26
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang asuhan kepawatan keluarga Tn.S khususnya Ny.K yang mengalami masalah diabetes melitus. Asuhan keluarga pada Ny.K dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 09 Juli – 13 Juli 2018 di RT 004 RW 006 Kelurahan Kebagusan Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
1. Pengkajian
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 9 Juli 2018, didapatkan data sebagai berikut : keluarga Tn.S khususnya Ny.K (50 tahun), pendidikan terakhir SMP, beragama islam, suku jawa, pekerjaan ibu rumah tangga, beralamat Jl. Perdamaian RT 004 RW 006 Kelurahan Kebagusan Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Keluarga Tn.S terdiri dari 5 anggota keluarga yaitu : Tn.S (56 tahun) kepala keluarga, Ny.K (50 tahun) istri (klien), Ny.D (29 tahun) anak, Nn.Y (25 tahun) anak, Tn.Y (30 tahun) menantu.
Pada saat melakukan pengkajian Ny.K mengatakan sudah lama sekali lebih dari 10 tahun mengidap penyakit diabetes melitus, awalnya Ny.K mengetahui bahwa Ny.K menderita diabetes melitus pada saat ada pemeriksaan gula darah secara gratis di post RW di tempat tinggalnya dangan hasil GDS 300 mg/dl. Ny.K juga ngengatakan mempunyai riwayat keluarga diabetes melitus yaitu Ibu dari Ny.K. Mengatakan terdapat luka dikakinya yang sukar sembuh, Ny.K mengatakan luka yang terdapat pada kakinya dimulai dari tahun 2016 di sebelah kiri, lalu menjalankan pengobatan pada pertengahan tahun 2017. Namun sejak akhir desember 2017 di kaki sebelah kanan muncul kembali luka tersebut dan luka juga terbentuk kembali sejak 8 hari yang lalu di jari kaki sebelah kiri.
27
Ny.K mengatakan sering haus, sering buang air kecil saat malam hari, sering lemas, sering kebas dan kesemutan, Ny.K mengatakan tekadang nyeri dibagian luka, skala nyeri 3, Ny.K mengatakan terdapat luka dikakinya yang sukar sembuh, Ny.K mengatakan sejak akhir desember 2017 di kaki sebelah kanan muncul kembali luka tersebut dan luka terbentuk kembali sejak 8 hari yang lalu di jari kaki sebelah kiri, Ny.K mengatakan luka cepat sekali menjadi besar dan mengeluarkan aroma tak sedap, Ny.K mangatakan luka sulit sembuh.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan : kesadaran Ny.K compos mentis, TTV : Td:
150/90 mmhg N: 80x/menit S: 36°C RR: 18 x/menit, kadar GDS : 301 mg/dl, BB 65 kg, TB 160 cm, rambut sedikit berminyak, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan, penglihatan mulai rabun, tidak menggunakan kaca mata, tidak ada secret, tidak ada flu dan tidak ada sumbatan jalan napas, pendengaran masih baik, tidak ada cairan yang keluar dari telinga dan tidak ada radang atau nyeri telinga, mukosa lembab, tidak menggunakan gigi palsu dan tidak ada gigi berlubang dan tidak ada sariawan, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada kelainan pada leher, pengembanga dada simetris, suara nafas normal, bising usus 8x/m, tidak ada nyeri tekan, hepar tidak teraba dan tidak ada asites, kulit terlihat kering, dan hiperpikmentasi di kaki kanan dan kiri, terdapat luka gangren di kaki kanan dan kiri keadaan luka : kaki kanan : ada luka di bawah digiti V lebar 2 cm kedalaman ½ cm, warna luka merah dan agak pink, ada slaf berwarna kekuningan, kapalan dan luka dipunggung kaki lebar 2 cm warna merah. kaki kiri : lokasi luka tepat pada digiti III lebar 2cm kedalaman ½cm, warna hitam, kekuningan, bau khas dan luka ditelapak kaki lebar 4cm kedalaman 2cm warna pucat, kekuningan dan terdapat kapalan.
kekuatan otot:
5555 5555 4444 4444
28 (Genogram dan Keterangan)
×
Keterangan : Laki-laki Perempuan Pasien Meninggal
29
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Keperawatan Etiologi
1 Data Subjektif : Ny.K mengatakan : Nyeri pada luka dengan skala nyeri 3, Nyeri hilang timbul saat malam hari, luka terbentuk kembali sejak 3 hari yang lalu di jari kaki sebelah kiri, Ny.K mengatakan luka cepat sekali menjadi besar dan mengeluarkan aroma tak sedap, Ny.K
mangatakan luka sulit sembuh.
Data Objektif :Hasil tanda- tanda vital TD 150/90 mmHg, nadi 80 x/menit, Pernafasan 18x/menit, Suhu 36°C.
