• Tidak ada hasil yang ditemukan

TELANAIPURA KOTA JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TELANAIPURA KOTA JAMBI "

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

TELANAIPURA KOTA JAMBI

SKRIPSI

Research and Development ( R&D )

Oleh :

MUHAMMAD IQBAL SUARDI NIM. TPG 141132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

(2)

TELANAIPURA KOTA JAMBI

Research and Development ( R&D )

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD IQBAL SUARDI NIM. TPG 141132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi Terima kasih kepada Allah SWT atas nikmat yang Engkau berikan sehingga skripsi

yang hamba buat ini mampu hamba selesaikan dengan baik

Terima kasih kepada kedua orang tua tercinta ayah azim suardi dan ibunda marhama yang selalu mensuport dan memotivasi saya

Terima kasih kepada kedua adik perempuan saya nopi para dilla suardi dan jihan suardi yang selalu mensuport saya

Terima kasih kepada Semua keluarga besarku, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini

Ibu, bapak dosen jurusan PGMI terima kasih atas segala bimbingan dan fasilitasnya selama ini, terutama bapak kholid musyaddad dan bapak amirul mukminin al-anwari

selaku pembimbing yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan masukan terhadap skripsi ini serta telah memberikan motivasi kepada saya dan tiada henti

selalu mengingatkan saya akan skripsi saya

Kepada teman seperjuanganku PGMI B angkatan 2014 yang tidak bisa disebutkan satu persatu

Serta sahabatku yang selalu mensuport dan berdoa untuk penyelesaian skripsi ini

(8)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

” ”

P

viii

(9)

ix

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi menyelesaikan skripsi ini. Sholawat beriringan salam atas nabi Muhammad SAW pembawa risalah pencerahan manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna mendapat gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan khususnya kepada:

1. Bapak Dr.H.Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. Suaidi, M.A.Phd selakuWakil Rektor I UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr.Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor II UIN STS Jambi.

4. Ibu Dr.Hj FadilaHusen,M.Pd selaku Wakil Rektor III UIN STS Jambi.

5. Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruann UIN STS Jambi.

6. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruann UIN STS Jambi.

7. Bapak Dr. Zawaki Afdal jamil, M.Pd.I selaku Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruann UIN STS Jambi.

8. Bapak Dr. Kemas Imran, M.Pd.I selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruann UIN STS Jambi.

9. Bapak Dr. Mahluddin M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Bapak Drs.Shalahuddin, M.Pd.I selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

(10)
(11)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

NIM : TPG.141132

Jurusan/Prodi : PGMI

Judul : Pengembangan Media Ajar Berbasis Macromedia Flash Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengembangkan media Pembelajaran Interaktif Materi Tata Surya (2) Untuk mengetahui kelayakan media Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran (3) Untuk mengetahui efektifitas dan kelayakan Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) model prosedural dengan langkah-langkah yang diadaptasi dari 4D. Penelitian dilakukan di MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan angket. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Pengembangan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash ini telah melalui tahap yaitu: tahap Define, pada tahapan ini dilakukan indentifikasi tujuan media pembelajaran dan karateristik siswa, tahap Design, merancang materi pembelajaran, merancang design media pembelajaran menggunakan program Macromedia Flash, dan produksi, tahap Develope, pada tahapan ini akan dievaluasi dan dinilai oleh tim ahli bahasa, ahli media, ahli pembelajaran, dan uji coba. Hasil pengembangan program Macromedia Flash ini di kemas didalam Compact Disk (CD) dan Flash Disk. (2) Berdasarkan hasil validasi ahli materi dengan hasil persentase 91.17% masuk ke kategori “Sangat Baik”, dan hasil validasi ahli media dengan hasil persentase 123.83% masuk ke kategori “Sangat Baik”. Artinya media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash ini layak untuk dikembangkan dalam pembelajaran. (3) Berdasarkan hasil ahli pembelajaran dengan persentase 87.05% masuk ke kategori “Sangat Baik”, dan hasil uji coba siswa dengan hasil persentase 81.44% masuk ke kategori “Sangat Baik” dan penelitian ini juga bertujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Artinya media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash efektif dan praktis untuk digunakan dalam pembelajaran Materi Tata Surya Ilmu Pengetahuan Alam .

Kata Kunci: Macromedia Flash , Tata Surya, Media Pembelajaran.

xi

(12)

xii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI ABSTRACT

Name : Muhammad Iqbal Suardi

NIM : TPG.141141

Study Program : PGMI

Tittle : Macromedia Flash Based Teaching Media Development in Natural Sciences in Ibtidaiyah Madrasah Nurul Ihsan Telanaipura Jambi City

The purpose of this study is (1) To develop a Solar Learning Material Interactive Learning media (2) To find out the feasibility of Interactive Learning media in learning(3) To find out the effectiveness and feasibility of Interactive Learning in Integrated. This research is a procedural research and development (R & D) model with steps adapted from 4D. The study was conducted at MI Nurul Ihsan Telanaipura, Jambi City. Data collection techniques used were questionnaires.

The results of this study are as follows (1) Development of learning media using Macromedia Flash has gone through stages namely: Define stage, at this stage identification of learning media objectives and student characteristics, Design stage, designing learning materials, designing instructional media design using Macromedia program Flash, and production, Development stage, at this stage will be evaluated and assessed by a team of linguists, media experts, learning experts, and trials. The results of the development of the Macromedia Flash program are packaged in Compact Disk (CD) and Flash Disk. (2) Based on the results of the material expert validation with the results of the percentage of 91.17% going into the category of "Very Good", and the results of the media expert validation with the percentage results of 123.83% going into the category of "Very Good". This means that learning media using Macromedia Flash is feasible to be developed in learning. (3) Based on the results of learning experts with a percentage of 87.05%

entered the category of "Very Good", and the results of student trials with the results of the percentage of 81.44% entered the category of "Very Good" and this study also aimed at increasing student motivation in learning. This means that learning media using Macromedia Flash is effective and practical to be used in learning Solar System Natural Sciences.

Keywords: Macromedia Flash, Solar System, Learning Media.

