• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham ( Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2018- 2020)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham ( Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2018- 2020)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM

( Pada Perusahaan manufaktur Sub sektor aneka industri yang terdaftar di bursa efek indonesia periode tahun 2018- 2020)

NOVITA WALE SADIRIN

UMB Yogyakarta; Jl.Ringroad Utara,Condong Catur,Yogyakarta,(0274) 6498211 Jurusan Akuntansi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Email : novitasadirin09@gmail.com ABSTRACT

ANALYSIS OF THE EFFECT OF OPERATING CASH FLOW AND ACCOUNTING PROFIT ON STOCK RETIRNS

( In various Industrial Sub- Sector manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2018- 2020)

This study aims to analyze: "the influence of operating cash flow and accounting profit on stock returns, Case studies on manufacturing companies in the various industrial sub-sectors listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2018-2020). The data was obtained using the Purposive Sampling method with the following criteria (1) Manufacturing companies in the various industrial sectors that have been listed on the IDX since 2018 and remain registered until 2020. (2) These companies have issued annual financial statements that have been audited consistently and completely during 2018-2020. (3) The Company's shares are actively traded, namely if the stock trades for 3 months as much as 150 times according to the Circular letter of PT. JSE No. SE-12/BEJ/II-I/X/1994.(4)The company must have complete data on the operating cash flow statement, profit and loss, and stock prices for 2018-2020. Data analysis using Multiple Linear Regression with SPSS version 22 The results of the study show that (1) operating cash flow has a positive and significant effect on stock returns in Multi-Industry Sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2018-2020. (2) Accounting profit has a positive and significant effect on stock returns in Multi-Industrial Sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2018-2020.

Keywords: operating cash flow, accounting profit and stock returns ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM

( Pada perusahaan mannufaktur Sub sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2018- 2020)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :“pengaruh arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap return saham, Studi kasus pada perusahaan manufaktur Sub sektor aneka industri yang terdapat di Bursa Efek Indonesia Priode 2018-2020). Data diperoleh dengan metode Purposive Sampling dengan kriteria sebagai berikut (1) Perusahaan Manufaktur sektor aneka industri yang listing BEI sejak tahun 2018 dan tetap terdaftar di sampai dengan tahun 2020.

(2)Perusahaan tersebut telah mengeluarkan Laporan Keuangan tahunan yang telah diaudit secara Konsisten dan lengkap selama tahun 2018- 2020.(3)Saham Perusahaan tersebut aktif diperdagakan yaitu apabila perdagangan saham selama 3 bulan sebanyak 150 kali susuai

(2)

dengan surat Edaran PT. BEJ No. SE- 12/BEJ/II- I/X/1994.(4)Perusahaan tersebut harus mempunyai data lengkap tentang laporan arus kas operasi, laba rugi, dan harga saham tahun 2018- 2020. Analisis data menggunakan Regresi Linear Berganda dengan SPSS versi 22.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)Arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2018-2020. (2)Laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2018-2020.

Kata kunci : arus kas operasi, laba akuntansi dan return saham PENDAHULUAN

Latar belakang

Persaigan dunia usaha dalam perekonomian pasar bebas memang semakin ketat.

Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembangan susuai dengan bertambahnya jumlah unit usaha ataupun meningkatnya kegiatan ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya kebutuhan pasar. Pemerintah telah memberi berbagai kemudahan untuk masyarakat agar dapat meningkatkan kegiatan ekonomi, seperti halnya memberikan bantuan berupa modal dan memberikan izin untuk usaha. Modal merupakan hal yang sangat diperlukan bagi kelangsungan suatu usaha. Hal ini juga yang merupakan kendala bagi perusahaan.

Lembaga pasar modal sebagai penyedia modal merupakan pelengakap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan yang menyediakan modal. Pasar modal memberikan jasanya yaitu memjembatani hubungan antara pemilik dana (investor ) dengan peminjam dana (emiten ). Para pemodal meminta instrumen pasar modal untuk keperluan investasi portofolionya sehingga paa akhirnya dapat memaksimumkan penghasilan (Usman dalam Supranto, 2004).

Pasar modal menurut Azis, Mintarti, dan Nadir (2015) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang diperjual belikan baik surat utang (obligasi), ekuiti ( saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Dengan demikian, pasar modal bisa diartikan sebagai padar untuk memperjual belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.

Menurut jogianto (2015), terdapat dua jenis saham yaitu saham biasa (common stock) dan preferen ( preferred stock ) dan saham treasury (Treasury stock). Saham preferen mempunyai hak- hak prioritas lebih dari saham biasa. Hak- hak prioritas dari saham preferen adalah hak atas deviden yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuidasi.

Sedangakan saham treasury adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar kemudian dibeli oleh perusahaan.

Pengertian investasi dalam akuntansi meliputi semua dalam penanaman dana perusahaan atau pernyertaan perusahaan terhadap perusahaan lain. Investasi merupakan suatu bentuk komitmen untuk menyertakan dana pada suatu aset atau lebih selama beberapa periode waktu yang akan datang. Tujuan utama orang berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Dalam manajemen investasi tingakat keuntungan disebut sebagai return. Menurut Horne (2012) Return Saham atau yang biasa disebut dengan return merupakan pembayaran yang diterima karena hak kepemilikannya, ditambah dengan perubahan dalam harga pasar yang dibagi dengan harga awal. Brigham (2006) menyatakan bahwa “return atau tingkat pengembalian adalah selisih antara jumlah yang diterima dengan jumlah yang diinvestasikan”. Tandelilin (2010) menyatakan keuntungan merupakan sesuatu yang diharapkan oleh investor dalam berinvestasi. Keuntungan yang di dapat merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko. Satu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana telah diinvestasinnya.

