BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA
ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta
Pasal 1
1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketentuan Pidana Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA
ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
2020
BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA
ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
Tim Penyusun : Made Wiryana
I Ketut Sinardja IB Gde Sujana I Made Subagiartha
I Gusti Putu Sukrana Sidemen I Wayan Suranadi
I Gede Budiarta I Putu Pramana Suarjaya Tjokorda Gde Agung Senapathi I Made Gede Widnyana Putu Agus Surya Panji I Wayan Aryabiantara
I Ketut Wibawa Nada Dewa Ayu Mas ShintyaDewi I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa IGAG. Utara Hartawan
Pontisomaya Parami I Putu Kurniyanta Kadek Agus Heryana Putra Cynthia Dewi Sinardja I Made Agus Kresna Sucandra IB Krisna Jaya Sutawan Tjahya Aryasa EM
Tim Editor : Pontisomaya Parami Tjok. Gde Agung Senapathi
I Gede Budiarta I Made Dwi Trisna Putra Ida Bagus Gede Diantika
Cover & Ilustrasi:
Ergo Gatranara Cutha Resha A Design & Lay Out:
Ida Bagus Gede Diantika Arya Dwiputra
Dicetak oleh:
89Printing.com Diterbitkan oleh:
Penerbit Lontar Mediatama Yogyakarta ISBN : 978-602-5986-18-5
Hak Cipta pada Penulis.
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
PRAKATA
P
uji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena Buku Panduan Belajar Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif ini dapat terselesaikan.Buku ini dibuat dengan tujuan sebagai pegangan bagi mahasiswa pendidikan dokter tingkat profesi (Dokter Muda) agar lebih terarah dalam mengikuti proses belajar mengajar di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif, maupun saat bertugas di bagian lain.
Buku ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012 yang berisi daftar kasus klinik dan keterampilan klinik yang harus dikuasai oleh seorang dokter muda. Pendekatan dalam buku ini menggunakan pendekatan terhadap gejala klinis (symptom approached) dari keluhan pada penyakit di bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif yang sering dijumpai. Berdasarkan gejala yang didapatkan, maka dokter muda diajak untuk berpikir secara sistematis dan komprehensif dengan cara melakukan proses anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perumusan masalah atau diagnosis klinis, hingga menetapkan manajemen terapi pada kasus tersebut.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku ini, terutama kepada Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Tim Pendidik Klinik, Department of Medical Education, dan seluruh staf Program Studi Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kami menyadari buku ini belumlah sempurna dan akan terus mengalami perbaikan seiring perkembangan kemajuan pendidikan kedokteran, utamanya di bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif, sehingga masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang sangat kami nantikan. Akhirnya kami berharap semoga Buku Panduan ini dapat memberikan manfaat utamanya bagi calon dokter umum yang akan menjalankan kepaniteraan klinik di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
Januari, 2020 Tim Penyusun
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 v
DAFTAR ISI
PRAKATA ...
DAFTAR ISI ...
CARA MENGGUNAKAN PANDUAN BELAJAR ...
STANDAR KOMPETENSI DOKTER ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF...
DAFTAR KOMPETENSI KLINIK ...
BAB 1 : AIRWAY MANAGEMENT ...
BAB 2 : SHOCK ...
BAB 3 : TERAPI CAIRAN DAN NUTRISI ...
BAB 4 : RESUSITASI JANTUNG PARU DAN OTAK ...
BAB 5 : MONITORING PASIEN ...
BAB 6 : PENGELOLAAN NYERI ...
DAFTAR PUSTAKA ...
viiv ix xiiixi
1 5 16 19 26 31 34
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 vii
CARA MENGGUNAKAN PANDUAN BELAJAR
B
uku panduan belajar ini ditujukan untuk mempelajari kasus klinis dan keterampilan klinik di bidang Anestesi dan Terapi Intensif saat bertugas stase di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif. Kompetensi yang tercakup dalam buku panduan ini adalah kompetensi minimal seorang dokter umum yang harus anda kuasai saat anda belajar dan bertugas di rotasi pendidikan klinik.Buku ini tersusun atas 6 (enam) bab, berdasarkan kasus yang dapat ditangani seorang dokter umum. Setiap bab memuat tujuan belajar, pertanyaan terkait kesiapan dokter muda, daftar keterampilan/
prosedur klinik, dan algoritma kasus yang harus dikuasai.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan buku panduan ini adalah :
1. Bacalah daftar kompetensi kasus klinis dan keterampilan klinik yang harus anda kuasai selama anda belajar dan bertugas di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif. Daftar kompetensi ini juga dapat anda temukan di buku kerja harian (buku log dokter muda).
2. Pada setiap bab, bacalah tujuan belajar yang harus dicapai saat mempelajari bab tersebut. Selanjutnya cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dengan menggunakan prior knowledge anda. Apabila anda mengalami kesulitan saat menjawabnya, anda dapat menggunakan buku referensi yang dianjurkan, tercantum pada bagian akhir buku ini. Setelah anda mampu menjawab semua pertanyaan pertanyaan tersebut, mulailah membaca algoritma kasus yang digunakan. Anda dapat menggunakan referensi untuk mengklarifikasi algoritma tersebut. Baca juga beberapa keterangan tambahan yang terdapat pada algoritma kasus.
