 1.8378 .20900
Ln_Pendapatan 60 18.45 20.02 19.4076 .44191
Ln_aruskas 60 18.45 20.12 19.3749 .53857
Ln_struktur_modal 60 .11 1.20 .5565 .24395
Valid N (listwise) 60 Sumber : Data Diolah (2018)
Pada Tabel 1 dapat dijelaskan hasil statistik deskriptif yaitu :
1. Variabel Ln_Sukubunga bahwa rata-rata yang diperoleh sebesar 1,83 dengan standar 0,20. Nilai minimum adalah 1,45 sedangkan nilai maximum adalah 2,05. Dapat disimpulkan bahwa data Ln_Sukubunga cukup bervariatif dan menyebar diantara nilai minimum dengan maksimumnya. Jumlah sampel yang diolah dalam penelitian ini sebanyak 60 data selama 5 tahun.
2. Variabel Ln_Pendapatan bahwa rata-rata yang diperoleh sebesar 19,40 dengan standar deviasi 0,44. Nilai minimum adalah 18,45 sedangkan nilai maximum adalah 20,02. Dapat disimpulkan bahwa data Ln_Pendapatan cukup bervariatif dan menyebar antara di nilai minimum dengan maksimumnya. Jumlah sampel yang diolah dalam penelitian ini sebanyak 60 data selama 5 tahun.
3. Variabel Ln_Aruskas bahwa rata-rata yang diperoleh sebesar 19,37 dengan standar deviasi 0,53. Nilai minimum adalah 18,45 sedangkan nilai maximum adalah 20,02. Dapat disimpulkan bahwa data Ln_Aruskas cukup bervariatif dan menyebar antara di nilai minimum dengan maksimumnya. Jumlah sampel yang diolah dalam penelitian ini sebanyak 60 data selama 5 tahun.
4. Variabel Ln_Strukturmodal bahwa rata-rata yang diperoleh sebesar 0,55 dengan standar deviasi 0,24. Nilai minimum adalah 0,11 sedangkan nilai maximum adalah 1,20. Dapat disimpulkan bahwa data Ln_Strukturmodal cukup bervariatif dan menyebar antara di nilai minimum dengan maksimumnya. Jumlah sampel yang diolah dalam penelitian ini sebanyak 60 data selama 5 tahun.
Hasil uji normalitas dari grafik histogram dapat dilihat pada gambar berikut :
169 Gambar 2. Analisis Grafik Histogram
Gambar 3. Analisis Grafik Normal Probability Plot
Grafik histogramnya pada Gambar 2 menunjukkan pola distribusi normal demikian juga grafik normal probability plot pada Gambar 3 menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
170
Tabel 2. Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .21976350
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .053
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .602
Asymp. Sig. (2-tailed) .862
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Diolah (2018)
Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0.602 dan nilai Asymp. Signifikannya adalah 0.862. Jadi dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah berdistribusi secara normal karena nilai Asymp sebesar 0,862 > 0.05 sehingga data sudah dapat digunakan dalam menjawab hipotesis.
Uji Multikolinieritas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi dapat diketahui darinilai (1) tolerance dan (2) nilai variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan nilai VIF < 10. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant) .801 1.248
Ln_SukuBunga .956 1.046
Ln_Ln_Pendapatan .801 1.248
Ln_ArusKas .818 1.223
a. Dependent Variable: Ln_StrukturModal Sumber : Data Diolah (2018)
Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil perhitungan nilai Tolerance adalah tidak ada variabel independent yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independent yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hasil yang sama tidak ada satu variabel indepeden yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Hasil nilai VIF Ln_Sukubunga adalah 1,046 < 10 , nilai VIF Ln_Pendapatan adalah 1,248 <
10 dan Ln_ArusKas 1,223 < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas antar variabel independent dalam model regresi, sehingga model sudah dapat digunakan dalam menjawab hipotesis.