(3)

Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompemsasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan resiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Pada dasarnya investor selalu menhengdaki adanya tingkat return yang tinngi. Namun kenyataannya tidaklah selalu demikian karena naik turunya tingkat return saham di pengaruhi oleh banyaknya faktor baik itu faktor internal mau faktor eksternal.

Selain return, investor juga berkepentingan terhadap likuiditas suatu saham. Likuiditas saham perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain harga saham, adanya keterbukaan informasi, sentimen pasar, faktor fundalmental perusahaan dan jumlah yang tercatat. Jadi dengan kata lain likuiditas suatu perusahaan harus mencerminkan kelima faktor tersebut. Karena semakin likuid suatu saham berarti semakin kompetitif harga saham tersebut. Harga saham yang terlalu mahal tentu akan membuat saham tersebut menjadi kurang terjangkau sehingga investor kurang tertarik untuk berinvestasi. Oleh karena itu investasi harus tepat dan investor perlu melakukan analisis yang tepat salah satunya adalah analisis fundamental. Analisis fundalmental adalah analisis yang mempelajari brosur atau data perusahaan, penjualan, kekayaan, pendapatan, produk penyerapan pasar, evaluasi manajemen perusahaan, membandingkan dengan para pesainganya dan memperkirakan nilai instrinsik dari saham perusahaan tersebut.

Salah satu aspek yang paling penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah suatu perusahaan. Analisis fundamental dilakukan untukn mengidentifikasi prospek perusahan (lewat beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti aktiva, laba, deviden, dan prospek manajemen perusahaan), yaitu mengidentifkasi saham mana saja yang yang memiliki prospek yang baik dimasa depan atau mengidentifikasi saham mana saja yang tidak mempunyai harga yang tepat di pasar.

Proses analisis keputusan investasi berdasarkan pendekatan analisis fundamental meliputi:

1. Mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisis laporan keuangan emiten, termasuk analisis laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode yang akan datang, yaitu dengan membandingkan laporan keuangan emiten dibandingkan melalui perbandingan internal dan eksternal (emiten lain atau industri).

Perusahaan yang kinerjanya dianggap lebih baik akan dipilih untuk investasi.

2. Menentukan nilai intrinsik efek emiten melalui analisis sekuritas individu, dengan membandingkan apakah harga pasar per saham suatu emiten tidak tepat (terlalu rendah atau terlalu tinggi).

3. Pengambilan keputusan investasi berdasarkan rekomendasi: beli, tahan, jual.

Analisis fundamental yang baik akan mengindikasikan kinerja perusahaan yang optimal. Apalagi jika didukung dengan adanya keterbukaan informasi sehingga minat investor terhadap saham tersebut menjadi lebih besar. Dan faktor yang terakhir adalah adanya sentimen pasar. Kadang-kadang adanya suatu rumor atau isu dapat menyebabkan sentimen positif atau sebaliknya terhadap suatu saham.

Oleh karena itu investor perlu melakukan analisis dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi di pasar modal dengan berdasarkan keputusan pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia dipublik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut memiliki nilai bagi investor, jika keberadaan informasi tersebut dapat menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal, dan transaksi tersebut tercermin melalui perubahan harga saham dan volume perdagangan saham. Dengan demikian seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat disimpulkan dengan kita mempelajari kaitan antra perubahan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal.

(4)

Saham sebagai tanda kepemilikan modal dalam suatu perusahaan memiliki peranan penting bagi jalannya perusahaan yang mengeluarkan saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan, dan sebaliknya semakin rendah harga saham semakin rendah pula tingkat kepercayaan investor. Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari pengembalian (return) yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Return bagi pemegang saham bisa berupa penerimaan deviden tunai ataupun adanya perubahan harga saham (Ross dalam Pradhono dan Yulius, 2004). Tingkat pengembalian saham untuk satu periode tertentu adalah sama dengan jumlah selisih harga saham periode tertentu dengan periode sebelumnya ditambah dengan deviden periode tersebut, dibagi dengan harga saham periode sebelumnya (Albertus, 2005). Tingkat pengembalian dalam investasi saham tetap, tidak tergantung dari perkembangan harga saham dengan jumlah deviden yang dibagikan.

Dengan demikian, untuk lebih mengetahui besarnya tingkat pengmbalian yang diterima pemegang saham dalam jumlah periode tertentu didadarkan pada tingkat pengemblian yang diharapkan. Keinginan investor untuk memperoleh return juga terjadi pada investasi pada aset finansial. Suatu aset finansial menunjukan kesedian investor untuk menyediakan sejumlah dana pada saat untuk memperoleh aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan resiko yang tertaggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan suatu nilai yang cukup besar sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan pada masa yang akan datang. Dengan seiring perkembangan pasar modal, kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusn oleh investor juga semakin meningkat. Kegiatan pasar modal sendiri tidak terlepas dari tersedianya berbagai macam informasi tentang emiten. Informasi bagi para pelaku di lantai bursa tersebut akan mempengaruhi berbagai macam keputusan yang diambil yang dapat berakibat pada perubahan atau fluktuasi baik harga maupun kualitas saham yang di perdagangkan. Dalam menentukan apakah investor akan melakukan transaksi pada pasar modal, biasanya investor akan mendasarkan keputusan pada berbagai informasi yang dimilikinya.