Kondisi Luka : kaki kanan : warna luka merah dan agak pink, terdapat slaf berwarna kekuningan, terdapat kalus dan luka dipunggung kaki lebar 2 cm warna merah. Kaki kiri : warna hitam,
kekuningan, bau khas dan luka ditelapak kaki lebar 4cm kedalaman 2cm warna pucat, kekuningan dan terdapat kalus.
Resiko penyebaran infeksi Penyakit kronis Diabetes Mellitus
2 Data Subjektif : Ny..K Ketidakseimbangan nutrisi Penurunan asupan
30
mengatakan :
Menghindari makan yang manis-manis, Makan habis ½ porsi, BB sebelum sakit 75 kg dan setelah sakit 65kg, Ny..k jarang mengemil karna takut gula darahnya naik, Klien mengatakan akhir- akhir ini tidak nafsu makan.
Data Objektif :A (Antropometri) :BB = 65kg,TB = 160 cm,BBI = kg,IMT = 25,3. C (Clinical Sign) :Konjungtiva anemis, Membran mukosa kering, Bising usus = 8x/menit, Klien tampak pucat. D (Diit)
:makanan klien sama dengan keluarga, GDS = 301 mg/dl.
kurang dari kebutuhan tubuh
nutrisi yang tidak adekuat
3 Data Subjektif : Ny.K
mengatakan :
Menghindari makan yang manis-manis, Ny.K jarang mengemil atau makan makanan selingan karna takut gula darahnya naik, Tidak tahu akibat dari DM, Tidak tahu perawatan kaki DM, ibu.k juga mengatakan tidak
Kurang pengetahuan mengenai penyakit DM dan penatalaksanaanya
Proses penyakit
31 begitu tahu tentang penyakit DM.
Data Objektif :Klien dan keluarga tidak dapat
menjelaskan mengenai akibat dari DM, Klien dan keluarga tidak dapat menjelaskan perawatan kaki DM, Klien dan keluarga tidak dapat
menjelaskan perawatan luka DM yang baik dan Klien tidak mengemil atau makan
makanan selingan karna takut gula darahnya naik.
32
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Umum dan Kriteria Hasil
Rencana Keperawatan 1 Resiko penyebaran
infeksi b.d Penyakit kronis Diabetes Mellitus
Tujuan : setelah dilakukan
kunjungan
sebanyak 3 kali luka klien tidak menunjukan/
mengalami infeksi.
Kriteria hasil : terbebas dari tanda gejala infeksi, menunjukan
kemampuan mencegah
timbulnya infeksi dan menunjukan perilaku hidup sehat.
1. Memberikan
pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga tentang cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan perawatan luka
2. Lakukan perawatan luka secara berkala 3. Libatkan keluarga
untuk memantau intake nutrisi
4. Monitor adanya tanda gejala infeksi
5. Ukur tanda-tanda vital 6. Berikan informasi
tentang tanda dan gejala infeksi
7. Motivasi keluarga dan klien untuk ke pusat pelayanan kesehatan agar mendapatkan terapi pemberian antibiotic sesuai instruksi
2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Penurunan asupan nutrisi yang tidak adekuat
Tujuan : setelah dilakukan
kunjungan
sebanyak 2 kali
klien akan
memperlihatkan pengetahuan tentang nutrisi.
Kriteria hasil:
menunjukan peningkatan pengetahuan tentang nutrisi, menunjukan pola makan yang baik dan kadar glukosa darah dalam batas norma
1. Kaji pola pemasukan diet dan status nutrisi, 2. Beri informasi tentang
program diet DM, 3. Libatkan keluarga
untuk memonitoring pemasukan nutrisi setiap hari
4. Anjurkan keluarga untuk memberikan lingkungan yang rileks dan berikan waktu yang cukup untuk makan,
5. Anjurkan klien dan keluarga untuk memonitor kadar glukosa darah,
6. Libatkan keluarga
33
untuk memonitoring
tanda gejala
hipoglikemia dan hiperglikemia dan lakukan tindakan atau lapor kepetugas kesehatan sesuai prosedur yang telah dijelaskan.
3 Kurang pengetahuan mengenai penyakit DM dan
penatalaksanaanya b.d Proses penyakit
Tujuan : setelah dilakukan
kunjunga sebanyak 3 kali klien dan keluarga akan memperlihatkan peningkatan
pengetahuan tetang penyakit DM.
Kriteria hasil : klien dan keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala dan akibat lanjut, cara perawatan klien, cara menciptakan lingkungan yang aman untuk klien DM, serta sumber/
fasilitas kesehatan
yang dapat
dimanfaatkan dalam penanganan DM.
1. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang
penyakit DM
(pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan akibat lanjut)
2. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang pencegahan DM 3. Jelaskan kepada klien
dan keluarga tentang cara perawatan klien DM dirumah meliputi : diet, latihan, obat- obatan dan kebersihan diri, senam kaki, perawatan kaki atau luka DM serta cara memantau kadar glukosa darah
4. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang tanda-tanda
hipoglikemi dan hiperglikemi serata penanganan awalnya 5. Jelasakan tentang
pengertian menjaga kebersihan dan penataan lingkungan yang dapat mencegah cidera pada klien 6. Jelaskan tentang
fasilitas kesehatan (puskesmas dan RS)
yang dapat
dimanfaatkan untuk penanganan masalah DM
34
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
Implementasi Evaluasi 1 Resiko penyebaran
infeksi b.d Penyakit kronis Diabetes Mellitus
Tanggal 9 – 13 Juli 2018 - Memberikan
pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga tentang
penyakit DM
(pengertian,
penyebab, tanda dan gejala dan akibat lanjut) dan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan perawatan luka,
- Mengukur tanda- tanda vital dan GDS - Melakukan perawatan
luka dan
Mengobservasi adanya tanda gejala infeksi
- Memberikan
informasi tentang tanda dan gejala infeksi
- Memotivasi keluarga dan klien untuk ke pusat pelayanan kesehatan agar mendapatkan terapi pemberian antibiotic sesuai instruksi - Mengkaji pola
pemasukan diet dan status nutrisi
- Melibatkan keluarga untuk memonitoring pemasukan nutrisi setiap hari : bantu klien saat makan bila kelelahan : berikan
S: Ny.K mengatakan nyeri sudah hilang.
O: kondisi luka : kaki kanan : warna luka merah dan agak pink, slaf berwarna
kekuningan mulai hilang, kalus menipis
dan luka
dipunggung kaki lebar 2 cm warna merah.
kaki kiri : warna kuning dan berwarna merah muda, bau aga berkurang dan luka ditelapak kaki lebar 4cm kedalaman 2cm warna merah muda, kalus menipis.
A: masalah resiko penyebaran infeksi
35
makan pengganti bila tidak mau makan saat waktu makan
- Menganjurkan
keluarga untuk memberikan
lingkungan yang rileks dan berikan waktu yang cukup untuk makan
- Melibatkan keluarga untuk memonitoring tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia dan lakukan tindakan atau lapor kepetugas kesehatan sesuai prosedur yang telah dijelaskan.
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan : Melakukan
perawatan luka secara teratur dan Memonitoring
pemasukan gizi Ny.K
2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Penurunan asupan nutrisi yang tidak adekuat
Tanggal 11 – 13 Juli 2018 adalah :
- Mengkaji pola pemasukan diet dan status nutrisi
- Memberikan
informasi tentang program diet DM - Melibatkan keluarga
untuk memonitoring pemasukan nutrisi setiap hari : bantu klien saat makan bila kelelahan : berikan makan pengganti bila tidak mau makan saat waktu makan
- Menganjurkan
keluarga untuk memberikan
lingkungan yang rileks dan berikan waktu yang cukup untuk makan,
- Mengukur tanda- tanda vital dan GDS - Memberikan atau
menganjurkan Ny.K
S: Ny.k mengatakan dirinya sudah lebih baik, karna sudah tidak takut lagi untuk makan makanan selingan.
O: Ketika Ny.k dan keluarga diberi pertanyaan kembali seputar penyakit DM dan diit dan tanda gejala hipohlikemi klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang diit dan penanganan hipoglikemi dan hiperglikemi, Ny.k mengatakan makan
36
tidak memakan makanan atau minuman yang manis - Menganjurkan klien
dan keluarga untuk memonitor kadar glukosa darah.
habis 1 porsi dan tidak takut untuk makan –makanan selingan, Keluarga mengatakan akan selalu memonitoring asupan nutrisi dan tanda gejala hipoglikemi.
A: masalah
perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi.
P: intervensi dilanjutkan : Selalu libatkan keluarga untuk memonitoring asupan nutrisi Ny.k dan mengenali tanda- tanda hipoglikemi
dan cara
penanganannya 3 Kurang pengetahuan
mengenai penyakit DM dan
penatalaksanaanya b.d Proses penyakit
- Memberikan
pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga tentang
penyakit DM
(pengertian,
penyebab, tanda dan gejala dan akibat lanjut) dan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan perawatan luka
- Memonitoring
kembali tentang program diet dm dan tentang tanda-tanda
S: Ny.K mengatakan dirinya sudah lebih baik, karna sudah tau tentang penyakit DM.
O: Ketika Ny.k dan keluarga diberi pertanyaan kembali seputar penyakit DM keluarga dapat menjelaskan kembali
37
hipoglikemi dan hiperglikemi serta penanganan awal.
tentang penyakit DM.
A: masalah kurang pengetahuan tentang penyakit dm teratasi.
P: intervensi dilanjutkan : Selalu libatkan keluarga untuk mengingat kembali tentang penyakit DM