• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENDAHULUAN Umum Tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDAHULUAN PENDAHULUAN Umum Tujuan"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Susenas merupakan kegiatan survei untuk mengumpulkan informasi/data di bidang kependudukan, kesehatan, pendidikan, Keluarga Berencana, perumahan, serta konsumsi dan pengeluaran. yang sangat dibutuhkan oleh berbagai kalangan. Susenas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir, sampai dengan tahun 2010, pengumpulan data Susenas dilakukan setiap tahun. Pada tahun 2011 terjadi perubahan, pengumpulan data Susenas dilakukan secara triwulan.

Untuk meningkatkan akurasi data yang dihasilkan maka pada kegiatan Susenas 2013 Triwulan IV dilakukan pelatihan petugas yang diawali dengan kegiatan workshop Instruktur Utama (Intama), pelatihan Instruktur Nasional (Innas), pelatihan Instruktur Daerah (Inda), dan pelatihan pencacah. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi petugas dalam memahami konsep/definisi yang digunakan serta prosedur dan tatacara pengisian daftar yang digunakan dalam survei.

Buku ini, secara umum berisi penjelasan pelaksanaan Susenas 2013 Triwulan IV dan secara khusus menjelaskan konsep/definisi dan prosedur yang ada dalam kuesioner Modul Kesehatan dan Perumahan (MKP). Buku ini digunakan sebagai pedoman petugas agar pelaksanaan Susenas mencapai hasil yang optimal dan data yang dihasilkan lebih berkualitas.

1.2. Tujuan

Secara umum penyusunan buku ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi petugas pencacah dan pengawas dalam pengumpulan data Susenas 2013 Modul Kesehatan dan Perumahan. Secara khusus, buku pedoman ini bertujuan untuk menyamakan persepsi petugas dalam memahami prosedur dan tatacara pengisian daftar yang digunakan dengan baik dan benar.

(2)

1.3. Ruang Lingkup

Pelaksanaan Susenas Triwulan IV 2013 mencakup 75.000 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi dan 497 Kab/Kota di Indonesia. Data hasil pencacahan dapat disajikan baik untuk tingkat nasional maupun provinsi.

1.4. Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan dengan kuesioner Modul Kesehatan dan Perumahan (VSEN13.MKP) mencakup:

a. Keterangan umum anggota rumah tangga (anggota ruta) yaitu nama, hubungan dengan kepala rumah tangga (kepala ruta), jenis kelamin, umur, status perkawinan;

Keterangan anggota rumah tangga yang biasa menggosok gigi setiap hari dan pernah mendapatkan pemeriksaan gigi dalam 6 bulan terakhir;

b. Keterangan tentang kesehatan antara lain mencakup pelayanan kesehatan penduduk, Penyakit Malaria dan Tuberkulosis, kesehatan balita, kesehatan ibu, dan pengetahuan tentang HIV/AIDS;

c. Keterangan tentang keterbatasan/gangguan fungsi anggota tubuh.

d. Keterangan tentang perilaku hidup sehat yaitu kebiasaan mencuci tangan, aktifitas fisik, mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran;

e. Keterangan tentang perilaku tidak sehat yaitu kebiasaan merokok;

f. Keterangan perumahan antara lain mencakup penguasaan tempat tinggal, kondisi fisik bangunan, fasilitas dan perlengkapan bangunan, pemanfaatan air dan energi, kondisi lingkungan.

1.5. Tahapan Kegiatan

Secara garis besar, kegiatan lapangan Susenas Triwulan IV 2013 mencakup kegiatan pemuktahiran bangunan dan rumah tangga, pemilihan ruta sampel, pencacahan, pengawasan/pemeriksaan, dan penyerahan hasil pencacahan.

1.6. Petugas Lapangan

Pada pelaksanaan pendataan Susenas Triwulan IV 2013, setiap petugas pencacah bertanggung jawab pada 2 blok sensus terpilih, sedangkan setiap pengawas bertugas mengawasi 3 orang petugas pencacah.

(3)

1.7. Jadwal

Pelaksanaan Susenas Triwulan IV 2013 mencakup berbagai kegiatan yang dilaksanakan di BPS Pusat dan daerah. Kegiatan dan jadwalnya mencakup seluruh kegiatan mulai dari persiapan sampai publikasi, sebagai berikut:

Rancangan Jadwal Kegiatan Susenas Triwulan IV 2013

No. Uraian Kegiatan Jadwal

(1) (2) (3)

A. Persiapan

1 Penyempurnaan pedoman dan kuesioner Oktober 2013

2 Pengiriman softcopy dokumen ke daerah Oktober 2013

3 Workshop/Pelatihan Intama 17-22 Oktober 2013

4 Penggandaan dokumen untuk pelatihan Innas 25 Oktober 2013

5 Pelatihan Innas 28 Okt – 2 Nov 2013

6 Pelatihan Inda Minggu Pertama Nov 2013

7 Pelatihan petugas Minggu Kedua Nov 2013

B. Pelaksanaan

8 Updating Blok Sensus Susenas 21-30 November 2013

9 Pengawasan dan pemeriksaan hasil updating blok

sensus 21-30 November 2013

10 Pemilihan sampel rumah tangga 23-30 November 2013 11 Pencacahan rumah tangga sampel 1-22 Desember 2013

12 Pengawasan/pemeriksaan 3-25 Desember 2013

13 Monitoring kualitas 5-10 Desember 2013

14 Penyerahan hasil pencacahan ke BPS Kab/Kota 10-24 Desember 2013

C. Pengolahan

15 Receiving dan batching 11-24 Des 2013

16 Pengolahan data (editing, coding, entry dan validasi) 12-31 Des 2013 17 Evaluasi kualitas data di tingkat kabupaten/kota 15-31 Des 2013

18 Pengiriman data ke provinsi 1-5 Januari 2014

19 Pengecekan kualitas data dan kelengkapan data oleh

BPS Provinsi 6-13 Januari 2014

20 Pengiriman raw data ke Pusat 14-15 Januari 2014

21 Kompilasi data di Pusat 15 Jan-15 Feb 2014

1.8. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan lapangan Susenas Triwulan IV 2013 mencakup buku pedoman dan daftar. Buku pedoman terdiri dari 6 (enam) buku:

 Buku I. Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota (dialokasikan untuk Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota)

(4)

 Buku II.A. Pedoman Pencacahan Kor

 Buku II.B. Pedoman Pencacahan Modul Konsumsi

 Buku III. Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan (MKP) (dialokasikan untuk semua petugas, baik Pengawas maupun Pencacah di seluruh Kab/Kota Susenas=497 Kab/Kota)

 Buku IV. Pedoman Pencacahan Suplemen Survei Perlindungan Sosial (dialokasikan untuk semua petugas, baik Pengawas maupun Pencacah di seluruh Kab/Kota Susenas=497 Kab/Kota)

 Buku V. Pedoman Pencacahan Suplemen Migrasi Internasional dan Remitan (dialokasikan untuk semua petugas, baik Pengawas maupun Pencacah di 15 Provinsi, Kab/Kota Susenas=102 Kab/Kota)

Sedangkan daftar yang digunakan terdiri dari 10 (sepuluh) daftar seperti tercantum pada tabel berikut:

No. Jenis Daftar Uraian Penanggung

Jawab Disimpan di Keterangan 1. VSEN13.DSBS Daftar Sampel Blok

Sensus

1. BPS Provinsi 2. BPS Kab/Kota

BPS Kab/Kota Dicetak di daerah

2. VSEN13.P

Daftar Pemutakhiran Muatan Rumah Tangga dalam Blok Sensus

1. BPS Provinsi 2. BPS Kab/Kota

BPS RI (soft

copy) Dicetak di daerah

3. VSEN13.DSRT

Daftar Sampel Rumah Tangga terpilih (2

rangkap) Pengawas BPS Kab/Kota Dicetak di daerah

4. Peta BS SP2010-WB

Alat bantu pengenalan

wilayah Pengawas BPS Kab/Kota Dicetak di daerah 5. VSEN13.K Pencacahan Kor Pencacah BPS Kab/Kota Dicetak di daerah

6. VSEN13.M Pencacahan Modul

Konsumsi Pencacah BPS Kab/Kota Dicetak di daerah

7. VSEN13.LPK Lembar pembantu

makanan jadi Pencacah BPS Kab/Kota Dicetak di daerah 8 VSEN13.MKP

Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan

Pencacah BPS Kab/Kota Dicetak di daerah

(5)

9 VSEN13.SPS Pencacahan Survei

Perlindungan Sosial Pencacah BPS Kab/Kota Dicetak di Pusat 10 VSEN13.MIG

Pencacahan Suplemen Migrasi Internasional dan Remitan

Pencacah BPS Kab/Kota Dicetak di Pusat

1.9. Arus Dokumen

Arus dokumen seperti yang tergambar pada Skema 1. Arus dokumen Susenas Triwulan IV 2013 dari Pusat sampai Petugas Pencacah. Tulisan dicetak tebal menandakan daftar sudah ada isiannya. Tulisan miring menandakan bahwa semua file dokumen dapat diunduh melalui filelib Susenas.

