• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk penilaian portofolio, dalam prosesnya dibutuhkan beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti. Adapun tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam menghasilkan produk ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil Studi Pendahuluan

Langkah pertama dalam penelitian dan pengembangan yaitu studi pendahuluan, dimana pada tahap ini meliputi identifikasi potensi dan masalah yang ada dalam lingkup pendidikan khususnya tingkat MTs atau sederajat dan pengumpulan data. Untuk mengetahui potensi dan masalah yang terdapat di sekolah, peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di MTs Salafiyah Bode yaitu Bapak Khoeroh, S.Si.

Kesimpulan diperoleh bahwa pihak guru terkait selalu mengadakan tes untuk kegiatan ulangan yang diadakan setelah satu pokok bahasan materi selesai diajarkan, tes tengah semester dan tes untuk kenaikan kelas.

Penilaian yang digunakan dalam ulangan harian telah menggunakan penilaian portofolio, akan tetapi penilaian tersebut tidak selalu digunakan, karena ketika menggunakan penilaian portofolio hasil belajar matematika siswa masih banyak dibawah nilai KKM, waktu yang kurang memadai melihat keadaan siswa yang kurang bersemangat ketika mengikuti pelajaran matematika, seperti mengantuk saat guru menjelaskan materi, banyak ngobrol saat guru menjelaskan materi, tidak mau mengerjakan tugas saat diberikan tugas dari guru, dan tidak memperhatikan apa yang guru jelaskan.

(2)

Pada tabel berikut dapat dilihat tiga kali hasil ulangan terakhir siswa pada materi Teorema Phytagoras, Lingkaran, dan Bangun Ruang Sisi Datar

Tabel 4.1

Daftar nilai ulangan harian siswa pada materi Teorema Phytagoras, Lingkaran, dan Bangun Ruang Sisi Datar

No. Nama Siswa L/P Nilai Ulangan Harian

Ke-1 Ke-2 Ke-3

1 Siswa UP 01 P 65 50 60

2 Siswa UP 02 L 60 45 55

3 Siswa UP 03 L 54 70 70

4 Siswa UP 04 L 55 75 50

5 Siswa UP 05 P 65 65 75

6 Siswa UP 06 L 45 60 45

7 Siswa UP 07 P 35 50 55

8 Siswa UP 08 P 40 70 65

9 Siswa UP 09 L 75 75 45

10 Siswa UP 10 L 60 75 40

11 Siswa UP 11 L 50 65 60

12 Siswa UP 12 P 50 45 65

13 Siswa UP 13 L 45 55 70

14 Siswa UP 14 P 75 50 80

15 Siswa UP 15 P 70 65 55

16 Siswa UP 16 L 35 60 65

17 Siswa UP 17 P 30 80 60

18 Siswa UP 18 P 65 75 75

19 Siswa UP 19 L 45 70 70

20 Siswa UP 20 P 50 65 65

21 Siswa UP 21 L 55 55 55

22 Siswa UP 22 P 50 40 50

23 Siswa UP 23 L 45 60 70

24 Siswa UP 24 P 40 55 55

25 Siswa UP 25 P 75 70 65

26 Siswa UP 26 P 60 65 60

27 Siswa UP 27 L 50 50 75

28 Siswa UP 28 P 80 60 65

29 Siswa UP 29 P 50 75 75

30 Siswa UP 30 P 85 80 80

31 Siswa UP 31 P 70 65 70

(3)

32 Siswa UP 32 L 65 60 65

33 Siswa UP 33 P 50 45 60

34 Siswa UP 34 P 65 75 75

35 Siswa UP 35 L 60 50 60

36 Siswa UP 36 L 45 75 65

Karena alasan di atas, peneliti merasa perlu untuk mengembangkan penilaian portofolio yang dapat digunakan digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa. Setelah mendapatkan informasi tentang keadaan yang terdapat di sekolah, maka peneliti melanjutkan langkah selanjutnya, yaitu dengan mengumpulkan data.

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melakukan studi dokumentasi mengenai prosedur penialaian portofolio, melakukan kajian pada materi semester ganjil di MTs Salafiyah Bode kelas IX berdasarkan kurikulum yang berlaku yang disekolah. Dari hasil studi dokumentasi, diperoleh delapan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan sebuah penilaian, yaitu:

a. Menyusun Spesifikasi Tes,

Spesifikasi tes berisi tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Spesifikasi yang jelas mempermudah dalam menulis soal. Spesifikasi tes ini mencakup tiga kegiatan. Pertama, menentukan banyaknya tes. Kedua, menyususn kisi-kisi tes, dan ketiga adalah memilih bentuk tes. Dari segi cara pelaksanaannya, tes dibagi menjadi tiga, yaitu tes tulisan, tes lisan, dan tes perbuatan. Tes tulis terbagi lagi menjadi dua yaitu tes objektif dan tes uraian. Bentuk tes objektif terdiri dari bentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dan uraian objektif. Bentuk tes uraian dapat dikategorikan menjadi tes uraian objektif dan tes uraian non objektif.

