• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu PENTINGNYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN. PELAUT DI ATAS KAPAL SESUAI MLC 2006.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu PENTINGNYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN. PELAUT DI ATAS KAPAL SESUAI MLC 2006."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI

Dalam Karya Ilmiah Terapan ini penulis akan mendeskripsikan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul penelitian ini

yaitu “PENTINGNYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

PELAUT DI ATAS KAPAL SESUAI MLC 2006”. Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini pembaca dapat memahami dan mampu merasakan tentang hal yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di atas kapal KM.Logistik Nusantara 1.Taruna melakukan penelitian di atas kapal berguna untuk mempersiapkan diri sebagai Perwira di atas kapal agar memiliki pedoman untuk haknya sebagai seorang pelaut agar mendapatkan kesejahteraan di atas kapal. KM.

Logistik Nusantara 1 merupakan sebuah kapal Container salah satu kapal milik PT.Pelayaran Nasional Indonesia. yang beralamatkan Jl.Gajah Mada No.14, Jakarta Pusat, 10130 DKI Jakarta, Indonesia

Gambar 4.1 KM.Logistik Nusantara 1

Sumber : Observasi oleh penulis

(2)

S H I P ’ S P A R T I C U L A R

NAME OF SHIP : MV. LOGISTIK NUSANTARA 1

CALL SIGN : YBPH2

NATIONALITY OF SHIP : INDONESIA

PORT OF REGISTRY : JAKARTA

IMO NO. 9 1 6 5 8 5 3

MMSI NO. 5 2 5 1 0 5 0 0 1

OFFICIAL NO. : GT 7738 no.4237/ba 2017 Pst no.9336/l

BUILD AT / YEAR : ANADOLU SHIPYARD, ISTANBUL TURKEY / APRIL 2006

L. O. A : 126.08 M CARGO HOLD CAPACITY

L. B. P : 113.75 M HOLD 1 = 1752,788 M3

BREADTH : 20.00 M HOLD 2 = 5116,771 M3

DEPTH : 10.40 M HOLD 3 = 4922,891 M3

GROSS TONNAGE / G R T : 7738 T TOTAL = 11792,450 M3

NET TONNAGE / N R T : 3387 T

SUEZ CANAL GRT/NRT : 7845.31 T / 6044.85 T

PANAMA CANAL NRT : 6844 T PERMISIBLE LOAD

(3)

LIGHT SHIP : 3969.82 MT HOLD 1/HOLD 2/HOLD 3 = 15 T/M2

DEADWEIGHT : 10822.28 MT HATCHES = 2 T/M2

SUMMER DISPLACEMENT : 14792.10 MT

SUMMER DRAFT : 08.622 M

FREE BOARD : 01.790 M

AIR DRAFT : 29.72 M

TPC : 20.51 M

SERVICE SPEED : 12 KNOTS (BALLAST) & 11 KNOTS (LOADED)

MAIN ENGINE : MAN B&W 8L35MC

POWER : 4790 KW 4006 BHP

D/G : 3 X 415 KW 518 KVA

SHAFT GENERATOR : LEORY SOMER 500 KW

BOW THRUSTER : ROLLS ROYCE 375 KW

GRAIN CAPACITY : 11633.719 M3 (TRIMMED) &

11432.139 M3 (UNTRIMMED)

BALE CAPACITY : 11631.540 M3

BALLAST CAPACITY / PUMP : 3183 M3 / 270 M3 PER HOUR

(4)

FUEL OIL CAPACITY : 771 M3

DIESEL OIL CAPACITY : 217 M3

FRESH WATER CAPACITY : 175 M3

DECK CRANES : 2 LIEBHERR 45 MT

STRENGTH : TANK TOP 15 TONS/M2 &

HATCH COVERS 1.75 TONS/M2

BRIDGE EQUIPMENT : JRC

OWNERS :DIRECTORATE GENERAL OF

SEA COMMUNICATION REPUBLIC OF INDONESIA

OPERATORS MANAGEMENT :PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA

:JLN. GAJAH MADA NO. 14 JAKARTA PUSAT, 10130

:TELP. +62216334342 (HUNTING)