(13)

xiii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN SAMPUL……… ii

NOTA DINAS I……….. iii

NOTA DINAS II………. iv

LEMBAR PENGESAHAN………. v

PERNYATAAN ORISINALITAS………. vi

PERSEMBAHAN……… vii

MOTTO……… viii

KATA PENGANTAR………. ix

ABSTRAK……….. xi

ABSTRACT……….. xii

DAFTAR ISI………. xiii

DAFTAR TABEL……….... xv

DAFTAR GAMBAR………... xvi

LAMPIRAN………. xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Identifikasi Masalah………. 5

C. Batasan Masalah………... 5

D. Perumusan Masalah……… 6

E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan…………... 6

F. Spesifikasi Produk Yang di Harapkan……….. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Pengembangan Media Ajar………. 8

B. Kajian Teoritik……….. 13

C. Macromedia Flash………. 14

D. Motivasi Belajar……… 17

(14)

xiv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI B. Karakteristik Sasaran Penelitian……….…….. 26 C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan…………. 26 D. Teknik Analisis Data... 39 E. Jadwal Penelitian... 39 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Interakhtif

Berbasis Macromedia Flash Materi Tata Surya …… 41

B. Pembahasan………. 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….. 61

B. Keterbatasan Penelitian……… 62

C. Saran………... 62

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tabel 4.1 Hasil validasi produk di lihat dari aspek Bahasa…. 46

Tabel 4.2 Hasil validasi produk di lihat dari aspek media…... 49

Tabel 4.3 Kritik dan saran Media Oleh Ahli Desain……… 51

Tabel 4.4 Hasil validasi produk ……….…. 52

Tabel 4.5 Hasil uji coba pada siswa……….. 56

Tabel 4.6 Hasil uji kefokusan media……….. 58

Tabel 4.7 Kritik dan Saran Media oleh siswa……….. 59

xv

(16)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Gambar 4.1 Tampilan depan……… 43

Gambar 4.2 Tampilan Menu……… 44

Gambar 4.3 Tampilan Kompetensi Dasar……… 44

Gambar 4.4 Tampilan Materi……… 45

Gambar 4.5 Tampilan Evaluasi………. 45

xvi

(17)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan nasional Indonesia yang ada dalam UU RI No 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab( Tim Redaksi Fokus Media, 2006, hal. 6 ).

Tujuan pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan baik tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu itu hidup.

Adapun tujuan atau cita-cita pendidikan antara satu Negara lain itu berbeda. Hal ini disebabkan karena sumber-sumber yang dianut sebagai dasar penentuan cita-cita itu berbeda ( Binti Maunah, 2009, hal.29 ).

Keberhasilan anak dalam belajar merupakan harapan setiap guru dan orang tua.

Dalam hal ini keberhasilan suatu pembelajaran ditunjukkan oleh dikuasainya tujuan pembelajaran oleh siswa. Banyak cara untuk memperoleh keberhasilan pembelajaran antara lain dengan menerapkan metode yang cocok dan media yang sesuai. Terlebih lagi satu hal yang bisa kita akui bahwa salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah factor kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Proses pembelajaran di sekolah marupakan tanggung jawab bersama, pendidik masyarakat, orang tua maupun pemerintah. Kompetensi profesional yang dikembangkan materi pembelajaran yang diampu dan mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif dan memenfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

(Prastowo, 2012, hal. 5).

1

(18)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI Sebagaimana Santrock (dalam Psikologi Pendidikan, 2007: hal. 11) Guru yang efektif tahu cara mennggunakan komputer dan cara mengajar murid untuk mengunakan komputer untuk menulis dan berkreasi. Guru yang efektif bisa mengevaluasi efektifitas game intruksional dan simulasi komputer, tahu cara menggunakan dan mengajari murid untuk menggunakan alat komunikasi melalui computer seperti internet. Dan, guru yang efektif memahami dengan baik berbagai perangkat penting lainnya untuk mendukung pembelajaran murid yang cacat.

Nugroho (2016) mengemukakan bahwa “Guru yang baik adalah guru yang selalu berusaha untuk menciptakan pembelajaran yang terbaik. Untuk menciptakan pembelajaran yang terbaik, seorang guru harus pandai-pandai mendesain model pembelajaran” (hal. 120).

Dari tuntutan sekaligus kewajiban ini, guru dituntut mampu menyusun bahan ajar yang inovatif (bisa berwujud bahan ajar cetak, audio, audio-visual, ataupun bahan ajar interaktif) sesuai dengan perkembangan pertumbuhan peserta didik, maupun teknologi informasi. Namun dalam proses pembelajaran tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), masih banyak guru yang belum memenfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi di kelas walaupun telah banyak media pembelajaran yang tersedia sebagai alat bantu pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, salah satu caranya adalah dengan penggunaan media pembelajaran. Disini tentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan (Syaiful Bahri Djamarah dan Asan Zain, 2010, hal. 37).

Media berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar yang mencangkup media grafis, media yang menggunakan alat penampil, peta, model, globe dan sebagainya (Ahmad d Rohani, 1997: Hal. 3). Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku peserta didik kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Peran media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu, tetapi merupakan bagian yang integral dalam system pendidikan dan pembelajaran. Tujuan pemanfaatan media dalam proses

(19)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefesienkan proses pembelajaran itu sendiri (Yudhi Muabadi, 2010, hal. 8).

M.Basyirudin Usman (2002) mengemukakan bahwa “media pembelajaran sangat membantu dalam upaya mencapai keberhasialan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sehingga guru harus mempunytai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media pendidikan dan pengajaran” (hal. 19).

Pendidikan merupakan sebuah system yang didalam nya terdapat komponen- komponen yang saling berkaitan erat. Banyak hal yang menjadi permasalahan dan tantangan dalam dunia pendidikan, misalnya tantangan bagi lembaga pendidikan untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, adanya beberapa mata pelajaran yang dianggap sulit sehingga menjadi momok bagi sebagian siswa, kurang efektifnya metode pembelajaran yang selama ini di pakai oleh guru, kurang tersedianya media dan sarana yang cukup memadai untuk mendukung proses pembelajaran, serta gaya belajar dan tipe-tipe yang berbeda dari setiap peserta didik.

Semua tantangan dan permasalahan yang di hadapi ini menuntut pemecahan agar dapat menghasilkan pembelajaran yang bermutu dan memberi dampak yang efektif dan efesien.Untuk itulah diperlukan adanya inovasi dalam dunia pembelajaran, yang dapatmemberikan jawaban bagi permasalahan yang ada. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran (Wina Sanjaya, 2016, hal. 8).

Dalam proses pembelajaran peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Banyak terdapat siswa maupun siswi yang kurang fokus pada materi yang disampaikan. Salah satunya banyak siswa yang bermain, berbicara, berjalan-jalan hingga mereka tidak fokus dalam proses belajar mengajar.sehingga disini peran guru sangatlah penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru dapat memanfaatkan program Macromedia Flash Pro 8 untuk membuat media pembelajaran. Media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 yang ideal harus mampu berfungsi sebagai media presentasi informasi dalam bentuk teks, grafik, simulasi, animasi, latihan - latihan, analisis kuantitatif,dan umpan balik langsung.

(20)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI Dengan adanya perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menunjang keefektifan kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar selain sebagai sarana pendukung juga sebagai sarana transformasi belajar dari cara konvensional tatap muka (ceramah) di dalam kelas. Selain itu, juga dapat membangkitkan keinginan, minat, motivasi bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Hal ini memungkinkan tujuan pembelajaran dan akhirnya akan meningkatkan mutu hasil belajar itu sendiri.