Skema 1. Arus Dokumen Susenas 2013 dari Pusat sampai petugas di Lapangan

- Peta BS SP2010 - VSEN13.P - VSEN13.DSBS - VSEN13.DSRT - VSEN13.K - VSEN13.M - VSEN13.LPK - VSEN13.MKP - VSEN13.SPS - VSEN13.MIG VSEN13.P - VSEN13.SPS - VSEN13.MIG

Petugas Pengawas/Pencacah BPS KAB/KOTA

BPS RI

- Peta BS SP2010 - VSEN13.P - VSEN13.DSBS - VSEN13.DSRT - VSEN13.K - VSEN13.M - VSEN13.LPK - VSEN13.MKP - VSEN13.SPS - VSEN13.MIG - VSEN13.P - VSEN13.DSBS - VSEN13.DSRT - VSEN13.K - VSEN13.M - VSEN13.LPK - VSEN13.MKP - VSEN13.SPS - VSEN13.MIG

VSEN13.P (SOFT COPY) - VSEN13.SPS - VSEN13.MIG

BPS PROVINSI FILELIB

(6)

Penjelasan:

 Peta blok sensus hasil SP 2010 (SP2010-WB) disiapkan oleh BPS Kabupaten/Kota (yang di-print dari peta blok sensus digital).

1.10. Statistik yang Dihasilkan

Statistik yang dihasilkan dari Modul Kesehatan dan Perumahan antara lain adalah:

1. Kesehatan

Statistik dan indikator yang disusun dari pengumpulan data kesehatan, seperti statistik pelayanan kesehatan, indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan, biaya kesehatan per individu yang dikeluarkan oleh masyarakat (out of pocket), jaminan kesehatan, statistik kesehatan ibu dan bayi yang dapat menjelaskan situasi kesehatan ibu dan anak dalam kaitannya dengan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang masih tinggi di Indonesia, serta indikator derajat kesehatan sebagai proksi indikator outcome kesehatan.

2. Perumahan

Statistik dan indikator yang disusun dari pengumpulan data perumahan, seperti rumah layak huni dan terjangkau, lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana, saran dan utilitas (PSU), meliputi: jalan, drainase, persampahan, sanitasi, air bersih, dan listrik memadai untuk satu lingkungan.

(7)

II TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VSEN2013.MKP

2.1 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT

Blok Keterangan Tempat ini digunakan untuk mencatat identitas tempat dari rumah tangga sampel.

Rincian 1-10 : PETUNJUK:

PETUGAS HARUS MENGISI TERLEBIH DAHULU BLOK I R.1 SAMPAI R.10 VSEN2013.MKP DENGAN MENYALIN DARI VSEN2013.DSRT SEBELUM TURUN KE LAPANGAN

Rincian 11: Hasil kunjungan

Berhasil yaitu jika petugas berhasil menemui rumah tangga terpilih dan memperoleh informasi mengenai rumah tangga tersebut.

Responden menolak yaitu jika responden menolak untuk diwawancarai.

Tidak dapat ditemui yaitu jika tidak ada orang di rumah tangga terpilih dikarenakan responden pergi untuk beberapa hari dan tidak dapat ditemui hingga waktu pencacahan selesai.

2.2 BLOK II: KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA

Blok ini berisi beberapa keterangan pokok rumah tangga, yang merupakan ringkasan dari Blok IV VSEN2013.MKP, oleh karena itu pengisian blok ini dilakukan setelah Blok IV selesai diisi seluruhnya (Perhatikan jika ada lembar/kuesioner tambahan). Pengisian Blok II VSEN2013.MKP disalin dari Blok II VSEN2013.K Rincian 1: Banyaknya anggota rumah tangga

Tuliskan banyaknya anggota rumah tangga (art) dari rumah tangga terpilih Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2013 yang disalin dari baris 1 Blok II Daftar VSEN2013.K.

(8)

Rincian 2: Jumlah anggota rumah tangga 0 - 4 tahun, 5 tahun ke atas, dan 10 tahun ke atas.

Isikan jumlah anggota rumah tangga (art) dari rumah tangga sampel tersebut. Isian berdasarkan kelompok usia, yaitu 0 - 4 tahun, 5 tahun ke atas, dan 10 tahun ke atas.

Jumlah art umur 0-4 tahun disalin dari Blok II baris 2 daftar VSEN2013.K.

Jumlah art umur 5 tahun ke atas disalin dari Blok II baris 3 daftar VSEN2013.K.

Jumlah art umur 10 tahun ke atas disalin dari Blok II baris 4 daftar VSEN2013.K.

2.3 BLOK III: KETERANGAN PETUGAS

Blok ini mencatat keterangan tentang keterangan petugas yang bertanggung jawab melakukan pencacahan dan pemeriksaan Daftar VSEN2013.MKP.

Rincian 1: Nama

Tuliskan nama pencacah dan nama pengawas di kolom yang telah disediakan Rincian 2: Kode Petugas

Isikan kode petugas pada kotak yang telah disediakan.

Cara pengisian kode petugas adalah sebagai berikut:

Kotak 1 s.d. 2 adalah kode kabupaten/kota, untuk kotak ke 3 kode 1 untuk pencacah dan kode 2 untuk pengawas, dan kotak 4 s.d. 5 untuk nomor urut pencacah/pengawas dalam 1 kabupaten/kota.

Rincian 3: Jabatan

Lingkari kode 1-4 yang sesuai dan isikan dalam kotak yang telah disediakan.

Rincian 4: Tanggal

Isikan tanggal dan bulan saat pencacahan untuk pencacah dan saat memeriksa kuesioner untuk pengawas.

Rincian 5: Tanda Tangan

Bubuhkan tanda tangan setelah selesai mencacah untuk pencacah dan selesai memeriksa untuk pengawas.

(9)

2.4 BLOK IV: KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok art. Keterangan yang dicatat meliputi nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, kebiasaan sarapan pagi dan menggosok gigi, pemeriksaan ke dokter gigi serta tanggal lahir dari art yang berumur 0-4 tahun.

Blok ini bertujuan agar informasi di dalam Kuesioner VSEN2013.MKP tetap terhubung dengan art yang sama dengan yang terdapat pada kuesioner VSEN2013.K.

Pengisisan Blok IV VSEN2013.MKP disalin dari VSEN2013.K Blok IVA K (1)-K (6) Perhatikan bila art lebih dari 10, maka no urut (Kolom (1)) harus disesuaikan pada lembaran tambahannya.

Kolom (2) sampai dengan Kolom (6):

Kolom 2 sampai dengan Kolom 6 disalin dari Daftar VSEN2013.K Blok IV.A Kolom 2 sampai dengan Kolom 6.

Kolom (7): Apakah biasa sarapan pagi?

Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” pada kotak yang disediakan di masing-masing art.

Makan atau sarapan pagi adalah makan sesuatu pada pagi hari sebagai alas perut agar terhindar dari sakit perut yang kosong (KBBI 2013).

Sarapan atau makan pagi sangatlah penting bagi tubuh karena saat tidur, selama kurang lebih 8 jam, tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh sedangkan aktivitas seperti bernafas, bergerak atau aktivitas ringan lain tetap berjalan. Hal ini mengakibatkan kadar gula dalam tubuh menjadi sangat rendah. Saat bangun tidur di pagi hari aktivitas fisik mulai dilakukan, seperti perjalanan ke kantor, berpikir atau berkonsentrasi.

Semuanya ini memerlukan energi yang berasal dari makanan. Dengan menyantap makanan, tubuh akan mendapatkan asupan tenaga yang akan membangkitkan semangat untuk melakukan aktivitas. Sarapan yang sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Banyaknya kalori yang dianjurkan untuk sarapan adalah sebanyak 300-400 kalori.

Makanan yang dianjurkan untuk sarapan adalah menu yang cukup gizinya, menu yang sesuai dengan “Empat Sehat Lima Sempurna”, yang 3 diantaranya terdiri dari karbohidrat, protein, susu, sereal. Pilihan lain adalah dengan minum jus buah, 2 porsi buah besar, susu atau susu rendah lemak. Ada banyak manfaat yang bisa didapat bila

(10)

sarapan sehat dilakukan secara rutin. Hal ini juga dapat dilatih pada anak-anak agar terbiasa sarapan yang akan memberikan energi untuk mengikuti kegiatan sekolah, membantu berkonsentrasi dan memahami pelajaran yang diberikan.

