• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATAR BELAKANG KERJASAMA KUBA DAN TIMOR LESTE DALAM BIDANG KESEHATAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LATAR BELAKANG KERJASAMA KUBA DAN TIMOR LESTE DALAM BIDANG KESEHATAN SKRIPSI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

LATAR BELAKANG KERJASAMA KUBA DAN TIMOR LESTE DALAM BIDANG KESEHATAN

SKRIPSI

Oleh:

Odelia Auxiliadora Da Conceicao 151 080 049

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2013

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

NAMA MAHASISWA :ODELIA AUXILIADORA DA CONCEICAO

N.I.M :151080049

JUDUL SKRIPSI :LATAR BELAKANG KERJASAMA KUBA DAN TIMOR LESTE DALAM BIDANG KESEHATAN

Skripsi ini telah disetujui untuk di ujikan di jurusan Ilmu Hubungan Internasional Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 20 Februari 2013 Jam : 10.00 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi Ilmu Hubungan Internasional

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Dosen Pembimbing I Dosen pembimbing II

(Hikmatul Akbar, S.IP,M.Si) (Agussalim, SIP.,MSi.)

(3)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA MAHASISWA : ODELIA AUXILIADORA DA CONCEICAO N.I.M : 151080049

JUDUL SKRIPSI : LATAR BELAKANG KERJASAMA KUBA DAN TIMOR LESTE DALAM BIDANG KESEHATAN

Skripsi ini telah diujikan dan dipertahankan di depan Tim penguji jurusan Ilmu Hubungan Internasional Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 20 Februari 2013 Jam : 10.00 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi Ilmu Hubungan Internasional Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

TIM PENGUJI

Hikmatul Akbar, S.IP,M.Si Agussalim, SIP.,MSi.

(Ketua) (Anggota)

Anik Yuniarti, S.IP,M.Hum Dra. Harmiyati, M.Si (Anggota) (Anggota)

(4)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Alasan pemilihan Judul ... 1

B.Latar Belakang Masalah ... 4

C.Rumusan Masalah ... 14

D.Kerangka Dasar Pemikiran ... 14

E.Hipotesa ... 22

F.Metode Penelitian ... 23

G.Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 24

H.Jangkauan Penelitian ... 25

I.Sistematika Penulisan ... 25

BAB II KERJASAMA KUBA DAN TIMOR LESTE DALAM BIDANG KESEHATAN ... 26

A.KERJASAMA ANTARA TIMOR LESTE DAN KUBA ... 26

1.Pembukaan Hubungan Diplomatik Timor Leste Dan Kuba ... 27

2.Kerjasama Politik Dan Ekonomi ... 29

2.1. Kerjasama politik ... 29

2.2. Kerjasama Ekonomi ... 29

3.Kerjasama Dalam Bidang Kesehatan ... 30

(5)

BAB III KERJASAMA TIMOR LESTE

DAN KUBA DALAM BIDANG KESEHATAN KARENA KESAMAAN KEBIJAKAN IDEOLOGI DALAM BIDANG SOSIALIS DAN

DEMOKRAT ... 44

A. Kesamaan Idelogi Sosial Demokrat ... 45

1. Ideologi Timor Leste ... 47

2. Ideologi Kuba ... 49

3. Analisa Kesamaan Ideologi Timor Leste Dan Kuba ... 51

B. Arah Kebijakan Partai Fretelin Di Tiomr Leste ... 53

1. Arah Kebijakan Partai Komunis Kuba(PKK) ... 55

2. Analisa Relevansi Ideologi Dan Kebijakan Timor Leste Dan Kuba ... 59

BAB IV KERJASAMA KUBA DAN TIMOR LESTE DALAM BIDANG KESEHATAN KARENA ADANYA KESAMAAN WARISAN BUDAYA PORTUGIS DAN SPANYOL ... 65

A. Warisan Budaya Portugis Dan Spanyol. ... 67

1. Warisan Budaya Portugis Di Timor Leste ... 69

2.. Warisan Budaya Spanyol Di Kuba ... 73

3. Budaya Portugis Dan Spanyol Sebagai Budaya Latin ... 80

(6)

4. Budaya Dan Kerjasama Kesehatan ... 83

BAB V KESIMPULAN ... 86

Daftar Pustaka

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Dokter Kuba Yang Tersebar Ke

Seluruh Distrik Di Timor Leste ... 32

Tabel 2 : Mahasiswa Kedokteran di Kuba ... 37

Tabel 3 : Mahasiswa Kedokteran Timor Leste di

Kuba Tahun Ajaran 2007/2008 ... 40

(8)

Abstrak

Di ajukan sebagai tugas akhir oleh Odelia Auxiliadora Da Conceicao Nim 151080049 Mahasiswa S1 pada fakultas Ilmu Sosial dan ilmu politik (Fisip) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jln Babarsar,II Tambakbayan. Telp:

0274485268 Yogyakarta .Dengan Judul Latar Belakang Kerja Sama Kuba dan Timor Leste Dalam Bidang Kesehatan, Dosen

pembimbing I : Hikmatul Akbar,S.IP.,M.Si dan Dosen Pembimbing II Agussalim, S.IP.,M.Si

Timor Leste untuk mengadakan kerjasama dengan Kuba dalam bidang kesehatan di sebabakan karena minimnya sumber daya manusia di bidang kesehatan dan minimnya tenaga medis di Timor Leste, sehingga Kuba dengan Timor Leste melalukan hubungan kerjasama dibidang kesehatan agar dapat memfasilitasi masyarakat di Timor Leste Dari kesamaan ideologi tersebut, maka pemerintah Kuba melakukan hubungan kerjasama dengan Timor Leste di bawah rezim perdana Menteri Mari Alkatiri pada kesempatan itulah Kuba mengirimkan ratusan dokter guna mamfasilitasi masyarakat Timor Leste, baik di kota maupun di pelosok-pelosok desa dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis, kebijakan partai Fretilin di Timor Leste kebijakan ekonomi yang menyangkut

(9)

pembangunan pertanian dan perikanan, kerjasama, tuna aksara (buta huruf), pariwisata, kekayaan alam dan investasi asing.

Pada umumnya kerjasama antara negara memiliki kepentingan tersendiri.

Dalam konteks politik, Timor Leste mengkampanyekan demokrasi dan mempengaruhi kuba untuk menjadi negara demokrasi, atau Kuba ingin mempengaruhi Timor Leste agar menjadi negara sosialis. Pemerintah Timor Leste berharap bahwa kerjasama ini akan memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi Timor Leste saat ini, dan menciptakan keuntungan untuk jangka panjang. Kuba juga mengambil peran penting pada proses pemberantasan buta huruf, dan Timor Leste berharap untuk dapat melihat lebih mendalam tentang potensi kerjasama ini di masa depan.

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Berikut ini akan di jelaskan beberapa alasan penulis mengambil judul latar belakang kerjasama Kuba dan Timor Leste dalam bidang kesehatan.

Alasan pertama karena sangat berkaitan dengan ilmu hubungan internasional. Alasan lain isu ini menarik, karena dalam hubungan kerjasama Timor Leste dan Kuba dalam bidang kesehatan, Timor Leste masih memerlukan bantuan dari negara lain. Hal ini disebabkan minimnya sumber daya manusia di bidang kesehatan. Untuk itu perlu adanya kerjasama kedua negara tersebut.

Alasan kedua karena hubungan kerjasama yang dilakukan pemerintah Timor Leste dengan pemerintah Kuba berbeda dengan kerjasama bilateral negara lain karena dalam kerjasama ini Kuba memberikan bantuan berupa dukungan tenaga manusia (tenaga medis), bukan bantuan material atau keuangan.

Alasan ketiga Aspek yang mendorong Timor Leste melakukan kerjasama dengan Kuba dikarenakan Kuba merupakan salah satu negara berkembang yang cukup maju dalam bidang kesehatan. Kuba memiliki 41.000 tenaga medis

(11)

2

yang tersebar di 103 negara di seluruh dunia. Sistem pendidikan Kuba relatif lebih maju dibandingkan beberapa negara berkembang lainnya, khususnya di bidang kedokteran. Untuk memenuhi kekurangan tenaga medis di Timor Leste, maka program beasiswa yang diberikan pemerintah Kuba kepada pelajar Timor Leste cukup besar dibandingkan dengan negara-negara lain. jumlah mahasiswa yang mendaftarkan beasiswa untuk belajar ilmu kedokteran di Kuba hampir mencapai 100 orang, tetapi pemberian beasiswa ini dilakukan secara bertahap sampai pada jumlah yang disepakati.1

Namun Peluang beasiswa bagi pelajar Timor Leste yang ditawarkan oleh pemerintah Kuba selama ini belum maksimal dimanfaatkan. Disamping itu juga Kuba akan membantu Timor Leste dalam kampanye pemberantasan buta huruf dan pengembangan pendidikan dasar karena Timor Leste baru menjadi negara merdeka setelah genap sepuluh tahun, artinya masih banyak hal yang harus dibenahi serta ditingkatkan pembangunan di berbagai sektor agar kestabilan politik ekonomi dan sosial dapat tercapai.