Berdasarkan hasil observasi pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis pada 28 januari 2018 peneliti menemukan masalah dalam proses pembelajaran peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Banyak terdapat siswa maupun siswi yang kurang fokus pada materi yang disampaikan.

Salah satunya banyak siswa yang bermain, berbicara, berjalan-jalan hingga mereka tidak fokus dalam proses belajar mengajar. sehingga disini peran guru sangatlah penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MI Nurul Ihsan, terutama di kelas VI pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, banyak terlihat kurangnya minat belajar siswa dan motivasi yang rendah dalam minat belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini.

Dengan adanya fenomena ini peneliti ingin mengembangkan media Pembelajaran Interaktif yang berbasis aplikasi Macromedia Flash. Media pembelajaran Interaktif berbasis Macromedia Flash merupakan media pembelajaran berbentuk Compact Disk (CD) dan Flash Disk animasi yang memuat materi pokok pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Media ini didesain semenarik mungkin dengan memuat: teks, audio, gambar diam (image), dan animasi (gambar bergerak) sesuai dengan karakteristik siswa usia sekolah dasar. Guru dan siswa dapat dengan mudah menggunakan Compact Disk (CD) serta Flash Disk Interaktif ini karena telah dilengkapi cara penggunaannya. Dan dalam Compact Disk (CD) serta Flash Disk pembelajaran Interaktif ini memuat pendahulu, isi, dan penutup, serta dilengkapi dengan contoh soal dan latihan. Beranjak dari fenomena di ataslah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menarik sehingga pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak lagi

(21)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI menjadi pembelajaran yang membosankan. Oleh sebab itu, peneliti ingin menerapkan Macromedia flash untuk diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan asumsi bahwa semangat dan motivasi belajar siswa akan meningkat dengan adanya penggunaan media tersebut. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran dengan judul: Pengembangan Media Ajar Berbasis Macromedia Flash Pada Materi Tata Surya Kelas VI Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi.

MI Nurul Ihsan dipilih sebagai tempat penelitian, karena MI Nurul Ihsan merupakan lembaga pendidikan yang selalu menjadi pilihan masyarakat menyekolahkan putra-putri mereka di sekolahan tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Siswa kurang fokus pada pelajaran.

2. Siswa menyukai pembelajaran menggunakan media berbasis komputer.

3. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang mampu mendukung kegiatan pembelajaran.

4. Siswa membutuhkan media yang terbaru.

(22)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang mendasari penelitian pengembangan, agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus untuk mencapai tujuan/sasaran yang diharapka maka peneliti memfokuskan batasan permasalahan penelitian pengembangan ini sebagai berikut:

1. Pengembangan penggunaan Macromedia flash dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi..

2. Mengembangkan media Compact Disk (CD) serta Flash Disk pembelajaran intrektif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Mengetahui kelayakan media Compact Disk (CD) dan Flash Disk Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Mengetahui efektifitas dan kelayakan Compact Disk (CD) dan Flash Disk Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah diatas, maka dapat penulis sajikan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan media Compact Disk (CD) dan Flash Disk dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ?

2. Bagaimana Mengetahui layak tidaknya MacroMedia Flash dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ?

3. Apakah media pembelajaran berbasis Macromedia Flash efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di MI Nurul Ihsan ?

(23)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan

Dari paragraph sebelumnya, maka dalam penelitian pengembangan ini terdapat tujuan dan kegunaan produk yang ingin dikembangkan, diantaranya sebagai berikut:

1. Hasilnya merupakan media pembelajaran berbentuk Compact Disk (CD) dan Flash Disk Pembelajaran interaktif yang berisi materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VI MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi.

2. Pembuatan media pembelajaran dibuat berupa Compact Disk (CD) dan Flash Disk yang memuat: teks, audio, gambar diam (image), animasi (gambar bergerak).

3. Guru dan siswa dapat dengan mudah menggunakan Compact Disk (CD) dan Flash Disk Pembelajaran interaktif karena telah dilengkapi cara penggunaanya.

4. Meningkatkan motivasi siswa menggunakan Macromedia Flash agar pembelajaran lebih efektif

F. Spesifikasi Produk yang di Harapkan

Produk yang dihasilkan oleh penulis ialah pembelajaran berbentuk Macromedia Flash dan Compact Disk (CD) pembelajaran interaktif dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Peneliti ini menfokuskan pada pembuatan produk media pembelajaran berbentuk Compact Disk (CD) dan Flash Disk Pembelajaran interaktif bagi siswa SD/MI mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam..

2. Software yang digunakan dalam memproduksi media pembelajaran adalah Macromedia Flash.

3. Pengujian perangkat lunak yang dibuat, hanya meliputi pengujian produk tidak diuji pengaruhnya terhadap motivasibelajar siswa.

4. Materi pokok dalam media pembelajaran yang akan dikembangkan hanya menyangkut pada materi Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI.

5. Menilai kelayakan media pembelajaran interaktif berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, peer reviewer, guru dan uji coba kelas kecil.

(24)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Media Ajar Dengan Menggunakan Macromedia Flash 1. Pengertian Media Pembelajaran

kata media berasal dari bahasa latin madius yang secara harfiah yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah ( )atau pengantar pesan dari pengirimpesan. Berikut pendapat tentang media yang di kemukakan oleh beberapa para ahli yaitu :

a) Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila di pahami secara garis besar adalah manusi, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

b) Fleming mengatakan bahwa media yang sering diganti dengan mediator yaitu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. ( Azhar Arsyad, 2003, hal 3.)

c) Heinich, Molenda dan Russel di ungkapkan media is a of communication d) AECT (Association for Education and Communication Tecnology )

mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.

e) NEA ( Education Association ) mendefinisikan sebagai benda yang dapat di manipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat mempengaruhi efektifitas program instructional

Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa media merupakan suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang fikiran, perasaan dan kemauan audio (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. ( Azhar Arsyad, 2003, hal 11).

8

(25)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI Belajar adalah suatu proses yang kompleks pada semua orang dan terjadi seumur hidup yaitu semenjak bayi sampai akhir hayat (belajar sepanjang hayat).

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, berkembang pula tugas dan peran guru. Hal ini sesuai dengan jumlah anak yang memerlukan pendidikan, walaupun harus diakui bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, siswa dapat belajar dari beraneka sumber.Setiap siswa memiliki sifat yang unik, lingkungan dan pengalaman yang berbeda, akan tetapi kurikulum dan materi pelajaran ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan keesulitan bila harus mengatasinya sendiri.

2. Prinsip-prinsip Media Pembelajaran

Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab seringkali media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan maka guru mempersiapkan media OHT (Overhead Transparancy) dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai Koran. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan cirri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.

Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri. (Alim Sumarno, 2014, hal. 12)

Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempriview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan diruang kelas dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar.

(26)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran dengan harapan dapat mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran yaitu:

a) Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.

Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umu. Ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi apakah sasarannya siswa TK,SD/MI, SLTP, SMU, atau SLB.

b) Karakteristik media pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.

c) Alternatif pilihan media. Yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandinngkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru dapat menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan. (Rohmat, 2010, hal. 83-84 )

Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya meningkatkan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus di perhatikan prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran yang antara lain sebagai berikut:

1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan swaktu-waktu dibutuhkan. (Basyiruddin Usman, 2011, hal. 201) 2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang

digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

3) Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.

(27)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI 4) Pengggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis bukan

sembarang menggunakannya.

5) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu macam media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan mempelancar proses belajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.

( Dalam Saiful Arif, 2011, hal.2)

Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran hendaknya merujuk dan pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang akan digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar- mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. ( rahmat,2010, hal.84).

3. Macam-macam Media Pembelajaran

Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi lebih dari itu. Klarifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya, semua ini akan dijelaskan pada pembahasan berikut.

a) Dilihat dari jenisnya, media dibagi dalam:

1) Media Auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio,cassette recorder. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.

2) Media Visual

Media visual adalah yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film kartun.

3) Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.

(28)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI b) Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:

1) Media dengan daya liput luas dan serentak

Pengguanaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.

Contoh: radio, televisi.

2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat

Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.

3) Media untuk Pengajaran Individual

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.

c) Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam:

1) Media Sederhana

Media bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.

2) Media Kompleks

Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memadai.

(29)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI B. Kajian Teoritik

Kajian ini akan membahas landasan teoritis penggunaan media pembelajaran.

Pemerolehan-pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan prilaku dapat terjadi karena adanya interaksiantara pangalaman baru dengan pengalaman yang telah dialami sebelumnya oleh siswa. Mengenai tingkatan modus belajar yang terkait dengan penggunaan media Bruner menjelaskan sebagai berikut:

Ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enavtive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata 'simpul' difahami langsung dengan membuat 'simpul'. Pada tingakatan kedua yang diberi label iconic (artinya gambar), kata simpul difahami dari gambar, lukisan, foto atau film. Selanjutnya pada tingkatan simbol, siswa membaca atau mendengarkan kata 'simpul' dan mencoba mencocokkannya dengan pengalamannya membuat simpul.

( Dalam Bruner, Jeromes.S.1966, hal. 27 ).

Prinsip ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner sebagaimana diuraikan sebelumnya.

Bahwa hasil belajar seseorang dimulai dari pengalaman langsung (kongkret), kemudian melalui benda tiruan sampai pada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak krucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam gagasan itu, oleh karena ia melibatkan indera pengelihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan verba, hal ini yang akan membuat siswa semakin termotivasi dalam belajar.

Arsyad mengungkapkan bahwa tingkat keabstarakan pesan akan semakin tinggi jika pelajaran atau informasi/pesan itu hanya dalam bentuk lambang- lambang kata saja tanpa menggunakan media, akan tatapi sebaliknya, pesan akan menjadi kongkrit dan lebih lama dalam ingatan jika pesan itu diterima dengan indra yang lebih banyak, yakni penyampaian pelajaran atau pesan dengan menggunakan media. ( Arsyad Azhar, 2005, hal.172 ).

(30)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI C. Macromedia Flash

a) Pengertian Macromedia Flash

Flash merupakan salah satu produk andalan macromedia yang cukup banyak digunakan saat ini. Banyak sekali situs yang menggunakan Flash sebagai software pendukung, atau bahkan juga sebagai software utama dalam pembuatan web, selain sebagai software pembuat animasi. Kemampuan Flash cukup popular di kalangan para pembuat animasi dan aplikasi web yang menarik.Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems.

Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama Action Script yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama Future Splash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi AdobeFlash. ( Ramadianto, 2008, Hal. 5 )

AdobeFlash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, compact disk Interaktif dan yang lainnya. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs web, tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screensaver dan pembuatan aplikasi-aplikasi web

(31)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI lainnya. Dalam Flash, terdapat teknik-teknik membuat animasi, fasilitas action script, filter, customeasing dan dapat memasukkan video lengkap dengan fasilitas playback FLV. ( Ramadianto, 2008, Hal. 5 )

b) Karakteristik Macromedia Flash

Versi yang akan digunakan untuk membuat media dalam penelitian ini adalah Macromedia Flash 8. Beberapa fitur baru pada Macromedia Flash 8 adalah sebagai berikut:

1) Object drawing model, setiap objek gambar yang berada pada layer yang sama tidak akan saling mempengaruhi.

2) Gradient enchancement, merupakan control terbaru yang mampu menangani gradiasi warna yang lebih kompleks.

3) Flash type, penulisan teks memiliki tampilan yang lebih konsisten.

4) Script assist mode, memberikan bantuan yang sangat memadai dalam penggunaan Action Script.

5) Expanded stage work area, memberikan ruang yang luas untuk menyimpan objek-objek animasi tanpa menampilkannya saat animasi dijalankan.

6) Improved preferences dialog box, desain kotak dialog preference diperbaharui sehingga lebih jelas dan lebih mudah dimengerti.

7) Single library pond, panel tunggal yang menyimpan berbagai pustaka objek.

8) Object-level undo move, pembatalan terakhir kini tersedia per-objek. ( Ramadianto, 2008, hal. 6 )

Menurut Anggra Yuda Ramadianto Macromedia flash sebagai program multimedia dan animasi memiliki beberapa kelebihan, sebagai berikut:

1) Seorang pemula yang masih awam tarhadap dunia desain dan animasi dapat mempelajari dan memahami Macromedia flash dengan mudah tanpa harus dibekali dasar pengetahuan yang tinggi.

2) Penggunaan program Macromedia flash dapat dengan mudah dan bebas dalam berkreasi membuat animasi dengan gerakan luwes sesuai dengan yang dikehendaki.

3) Macromedia flash ini dapat menghasilkan file dengan ukuran kecil. Hal ini dikarenakan flash menggunakan animasi dengan basis vector, dan juga

(32)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI ukuran file flash yang kecil ini dapat digunakan pada halaman web tanpa membutuhkan waktu loading yang lama untuk membukanya.

