• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL LIFE BIRTH JLB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL LIFE BIRTH JLB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

https://doi.org/10.37362/jlb.v5i3.797 Page 177 Ely Kurniati1*, Irmawati2, Nabila3, Sri Eka Juniarli4, Muridah Wiryanti5, Aldina Lestari6

1,2,3,4,5,6Department of Midwifery, Stikes Panrita Husada Bulukumba, Indonesia

*Corresponding author: Ely Kurniati Email: elyarie368@gmail.com

ABSTRAC

Pregnancy is very closely related to childbirth, nifas and newborns. The quality of antenatal services provided greatly affects the health of the mother and fetus in the process of childbirth, nifas and newborns. But in its development, every pregnancy has a risk of experiencing complications or complications. Therefore, to ensure the protection of pregnant women and fetuses, efforts are carried out early detection of risk factors for complications in pregnancy.

Preeclampsia is a pregnancy complication characterized by an increase in blood pressure accompanied by proteinuria in pregnant women. Preeclampsia can be bad, even causing death in both the mother and the fetus it contains. This study was observational with case control design, where the case group was compared with the control group based on exposure status with a retrospective approach. The research was conducted at the Bontobangun health center, Rilau Ale District, Bulukumba Regency, in August to December 2021. As for the results of the study from 74 respondents, there were 37 normal pregnant women and 37 people the number of pregnant women who had preeclampsia. As for the excess weight gain (high risk) pregnant women who preeclampsia tend to be more than normal pregnant women, namely 6 people who have excess weight gain in pregnant women who are preeclampsia and 1 person who has excess weight gain in normal pregnant women. In addition, all pregnant women experience weight gain in the normal category. The results of the statistical test found that there was a relationship between weight gain and the incidence of preeclampsia at the Bontobangun Kec Health Center, Rilau Ale Kab.Bulukumba Period 2018-2020.

Keywords: Preeclampsia, weight loss, Pregnancy

Relationship Pregnant Women's Weight Gains With The Of Preeclampsia At The Bontobangun Public Health Center

(2)

https://doi.org/10.37362/jlb.v5i3.797 Page 178 Kehamilan sangat erat kaitannya dengan persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan janinnya dalam proses persalinan, nifas maupun bayi baru lahir. Namun dalam perkembangannya, setiap kehamilan mempunyai risiko mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin maka dilakukan upaya deteksi dini faktor risiko komplikasi dalam kehamilan (Nurjasmi et al., 2016).

Kematian ibu adalah kematian perempuan saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain, atau banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian tekait dengan gannguan kehamilan Erna Muliati ( 2015).

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016 menerangkan bahwa Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan meliputi (preeklamsia-eklamsia) dan infeksi. Namun proporsinya telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi cenderung mengalami penurunan sedangkan Hipertensi Dalam Kehamilan meliputi preeklamsia dan eklamsia proporsinya semakin meningkat. yaitu pada tahun 2010 telah terjadi kematian ibu (21,5%), 2011 sebanyak (24,7%), 2012 sebanyak (26,9%) dan pada tahun 2013 meningkat menjadi (27,1%).

Dari data yang diperoleh dari dinas kesehatan Kabupaten Bulukumba, pada tahun 2014 terdapat kematian ibu sebanyak 11 orang, 7 orang yang diakibatkan oleh preeklamsia (63,63%), tahun 2015 terdapat kematian sebanyak 7 orang, dengan kematian yang diakibatkan oleh eklamsia sebanyak 3 orang atau (42,85%). Tahun 2016 terdapat kematian sebanyak 4 orang, dan tahun 2017 terdapat kematian sebanyak 7 orang dengan kematian yang diakibatkan oleh hipertensi dalam kehamilan sebanyak 3 orang (42,85%).

Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai proteinuria pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengalami hipertensi.

Biasanya sindroma ini muncul pada akhir trimester kedua sampai ketiga kehamilan.

Gejalanya berkurang atau menghilang setelah melahirkan sehingga terapi defenitifnya mengakhiri kehamilan. Preeklamsia dapat berakibat buruk, bahkan menyebabkan kematian baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya.