Kolom (8)-(11): Apakah biasa menggosok gigi setiap hari?

Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak” atau kode 3 bila “Tidak relevan” untuk masing-masing Kolom 8 s.d. 11.

Definisi :

Ya, bila biasa menggosok gigi Tidak, tidak biasa menggosok gigi

Tidak relevan yang dimaksud disini adalah jika responden belum atau tidak mempunyai gigi.

Gigi memiliki peranan sangat penting, selain berfungsi mempermudah pengunyahan makanan, gigi juga berpengaruh terhadap keindahan seseorang. Gigi yang tidak terawat membuat gigi kotor dan dapat mengurangi keindahan penampilan seseorang.

Manfaat menggosok gigi adalah:

 Mencegah gigi berlubang .

Resiko terjadinya penumpukan plak dalam rongga mulut secara otomatis akan berkurang sehingga akan mencegah resiko terjadinya gigi berlubang.

 Menyegarkan nafas,

Nafas yang tidak sedap biasanya terjadi karena adanya kotoran di dalam rongga mulut,walau ada faktor lain penyebab bau mulut. Tetapi dengan menyikat gigi setelah makan pagi, nafas kita akan terasa lebih segar sebelum pergi beraktifitas.

 Meningkatkan rasa percaya diri.

Memulai aktifitas kerja dengan nafas yang segar dan gigi yang bersih, akan menambah rasa percaya diri, tanpa ada rasa takut kotoran menempel pada gigi saat tersenyum atau bau nafas yang tidak sedap.

Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur saat ini relatif masih jarang dilakukan.

Umumnya orang menggosok gigi pada saat mandi pagi dan mandi sore. Padahal untuk kesehatan gigi disarankan saat yang paling baik adalah sesudah makan pada pagi hari dan sebelum tidur pada malam hari.

(11)

Menggosok gigi sebelum tidur sangatlah penting karena aktivitas kuman dimalam hari akan meningkat 2 kali lipat dibandingkan pada siang hari. Karena saat tidur, mulut tidak melakukan aktivitas seperti makan, minum, atau ngobrol. Air liur yang berfungsi sebagai antiseptik alami dalam mulut akan berkurang, sehingga kemampuan saliva yang berfungsi untuk menetralisir kuman dalam mulut juga akan berkurang.

Menurut dokter gigi, frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam)

Kolom (12): Apakah pernah mendapatkan pemeriksaan dokter gigi/perawat gigi dalam 6 bulan terakhir?

Anjuran dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) hal yang perlu dilakukan adalah mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mencegah, mendeteksi secara dini apabila ada kelainan dan mendapatkan perawatan gigi segera sebelum keadaan menjadi semakin parah. Sehingga, kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan. Pertimbangan kesehatan gigi dan mulut itu sangat penting. Gigi dewasa hanya tumbuh sekali, jadi perawatan akan jauh lebih bermanfaat.

Lebih baik mencegah daripada menangani kondisi sakit yang terlambat ditangani.

Masalah gigi berlubang masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan memengaruhi kualitas hidup. Karena itulah, untuk mencegahnya, minimal periksakan kondisi gigi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

Pada rincian ini ditanyakan apakah responden pernah mendapatkan pemeriksaan dokter gigi/perawat gigi dalam 6 bulan terakhir. Isikan kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika

“Tidak”, dan kode 3 jika ‘’Tidak relevan’’ lalu pindahkan ke kotak yang disediakan.

Tidak relevan bila responden belum atau tidak mempunyai gigi.

Kolom (13): Tanggal lahir (Art rumah tangga berumur 0-4 tahun)

Isikan tanggal, bulan, dan tahun lahir art yang berumur 0-4 tahun pada kotak yang telah disediakan. Biasanya orang tua dari art yang berumur 0-4 tahun mengetahui tanggal lahir anak tersebut terutama bulan dan tahun lahir.

(12)

Tanyakan tanggal, bulan dan tahun kelahiran responden. Bila responden lupa tanggal lahirnya, lihat pada kartu keluarga, akte kelahiran, surat kenal lahir, atau Kartu Menuju Sehat (KMS). Kemudian, periksa isiannya dengan isian kuesioner VSEN13.K blok IV kolom 5. Bila umur yang tercatat berbeda dengan tanggal kelahiran, perbaiki isian umur di VSEN13.K.

2.5 BLOK V: KETERANGAN PERORANGAN TENTANG KESEHATAN

Tujuan dari blok ini adalah untuk mengetahui berbagai keterangan tentang kesehatan masing-masing art. Pada masing-masing art di tanyakan mengenai pengalaman mengunjungi fasilitas kesehatan, pertanyaan tentang kesehatan balita, kesehatan ibu, gangguan fungsi anggota tubuh, perilakuk hidup sehat, dan penyakit menular.

Perlu diperhatikan bagi petugas dan pengawas,

1. Blok V ditanyakan pada seluruh art. Bila ada balita maka harus ditanyakan kepada ibu kandungnya. Jika ibu kandung tidak dapat ditemui maka dapat ditanyakan pada ayah kandungnya atau orang yang paling mengerti riwayat kesehatan balita tersebut.

2. Tuliskan nama dan no urut art serta nama pemberi informasi.

2.5.1. Blok V.A.: PELAYANAN KESEHATAN (UNTUK SEMUA UMUR)

Bab ini berisi pertanyaan mengenai pengalaman responden mengunjungi fasilitas kesehatan seperti berobat jalan maupun rawat inap. Berobat jalan yang ditanyakan adalah berobat jalan yang terakhir selama periode satu bulan terakhir, sedangkan pengalaman rawat inap adalah rawat inap yang terakhir selama periode setahun terakhir.

Pertanyaan di Blok V.A bertujuan untuk mendapatkan indikator mutu pelayanan kesehatan (rawat jalan dan rawat inap), biaya kesehatan, dan jaminan kesehatan.

Rincian 1.a : Apakah [NAMA] pernah berobat jalan selama 1 bulan terakhir? [Salin dari VSEN2013.K Blok V.A R.5]

Salin jawaban dari VSEN2013.K Blok V.A R.5 ke rincian ini.

Bila jawabannya berkode 2 “Tidak” langsung ke R.2

(13)

Rincian 1.b : Di mana tempat berobat jalan yang terakhir?

Jika responden pernah berobat jalan selama 1 bulan terakhir (R.1.a = 1), tanyakan di mana tempat responden berobat jalan terakhir selama referensi waktu tersebut.

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Berobat jalan terakhir adalah berobat jalan yang terakhir selama periode satu bulan sebelum pencacahan.

Pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

Definisi:

RS Pemerintah adalah RS milik pemerintah pusat (misal RSCM/RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo), pemerintah daerah (misal RSU Labuang Baji), TNI (misal RSPAD), ataupun BUMN (misal RS Pertamina).

RS Swasta adalah RS milik swasta, contoh Rumah Sakit Islam, Rumah Sakit Saint Carolus

Praktek dokter adalah praktek dokter pribadi/perorangan, baik dokter umum, dokter gigi, maupun dokter spesialis. Tempat praktek bisa saja dilakukan di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, atau klinik yang biasanya dilakukan di luar jam kerja dokter tersebut.

Poliklinik adalah tempat pelayanan kesehatan rawat jalan yang tidak menginap yang dikelola oleh swasta, perusahaan, yayasan, TNI atau berbagai Departemen/BUMN.

Praktek bidan adalah praktek pribadi/perorangan yang dilakukan oleh bidan; yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, posyandu, atau klinik.

Praktek petugas kesehatan (Nakes) adalah praktek pribadi/perorangan yang dilakukan oleh nakes selain tenaga medis; yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, posyandu, atau klinik.

Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat yang merupakan unit pelayanan kesehatan milik pemerinta h yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan, atau kelurahan (misal di DKI Jakarta).Tim Puskesmas sesuai jadwal dapat melakukan kegiatan Puskesmas Keliling ke tempat-tempat tertentu dalam wilayah kerjanya, untuk mendekatkan pelayanan dengan masyarakat.

(14)

Puskesmas Pembantu, yaitu unit pelayanan kesehatan masyarakat yang membantu kegiatan Puskesmas di sebagian dari wilayah kerja Puskesmas.

Catatan: Apabila responden menjawab berobat jalan ke Puskesmas, pencacah diminta meneliti kebenaran jawaban responden dengan mencari informasi apakah tempat berobat jalan tersebut Puskesmas atau Puskesmas Pembantu.

Praktek pengobatan tradisional (Batra) adalah praktek pelayanan kesehatan alternatif yang dilakukan oleh dukun/tabib/sinse.