:FAX. +622163854130 (HUNTING)

CLASS : BIRO KLASIFIKASI INDONESIA

(BKI) V/L COMMUNICATION WAYS

INMARSAT C 1 NO. : 451800216@inmc.eik.com

(5)

INMARSAT C 2 NO. : 451800199@inmc.eik.com

LOADLIN ES

DRAFT DEADWEIGHT FREEBOARD AIRDRA FT

SUMMER 8.622 M 10822 MT 1.790 M 29.378 M

TROPICA L

8.982 M 11455 MT 1.430 M 29.018 M

WINTER 8.442 M 10351 MT 1.970 M 29.558 M

FRESH WATER ALLOWANCE : 179.95 MM

TOTAL CREW :23 PERSONS

CAPACITY OF CONTAINER

HATCH NO. 1 : ON DECK = 36 TEUS, ON HOLD

= 22 TEUS, TTL H1 = 58 TEUS

HATCH NO. 2 : ON DECK = 115 TEUS, ON HOLD

= 96 TEUS, TTL H2 = 211 TEUS

HATCH NO. 3 : ON DECK = 123 TEUS, ON HOLD

= 96 TEUS, TTL H3 = 219 TEUS

(6)

BAY 13 : ON DECK ONLY = 32 TEUS

TOTAL 20 ft ON DECK : 306 TEUS

TOTAL 20 ft ON HOLD : 214 TEUS

GRAND TOTAL 20 ft : 520 TEUS

TYPE : 6 DLM 32

TENAGA KUDA / PK : 2X2300 PS

JUMLAH MESIN 2

KECEPATAN MAX : 12 KNOT

JENIS BAHAN BAKAR : HSD

Kapal MV. Logistik Nusantara 1 memiliki ruang muat yang terletak di atas palka kapal dan di dalam palka kapal, dan memiliki 16 tanki ballast serta forepeak tank dan afterpeak tank. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu sekoci yang teletak pada deck 2 kapal.

B. HASIL PENELITIAN 1. Penyajian Data

a. Hasil Observasi

Dari pengalaman yang diperoleh selama praktek dikapal, tidak banyak ABK yang memahami apa itu MLC (Maritime Labour Convention). Pada saat melakukan wawancara kepada anak buah kapal bagaimana kesejahteraannnya diatas kapal, kebanyakan para anak buah kapal sangat puas dengan fasilitas yang diterimanya diatas KM.

(7)

LOGISTIK NUSANTARA 1. Penerapan MLC (Maritime Labour Convention) diatas KM.LOGISTIK NUSANTARA 1 yang dinaungi oleh PT. Pelayaran Nasional Indonesia dapat dikatakan telah diterapkan dengan baik. Sebagai contoh setiap anak buah kapal yang baru direkrut oleh PT. Pelayaran Nasional Indonesia harus memiliki sertifikat kesehatan dan pelatihan sebelum diberikan penempatan kerjanya sehingga para pelaut dapat memenuhi syarat saat bekerja diatas kapal.

Untuk masalah fasilitas akomodasi diatas KM. Logistik Nusantara 1 juga diterapkan dengan sangat baik, para anak buah kapal diberikan fasilitas kamar yang cukup layak dengan kapasitas 1 kamar berisi 1 orang. Para anak buah kapal juga diberikan tempat rekreasi yang sangat memadai seperti ruang live music,tennis meja yang berada di dalam salon tamtama dan dapat dinikmati oleh para crew kapal. Berdasarkan isi pokok dari MLC 2006 tentang upah hal tersebut telah sesuai dengan MLC 2006. Dari hasil penelitian pada KM.Logistik Nusantara 1 upah dibayarkan terhitung pada akhir bulan bahkan setiap menjelang hari raya idul fitri dan tahun baru seluruh crew mendapatkan bonus atau biasa disebut THR dengan nominal setara gaji mereka. Membahas tentang hak cuti yang ada di dalam isi pokok MLC 2006 adalah wajib hal inipun telah sangat baik diterapkan pada KM. Logistik Nusantara 1 dengan sistem cuti wajib yg diselenggarakan setiap 3 bulan sekali atau bisa diartikan 3 bulan dinas diatas kapal dan 1 bulan cuti wajib dan apabila ABK menjalankan cuti wajib makan kantor akan mengirim pengganti agar tidak kekurangan crew pada kapal tersebut,