(3)

https://doi.org/10.37362/jlb.v5i3.797 Page 179 preeklamsia yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara lain : dapat menyebabkan penderita mengalami Stroke, eklampsia, solusio plasenta, perdarahan subkapsula hepar, kelainan pembekuan darah (DIC), Sindrom HELLP, gagal jantung hingga syok dan kematian, Hipoksia janin, asfiksia neonatorum, premature, gagal ginjal, kebutaan, kejang, hipertensi permanen, distress fetal, infark plasenta, abruption plasenta, kematian janin dalam uterus.

Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan dalam menangani preeklamsi, salah satunya dengan deteksi dini preeklamsi dengan cara screening ibu hamil yang berisiko, namum belum ada kebijakan program khususnya di kabupaten Bulukumba untuk melakukan screening faktor resiko preeklamsia dengan melihat Hubungan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Kejadian Preeklampsia.

Berdasaran latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Penambahan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Kejadian Preeklampsia di Puskesmas Bontobangun Kabupaten Bulukumba Periode Tahun 2018 sampai tahun 2020

II. METODE PENELITIAN Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional dengan desain case control, dimana kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok control berdasarkan status paparan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei kasus kontrol dengan pendekatan case control study, yaitu penelitian atau penelaan hubungan antara dua variabel pada satu situasi atau kelompok subjek dengan purposive sampling di Puskesmas Bontobangun Kec. Rilau ale kab. Bulukumba (Asri, Safruddin, 2017).

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil yang normal dengan yang mengalami preeklamsia dengan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 74 sampel dengan kelompok kasus sebanyak 37 orang dan 37 kelompok kontrol.

Instrument Penelitian

Instrumnen penelitian yang digunakan akan adalah berupa kuesioner dan buku catatan Riwayat penyakit ibu hamil. Analisa dan tehnik melakukan pengolahan data mengunakan pendekatan uji statistic yaitu uji Chi Square (Safruddin, Asri, 2022).

III. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan tabel 1. dijelaskan bahwa jumlah ibu hamil normal dengan karakteristik umur yang berisiko sama dengan jumlah ibu hamil yang mengalami preeklamsia yaitu

(4)

https://doi.org/10.37362/jlb.v5i3.797 Page 180 Orang (51,4%).

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Umur Ibu Hamil Normal Ibu Hamil Preeklamsia

Resiko Tinggi 18 18

Resiko rendah 19 19

Total 37 37

Berdasarkan tabel 2, dijelskan bahwa jumlah ibu hamil normal dengan karakteristik Paritas yang berisiko sama dengan jumlah ibu hamil yang mengalami preeklamsia yaitu sebanyak 15 (40,5%) orang. Sedangkan yang resiko rendah sama banyak jumlahnya yaitu 22 Orang (59,5%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas

Paritas Ibu Hamil Normal Ibu Hamil Preeklamsia

Resiko Tinggi 15 15

Resiko rendah 22 22

Total 37 37

Hasil penelitian dari tabel 3, dijelskan bahwa dari 74 responden tbagi atas 37 jumlah ibu hamil normal dan 37 Orang jumlah ibu hamil yang mengalami preeklamsia. Adapun kenaikan berat badan yang berlebih (resiko tinggi) ibu hamil yang preeklamsia cenderung lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil yang normal, yaitu 6 orang yang memiliki kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil yang preeklamsia dan 1 orang yang memiliki enaikan berat badan berlebih pada ibu hamil normal. Selain itu semua ibu hamil mengalami kenaikan berat badan dalam kategori normal. Dri hasil uji statistik (Chi-Square Tests) didapatkan hasil nilai Asymp. Sig. (2-sided) lebih kecil daripada 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara kenaikan berat badan dengan kejadian preeklamsia di Puskesmas Bontobangun Kec,Rilau Ale Kab.Bulukumba Periode 2018-2020.

