• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DI SMPN 1 CIKARANG BARAT MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DI SMPN 1 CIKARANG BARAT MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DI SMPN 1 CIKARANG BARAT MENGGUNAKAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Anggata Amelia Vivit Lapriyanti [email protected]

Program Study Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Pelita Bangsa, Jl.Raya Inspeksi Kalimalang ,Tegal Danas ,Cikarang Pusat ,Kab.Bekasi,Indonesia

ABSTRAK

Pengelolah data penilaian penentuan penerimaan beasiswa siswa di SMPN 1 Cikarang Barat masih di lakukan secara konvensionai yaitu kurikulum ,wali kepala sekolah dan kepala sekolah menentukan siswa yang berhak menerima program beasiswa dalam menentukan kriteria masih menggunakan formulir dan di rekap oleh sttaf TU dan nantinya akan di hitung manual ke seluruhan nilai dan poin- poin kriteria yang sudah di tentuian sehinnga sering terjadi hingga arsip sertawaktu yang di gunakan untuk membuat laporan memerlukan waktu yang sangat lama dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu adanya sistem informasi penilain siswa sehingga untuk mendaptakan dan rekapitulasi nilai kriteria siswa bisa memudahkan star tata usaha dalam merekaputilasi nilai siswa pembuatan laporan nilai siswa beasiswa ini adalah Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP adalah metode yang digunakan untuk menilai tindakan yang dikaitkan dengan perbandingan bobot kepentingan antara faktor serta perbandingan beberapa alternatif pilihan. Metode ini akan memberikan hasil pembobotan dari masing- masing alternatif pilihan sesuai dengan banyak kriteria yang ditetapkan, yaitu pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, jumlah saudara, nilai rata-rata dan status yatim lokasi. Alternatif pilihan dengan bobot terbesar, merupakan alternatif pilihan yang menjadi rekomendasi untuk dipilih layak menerima program beasiswa.Hasil dari penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan penerima beasiswa sudah memiliki kemampuan memberikan kemudahan staf Tata Usaha dalam menentukan hasil proses perhitungan kriteria penerima beasiswa di SMPN 1 Cikarang Barat.

Keywords Sistem Pendukung Keputusan, Analyctical Hierarchy Process

(2)

ABSTRACT

Processing of assessment data for determining student scholarship receipts at SMPN 1 Cikarang Barat is still carried out conventionally, namely the curriculum, the Vice Principal and the Principal determine several points for evaluating the criteria to determine students who are entitled to receive the scholarship program, in determining the criteria still using forms and recaps by staff TU and later will be calculated manually the overall value of the criteria points that have been determined so that frequent loss of archives and the time used to make reports take a very long time. With these problems, it is necessary to have an information system for student assessments so that for data collection and recapitulation of student criteria scores it can make it easier for Administrative staff to recapitulate student grades in making student grade reports.The research method used to determine the scholarship decision system is the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The AHP method is a method used to assess actions that are associated with a comparison of the weights of importance between factors and a comparison of several alternative choices. This method will give the results of the weighting of each alternative choice according to many established criteria, namely parents' occupations, parents' income, number of siblings, average value and location orphan status. The alternative choice with the greatest weight is an alternative choice that becomes a recommendation to be selected to be eligible for the scholarship program.The results of this study are the decision support system for scholarship recipients already has the ability to provide convenience for administrative staff in determining the results of the calculation process for scholarship recipients at SMPN 1 Cikarang Barat.

Keywords : Decision Support System, Analytical Process (AHP)

1. PENDAHULUAN

Sekolah merupakan wadah untuk membentuk insan-insan yang mampu berpikir secara kreatif.

Setiap anak akan menjalani masa- masa perkembangan serta

pembentukan jiwa dan mental yang sehat serta tempat untuk membentuk pribadi sehingga akan melahirkan manusia yang bertanggung jawab serta berdisiplin tinggi. Salah satu

hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh pendidikan yang layak seperti tercantum dalam UUD 1945.

Menyadari pentingnya pendidikan, negara sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Beberapa diantaranya memberikan program pendidikan gratis dan program beasiswa.

(3)

Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, serta lembaga pendidik atau peneliti.

Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima, terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensi penerima beasiswa . Selain beasiswa beberapa sekolah memberikan bantuan dana pendidikan untuk siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

Di SMPN Negeri 1 Cikarang Barat, tempat penulis melakukan praktek magang, dalam pendataan beasiswa untuk peserta didik masih dilakukan secara manual.