Hal yang menarik dari kerjasama Kuba dan Timor Leste dilihat dari apa yang telah disumbangkan oleh para tenaga

1“Sejarah Timor Leste”,dalam http:

//www.laohamutuk/Bulletin/2002/oct/lhbv3n7BI, diakses tanggal 25 Juni 2012.

(12)

3

medis Kuba kepada Timor Leste, tenaga medis Kuba yang dikontrak oleh pemerintahan Timor Leste telah memberikan kontribusi yang begitu besar yakni solidaritas para dokter Kuba datang ke Timor Leste secara sukarela untuk memberikan pelayanan medis kepada masyarakat Timor Leste. Tenaga medis yang membantu masyarakat Timor Leste di datangkan dari negara Kuba tanpa syarat dan perjanjian dari Timor Leste karena Kuba memberikan bantuan dikategorikan sebagai bantuan kemanusiaan meskipun berupa tenaga manusia (tenaga medis). Sehingga dukungan mereka kepada negara-negara lain pun hampir sama dengan Timor Leste, hal ini menunjukan suatu semangat solidaritas dari masyarakat internasional, salah satunya dari negara Kuba.

Kuba memberikan kontribusi mereka demi pelayanan kemanusiaan, pendidikan, dan kesehatan. Dalam Pelayanan kesehatan yang di berikan Kuba berbasis pada keluarga dan komunitas, para tenaga medis tersebut selain memberikan perawatan, juga mendidik masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan melakukan tindakan-tindakan dalam pencegahan terhadapa segala penyakit.2 Merujuk pada masalah tersebut maka penulis memeberi judul pada kajian skripsi ini dengan

2 Zacky,Anwar, Makarim,dkk,hari-hari Terakhir Timor Timur: Sebuah Kesaksian, Sportif Media Informasindo, Jakarta, 2003, hal 12.

(13)

4

“Latar Belakang Kerjasama Kuba Dan Timor Leste Dalam Bidang Kesehatan”

B. Latar Belakang Masalah

Setelah Timor Leste melepaskan diri dari Indonesia pada tahun 1999, melalui jajah pendapat

yang

diumumkan oleh dewan keamanan Perserikantan Bangsa-Bangsa (PBB), hampir 70 persen, infrastruktur yang hancur seperti:

rumah sakit, sekolah, listrik, sistem irigrasi, listrik dan gedung-gedung pemerintah yang tidak daapat di gunakan lagi. Memasuki tahun 2000, rakyat Timor Leste mulai bangkit dan menata kembali hidup mereka dari keterpurukan setelah mengalami masa sulit selama paska kemerdekaannya.

Timor Leste mulai membenahi diri dan mulai menata kembali pemerintahan yang baru, serta memperbaiki pembangunan infrastruktur yakni pendidikan, rumah sakit, pembangkit listrik, rumah ibadah serta gedung- gedung pemerintahan secara bertahap dibangun kembali, namun dapat mengembalikan sedikit perubahan setelah mengalami kondisi yang terburuk.

Secara yuridis, Timor Leste memang belum sebagai suatu negara karena pemerintahannya masih dikendalikan

(14)

5

oleh pemerintah transisi PBB di Timor Leste United Nations Transitional Mission In East Timor (UNTAET) yang dikepalai oleh Sergio Vierre de Mello. Namun secara de facto Timor Leste sudah merupakan suatu negara yang baru, karena terpisah dari NKRI dan sudah mempunyai hak dan kewajiban sebagai masyarakat internasional. Di sisi lain, Timor Leste sudah memiliki rakyat, wilayah, dan pengakuan dari masyarakat Internasional sedangkan untuk pemerintahannya saat itu masih di bawah kendali PBB yaitu United Nations Transitional Mission In East Timor (UNTAET).

Timor Leste memasuki babak baru sebagai sebuak negara yang merdeka dan berdaulat di era milenium.

Setelah di bawah naungan United Nations Transitional Mission In East Timor(UNTAET), pada tanggal 20 Mei 2002 bendera nasional Timor Leste berkibar. Dalam upacara tengah malam UNTAET menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru Timor Leste dan mengambil sumpah presiden pertama Timor Leste Jose Alexandre Kay Rala Xanana Gusmao. Jabatan tersebut diperoleh Xanana Gusmao melalui pemilihan umum presiden yang dimenangkan olehnya.

Dalam mengembangkan masyarakat yang bersatu dan bersahabat, maka majelis konstitusi melalui sidang

(15)

6

paripurna pertama pada tanggal 22 Maret 2002, mengesahkan dan menetapkan undang-undang dasar Republik Demokratis Timor Leste. Pada masa inilah Timor leste memulai membentuk pemerintahannya sendiri yang di sahkan PBB pada tanggal 20 Mei tahun 2002, serta di tetapkan sebagai hari kemerdekaan Timor Leste yang di akui oleh seluruh dunia.3

Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian Timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan engklave Oecusse-Ambeno di Timor Barat. Ketika Timor Leste menjadi anggota PBB, Timor Leste memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor-Leste" sebagai nama resmi negara.4

Setelah Timor Leste menjadi negara merdeka, masih banyak hal yang harus dibenahi guna meningkatkan pembangunan di berbagai aspek sehingga kestabilan politik, ekonomi, dan sosial dapat bisa tercapai.

Setelah menjalankan roda pemerintahan sendiri, Timor Leste masih menghadapi banyak masalah di dalam

3 “Dinamika Politik Timor Leste dibawah Xanana Gusmao”, dalam http:// Liputan6.com, diakses 30 Juni 2012.

4Ibid, hal 3.

(16)

7

negeri seperti masalah domestik di antaranya, kemajuan- kemajuan yang harus dicapai selama repelita(sistem pemerintahan)II yang akan ditempuh pada masa pemerintahan yang pertama. Akan tetapi, Timor Leste di sebagian sektor pembangunan telah membawa masyarakat ke arah kesejahteraan yang lebih meningkat bila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.5

Namun demikian dalam repelita II masih akan menghadapi banyak masalah yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah Timor Leste, diantaranya sumber daya manusia yang minim serta fasilitas pendidikan yang belum memadai dan tidak adanya penanganan yang sungguh- sungguh di bidang pendidikan yang merupakan sektor strategis dalam rangka meningkatkan mutu pengetahuan masyarakat Timor Leste.6 Dengan demikian peranan politik Timor Leste untuk melakukan hubungan kerjasama dengan berbagai negara di dunia, dengan tujuan bahwa sebagai negara yang baru merdeka sangat membutuhkan hubungan diplomasi dengan negara lain untuk mendukung

5 Tia Mboeik, “Pembangunan Ekonomi dan Sosial di Timor Leste Peranan Masyarakat Sipil dan Serikat Pekerja”, FES, Jakarta, Vol.

12, No. 5, April 2008.

6“Hubungan Internasional", dalam http:

//www.laohamutuk/Bulletin/2002/oct/lhbv3n7BI, diakses tanggal 17 Agustus 2012.

(17)

8

pembangunan di negara Timor Leste, masalah yang di hadapi salah satunya di bidang kesehatan, kekurangan gizi merupakan penyebab utama dari rendahnya tingkat kesehatan. Sedangkan penyakit-penyakit malaria dan saluran pernapasan merupakan salah satu penyakit yang penderitanya masih terbilang banyak di Timor Leste.7

Hal inilah yang mendorong Timor leste melaukan kerjasama dengan negara lain untuk mengatasi semua permasalah yang ada di Timor leste khususnya di bidang kesehatan, untuk mengoptimalkan pelayanan kesehtan di Timor Leste, pada tahun 2002 pemerintah merekrut dokter-dokter ahli dari negara-negara lain seperti:

Cina, Singapur, Filipina, Australia, di tunjukan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Timor leste. Maka pemerintah Timor Leste melakukan hubungan kerjasama dengan negara-negara lain di dunia salah satunya Kuba.8

Pembukaan hubungan diplomatik antara Timor Leste dan Kuba diawali dengan pertemuan antara Presiden Timor Leste Xanana Gusmao dengan Presiden Kuba Fidel Castro pada tanggal 6 Februari 2003 dalam KTT Non-Blok di Kuala

7 Joao Mariano de Sousa Saldanha,The Political Economy of East Timor Development, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1994, hal 28.