3. Kemudian bacalah daftar keterampilan yang diperlukan untuk menangani kasus yang bersangkutan. Beberapa prosedur penting yang belum anda peroleh di Skill Lab dijelaskan dalam buku ini.
Jika terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ada dalam buku panduan belajar ini, dan anda kesulitan mendapat jawabannya meskipun telah membaca referensi yang ada, tanyakan dan diskusikan pada saat kegiatan pendidikan klinik.
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 ix
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
D alam melaksanakan praktek kedokteran, seorang dokter harus mampu bekerja berdasarkan keluhan atau masalah pasien, melakukan pemeriksaan, menganalisis data klinis sehingga dapat membuat diagnosis yang tepat agar dapat melakukan penatalaksanaan yang sesuai. Untuk itu diperlukan pembelajaran dan pelatihan yang berkesinambungan.
Miller (1990) menjelaskan bahwa ada empat tingkat jenis kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan dalam pendidikannya. Keempat tingkatan kompetensi yang kemudian digambarkan dalam bentuk piramida miller tersebut adalah seperti dibawah ini.
Agar pembelajaran terarah maka dibuatlah standar minimal yang harus dimiliki seorang dokter dengan diterbitkannya Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Diharapkan lulusan dokter dapat memiliki keterampilan minimal sesuai yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia diperlukan strategi pembelajaran dengan menerapkan target. Target tingkat kompetensi dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Tingkat kompetensi 1 (Knows)
Mampu mengetahui pengetahuan teroritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien atau klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
2. Tingkat Kompetensi 2 (Knows How)
Pernah melihat atau didemonstrasikan. Menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien atau masyarakat.
3. Tingkat Kompetensi 3 (Shows)
Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi. Menguasai pengetahuan teori keterampilan ini
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xi
termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalambentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien atau masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan atau pasien standar.
4. Tingkat kompetensi 4 (Does):
Mampu melakukan secara mandiri. Dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter.
Pada akhir siklus stase, diharapkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Dokter Muda di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012:
1. Mampu mendiagnosis dan mendeteksi kegawatdaruratan medis.
2. Mampu mengelola kasus kegawatdaruratan medis (advance life support).
3. Mampu untuk menjawab kasus yang seharusnya dirujuk.
4. Mengelola pasien yang sedang dirujuk dengan baik.
5. Mampu mengelola nyeri.
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Daftar Kompetensi Keterampilan Klinik Target Kompetensi I Pengelolaan Jalan Nafas
1. Inspeksi Leher 2. Penilaian Respirasi 3. Inspeksi Dada 4. Palpasi Dada 5. Perkusi Dada 6. Auskultasi Dada 7. Terapi Oksigen 8. Laringoskopi, Intubasi 9. Manuver Heimlich
10. Membuka dan membersihkan jalan nafas 11. Triple Airway Manuver (Bantuan Hidup Dasar)
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 3 4A 4A 4A II Syok
1. Syok Septik 2. Syok Hipovolemik 3. Syok Kardiogenik 4. Syok Neurogenik
3B 3B 3B 3B III Terapi Cairan dan Nutrisi
1. Resusitasi Cairan 2. Punksi Vena 3. Punksi Arteri
4. Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai dehidrasi 5. Inspeksi bibir & kavitas oral
6. Pemasangan Pipa Nasogastrik 7. Nasogastric Suction
8. Manajemen Cairan pada Shock
4A 4A 3 4A 4A 4A 4A 4A IV Resusitasi Jantung Paru dan Otak
1. Airway (Bantuan Hidup Dasar) 2. Breathing (Bantuan Hidup Dasar)
4A 4A
DAFTAR KOMPETENSI KLINIK
NO
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 vi
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xiii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
3. Mask Ventilation
4. Circulation (Bantuan Hidup Dasar) 5. Pijat Jantung Luar
6. Drug & Fluids 7. Resusitasi Cairan
8. Life Threatening Electrocardiography
9. EKG pemasangan & interpretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI, VT, AF)
10. Penilaian Kesadaran 11. Koma
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A 3B V Monitoring
1. Tanda vital
2. Pengukuran Tekanan Darah 3. Pengukuran Tekanan Vena Jugularis 4. Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas
5. EKG Pemasangan & Interpretasi Hasil EKG (VES, AMI, VT, VF) 6. Fibrilasi Ventrikel
7. Aritmia Lainnya
8. Henti Napas Henti Jantung 9. Penilaian Tingkat Kesadaran GCS 10. Pemeriksaan Refleks gag
11. Koma
4A 4A 4A 4A 4A 3B 2 3B 4A 4A 3B VI Pengelolaan Nyeri
1. Anestesi Infiltrasi 2. Pemberian Analgesik 3. Nyeri Alih
4. Nyeri Neuropatik
4A 4A 3A 3A
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 vii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xiv
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
BAB 1
AIRWAY MANAGEMENT
Made Wiryana, I Gede Budiarta, I Ketut Wibawa Nada, Kadek Agus Heryana Putra
1. Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi jalan nafas.