Sistem yang berjalan atau berlaku saat ini dalam penentuan pemberian bantuan dana pendidikan sering menjadi polemik dikarenakan sebagian dari pihak-pihak yang ikut andil dalam proses penentuan pemberian bantuan dana pendidikan ini sering berpaling dari prosedur atau aturan- aturan yang ditetapkan, tidak jarang juga pihak-pihak yang ikut andil dalam penyeleksian bantuan dana pendidikan menberikan bantuan berdasarkan adanya hubungan kekeluargaan tanpa mempertimbangkan hal-hal lainnya dan ada juga pada saat pemberian bantuan dana pendidikan siswa atau orang tuanya tidak

mau menerima bantuan dana tersebut dengan berbagai alasan. Pengeloaan data siswa masih di simpan dalam bentuk buku induk siswa yang diterbitkan oleh dinas pendidikan. Buku induk tersebut memuat identitas siswa serta data siswa dari semester I sampai semester VI. Sedangkan, buku induk tersebut masih rentan terhadap kerusakan dan dinilai tidak aman serta tidak uptodate (terkini).

Berdasarkan data siswa SMP Negeri 1 Cikarang Barat, sebagian besar dari siswa yang mayoritas penduduk disana pendidikan terakhirnya Sekolah Menengah Akhir (SMA)/Sederajat dan bekerja sebagai wiraswasta dengan penghasilan atau perekonomiannya rata-rata menengah kebawah. Oleh karena itu bantuan dana pendidikan sangat diperlukan demi mendukung tercapainya program pemerintah dalam sektor pendidikan. Bantuan dana pendidikan bersumber dari pemerintah, instansi swasta, dan lainnya yang dikelolah langsung oleh sekolah. Sehingga diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan.

(4)

Metode yang diusulkan dalam pengambilan keputusan seleksi penerimaan bantuan dana pendidikan adalah Anylitical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot, konsep dasar AHP adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut, hal ini akan memberikan rekomendasi penerimaan bantuan dana pendidikan yang sesuai dengan yang diharapkan .

Berdasarkan latar belakang diatas, perlunya dibangun sebuah sistem pendukung

keputusan dalam penerimaan bantuan dana pendidikan menggunakan metode AHP, maka penulis mengangkat topik penelitian yaitu “SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DI SMPN 1 CIKARANG BARAT

MENGGUNAKAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)”

2.Metodologi

2.1 Analytical Hierarchy Process (AHP)

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir

dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

2.2 Pengertian Sistem

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebadai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang teroganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. Sistem ini juga merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut Al Bahra menjelaskan bahwa: “Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen- elemen atau subsistem-subsistem 3.Analisa Dan Pembahasan

3.1 Metode yang digunakan

Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi adalah untuk memberikan kemudahan dalam penyampaian informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengendalian dan mendorong pertumbuhan.

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penelitian ini

1. Requirement Analisis

Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang

(5)

diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.

2. System Design

Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini

membantu dalam

menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementation

Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul- modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul

yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.

4. Integration & Testing

Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.

5. Operation & Maintenance Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan.

Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

(6)

3. Analisa Dan Pembahasan 3.1 Metode Perhitungan AHP

Ada 5 Kriteria yang menjadi dasar penilaian untuk menentukan karyawan akan dipilih yaitu pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, nilai rata-rata, jumlah saudara dan status anak dalam keluarga (Yatim, Piattu/tidak).

Skala penilaian yang digunakan dalam Analytical Hierarchy Process (AHP) yaitu :

1. Angka >85 adalah LULUS 2. Angka <84 adalah TIDAK

LULUS

Dari penjabaran diatas maka didapatkan kriteria dan skor. Berikut adalah daftar tabel kriteria dan skor:

Tabel 3.9 Kriteria dan Bobot

No Kriteria Nilai

1. Pekerjaan Orang Tua 10%

2. Penghasilan Orang Tua

30%

3. Jumlah Saudara 5%

4. Nilai Rata-rata 25%

5. Status (Yatim/tidak) 30%

Tabel 3.10 Keterangan No Keterangan Nilai

1. Sangat Rendah 20

2. Rendah 40

3. Cukup 60

4. Baik 80

5. Sangat Baik 100

Tabel 3.11 Tabel Kriteria

No Kriteria Ket. Skor 1 Pekerjaan

Orang Tua (C1)

a. Buruh Harian Lepas b. Petani c. Karyawan d. Pedagang

100 80 60 40

2 Penghasilan Orang Tua (C2)

a. Rp.