8 Ibid

(18)

9

Lumpur, Malaysia yang menghasilkan tiga (3) kesepakatan, yaitu9:

1. Pemerintah Kuba akan mengirimkan para dokter ke Timor Leste.

2. Mahasiswa dari Timor Leste akan dikirim ke Kuba untuk belajar ilmu kedokteran.

3. Kuba akan membantu Timor Leste dalam kampanye pemberantasan buta huruf dan pengembangan pendidikan dasar.

Membuka hubungan kerjasama Timor Leste dengan Kuba, dilakukan oleh Presiden Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao dan Presiden Kuba Fidel Castro. Kerjasama kedua negara terkait diberbagai bidang antara lain, kesehatan, pendidikan, energi, pertanian, dan pertambangan, merupakan bidang utama kerjasama antara Kuba dan Timor Leste.10

Kerjasama pemerintah Timor Leste dengan pemerintah Kuba berbeda dengan kerjasama bilateral yang dilakukan Timor Leste dengan negara lain, karena dalam kerjasama kedua negara dilakukan dalam bentuk dukungan tenaga manusia, bukan

9 “Kerjasama Kuba dan Timor Leste di Bidang Kesehatan,” dalam http://www.laohamutuk.org, diakses tanggal 17 Februari 2012.

10Ibid

(19)

10

bantuan material atau keuangan serta dilihat dari berbagai kesamaan dalam kebijakan ideologi antara kedua negara.11

12Disamping itu pemerintah Kuba juga bersedia menerima ratusan mahasiswa Timor Leste untuk belajar di bidang kedokteran di Kuba secara gratis, selain itu Kuba mengirimkan tenaga medis ke Timor Leste. Kuba juga membuka fakultas kedokteran di Universitas Nasional Timor Leste. Sistem pendidikan yang diterapkan Kuba relatif lebih maju dibandingkan beberapa negara berkembang lainnya, khususnya pada jurusan kedokteran.

Untuk memenuhi kekurangan tenaga dokter di Timor Leste, maka program beasiswa yang diberikan pemerintah Kuba kepada pelajar Timor Leste selama ini dapat diperluas dengan pemberian beasiswa untuk jurusan kedokteran.

Menindaklanjuti kesepakatan ini, Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan Timor Leste mulai menerapkan kerjasama dengan pemerintah Kuba. Pada tahun 2004, Menteri Luar Negeri José Ramos Horta melakukan kunjungan resmi ke Kuba. Hasil dari kunjungan tersebut adalah pemerintah Kuba

11“Scholarships for East Timorese Students in Indonesia, United Nations Development Programme, Newsfront – UNDP’s Daily News Feature”, dalam

http://www.undp.org/dpa/frontpageachive/2001/march/26mar01, diakses pada 05 September 2012.

12Ibid

(20)

11

mengirimkan 16 orang dokter ke Timor Leste yang ditempatkan di enam distrik (kabupaten), yaitu Dili, Manatuto, Aileu, Ermera, Liquisa dan Manufahi. Timor Leste juga mengirimkan 20 orang mahasiswa untuk belajar ilmu kedokteran di Kuba.13

Pada bulan Juli 2005, Perdana Menteri Mari Alkatiri mengunjungi Kuba untuk membicarakan lebih mendalam mengenai kerjasama antara kedua negara. Setelah pertemuan tersebut, pemerintah Timor Leste mengirimkan lagi 270 orang siswa ke Kuba untuk belajar ilmu kedokteran di Kuba.

Kuba memiliki salah satu sistem pelayanan kesehatan terbaik, dan mempunyai 281 rumah sakit, 442 klinik, dan 20.000 pusat kesehatan keluarga. Setiap dokter bertanggung jawab untuk 167 orang. Harapan hidup mencapai umur 77 tahun, seperti di Amerika Latin secara umum harapan hidup hanya mencapai 68 tahun.14

Kuba memberikan dukungannya kepada negara-negara, salah satunya Timor Leste karena mereka memiliki sangat banyak tenaga medis terlatih. Kuba membantu secara sukarela karena dukungan yang kuat pada kemanusiaan,

13 “Hubungan Internasional", dalam http:

//www.laohamutuk/Bulletin/2002/oct/lhbv3n7BI, diakses 25 Juni 2012.

14Ibid

(21)

12

internasionalisme, dan solidaritas.15 Kuba merupakan salah satu negara berkembang yang cukup maju dalam bidang kesehatan. Kuba memiliki 41.000 orang tenaga medis tersebar di 103 negara di seluruh dunia.16

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahanya sebagai berikut:

Apa latar belakang kerjasama Kuba dan Timor Leste dalam bidang kesehatan?

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran yang digunakan oleh penulis untuk memebahas permasalahan ini, maka penulis mencoba mengunakan teori primordialisme.

Tokoh yang menguraikan fenomena primordialisme menurut Rachel Beatty di dalam konteks dunia aktual adalah Isaacs.17 Menurut Isaacs, di dalam lingkungan kontemporer (yang dikenal dengan kondisi paska-

15Ibid.

16Ibid , hal 10.

17“Primordialisme” dalam http://uphilunyue. Teori ekstrimisme- dan-primordialisme.html#ixzz2NQEuBeXU/ diakses 28 desenber 2012

(22)

13

imperial, paska-kolonial atau pun paska-ideologi), tatanan dunia telah membentuk situasi sosial yang interdependen dan meng-global. Ketika sistem tengah menguniversalisasi di dalam politik, ilmu pengetahuan, tehnologi, sumber daya dan komunikasi, komunitas masyarakat kemudian memfragmentasi ke dalam unit-unit yang semakin kecil. Hal ini menurutnya adalah suatu tantangan masa depan di saat manusia semakin kurang mampu untuk hidup secara terpisah. Situasi meng-global kiranya akan membuyarkan identitas suatu kelompok. Oleh karenanya perlu suatu konsep yang lebih manusiawi, yang dapat menguraikan tentang perbedaan dan keterpilahan sistem “kita-mereka” tanpa perlu menjadi statis di dalam perubahan-perubahan situasi yang ada. Dari gambaran ini, hal positif yang dapat diambil adalah Primordialisme merekatkan kesatuan suku dengan landasan elemen-elemen dasar tadi yang selalu dikomunikasikan bersama. Namun, menurut Beatty, Isaacs telah mengabaikan keterkaitan antara kesukuan dengan pengalaman sosial anggota-anggotanya, di mana para anggota ini juga mengalami transformasi partikular dari aktualitas perubahan yang ada.

Defenisi primordialisme paham atau ide dari anggota masyarakat yang mempunyai kecenderungan untuk

(23)

14

berkelompok sehingga terbentuklah suku-suku bangsa.18 Pengelompokan itu tidak hanya pembentukan suku bangsa saja, tetapi juga di bidang lain, misalnya pengelompokan berdasarkan idiologi agama dan kepercayaan. Primordialisme oleh sosiologi digunakan untuk menggambarkan adanya ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang di bawah sejak awal kelahiran seperti suku bangsa, daerah kelahiran, ikatan klan, dan agama. Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang diperolehnya melalui [sosialisasi] akan berperan dalam membentuk sikap primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau kelompok memiliki sikap ''etnosentrisme'', yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain.

Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena [nilai sosial|nilai-nilai] yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging (''internalized value'') dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan bila nilai itu

18 Ibid,

(24)

15

sangat menguntungkan bagi dirinya. Terdapat 2 jenis etnosentris yaitu:

1. etnosentris infleksibel yakni suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain,

2. Etnosentris fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tetapi juga sudut pandang budaya lain.

Tidak selamanya primordial merupakan tindakan salah.

Akan tetapi bisa disaja dinilai sebagai sesuatu yang mesti dipertahankan. Dalam sudut pandang ajaran (ritual) misalnya. Perilaku primordialisne merupakan unsur terpenting, saat memberlakukan ajaran intinya.