171 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode T dengan kesalahan pengganggu pada periode T-1 (sebelumnya). Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW test). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4 berikut :
Tabel 4. Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .434a .188 .145 .22557 1.496
a. Predictors: (Constant), Ln_SukuBunga, Ln_Ln_Pendapatan, Ln_ArusKas b. Dependent Variable: Ln_StrukturModal
Sumber : Data Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,514. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5%, jumlah sampel 60 (n) dan jumlah variabel independent 3 (k=3), maka di tabel Durbin-Watson diperoleh nilai dl = 1.480 sedangkan nilai du= 1,689. Menurut Ghozali autokorelasi tidak terjadi bila Durbin- Watson terletak antara dl < dw< du. Hasil pengujian adalah (1,480 < 1.496 < 1,689). Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif atau tidak terdapat autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain”. Cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah uji grafik scatterplot dan Uji Glejser.
Uji Grafik Scatterplot
Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan dalam grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID seperti yang terlihat pada gambar berikut :
Gambar 4. Grafik Scatterplot Transformasi Sumber : Data Diolah (2018)
172
Grafik scatterplot pada Gambar 4 tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
Uji Glejser
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabeldependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas dan jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 0.05 (5%), maka model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas pada uji glejser dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5. Uji Glejser Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1.133 .902 -1.256 .214
Ln_SukuBunga .070 .088 .117 .803 .426
Ln_Ln_Pendapatan .034 .038 .118 .886 .380
Ln_aruskas .027 .034 .118 .816 .418
a. Dependent Variable: ABS Sumber : Data Diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa nilai signifikan Ln_Sukubunga sebesar 0,426 > 0.05, Ln_Pendapatan sebesar 0,380 dan Ln_Aruskas sebesar 0,418, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel untuk masing-masing independent tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi.
Persamaan Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan persamaan regresi linear berganda. Berikut ini dapat dijelaskan pada tabel 6 : Tabel 6.
Coefficients
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -4.732 1.619 -2.923 .005
Ln_SukuBunga -.221 .157 -.189 -1.407 .165
Ln_Pendapatan .149 .068 .270 2.192 .033
Ln_ArusKas .145 .060 .319 2.399 .020
a. Dependent Variable: Ln_StrukturModal Sumber : Data Diolah (2018)
Berdasarkan tabel 6 maka diperoleh persamaan linear berganda untuk variabel Ln_Sukubunga, Ln_Pendapatan dan Ln_Aruskas yang dijadikan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Y = -4,732 -0,221X1 + 0,149X2 + 0,145X3
173 Keterangan :
1. Nilai Konstanta (a) = -4,732
Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila variabel bebas yaitu Ln_Sukubunga, Ln_Pendapatan dan Ln_Aruskas dianggap 0, maka nilai rata-rata Ln_Strukturmodal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017 diperoleh sebesar -4,732.
2. Ln_Sukubunga (X1) memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,221, hal ini menunjukkan bahwa setiap penurunan 1 (satu) kali nilai Ln_Sukubunga maka akan menurunkan nilai Ln_Strukturmodal sebesar -0,221. Hal ini menunjukkan bahwa Ln_Sukubunga dapat menurunkan nilai Ln_Strukturmodal.
3. Ln_Pendapatan (X2) memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,149, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 (satu) kali nilai Ln_Pendapatan maka akan meningkatkan nilai Ln_Strukturmodal sebesar 0,149. Hal ini menunjukkan bahwa Ln_Pendapatan berpengaruh positif dalam meningkatkan nilai Ln_Strukturmodal.
4. Ln_Aruskas (X3) memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,145, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 (satu) kali nilai Ln_Aruskas maka akan menaikkan nilai Ln_Strukturmodal sebesar 0,145. Hal ini menunjukkan bahwa Ln_Aruskas berpengaruh positif dalam meningkatkan nilai Ln_Strukturmodal.