2. Mampu mengetahui gejala dan tanda kegawatdaruratan jalan nafas.
3. Mampu membebaskan jalan nafas secara manual dan dengan alat sederhana.
4. Membersihkan jalan nafas dari benda asing.
5. Mampu melakukan bantuan nafas dengan sungkup muka.
6. Mampu melakukan terapi oksigen.
7. Mampu melakukan pemeriksaan laringoskopi dan intubasi endotrakeal.
8. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra intubasi endotrakeal.
9. Mengetahui komplikasi dan tatalaksanakomplikasi intubasi endotrakeal.
10. Mengetahui beberapa teknik pengelolaan jalan nafas darurat.
11. Mampu menjelaskan dan melakukan beberapa teknik airway management terkini.
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi jalan nafas?
2. Jelaskan fisiologi pertukaran gas pernafasan di alveolus?
3. Sebutkan gejala dan tanda kegawatan jalan nafas?
4. Jelaskan cara sederhana membebaskan jalan nafas tanpa alat?
5. Apa indikasi kontra untuk triple airway maneuver?
6. Jelaskan cara membersihkan benda asing di jalan nafas secara manual.
7. Jelaskan cara memberikan bantuan nafas dengan sungkup muka.
8. Jelaskan bagaimana cara-cara memberikan terapi oksigen.
9. Sebutkan tanda intubasi berhasil.
10. Jelaskan komplikasi laringoskopi dan intubasi.
11. Jelaskan macam-macam pengelolaan jalan nafas pada kondisi yang darurat.
12. Sebutkan beberapa teknik pengelolaan jalan nafas terkini.
13. Jelaskan posisi stabil untuk pasien yang tidak sadar.
Tujuan Pembelajaran Dokter Muda
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 1
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 1
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Melakukan jaw trust, chin lift dan head tilt
1. Melakukan pemasangan oropharyngeal airway 2. Melakukan laringoskopi dan intubasi endotrakea
3. Melakukan assessment dan koreksi setiap langkah airway management.
4. Melakukan bantuan nafas dengan sungkup muka.
5. Memposisikan pasien pada posisi stabil.
Daftar Keterampilan Wajib Dokter Muda
Algoritma Kasus
Pasien kesadaran menurun
Tidak mampu menjaga jalan nafas (airway)
Head-tilt chin lift ( tidak ada trauma servikal ) Jaw thrust ( bila ada kecurigaan trauma servikal )
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 2
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 2
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
A B
C
Keterangan :
(A) Kehilangan kesadaran sering disertai dengan hilangnya tonus otot sub-mandibula.
(B) Sumbatan jalan nafas akibat lidah dapat diatasi dengan head–tilt chin lift atau (C) Jaw thrust.
Keterangan :
Kedua tangan penolong mengepal dan saling mengkait satu sama lain, diletakkan pada ulu hati perut penderita di bawah processus xyphoideus kemudian menekan abdomen keatas belakang dengan hentakan keras.
A. Heimlich Maneuver on an unconscious victim
B. Heimlich Maneuver on conscious victim ( standing victim ) Jaw thrust
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 3
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 3
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Tabel Alat dan Sistem Yang Digunakan Dalam Terapi Oksigen Pemberian Oksigen
Alat dan Sistem Ketepatan Aliran Oksigen
( L/min ) FiO2Range
Nasal Cannula 1
2 3 4 5-6
0,21-0,24 0,23-0,28 0,27-0,34 0,31-0,38 0,32-0,44
Simple Mask 5-6
7-8
0,30-0,45 0,40-0,60
Mask With Reservoir 5 0,35-0,50
Partial rebreathing mask- bag
7 15
0,35-0,75 0,65-1,00
Nonrebreathing mask-bag 7-15 0,40-1,00
Venturi Mask and jet nebulizer
4-6 (total Flow = 15 ) 4-6 (total Flow = 45 ) 8-10 (total Flow =45 ) 8-10 (total Flow =33 ) 8-12 (total Flow =33 )
0,24 0,28 0,35 0,40 0,50
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 4
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 4
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
BAB 2 SYOK
I Ketut Sinardja, I Putu Pramana Suarjaya, Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Chyntia Dewi Sinardja
1. Mampu menjelaskan patofisiologi syok.
2. Mampu menganalisa tanda dan gejala syok.
3. Mampu melakukan tatalaksana awal syok.
4. Mampu menerangkan komplikasi dan kegawatan syok.
5. Mampu menerangkan jenis-jenis syok.
6. Mengetahui dan bisa menggunakan obat-obat inotropic dan vasopressor.
1. Mampu menjelaskan patofisiologi syok.
2. Sebutkan pembagiansyok berdasarkan penyebabnya!
3. Bagaimana penatalaksanaan awal pasien syok?
4. Apakah definisi dan contoh inotropic dan vasopressor?
5. Bagaimanakah cara menggunakaninotropic dan vasopressor?
6. Apakah indikasi dan indikasi kontra obat-obat inotropic dan vasopressor?
7. Apakah komplikasi syok?
8. Kapan pasien dengan syok harus dirujuk?
1. Mampu mengetahui tanda dan gejala syok.
2. Mampu melakukan bantuan hidup dasar pada penderita syok.
3. Mampu melakukan pemasangan kanul intravena.
4. Mampu memberikan cairan resusitasi secara cepat.
Tujuan Pembelajaran Dokter Muda
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda
Daftar Keterampilan Dokter Muda
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 5
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 5
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
5. Mengetahui obat-obat inotropic dan vasopressor.
6. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi obat inotropic dan vasopressor.