(8)

penyelnggara cutipun diberi pesangon untuk perjalanan ke tempat tinggal masing-masing dan nominal pesangon dihitung dari jauh dekatnya tempat tinggal ke pelabuhan singgah terakhir kapal.

Perusahaan pun memberikan jam kerja pada ABK yang berisikan hari dan jam istirahat, ABK diberikan waktu kerja selama 9 jam dimulai pada pukul 08.00 – 11.00 dan lanjut pukul 13.00 – 16.00 dan mungkin ada jam tambahan jika ada pekerjaan yang sangat darurat. Pada KM.Logistik Nusantara 1 juga diberlakuakn usia minimum pelaut yang dapat bekerja diatas kapal bahwa setiap crew yang berusia 55 tahun keatas akan di pensiunkan karena pada KM.Logistik Nusantara 1 memiliki sistem kerja tetap.

Adapun permasalah diatas kapal KM. Logistik Nusantara 1 berupa makanan dan minuman yang kurang terjamin asupan gizinya, setiap harinya para crew kapal diberikan makanan 3x sehari yang di sediakan di salon perwira dan untuk abk selain perwira di sediakan di dapur. Dan untuk masalah minum, setiap kamar diberikan gallon yang dapat diisi ulang di pelabuhan-pelabuhan sandar. Makanan yang disajikan diatas kapal memiliki nilai gizi yang kurang baik untuk asupan awak kapal beraktifitas tiap harinya. Hal ini tidak sesuai dengan aturan MLC yang sudah ada tentang akomodasi, fasilitas rekreasi dan chatering.

Dengan penerapan MLC (Maritime Labour Convention) yang berjalan dengan baik sangat berpengaruh dengan kinerja seluruh awak kapal KM.Logistik Nusantara 1, dikarenakan telah terjaminnya

(9)

kesejahteraan para awak kapal sehingga para awak kapal bekerja lebih giat.

Adapun beberapa fasilitas diatas KM. Logistik Nusantara 1 yang sesuai dengan penerapan aturan MLC (Maritime Labour Convention) sebagai berikut:

Gambar 4.2 Kamar ABK KM. Logistik Nusantara 1

Sumber : Observasi oleh penulis

Kamar ABK pada kapal KM. Logistik Nusantara 1 memiliki kamar yang sesuai dengan aturan MLC yang mana setiap kapal ABK harus memiliki luas ruangan minimal 14,5 m2 untuk diisi oleh 4 orang dan maksimal 4 (guidline MLC bab 3). Kamar ABK di KM. Logistik Nusantara 1 memiliki kapasitas 1 orang 1 kamar dan dilengkapi dengan kamar mandi dalam.

(10)

Gambar 4.2 Salon Tamtama dan Ruang Karaoke

Sumber : Observasi oleh penulis

Ruang salon biasa disebut dengan ruang rekreasi digunakan oleh para ABK untuk karaoke atau bermain tennis meja. Sehingga ABK kapal tidak merasa jenuh saat perjalanan panjang diatas kapal, sesuai dengan MLC setiap kapal harus mempunyai ruang rekreasinya.

b. Wawancara

Adapun hasil wawancara yang di dapat adalah tentang penerapan dan cara meningkatakan kesejahteraan pelaut sesuai MLC 2006 diatas KM.Logistik Nusantara 1

4.1 Tabel Wawancara

No Pertanyaan

Jawaban Subjek – 1 Subjek – 2

(11)