Pengobatan tradisional ramuan (Jamu, aromaterapi, gurah, homeopati, spa), pengobatan tradisional keterampilan menggunakan alat (Akupunktur, Chiropraksi, Kop/Bekam, Apiterapi, Ceragem, Akupresur), pengobatan tradisional keterampilan tanpa alat (Pijat – urut, Pijat - urut bayi, Patah Tulang, Refleksi), pengobatan tradisional keterampilan dengan pikiran (Hipnoterapi, Meditasi, Prana, Tenaga dalam).

Dukun bersalin adalah seorang anggota masyarakat, pada umumnya seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki ketrampilan menolong persalinan secara tradisional, dan memperoleh ketrampilan tersebut dengan : secara turun temurun, belajar secara praktis, atau cara lain yang menjurus ke arah peningkatan ketrampilan tersebut serta melalui petugas kesehatan (Depkes RI, 1994: 1).

Lainnya, misalnya Polindes (Pondok Bersalin Desa) dan Posyandu.

Rincian 1.c : Berapa lama [NAMA] menunggu untuk mendapatkan pelayanan?

Tanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelayanan berobat jalan terakhir. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Lama waktu menunggu adalah lama waktu yang dibutuhkan mulai dari saat datang ke fasilitas kesehatan sampai mendapatkan pelayanan medis dari penyakit yang dideritanya.

Bila pendaftaran lewat telepon, waktu yang dihitung adalah saat ia datang di tempat pelayanan sampai mendapatkan pelayanan medis oleh tenaga medis (dokter atau dokter gigi).

Lama waktu menunggu menurut Standar Pelayanan Minimum adalah ≤ 60 menit.

Rincian 1.d : Siapa yang memeriksa?

Tanyakan siapa yang melakukan pemeriksaan pada saat responden berobat jalan terakhir tersebut. Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

(15)

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari :

a. Tenaga medis;

Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.

b. Tenaga keperawatan;

Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan.

c. Tenaga kefarmasian;

Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker.

d. Tenaga kesehatan masyarakat;

Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian.

e. Tenaga gizi;

Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien.

f. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan terapis wicara.

g. Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.

Rincian 1.e : Bagaimana petugas memberikan penjelasan tentang penyakit, pengobatan, dan tindakan?

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Petugas kesehatan seharusnya memberikan informasi tentang semua hal yang berkaitan dengan penyakit responden seperti: penyebab, pencegahan, pengobatan dan tindakan yang akan dilakukan (misal penyuntikan, pemberian infus, rontgen/scanning, pemeriksaan laboratorium, operasi kecil), termasuk memberikan kesempatan bertanya kepada pasien jika informasi yang diberikan tidak jelas.

(16)

Definisi:

Sangat jelas, bila responden sangat mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Jelas, bila responden mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Tidak jelas, bila responden tidak mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Sangat tidak jelas, bila responden tidak mengerti sama sekali semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Tidak mendapatkan penjelasan, bila responden tidak mendapatkan penjelasan sama sekali dari petugas tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Rincian 1.f : Bagaimana penilaian [NAMA] terhadap kebersihan tempat berobat jalan?

Jawaban ini merupakan penilaian responden terhadap kebersihan tempat berobat jalan secara umum.

Definisi:

Sangat bersih, bila lantai dan fasilitas tempat berobat sangat bersih, dan tidak ada sampah berserakan.

Bersih, bila lantai dan fasilitas tempat berobat jalan bersih, dan tidak ada sampah berserakan.

Kotor, bila lantai tempat berobat jalan kotor, dan terdapat sampah berserakan.

Sangat kotor, bila lantai dan fasilitas tempat berobat sangat kotor, dan terdapat sampah berserakan dimana-mana.

Rincian 1.g: Biaya transportasi untuk ke fasilitas rawat jalan:

Tulis besarnya biaya transportasi pulang pergi yang dikeluarkan oleh anggota rumah tangga yang berobat jalan (dalam satuan rupiah). Biaya transportasi tidak termasuk uang membeli makanan, minuman, dan transportasi pengantar responden berobat jalan.

(17)

Rincian 2.a: Apakah [NAMA] pernah menjalani rawat inap selama 1 tahun terakhir? [Salin dari VSEN2013.K Blok V.A R.8]

Salin jawaban dari VSEN2013.K Blok V.A R.8. Jika jawaban berkode 2 “Tidak”

pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 3.

Rawat inap adalah upaya penyembuhan dengan menginap 1 malam atau lebih di suatu unit pelayanan kesehatan modern atau tradisional. Responden yang pernah rawat inap adalah responden yang telah selesai menjalani rawat inap, tidak termasuk bila pada saat pencacahan sedang menjalani rawat inap.

Rincian 2.b: Di mana tempat rawat inap yang terakhir?

Jika reponden pernah mengalami rawat inap selama periode setahun terakhir (R.2.a=1), tanyakan dimana responden menjalani rawat inap yang terakhir. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai kemudian pindahkan isiannya ke dalam kotak yang tersedia.

Definisi tempat rawat inap mengacu pada definisi pada rincian 1.b Rincian 2.c: Berapa lama [NAMA] menjalani rawat inap?

Tanyakan lamanya hari menjalani rawat inap yang terakhir selama periode waktu setahun terakhir. Lingkari salah satu pilihan jawaban yang sesuai, kemudian salin ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 2.d: Berapa lama waktu menunggu untuk mendapatkan pelayanan di tempat rawat inap tersebut?

Lama waktu menunggu adalah lama waktu yang dibutuhkan setelah pemeriksaan dan dinyatakan harus rawat inap sampai masuk ke ruang perawatan/kamar.

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 2.e: Bagaimana petugas memberikan informasi tentang penyakit, pengobatan dan tindakan?

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai kemudian pindakan ke dalam kotak yang tersedia.

Petugas kesehatan seharusnya memberikan penjelasan tentang sebab penyakit, penularan penyakit, pencegahan, pengobatan dan tindakan yang akan diambil (misal

(18)

penyuntikan, pemberian infus, rontgen/scanning, pemeriksaan laboratorium, operasi), termasuk memberikan kesempatan bertanya kepada pasien jika informasi yang diberikan tidak jelas.

Penjelasan jawaban:

Sangat jelas, bila responden sangat mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Jelas, bila responden mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Tidak jelas, bila responden tidak mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Sangat tidak jelas, bila responden tidak mengerti sama sekali semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Tidak mendapatkan penjelasan, bila responden tidak mendapatkan penjelasan sama sekali dari petugas tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas.

Rincian 2.f : Bagaimana penilaian [NAMA] terhadap kebersihan tempat rawat inap?

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Kebersihan tempat rawat inap maksudnya kebersihan tempat responden dirawat menginap di fasilitas kesehatan, seperti kamar, kamar mandi, ruang tunggu.

Sangat bersih, bila lantai dan fasilitas tempat berobat sangat bersih, dan tidak ada sampah berserakan.

Bersih, bila lantai dan fasilitas tempat berobat jalan bersih, dan tidak ada sampah berserakan.

Kotor, bila lantai tempat berobat jalan kotor, dan terdapat sampah berserakan.

Sangat kotor, bila lantai dan fasilitas tempat berobat sangat kotor, dan terdapat sampah berserakan dimana-mana.

(19)

Rincian 3: Berapakah biaya kesehatan, tidak termasuk yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan, dan jaminan sosial, yang dikeluarkan untuk:

[Jika R.1.a atau R.2.a salah satu berkode 1] dan Sumber dana seluruhnya termasuk yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan, dan jaminan sosial[Isikan kode 1 bila “Ya, kode 2 bila “Tidak”]

Tulis besarnya biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk berobat jalan sebulan terakhir dan rawat inap setahun terakhir dalam satuan rupiah dan sumber dana apa saja yang digunakan.

Biaya Kesehatan [Jika R.1.a atau R.2.a salah satu berkode 1]

Biaya kesehatan di R.3 Kolom 2-3 meliputi biaya dokter, pembelian obat, biaya pemeriksaan laboratorium, tindakan medis, alat kesehatan, akomodasi, pemeriksaan kesehatan, administrasi, dan lainnya. Biaya kesehatan yang dimasukkan disini adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dari rumah tangga, bukan yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan, dan jaminan sosial.

Biaya Dokter, adalah biaya yang dikeluarkan hanya untuk dokter, Biaya Obat, adalah biaya yang dikeluarkan hanya untuk pembelian obat,

Biaya laboratorium, adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan melalui laboratorium,

Tindakan medis, seperti tindakan operasi, cabut gigi,

Alat kesehatan, seperti jarum suntik, kapas pembersih, perban, dll.

Akomodasi, seperti biaya kamar , biaya pelayanan selama rawat inap.

Pemeriksaan Kesehatan, seperti rongten, chek up, cek kolesterol, cek tekanan darah, dll.