500.000.,- Rp.

999.999 b. Rp.

100

(7)

1000.000.,- Rp.

1.999.999 c. Rp.

2.000.000.,- Rp.

3.999.999 d. Rp.

3.000.000.,- Rp.

3.999.999 e. > Rp.

4.000.000

80

60

40

20

3 Jumlah Saudara (C3)

a. >3 b. 3 c. 2 d. 1 e. 0

100 80 60 40 20

4 Nilai Rata- rata (C4)

a. 91-100 b. 81-90 c. 71-80

100 80 60 5 Status

Keluarga (C5)

a. Yatim b. tidak

100 60

Pengujian

Pada suatu penentuan beasiswa di SMPN Cikarang Barat kemudian staff TU/Kurikulum akan memilih kualitas terbaik dari beberapa kanidat calon penerima beasiswa. Berikut alternatife serta kriteria yang ada :

1. Menetukan kriteria yang termasuk dalam criteria benefit dan criteria cost.

Kriteria benefit :

a) Pekerjaan Orang Tua (C1) b) Penghasilan Orang Tua c) Nilai Rata-rata (C3)

Kriteria cost :

a) Status Anak Dalam Keluarga (C4) b)Jumlah Saudara (C5) 2. Tabel nilai alternatif disetiap

kriteria.

(8)

3. Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap criteria sebagai berikut : C1=0,3, C2=0,2, C3=0,5, C4=0,15, C5=0,15. Jumlah total bobot kriterian adalah 1.

4. Tabel nilai alternative disetiap kriteria diubah kedalam bentuk matriks

0,5 1 0,7 0,7 0,8

0,8 0,7 1 0,5 1

1 0,3 0,4 0,7 1

0,2 1 0,5 0,9 0,7

1 0,7 0,6 0,7 1

5. Untuk menentukan normalisasi nilai, jika factor criteria benefit digunakan rumus : Rii = ( Xij / max{Xij}).

Dari kolom C1 Nilai maksimalnya adalah

„1‟, maka tiap baris dari kolom C1 dibagi oleh nilai maksimal kolom C1

R11 = 0,5 / 1 = 0,5 R21 = 0,8 / 1 = 0,8 R31 = 1 / 1 = 1

R41 = 0,2 / 1 = 0,2 R51 = 1 / 1 = 1

Dari kolom C2 nilai maksimalnya adalah „1‟, maka tiap baris dari kolom

C2, l dibagi oleh nilai maksimal kolom C2

R12 = 1 / 1 = 1 R22 = 0,7 / 1 = 0,7 R32 = 0,3 / 1 = 0,3 R42 = 1 / 1 = 1 R52 = 0,7 / 1 = 0,7

Dari koloim C3 nilai maksimalnya adalah „1‟, maka tiap baris dari kolom

C3 dibagi oleh nilai maksimal kolom C3

Calon Penerima

Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5

A1 0,5 1 0,7 0,7 0,8

A2 0,8 0,7 1 0,5 1

A3 1 0,3 0,4 0,7 1

A4 0,2 1 0,5 0,9 0,7

A5 1 0,7 0,6 0,7 1

(9)

R13 = 0,7 / 1 = 0,7 R23 = 1/1 = 1 R33 = 0,4 / 1 = 0,4 R43 = 0,5 / 1 = 0,5 R53 = 0,4 / 1 = 0,4 6. Untuk

menentukan normalisasi nilai, jika factor

criteria cost digunakan rumus : Rii

= (min{Xij} / Xij).

Dari kolom C4 nilai maksimal kolom C4 R14 = 0,5 / 0,7 = 0,714

R24 = 0,5 / 0,5 = 1 R34 = 0,5 / 0,7 = 0,714 R44 = 0,5 / 0,9 = 0, 556 R54 = 0,5 / 0,7 = 0,714

Dari kolom C5 nilai minimalnya adalah

„0,7‟, Maka tiap baris dari kolom C5 menjadi penyebut dari nilai maksimal kolom C5

R15 = 0,7 / 0,8 = 0,875 R25 = 0,7 / 1 = 7 R35 = 0,7 / 1 = 7 R45 = 0,7 / 0,7 = 1

R55 = 0,7 / 1 = 0,7

7. Masukan semua hasil perhitungan tersebut kedalam table

factor ternormalisasi :

8. Setelah mendapat table normalisasi, barulah mengalikan setiap koloim ditabel tersebut dengan bobot criteria yang telah deklarasikan sebelumnya dengan perngkingan :

Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

A1= (05 * 03 ) + (1 * 0,2) + (0,7 * 0,2) + (0,714 * 0,15) + ((0,875 * 0,15) = 0,72835

A2 = (0,8 * 0,3) + (0,7 * 0,2) + (1*0,2) + (1*0,15) + (0,7*0,15) = 0,835

0,5 1 0,7 0,714 0,875

0,8 0,7 1 0,1 0,7

1 0,3 0,4 0,714 0,7

0,2 1 0,5 0,556 1

1 0,7 0,6 0,714 0,7

(10)

A3 = (1 * 0,3) + (0,3 * 0,2) + (0,4 * 0,2 ) + (0,714 * 0,15) + (0,7 * 0,15) = 0,6521 A4 = (0,2 * 0,3) + (1*0,2)+(0,5 * 0,2) + (0,556 * 0,15) + (1*0,15) = 0,5934 A5 = (1*0,3) + (0,7 * 0,2) + (0,4 * 0,2 ) + (0,714 * 0,15) + (0,7 * 0,15) = 0,7321

9. Dari perbandingan nilai akhir maka didapatkan nilai sebagai berikut : A1 = 0,72835

A2 = 0,835

4 Desain Sistem

A3 = 0,6521 A4 = 0,5934 A5 = 0,7321

Maka alternated yang memiliki nilai tertinggi dan bisa dipilih adalaha alternatif A2 dengan nilai 0,835 dan alternatif A5 dengan nilai 0,7321.

1. Tampilan Halaman Login Admin

2. Tampilan Halaman Dashboard Admin

3. Tampilan Halaman Data Admin

4. Tampilan Halaman Input Admin

(11)

5. Tampilan Halaman Data Kriteria

6. Tampilan Halaman Input Kriteira

7. Tampilan Halaman Data Sub Ket.

8. Tampilan Halaman Input Sub Ket

9. Tampilan Halaman Data Siswa

10. Tampilan Halaman Input Siswa

11. Tampilan Halamam Input Analis

(12)

12. Tampilan Halaman Data Analis

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :

1. SMP N 1 Cikarang Barat masih memiliki banyak kekurangan, terutama beberapa peralatan yang memadai seperti komputer, printer, wifi, harddisk yang digunakan untuk

membantu admin dalam

mempercepat proses pengolahan data kriteria untuk penerimaan bantuan beasiswa siswa

Saran yang dapat diberikan untuk mengimplementasikan sistem pendukung keputusan penerima beasiswa siswa ini adalah:

1. Diperlukan peralatan yang memadai seperti komputer, printer, wifi, harddisk untuk memudahkan admin dalam mengerjarkan pekerjaannya sehingga dapat mempercepat pekerjaannya

b. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Tekknik Informatika. 2021. Universtias Pelita Bangsa Bekasi

1. Kriteria-kriteria untuk acuan dalam mengolah keputusan layak atau tidak layaknya siswa menerima bantua beasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Tekknik Informatika. 2021.

Universtias Pelita Bangsa Bekasi

Alim, Yadanur. 2012.

Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process.

Semarang : Universitas [1]

(13)

Diponegoro. VOL. 2, No. 4, ISSN 2086-4930

Ihsanudin; Drs. Syarif, Hidayatullah;

Neni, Rosmawarni. 2016. SISTEM INFORMASI MASJID BERBASIS WEB. Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 5, No.1, ISSN 2252-7354 Jaenudin, Ahmad; Eko, Harly;

Vickry, Ramdhan. 2021.

PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI PENGOLAHAN

NILAI SISWA PADA SEKOLAH

MI MIFTAHUL FALAH

KLAPANUNGGAL BOGOR.

Seminar Nasional Riset dan Teknologi (SEMNAS RISTEK). P- ISSN:2527-5321. E-ISSN:2527- 5941

Marijan dan Nurjizah S. 2019.

PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI AKADEMIK

BERBASIS WEB PADA SD ISLAM LUQMANUL HAKIM BEKASI. JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol. VI No. 1, hlm. 71 – 78

Murad, D.F; Kusniawati, N;

Asyanto, A. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk

Penunjang Laporan PAUD Pada Himpunan Kota Tanggerang. Jurnal CCIT. Tanggerang; Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1 Noer, Z.M; A, Ramadhan. 2019.