Pengujian Secara Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan secara parsial (individu). Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan di terima atau di tolak dilakukan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05%). Hasil pengujiannya adalah pada Tabel berikut :
Tabel 7. Uji Parsial/Uji t Coefficients
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -4.732 1.619 -2.923 .005
Ln_SukuBunga -.221 .157 -.189 -1.407 .165
Ln_Ln_Pendapatan .149 .068 .270 2.192 .033
Ln_ArusKas .145 .060 .319 2.399 .020
a. Dependent Variable: Ln_StrukturModal Sumber : Data Diolah (2018)
Berdasarkan hasil pengujian statistic uji parsial atau uji parsial atau uji t pada Tabel 7 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengaruh Ln_Sukubunga terhadap Ln_Strukturmodal
Variabel Ln_Sukubunga memiliki thitung -1,407 dan ttabel diperoleh sebesar 1,67. Maka thitung < ttabel, yaitu -1.407
< 1.67) dengan nilai signifikan 0.165 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima artinya Ln_Sukubunga secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Ln_Strukturmodal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017. Hal ini menunjukkan bahwa Ln_Sukubunga tidak memberikan dampak positif dalam meningkatkan Ln_Strukturmodal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
2. Pengaruh Ln_Pendapatan terhadap Ln_Strukturmodal
Variabel Ln_Pendapatan memiliki thitung 2,192 dan ttabel diperoleh sebesar 1.67. Maka thitung > ttabel yaitu 2,192 >
1,69) dengan nilai signifikan 0,033 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak artinya Ln_Pendapatan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ln_Strukturmodal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017. Hal ini menunjukkan bahwa Ln_Pendapatan memberikan dampak positif dalam meningkatkan Ln_Strukturmodal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
174 3. Pengaruh Ln_Aruskas terhadap Ln_Strukturmodal
Variabel Ln_Aruskas memiliki thitung 2,399 dan ttabel diperoleh sebesar 1.67. Maka thitung > ttabel 2,399 > 1.69) dengan nilai signifikan 0,020< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak artinya Ln_Aruskas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ln_Strukturmodal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017. Hal ini menunjukkan bahwa Ln_Aruskas memberikan dampak positif dalam meningkatkan Ln_Strukturmodal pada PT.
Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05). Hasil pengujiannya adalah pada table 8 berikut :
Tabel 8. Uji Simultan / Uji F ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .662 3 .221 4.334 .008b
Residual 2.849 56 .051
Total 3.511 59
a. Dependent Variable: Ln_StrukturModal
b. Predictors: (Constant), Ln_SukuBunga, Ln_Ln_Pendapatan, Ln_ArusKas Sumber : Data Diolah (2018)
Hasil uji simultan atau uji F yang ditampilkan dalam Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 4,334 dan dengan menggunakan tabel F adalah df = n (60) – k (3) - 1) adalah 56 diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,76. Maka hasilnya adalah Fhitung > Ftabel (4,334 > 2,76) dengan tingkat signifikan sebesar 0,008 (lebih kecil dari 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa hasil hipotesis penelitian menerima Ha dan menolak H0, artinya variabel bebas Ln_Sukubunga, Ln_Pendapatan dan Ln_Aruskas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ln_Strukturmodal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017. Hal ini menunjukkan bahwa Ln_Sukubunga, Ln_Pendapatan dan Ln_Aruskas secara bersama-sama dapat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan Ln_Strukturmodal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013- 2017.
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk melihat sejauh mana variabel independen mampu menjelaskan variasi-variasi dependen. Dalam koefisien determinasi dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik karena nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen di tambahkan ke dalam model. Hasil pengujiannya adalah pada table 9 berikut
:
Tabel 9. Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .434a .188 .145 .22557
a. Predictors: (Constant), Ln_SukuBunga, Ln_Ln_Pendapatan, Ln_ArusKas b. Dependent Variable: Ln_StrukturModal
Sumber : Data Diolah (2018)
Berdasarkan tabel 9 dapat di lihat bahwa besarnya nilai Adjusted R2 adalah 0,145. Hal ini menunjukkan bahwa 14,5%
variasi variabel Ln_Sukubunga, Ln_Pendapatan dan Ln_Aruskas terhadap variabel Ln_Strukturmodal (Y) dapat dijelaskan
175
oleh variasi variabel Ln_Sukubunga, Ln_Pendapatan dan Ln_Aruskas cukup lemah sedangkan sisanya sebesar (100% - 14,5%= 85,5%) merupakan variasi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti penjualan maupun aset.