Administrasi, seperti biaya pendaftaran.

Lainnya, adalah selain yang tertera di a-h.

Total: isikan jumlah total masing-masing pada kolom 2 dan 3 dari penjumlahan rincian 3.a sampai dengan R.3.i.

(20)

Sumber Dana seluruhnya termasuk yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan, dan jaminan social [Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”]

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan rawat jalan, dan rawat inap :

1. Biaya sendiri, biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga sendiri. Biaya sendiri bisa berasal dari penghasilan rumah tangga, tabungan, menjual barang/harta.

a. Penghasilan rumah tangga dapat dilihat dari:

a) imbalan atau penghasilan yang diperoleh anggota rumah tangga yang bekerja dengan status berusaha sendiri, pekerja bebas di pertanian atau pekerja bebas di sektor non pertanian,

b) upah/gaji yang diterima anggota rumah tangga yang mempunyai pekerjaan dengan status buruh/ karyawan,

c) penerima pendapatan.

b. Tabungan adalah selisih dari pendapatan dikurangi konsumsi dikurangi transfer, dan dikurang pajak (baik yang ada di rumah maupun di bank).

c. Menjual barang/harta adalah dana yang diperoleh dari hasil penjualan barang/harta benda milik anggota rumah tangga (harta benda bergerak maupun tidak bergerak).

2. Pinjaman, biaya yang berasal dari pinjaman di luar rumah tangga. Pinjaman bisa berasal dari meminjam/menggadaikan barang, bantuan dari anggota keluarga atau teman.

a. Meminjam/menggadaikan barang dapat berasal dari keluarga, teman, tetangga, bank, koperasi, rentenir.

b. Bantuan dari anggota keluarga atau teman di luar rumah tangga adalah bantuan yang diberikan dari anggota keluarga lain/teman secara gratis.

3. Klaim asuransi atau perusahaan/kantor adalah pembiayaan kesehatan yang dibayar oleh asuransi atau perusahaan dimana anggota rumah tangga bekerja. Yang termasuk di sini adalah:

a. Asuransi Kesehatan (Askes) adalah asuransi kesehatan bagi pegawai negeri, TNI, Polri, dan keluarganya, yang dikelola oleh PT Persero Askes. Termasuk para pensiunan serta pegawai swasta yang ikut program Askes.

b. Asuransi Tenaga Kerja (Astek) / Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) adalah asuransi bagi tenaga kerja swasta yang dikelola oleh PT Astek. Jasa raharja adalah asuransi kecelakaan lalu lintas, darat, sungai, laut, maupun udara, bagi korban kecelakaan, baik yang tidak meninggal maupun yang meninggal.

(21)

c. Perusahaan/kantor adalah perusahaan/kantor yang menyediakan penggantian biaya berobat bagi karyawan atau keluarganya bila sakit.

Catatan:

- Apabila sudah diganti oleh kantor maka sumber biayanya adalah perusahaan/

kantor.

- Apabila belum diganti maka sumber biayanya adalah biaya sendiri.

d. Asuransi kesehatan lain adalah asuransi kesehatan lainnya atau asuransi kesehatan yang terintegrasi dalam asuransi terpadu (misal jiwa, kesehatan dan pensiun) atau dalam sistem lain (misal kartu kredit) yang dikelola oleh swasta.

4. JPKM, Jamkesmas, Jamkesda, Kartu Sehat/Surat Miskin, dan Dana Sehat

a. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), merupakan suatu sistem pemeliharaan kesehatan paripurna yang berasaskan usaha bersama dan kekeluargaan, dimana pemeliharaan kesehatan tersebut berciri berkesinambungan, mutu pelayanan kesehatan terjamin dan pembiayaan kesehatan dilakukan secara pra-upaya atau sistem pembayaran dimuka yang lebih efisien karena ditanggung bersama dengan seluruh anggota/peserta JPKM.

b. Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.

c. Jamkesda adalah program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakatnya. Sasaran Program Jamkesda adalah seluruh masyarakat setempat yang belum memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas, ASKES dan asuransi kesehatan lainnya.

d. Kartu Sehat/Surat Miskin adalah kartu yang digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga tidak mampu, yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Surat Miskin maksudnya adalah surat keterangan tidak mampu secara ekonomi (miskin) dari lurah atau kepala desa.

e. Dana Sehat adalah jaminan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat setempat biasanya dipimpin oleh para kader kesehatan/pengurus KUD/LKMD. Peserta membayar iuran secara teratur, kemudian bila berobat ke unit pelayanan kesehatan setempat tidak perlu membayar lagi, karena akan diurus pembayarannya oleh pengelola.

5. Lainnya, yaitu selain yang disebut di atas, misal dibayar oleh donatur atau pemeriksaan/pengobatan gratis.

(22)

Rincian 4.a: Apakah pernah mengobati sendiri/berobat alternatif dalam 1 bulan terakhir?

Isikan kode 1 jika pernah mengobati sendiri atau berobat alternatif, kode 2 jika tidak pernah mengobati sendiri atau berobat alternatif.

Rincian 4.b: Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk?

Rincian 4.b.1: Membeli obat tanpa resep dokter Rp...

Tuliskan biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat tanpa resep dokter selama 1 bulan terakhir.

Rincian 4.b.2: Pengobatan tradisional/alternatif Rp...

Tuliskan biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan tradisional/alternatif selama 1 bulan terakhir.

2.5.2. Blok V.B. MALARIA/TUBERKULOSIS(TB)

Rincian 5: Dalam setahun terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita malaria yang sudah dipastikan dengan pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan?

Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Tidak tahu”.

Rincian 6: Apakah [NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi artemisinin (ACT)?

Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”.

Terapi kombinasi obat artemisinin (Artemisinin Based Combination Therapy/ACT) merupakan pengobatan malaria dengan obat yang di diekstrak dari tanaman Artemisia annua L terbaik yang dipromosikan oleh organisasi internasional seperti Medicines Sains Frontiers (MSF). Pengobatan ini jauh lebih efektif digunakan dalam pengobatan malaria dan tidak menimbulkan efek samping yang berat seperti kina dan klorokuin.

Rincian 7: Dalam setahun terakhir, apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai menggigil atau panas naik turun secara berkala (dapat disertai sakit kepala, berkeringat, mual, muntah, atau tanpa gejala demam) meskipun sudah minum obat anti malaria?

Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Tidak tahu”.

(23)

Jika terisi kode 2 atau kode 9, lanjut ke R.9

Rincian 8: Apakah gejala di atas terjadi dalam 1 bulan terakhir?

Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”

Rincian 9: Dalam setahun terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita TB Paru yang dianjurkan diberikan pengobatan obat anti TB minimal 6 bulan oleh tenaga kesehatan?

Isikan kode 1 jika “Ya, sedang pengobatan”, kode 2 jika”Ya, tidak makan obat anti TB”, kode 3 ” Ya, telah selesai”, kode 4 ”Ya, tidak selesai pengobatan”, kode 5 jika “Tidak”.

Rincian 10: Apakah [NAMA] didiagnosis TB Paru melalui?

[Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”]

Definisi:

Tes mantoux adalah tes kulit yang dilakukan untuk menentukan infeksi tuberkulosis (TB) sebelumnya. Sebuah ekstrak dari basil tuberkulosis disuntikkan ke dalam kulit dan diperiksa 2 sampai 3 hari kemudian. Seseorang yang sebelumnya telah terkena bakteri akan menampilkan respon kekebalan di daerah kulit yang mengandung protein bakteri. Hasil positif (area mengeras menonjol) menunjukkan infeksi TB.

Tujuan dari tes mantoux ini adalah sebagai salah satu cara untuk mendiagnosis infeksi TBC. Kenapa salah satu? Karena perlu banyak faktor untuk mengetahui pasti bahwa seseorang memang terinfeksi TBC dan harus menjalani pengobatan. Hasil tes Mantoux saja tidak bisa digunakan untuk meyakinkan diagnosis karena kadang hasil tes ini memberikan hasil negatif palsu atau positif palsu. Hasil pemeriksaan tes mantoux ini harus didukung dengan keluhan, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan laboratorium yang ada.

Pemeriksaan dahak, adalah pemeriksaan cairan dahak (Sputum) yang diproduksi dalam alveoli dan bronkioli yang dikeluarkan melalui mulut. Sputum berbeda dengan air ludah, perbedaanya antara lain : ludah biasa akan membentuk gelembung-gelembung jernih di bagian atas permukaan cairan, sedang pada sputum hal ini jarang terjadi. Secara mikroskopis ludah akan menunjukan gambaran sel-sel gepeng sedang pada sputum hal ini tidak ditemukan . (Widman, 1994)

Pemeriksaan foto dada, pemeriksaan melalui foto rontgen dada.