(5)

https://doi.org/10.37362/jlb.v5i3.797 Page 181 Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil

Normal

Ibu Hamil Preeklamsia

Total P Value

Normal (Resiko Rendah) 36 31 67 0,047

Berlebih (Resiko Tinggi) 1 6 7

Total 37 37 74

IV. PEMBAHASAN 1. Karaktersitik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini relatif sama, hal ini karena pengambilan sampel menggunakan metode observasional dengan desain case control, dimana kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok control berdasarkan status paparan. Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yaitu jenis penelitian dimana subjek penelitian atau kasus sudah terjadi sebelum dimulainya penelitian.

Kelompok kasus preeklamsia sebanyak 37 responden dan disandingkan dengan kontrol yang relatif sama dengan responden. Dalam hal ini disamakan lokasi tempat tinggal, wilayah kerja puskesmas bangun, sama status paritas dan status usia.

2. Hubungan Kenaikan Berat Badan dengan kejadian Preeklamsia

Pengkategorian berat badan pada penelitian ini mengacu pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2020 tentang kenaikan berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) ibu hamil. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa ibu hamil dengan IMT normal 18,5- 24,9 Kg/m dibutuhkan kenaikan berat badan sebanyak 11,5-16 Kg selama keamilan.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dari 74 responden terbagi atas 37 jumlah ibu hamil normal dan 37 Orang jumlah ibu hamil yang mengalami preeklamsia. Adapun kenaikan berat badan yang berlebih (resiko tinggi) ibu hamil yang preeklamsia cenderung lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil yang normal, yaitu 6 orang yang memiliki kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil yang preeklamsia dan 1 orang yang memiliki kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil normal. Selain itu semua ibu hamil mengalami kenaikan berat badan dalam kategori normal.

Adapun hasil uji statistik (Chi-Square Tests) didapatkan hasil nilai Asymp. Sig. (2-sided)

lebih kecil daripada 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara kenaikan berat badan dengan kejadian preeklamsia di Puskesmas Bontobangun Kec,Rilau Ale Kab.Bulukumba Periode 2018-2020.

(6)

https://doi.org/10.37362/jlb.v5i3.797 Page 182 dilakukan Ely Kurniati, dkk tahun 2019 tentang Prevalence and Risk Factors for Preeclampsia in Pregnant Women in Bulukumba District yaitu secara presentase (Proporsi) dapat disimpulkan bahwa Ada Kecenderungan yang mengalami Preeklampsia yang memiliki Indeks Massa Tubuh Lebih. Hasil Uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa nilai P= 0,000 (P < 0,05) hal ini terbukti bahwa Indeks Massa Tubuh Lebih berhubungan secara bermakna dengan kejadian Preeklampsia.

Penelitian yang mendukung lainnya yaiu peneliian yan dilakukan oleh Zahrah Wafiyatunisa, dkk thun 2016 tentang Hubungan Obesitas dengan Terjadinya Preeklampsia ibu yang kelebihan berat badan atau obesitas selama kehamilan dan persalinan, yang diukur dengan body mass index (BMI), diketahui akan meningkatkan terjadinya preeclampsia.

Risiko preeclampsia meningkat sebesar 2 kali lipat setiap peningkatan berat badan sebesar 5-7 kg/m2, selain itu ditemukan adanya peningkatan risiko preeklampsia dengan adanya peningkatan BMI.

Meningkatnya risiko terjadinya preeklampsia yang disebabkan dari obesitas pada ibu adalah suatu keadaan yang sifatnya potensial untuk menjadi reversible atau bisa dilakukan modifikasi seperti dilakukan penurunan berat badan sebelum terjadinya kehamilan. Pada penderita obesitas didapatkan peningkatan Asymmetric dimethylarginine (ADMA) yang mengakibatkan terjadinya preeklampsia. Obesitas meningkatkan risiko preeklamsia sekitar 3 kali lipat dan di negara-negara maju adalah risiko terbesar yang timbul untuk terjadi gangguan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kenaikan berat badan yang berlebih (resiko tinggi) ibu hamil yang preeklamsia cenderung lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil yang normal, yaitu 6 orang yang memiliki kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil yang preeklamsia dan 1 orang yang memiliki kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil normal. Selain itu semua ibu hamil mengalami kenaikan berat badan dalam kategori normal. Hasil uji statistic ditemukan hasil ada hubungan antara kenaikan berat badan dengan kejadian preeklamsia di Puskesmas Bontobangun Kec,Rilau Ale Kab.Bulukumba Periode 2018-2020. Diharapkan kepada petugas Kesehatan terutama nidan di Desa untuk membuat program pelatihan pada ibu hamil agar tidak memiliki kenaikan berat badan yang berlebih.