4) Macromedia flash menghasilkan file bertipe ekstensi. FLA yang bersifat fleksibel, karena dapat dikonversikan menjadi file bertipe. swf, html, gif, jpg, png, exe, mov, sehingga memungkinkan untuk berbagai keperluan yang diinginkan. ( Ramadianto, 2008, hal. 10 )

Sedangkan kekurangan macromedia flash hampir tidak ada, karena software sudah menggabungkan audio, visual, dan gambar bahkan game menarik. Hanya saja dalam pembuatannya lebih rumit dan mendetail. Bahasa pemrogramannya pun cukup sulit dan untuk pembuatan animasi 3D membutuhkan keahlian dan kemampuan lebih karena tingkat kerumitannya tinggi. Tampilan hasil olahan macromedia flash memang sangat menarik, akan tetapi proses pembuatannya membutuhkan ide, waktu, dan kemampuan ekstra, terutama bagi pemula. Oleh karena itu, sebagian orang menilai macromedia flash bukan media yang simpel untuk dibuat. ( Ramadianto, 2008, hal. 11 ) c) Langkah Penggunaan Macromedia Flash

Macromedia Flash yang akan dibuat dan diuji-cobakan dalam penelitian ini berisi materi IPA kelas V. Secara umum, penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran IPA sama dengan penggunaan dalam pembelajaran lain yang pernah menggunakan macromedia flash. Tahap pra-penggunaan tentunya peneliti mendesain dan memproduksi terlebih dahulu macromedia flash yang berisi materi pembelajaran IPA dengan segala animasi dan pendukung lainnya.

Masuk pada tahap penggunaan media, saat pembelajaran IPA, siswa tidak lagi menggunakan media buku cetak saja di kelas, akan tetapi juga menggunakan media tampilan macromedia flash. File macromedia flash ditayangkan melalui Pojector agar siswa dapat mengamati dengan jelas. Siswa belajar melalui penjelasan guru dan bantuan media yang ditayangkan. Karena macromedia bersifat interaktif, maka diharapkan siswa akan lebih semangat dan tertarik dalam pembelajaran. Hal ini tentu saja diharapkan dapat berimbas pada kenaikan motivasi belajarnya. ( Ramadianto, 2008, hal. 12 )

(33)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI Setelah siswa belajar materi menggunakan macromedia flash, siswa mengerjakan latihan-latihan terkait dengan materi untuk melihat sejauh mana pemahamannya terhadap materi melalui macromedia flash juga. Dengan demikian diharapkan siswa tidak merasa bosan dengan soalsoal yang berupa uraian tulisan dengan adanya gaya baru dalam penyampaian tugas atau pun latihan. antusiasme dan hasil kerja siswa dinilai dan digunakan sebagai patokan keberhasilan pembelajaran. Dari hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran dapat diketahui tingkat keberhasilan pembelajaran sehingga guru dapat mengambil langkah tepat apakah harus melakukan pengulangan ataukan pengayaan atau pengembangan materi. ( Ramadianto, 2008, hal. 13 )

D. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Ada beberapa definisi tentang motivasi belajar. Clayton Alderfer dalam Nashar mengatakan bahwa motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin (Nashar, 2004, hal. 42).

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik Oemar 2007, hal.158 ). Sedangkan motivasi kondisifisiologis dan psikologis dalam diri seseorang yang mengatur di dalamnyadengan cara tertentu untuk satu tujuan atau kebutuhan (Djaali,2007, hal.1)

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengerahkannya untuk melakukan suatu aktifitas tertentu guna mencapai saatu tujuan.

2. Prinsip-Pripsip Motivasi Belajar

Ada beberapa pripsip motivasi belajar sebagai landasan untuk memotivasi siswa:

a. Prinsip kompetisi, yaitu persaingan secara sehat baik inter maupun antar siswa itu sendiri. White dalam nasution mengungkapkan bahwa konsep kompetisi adalah kegiatan anak(keterlibatandiri)secara efektif dengan lingkungannya yang memberikan rasa mampu.(Nasution, 2010, hal. 182).

(34)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI b. Prinsip pemacu, yaitu prinsip yang membuat siswa memberikan perhatian

terhadap pelajaran seperti guru memberikan informasi, nasehat, amanat, peringatan dan teladan. Prinsip ini sesuai dengan teori behavioristik yang memandang bahwa segala sesuatu di dunia ini telah teratur dan terstruktur, maka siswa harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas. Pembiasaan dan disiplin menjadi sangatesensial dalam belajar.

c. Prinsip ganjaran dan hukuman. Menurut Edwin Guthrie yang jugamenganut teori behavioristik menjelaskan bahwa hukumanmemegang peranan penting dalam belajar. Namun Skinner tidak sependapat dengan Ghutrie dengan beberapaalasan yaitu pengaruh hukuman terhadap tingkah laku bersifat sementara, berdampak psikologis yang kurang baik, dan hukuman mendorong si terhukum mencari cara lain agar terbebas darihukuman. Dengan kata lain Skinner menggunakan istilah penguatnegatif. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman.Perbedaannya adalah bila hukuman (sebagai stimulus) diberikan kepada siswa yang melakukan kesalahan agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada, sedangkan penguatan negatif (sebagai stimulus), harus dikurangi. Dengan pengurangan ini mendorongsiswa untuk memperbaiki kesalahannya.

d. Prinsip kejelasan dan kedekatan tujuan. Menurut teori behavioristic tujuan pembelajaran adalah penekanan pada penambahanpengetahuan. Yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang dipelajari dalam bentuk laporan, kuis atau tes.

e. Prinsip pemahaman hasil. Motivasi yang dianggap lebih tinggi tarafnya dari pada penguasaan tugas ialah “Achievement motivation” yakni motivasi untuk mencapai dan menghasilkan sesuatu.

f. Prinsip pengembangan minat dan lingkungan yang kondusif.Menurut Skinner dalam Nasution bahwa masalah motivasi bukansoal memberikan motivasi, akan tetapi mengatur kondisi belajarsehingga memberikan penguatan. (Nasution, 2010, hal,182).

(35)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI 3. Peranan Motivasi dalam Belajar

Menuru teori behavioristik stimulus-respon yang terkait dengan motivasi Skinner menjelaskan dalam Nasution bahwa mengaturkondisi belajar yang baik sehingga menimbulkan penguatan (reinforcenet) kepada siswa seperti menggunakan media belajar dandesain kelas yang baik adalah salah satu cara yang menimbulkanmotivasi siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, Sardiman mengatakanbahwa secara umum ada empat fungsi motivasi yaitu sebagai berikut:

a. Mendorong untuk berbuat motivasi dalam hal ini sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni dengan motivasi dapat memberikan arah sesuai dengan rumusan tujuan.

c. Menyeleksi perbuatan, sebagai contoh siswa yang akanmenghadapi ujian akhir tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan ujian atau kelulusan.

d. Penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar.Yakni siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan memilikibanyak energi untuk belajar. (Sardiman, 2006, hal. 83)

4. Standar Pengukuran Motivasi Belajar

Suryabrata menyatakan bahwa anak yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat diketahui melalui aktivitas-aktivitas selama proses belajar, antara lain:

a. Menyiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran.

b. Mencatat mata pelajaran.

c. Mengendapkan hasil pelajaran.

d. Mengerjakan tugas rumah dengan baik.

e. Menepati jadwal waktu belajar yang dibuat. (S. Suryabrata, 1990, hal. 53)

Pada umumnya individu yang mempunyai minat belajar tinggi akan terdorong untuk menaruh perhatian pada situasi atau aktivitas tertentu.