(24)

Rincian 11: Dalam setahun terakhir, apakah [NAMA] pernah menderita batuk selama minimal 2 minggu berturut-turut?

Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Tidak tahu”.

Jika R.11 berkode 2 atau 9 maka lanjut ke Blok V.C

Rincian 12: Jika Ya, apakah batuk tersebut disertai satu atau lebih gejala: dahak, dahak bercampur darah/batuk berdarah, sesak napas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun/sulit bertambah, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam > 1 bulan?

Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Tidak tahu”.

2.5.3. Blok V.C. KESEHATAN BALITA (UNTUK ANGGOTA RUMAH TANGGA UMUR 0-59 BULAN)

Blok ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan balita, dan ksehetan ibu seperti berat badan saat lahir, gizi balita, pemberian vitamin A dosis tinggi, pemeriksaan kesehatan balita oleh tenaga kesehatan, dan informasi tentang ksehatan ibu seperti permeriksaan kehamilan, konsumsi tablet tambah darah/zat besi, dan tempat ibu melahirkan.

Rincian 13 : Umur dalam bulan:

Tuliskan umur balita dalam bulan (disalin dari VSEN2013.K, Blok V.B, Rincian 10.a.).

Rincian 14.a: Apakah ibu kandung balita tinggal di rumah tangga ini?

Tanyakan apakah ibu kandung balita tinggal di rumah tangga ini. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Jika ibu kandung balita tidak tinggal di rumah tangga ini maka lanjutkan ke Rincian 18.

Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan balita dengan ibu kandung di rumah tangga. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang mendapat cinta dan kasih sayang dari ibu kandungnya di awal kehidupan akan lebih pintar dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk belajar. Menurut Profesor Allan Schore dari UCLA, jika bayi tidak dirawat dengan sebaik-baiknya dalam dua tahun pertama kehidupannya, akan berdampak negatif dalam perkembangan hidupnya.

(25)

Yang dimaksud tinggal di rumah tangga adalah menetap, tidur, dan beraktifitas di bagunan tempat tinggal tersebut.

Rincian 14.b Isikan nomor urut ibu kandung balita:

Isikan nomor urut art ibu kandung balita dalam kotak tersedia, salin nomor urut ibu kandung balita dari Blok IV.VSEN2013.MPK Kolom (1).

Rincian 15: Ketika ibu [NAMA ibu kandung] mengandung [NAMA], apakah memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan?

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”, dan kode 9 jika “Tidak tahu”. Jika jawaban berkode 2 dan 9, pertanyaan dilanjutkan ke rincian 17.

Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil karena berguna untuk melakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan dapat diketahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara dini.

Pemeriksaan kehamilan yang dimaksud adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, seperti pengukuran tinggi badan, tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri (bagian atas punggung rahim), imunisasi TT dan pemberian multivitamin atau juga tablet besi. Bila salah satunya dipenuhi, responden dikategorikan telah melakukan pemeriksaan kehamilan (kode 1). Pemeriksaan kehamilan ini tidak termasuk pemeriksaan untuk berobat.

Rincian 16: Jika Ya, berapa kali ibu memeriksakan kehamilan?

Isikan berapa kali ibu balita memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan sesuai dengan umur kandungan 0-3 bulan (trimester 1) pada R.16.a, 4-6 bulan (trimester II) pada R.16.b, dan 7 bulan ke atas (trimester III) pada R.16.c.

(26)

Catatan:

1. Bagi responden yang tidak pernah memeriksakan kehamilan pada trimester tersebut, beri kode 0. Bila responden memeriksakan kehamilan tujuh (7) kali atau lebih, isikan kode 7.

2. Untuk responden yang tidak ingat/tidak tahu jumlah memeriksakan kehamilannya, isikan kode 9.

3. Bagi ibu melahirkan pada usia kandungan di bawah tujuh (7) bulan, pada R.16.c isikan kode 8.

Rincian 17: Ketika mengandung (NAMA), apakah ibu (NAMA ibu kandung) mengkonsumsi tablet tambah darah/ zat besi?

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”, dan kode 9 jika “Tidak tahu”.

Pil zat besi/Fe atau yang dikenal dengan nama tablet tambah darah digunakan untuk menanggulangi anemia pada wanita usia subur dan wanita hamil. Setiap tablet zat besi mengandung 200 mg Sulfas Ferosus (yang setara dengan 60 mg besi elemental) dan 0,25 mg Asam folat. Berikut adalah contoh gambar tablet zat besi.

Gambar 1. Tablet tambah darah/zat besi

Rincian 18: Dimana Ibu melahirkan [NAMA]?

Lingkari tempat dimana ibu melahirkan balita pada kotak yang telah disediakan.

(27)

Rincian 19: Berapa berat [NAMA] ketika lahir?

Pertanyaan ini dimaksudkan untuk melihat berat bayi saat lahir untuk mendapatkan indikator Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Isikan kode 1 jika balita lahir dengan berat kurang dari 2,5 kg atau isikan kode 2 jika balita lahir dengan berat lebih atau sama dengan 2,5 kg atau kode 9 jika pemberi informasi tidak tahu berat [NAMA] ketika lahir.

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) kurang dari 2500 gram merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. Menurut Kementerian Kesehatan, BBLR bersama kehamilan prematur mengakibatkan gangguan yang menjadi penyebab nomor 3 kematian masa perinatal. Menurut organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) hampir semua (98%) dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang. Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini. Umumnya karena Berat Badan Lahir kurang dan 2.500 gram.

Rincian 20.a: Apakah [NAMA] mendapat vitamin A dosis tinggi selama 1 tahun terakhir?

Tulis kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak” dan kode 9 jika “Tidak tahu”. Jika jawaban R.20.a kode 2 atau 9, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 21.

Bayi usia 6-11 bulan diberikan kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 IU. Bayi usia 1 sampai dengan 4 tahun diberikan kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 IU (Internasional Unit). Cara pemberian kapsul vitamin A adalah dengan menggunting ujung kapsul vitamin A yang lancip sampai terbuka lalu meneteskan seluruh isi kapsul ke dalam mulut bayi atau balita, kapsul ini diberikan maksimum 2 kali selama satu tahun.

Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi diberikan setiap bulan Februari dan Agustus secara gratis oleh Kementerian Kesehatan, dan telah dilaksanakan sejak tahun 1995. Pemberian kapsul vitamin A biasanya dilaksanakan di Pos-Vitamin A, Posyandu, Bidan di Desa, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, atau tempat-tempat lain yang telah disepakati. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dilakukan setahun 2 kali sampai usia maksimum lima tahun.

Jika balita berusia < 6 bulan, tuliskan kode 2 “Tidak”

(28)

Gambar 2. Vitamin A dosis tinggi

Rincian 20.b: Jika Ya, berapa kali mendapat vitamin A dosis tinggi?

Lingkari salah satu kode jawaban sesuai dengan jawaban responden, dan pindahkan isiannya ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 21: Berapa kali [NAMA] diperiksa (bukan berobat) oleh tenaga kesehatan selama 1 tahun terakhir?

Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan adalah kontak antara tenaga kesehatan dengan ibu dan bayi untuk mengetahui tumbuh kembang balita, pemberian imunisasi, penyuluhan orang tua, dan pemeriksaan kesehatan balita. Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan dapat dilakukan di rumah responden maupun di fasilitas kesehatan termasuk posyandu. Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan tidak termasuk pemeriksaan untuk pengobatan.

Isikan berapa kali pemeriksaan oleh tenaga kesehatan selama 1 tahun terakhir pada kotak yang disediakan.

Rincian 22.a: Apakah [NAMA] ditimbang selama 1 bulan terakhir?

PERTANYAAN RINCIAN 22 SAMPAI RINCIAN 25 UNTUK

ANGGOTA RUMAH TANGGA UMUR 0-24 BULAN

(29)

ataupun di fasilitas kesehatan lainnya termasuk ditimbang di rumah. Tulis kode 1 jika

“Ya”, kode 2 jika “Tidak”.

Jika jawaban R.22.a berkode 2, pertanyaan dilanjutkan ke R.23.a Rincian 22.b: Kapan dilakukan penimbangan?

Isikan tanggal dan bulan penimbangan terakhir.

tgl= tanggal(digit pertama dan kedua dari kiri) bln= bulan(digit ketiga dan keempat dari kiri ) Rincian 22.c: Berapa beratnya?

Isikan berat badan balita pada penimbangan terakhir sampai satu digit dibelakang koma dalam satuan kilogram.

Rincian 23.a: Apakah [NAMA] diukur panjang/tinggi selama 1 bulan terakhir?

Tulis kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”. Jika jawaban R.23.a kode 2, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 24.

