• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN KEONG MAS MENJADI PAKAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR ITIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMANFAATAN KEONG MAS MENJADI PAKAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR ITIK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN KEONG MAS MENJADI PAKAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR ITIK

Ria Thyara Dwi Putri1, Ru'yatul Ismah2, Novani Endah Alamiah3, Dede Cahyanti sahrir4

1IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Cirebon, 45132

2IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Cirebon, 45132

3IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Cirebon, 45132

4IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Cirebon, 45132 Email Korespondensi: putrithyara0123@gmail.com

Abstrak

Kelompok peternak itik di Desa Sinjangjawa Kecamatan Dukupuntang Kab.Cirebon terdapat persawahan yang cukup luas, di sawah tersebut terdapat keong yang bisa dibilang banyak. Hal tersebut dimanfaatkan oleh kelompok petani itik yang berorientasi pada produksi telur. Keong dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bahan pakan.Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan lokal masyarakat mengenai manfaat keong terhadap produksivitas telur itik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnosains. Teknik pengambilan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa menurut masyarakat memanfaatkan keong dapat meningkatkan produksi telur itik yang banyak. Masyarakat berasumsi bahwa memanfaatkan keong dapat meningkatkan produktivitas telur itik, asumsi tersebut sejalan dengan berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwasannya keong mengandung protein timggi dan kalsium. KeongMas sendiri memiliki Kelembapan yang cukup tinggi dan mengandung Protein yang tinggi serta Lipid serta mengandung mineral-mineral seperti Kalsium, Kalium, Fosfor, Natrium, Magnesium dan Seng. sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan itik yang cepat dan produksi telur yang banyak dan kalsium berpengaruh terhadap ketebalan kulit telur.

Kata Kunci: Keong Mas, Itik, Pakan, Nutrisi, Telur.

Pendahuluan

Masyarakat Desa Sindangjawa Kecamatan Dukupuntang Kab.Cirebon terdapat persawahan yang cukup luas. Area persawahan di daerah ini cukup subur karena iar terdapat sepanjang tahun bahkan disaat musim kemarau sekalipun. Akan tetapi produktivitas padi masih cenderung rendah dibandingkan luas lahan yang cukup melimpah. Hal ini dikarenakan banyak ditemukan hama pengganggu tanaman pagi yaitu Keong Mas yang hampir ditemukan disetiap area persawahan. Hal ini tentu sangat merugikan petani, sehingga perlu diminimalisir keberadaannya.. Hal tersebut dimanfaatkan oleh kelompok petani itik yang berorientasi pada produksi telur dengan menjadikan alternative pakan itik. Keong Mas dilaporkan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 51,80%, sehingga berpotensi dijadikan alternatif pakan sumber protein hewani pengganti tepung ikan. Penerapan tepung keong mas sudah banyak dilakukan sebagai campuran pakan pada unggas lain dengan hasil yang cukup baik, yaitu mampu meningkatkan produksi telur dan bobot badan.

Masyarakat di Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon khusunya berprofesi sebagai peternak unggas seperti peternak itik. Kesadaran masyarakat akan pentingnya usaha peningkatan gizi keluarga dan peningkatan nilai ekonomi dapat dirasakan oleh berbagai pihak, salah satunya bagi peternak itik telah dijadikan sebagai usaha pokok keluarga. Menurut Prasetyo et.al 2010 usaha peternak itik semakin diamati sebagai alternative sumber pendapatan bagi masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan. dan Menurut Elly, 2011, mengatakan peternak itik pada umumnya bersifat tradisional yaitu digembalakan ke area persawahan. Peternak tradisional dicirikan antara lain pengetahuan beternak rendah, teknologi pengelolaan rendah dan tidak didukung oleh manajemen pengelolaan yang baik (Handayani dan Setiadi, 2015) kelompok peternak itik desa Sindangjawa

brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by FKIP UNS Journal Systems

(2)

Kec,Dukupuntang Kab, Cirebon selama ini sebagaian besar telah memakai system intensif penuh artinya itik dilepas di kendang bebas (seperti di alam bebas).

Peternak itik secara umum menghadapi permasalahan yang relatif sama dimana harus menyediakan biaya pengeluaran pakan itik dari took/pasaran yang relative tinggi. Joicke E.L dkk, 2015 biaya pembelian pakan merupakan salah satupenyebab rendahnya pendapata, padahal ternak itik merupakan aspek polivalen mereka untuk mata pencaharian.