Hudgins berpendapat bahwa individu yang mempunyai minat belajar tinggi akan berusaha keras demi suksesnya belajar. Apabila usaha ini membuahkan hasil, individu akan merasa puas sebab semua itu diperoleh karena suatu usaha bukan keberuntungan. Individu yang mempunyai minat belajar tinggi selalu

(36)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI berusaha secara terus menerus untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan, yakin akan berhasil dalam menyelesaikan setiap masalah belajar yang dihadapinya, dan mempunyai respon yang cukup kuat untuk menyelesaikan persoalan yang kelihatannya membutuhkan konsentrasi pikiran. Individu yang mempunyai minat belajar yang tinggi mempunyai kesenangan terhadap pekerjaannya dan akan berusaha menemukan pemecahan masalah dengan pengerahan upaya kemampuan sendiri. Individu yang mempunyai minat belajar tinggi, maka individu tersebut akan mempunyai kesadaran untuk giat belajar.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa individu yang motivasi belajarnya tinggi memiliki ciri-ciri yaitu: menyiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran, mencatat mata pelajaran, mengendapkan hasil pelajaran, mengerjakan tugas dengan baik, menepati jadwal waktu belajar yang sudah dibuat, mempunyai minat belajar tinggi, berusaha terus-menerus, memiliki keyakinan berhasil, respon yang kuat terhadap persoalan dan berupaya sendiri.

E. Studi Relevan

1) Jurnal yang ditulis oleh Noris Putra Utama, Nilawasti.Z.A, dan Dodi Vionanda. FMIPA UNP dengan judul “Penggunaan Macromeida Flash 8 Pada Pembelajaran Dimensi Tiga”.Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan software Macromedia Flash Pro 8 yang memenuhi kriteria baik pada pokok bahasan Matematika. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran.Data diperoleh melalui angket, tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada pokok bahasan yang telah dikembangkan, termasuk dalam kriteria baik untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran(dari penilaian ahli materi, ahli media, dan siswa memberikan rata-rata penilaian 83,62%).

(37)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI Persamaan nya dengan penelitian ini sama-sama menggunakan MacroMedia Flash. Dan perbedaan nya penelitian diatas bertujuan untuk mengetahui hasil belajar, sedangkan penelitian saya bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta mengembangkan media ajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2) skripsi yang ditulis oleh Dwi Arum Anggraeni Universitas Negeri Semarang dengan judul “Penerapan Media Berbasis Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Diklat Kearsipan Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK YOS SUDARSO REMBANG”. Tujuan Penelitian (1) Meningkatkan hasil belajar siswa (2) Mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif menggunakan Adobe Flash CS3 pada mata pelajaran IPS materi keadaan alam di Indonesia kelas VII (3) Mengetahui efektivitas media pembelajaran interaktif menggunakan Adobe Flash CS3 pada mata pelajaran IPS materi keadaan alam di Indonesia kelas VII terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) model prosedural dengan langkah-langkah yang diadaptasi dari Dick and Carrey. Penelitian dilakukan di MTs Negeri Surakarta II dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan angket dan tes. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) pengembangan media pembelajaran interaktif dilakukan melalui beberapa tahap, yang pertama adalah melakukan analisis kebutuhan siswa dan guru, kemudian tahap pengembangan produk dengan cara penyusunan materi, KI, KD, tujuan pembelajaran, dan desain media. Tahap selanjutnya adalah penilaian media oleh ahli materi dan ahli media, dan tahap yang terakhir adalah uji coba perorangan yang dilakukan oleh guru dan uji coba lapangan oleh siswa. (2) Hasil penilaian kelayakan media oleh ahli materi adalah sebesar 83.33%.

Sedangkan penilaian kelayakan oleh ahli media memperoleh nilai 85.93%.

Hasil tanggapan siswa terhadap media memperoleh nilai sebesar 96.07%

artinya media pembelajaran sudah sangat baik. (3) Hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran interaktif meningkat 18.48 dari sebelum

(38)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI menggunakan media pembelajaran interaktif, sedangkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran interaktif hanya mengalami peningkatan sebesar 7.56%

Persamaan nya dengan penelitian ini sama-sama menggunakan Macromedia Flash dan perbedaan nya, penelitian diatas bertujuan meningkatkan hasil belajar sedangkan penelitian saya bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa serta mengembangkan media ajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

3) skripsi yang di tulis oleh Dafid Fero Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Macromedia Flash 8 Mata Pelajaran TIK Pokok Bahasan Fungsi dan Proses Kerja Peralatan TIK Di SMA N 2 Banguntapan”. Penelitian ini bertujuan untuk:

(1) mengembangkan media pembelajaran dengan langkah-langkah yang sistematis sesuai dengan kaidah dalam mengembangkan media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA kelas X menggunakan Program Macromedia Flash 8, (2) Mengetahui kelayakan software media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan dengan empat tahapan utama yakni: analisis, perancangan, produksi dan evaluasi.

Tahap desain dihasilkan desain pembelajaran dan desain software. Pada tahap produksi dihasilkan produk awal yang kemudian di review oleh ahli materi dan ahli media. Dari hasil review diadakan revisi sesuai dengan saran kedua ahli tersebut. Pada tahap evaluasi, produk diuji cobakan kepada siswa, subjek ujicoba adalah siswa kelas X 2 SMA N 2 Banguntapan. Data diperoleh dengan angket, skor diberikan dalam skala 1-5. Data kemudian dianalisa sedangkan saran-saran dijadikan dasar merevisi produk. Hasil menunjukkan bahwa : (1) Media pembelajaran ini telah melalui langkah-langkah sistematis penelitian pengembangan yang meliputi tahap : analisis, perancangan, produksi dan evaluasi. (2) kualitas media pembelajaran berdasarkan hasil uji coba pada siswa termaksud kategori baik dengan rata-rata skor 3,7 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran Teknologi

(39)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI Informasi dan Komunikasi ini telah memenuhi kaidah penelitian dan pengembangan dan efektif dipakai dalam proses pembelajaran bagi siswa SMA kelas X SMA N 2 Banguntapan, Bantul.

Persamaan nya dengan penelitian ini sama-sama menggunakan Macromedia Flash dan perbedaan nya, penelitian diatas bertujuan mengembangkan media pembelajaran dengan langkah-langkah yang sistematis,sedangkan penelitian saya bertujuan meningkatkan motivasi serta mengembangkan media ajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

4) Penelitian yang ditulis oleh Majidah Khairani dan Dian Febrinal STKIP Ahlusunnah Bukittinggi Sumatra Barat dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Dalam Bentuk Macromedia Flash Materi Tabung Untuk SMP Kelas IX” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan media berbasis pembelajaran matematika macromedia flash pada materi silinder di SMP kelas IX yang valid, praktis dan efektif. Uji coba dilakukan untuk melihat efektifitas pembelajaran mata pelajaran silinder berbasis macromedia untuk melihat pemahaman siswa tentang konsep-konsep.