Rincian 23.b: Kapan dilakukan pengukuran?

Isikan tanggal dan bulan pengukuran terakhir.

tgl= tanggal(digit pertama dan kedua dari kiri) bln= bulan(digit ketiga dan keempat dari kiri ) Rincian 23.c: Berapa panjang/tingginya?

Isikan tinggi/panjang balita pada pengukuran terakhir dalam satuan centimeter.

Rincian 24: Apakah [NAMA] pernah diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk pemeriksaan bayi baru lahir pada saat umur 0-28 hari?

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi tentang bayi yang mendapat pemeriksaan oleh tenaga kesehatan sampai usia 1 bulan. Tanyakan pada ibu balita apakah pada saat balita berumur sampai dengan 1 bulan pernah diperiksa (bukan berobat) oleh tenaga kesehatan?

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika “Ya”, kode 2

(30)

jika “Tidak”, dan kode 9 jika “Tidak tahu”.

Rincian 25: Jika Ya, kapan diperiksa?

Jika pada saat balita berumur sampai dengan 1 bulan pernah diperiksa (bukan berobat) oleh tenaga kesehatan, tanyakan berapa kali pemeriksaan oleh tenaga kesehatan ketika bayi berusia 0-7 hari juga saat bayi berusia 8-28 hari, tidak termasuk pemeriksaan selama pasca lahir di fasilitas kesehatan.

2.5.4. Blok V.D. KETERBATASAN/GANGGUAN FUNGSI ANGGOTA TUBUH (UNTUK ART 10 TAHUN KE ATAS)

Maksud dari pertanyaan pada R.26 sampai dengan R.30 adalah untuk mendapatkan data mengenai penyandang disabilitas (cacat) atau seseorang yang mengalami gangguan fungsi/keterbatasan dalam melakukan aktivitas normal sehari-hari.

Menurut WHO, disabilitas adalah suatu ketidakmampuan melaksanakan suatu aktifitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya orang normal yang disebabkan oleh kondisi kehilangan atau ketidakmampuan baik psikologis, fisiologis maupun kelainan struktur atau fungsi anatomis.

Gangguan fungsi atau keterbatasan antara lain kesulitan membaca (reading difficulty), kesulitan mendengar (hearing difficulty), berbicara tidak lancar (cannot speak fluently), kesulitan memahami/hilang ingatan/gangguan jiwa (difficult understand), lambat dalam belajar/memahami pelajaran (slow learning), keterbatasan berjalan (walking limitations), keterbatasan bergerak (limited movements), kesulitan mengambil barang kecil menggunakan jari (difficulty in picking up small objects). Survei ini hanya mengumpulkan data secara normatif dengan pengamatan, pengetahuan, dan pengakuan ART. Sehingga petugas harus betul-betul memahami apa yang dimaksud kesulitan atau disabilitas dalam pertanyaan ini.

Pilih jawaban ” Tidak ” (kode 1) jika ART tidak mengalami kesulitan. Apabila ART mengalami kesulitan namun masih dapat melakukan hal tersebut maka pilih jawaban

”sedikit ” (kode 2). Jika ART tidak dapat lagi melakukan aktivitas tersebut atau sangat sulit untuk melakukannya pilih jawaban ”parah ” (kode 3).

(31)

Rincian 26: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan melihat, meskipun memakai kacamata?

Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan melihat apabila dalam jarak minimal 30 cm dan dengan penerangan yang cukup tidak dapat melihat dengan jelas baik bentuk, ukuran dan warna. Andaikan orang itu menggunakan alat bantu (kacamata) sekalipun, ia tetap kesulitan melihat, maka orang tersebut dikategorikan mengalami kesulitan. Akan tetapi, kalau dengan bantuan kacamata ia dapat melihat normal, maka orang itu dikategorikan tidak mengalami gangguan.

Yang termasuk kesulitan/gangguan penglihatan termasuk:

a. Buta total: kondisi dimana dua mata tidak dapat melihat sama sekali

b. Kurang penglihatan (low vision) adalah kondisi dimana dua mata tidak dapat menghitung jari-jari yang digerakkan pada jarak 1 meter di depannya walaupun memakai kacamata atau cukup cahaya.

c. Buta warna adalah kondisi dua mata responden tidak dapat membedakan warna.

Catatan: Jika seseorang mengalami kesulitan melihat tetapi tidak menggunakan kacamata maka tanyakan bagaimana jika menggunakan kacamata. Jika dengan menggunakan kacamata menjadi tidak mengalami kesulitan melihat berarti dikategorikan tidak mengalami kesulitan. Namun jika dengan kacamata ia masih mengalami kesulitan maka tanyakan seberapa parah kesulitan yang dialami.

Rincian 27: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan mendengar, meskipun memakai alat bantu dengar?

Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan mendengar jika tidak dapat mendengar suara dengan jelas, membedakan sumber, volume dan kualitas suara sehingga tidak dapat merespon suara tersebut secara wajar. Seseorang yang menggunakan alat bantu sehingga dapat mendengar dengan normal, maka orang tersebut dikategorikan tidak mengalami kesulitan. Termasuk kategori ini adalah para penyandang cacat rungu/wicara.

Catatan: Jika seseorang mengalami kesulitan mendengar tetapi tidak menggunakan alat bantu pendengaran (hearing-aid) maka tanyakan bagaimana jika menggunakan alat bantu.

Jika dengan menggunakan alat bantu menjadi tidak mengalami kesulitan mendengar

(32)

berarti dikategorikan tidak mengalami kesulitan. Namun jika masih mengalami kesulitan maka ditanyakan seberapa parah kesulitan yang dialami.

Rincian 28: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan berjalan atau naik tangga?

Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan berjalan atau naik tangga bila tidak dapat berjalan dengan normal misalnya maju, mundur, ke samping, tidak stabil dan kesulitan untuk menaiki tangga. Seseorang yang harus menggunakan alat bantu untuk berjalan atau naik tangga dikategorikan mengalami kesulitan.

Rincian 29: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan mengingat atau berkonsentrasi atau berkomunikasi dengan orang lain karena kondisi fisik atau mental?

Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan mengingat/ konsentrasi jika mengalami kesulitan dalam mengingat atau tidak dapat berkonsentrasi. Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan berkomunikasi bila dalam berbicara berhadapan tanpa dihalangi sesuatu, seperti tembok, musik keras, sesuatu yang menutupi telinga, pembicaraannya tidak dapat dimengerti atau tidak dapat berbicara sama sekali karena gangguan fisik dan mental. Termasuk kategori ini adalah para penyandang cacat rungu/wicara dan autis.

Rincian 30: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan dalam hal mengurus diri sendiri?

Seseorang dikatakan mengalami kesulitan mengurus diri sendiri, jika ia mengalami kesulitan dalam kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, berpakaian, ke toilet, dan lain-lain.

a. Kesulitan makan maksudnya dalam hal makan sendiri (disuapi orang lain, menggunakan sendok, garpu untuk mengambil makanan atau minuman).

b. Kesulitan membersihkan seluruh tubuh.

c. Kesulitan berpakaian maksudnya dalam hal mengambil pakaian dari tempat penyimpanan, mengancingkan baju, mengikat simpul , dll.

d. Kesulitan tangan maksudnya dalam hal mengambil/memegang barang (tangan lemah, jari kurang lengkap).

(33)

2.5.5. Blok V.E. PERILAKU HIDUP SEHAT

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah kumpulan perilaku yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri agar sehat dan dapat ikut berperan aktif mewujudkan kesehatan masyarakat. Rumah Tangga ber-PHBS berarti dapat menjaga, meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari penyakit dan lingkungan yang tidak mendukung hidup sehat. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi sehat serta menciptakan lingkungan sehat di dalam rumah tangga.

Ada sedikitnya sepuluh indikator Rumah Tangga ber-PHBS, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah.

Beberapa indikator PHBS yang di tanyakan pada Bab V.E. Perilaku Hidup Sehat meliputi perilaku merokok, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, makan buah dan sayuran (makanan berserat) serta aktifitas fisik.

Rincian 31.a.: Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir?

Tanyakan kepada responden apakah merokok dalam satu bulan terakhir?

Pertanyaan merokok bertujuan untuk mengidentifikasi perokok aktif, mantan perokok dan perokok pasif. Dalam rincian ini juga ingin diketahui informasi mengenai usia mulai merokok, lamanya merokok dan jumlah rokok yang dihisap, serta mengetahui besarnya risiko individu terpapar asap rokok.

Yang dimaksud dengan merokok adalah apabila seseorang pernah merokok sekurang- kurangnya 1 (satu) batang sampai saat pencacahan. Rokok di sini termasuk rokok putih, rokok keretek, cerutu, lisong, pipa cangklong, linting, kawung. Bila ada anggota rumah tangga yang merokok dengan menggunakan pipa (cangklong), maka banyaknya batang rokok dihitung dari banyaknya art mengisi tembakau.