Salah satu cara untuk mempertahankan budaya yang ada di Timor Leste adalah dengan sikap Primordialisme yang tidak berlebihan. Manusia pasti memiliki sikap primordialisme, baik secara berlebihan maupun tidak. Primordialisme adalah sebuah pandangan atau sikap yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat- istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Primordialisme yang berlebihan tentunya akan dapat merusak keutuhan bangsa

(25)

16

yaitu akan membawa nilai-nilai kelompoknya dan akan menganggap budaya orang lain lebih rendah.

Faktor-faktor terjadinya primordialisme

Salah satu konsekuensi dari kenyataan adanya kemajemukan masyarakat atau diferensiasi sosial adalah terjadinya primordialisme, yaitu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu, seperti suku bangsa, ras, dan agama.

Primordialisme dapat terjadi karena faktor-faktor berikut.

a. Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial.

b. Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial dari ancaman luar.

c. Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai keagamaan dan pandangan hidup.

Unsur-unsur primordial adalah:

“Unsur-unsur sosial budaya yang lahir dari yang

“dianggap ada” dalam kehidupan sosial. Sebagian besar dari hubungan langsung dan hubungan keluarga, tetapi juga meliputi keanggotaan dalam lingkungan keagamaan tertentu, bahasa tertentu atau dialek tertentu serta kebiasaan-kebiasaan sosial tertentu. Persamaan-

(26)

17

persamaan hubungan darah, ucapan atau bahasa, kebiasaan, dan sebagainya memiliki kekuatan yang meyakinkan”.

Unsur-unsur primordial yang mencakup kekerabatan, agama, dan bahasa merupakan penanda identitas masyarakat dan kebudayaan Timor Leste. Kekerabatan dalam kehidupan orang Timor Leste tidak selalu dapat dimaknai sebagai cerminan dari sikap eksklusivitas orang Timor Leste. Sebaliknya, justru ikatan kekerabatan dapat membentuk “kekerabatn semu” (pseudo kinship) yang disebut dengan ungkapan oreng daddi taretan. Ini merupakan salah satu modal budaya untuk membangun dan mengembangkan interaksi sosial dengan kelompok etnik lain. Dikaitkan dengan latar belakang kerjasama Kuba dan Timor Leste dalam bidang kesehatan karena adanya kebijakan ideologi sosial demokrat dan kesamaan warisaan budaya Portugis dan Spanyol, karena Timor Leste merupakan negara bekas jajahan Portugis, dan Kuba merupakan negara bekas jajahan Spanyol.

E. Hipotesa

Melalui pendekatan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesa bahwa latar belakang

(27)

18

kerjasama Kuba dan Timor Leste dalam bidang keshatan adalah:

Kerjasama Timor Leste dan Kuba mempunyai kesamaan kebijakan ideologi dalam bidang sosial demokrat. Dan adanya kesamaan warisaan budaya Portugis dan Spanyol, karena Timor Leste merupakan negara bekas jajahan Portugis, dan Kuba juga merupakan negara bekas jajahan Spanyol.

F. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini adalah metode penelitian analisis kualiatitif. Metode penelitian analisis kualitatif digunakan untuk menemukan adanya hubungan anatara variabel yang ada, memahami dan menginterpretasikan hubungan dari variabel-variabel tersebut sehingga akhirnya dapat memberikan pembuktian terhadap hipotesa dan dapat ditarik satu kesimpulan.19

Dalam penulisan skripsi ini penulis menemukan dan meneliti fata-data yang relevan dengan menggunakan langkah-langkah yakni: pertama, mengumpulkan data dan informasi dari bahan kepustakaan (library research) dan

19 “ Objek dan metode penelitian”, dalam http:// www.

Damandiri.or.id/file.pdf, diakses tanggal Agustus 2012.

(28)

19

bahan bacaan yang dikumpulkan (collecting data), serta data yang diperoleh dari buku-buku dalam bidang yang sesuai dengan judul skripsi, majalah, surat kabar yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis dan juga sumber dari internet.

Kedua data dan informasi yang telah terkumpul dipilih untuk kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenis dan karakteristiknya (data classification), dan data serta informasi yang jenis dan karakteristiknya sama akan dijadikan kesimpulan data empiris dengan rangkaian deduktif yang menjadi jawaban (generalisasi umum) bagi setiap pertanyaan dalam penelitian ini.

G.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penulis ini secara teoritis dapat digunakan untuk mendeskripsikan beberapa konsep maupun teori yang mendasari penulisan dan pembahasan permasalahan di atas untuk mengetahui apa saja yang ada dalam peningkatan kerjasama Kuba dan Timor Leste dalam bidang kesehatan.

(29)

20 H.Jangkauan Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis membatasi jangkauan penelitian dari Tahun 2003 yang diawali dengan kesepakatan kerjasama antara Timor Leste dan Kuba dalam bidang kesehatan dan sampai Tahun 2012 karena mahasiswa Timor Leste yang belajar di Kuba berakhir pada Tahun 2012.

(30)

21 I. Sistematika Penulisan BAB I. pendahuluan

Berisi Alasan Pemilihan Judul Skripsi, Tujuan Penulisan Skripsi, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesa, Metode Penelitian, Dan Sistematika Penulisan.

BAB II. Kerjasama Kuba Dan Timor Leste Dalam Bidang Kesehatan.

BAB III. Kerjasama Timor Leste Dan Kuba Dalam Bidang Kesehatan Karena Kesamaan Kebijakan Ideologi Dalam Bidang Sosial Dan Demokrat.

BAB IV. Kerjasama Kuba Dan Timor Leste Dalam Bidang Kesehatan Karena Adanya Kesamaan Warisaan Budaya Portugis Dan Spanyol.

BAB V. Kesimpulan

berisi mengenai kesimpulan yang menjawab hipotesa yang telah dikemukakan oleh penulis pada bab I.

(31)

26 BAB II

KERJASAMA KUBA DAN TIMOR LESTE DALAM BIDANG KESEHATAN.

Setiap negara tentu memiliki kelebihan, kekurangan dan

kepentingan yang berbeda. hal inilah yang mendorong dilakukannya hubungan dan kerjasama oleh Kuba dan Timor Leste.

kerjasama antar bangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan saling menguntungkan. kerjasama internasional antara lain bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara; menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan perdamaian dunia menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.

A. KERJASAMA ANTARA TIMOR LESTE DAN KUBA

Hubungan kerjasama yang dilakukan oleh Presiden Republik Demokratik Timor Leste dan Presiden Kuba Fidel Castro antara lain terkait kerjasama kedua negara di berbagai bidang kesehatan, pendidikan, energi, pertanian, dan pertambangan merupakan bidang utama kerjasama antara Kuba dan Timor Leste.

Sistem pendidikan Kuba relatif lebih maju dibandingkan beberapa negara berkembang lainnya, khususnya pada jurusan kedokteran. Untuk memenuhi kekurangan tenaga dokter di Timor Leste, maka program beasiswa yang diberikan pemerintah Kuba kepada pelajar Timor Leste selama ini dapat diperluas dengan pemberian beasiswa untuk jurusan kedokteran.

(32)

27

Peluang beasiswa bagi pelajar Timor Leste yang ditawarkan oleh pemerintah Kuba selama ini belum maksimal dimanfaatkan. Di samping itu juga Kuba akan membantu Timor Leste dalam kampanye memberantas buta huruf dan pengembangan pendidikan dasar karena Timor Leste baru menjadi negara merdeka genap sepuluh tahun, artinya masih banyak hal yang harus dibenahi dulu serta meningkatkan pembangunan di berbagai aspek supaya kestabilan politik ekonomi dan sosial bisa tercapai, apabila keadaan nasional Timor Leste sudah kondusif maka, Timor Leste bisa berusaha untuk bisa setara dengan negara-negara tetangganya dahulu dengan jalan meningkatkan hubungan kerjasama bilateral maupun multilaretal yang baik.

1. Pembukaan Hubungan Diplomatik Timor Leste Dan Kuba.

Pembukaan hubungan diplomatik antara Timor Leste dan Kuba diawali dengan pertemuan antara Presiden Timor Leste Xanana Gusmao dengan Fidel Castro pada tanggal 6 Februari 2003 dalam KTT Non-Blok diKuala Lumpur, Malaysia yang menghasilkan tiga (3) kesepakatan sebagai berikut;

a. Pemerintah Kuba akan mengirimkan para dokter ke Timor Leste.

b. Mahasiswa dari Timor Leste akan dikirim ke Kuba untuk belajar ilmu kedokteran.

c. Kuba akan membantu Timor Leste dalam kampanye memberantas buta huruf dan pengembangan pendidikan dasar.