Metode yang digunakan adalah pengembangan penelitian yang terdiri dari tiga tahap: mendefinisikan, desain dan mengembangkan. Hasil bahan validasi 74,64 berada di baik. media diujicobakan di SMPN 44 Sijunjung. Respon siswa dalam pembelajaran yang diujicobakan dalam skala kecil adalah 87,56 berada dalam kategori sangat baik (sangat praktis). Diperoleh dari pengujian potensi dampak media pembelajaran menggunakan macromedia flash untuk memahami konsep siswa adalah 78 dalam kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis macromedia pada mata pelajaran silinder valid, praktis dan efektif.

Persamaan nya dengan penelitian ini sama-sama menggunakan Macromedia Flash dan perbedaan nya, penelitian diatas bertujuan menghasilkan media pembelajaran Matematika, sedangkan penelitian saya bertujuan meningkatkan motivasi serta mengembangkan media ajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

(40)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI 5) Skripsi yang ditulis oleh M. Iqbal Ali Fauzi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Pengembangan Media Adobe Flash CS3 Dalam Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Kelas IV Untuk Siswa SD/MI”. penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media adobe flash CS3 dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang untuk peserta didik SD/MI kelas IV dan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berdasarkan penilaian 2 guru dan respon 10 peserta. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D (Research and Development).

Prosedur penyusunan media pembelajaran berbasis adobe flash CS3 terdiri dari 5 tahap yaitu Analysys, Design, Development dan Production, Validasi Desain dan Uji Coba Produk. Instrument penilaian yang digunakan untuk menilai kelayakan media pembelajaran berbasis adobe flash CS3 ini adalah lembar angket. Media pembelajaran ini direspon oleh 2 orang guru dan 10 peserta didik kelas IV MIN Patuk Gunung Kidul melalui uji coba kelompok kecil. Data nilai kualitas yang diperoleh masih dalam bentuk data kualitatif kemudian diolah menjadi data kuantitatif. Data kuatitatif dianalisis untuk tiap aspek skor penilaian. Skor terakhir yang diperoleh, dikonversi menjadi tingkat kelayakan produk secara kualitatif dengan pedoman menurut kriteria kategori penilaian ideal.

Persamaan nya dengan penelitian ini sama-sama mengembangkan media ajardan perbedaan nya, penelitian diatas bertujuan mengembangkan media Adobe Flash CS5dalam pembelajaran Matematika,sedangkan penelitian saya bertujuan meningkatkan motivasi serta mengembangkan media ajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Dari penelitian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan yaitu sama-sama mengembangkan media dan menggunakan aplikasi yang sama.

Akan tetapi, perbedaannya penelitian sekarang lebih memfokuskan terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengembangkan tentang Pengembangan Media Compact Disk (CD) dan FlashDisk interaktif berbasis Macromedia Flash 8 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

(41)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian Research and Develoment ini akan dilaksanakan di MI Nurul Ihsan, yang akan penulis sajikan dalam uraian deskripsi lokasi dan waktu penelitian penelitian sebagai berikut :

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Gambaran Umum MI Nurul Ihsan.

Berikut ini adalah hasil wawancara yang penulis lakukan dengan kepala sekolah MI Nurul Ihsan pada 23 maret 2018, tentang gambaran umum sekolah tersebut :

“Pada awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan berdiri sejak tanggal 22 mei 1992, sebagai madrasah sore sampai tahun 2010 madrasah mengalami perubahan menjadi madrasah pagi agar setara dengan sd yang di mulai pada tanggal 04 maret 2010. Tahun pelajaran 2008/2009 ini, MI Nurul Ihsan Menerima 24 siswa Tahun pelajaran 2009/2010 siswa nya bertambah 34 siswa, tahun 2010/2011 bertambah jadi 40 siswa, Tahun 2011/2012 meningkat jadi 60 bertambah terus setiap tahunnya. Sejalan dengan perkembangan zaman MI Nurul Ihsan menuju madrasah yang terus menjadi lebih baik dan mengikuti semua perkembangan zaman dan mencetak generasi yang berakhlak mulia, mandiri, dan santun”

Dari hasil wawancara dan penjelasan kepala sekolah MI Nurul Ihsan tersebut penulis dapat mengetahui latar belakang tempat yang akan penulis teliti.Sehingga penulis tidak memiliki keraguan dalam melaksanakan penelitian untuk memperoleh data lapangan.

(sumber bagian TU )

(42)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI b. Letak Geografis

Letak geografis MI Nurul Ihsan yaitu. Jln. Masjid nurul ihsan, pematang sulur, telanaipura, kota jambi. Yaitu berada di tengah-tengah lingkungan

rumah masyarakat keberadaan lokasi MI Nurul Ihsan sangatlah mudah dijangkau oleh berbagai masyarakat. Keberadaan lokasi MI Nurul Ihsan sangatlah mudah dijangkau oleh masyarakat, terutama dalam lingkungan masyarakat setempat. MI Nurul Ihsan terletak ditengah keramaian penduduk.

2. Waktu Penelitian

Sebagai mana yang telah dipaparkan dalam deskripsi lokasi penelitian, maka penelitian ini akan dilaksanakan di MI Nurul Ihsan. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada waktu dua bulan mendatang, yakni dimulai dari april hingga mei 2018.

B. Karakteristik Sasaran Penelitian.

Dalam penelitian ini ada beberapa karakteristik yang menjadi sasaran penelitian.

Penelitian pengembangan ini penulis lakukan untuk mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk Compact Disk (CD) dan Flash Disk pembelajaran interaktif yang berisi materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VI MI Nurul Ihsan, untuk di terapkan bahan ajar yang dikembangkan oleh penulis.

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan.

Pengembangan bahan ajar berupa Compact Disk (CD) dan Flash Disk pembelajaran interaktif yang berisi materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VI, pada penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Research and Development ini bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Dengan demikian bahan ajar yang telah dikembangkan dengan usaha maksimal diharapkan dapat menuai hasil yang maksimal pula. Prosedur pengembangan bahan ajar mengacu pada

25

(43)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI prosedur Research and Development, dengan langkah-langkah yang akan penulis lakukan untuk mencapai tujuan penelitian.

1. Analisis Kebutuhan

Analisis merupakan penelitian terhadap sesuatu untuk meraih kebenaran atas sesuatu yang ingin dicapai. Dalam penelitian data yang diperoleh dengan teknik wawancara langsung dengan siswa dan unsur-unsur lingkungan siswa yang akan turut berperan dalam proses belajar. Sebagaimana yang problem penulis temukan dalam pelaksanaan penelitian di MI Nurul Ihsan, yang telah di uraikan dalam pembahasan sebelumnya. Pada umumnya minimnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Kurang didorong dalam kemampuan berfikirnya, berdasarkan hasil observasi dan pengamatan penulis ketika meneliti ialah, banyak terdapat siswa dan siswi yang kurang fokus pada materi yang di sampaikan, terdapat banyak siswa yang bermain, berbicara,dan berjalan-jalan hingga mereka tidak fokus dalam proses belajar mengajar, menurut kebutuhan nya disini peran guru sangat penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan bantuan media ajar yang menarik agar siswa fokus dalam proses belajar mengajar.