1 Apakah bapak tau apa itu mlc ?

Saya tau apa itu MLC,saya mendapatkan penjelasan MLC dari media social

Saya sedikit tau tentang MLC karena mungkin kurang mebaca

2 Menurut bapak apakah diatas kapal ini KM.Logistik Nusantara 1 telah diterapkan dengan baik tentang pokok MLC 2006 ?

Sudah sangat diterapkan dengan baik , semua hak- hak pelaut telah terpenuhi di atas kapal ini , ya mungkin ada sedikit problem namun bibiasiatasi oleh awak kapal sendiri seperti permakanan

Saya kurang memahami isi pokok MLC 2006 namun untuk masalah gaji dan hak cuti telah kita dapatkan

3 Apakah bapak

mengetahui bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan pelaut sesuai MLC 2006

Saran saya cara untuk

meningktkan kesejahteraan pelaut adalah dimulai dari penjelasan apa itu MLC kepada seluruh pelaut dan apabila terjadi problem yang tidak sesuai dengan isi poko MLC pertama kita bias mengeluh ke perusahaan dan apabila

perusahaan tidak menggubris atau mendengarkan

Pertama saya sedikit paham apa itu MLC maka cara meningkatkan kesejahteraan pelaut sesuai MLC 2006 dengan bersosialisasi kepada para pelaut mengeai apa itu MLC dan mengecek pada setiap perusahaan dan kapal apakah telah diterapkan

(12)

maka bias dilaporkan pada pihak yg

berwenang

tentang MLC 2006

Sumber : Observasi oleh penulis

2. Analisis Data

Berdasarkan hasil pengolahan data maka penulis menemukan bahwa dalam penerapan MLC (Maritime Labour Convention)diatas KM.

Logistik Nusantara 1 beberapa sudah diterapkan dengan baik. Namun ditemukan untuk masalah permakan para crew yang tidak sesuai standar seperti makanan yang diberikan hanya berupa lauk tahu, tempe dan ikan laut yang hampir setiap hari disajikan untuk crew kapal dan jatah permakanan selalu kurang. Oleh karena itu untuk mengantisipasi keadaan demikian ada beberapa alternative pemecahan masalah yaitu :

a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman awak kepal tentang kelayakan dan kesejahteraan pelaut diatas kapal dengan standart pedoman MLC 2006, dengan diadakannya familisasi tentang MLC 2006 agar dalam pelaksanaan MLC 2006 dapat berjalan dengan baik diatas kapal.

b. Awak kapal memberikan saran atau keluh kesah dan dapat dikirimkan ke pihak perusahaan agar pihak perusahaan dapat berevaluasi terhadap masalah yang terjadi diatas kapal .

(13)

Adapun aturan-aturan yang telah diterapkan oleh perusahaan adalah:

1) Sertifikat Para Pelautnya 2) Medical Check Up 3) Kamar Crew yang layak

4) FasilitasRekreasi (Karaoke, Café, Smoking Room)

Dari beberapa aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan diatas berpengaruh sangat besar bagi kesejahteraan para pelaut seperti:

1) Biaya revalidasi seritifikat ditanggung perusahaan

2) Biaya medical check up ditanggung perusahaan

3) Kenyamanan saat berada diatas kapal

4) Adanya tempat rekreasi diatas kapal

C. PEMBAHASAN

MLC (Maritime Lobour Convention) ialah suatu konvensi yang mengatur tentang kesejahteraan para pelaut diseluruh dunia. Penerapan MLC di Indonesia pun khususnya di PT. Pelayaran Nasional Indonesia telah diterapkan dengan cukup baik. Para awak kapal dijamin kesejahteraannya saat berada diatas kapal seperti kelayakan kamar yang dihuni dan fasilitas-fasilitas yang berada diatas kapal. Perusahaan pelayaran ini pun selalu menanggung biaya sertifikat maupun medical check up para awak kapalnya. Adapun solusi yang terjadi pada soal permakaman yaitu pada saat melakukan safety meeting seluruh awak kapal menjelaskan bagaimaan lebih baiknya tentang permakanan karena variasi makanan juga menjadikan seluruh awak kapal menjadi lebih semangat ,penambahan lauk makanan dengan daging ayam atau sapi serta

(14)

kapasitas makanan dilebihkan agar crew tidak ada yang tidak kebagian jatah makanan dan untuk masalah gizi seharusnya setiap crew diberikan susu atau snack.