(33)

28

Menindaklanjuti kesepakatan ini, menteri kesehatan dan menteri pendidikan Timor Leste mulai menerapkan kerjasama dengan pemerintah Kuba. Pada tahun 2004, Menteri Luar Negeri José Ramos Horta, melakukan kunjungan resmi ke Kuba. hasil dari kunjungan tersebut adalah pemerintah Kuba mengirimkan 16 orang dokter ke Timor Leste yang ditempatkan di enam distrik, yaitu Dili, Manatuto, Aileu, Ermera, Liquisa dan Manufahi. Timor Leste juga mengirimkan 20 orang mahasiswa untuk belajar ilmu kedokteran di Kuba.1

Pada bulan Juli 2005, perdana Menteri Mari Alkatiri mengunjungi ke Kuba untuk membicarakan lebih mendalam mengenai kerjasama antara kedua negara. Setelah pertemuan tersebut, pemerintah Timor Leste mengirimkan lagi 270 orang siswa ke Kuba untuk belajar ilmu kedokteran di Kuba.

2. Kerjasama Politik Dan Ekonomi 2.1. Kerjasama politik

Hubungan bilateral antara negara Timor Leste dan Kubahingga saat ini telah berlangsung dengan sangat baik, tidak saja pada tingkat pemimpin dan pejabat negara namun juga pada tataran masyarakat pada umumnya. Berbagai kerjasama di berbagai bidang,

1 “Kuba dan Timor Leste di Bidang Kesehatan”, dalam http://www.laohamutuk.org, diakses tanggal 5 Juni 2012.

(34)

29

pertemuan dan kegiatan saling kunjung telah mencerminkan kedekatan hubungan tersebut.

2.2. Kerjasama Ekonomi

Timor Leste mengharapkan bisa megeksploitasi minyak bumi di celah Timor(Timor Gap), namun sepertinya sulit untuk mendapatkan pendapatan devisa yang besar dicelah Timor karena Australia telah mengimingimingi Timor Leste dengan pengelolaanya dan Australia mendapatkan hasil eksploitasinya sebesar 80 persen dan sisanya diberikan ke Timor Leste.

Australia juga telah menghalang-halangi Timor Leste untuk dapat menguasai celah Timor secara penuh, dengan cara menunda penyelesaian perbatasan kedua negara dengan pendapatan minyak bumi Timor Leste yang tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan domestik dan meningkatkan sumberdaya manusia (kesehatan) oleh karena itu pemerintah Timor Leste mengambil langkah untuk melakukan hubungan kerjasama dengan Kuba, dan sebaliknya Kuba juga mau melakukan hubungan kerjasama dengan Timor Leste dengan memberi bantuan kepada pemerintah Timor Leste berupa tenaga medis, dan Kuba menerima mahasiswa Timor Leste untuk sekolah di Kuba. disektor kesehatan.2

walaupun telah merdeka, Timor Leste masih sangat tergantung dengan pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari sembako sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama melalui provinsi nusa

2 Ibid

(35)

30

tenggara Timur. Australia pernah mencoba menguasai distribusi barang-barang kebutuhan sehari-hari tapi gagal karena terlalu mahal dan kurang dikenal rakyat Timor Leste. Selain amat tergantung secara politik kepada mantan penjajah Portugal, Timor Leste mengadopsi mata uang dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang mengakibatkan daya beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih menjadi provinsi Indonesia.

Kerjasama ekonomi Kuba dan kepentingan Kuba dalam membantu kondisi ekonomi di negara-negara lain seperti Timor Leste,melalui tenaga medis adalah wujud solidaritas Kuba sebagai negara yang memiliki kesuksesan di berbagai bidang, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan.

3.Kerjasama Dalam Bidang Kesehatan.

Pemerintah Timor Leste memilih untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah Kuba karena Kuba memiliki salah satu sistem pelayanan kesehatan terbaik, dan mempunyai 281 rumah sakit, 442 klinik, dan 20.000 pusat kesehatan keluarga. Setiap dokter bertanggung jawab untuk 167 orang. Harapan hidup mencapai umur 77 tahun, sementara di Amerika Latin secara umum harapan hidup hanya mencapai 68 tahun.3

Kuba memberikan dukungannya kepada negara lain karena mereka memiliki sangat banyak tenaga medis terlatih. Kuba

3Ibid,hal. 31

(36)

31

membantu secara sukarela karena dukungan yang kuat pada kemanusiaan, internasionalisme, dan solidaritas. Kerjasama pemerintah Timor Leste dengan Kuba berbeda dengan kerjasama bilateral lain karena dilakukan dalam bentuk dukungan tenaga manusia, bukan bantuan material atau keuangan.

Kuba merupakan salah satu negara berkembang yang cukup maju dalam bidang kesehatan. Kuba memiliki 41.000 orang tenaga medis tersebar di 103 negara di seluruh dunia.Pada Juli 2005, Perdana Menteri Mari Alkatiri mengunjungi Kuba untuk membicarakan lebih mendalam mengenai kerjasama antara kedua negara. Setelah pertemuan tersebut, pemerintah Timor Leste mengirimkan lagi 270 orang siswa ke Kuba untuk belajar ilmu kedokteran.4

Para dokter Kuba di Timor Leste,sejak pertemuan antara Xanana Gusmao dan Fidel Castro pada tahun 2003, sekitar 300 orang tenaga medis Kuba telah didatangkan ke Timor Leste untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar. Para doter tersebut tinggal dan bekerja di semua distrik di Timor Leste dan melakukan kunjungan ke setiap pusat pelayanan kesehatan di semua desa dan dusun. Duta besar Kuba untuk Timor Leste Ramón Hernández Vázquez menjelaskan bahwa para tenaga medis Kuba yang didatangkan ke Timor Leste memiliki kualitas dan kemampuan yang baik di bidang ilmu kedokteran.

Selama tahun 2003-2005, 16 orang dokter Kuba bekerja di Timor Leste. Antara tahun 2005-2007, jumlah tersebut bertambah menjadi 139

4Ibid

(37)

32

orang, dan dari tahun 2007-2009, 235 orang dokter Kuba berada di TimorLeste. Penempatan para tenaga medis Kuba tersebut dilakukan oleh departemen sumber daya manusia pada kementerian kesehatan Timor Leste bekerjasama dengan koordinator para dokter Kuba di Timor Leste, untuk menjawab permintaan dari rumah sakit nasional dan rumah sakit rumah sakit sekunder. Dokter tersebut ditempatkan di pusat-pusat kesehatan di ibu kota dan distrik-distrik.

Tabel 1.

Jumlah Dokter Kuba Yang Tersebar Ke Seluruh Distrik Di Timor Leste

Dili 82

Baucau 27

Covalima 16

Bobonaro 19

Lautem 11

Ermera 9

Oecusse 14

Ainaro 16

Liquisa 7

Manufahi 7

Manatuto 9

Viqueque 10

Aileu 8

Total 235

Sumber: Kedutaan Kuba Tahun 2008.

Menurut Alberto Filipe Rignak Vas, kehadiran para tenaga medis

(38)

33

Kuba di Timor Leste bertujuan untuk menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan untuk mempromosikan kesehatan melalui pendidikan mengenai cara hidup sehat dan tindakan- tindakan pencegahan suatu penyakit. Selain itu juga bertujuan untuk mempersiapkan tenaga medis profesional dari Timor Leste untuk mengajar di fakultas kedokteran UNTL Dili Timor Leste.

para tenaga medis Kuba memberikan sistem pelayanan kesehatan keluarga dan mengidentifikasi langkah-langkah pencegahan terhadap penyakit. Untuk alasan ini mereka sering melakukan kunjungan- kunjungan kepada masyarakat secara langsung untuk membagi informasi mengenai masalah kesehatan dan mengajarkan tindakan-tindakan pencegahan yang diperlukan.

Para tenaga medis Kuba dikontrak untuk masa dua tahun di Timor Leste, setelah itu akan diganti oleh tenaga medis lain sesuai dengan permintaan dari Timor Leste. Setelah masa kontrak mereka selesai, kementerian kesehatan Timor Leste melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh para tenaga medis Kuba tersebut dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang mungkin ada, kemudian disampaikan kepada pemerintah Kuba. Melihat apa yang telah disumbangkan oleh para tenaga medis Kuba kepada Timor Leste, tenaga medis Kuba yang dikontrak oleh pemerintahan Timor Leste telah memberikan kontribusi yang besar, antara lain berikut ini :

(39)

34 i) Solidaritas

Para dokter Kuba datang ke Timor Leste secara sukarela untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Timor Leste. Mereka tinggal di distrik dan sub-distrik dan melakukan kunjungan ke desa-desa.