7. Mengetahui tatalaksana merujuk pasien syok.
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 6
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 6
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Syok
Nadi Kecil/ tak teraba Akral dingin, basah Kesadaran → koma
Pastikan Airway baik Breathing adekuat
Circulations ada
IV Line infus 10 – 20 cc/Kg BB (tetesan cepat) RL
Respons
(+) ( - )
Hipovolemia Hipovolemia
Tanda vital membaik dan menetap
Shock berulang Perdarahan yang sedang
berlangsung resusitasi cairan kurang
Riwayat medikasi (+) Anafilaksis
Injeksi Adrenalin 0,1 mg IV
Riwayat medikasi (-) Kardiogenik
ALGORITME KASUS
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 7
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 7
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Syok Anafilaksis
Reaksi Anafilaksis
Diagnosis
• Onset Akut
• Ancaman airway dan atau breathing dan atau circulation①
• Seringkali disertai perubahan pada kulit
Minta Pertolongan
• Posisikan pasien telentang / supine
• Tinggikan kaki pasien
Adrenaline②
Apabila memiliki keterampilan dan peralatan tersedia:
• Amankan airway
• Oksigen tinggi
• IV fluid challenge③
• Chlorpeniramine④
• Hydrocortisone⑤ Monitoring :
• Oksimeter Nadi
• Elektrokardiografi
• Tekanan darah
Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 8
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 8
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Keterangan :
①Masalah yang mengancam:
Airwayedema, suara serak, stridor
Breathing takipneu, wheezing, fatique, sianosis, SpO2 < 92%, bingung
Circulation pucat, basah berkeringat, tekanan darah rendah, faintness, drowsy/coma
②Adrenalin :
Berikan IM, kecuali berpengalaman memberikan adrenalin IV
Dosis IM 1:1000 adrenalin (diulang setiap 5 menit apabila belum ada perbaikan)
Dewasa 500 mikrogram IM (0,5 mL)
Anak> 12 tahun 500 mikrogram IM (0,5 mL) Anak 6-12 tahun 300 mikrogram IM (0,3 mL) Anak< 6 tahun 150 mikrogram IM (0,15 mL)
Adrenalin IV hanya diberikan oleh spesialis yang berpengalaman, dengan dosis titrasi.
Dewasa 50 mikrogram, anak-anak 1 mikrogram/kgbb
③IV Fluid challenge :
Dewasa 500-1000 mL
Anak kristaloid 20 mL/kg
Stop IV koloid bila hal ini yang dianggap sebagai penyebab anafilaksis
④Chlorpeniramine (IM atau IV perlahan) Dewasa / anak>12 tahun 10 mg Anak 6-12 tahun 5 mg Anak 6 bulan – 6 tahun 2,5 mg
Anak< 6 bulan 250 mikrogram/kgbb
⑤Hidrokortison (IM atau IV perlahan) Dewasa / anak>12 tahun 200 mg
Anak 6-12 tahun 100 mg
Anak 6 bulan – 6 tahun 50 mg Anak< 6 bulan 25 mg
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 9
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 9
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Klasifikasi Syok:
Berdasarkan mekanisme dan penyebabnya, syok dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Syok hipovolemik
• Syok hemoragik (kehilangan darah) Perdarahan eksternal (trauma)
Perdarahan internal (hematoma, hematothoraks, dll)
• Kehilangan plasma Luka bakar
Dermatitis eksfoliatif
• Kehilangan cairan dan elektrolit
Kehilangan eksternal (muntah, diare, keringat, keadaan hiperosmolar,dll) Kehilangan internal (pankreatitis, ascites, obstruksi saluran cerna) 2. Syok kardiogenik
• Disritmia
• Kegagalan pompa (sekunder akibat miokard infark, kardiomiopati)
• Disfungsi katup akut (terutama regurgitasi)
• Ruptur septum ventrikel 3. Syok obstruktif
• Tension peumothoraks
• Pericardial diseases
• Left atrial mural thrombus
• Obstructive valvular diseases (aortic / mitral stenosis) 4. Syok distributif
• Septik syok
• Anafilaksis syok
• Neurogenik syok
• Obat vasodilatasi
Keterangan
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 10
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 10
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Sistem Saraf Pusat Ensefalopati (Iskemik atau septik)
Jantung Takikardia, Bradikardia
Supraventrikular takikardia Ventrikular Ektopik Miokardial iskemia Miokardial depresi Sustem Pernapasan Gagal napas akut