Informasi yang diperoleh dari internal perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi berupa laporan keuangan. Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi inverstor untuk memprediksi return, resiko atau ketidakpastian jumlah, waktu dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas pasar modal. Para pemakaian laporan keungan dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas lebih baik kalau mereka mendapat informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keungan. Salah satu informasi yang tersedia di bursa efek adalah laporan keuangan tahunan perusahaan emiten yang telah di audit, yang komponennya meliputi: (1) neraca, (2) laba rugi, (3) perubahan ekuitas, (4) arus kas, (5) catatan atas laporan keuangan. Di Indonesia, usaha untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan ditandai dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada tanggal 1 Juli 2009 oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dalam Pernyataan 7 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.

2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangan diperlukan oleh investor dipasar modal sebagai dasar analisis untuk mengambil keputusan. Informasi tersebut diperlukan untuk mengetahui kondisi emiten khususnya kondisi keuangan perusahaan emiten. Didalam pasar modal yang efisien, harga- harga sekuritas mencerminkan informasi relevan yang tersedia. Suad Husnan dalam Rohman (2005)

(5)

menyatakan bahwa, “pasar modal yang efisien adalah pasar yang harga sekuritas- sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan”.

Ada dua cara untuk melihat efisiensi pasar, Jogiyanto (2014) yaitu efisiensi pasar secara informasi (informationally eficient market) dan secara keputusan (decisionally efficient market). Efisiensi pasar secara informasi didasarkan pada ketersediaan informasi. Ada tiga bentuk/tingkatan untuk menyatakan efisiensi pasar secara informasi menurut Tandelilin, (2010) yaitu: (1) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form), (2) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form), (3) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).

Implikasi dari pasar efisiensi bahwa harga saham akan bereaksi terhadap pengumuman laporan keuangan, Beaver dalam Rohman (2005). Fama dalam Rohman (2005) menyatakan bahwa untuk informasi yang tidak perlu diolah lebih lanjut seperti informasi tentang pengumuman laba, pasar akan mencerna informasi tersebut dengan cepat. Dengan demikian, untuk informasi yang tidak perlu diolah lebih lanjut seperti informasi tentang pengumuman laba, pasar akan mencerna informasi tersebut dengan cepat. Efisiensi pasar tidak ditentukan dengan seberapa canggih pasar mengolah informasi tersebut, tetapi seberapa luas informasi tersebut tersedia di pasar.

Investor sangat mengharapkan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan cepat karena akan digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Ketika kinerja sebuah perusahaan baik maka investor akan beraksi memburu saham perusahaan hingga akan membuat harga saham naik. Dan sebaliknya jika kinerja perusahaan memburuk maka investor akan menjual saham hingga harga saham pun menjadi menurun. Investor juga dapat menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan.

Laporan keuangan tersebut adalah arus kas terutama dari aktivitas operasi dan laba.

Laba merupakan salah satu elemen laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi lebih tinggi. Laba sering dijadikan sumber untuk mengukur kinerja perusahaan.

Laba merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan, perubahan aktiva atau penurunan kewajiban yang menyebabkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penambahan modal. Informasi laba dapat digunakan untuk memprediksi laba di masa mendatang serta memperkirakan resiko investasi maupun kredit. Oleh karena itu, informasi laba sebagai indikator kinerja suatu perusahaan merupakan fokus utama dari pelaporan keuangan saat ini (Rahmawati, 2005).

Investor secara detail akan mengamati prospek perusahaan di masa yang akan datang dengan mengamati kinerja perusahaan saat ini dan investor juga akan membuat keputusan untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut sehingga berdampak pada keuntungan yang akan di peroleh di masa yang akan datang. Akan tetapi kenyataannya berbeda, karena laporan keungan sebagai informasi tidak selamanya digunakan sebagai pengambilan keputusan oleh investor sehingga kinerja perusahaan yang baik yang terdapat dalam laporan arus kas dari aktivitas operasi dan laba tidak banyak diikuti dengan kenaikan harga saham sehingga berdampak pada tingkat pengembalian yang di harapkan oleh investor.

Penyajian arus kas selama beberapa periode memungkinkan dilakukannya penilaian atas fleksibilitas keuangan, yaitu kemampuan menggunakan arus kas untuk dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Perusahaan yang dapat mengumpulkan tambahan di pasar hutang dan ekuitas, menjual aktiva non operasi dan memperbesar arus kas masuk dengan meningkatkan efisien serta menurunkan biaya merupakan perusahaan yang fleksibel secara finansial. Arus kas operasi yang sehat harus adanya fleksibelitas keuangan. Aruas kas operasi dikaitkan dengan kegiatan memproduksi dan menyerakan barang, menyediakan jasa serta adanya transaksi lain yang diperhitungkan dalam penentuan laba. Informasi arus kas juga membantu para para pemakai laporan keuangan

(6)

untuk memahami hubungan antra laba dan arus kas serta memprediksi arus kas operasi di masa depan.