Kuba tetap memberikan pelayanan kesehatan secara teratur di pusat-pusat kesehatan dan tempat-tempat pengungsian. Banyak dokter Kuba yang beradaptasi dengan sangat baik dengan kondisi di Timor Leste, termasuk belajar beberapa bahasa lokal.

ii) Membantu tanpa syarat

Kuba bukanlah negara kaya, jadi dukungan mereka kepada negara-negara lain menunjukan suatu semangat internasionalisme demi pelayanan kemanusiaan. Bantuan pemerintah Kuba kepada Timor Leste tidak tergantung kepada situasi politik atau keamanan di Timor Leste, maupun partai politik yang sedang berkuasa di Timor Leste. Kuba mulai memberikan bantuan kepada Timor Leste sejak saat pemerintahan Fretelin dan terus berlanjut hingga masa pemerintahan Aliansa Maioria parlamentar (AMP).5

iii) Palayanan dan pendidikan kesehatan

Melalui pelayanan kesehatan berbasis pada keluarga dan komunitas, para tenaga medis tersebut selain memberikan perawatan, juga mendidik masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan melakukan tindakan- tindakan pencegahan.

5 “Kerjasama Kuba dan Timor Leste”, dalam http://www.laohamutuk.org, diakses tanggal 16 Februari 2012.

(40)

35

iv) Biaya lebih rendah untuk para tenaga medis Kuba

Jika dibandingkan dengan para tenaga medis dari negara-negara lain terlihat perbedaan yang sangat besar, terutama dalam hal anggaran dana yang harus dikeluarkan oleh pemerintah Timor Leste. Marcus da Costa dari kementerian luar negeri maupun Diamantino Amaral dari departemen sumber daya manusia kementerian kesehatan Timor Leste menjelaskan bahwa pemerintah hanya mengeluarkan US$ 100/bulan ditambah penyediaan sarana lainnya untuk tiap tenaga medis dari Kuba, sementara untuk tenaga medis internasional lainnya, pemerintah harus membayar US$ 2.500-3,750/bulan untuk setiap tenaga medis dengan tambahan biaya perjalanan cuti. Walaupun kehadiran para dokter Kuba di Timor Leste sangat bermanfaat untuk masyarakat Timor Leste, mengidentifikasi beberapa hal yang dapat menjadi lebih baik.

v) Perekrutan para tenaga medis Kuba

Perekrutan para tenaga medis Kuba yang hanya dilakukan oleh pihak Kuba tidak ideal, karena akan ada kemungkinan tenaga medis tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan di Timor Leste.

Kementerian kesehatan Timor Leste akan lebih mengoptimalkan proses perekrutan pergantian tenaga medis Kuba pergantian para tenaga medis Kuba dari tempat-tempat pelayanan kesehatan tidak hanya mempengaruhi pelayanan mereka namun juga sering menimbulkan masalah.

Melalui informasi dari rumah sakit Baucau menyebutkan bahwa pergantian tenaga medis Kuba dilakukan setiap saat dan tidak ada

(41)

36

ketentuan waktunya oleh koordinator dokter Kuba serta tanpa koordinasi dengan pihak manajemen rumah sakit, sehingga kerap menimbulkan konflik internal di rumah sakit. Kadang-kadang pihak manajemen rumah sakit tidak mengetahui secara pasti jumlah maupun nama para medis Kuba yang ditempatkan di rumah sakit tersebut.

Pelayanan pengobatan banyak penyakit yang sering diderita masyarakat umum di Timor Leste, seperti malaria, demam berdarah, ataupun TBC, tidak terdapat di Kuba.

Petunjuk umum pelayanan kesehatan berbeda dengan Timor Leste. Kedua belah pihak telah mencoba menerjemahkan petunjuk umum tersebut ke bahasa Spanyol dan menyiapkan daftar istilah Spanyol Tetum bagi para dokter Kuba dalam melakukan pelayanan kesehatan.

Untuk lebih mengoptimalkan efektifitas pelayanan yang diberikan oleh dokter Kuba, bekerjasama lebih dekat dengan para dokter dan tenaga medis lokal untuk membantu mereka lebih cepat menyesuaikan diri di Timor Leste.6

vi) Pengiriman mahasiswa ke Kuba

Mahasiswa angkatan pertama sebanyak 20 orang, diseleksi pada tahun 2003 setelah pertemuan antara Xanana Gusmão dan Fidel Castro.

Untuk tahap kedua walaupun telah menyiapkan 20 orang, universitas di Kuba hanya bisa menerima 8 orang. sisanya sebanyak 12 orang kemudian dikirim bersama angkatan ketiga pada tahun 2005.

6Ibid

(42)

37

Tabel 2.

Mahasiswa Kedokteran Timor Leste di Kuba Tahap pengiriman Tahun Jumlah Mahasiswa

Angkatan. I 2003 20 Angkatan. II 2004 8 Angkatan. III 2005 199

Angkatan. IV 2005 135 Angkatan. V 2006 136 Angkatan. VI 2007 100 Angkatan. VII 2007 100

Total 698

Sumber: Kedutaan Kuba Tahun 2008

Dari tabel di atas menggambarkan mahasiswa kedokteran dari Timor Leste yang ada di Kuba.

Jumlah di atas ditambah lagi satu orang mahasiswa yang mulai belajar Neurology pada bulan Oktober 2006. Dari total 699 orang mahasiswa ini, dua orang mahasiswa telah pindah ke Fakultas Psikologi dan Aptomologi (Ahli mata), disesuaikan dengan kemampuan mereka.7

Pemerintah Kuba menyediakan fasilitas gedung sekolah, tempat tinggal, komputer dan internet, serta uang saku 100 peso (i peso = us

$0.04) setiap bulan untuk setiap orang, ditambah dengan subsidi

7 Ibid

(43)

38

sebesar us $ 50/bulan dari pemerintah Timor Leste.

Proses perkuliahan di Kuba untuk mahasiswa kedokteran dari Timor Leste dimulai dengan kursus bahasa Spanyol selama 3 bulan, diikuti dengan kursus persiapan selama 10 bulan untuk bidang Fisika, Kimia, Matematika, Biologi, Geografi Amerika Latin dan sejarah umum dan juga sejarah Kuba.

Setelah itu, para mahasiswa belajar ilmu kedokteran selama lima tahun dan kemudian harus kembali untuk melakukan praktek di Timor Leste selama setahun; dan akan diwisuda setelah kembali untuk mempresentasikan hasil prakteknya di Kuba.

Praktek akhir dilakukan di Timor Leste dengan pertimbangan bahwa mereka akan melayani masyarakat Timor Leste, jadi para mahasiswa harus mengimplementasikan apa yang dipelajarinya di Kuba pada situasi kesehatan Timor Leste. Di Kuba, semua materi pelajaran tersedia di komputer yang dipakai oleh para mahasiswa sehingga mereka bisa belajar sendiri setiap memiliki waktu, dengan dua mahasiswa mendapatkan sebuah komputer. Selain itu disediakan juga perpustakaan untuk mendukung para mahasiswa tersebut.

Para dosen ilmu kedokteran yang pernah bekerja di Timor Leste, telah mengerti situasi dan kondisi kesehatan di Timor Leste juga membantu untuk mengefektifkan studi mereka. Pada bulan Juli dan Agustus 2007, sebuah tim dari Kuba yang terdiri dari dekan Fakultas kedokteran di Kuba dan seorang mahasiswa kedokteran Timor Leste di Kuba melakukan kunjungan ke Timor Leste untuk mengetahui lebih

(44)

39

mendalam mengenai situasi dan kondisi kesehatan serta pendidikan di Timor Leste, dan berkunjung ke 13 Distrik untuk mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan dan diharapkan akan dapat membantu penyesuaian proses belajar-mengajar di Kuba dengan di Timor Leste agar menjadi lebih baik.