Sindrom Gangguan Napas
Ginjal Gagal ginjal prerenal
Acute tubular necrosis Sistem Gastrointestinal Ileus
Gastritis erosifa Pankreatitis Kolesistitis Akalkulus Pendarahan submucosa kolon
Transluminal translocation of bacteria/antigens
Hati Hepatitis iskemik
Syok hati
Kolestatis intrahepatic
Sistem Hematologi DIC
Dilutional thrombocytopenia
Metabolic Hiperglikemia
Glikogenolisis Glukoneogenesis Hipoglikemia Hipertrigliseridemia Sistem Imun Depresi fungsi sawar usus
Depresi imunitas seluler Depresi imunitas humoral
Disfungsi Sistem Organ dalam Syok
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 11
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 11
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Respon Kompensasi Syok
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 12
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 12
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Klinis (Diagnosis primer)
Takikarkadia, takipnea, sianosis, oliguria, ensefalopati, (bingung), hipoperfusi perifer (mottled anggota gerak), hipotensi (tekanan darah sistol < 90 mmHg)
Laboratorium
Hemogloblin, Sel Darah Putih, Trombosit PT/PTT
Elektrolit, Analisa Gas Darah Arterial Ca, Mg
BUN, Kreatinin Serum Laktat EKG Pemantauan
Pantau napas dan EKG berkelanjutan Kateter tekanan arteri
Monitor tekanan vena sentral Oksimetri vena
Kateter arteri pulmonalis Curah Jantung
Tekanan oklusi arteri paru
Saturasi oksigen darah vena/arteri campuran (Berkala atau berkelanjutan) Oksimetri
Ekokardiogram Pencitraan Rontgen dada Rontgen abdomen
CT-Scan dada dan abdomen Ekokardiogram
Pulmonary perfusion scan
Pendekatan Pada Syok: Diagnosis Awal dan Evaluasi
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 13
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 13
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Hemodinamik
• MAP >60 sampai 65 mm Hg (lebih tinggi targetnya pada kasus penyakit jantung koroner)
• CVP = 8 sampai 12 mm Hg/PAOP = 12 sapai 15 mm Hg (lebih tinggi nilainya pada kasus syok kardiogenik
• CI > 2.1 L/min/m2
Optimalisasi Pengiriman Oksigen
• Hemoglobin > 9 g/dL; > 7 g/L pasca syok adalah cukup
• Saturasi arterial > 92%
• MVO2> 60%, sCVO2>70%
• Normalisasi serum laktat (hingga <2.2 mM/L)
Reverse Organ System Dysfunction
• Reverse encelopathy
• Pertahanakn produksi urin > 0.5 mL/kg/jam
Pendekatan Umum Pada Syok : Target Segera
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 14
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 14
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Potensi Penggunaan Vasopresor/Inotropik IV Dalam Keadaan syok
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 15
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 15
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
BAB 3
TERAPI CAIRAN DAN NUTRISI
IB Gde Sujana, Tjokorda Gde Agung Senapathi, I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, I Made Agus Kresna Sucandra
1. Mengetahui fisiologi dan patofisiologi cairan tubuh.
2. Memahami pengaturan cairan dan elektrolit.
3. Mengetahui indikasi terapi cairan.
4. Mengetahui macam-macam cairan rumatan dan cairan terapi.
5. Mengetahui gejala dan tanda kekurangan cairan dan elektrolit.
6. Mampu melakukan terapi cairan.
7. Mengetahui pemberian nutrisi enteral dan parenteral.
8. Mampu melakukan pemeriksaan status nutrisi pasien.
9. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra pemberian nutrisi enteral.
10. Mampu melakukan pemasangan nasogastric tube (NGT) dan kanul intra vena.
11. Mengetahui fungsi dan pemasangan kanul vena sentral.
12. Mampu melakukan pengambilan sampel darah vena dan arteri.
13. Mampu melakukan permintaan pemeriksaan darah, elektrolit, fungsi organ dan analisa gas darah.
1. Bagaimana distribusi cairan kedalam tubuh?
2. Terangkan dan sebutkan komposisi cairan ekstra dan intra seluler?
3. Sebutkan macam macam cairan rumatan dan komposisinya?
4. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan status nutrisi pasien?