Penelitian sebelumnya banyak meneliti mengenai arus kas terutama arus kas operasi dan laba. Aini (2009) melakukan penelitian terhadap komponen arus kas dan laba terhadap return saham yang terdaftar di BEI. Dari hasil penelitian menyatakan bahwa laba akuntansi dan bagian arus kas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sama- sama memiliki pengaruh positif dan signifikan, terkucuali variabel arus kas dari kegiatan oerasi. Penelitian oleh Utama (2011) yang berjudul analsisis pengaruh arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara bersama- sama, variabel arus kas operasi dan laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial, laba akuntansi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan arus kas operasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Penelitian Yocelyn dan Christiawan yang berjudul analisis pengaruh perubahan arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan berkapitulasi besar. Hasil yang didapatkan yaitu info perubahan arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan penelitian dari Pradhono dan Yulius tahun 2004 meneliti tentang pengaruh arus kas, residual income dan EVA terhadap return saham yang lesting di BEI.

Dari hasil penelitian terdapat bahwa Earning dan arus kas operasi mempunyai pengaruh positif terhadap return saham. Kemudian EVA beserta income residual tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham karena sulit untuk menghitung Economic Value Added dan jumlahnya bertentangan antara negatif residual income dengan keadaan instansi untuk membagi deviden. Dengan kesimpulan bahwa arus kas operasi memiliki pengaruh paling signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan penelitian probo hutomo tahun 2013 yakni pengaruh arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan yang terdapat di BEI. Dari hasil penelitian didapat hasil laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangakan arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan pula terhadap return saham.Berdasarkan penelitian Jundan Adiwiranata tahun 2012 meneliti tentang pengaruh informasi laba, arus kas, dan size perusahaan terhadap return saham yang terdaftar di BEI. Dimana hasil penelitian yakni laba akotor, arus kas operasi, arus kas investasi dan size perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham secara parsial, sedangkan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dan secara simultan laba kotor, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan size perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengungkap penelitian ini untuk dikaji lebih lanjut tentang “Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2018- 2020.”

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap return saham.

LANDASAN TEORI Signal Teori

Teori signal menjelaskan mengapa perusahaan memiliki dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Pihak eksternal yang dimaksud diantaranya investor, kreditor, atau pengguna informasi lainnya. Perusahaan memberikan informasi laporan keuangan karena adanya asimetri informasi antara

(7)

perusahaan dengan pihak eksternal. Kurangnya informasi pihak eksternal mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri dengan memberi harga rendah pada perusahaan yang bersangkutan. Pihak eksternal yang tidak memiliki informasi yang cukup juga akan menilai bahwa semua perusahaan memiliki nilai yang sama. Penilaian seperti itu tentunya akan merugikan perusahaan memiliki kondisi lebih baik karena pihak eksternal akan menilai perusahaan lebih rendah dari yang seharusnya begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan signal kepada pihak eksternal yang dapat berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan dapat mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan di masa mendatang.

Teori signalling membahas mengenai ketidakseimbangan informasi (assimtric information) antara keunggulan informasi manajerial dengan pemegang saham (stockholder). Kurangnya informasi bagi publik menyebabkan ketidakseimbangan informasi tersebut, sehingga mereka akan memberikan harga yang relatif lebih murah kepada saham perusahaan (Karimah, 2015). Menurut Jogiyanto ( 2014), suatu informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan menjadi signal dalam pengambilan keputusan investasi. Pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman informasi diterima jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif.

Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi signal bagi para pihak luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan keuangan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan dapat berupa informasi akuntansi maupun informasi non- akuntansi. Laporan tahunan perusahaan sebaiknya berisi informasi yang relevan dan dapat mengungkapkan informasi yang dianggap penting oleh pengguna laporan, baik pihak dalam maupun pihak luar perusahaan. Semua investor memerlukan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan. Saat informasi dari laporan keuangan perusahaan tersebut di umumkan dan semua pelaku pasar sudah meneriman informasi tersebut, pelaku pasar akan terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Jika investor menganggap pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik, maka berdampak pada perubahan volume perdagangan saham, dan juga berdampak pada harga dan return saham perusahaan.

Arus kas operasi

Arus kas operasi merupakan arus kas operasi yang berasal dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Metode arus kas yang digunakan adalah arus kas operasi di bagi dengan jumlah saham yang beredar.

Menurut Hararap (2015), jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi didefinisikan sebagai seluruh aktivitas penerimaan kas yang berkaitan dengan biaya operasi, termasuk pembayaran kepada pemasok barang atau jasa, pembayaran upah, bunga dan pajak (arus kas yang diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan). Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (Principal revenue activity) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan lain (Martini, 2015).

Laba Akuntansi

Laba seperti yang dijelaskan dalam Statement of Financial Concept (FASB, 1984 dalam Chariri dan Ghozali, 2014) adalah pengertian yang sama dengan laba bersih

(8)

(net income) yang berlaku dalam praktek saat ini, yaitu semua laba bersih (net income) untuk satu periode. Meski demikian, FASB membedakan konsep laba dengan laba bersih (net income). Laba lebih lanjut dijelaskan oleh Pradhono dan Yulius (2004) adalah laba bersih sebelum akun-akun luar biasa 292 (extra ordinary accounts) selama satu tahun buku tercantum dalam laporan laba rugi. Dalam Teori, Para Ekonomi mengartikan Laba sebagai suatu kenaikan dan kekayaan perusahaan. Sedangkan didalam Akuntansi Laba menurut Belkauoi (2012), adalah perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang timbul dari transaksi periode tersebut dengan biaya historis yang sepadan dengannya.