Pembahasan
Pengaruh Suku Bunga, Pendapatan Dan Arus Kas Terhadap Struktur Modal
Hasil penelitian Suku bunga, Pendapatan dan Arus kas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017. Hal ini menunjukkan bahwa Suku bunga, Pendapatan dan Arus kas secara bersama-sama dapat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017. Hipotesis penelitian menyatakan variasi variabel Struktur modal (Y) dapat dijelaskan oleh variasi variabel Suku bunga, Pendapatan dan Arus kas sebesar 14,5% sedangkan sisanya sebear 85,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara hutang (Debt) dengan modal sendiri (equity) yang digunakan perusahaan untuk membiayai aktivanya. Hutang dan modal sendiri mempunyai konsekuensi financial yang berbeda.
Pengaruh Suku Bunga Terhadap Struktur Modal
Hasil penelitian pengaruh Suku bunga terhadap Struktur modal secara parsial dapat dilihat dari hasil pengujian yang berarti bahwa Ha ditolak dan H0 diterima, artinya Suku bunga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
Pengaruh Pendapatan Terhadap Struktur Modal
Hasil penelitian pengaruh Pendapatan terhadap Struktur modal secara parsial dapat dilihat dari hasil pengujian yang berarti bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya Pendapatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
Pengaruh Arus Kas Terhadap Struktur Modal
Hasil penelitian pengaruh Arus kas terhadap Struktur modal secara parsial dapat dilihat dari hasil pengujian yang berarti bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya Arus kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Suku bunga, Pendapatan dan Arus kas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017. Dalam Koefisien determinasi (Adjusted R2) variasi variabel Suku bunga, Pendapatan dan Arus kas variasi sebesar 14,5% terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017 sedangkan sisanya variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini misalnya penjualan, dan lain-lain.
2. Suku bunga secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
3. Pendapatan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
4. Arus kas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur modal pada PT. Nilam Wangi Medan Periode 2013-2017.
176 Saran
Beberapa saran yang dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian adalah :
1. Untuk tingkat suku bunga disarankan untuk lebih memperhatikan setiap kenaikan/penurunan suku bunga, karena tingkat suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan struktur modal dan jika tingkat suku bunga rendah maka dapat menurunkan struktur modal. Untuk meningkatkan pendapatan disarankan dengan cara meningkatkan hasil penjualan jika pendapatan semakin tinggi maka semakin tinggi juga struktur modal. Untuk meningkatkan arus kas disarankan dengan cara meningkatkan jumlah arus kas masuk sehingga semakin tinggi arus kas masuk maka struktur modal akan semakin tinggi. Dengan demikian, diharapkan variabel suku bunga, pendapatan dan arus kas dapat lebih berpengaruh terhadap struktur modal.
2. Untuk tingkat suku bunga disarankan untuk lebih memperhatikan setiap kenaikan/penurunan suku bunga, karena tingkat suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan struktur modal dan jika tingkat suku bunga rendah maka dapat menurunkan struktur modal.
3. Untuk meningkatkan pendapatan disarankan dengan cara meningkatkan hasil penjualan jika pendapatan semakin tinggi maka semakin tinggi juga struktur modal.
4. Untuk meningkatkan arus kas disarankan dengan cara meningkatkan jumlah arus kas masuk sehingga semakin tinggi arus kas masuk maka struktur modal akan semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Garisson, Ray. H. dkk. 2013. Akuntansi Manajerial. Edisi 14, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Harmono. 2016. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara.
Kasmir. 2015. Manajemen Perbankan . Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers.
Martani, Dwi. dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Edisi 2, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Mishkin, Frederic. S. 2017. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Edisi 11, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Muhyiddin, Nurlina. T. dkk. 2017. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Sosial : Teori, Konsep, dan Rencana Proposal. Jakarta : Salemba Empat.
Pride, William. M. dkk. 2015. Pengantar Bisnis Introduction to Bussiness. Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat.
Santoso, Singgih. 2017. Statistik Multivariat dengan SPSS. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Suharyadi. dan. Purwanto S.K. 2016. Statistika Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta : Salemba Empat.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Sujarweni, V. Wiratna. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Sumarsan, Thomas. 2018. Akuntansi Dasar dan Aplikasi Dalam Bisnis Versi IFRS. Jilid 2. Jakarta : INDEKS.
177
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih Komprehensif. Edisi Revisi. Jakarta : Change Publication.
Wardiah, Mia. L. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-1. Bandung : Pustaka Setia.