Peternak itik sebagai usaha ternak rakyat maka sebaiknya mampu menyediakan ketahanan pangannya (pangan ternak itik) sehingga tidak tergantung pada pakan pasaran. Kekurangan yang dihadapi peternak itik secara intensif bias diatasi melalui mengurangi ketergantungan penggunaan pakan buatan beli dari took yang relatif mahal salah satunya dengan memanfaatkan keong mas (Handayani, dkk,2007)

Itik berperan sebagai penghasil telur dan daging. Sebangak 19,35% ton kebutuhan telur di Indonesia diperoleh dari telur itik. Perannya sebagai penghasil daging masih rendah yaitu hanya 0,94% dari 1.450.700ton kebutuhan daging Nasional (Ditjennak,2001). Tingkat produktivitas itik lokal Indonesia baik telur maupun daging masih rendah dan masih berpeluangkan untuk ditingkatkan.

Itik (Anas plathyrynchos) merupakan salah satu ternak unggas yang sangatv berpotensi sebagai sumber protein hewan. Mempunyai komponen yang meningkat, sehingga peluangnya terbuka lebar. Namun, slah satu faktor yang menjadi kendala dalam peternakan itik adalah harga pakan ternak itik yang fluktuatif dan tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi untuk menghasilkan pakan yanh dapat dijadikan alternatif sebagai pengganti pakan yang lebih efisien harganya oleh peternak itik tersebut, sehingga para peternak dapat meneruskan usahanya dan tidak mengalami kesulitan dalam mengelola dan mengatur pakan yang akan dijadikan pakan untuk itik tersebut (suci 2013)

Efisiensi produktif telur dapat tercapaai apabila nutrisi pakan yang diberikan sesui dengan standar kebutuhan gizi itu. Untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup dan produksi telur itik diperlukan bahan pakan yang mengandung protein tinggi, akan tetapi karena harga bahan pakan yang mrngandung protein tinggi cukup mahal, maka perlu dicari bahan pakan alternatif lain yang mudah diperoleh dengan harga murah dan memiliki kandungan protein tinggi (suci 2013)

Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organic dan anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat zat makanan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan, perkembangan dan produksi.agar pertumbuhan dan produksi maksimal, jumalha dan kandungan zat-zat makanan yang diperlukan termak harus memadai (Suci,2013)

Keong mas merupakan hama utama pada usaha tani padi yang dapat dijadikan sebagai sumber protein dalam penyusun ransum dalam pakan unggas. Selama ini keong mas belum dapat dimanfaatakan dan belum ditemukan cara efektif untuk pengendaliannya. Sehingga dapat menyebabkan kerugian pada usaha tani padi. Penurunan produktivitas padi dapat mencapai 16-40% (suci, 2013)

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan lokal masyarakat mengenai manfaat keong terhadap produksivitas telur itik

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnosains. Teknik pengambilan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam Data diambil dari hasil wawancara dan observasi kepada peternak itik di desa Sindangjawa, kecamatan Dukupuntang, kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 13 Oktober 2019.

(3)

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Masyarakat beranggapan bahwa akhir-akhir ini peternak mengalami permasalahan, harus menyediakan biaya pembelian pakan dari toko atau pasar dengan harga yang cukup tinggi. Guna untuk mempertahankan usahanya maka peternak perlu mencukupi kebutuhan pakan mandiri. Salah satu cara pemenuhan pakan mandiri adalah dengan menggunakan keong mas sebagai pakan alternative. Penggunaan keong mas sebagai pakan alternative dianggap tepat oleh masyarakat karena mudah didapatkan dan tidak mengeluarkan modal yang tinggi serta mudah dilakukan atau praktis.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di desa Sindangjawa kecamatan Dukupuntang kabupaten Cirebon. Masyarakat berasumsi bahwa keong mas dapat dimanfaatankan sebagai bahan pakan itik. Masyarakat berasumsi bahwa pakan yang berbau hanyir akan membuat itik menjadi lebih tertarik untuk makan dan lebih cepat dalam memproduktivitas telur yang di produksi. Pemahaman peternak itik di Desa Singdangjawa Kecamatan dukupuntang Kabupaten Cirebon masih terbilang rendah karena peternak itik disana bukan berasal dari orang- orang yang mendapat pendidikan tinggi. Sebagain besar peternak itik disana belajar secara otodidak dari generasi-gernerasi sebelumnya dalam memanfaatkan keongmas sebagai pakan itik.