Return Saham

Robbert Ang, dikutip dalam Utomo (2011: 31) menjelaskan bahwa setiap investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tidak langsung.

Menurut Ross dalam Pradhono dan Yulius (2004), saham suatu perusahaan bisa dinilai dari pengembalian (return) yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Fahmi (2015) Return adalah keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor dikemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkan. Return dari pemegang saham biasa dapat berupa penerimaan deviden tunai ataupun adanya perubahan harga saham. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang (Jogiyanto, 2003). Return dari suatu investasi tergantung dari instrument investasi yang dibelinya. Misalnya investasi dalam saham, saham tidak menjanjikan suatu return yang pasti bagi para pemodal namun beberapa komponen return pada saham yang akan memungkinkan pemodal meraih keuntungan adalah deviden, saham bonus, dan capital gain. Return saham merupakan tingkat keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dari investasi surat berharga saham. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Seorang investor yang rasional akan sangat memperhatikan hasil pengembalian saham karena return saham merupakan salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan suatu investasi. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi adalah faktor internal perusahaan dan faktor eksternal. Faktor internal perusahaan meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai dan kondisi intern lainnya di dalam perusahaan sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, dan inflasi.

Apabila harga saham sekarang lebih tinggi dari harga saham sebelumnya maka hal ini berarti terjadi keuntungan modal ( capital gain ) dan return yang diterima bernialai positf, begitu pula sebaliknya apabila harga saham sekarang lebih rendah dari harga saham sebelumnya maka hal ini berarti terjadi kerugian ( capital loss) dan return yang diterima bernilai negatif. Return saham diturunkan dari perubahan harga saham, return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Pada penelitian ini return yang dihitung merupakan return tahunan yang diperoleh dari selisih antara harga penutupan dengan harga awal yang dibagi dengan harga saham awal. Apabila harga saham sekarang lebih tinggi dari harga sebelumnya (Pit-1) ini berarti terjadi keuntungan modal (capital gain). Jika sebaliknya harga sekarang lebih rendah dari harga sebelumya, maka ini terjadi kerugian modal (capital loss). Semakin tinggi harga saham, maka semakin menunjukkan bahwa saham tersebut semakin diminati investor karena dengan semakin tinggi harga saham akan memberikan keuntungan.

(9)

Pengaruh Antar Variabel

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Sehingga adanya perubahan arus kas dari kegiatan operasi akan memberikan sinyal positif kepada investor, akibatnya investor akan membeli saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya meningkatkan return saham.

Hubungan Arus Kas dengan Return Saham dapat dijelaskan melalui hasil studi Triyono dan Jogiyanto (2000) yang menyimpulkan bahwa pemisahan total arus kas ke dalam tiga komponen arus kas, khususnya arus kas operasi, mempunyai hubungan yang signifikan terhadap harga saham. Demikian halnya dengan Utari (2006) yang menunjukkan adanya hubungan antara arus kas dari kegiatan operasi terhadap return saham.. Makin tinggi arus kas dari aktivitas operasi saja perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan baik. Maka berdasarkan landasan teori diatas dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 : Arus kas operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Return Saham

Menurut Gilbert Ayu Tumbel, Jantje Tinangon dan Stanley Kho Walandaouw, 2017 Yang menemukan bahwa ada hubungan antara laba akuntansi dengan return saham dan laba juga memberikan potensi informasi. Laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham karena laba atau keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai balas jasa karena telah menanamkan modalnya dalam perusahaan atau biasa disebut dengan deviden. Nantinya deviden tersebut merupakan salah satu komponen penyusun retun saham selain capital gain. Perusahaan perusahaan yang menghasilkan laba semakin besar, maka secara teoritis perusahaan itu akan mampu membagi deviden yang semakin besar. Dengan meningkatnya deviden yang diterima oleh pemegang saham, maka return saham yang diterima oleh pemegang saham juga akan meningkat. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Widowati: 2013 dan Wulandari dan I Gusti Ayu, 2014 yang mengatakan bahwa laba akuntansi mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut: H.2 Laba Akuntansi Berpengaruh signifikan Terhadap Return Saham.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu penelitian yang mengungkapkan besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel dinyatakan dalam angka- angka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh variabel- variabel yang bersangkutan kemudian menganalisis menggunakan alat analisis yang susuai dengan variabel- variabel dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh arus kas operasi dan laba akuntansi sebagai variabel indeependen terhadap return saham perusahaan manufaktur sebagai variabel dependen.

Sumber Data

Sumber pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak ketiga melalui media perantara dengan berbagai sumber yang tersedia dari annual report yang

(10)

dioeroleh dari www.idx.co.id. Objek penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2018- 2020.