Dengan semua kebijakan ini sangat berpengaruh besar bagi kesejahteraan para awak kapal dengan terjaminnya kehidupannya diatas kapal serta biaya revalidasi sertifikat maupun medical check up yang dibiayai oleh perusahaan membuat para awak kapal merasa senang dan giat saat bekerja karena semua haknya telah terpenuhi.

(15)

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

MLC (Maritime Lobour Convention) ialah suatu konvensi yang mengatur tentang kesejahteraan para pelaut diseluruh dunia. Setelah penulis melakukan pengamatan penelitian mengenai penerapan dan pelaksanaan MLC diatas KM. LOGISTIK NUSANTARA 1 maka penulis dapat membuat kesimpulan dari permasalahan pada bab sebelumnya:

1. MLC memiliki pengaruh yang besar bagi kesejahteraan pelaut. Dengan diterapkannya MLC di sebuah perusahaan, maka para pelaut memiliki rasa terjamin akan kesejahteraannya diatas kapal maupun di darat.

2. Penerapan MLC diatas KM. LOGISTIK NUSANTARA 1 telah diterapkan dengan cukup baik sesuai dengan regulasi yang sudah ada. Namun untuk masalah permakanan seharus lebih diperhatikan kembali kapasitas makanan dan nilai gizinya.

3. Meningkatkan MLC 2006 bisa dengan cara bersosialisasi pada tiap-kapal yang dilakukan oleh perusahaan tentang pengenalan apa itu MLC , menampung keluh kesah para anak buah kapal .

B. SARAN

Setelah penulis melakukan pengamatan dan pembahasan mengenai penerapan MLC di atas KM. LOGISTIK NUSANTARA 1 yang terbilang cukup baik dan belum sesuai degan regulasi dari MLC bagian 1 & 3, maka penulis berusaha untuk memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

(16)

1. Meminta pihak perusahaan untuk bersosialisasi ke setiap kapal tentang penerapan standar MLC sesuai peraturan yang sudah ada.

2. Meningkatkan rasa peduli akan kesejahteraan para awak kapal bagi pihak perusahaan.

3. Mengontrol tiap-tiap kapal apakah telah diterapkan dengan baik tentang MLC 2006.

Referensi

Dokumen terkait

The  teacher  in  this  research  also  used  some  extrinsic  reward  that  could  have  positive  effect  on  the  students’  intrinsic  motivation  in 

Hasil analisis antara variabel aktivitas fisik dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan, akan tetapi semakin ringan

macam iklan yang dijumpai upakan iklan yang memang tidak ditujukan dalam kepentingan komersial. Iklan Layanan Masyarakat atau yang disingkat ILM mempunyai tujuan menyampaikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi, kecernaan nutrien, perubahan bobot badan, dan status fisiologi kambing Bligon jantan yang diberi perlakuan pembatasan pakan

Bentuk apresiasi tersebut salah satunya dapat diwujudkan dengan tetap menjaga eksistensi batik Indonesia, menciptakan motif-motif baru yang sebelumnya belum pernah dibuat dan

Dalam aplikasi pengukuran motivasi peserta didik dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen baku ARCS yaitu IMMS (Instructional Materials Motivation Survey). IMMS

Dengan adanya permainan ini di harapkan kemampuan anak khususnya dalam mengenal perilaku baik dan buruk dapat meningkat atau berkembang sesuai harapan.Permasalahan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 100 mg/ kg BB pada tikus betina setelah melahirkan