5. Bagaiman cara memasang NGT, kanulasi intravena dan vena sentral?
6. Apa indikasi dan indikasi kontra pemberian nutrisi enteral?
7. Apa indikasi dan indikasi kontra pemberian nutrisi parenteral?
8. Bagaiman cara melakukan pengambilan sampel darah vena, arteri?
Tujuan Pembelajaran Dokter Muda
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 16
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 16
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
1. Mampu melakukan penilaian status cairan dan nutrisi.
2. Mengetahui cara memberikan terapi cairan dan nutrisi.
3. Mampu melakukan pemasangan kanulasi vena perifer dan NGT.
4. Mampu melakukan pengambilan contoh darah vena dan arteri.
5. Mengetahui cara pemasangan vena sentral.
Tabel Perkiraan Kebutuhan Cairan Pemeliharaan
Berat badan (kg) Kebutuhan cairan tiap jam
10 kg pertama 4 ml/kg/jam
10 kg berikutnya Tambahkan 2 ml/kg/jam
Tiap kg (diatas 20 kg) Tambahkan 1 ml/kg/jam
Tabel Tanda Kehilangan Cairan (hipovolemia)
Tanda Kehilangan cairan (ditunjukkan dalam persentase berat badan)
5% 10% 15%
Membranmukosa Kering Sangat kering Pecah-pecah
Sensoris Normal Letargik Tidak sadar
Perubahan ortostatik -pada denyut nadi -pada tensi darah
Tidak ada Ada Ada, sangat
bermakna
>15 x/menit ↑
> 10 mmhg ↓ Produksi urin Sedikit berkurang Berkurang Sangat berkurang Denyut nadi Normal atau
meningkat Meningkat>100 x/menit Sangat meningkat
>120 x/menit Tekanan darah Normal Sedikit berkurang terhadap
variasi respirasi Berkurang Tabel Volume Darah
Usia Volume darah
Neonatus Prematur
Matur 95 ml/kg
85ml/kg
Infants 80 ml/kg
Adults Laki-laki
Perempuan 75 ml/kg
65 ml/kg
Daftar Keterampilan Dokter Muda
Keterangan
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 17
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 17
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Tranfusi tidak direkomendasikan sampai hematokrit dibawah 24% atau hemoglobin di atas 8gr/dL, tetapi tetap memperhatikan jumlah kehilangan darah yang masih terjadi dan komorbid masing–masing pasien (missal penyakit jantung dan sebagainya). Guidelines klinis yang umum digunakan antara lain:
1. Satu unit RBC akan meningkatkan hemoglobin 1gr/dL dan hematokrit 2-3% pada orang dewasa.
2. Transfusi 10 ml/kg RBC akan meningkatkan konsentrasi hemoglobin sebanyak 3gr/dL dan hematokrit sebanyak 10%.
Rincian Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Darah hilang
mL% < 750
< 15 750 - 1500
15 - 30 > 1500-2000
>30-40 > 2000
> 40
Detak jantung < 100 >100 < 120 > 140
Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun
Tekanan nadi Normal Menurun Menurun Menurun
Laju napas 14 - 20 20 – 30 30 – 40 > 40
Urine buang
(mL/jam) > 30 20 – 30 5 - 15 Tak terukur
Status mental Agak cemas Lumayan cemas Sangat cemas Panik Terapi cairan Kristaloid Kristalod/Koloid Kristaloid dan
darah Kristaloid dan darah
Klasifikasi Klinis Keparahan Syok Hipovolemik Pasca Perdarahan
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 18
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 18
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
BAB 4
RESUSITASI JANTUNG PARU DAN OTAK
I Made Subagiartha, I Made Gde Widnyana, IGAG Utara Hartawan, IB Krisna Jaya Sutawan
1. Mampu mengenali tanda dan gejala gawat darurat pada pasien (life threatening).
2. Mampu melakukan bantuan hidup dasar (basic life support).
3. Mampu melakukan bantuan hidup lanjut (advance life support).
4. Mampu melakukan nafas buatan dari mulut ke mulut dan dari alat ke mulut.
5. Mampu melakukan pijat jantung paru dengan satu atau dua penolong.
6. Mampu melakukan evaluasi dari tindakan resusitasi.
7. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi resusitasi jantung paru dan otak.
8. Mengetahui kapan harus menghentikan resutasi jantung paru dan otak.
9. Mengetahui obat-obat emergensi dan cara pemberiannya.
10. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemakaian obat-obatan emergensi.
11. Mengetahui jenis, jumlah dan cara resusitasi cairan.
12. Mengetahui dan mengenali gambaran EKG yang mengancam jiwa.
13. Mengetahui cara, indikasi, dan kontra indikasi penggunaan DC shock, automated eksternal defibrillator (AED), maupun defibrillator.
1. Keadaan apa saja yang dapat mengancam jiwa seseorang?
2. Bagaimanacara melakukan bantuan hidup dasar?
3. Bagaimana cara melakukan bantuan hidup lanjut?
4. Bagaimana cara melakukan resusitasi jantung paru dan otak (RJPO) dengan satu atau dua orang penolong?
5. Apa saja yang harus dinilai setiap melakukan resusitasi dan kapan?
6. Kapan resusitasi dihentikan?
Tujuan Pembelajaran Dokter Muda
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 19
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 19
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
7. Kapan resusitasi tidak perlu dilakukan?
8. Apa saja macam-macam obat-obat emergensi dan bagaimana pemberiannya?
9. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi obat emergensi?
10. Bagaimana cara memberikan resusitasi cairan?
11. Apa saja pemilihan cairan yang diberikan untuk resusitasi?
12. Bagaimana menilai kecukupan cairan?
13. Bagaimana gambaran EKG yang mengancam jiwa?
14. Ada berapa macam DC shock?
15. Apa indikasi dan kontraindikasi DC shock?
16. Bagaimana cara melakukan DC shock?
17. Bagaimana cara memonitor keberhasilan tindakan kardioversi dengan DC shock?
1. Mampu melakukan pertolongan bantuan hidup dasar.
2. Mampu melakukan bantuan hidup lanjut.
3. Mengatuhui macam dan cara pemberian obat-obat emergensi.
4. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi obat-obat emergensi.
5. Mengetahui cara resusitasi cairan.
6. Mengetahui gambaran EKG yang mengancam jiwa.
7. Mengetahui jenis alat AED, DC shock serta dapat menggunakannya.
8. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi AED dan DC shock.