Populasi dan Sampel

Menurut ( Sugiyono, 2014) Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang bergerak dalam bidang manufaktur sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018- 2020. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memenuhi syarat untuk dijadikan purposive sampling sebagai objek penelitian. Adapun metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak secara acak tetapi susuai dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2016).

Adapun kriteria untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan Manufaktur sektor aneka industri yang listing di BEI sejak tahun 2018 dan tetap terdaftar di sampai dengan tahun 2020.

2. Perusahaan tersebut telah mengeluarkan Laporan Keuangan tahunan yang telah diaudit secara Konsisten dan lengkap selama tahun 2018- 2020.

3. Saham Perusahaan tersebut aktif diperdagakan yaitu apabila perdagangan saham selama 3 bulan sebanyak 150 kali susuai dengan surat Edaran PT. BEJ No. SE- 12/BEJ/II- I/X/1994.

4. Perusahaan tersebut harus mempunyai data lengkap tentang laporan arus kas operasi, laba rugi, dan harga saham tahun 2018- 2020.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian merupakan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang ( Sugiyono, 2016). Data diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory dan Indonesia Stock Exchange yang dipublikasikan Oleh Bursa Efek Indonesia. Data yang dikumpulkan meliputi nama perusahaan Manufaktur sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia tahun 2018- 2020, laporan keuangan tahun 2018- 2020 dan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur tahun 2018- 2020.

Defenisi Operasional Variabel Variabel Dependen ( Y) Return Saham

Return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas investasi yang dilakukannya. Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham periode sekarang (t), dikurangi dengan harga saham periode sebelumnya (t-1), dibagi dengan harga saham periode sebelumnya (t-1).

Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah total rata- rata return saham bulanan dalam periode pengamatan.

Rit = Variabel Independen ( X)

Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Arus Kas Operasi

Dalam penelitian ini arus kas operasi dihitung sebagai perubahan arus kas operasi yaitu selisih antara kas yang diperoleh dari kegiatan operasional periode sekarang (t) dikurang kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) kegiatan operasional periode

(11)

sebelumnya (t- 1), dibagi dengan kas yang diperoleh dari (dugunakan untuk) kegiatan operasiona sebelumnya (t- 1). Yang dimana rumusnya sebagai berikut : (Rahmawati, 2018)

AKO = Laba Akuntansi

Menurut Belkaoui (2014) laba akuntansi merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang berasak dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis. Laba akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini dihitung sebagai perubahan akuntansi yang diperoleh periode sekarang (t) dikurangi laba akuntansi yang diperoleh sebelumnya (t-1), dibagi laba akuntansi yang diperoleh periode sebelumnya (t-1). Yang dimana rumusnya sebagai berikut :

LAK =

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil Objek Penelitian

Penelitian memiliki hasil sampel sebanyak 36 perusahaan pada perusahaan manufaktur (sub sektor aneka industri) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI).

Periode tahun 2018- 2020.

Analisis Deskriptif

Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AKO 108 -22,6074 44,2091 ,0779 7,2929

LAK 108 -30,6007 52,5005 ,4429 6,7757

ReturnSaham 108 -,8653 ,7619 ,0006 ,3011

Valid N (listwise) 108

Sumber : Hasil olah data, 2022.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Berdasar tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa variabel perubahan arus kas operasi memiliki nilai minimum sebesar -22,6074% yang terjadi pada perusahaan KMI Wire &

Cable Tbk di tahun 2020, sedangkan nilai perubahan arus kas operasi tertinggi sebesar 44,2091% yang terjadi pada perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk di tahun 2020.

Selanjutnya diperoleh nilai rata-rata perubahan arus kas operasi pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 0,0779 yang artinya nilai arus kas operasi perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,0779%. Kemudian diperoleh nilai standar deviasi sebesar 7,2929. Dikarenakan nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-ratanya maka dapat dinyatakan tingginya perbedaan nilai arus kas operasi yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan nilai rata-rata menunjukkan perubahan nilai arus kas operasi selama tiga tahun mengalami peningkatan, diperoleh nilai rata-rata arus kas operasi tahun 2018 sebesar -0,7731 kemudian tahun 2019 sebesar 1,0428 dan terakhir tahun 2020 sebesar 0,4366. Dengan demikian, selama tiga tahun terakhir arus kas operasi perusahaan pada sektor Sektor Aneka Industri mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik pada Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa nilai perubahan laba akuntansi perusahaan selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar -30,6007% yang terjadi pada perusahaan PT Indomobil Sukses

(12)

International Tbk di tahun 2020, sedangkan nilai perubahan laba akuntansi tertitnggi sebesar 52,5005% yang terjadi pada perusahaan PT Sat Nusapersada Tbk di tahun 2020.

Selanjutnya diperoleh nilai rata-rata perubahan laba akuntansi sebesar 0,4429 dan memiliki nilai standar deviasi sebesar 6,7757. Standar deviasi menunjukkan besarnya nilai penyimpangan dari nilai rata-ratanya, dikarenakan nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-ratanya maka dapat dinyatakan tingginya perbedaan laba yang dihasilkan antar perusahaan dari kegiatan usahanya. Berdasarkan nilai rata-rata menunjukkan nilai perubahan laba akuntansi selama tiga tahun mengalami fluktuasi, diperoleh nilai rata-rata laba akuntansi tahun 2018 sebesar 1,0642 kemudian tahun 2019 sebesar 5,3337 dan terakhir tahun 2020 sebesar -1,6528. Dengan demikian, selama tiga tahun terakhir penggunaan laba yang dihasilkan oleh perusahaan sektor Sektor Aneka Industri cenderung berfluktuasi.