Fakultas kedokteran di Universitas Nasional Timor Leste adalah salah satu bagian dari kerjasama Timor Leste dan Kuba di bidang kesehatan. Fakultas ini secara resmi dibuka pada tanggal 5 Desember 2005, dengan mahasiswa angkatan pertama sebanyak 60 orang. Pada tahun ajaran 2006/2007 jumlah mahasiswa bertambah menjadi 103 orang dengan 81 orang pengajar, tersebar di semua Distrik di Timor Leste, kecuali Oe-cusse. di tahun ajaran 2007/2008, Fakultas ini membuka cabang baru di Oe-cusse.8

Proses belajar mengajar di Fakultas kedoteran di Timor Leste dilakukan di pusat-pusat kesehatan di distrik dengan para dokter Kuba sebagai tenaga pengajar. Dosen-dosen dari Kuba bergantian tiap enam bulan, dari satu distrik ke disterik lain di Timor Leste.

8 Ibid

(45)

40 Table 3.

Mahasiswa Kedokteran Timor Leste di Kuba Tahun Ajaran 2007/2008

Distik Angktan. I Angkatan. II Angkatan.III Jumlah

Aileu 3 - 3 6

Ainaro 2 - 3 5

Baucau 4 7 9 20

Dili 11 14 12 37

Ermera 3 3 6 12

Liquica 2 - 3 5

Lautem 3 4 5 12

Manatuto 4 4 5 13

Bobonaro 4 3 - 7

Oecusse 3 - - 3

Covalima 4 4 4 12

Viqueque 3 3 4 10

Manufahi - 3 2 5

Total

Mahasiswa 147

Sumber: Kedutaan Kuba Tahun 2008

(46)

41

Mahasiswa fakultas kedokteran di Timor Leste sampai tahun ajaran 2007/2008 proses belajar mengajar berjalan dengan metode yang seragam di semua Distrik, dengan memadukan teori yang dipelajari di kelas dengan praktek langsung dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk mendukung proses pembelajaran, disediakan fasilitas media audiovisual seperti televisi, video dan komputer.

Tujuan dari fakultas kedokteran di Timor Leste sama dengan fakultas kedokteran di Kuba. Tetapi ada juga perbedaan dalam proses belajar-mengajar, biaya, dan jangka waktu eksistensi.

Para mahasiswa di Kuba dikirim ke tempat yang berbeda-beda untuk praktek, sama dengan mahasiswa kedokteran di Timor Leste, akan tetapi pada umumnya para mahasiswa di Kuba tinggal di tempat yang sama, sedangkan para mahasiswa kesehatan di Timor Leste terpencar di seluruh distrik.

Perbedaan pendanaan bagi para mahasiswa juga tampak jelas dalam penyediaan fasilitas asrama dan komputer bagi mahasiswa, para mahasiswa di Kuba semuanya tinggal di asrama dengan fasilitas komputer yang mendukung studi mereka dan kemudahan mengakses komputer dan perpustakaan yang pada umumnya terletak di kompleks asrama mereka.

Para mahasiswa di Kuba juga memiliki akses komputer lebih baik

(47)

42

dibandingkan dengan para mahasiswa di Timor Leste, dimana tiga orang mahasiswa terkadang harus menggunakan sebuah komputer.

Para mahasiswa kesehatan di Timor Leste juga tinggal di rumah masing- masing dengan situasi dan jarak rumah yang berbeda. Para mahasiwa kesehatan di Timor Leste memiliki waktu yang sangat terbatas untuk belajar dan sulit mendapatkan akses terhadap fasilitas kampus di luar jam kuliah.

Para mahasiswa kesehatan di Timor Leste tempatkan di seluruh distrik, sehingga mereka mempunyai pengalaman yang berbeda dalam hal fasilitas, alat-alat serta sarana dan prasarana. pusat kesehatan Dili, misalnya, memiliki fasilitas yang lebih memadai dibandingkan dengan fasilitas yang dimiliki oleh pusat kesehatan di distrik-distrik atau di rumah sakit dan rumah sakit pembantu. Dalam praktek melayani pasien, misalnya, para mahasiswa di Dili ataupun di rumah sakit pembantu melakukan praktek lebih banyak karena pasien mereka lebih banyak. Di pusat kesehatan lain terkadang seorang dokter hanya melayani dua pasien dalam satu jam praktek.

Pemerintah Timor Leste berharap bahwa kerjasama ini akan memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi Timor Leste saat ini, dan menciptakan keuntungan untuk jangka panjang. Kuba juga mengambil peran penting pada proses pemberantasan buta huruf, dan Timor Leste berharap untuk dapat melihat lebih mendalam tentang potensi kerjasama ini di masa depan.

(48)

43

(49)

44 BAB III

KERJASAMA TIMOR LESTE DAN KUBA DALAM BIDANG KESEHATAN KARENA KESAMAAN KEBIJAKAN IDEOLOGI DALAM BIDANG SOSIALIS DAN DEMOKRAT.

Penulis telah menjelaskan mengenai kerjasama Kuba dan Timor Leste dalam bidang kesehatan pada bab II sebelumnya, namun penulis juga menyadari bahwa terdapat beberapa kerjasama yang yang dilakukan oleh kedua negara seperti kerjasama dalam bidang kesehatan, pendidikan, energi, pertanian, dan pertambangan merupakan bidang utama kerjasama antara Kuba dan Timor Leste.

Bila dikaitkan dengan pembahasan pada bab III, yaitu kerjasama Timor Leste dan Kuba dalam bidang kesehatan karena kesamaan kebijakan ideologi dalam bidang sosialis dan demokrat.1 A. Kesamaan Ideologi Sosial Demokrat

Faham demokrasi sosial atau demokrat sosialisme berasal dan ideologi sosialisme di negara-negara demokrasi barat.

Sedangkan sosialisme itu sendiri sebagai satu istilah diperkenalkan pertama kali oleh Robert Owen (1771-1858) tahun 1827, walaupun sebagai satu fenomena sudah tumbuh di Eropa sejak abad ke-17.

Robert Owen bersama dengan Saint-Simon dan Fourier dari Perancis dianggap sebagai penganut paham sosialisme utopia yang

1 Abidin, AZ. Dan Baharudin Lopa, Bahaya Komunisme, Jakarta 1982, hal. 19.

(50)

45

memprihatinkan akibat-akibat negatif dari penerapan ideologi kapitalisme yang berdasarkan prinsip-prinsip kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi, motif mencari untung dan persaingan bebas, yaitu kesenjangan pendapatan dan kekayaan di antara kaum majikan dengan kaum buruh yang berimplikasi pada marjinalisasi kehidupan kaum buruh di semua aspek kehidupan.

Kesamaan ideologi sosial demokrat kesamaan dalam bentuk negara yang tepat menurut sosial demokrat adalah negara kesatuan kepulauan (united of archipelago) dengan sistem pengelolaan administrasi yang bersifat desentralisasi dan pemberian otonomi seluas-luasnya dalam pengelolaan daerah. Sosial demokrat dan kewenangan pemerintah pusat hanya akan terbatas pada bidang bidang hukum dan peradilan, pertahanan dan keamanan, hubungan luar negeri dan kebijakan fiskal serta moneter.2Sosial demokrat memperjuangkan kesamaan hak bagi setiap warga negara dan kelompok masyarakat dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya tanpa pengecualian dan diskriminasi.

Kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat, maka pengaturan politik pemerintahan dan kenegaraan mulai dari tingkat desa sampai nasional sepenuhnya didasarkan pada prinsip kedaulatan rakyat. Sosial demokrat memandang bahwa negara

2 Bung Hatta, Demokrasi untuk Indonesia” Zulfikri Suleman, Kurniawan Junaedhie, 2005, hal. 35.

(51)

46

menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang bersifat universal serta menjamin kebebasan bagi setiap warga negara untuk menjalankan ajaran agamanya sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.3

Sosial demokrat berpendirian, kebebasan beragama merupakan salah satu hak asasi manusia, bukan hak yang diberikan oleh negara. karenanya, negara tidak memiliki kewenangan untuk mengintervensi persoalan-persoalan keagamaan, menentukan keabsahan atau ketidak-absahan suatu agama atau kepercayaan atau keyakinan seseorang.

Tugas negara adalah menghormati, melindungi dan memfasilitasi serta menciptakan situasi agar hak beragama setiap individu dan masyarakat dapat diwujudkan secara penuh dan bebas dari rasa takut.