Masyarakat dalam memanfaatkan keong mas sebagai bahan pakan dengan menggunakan cara yaitu pemisahan terlebih dahulu antara cangkang keong mas dengan daging keong mas, kemudian keong mas yang telah dipisahkan dari cangkangnya tersebut dicincang kemudian dicampurkan dengan dedak yang sudah dicampur dengan air atau bisa juga dengan menggembalakan itik tersebut ke persawahan yang juga terdapat banyak keong. Keong mas sangat baik dijadikan bahan pakan itik karena mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan produksi telur yang meningkat setelah di beri pakan keong mas. Keong mas dapat dimanfaatkan sebagai pakan untuk pertumbuhan itik, satu ekor itik dapat memproduksi satu telur setiap harinya.

Pemberian pakan itik dilakukan setiap 2 hari sekali yaitu di waktu pagi dan sore hari sedangkan pada siang hari itik di gembalakan di persawahan yang sudah di panen dan terdapat banyak keong.

Setelah di sore hari itik tersebut dimasukan ke dalam kandang dan diberi pakan air dan campuran dedak serta keong mas. itik biasanya memproduksi telur di pagi hari dan tempat memproduksi telurnya tidak menetap.

Berdasarkan wawancara yang telah di lakukan kepada peternak itik bahwa asumsi masyarakat tentang pemanfaatan keong mas sebagai bahan pakan terhadap pertumbuhan itik dan produktivitas telur. Asumsi masyarakat sesuai dengan teori dari literatur-literatur lain yang menunjukkan bahwa, Selain itu Keong Mas baik untuk dijadikan pakan itik. Karena keong mas sendiri memiliki Kelembapan yang cukup tinggi dan mengandung Protein yang tinggi serta Lipid serta mengandung mineral-mineral seperti Air, Kalsium (129.18 ± 0,77), Kalium (71.13 ± 0,51), Fosfor (60.52 ± 0,35), Besi (10.90 ± 0,19), Natrium, Magnesium (31.19 ± 0,57), Seng (1,31 ± 0,03).

Protein sangat di butuhkan oleh itik untuk masa pertumbuhan, mengganti sel-sel jaringan yang rusak serta untuk menunjang produksi telur itik. Peternak itik sudah biasa menggunakan keong yang di tumbuk segar sebagai sumber protein atau Ca untuk itik yang mereka pelihara, keong mentah mengandung 22% protein dan dapat di gunkan sebanyak 20% dalam pakan itik yang sedang tumbuh.

Air adalah gizi yang sangat penting bagi seluruh jernis ternak (leeson dan summers 1991) sebagai contoh 58% dari tubuh itik dan 66% dari telur adalah air (Esmail 1996) mutu air sering di abaikan oleh peternak karena kenyataan yang mereka lihat yaitu itk mencari makan dan minum di tempat kotor seperti kali, sawah bahkan selokan. Air juga berfungsi sebagai sumber berbgai mineral seperti magnesium, natrium dan sulfur. Oleh karena itu, mutu air akan menentukan tingkat kesehatan ternak itik. Lipid berfungsi sebagai sumber tenaga yang mengandung vitamin A, D, E dan K. Mineral adalah zat pembangun yang di gunakan untuk pertumbuhan dan reproduksi mineral memang dalam kebutuhan nya relative sedikit, tetapi jika kekurangan mineral juga bias mengakibatkan efek yang tidak baik bagi kesehatan itik. Makanan hijau adalah sebagai sumber mineral yang paling penting bagi itik.

Protein adalah Senyawa organic yang kompleks yang mempunyai berat molekul tinggi.