Dan kemudian pada variabel return saham diperoleh nilai minimum sebesar -0,8653% yang terjadi pada perusahaan PT Sat Nusapersada Tbk di tahun 2019, sedangkan nilai return saham tertinggi sebesar 0,7619% yang terjadi pada perusahaan PT Indospring Tbk di tahun 2018. Selanjutnya diperoleh nilai rata-rata return saham pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 0,0006. Kemudian diperoleh nilai standar deviasi sebesar 0,3011. Dikarenakan nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-ratanya maka dapat dinyatakan tingginya perbedaan return saham antar perusahaan Sektor Aneka Industri. Berdasarkan nilai rata- rata menunjukkan nilai return saham selama tiga tahun mengalami fluktuasi, diperoleh nilai rata-rata return saham tahun 2018 sebesar 0,2477 kemudian tahun 2019 sebesar 2,3848 dan terakhir tahun 2020 sebesar -0,0086. Dengan demikian, selama tiga tahun terakhir return saham perusahaan pada sektor Sektor Aneka Industri mengalami peningkatan dan penurunan.

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 108

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,27875767

Most Extreme Differences Absolute ,078

Positive ,055

Negative -,078

Kolmogorov-Smirnov Z ,812

Asymp. Sig. (2-tailed) ,525

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil olah data, 2022.

Berdasarkan Tabel 4.7 dibawah dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas menunjukkan asymp sig (2 tailed) sebesar 0,525 yang lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolonieritas

Nilai Variance Inflation Faktor (VIF)

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 AKO ,997 1,003

LAK ,997 1,003

a. Dependent Variable: ReturnSaham

Sumber : Hasil olah data, 2022.

(13)

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa tidak terdapat nilai VIF yang melebihi nilai 10 pada model regresi. Hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi problem multikolinieritas dalam model regresi tersebut.

Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,378a ,143 ,127 ,2814000 1,878

a. Predictors: (Constant), LAK, AKO b. Dependent Variable: ReturnSaham

Sumber : Hasil olah data, 2022.

Berdasarkan n sebesar 108 dan k = 2, maka diperoleh nilai du sebesar 1,7241 dan kemudian besarnya 4 - du = 4 – 1,7241 = 2,2759. Sesuai dngan tabel hasil perhitungan pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1,878 yang berada diantara nilai du dan 4 - du atau 1,7241 < 1,878 < 2,2759 yang artinya model regresi berganda tidak mengandung masalah autokorelasi.

Uji Heterokedastisitas

Hail Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,207 ,018 11,383 ,000

AKO ,000 ,002 ,013 ,132 ,895

LAK -,002 ,003 -,075 -,765 ,446

a. Dependent Variable: Abs_Resid

Sumber: Hasil olah data, 2022.

Dari tabel di atas diperoleh bahwa seluruh variabel bebas mempunyai nilai probabilitas yang lebih besar dari taraf signifikan 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,006 ,027 -,228 ,820

AKO ,008 ,004 ,190 2,100 ,038

LAK ,014 ,004 ,316 3,495 ,001

a. Dependent Variable: ReturnSaham

Sumber: Hasil olah data, 2022.

Dari Tabel 4.8 di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -0,006 + 0,008X1 + 0,014X2

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat dijelaksan mengenai hubungan antara variabel bebas dan variabel teriaktnya.

1. Nilai konstanta sebesar -0,006 menyatakan jika tidak ada variabel lain yang mempengaruhi return saham, maka angka - 0,006 tidak ada artinya.

2. Variabel arus kas operasi memiliki koefisien regresi sebesar 0,008, yang artinya jika arus kas operasi mengalami peningkatan satu satuan maka return saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,008 satuan.

(14)

3. Variabel laba akuntansi memiliki koefisien regresi sebesar 0,014, yang artinya jika laba akuntansi mengalami peningkatan satu satuan maka return saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,014 satuan.

Uji t

Pengujian hipotesisi ini menggunakan uji statistik t, yaitu pengujian yang menunjukkan pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Hasil uji t dapat ditunjukkan pada Tabel 4.8 diatas. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel arus kas operasi dan laba akuntansi secara parsial terhadap return saham pada perusahaan Sektor Aneka Industri. Berdasarkan dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Pengaruh arus kas operasi terhadap return saham

Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh nilai signifikansi t dari variabel arus kas operasi sebesar 0,038 dan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,008.

Dikarenakan nilai signifikan t lebih kecil dari 0,05 maka dinyatakan arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sehingga hipotesis pertama yang menyatakan arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham terbukti.

2. Pengaruh laba akuntansi terhadap return saham

Dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar  = 5%, diperoleh nilai signifikansi t pada laba akuntansi sebesar 0,001 dan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,014. Dikarenakan nilai signifikan t lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti pada variabel laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini menjelaskan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham terbukti.

PEMBAHASAN

Pengaruh arus kas operasi terhadap return saham

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh positif terhadap return saham dapat diterima. Pengaruh positif ini menunjukkan bahwa makin tingginya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas operasi berdampak pada tingginya tingkat return yang akan diterima oleh investor.

Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kas operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Sehingga adanya perubahan arus kas dari kegiatan operasi akan memberikan sinyal positif kepada investor, akibatnya investor akan membeli saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya meningkatkan return saham. Dan hasil penelitian ini sejalan dengan studi Triyono dan Jogiyanto (2000) yang menyimpulkan bahwa pemisahan total arus kas ke dalam tiga komponen arus kas, khususnya arus kas operasi, mempnyai hubungan yang signifikan terhadap harga saham. Demikian halnya dengan Utari (2006) yang menunjukkan adanya hubungan antara arus kas dari kegiatan operasi terhadap return saham. Makin tinggi arus kas dari aktivitas operasi saja perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan baik.

Pengaruh laba akuntansi terhadap return saham

Variabel laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sehingga hipotesis kedua yang menyatakan laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa makin tingginya laba yang dihasilkan oleh perusahaan akan menyebabkan pula tingginya return yang akan diterima oleh perusahaan. Hal ini sependapat dengan Vicki Oktavia (2008) yang mengatakan bahwa jika perusahaan memiliki kemampuan untuk meningkatkan laba, cenderung harga sahamnya juga akan meningkat. Maksudnya jika perusahaan memperoleh laba yang semakin

(15)

besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan deviden yang semakin besar dan akan berpengaruh secara positif terhadap return saham. Informasi laba akuntansi dalam laporan laba rugi memberikan peranan penting bagi investor untuk menanamkan modalnya pada suatu perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh perusahaan, semakin meningkat juga keinginan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Karena perusahaan yang memiliki laba yang besar akan mampu membayar deviden yang besar pula. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Widowati: 2013 dan Wulandari dan I Gusti Ayu, 2014 yang mengatakan bahwa laba akuntansi mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

a. Arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2018-2020.

b. Laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2018-2020.

SARAN

Saran yang dapat diberikan sejalan dengan hasil penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi calon investor untuk lebih memperhatikan faktor arus kas operasi dikarenakan terbukti memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempengaruhi return saham.

2. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pada perusahaan yang berbeda guna menambah variabilitas hasil penelitian, dikarenakan pada penelitian ini pengaruh dari arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap return saham hanya sebesar 8,9%.

DAFTAR PUSTAKA

Azis, M., Mintarti, S., Nadir, M. (2015). Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: DEEPUBLISH (Group Penerbit CV BUDI UTAMA ).

Belkaoni, Ahmed Riahi. (2012). Teori Akuntansi, Edisi Kelima. Salemba Empat: Jakarta.

Fahmi, Irham, (2011). Analisis Laporan Keuangan, Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. (2015). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haraphap, Sofian Syafri. (2018). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1- 10. Jakarta:

Rajawali Pers.

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Husnan, Squad. (2015). Dasar- dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Penerbit UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat

(16)

Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK No. 1 (2015). Tentang Laporan Keuanga. Edisi Revisi.

Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK No. 2 (2015). Tentang Laporan Keuanga. Edisi Revisi.

Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Jogiyanto, Hartono. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Sembilan Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto, Hartono. (2017). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Sembilan Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE UGM : Yogyakarta.

Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Martani, Dwi. dkk. (2015). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (ed. 2, buku 1).

Jakarta: Salemba Empat.

Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi yang diterima oleh Pemegang Saham.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 6, No. 2.

Samsul, Muhammad. (2015). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Edisi 2. Jakarta:

Erlangga.

Samsul, Muhammad. (2016). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Edisi 2. Jakarta:

Erlangga.

Skousen, Smith. (2015). Akuntansi Intermediate, Volume Komprehensif, Jilid 2, Edisi Sembilan, Erlangga, Jakarta.

Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta:

Erlangga.

Sugiyono, D. (2015) Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tandelilin, Eduardus, 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi 1.

Yogyakarta: Kanisuis

Tandelilin, Eduardus. (2017). Portofolio dan Investasi Teori. Edisi Pertama. Yogyakarta:

Kanisius

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.

BPFE. Yokyakarta.

www.idx.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penulisan ini adalah untuk menentukan return portofolio yang terdiri dari beberapa jenis saham menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) setelah dikenakan

a.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI-IS SMA Pertiwi 2 Padang. 4) Pengaruh Konsep Diri Terhadap

Penelitian yang berjudul kajian faktor-faktor penyebab perkawinan usia muda dan dampaknya terhadap kondisi sosial ekonomi di Desa Lebakwangi Kecamatan Pagedongan

Dari data hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap input dan output simulator, dalam keadaan diesel manual, diesel test dan diesel otomatis menunjukkan bahwa simulator ini

Sebagai kelanjutan dari mengembangkan radiobertanda bleomycin menggunakan berbagai radioisotop untuk terapi atau diagnostik [7,8], maka pada penelitian ini

Aspek sosial terkait dengan pengaruh pem bangunan infrastruktur bidang Cipta. Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan,

L7-filter is a packet classifier for the Linux kernel that doesn't look up port numbers or Layer 4 protocols, but instead looks at the data in an IP packet and does a regular

lingkungan  PT  Riau  Andalan  Pulp  And  Paper  (PT.  RAPP)  dan  PT  Intiguna  Primatama  (PT.  IP)  yang  mengatur  hak‐ hak  pekerja  yang  masih  berlaku