1.Ideologi Timor Leste

Timor Leste mendeklarasikan ideologi Timor Leste sebagai ideologi Republik Demokrasi Timor Leste ( RDTL), ideology ini yang menjadi panutan negara Timor Leste untuk membentuk pemerintahan dan konstitusinya. Tetapi pada saat pemerintahan Perdana Menteri Mari Alkatiri Beliau mengarahkan kebijakan

3 White, Little and smith, issues in World Politics, Palgrave Macmillan, London, 2005, hal. 200.

(52)

47

dengan ideologi sosialis demokrasi.4 Sehingga implementasi yang diterapkan di Timor Leste merupakan soialis demokrat seperti faselitas yang di berikan kepada masyarakat semuanya secara gratis antara lain : sekolah, rumah sakit, listrik, air, serta pemberian tunjangan kepada masyarakat yang usianya sudah lebih dari 65 tahun yang artinya pemerintah menerapkan sistim sosialis meskipun Timor Leste meupakan negara republik demokrasi, namun untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat pemerintah mengimplementasikan ideologi tersebut guna mengsejahterakan rakyatnya bukan berarti Timor Leste merupakan negara sosialis demokrasi tetapi merupakan negara Republi demokrasi seperti yang telah di deklarasikan sesuai dengan pemerintahan Timor Leste hanya saja berbeda dengan implementasi yang di terapkan, semuanya ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat untuk memenuhi kelansungan hidupnya. Dari kesamaan ideologi Kuba dan Timor Leste tersebut maka pemerintah Kuba dan Timor Leste melakukan hubungan kerjasama dengan Timor Leste di bawah rezim Perdana Menteri Mari Alkatiri pada kesempatan itulah Kuba mengirimkan ratusan dokter guna mamfasilitasi masyarakat Timor Leste, baik di kota maupun di pelosok-pelosok desa dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis.

4 Ibid

(53)

48 2.Ideologi Kuba

Kuba mendeklarasikan ideologi Kuba sebagai Ideologi sosialis,

sosialis artinya yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif dan produktif untuk membatasi miliki perseorangan. T u j u a n n y a , menghindari terulangnya keburukan sistem kapitalisme dan kesewenang-wenanganpara p e m i l i k m o d a l , m e n g h i l a n g k a n p e r b e d a a n t i n g k a t a n s o s i a l m a s y a r a k a t d a n m e n j a m i n keadilan sosial, penghapusan kepemilikan swasta secara keseluruhan maupun sebagian, negara punya hak milik dan bertanggung jawab terhadap sarana produksi dengan menetapkan beberapa kebijakan yang membatasi kepemilikan swasta. Dan yang lebih ekstrim lagi, penghapusan hak pewarisan harta kekayaan.

Persamaan kedudukan manusia, tanpa memandang potensi dan kapasitas mereka yang berbeda dalam lapangan pekerjaan, pendidikan, perumahan dan proteksi social, karena negara menanggung semua beban hidup rakyat . 5 Negara berhak melakukan intervensi kehidupan perekonomian dan menentukan arah perekonomian nasional dengan menetapkan sumber barang dan harga jual sesuai kepentingan dan urusan negara (ekonomi terpimpin).

Otoritas golongan proletar seperti para petani dalam menentukan kebijakan pemerintahan karena mereka merupakan

5 Ibid

(54)

49

tulang punggung sumber produksi negara. Kebebasan mengunakan f a s i l i t a s u m u m d a n s a r a n a k e s e h a t a n s e r t a s e r u a n g u n a m e n g h a r g a i s e m u a j e n i s p r o f e s i a p a p u n , d i b a t a s i p a d a k e b u t u h a n p o k o k s e m a t a , i n i m e n y u r u t k a n s e m a n g a t m e r e k a u n t u k meningkatkan produksi dan pengorbanan terhadap bangsa. k e s e w e n a n g - w e n a n g a n b i r o k r a s i y a n g m e n j a d i t e m b o k p e n g h a l a n g b e k e r j a d a n berproduksi memberikan ruang bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan-kebijakan guna menjamin pengawasan aset negara serta penjagaan dari pemborosan dan perampasan. Hal ini disebabkan karena ketatnya pengawasan dan kalkulasi, mengakibatkan pekerjaan menjadi susah.

Pasalnya, kekhawatiran para pejabat yang diberi tanggung jawab bila dijatuhi sanksi hukum ketika melakukan kesalahan pengawasan dan kalkulasi.

Sosialisme terpaksa menggunakan bahasa-bahasa kekerasan dalam menjalankan prinsip- prinsipnya, memakai sistem korespondensi dan spionase serta melemparkan tuduhan- tuduhanatas dasar praduga. Semua ini membentuk karakter warga negara yang selalu bimbang sosialisme terkait erat dengan ketejaman politik internal yang berjuang,ragu, takuat dan selalau merasa diawasigerak-geriknya.

Dalam upaya mengokohkan sistem sosialis dan menjaga ksesinambungannya, negara diberi wewenang untuk menguasai

(55)

50

berbagai media informatika berupa radio, surat kabar dan majalah-majalah yang didalamnya menulis tentang rancangan agenda pengawasan ketat terhadap warga negara sebagai tindakan preventif terhadap kemunculan gagasan dan kegiatan-kegiatan yang menentang sistem sosialis. Tekanan media massa terasa sangat kental dalam membentuk pola pikir warga negara sesuai dengan keinginan pemerintah.

Keberhasilan ini dilengkapi dengan penerbitan buku- buku dan selembaran-selembaran periodik yang berisi pesan - pesan sosialis dan di bagikan pada setiap individu warga negar serta kaum intelektual, akibatnya kebebasan dan pemikiran menjadi tertekan politik internal sosialisme yang membela dan mempublikasikan prinsip -prinsip mereka ke negara-negara lain, loyalitas dalam negara sosialis di artikan sebagai upaya membantu negara-negara sosialis lain dan ikut memerangi lawan-lawan politik mereka. Kerjasa ma ini hingga mencapai level penopangan kekuatan materi dan non materi.

1. Analisa Kesamaan Ideologi Timor Leste Dan Kuba

Di sinisi penulis menanalisis bawah ideologi negara Kuba sama dengan ideology yang di implementasikan di negara Timor Leste yaitu ideology social demokrat. sosialis demokrat adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya

(56)

51

mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.6

Kesamaan ideologi sosial demokrat prinsip bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk berserikat dan menyampaikan pendapat secara lisan maupun tertulis.

Memperjuangkan kesamaan hak bagi setiap warga negara dan kelompok masyarakat dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya tanpa pengecualian dan diskriminasi. Kesamaan ideologi sosial demokrat kesaman dalam bentuk negara yang tepat menurut sosial demokrat adalah negara kesatuan kepulauan (united of archipelago) dengan sistem pengelolaan administrasi yang bersifat desentralisasi dan pemberian otonomi seluas-luasnya dalam pengelolaan daerah. Sosial demokrat dan kewenangan pemerintah pusat hanya akan terbatas pada bidang bidang hukum dan peradilan, pertahanandan keamanan, hubungan luar negeri dan kebijakan fiskal serta moneter. Kesamaan antara ideologi Kuba dan Timor Leste di lihat dari kebijakan yang dilakukan oleh Perdana Mentri Mari Alkatriri memberikan pelayanan pendidikan secara gratis kepada rakyat mulai tingkat dasar sampai menengah dibarengi dengan program perbaikan gizi dengan menyediakan makanan bagi siswa-siswa, seperti dilakukan oleh Fidel Castro bahwa ia berusaha membangun sosialisme di Kuba,

6 Ibid

Referensi

Dokumen terkait

[r]

In mixed adsorption dryer, zeolite and the seed product such as corn are mixed in a column and fluidized by air as drying medium.. The air will evaporate water from the product,

In conclusion, the test used by the teacher in mid semester can be categorized in good test in term of level of difficulty because most of items were in medium category..

Alhamdulillahirabbil’alamin , segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufik, Ridho, Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan

156 Yusuf, M.Pd Guru SMA Al Kautsar Lampung Bahasa dan Sastra Indonesia 157 Safrudin Ahmat Guru SMAN 1 Sumberejo Bahasa dan Sastra Inggris 158 M.Ma'ruf, S.Pd.I Guru SMA

diperoleh dari guru matematika yang mengampu pada kedua kelas.. Output Pengujian homogenitas dengan hasil pengujian sebagai.

Sebuah elektron memiliki massa diam m o bergerak dengan kecepatan 0,6c, maka energi kinetiknya adalah ..... Radioisotop yang berfungsi khusus dalam bidang antropologi

Lampiran 4.Data Pengamatan Parameter Rataan N total tanah pada perlakuan TKKS dan jumlah lubang biopori.. Perlakuan Blok Total