Daftar Keterampilan Dokter Muda
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 20
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 20
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Algoritme Bantuan Hidup Dasar Dewasa
Amankan lingkungan sekitar
Berikan nafas bantuan ; 1 nafas setiap 5-6 detik atau ± 10- 12 nafas per menit
Aktivasi system respons emergensi (jika belum dilakukan) setelah 2 menit).
Lanjutkan pemberian nafas bantuan; periksa denyut nadi setiap 2 menit. Jika tidak ada nadi, mulai RJP (box RJP) Jika dicurigai keracunan opioid, berikan naloxone jika tersedia (sesuai protokol) Monitor korban
sampai tenaga medis tiba.
Korban tidak responsif.
Minta bantuan terdekat.
Aktifkan system tanggap darurat melalui perangkat bergerak (jka tersedia).
Penolong pertama tetap bersama korban.
Penolong kedua mengevaluasi System respons gawat darurat, mencari AED, dan peralatan emergensi
Perhatikan apakah nafas terhent atau hanya tersengal dan cek denyut nadi (secara simultan) Apakah denyut nadi dapat dirasakan dalam waktu 10 detik?
RJP Mulai RJP dengan rasio 30:2 (kompresi banding pemberian nafas) Gunakan AED segera setelah tersedia.
AED tiba
AED akan menganalisa ritme jantung Shockable Rhythm?
Berikan 1 shock.
Segera lanjutkan RJP untuk sekitar 2 menit (sampai AED meminta untuk melakukan pengecekan ritme).
Lanjutkan sampai penolong terlatih (ALS) mengambil alih atau korban
mulai memberikan respons
Lanjutkan RJP secepatnya selama 2 menit (sampai AED meminta untuk melakukan pengecekan ritme). Lanjutkan sampai
penolong terlatih (ALS) mengambil alih atau korban mulai
memberikan respons.
Nafas terhenti atau tersengal tidak ada denyut
Ya tidak
Bernafas normal ada denyut
Bernafas tidak normal ada
denyut
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 21
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 21
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 22
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 22
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Ringkasan Komponen Bantuan Hidup Dasar Yang Berkualitas Untuk Resusitasi Jantung Paru.
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 23
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 23
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Bantuan Hidup Dasar Untuk Resusitasi Jantung Paru Pada Pasien Dewasa Yang Berkualitas.
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 24
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 24
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Algoritme Gawat Darurat ( Dewasa ) Yang Terkait Opoid
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 25
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 25
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
BAB 5
MONITORING PASIEN
I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Putu Agus Surya Panji, Pontisomaya Parami.
1. Mengetahui tanda dan gejala dini kegawatan.
2. Mampu melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
3. Mengetahui pemeriksaan tekanan darah kontinyu.
4. Mengetahui pemeriksaan EKG kontinyu.
5. Mengetahui pemeriksaan pulse oksimetri.
6. Mengetahui pemeriksaan tekanan vena sentral.
7. Mengetahui pemeriksaan analisa gas darah.
8. Mengetahui pemeriksaan tingkat kesadaran.
9. Mengetahui pemeriksaan mati batang otak.
1. Apa saja yang bisa menyebabkan kematian?
2. Apa saja pemeriksaan tanda-tanda vital?
3. Sebutkan macam-macam kegawatan jantung?
4. Bagaimana cara mengukur dan kegunaan tekanan vena sentral?
5. Apakah Glassgow Coma Scale?
6. Sebutkan tanda-tanda mati batang otak?
7. Sebutkan cara pemeriksaan mati batang otak?
1. Mampu melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
2. Mengetahui tanda-tanda kegawatan jantung.
3. Mampu melakukan pemeriksaan dan penelitian EKG kontinu.
4. Mampu mengukur tekanan vena sentral dan mengetahui maknanya.
Tujuan Pembelajaran Dokter Muda
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda
Daftar Keterampilan Dokter Muda
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 26
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 26
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
5. Mampu melakukan pemeriksaan pulse oksimetri dan mengetahui maknanya 6. Mampu melakukan penilaian tingkat kesadaran.
7. Mampu melakukan penilaian mati batang otak.
Cardiac Arrest.
Penyebab kematian tersering pada penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung iskemik. Dapat juga disebabkan oleh emboli paru, gangguan elektrolit, hipoksemia, hiperkapnea, hipotensi, vagal reflex, hipotermi, anafilaksis, sengatanlistrik, obat-obatan, dan manipulasi pada organ jantung. Gambaran elektrokardiografi pada henti jantung dapat berupa:
VF ( Ventrikel Fibrilasi ) biasanya berhubungan dengan iskemik miokard. Temuan tersering (lebih kurang 60%), prognosis paling baik.
Asystole ditemukan pada lebih kurang 30% kasus. Irama ini sering ditemukan pada keadaan hipoksemia dan hipovolemia. Asystole sering ditemukan pada bradikardia yang diakibatkan oleh refleks vagal.