Seperti halnya karbohidrat dan lipida, protein juga mengandung unsur-unsur karbon,, hydrogen dan oksigen, tetapi protein juga mengandung nitrogen. Penyusun struktur sel-sel, antibody-antibodi dan

(4)

digabungkan dengan ikatan peptide-peptida. Asam-asam amino adalah unit dasar dari struktur protein (Susanto, 2004)

Susanto (2004) juga berpendapat bahwa protein adalah unsur pkok alat-alat tubuh dan jaringan lunak tubuh ternak unggas. Factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan protein pada ternak unggas antara lain umur, laju pertumbuhan, reproduksi, iklim, tingkat energi, penyakit dan bangsa ternak. Protein berguna untuk menggatikan sel-sel tubuh yang telah rusak, untuk pertumbuhan dan juga merupakan unsur pembentuk telur. Protein yang dibutuhkan oleh itik untuk pembentukan telur adalah protein hewani. Protein hewani salah satunya diperoleh dari keong mas.

Keong Mas merupakan salah satu hewan mollusca yang mengandung protein tinggi yang banyak dijumpai di persawahan atau pada tanaman yang cukup basah. Protein yang dikandung cukup tinggi, yakni 44-46,2%. Oleh karena itu, keong mas bias dijadikan alternative sebagai paakan tambahan untuk ternak itik untuk meningkatkanm produksi telur (Nurjannah, 2017).

Keong Mas merupakan hewan Mollusca yang siklus hidupnya pendek, bereproduksi cepat karena bersifat hermaprodit. Keong Mas cukup potensial sebagai sumber protein pakan ternak.

KAndungan nutrisi pada keong mas yaitu protein kasar 10,45 %, lemak 0,37%, abu 1,74% dan serat kasar 0,6% (Purmaningsih, 2010)

Tangendjaja et al. (1986) melaporkan bahwa kemampuan itik mencerna pakan lebih baik dari ayam. Dedak padi dapat di berikan kepada itik sampai 75% tanpa mempengaruhi bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan (FCR). Tetapi dedak padi hanya dapat dipakai kurang dari 60%

dalam pakan ayam karena pemberian dedak padi lebih dari 60% akan menurunkan pertumbuhan ayam. Hal ini di sebabkan peningkatan kandungan serat kasar di dalam pakan yang mengandung dedak padi tinggi, begitupula di duga itik lebih mampu mencerna serat kasar di banding ayam.

Sinurat (2000) sebaliknya melaporkan bahwa dedak padi hanya dapat di berikan pada itik tidak lebih dari 40% karena akan menurunkan FCR. Untuk penggemukan itik. Ni Luh(2016) melaporkan bahwa dedak padi sebanyak 30-45% dengan tingkat energi pakan sebanyak 2700 Kkal EM\kg dapat di pakai tanpa mempengaruhi penampilan itik. Kandungan serat pakar tidak boleh lebih dari 12%.

Simpulan, Saran, dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat di simpulkan bahwa pemberian pakan ekong mas tpada itik dapat meningkatkan produktivitas telur. Hal ini dikarenakan keong mas memiliki kandungan protein yang tinngi sehingga dapat memproduksi telur yang banyak nutrisi yang tinnggi seperti natrium kalium kalsium magnesium dan seng. Keberhasilan kelompok peternak unggas “itik” mengendalikan hama keong mas secara non kimia dan mengolah nya menjadi pahan ternak berkualitas dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produksi pertanian, menurunkan biaya produksi ternak dengan mengatasi harga pakan dan meningkatkan produksi ternak (daging dan telur) serta meningkatkan pendapatan kelompok peternak dan berpeluang berwirausaha baru pakan ternak itik.

Disarankan untuk agar kelompok petani melanjutkan dan mengembangkan kegiatan pemberian itik dengan keong mas menjadi suatu wirausaha baru pakan ternak itik yang definitive dalam usaha mengendalikan keong mas memenuhi kebutuhan pakan ternak itik meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan peternak itik.

Daftar Pustaka

Achmad Nur Hidayat dkk (2018) Intergarasi Solusi Pakan Ternak Itik di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Prosiding Seminar Nasional Unimus Volume 1

Ditjennak. (2001). Buku Statistik Pertenakan. Direktorat Jendral Bima Produksi Peternakan,Departemen Pertanian RI, Jakarta

Elly, F.H. (2011). Analisis Usaha Ternak Itik. Makalah Disampingkan pada Temu Lpang Kelompok Ternak Itik fi Kecamatan Langowan. Kamis,6 Oktober 2011. Pelaksan Tim BPTP Kalasey, Sulawesi Utara Esmail, s. h. m. (1996). Water:The Vital Nutrient.Poultry Internasional. Watt PublishingCo.Illinois.