SUB SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) DI SMK MJPS 3 KOTA TASIKMALAYA. JUTEKIN Vol 7 No. 1 (2019) – PISSN : 2338-1477 – EISSN : 2541-6375

Saraswati, Ela. 2013. SISTEM

INFORMASI AKADEMIK

BERBASIS WEB PADA

SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 3

PRINGKUKU. IJNS Volume 2 No 4 - ISSN: 2302-5700

Suhartanto, Medi. 2012. Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Delanggu Dengan Menggunakan Php Dan MySQL. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 4 No 1

Susanti, Melan. 2016.

PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI AKADEMIK

BERBASIS WEB PADA SMK [2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

[9]

(14)

PASAR MINGGU JAKARTA.

Jurnal Informatika, Vol.III No.1 Sutabri. 2012. Konsep Dasar

PengertianSistem.

http://bpakhm.unp.ac.id/konsep- dasar-dan-pengertian-sistem/. 2021

Utomo, Wahyu Budi dan Chandra Bakara. 2013. PEMBUATAN

WEB PROFIL SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA

NEGERI 1 NGRAMPAL

DENGAN MENGGUNAKAN

PHP DAN MySQL. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA

Wiyanto, Tegar. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya.

Surabaya : Universitas Airlangga Yulianto, Eko; Ahmad, Yani;

Nurajijah. 2018. SISTEM

INFORMASI AKADEMIK

PENILAIAN BERBASIS WEB

PADA SMA MANDIRI

BALARAJA - KAB.

TANGERANG. Jurnal TECHNO Nusa Mandiri Vol. 15, N

D. Lesmono, “Sistem Pendukung Keputusan Untuk menentukan Beasiswa pada SMA Panca Karya Tangerang Dengan Metode Profile Matching,” Swabumi, vol. 8, no.

1,pp.37–45,2020,doi:

10.31294/swabumi.v8i1.7751.

P. A. Sasmito, Ilhamsyah, and R. P.

Sari, “Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Dengan Menerapkan Metode Simple Additive Weighting (SAW),” Coding J. Komput. dan Apl., vol. 07, no. 01, pp. 43–

53,2019,[Online].Available:

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/

jcskommipa/article/view/30832.

G. Mangapul and B. P. Adhi,

“Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Di Fakultas Teknik Univeristas Negeri Jakarta Dengan Model Fuzzy Multiple Attribute Menggunakan Metode SAW,”

PINTER J. Pendidik. Tek. Inform.

dan Komput., vol. 1, no. 2, pp. 126–

133, 2017, doi:

10.21009/pinter.1.2.5.

[9]

[10]

[11]

[12]

[13]

[14]

[15]

(15)

M. Misiani and Z. Musliyana,

“Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Untuk Pemilihan Siswa Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Weighted Product,” J. Informatics Comput.

Sci., vol. 4, no. 2, p. 158, 2019, doi:

10.33143/jics.vol4.iss2.542.

Y. Irawan, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Berbasis Web Sma Islam Darul Huda Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp),” J. Ilmu Komput., vol. 7, no.

1, pp. 1–6, 2018, doi:

10.33060/jik/2018/vol7.iss1.74.

I. Arfiandi, “Analisis Dan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Pada SMAN 5 Kota Jambi,” J. Manaj. Sist. Inf., vol. 5, no. 2, pp. 287–

299,2020,[Online].Available:http://

ejournal.stikom-

db.ac.id/index.php/manajemensiste minformasi/article/view/868

. [16]

[17]

[18]

Gambar

Tabel 3.9 Kriteria dan Bobot

Referensi

Dokumen terkait

Ahmad Dahlan tidak puas dan mengkritik keras model cara orang Muslim memaharni dan mengamalkan surah al-Ma'un dan kemudian menyusun paradigma baru dalam memahami ayat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gas karbon monoksida (CO) pada produk kompor penghasil listrik dengan teknologi Internet of Things (KOLISS-IoT)

1 Aspek Penggunaan Lahan Lahan di Kabupaten Paser, khususnya di wilayah pengembangan baru merupakan lahan yang masih mentah, dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit

• diperbolehkan penggunaan kawasan hutan lindung untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan dengan syarat untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis

Simpulan penelitian ini adalah (1) Penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran menulis

(bentuk) hibah itu cukup dengan ijab (pernyataan pemberian) saja. 2) Ada orang yang menghibahkan dan yang akan menerima hibah. Untuk itu, disyaratkan bahwa yang

Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh

Menyetujui untuk penambahan modal Perseroan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 8% (delapan persen) dari modal disetor, dengan nilai