Keterangan
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 27
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 27
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
EMD (electromechanical dissociation) atau PEA (pulseless electrical activity) dapat terjadi pada kerusakan miokard luas. Irama ini paling jarang ditemukan, namun saat ditemukan memiliki prognosis paling buruk. Irama ini dapat juga ditemukan pada kasus emboli paru, cardiac tamponade, dan pneumothorax.
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 28
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 28
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 29
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 29
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
Kriteria Diagnosis Dari Mati Batang Otak
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 30
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 30
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
BAB 6
PENGELOLAAN NYERI
I Wayan Suranadi, I Wayan Aryabiantara, I Putu Kurniyanta, Tjahya Aryasa EM
1. Mengetahui fisiologi dan patofisiologi nyeri.
2. Mampu melakukan penilaian derajat nyeri.
3. Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri akut.
4. Mengetahui penatalaksanaan nyeri kronis.
5. Mengetahui cara penatalaksanaan nyeri paripurna.
6. Mengetahui pemberian obat enteral dan parenteral.
1. Apakah definisi nyeri?
2. Bagaimanakah fisiologi dan patofisiologi nyeri?
3. Bagaimanakah cara melakukan penilaian derajat nyeri?
4. Bagaimanakah tatalaksana nyeri akut?
5. Bagaimanakah tatalaksana nyeri kronis?
6. Apakah WHO step ladder pattern dalam penanganan nyeri?
7. Apakah balans analgesia?
1. Mampu melakukan pemeriksaan penilaian derajat nyeri.
2. Mampu melakukan penanganan nyeri akut.
3. Mengetahui penanganan nyeri kronis.
4. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra obat-obat NSAIDs.
5. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra obat-obat opioid.
6. Mengetahui penatalaksanaan balans analgesik.
7. Mengetahui penatalaksanaan nyeri paripurna.
Daftar Keterampilan Dokter Muda Tujuan Pembelajaran Dokter Muda
Pertanyan dan Kesiapan Dokter Muda
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 31
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 31
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
NYERI (patofisiologi nyeri)
Transduksi Transmisi
Modulasi Persepsi
Jenis Nyeri
Nyeri Akut Nyeri kronis
Penilaian derajat nyeri Penilaian derajat nyeri
Tatalaksana nyeri akut Tatalaksana nyeri kronis
PENILAIAN DERAJAT NYERI.
Penilaian derajat nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan visual analogue scale, numerical rating scale dan category rating scale. Gambar dibawah ini merupakan penilaian derajat nyeri dengan menggunakan numerical rating scale.
Algoritme Kasus
Keterangan
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 32
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 32
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
0-10 Numeric Pain Rating Scale
No Pain Moderate Pain Worst Possible Pain
Gambar dibawah ini merupakan penilaian derajat nyeri dengan menggunakan visual analogue scale.
Visual Analog Scale
No Pain Worst Possible Pain
TATALAKSANA NYERI AKUT DAN KRONIS
Nyeri akut Opioid Kuat
±NSAIDs
±Adjuvan Codein
± NSAIDs
± Adjuvan
± NSAIDs
± Adjuvan
Nyeri Kronik
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 33
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 33
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, et al, eds. Clinical Anesthesia. 7th ed.
Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD, eds. Morgan &Mikhail’s Clinical Anesthesiology, Fifth edition, International edition; McGrawHill Education; 2013.
3. Cancer Pain Release, a publication of the World Health Organization global communities program to improve cancer and HIV pain control and palliative car.
https://whocancerpain.bcg.wisc.edu/?q=node/86.
4. Charles EA and Gary M. Pain Management Secrets, Third edition; Mosby Elseiver;
Philadelphia; 2009.
5. Emergency treatment of anaphylactic reactions, Guidelines for healthcare providers Working group of the resuscitation council (UK) January 2008, review date : 2016 from http://www.resus.org.uk> anaphylaxis
6. Mary FH, Michael S, Michael WD, Andrew HT, Ricardo AS, et al. (2015). Highlights of the 2015 American Heart Association Guidelines Update for CPR and ECC. United States of America, American Heart Association.
7. Miller RD, Cohen NH, Eriksson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL.
Miller’s Anesthesia, Eighth edition; Elseiver Saunders; Philadelphia; 2015.
8. Papadakos PJ, Szalados JE. Critical Care TheRequisities in Anesthesiology, Elsevier Mosby, Philadelphia, 2005.
9. Parrillo JE, Dellinger RP. Critical Care Medicine Principles of Diagnosis and Management in Adult, Fourth edition; Elseiver Saunders; Philadelphia, PA; 2014.
10. Yentis SM, Hirsch NP, Ip JK. Anaesthesia and Intensive Care A-Z An Encyclopaedia of Principles and Practice, Fifth edition, Churchill Livingstone, Edinburgh, 2013.
11. WHO Pain and Palliative Care Communications Program. (2006). Cancer Pain Release. Available at: https://whocancerpain.bcg.wisc.edu/index?q=node/15
12. Hines RL, Marschall KE. Stoelting’s Anesthesia and Co-Existing Disease, Seventh Edition : Elsevier, Philadelphia, 2018.
13. Mangku G, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilu Anestesia dan Reanimasi ; Indeks Jakarta;
2009.
Daftar Pustaka
Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD 2017 34
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 34