Kode 1: Ya, setiap hari adalah seseorang yang menghisap rokok setiap hari dalam 1 bulan terakhir sekurang-kurangnya satu batang dalam sehari, tanpa memperhatikan jenis rokok yang dihisap.

(34)

Kode 2: Ya, kadang-kadang adalah seseorang yang menghisap rokok tidak setiap hari (kadang-kadang) dalam 1 bulan terakhir, termasuk yang hanya menghisap 1 batang rokok dalam 1 bulan terakhir.

Kode 3: Tidak, sebelumnya pernah adalah seseorang yang dulunya pernah merokok, tetapi sudah tidak merokok lagi dalam 1 bulan terakhir.

Kode 4: Tidak pernah sama sekali adalah seseorang yang tidak pernah menghisap rokok sama sekali sampai dengan saat pencacahan.

Lingkari salah satu jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Jika kode 2 yang dilingkari, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 31.d.

Jika kode 3 yang dilingkari, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 31.e.

Jika Kode 4 yang dilingkari, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 32.

Rincian 31.b.: Pada usia berapa [NAMA] pertama kali mulai merokok setiap hari?

Jika responden merupakan perokok setiap hari, tanyakan umur saat anggota rumah tangga pertama kali mulai merokok setiap hari. Isikan jawaban umur mulai merokok dalam tahun kemudian pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia.

Rincian 31.c.: Berapa batang rokok yang [NAMA] hisap setiap hari?

Isikan jumlah batang rokok perhari yang dihisap.

Rincian 31.d.: Apakah [NAMA] biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ART lainnya?

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan anggota rumah tangga terpapar asap rokok (perokok pasif) di rumah. Tanyakan apakah responden biasa merokok di dalam rumah ketika ada ART lainnya. Merokok di teras rumah tidak dikategorikan sebagai merokok di dalam rumah. Lingkari kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”, kemudian salin jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 31.e.: Pada usia berapa [NAMA] pertama kali merokok?

Tanyakan pada umur berapa anggota rumah tangga pertama kali merokok. Isikan jawaban umur pertama kali merokok (dalam tahun) kemudian pindahkan jawabannya pada kotak yang tersedia.

(35)

Rincian 32.: Apakah [NAMA] biasa mencuci tangan saat:

[Isikan kode 1 bila “Ya, dengan sabun dan air”, kode 2 bila ”Ya, dengan air saja”, kode 3 bila ”Tidak”, kode 4 bila ”tidak relevan”]

Cuci tangan merupakan sebuah perilaku hidup yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan, namun sering kebiasaan sederhana ini terlewatkan. Karenanya, cuci tangan perlu dijadikan sebuah gaya hidup dan harus ditanamkan sejak masa balita.

Dewasa ini, kematian dan kesakitan realtif masih tinggi dan banyak diakibatkan oleh penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air, sanitasi, serta perilaku hidup bersih dan sehat, seperti rendahnya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. Banyak penelitian membuktikan bahwa risiko penularan penyakit dapat berkurang bila perilaku hidup bersih dan sehat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari seperti cuci tangan pakai sabun.

Menurut penelitian, perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dilakukan dibandingkan dengan cara lainnya untuk mengurangi risiko penularan penyakit.

Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Penggunaan sabun, selain membantu singkatnya waktu cuci tangan, namun menggosok jemari dengan sabun menghilangkan kuman yang tidak tampak, minyak/lemak/kotoran di permukaan kulit, serta meninggalkan aroma wangi. Perpaduan kebersihan, aroma wangi dan perasaan segar ini merupakan hal positif yang diperoleh setelah menggunakan sabun.

Definisi:

Kode 1: Ya, dengan sabun dan air, bila responden terbiasa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

Kode 2: Ya, dengan air saja, bila responden terbiasa mencuci tangan dengan air bersih saja.

Kode 3: Tidak, bila responden tidak terbiasa mencuci tangan.

Kode 4: Tidak relevan, bila pertanyaan tidak relevan ditanyakan seperti tidak pernah menyuapi anak, dan menceboki anak. .

Tanyakan apakah responden pernah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sesudah buang air besar/kecil, sesudah menceboki bayi atau anak, sebelum makan atau menyuapi anak, setelah memegang hewan, setelah bermain di tanah, lumpur atau tempat kotor.

(36)

Rincian 33: Apakah melakukan aktifitas fisik dengan bergerak ≥ 30 menit sehari dalam seminggu terakhir?

Aktifitas fisik merupakan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga (pembakaran kalori) yang dilakukan minimal 10 menit berturut-turut untuk pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dapat berupa kegiatan sehari-hari, seperti berjalan kaki, berkebun, bekerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, bersepeda, mengepel lantai, naik turun tangga, menimba air, dan membawa belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga seperti lari, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.

Gambar 3. Contoh Gambar Aktifitas Fisik

Rincian 33.a. Bekerja/sekolah/mengurus rumah tangga

Rincian ini dapat berisi kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”. Isikan kode 1 bila responden melakukan aktifitas fisik ≥ 30 menit perhari pada masing-masing hari, mulai hari Senin sampai dengan Hari Minggu yang berkaitan dengan bekerja, sekolah dan

(37)

mengurus rumah tangga. Seperti mengetik di komputer, mengantar surat, belajar, mengepel, menyapu, menyetrika, dan lain-lain.

Rincian 33.b. Perjalanan/transportasi

Rincian ini dapat berisi kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”. Isikan kode 1 bila responden melakukan aktifitas fisik ≥ 30 menit perhari pada masing-masing hari, mulai hari Senin sampai dengan hari Minggu yang berkaitan dengan perjalanan/transportasi.

Seperti mengendarai kendaraan bermotor, berjalan menuju angkutan umum, dan lain lain.

Rincian 33.c. Waktu senggang/olahraga/rekreasi

Rincian ini dapat berisi kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”. Isikan kode 1 bila responden melakukan aktifitas fisik ≥ 30 menit perhari pada masing-masing hari, mulai hari Senin sampai dengan hari Minggu yang berkaitan dengan Waktu senggang, olahraga dan rekreasi. Seperti menonton tv, pergi ke pasar, bersepeda, mencuci mobil, dan lain- lain.

Rincian 34.a: Berapa hari [NAMA] mengkonsumsi buah-buahan segar selama seminggu terakhir?

... hari

Buah-buahan adalah semua jenis buah seperti pepaya, mangga, pisang, jambu/jambu biji, belimbing, alpukat, jeruk, semangka, apel, melon dll termasuk rujak, asinan, manisan, buah yang di-blender, dan buah dalam kaleng. Tidak termasuk buah yang dikeringkan, buah yang diolah/dimasak, dan sirup buah-buahan. Untuk buah yang di blender harus masih ada seratnya (tidak cair seperti air).

Isikan jumlah hari dalam seminggu responden mengkonsumsi buah-buahan segar.

Maksimal isian adalah 7 hari. Jika tidak pernah mengkonsumsi buah-buahan selama seminggu terakhir, maka lanjutkan ke R.35.a.

Rincian 34.b: Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi buah-buahan segar per hari?

Tanyakan berapa rata-rata porsi buah-buahan per hari yang dikonsumsi oleh responden, dan isikan jawabannya pada kotak yang tersedia. Satuan porsi bisa dilihat pada gambar 4.

Referensi

Dokumen terkait

Sulut dan Kabupaten Bitung, Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Akademi Perikanan Bitung (AKP, Unit Produksi Pengelolaan Perikanan, Perwakilan dari

Dalam KBBI (2005) asosiasi adalah tautan dalam ingatan pada orang lain atau barang; pembentukan hubungan atau pertalian antara gagasan, ingatan, atau kegiatan panca

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jenis dan rancangan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus tanpa hipotesis. Jenis data yang digunakan

Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat harga beras Tangse cap Dua Mawar yang dipasarkan oleh UD. Langkah Baru Kota Bakti kepada pedagang beras di Kota

*) Harga bahan pabrikan dalam penawaran yang lebih rendah dari harga pasar wajib melampirkan dukungan toko/agen yang melayani. Harga tersebut berlaku untuk umum dan dalam

Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing / Verification) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

Kemahiran menulis teks berita menggunakan media video dapat juga dilihat dari persentase siswa yaitu pada tingkat kemahiran sangat baik 23,48% siswa, kemudian pada tingkat

Gastrulasi Mamalia juga dimulai dengan penebalan di bagian medio-posterior epiblas untuk menjadi daerah unsur primitif sebagai sarana untuk migrasi sel-sel bakal endoderm dan