Maka dari itu, berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dalam penelitian tersebut. Menurut analisis kebutuhannya, siswa membutuhkan bahan ajar dengan desain yang menarik. Sehingga siswa tertarik dengan bahan ajar tersebut dan timbullah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan ini adalah prosedur yang akan penulis lakukan dalam mengembangkan bahan ajar sesuai dengan model pengembangan yang digunakan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan model pengembangan model 4D (Define, Design, Develov, dan Disseminate). Model 4D merupakan salah satu model desain pembelajaran sistematis. ( Arywiyantari, 2015, hal.3 ).

(44)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI Adapun model pengembangan 4D ini antara lain :

a) Define (Pendefenisian)

Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat- syarat pembelajaran. Tahap define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (front-end analysis), analisis siswa (learner analysis), analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept analysis) dan perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives).

1) Analisis Ujung Depan (front-end analysis)

analisis ujung depan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran, sehingga diperlukan suatu pengembangan bahan ajar. Dengan analisis ini akan didapatkan gambaran fakta, harapan dan alternatif penyelesaian masalah dasar, yang memudahkan dalam penentuan atau pemilihan bahan ajar yang dikembangkan. (Thiagarajan, dkk, 1974, hal.1).

2) Analisis Siswa (learner analysis)

analisis siswa merupakan telaah tentang karakteristik siswa yang sesuai dengan desain pengembangan perangkat pembelajaran.

Karakteristik itu meliputi latar belakang kemampuan akademik (pengetahuan), perkembangan kognitif, serta keterampilan- keterampilan individu atau sosial yang berkaitan dengan topik pembelajaran, media, format dan bahasa yang dipilih. Analisis siswa dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik siswa, antara lain:

a. tingkat kemampuan atau perkembangan intelektualnya,

b. keterampilan-keterampilan individu atau sosial yang sudah dimiliki dan dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. (Thiagarajan, dkk, 1974, hal.2).

(45)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI 3) Analisis konsep (concept analysis)

Analisis konsep dilakukan untuk mengidentifikasi konsep pokok yang akan diajarkan, menyusunnya dalam bentuk hirarki, dan merinci konsep-konsep individu ke dalam hal yang kritis dan yang tidak relevan. Analisis membantu mengidentifikasi kemungkinan contoh dan bukan contoh untuk digambarkan dalam mengantar proses pengembangan.

Analisis konsep sangat diperlukan guna mengidentifikasi pengetahuan-pengetahuan deklaratif atau prosedural pada materi matematika yang akan dikembangkan. Analisis konsep merupakan satu langkah penting untuk memenuhi prinsip kecukupan dalam membangun konsep atas materi-materi yang digunakan sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi.

Mendukung analisis konsep ini, analisis-analisis yang perlu dilakukan adalah (1) analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang bertujuan untuk menentukan jumlah dan jenis bahan ajar, (2) analisis sumber belajar, yakni mengumpulkan dan mengidentifikasi sumber-sumber mana yang mendukung penyusunan bahan ajar. (Thiagarajan, dkk, 1974, hal.3)

4) Analisis Tugas (task analysis)

Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan- keterampilan utama yang akan dikaji oleh peneliti dan menganalisisnya kedalam himpunan keterampilan tambahan yang mungkin diperlukan. Analisis ini memastikan ulasan yang menyeluruh tentang tugas dalam materi pembelajaran. (Thiagarajan, dkk, 1974, hal.4).

5) Perumusan Tujuan Pembelajaran (specifying instructional objectives) Perumusan tujuan pembelajaran berguna untuk merangkum hasil dari analisis konsep dan analisis tugas untuk menentukan perilaku objek penelitian. Kumpulan objek tersebut menjadi dasar untuk menyusun tes dan merancang perangkat pembelajaran yang kemudian di

(46)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI integrasikan ke dalam materi perangkat pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti. (Thiagarajan, dkk, 1974, hal.5).

b) Design (Perancangan)

Tahap perancangan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran. Empat langkah yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu: (1) penyusunan standar tes (criterion-test construction), (2) pemilihan media (media selection) yang sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran, (3) pemilihan format (format selection), yakni mengkaji format-format bahan ajar yang ada dan menetapkan format bahan ajar yang akan dikembangkan, (4) membuat rancangan awal (initial design) sesuai format yang dipilih. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Penyusunan tes acuan patokan (constructing criterion-referenced test)

penyusunan tes acuan patokan merupakan langkah yang menghubungkan antara tahap pendefinisian (define) dengan tahap perancangan (design). Tes acuan patokan disusunberdasarkan spesifikasi tujuan pembelajaran dan analisis siswa, kemudian selanjutnya disusun kisi-kisi tes hasil belajar. Tes yang dikembangkan disesuaikan dengan jenjang kemampuan kognitif. Penskoran hasil tes menggunakan panduan evaluasi yang memuat kunci dan pedoman penskoran setiap butir soal.

(Thiagarajan, dkk, 1974, hal.6).

2) Pemilihan media (media selection)

Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi. Lebih dari itu, media dipilih untuk menyesuaikan dengan analisis konsep dan analisis tugas, karakteristik target pengguna, serta rencana penyebaran dengan atribut yang bervariasi dari media yang berbeda-beda.hal ini berguna untuk membantu siswa dalam pencapaian kompetensi dasar. Artinya, pemilihan media dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan durasi tidur dengan kejadian obesitas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa durasi tidur yang kurang dengan asupan energi yang tinggi tidak memberikan pengaruh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketentuan hukum tentang rehabilitasi terhadap pecandu narkotika dan filosofi tujuan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika

Secara garis besar data yang akan diselidiki dalam penelitian ini berupa kuat tekan, modulus elastisitas, dan serapan air, maka pengumpulan data didasarkan dengan

Berdasarkan penjelasan teori diatas, maka dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian tentang pengaruh penyebarluasan informasi melalui penggunaan media komunikasi baik melalui

Perubahan dari transmisi praktis menjadi transmisi verbal (riwa > yah) juga menimbulkan masalah baru yaitu bahwa hadis- hadis tersebut terkesan kaku, beku karena

Bagi guru, pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan pendekatan kontekstual dapat dijadikan sebagai

adapun saran-sarannya bagi perusahaan sepatu Converse asli ( original) yaitu (1) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap pemalsuan merek mewah

Selama dua pekan pertama di bulan April, Tiongkok mengimpor batu bara sebesar 8 juta ton, lebih rendah pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 9,8 juta