(5)

Handayani, A. Setiadi, S. gayatri dan H. Setiyawan . (2007) Profil Usaha Peternak Itikdi Kabupaten Brebes (The Profile of Duck Business in Brebes Regancy). Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro

Joicke E. Lembang. N.M. santa, A. Makalew dan F. H. Elly. (2015) . Analiis Break Even Point

Usaha Ternak Itik Pedaging (Studi Kasus Pada Usaha Itik Milik Kelompok Masawang di Desa Talikuran Kecamatan Remboken) Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal) Vol.35 No.1:39-45 (Januari 2015) ISSn 0852-2626

Lesson, S. and J. D. Summers. (1991). Commercial Poultry Nutrition. University Books, Guelph, Ontaro Murniaty Simorangkir dkk. (2013). Penanggulangan dan Pemanfaatan Hama Keong Mas Untuk Peningkatan

Produksi dan Pendapatan Kelompok Tani Padi Unggas. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.

19 Nomor 72

N. Muhammad dkk. (2014) Pemberian Ransum Komplit Berbasis Bahan Baku Lokal Fermentasi Terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan dan Berat Telur Itik Sumatera Selatan. Jurnal Peternakan Siliwangi. Volume 3 Nomer 2

Ni Luh Gede Budiari dkk. (2016). Pengaruh Pemberian Tepung Keong Mas terhadap Pertumbuhan Ternak Entok. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Banjar Baru

Nurjannah dkk. (2017). Pemanfaatan Keong Mas (Pomacea canaliculate L) dan Limbah Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) Menjadi Pakan Ternak Untuk Meningkatkan Produksi Telur Itik. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 3:137-147

Purnamaningsih. (2010). Pengaruh penambahan tepung Keong Mas (Pomacea canaliculate Lamarck) dalam Ransum terhadap Kualitas Telur Itik. Surakarta:Fakultas Pertanian,Universitas sebelas MAret Surakarta

Prasetyo, L.H. dan T. Susanti. (1997) . Persilangan Timbal Balik Antara Itik Tegal dan Mojosari: I. Awal Pertumbuhan dan Awal Bertelur. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 2(3):152-156

R. A. Obande dkk. (2013). Proxsimate Compasition And Mineral Content Of The Reshwater Snail (Pila Ampulacea) From River Benue, Nigeria. Journal Of Enfiromental Science, Toxicology and Food Technology Volume 2 Isue 6 PP 43-46

Sinurat. (2000). Penyusunan Ransum Ayam Buras dan Itik. Pelatihan Proyek Pengembangan Agribisnis Peternakan. Jakarta: Dinas Peternakan DKI Jakarta

Suci, M, D. (2013). Pakan Itik Pedaging dan Petelur. Bogor:Penebar Swadaya

Susanto, sr. (2004). Pengaruh Perbedaan Tingkat Protein dalam Ransum dengan Penambahan Probiotik Terhadap Produktivitas Itik Indian Runner. Surakarta: Program Studi Produksi

Tangendjaja. 1986. Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang kami lakukan adalah dengan membuat alat perangkap keong dengan modifikasi penelitian sebelumnya. Sistem perangkap dengan menggunakan bahan organik moluskisida

Melihat kedua hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan pakan sidat yang berkualitas dan berharga murah, maka dibuat pakan sidat dari telur keong mas dan silase ikan yang dapat

menunjukkan bahwa kandungan klorofil daun selada tertinggi pada perlakuan ZPT yang berasal dari daging serta kombinasi daging dan cangkang keong mas pada

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan mesin pengolah pakan ternak yang bernilai gizi tinggi dengan mengkombinasikan limbah cangkang telur dan keong sawah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi sagu kukus dan tepung keong mas memberikan pengaruh yang nyata (P < 0,05) terhadap konsumsi pakan, tetapi tidak

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian keong mas ter fermentasi enzim papain dalam pakan ikan kakap putih dengan konsentrasi berbeda

Penelitian ini dilaksanakan untuk memanfaatkan ekstrak dari cangkang keong sawah (Pila ampullacea) sebagai koagulan dalam menjernihkan air dengan menggunakan

Topik yang dipilih dalam penelitian ini adalah pemanfaatan daging keong mas sebagai bahan baku pembuatan pepton yang merupakan sumber nitrogen bagi