(7)

https://doi.org/10.37362/jlb.v5i3.797 Page 183 Asri, Safruddin, S. P. (2017). Buku Panduan Penyusunan Skripsi. Stikes Panrita Husada

Bulukumba.

Safruddin, Asri. (2022). Buku ajar biostatistik: Untuk mahasiswa kesehatan (1st ed.).

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Stikes Panrita Husada Bulukumba.

https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=pv4_r1UA AAAJ&citation_for_view=pv4_r1UAAAAJ:M3NEmzRMIkIC

dr Erna Mulati, M.Sc-CMFM et al. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Pusat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan.

dr untung suseno sutarjo, M.Kes et al. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementrian kesehatan RI.

Dinas kesehatan Kabupaten Bulukumba. (2018). Profil kesehatan Kabupaten Bulukumba. Bulukumba:

Dinas kesehatan Kabupaten Bulukumba.

Ely Kurniati, dkk tahun 2019 tentang Prevalence and Risk Factors for Preeclampsia in Pregnant Women in Bulukumba District .

Iriyanti, B., Halida, E. M., Duhita, F., Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti, N., . . . Anggraini, Y.

(2015). Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Setoo.

kementeriankesehatan. (2015, desember 1). kesehatan dalam kerangka sustainable development goals (SDG's). kesehatan dalam kerangka sustainable development goals (SDG's).

Lowdermilk, D. L., & dkk. (2013). Keperawatan Maternitas edisi 8 buku 1. Singapura: Elsevier.

Maryunani, A. (2016). Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan Edisi Kedua. Jakarta: Trans Info Medika.

Mochamad, R. (2013). Buku Ajar Biostatistik: Aplikasi Pada Penelitian Kesehatan . Jakarta: EGC.

Nurjasmi et al. (2016). Buku Acuan Midwifery Update 2016. Jakarta: Pengurus Pusat IBI.

Prof. dr. Endy M. Moegni, SpOG(K) et al. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujkan. Jakarta: Kementrian kesehatan RI.

(8)

https://doi.org/10.37362/jlb.v5i3.797 Page 184 berhubungan (Riset Kesehatan Dasar 2017). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 108.

Zahrah Wafiyatunisa, dkk thun 2016 Hubungan Obesitas dengan Terjadinya Preeklampsia ibu yang kelebihan berat badan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi web berbasis SMS yang mampu mempermudah komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa dengan hasil pengujian sebagai berikut : Dari ahli

Agar dapat menentukan zona gempa yang tepat untuk mengaplikasikan dinding geser, maka harus dilakukan perhitungan gaya gempa terlebih dahulu. Karena belum adanya standar

(Bandung: PT Remaja Rosda karya.. Diduga desain LKS dan kandungan materi serta langkah-langkah pendekatan dan penyampaiannya dalam LKS kurang memperhatikan karakteristik

Perairan Morosari yang terletak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak merupakan perairan tempat terjadinya percampuran antara air darat dan laut. Fluktuasi kualitas perairan

Jika petani mendapatkan informasi 3 jenis terkait adanya sosialisasi benih padi varietas Mekongga.. 2) Kemampuan adalah keikutsertaan anggota kelompok tani pada saat

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam

Guru memberi penjelasan pada pertemuan berikutnya, tiap kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain memberi tanggapan atas presentasi yang disajikan..

Lampiran 5 Bagan alir uji in vitro inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas + 0,25 mL larutan Na-dietilditiokarbamat + 4 mL kloroform-heptana (1:1) dikocok + 2,5