Untuk pemilihan bentuk tes yang tepat, bisa ditentukan dengan menentukan tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa lembar jawaban tes, cakupan materi tes, dan karakteristik mata pelajaran yang diujikan

(4)

b. Menulis Soal Tes,

Penulisan butir-butir soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang telah dibuat. Menulis soal harus dilakukan secara berhati-hati agar keseluruhan tes dapat berkualitas baik. Karena kualitas tes dipengaruhi oleh kebaikan dari masing-masing butir soal penyusunnya. Butir-butir pertanyaan harus sesuai dengan tujuan atau indikator, jelas, tidak ambigu, singkat, dan menggunakan bahasa yang baku, dan bebas dari bahasa lokal. Apabila ada gambar dan tabel maka gambar atau tabel itu harus jelas gambar dan fungsinya.

Tidak perlu ada gambar atau tabel jika tidak diperlukan secara langsung. Pertanyaan perlu dikembangkan dan dibuat dengan jelas dan sederhana. Butir soal yang tidak jelas dan terlalu bertele-tele akan menyebabkan interpretasi yang tidak tunggal dan membingungkan.

c. Menelaah Soal Tes,

Setelah soal dibuat, maka diperlukan proses telaah untuk memilih butir-butir soal yang layak untuk digunakan. Telaah soal atau analisis kualititatif butir soal adalah mengkaji secara teoritik butir soal tes yang telah tersusun. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan oleh orang lain, karena sering kali pembuat soal tidak menyadari kelemahan dan kekurangan baik dari isi, konstruksinya, dan bahasa yang digunakan. Orang yang menelaah butir-butir soal haruslah yang ahli dalam bidangnya supaya dapat menghasilkan kualitas tes yang diharapkan.

d. Melakukan Uji Coba Tes,

Sebelum soal digunakan, diperlukan uji coba terlebih dahulu untuk mendapatkan data empirik tentang tingkat kebaikan soal yang telah disusun. Melalui uji coba, diperoleh reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, efektifitas pengecoh dan informasi lainnya yang dapat mendukung untuk proses pembenahan dan perbaikan.

(5)

e. Menganalisis Butir Soal,

Data empirik hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi penting tentang kualitas soal yang telah disusun. Khususnya adalah kualitas dari setiap butirnya. Melalui analisis butir-butir soal dapat diketahui tingkat kesukaran, dan juga daya pembeda.

f. Memperbaiiki Tes,

Setelah uji coba dan dianalisis, maka langkah berikutnya adalah melakukan perbaikan-perbaikan tentang butir-butir soal yang masih belum sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Langkah ini biasanya dilakukan untuk tiap butir soalnya, butir soal yang belum baik maka akan diperbaiiki, butir soal yang tidak memenuhi kriteria (sangat jelek) harus dibuang, dan butir-butir soal yang sudah baik akan langsung disusun dan akan digunakan pada tes sebenarnya.

g. Merakit Tes,

Setelah butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya adalah menyusun butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan tes.

Proses penyusunan harus dilakukan secara berhati-hati untuk menjadi satu kesatuan soal yang terpadu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah urutan butir-butir soal, pengelompokan butir soal, lay out, dan lain sebagainya. Hal ini menjadi penting karena walaupun butir-butir yang disusun merupakan butir soal berkategori baik tetapi jika penyusunannya sembarang maka dapat menyebabkan soal yang dibuat tersebut menjadi tidak baik.

h. Melaksanakan Tes,

Setelah langkah penyusunan dan revisi sesudah uji coba telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah melaksanakan tes. Tes yang telah disusun diberikan kepada peserta tes untuk diselesaikan. Pelaksanaan tes dilaksanakan sesuai waktu yang diberikan. Dalam pelaksanaan tes memerlukan pengawasan agar tes yang dikerjakan oleh peserta tes

(6)

dapat dikerjakan dengan jujur sehingga dapat memberikan informasi yang akurat mengenai peserta tes.

i. Menafsirkan Hasil Tes.

Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor, skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai, yaitu rendah, menengah atau tinggi. Tinggi rendahnya nilai selalu dikaitkan dengan acuan penilaian. Acuan penilaian yang sering digunakan dalam bidang pendidikan adalah acuan norma dan acuan patokan. Jadi tinggi dan rendahnya suatu nilai dibandingkan dengan kelompok atau dengan kriteria yang harus dicapai.

Langkah-langkah dalam mengembangkan tes ini akan dijelaskan satu demi satu menyesuaikan dengan langkah-langkah pengembangan produk penilaian portofolio pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung.

Kurikulum yang digunakan di MTs Salafiyah Bode adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dan silabus yang digunakan adalah silabus yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Berdasarkan hasil kajian pada materi semester ganjil MTs kelas IX, peneliti mengambil pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung yang meliputi tabung, kerucut dan bola untuk dijadikan materi penelitian dan pengembangan penilaian portofolio.

2. Langkah-langkah Mendesain Penilaian Portofolio pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Setelah diperoleh data dari hasil studi pendahuluan, peneliti menyusun spesifikasi penilaian portofolio meliputi tujuan tes, menyusun kisi-kisi, memilih bentuk tes, dan menentukan banyaknya tes. Tujuan pembuatan penilaian portofolio adalah untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa. Adapun kisi-kisi yang digunakan sebagai berikut:

(7)

Tabel 4.2

Kisi-Kisi Penilaian Portofolio pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Kompetensi

Dasar Materi Indikator No. Item

Total C1 C2 C3

Menghitung luas

permukaan dan

volume tabung, kerucut, dan bola

Bangun ruang sisi lengkung (Tabung, Kerucut, dan Bola)

Menghitung luas Tabung dan menghitung unsur tabung jika luas diketahui

1 2 2

Menghitung luas kerucut dan menghitung unsur kerucut jika luas diketahui

3,

4 2

Menghitung volume tabung dan menghitung unsur tabung jika volume diketahui

5 1

Menghitung volume kerucut dan menghitung unsur kerucut jika volume diketahui

6 7,

8 3

Menghitung volume bola dan menghitung luasnya

9,

10 11 3

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung , kerucut dan bola

12, 13, 14, 15

4

(8)

Ket. pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3)

Menurut expert pertama ada perbaikan pada kisi-kisi tersebut, yaitu pada indikator 1, 2, dan 5. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Untuk indikator pertama, expert menyarankan untuk menambahkan kata “sisi”. Adapun perbaikan indikator tersebut sebagai berikut:

Berdasarkan saran yang diberikan oleh expert, maka peneliti merubahnya menjadi:

Untuk indikator ke 2, expert menyarankan untuk menambahkan kata

“permukaan sisi”. Adapun perbaikan indikator tersebut sebagai berikut:

Berdasarkan saran yang diberikan oleh expert, maka peneliti merubahnya menjadi:

Untuk indikator ke 5, expert menyarankan untuk merubah kata

“luasnya” menjadi “luas permukaannya”. Adapun perbaikan indikator tersebut sebagai berikut:

Menghitung luas tabung dan menghitung unsur tabung jika luas diketahui

Menghitung luas sisi tabung dan menghitung unsur tabung jika luas diketahui

Menghitung luas kerucut dan menghitung unsur kerucut jika luas diketahui

Menghitung luas permukaan sisikerucut dan menghitung unsur kerucut jika luas diketahui

Menghitung volume bola dan menghitung luasnya

(9)

Berdasarkan saran yang diberikan oleh expert, maka peneliti merubahnya menjadi:

Kemudian menurut expert yang ke 2 kisi-kisi tersebut masih perlu perbaikan, yaitu pada indikator 1, 2, 3, dan 4.

Untuk indikator pertama, expert menyarankan untuk merubah kata

“unsur”. Adapun perbaikan indikator tersebut sebagai berikut:

Berdasarkan saran yang diberikan oleh expert, maka peneliti merubahnya menjadi:

Untuk indikator ke 2, expert menyarankan untuk merubah kata

“unsur”. Adapun perbaikan indikator tersebut sebagai berikut:

Berdasarkan saran yang diberikan oleh expert, maka peneliti merubahnya menjadi:

Untuk indikator ke 3, expert menyarankan untuk merubah kata

“unsur”. Adapun perbaikan indikator tersebut sebagai berikut:

Menghitung volume bola dan menghitung luas permukaannya

Menghitung luas tabung dan menghitung unsur tabung jika luas diketahui

Menghitung luas tabung dan menghitung luas selimut tabung

Menghitung luas kerucut dan menghitung unsur kerucut jika luas diketahui

Menghitung luas kerucut dan menghitung luas permukaan kerucut

Menghitung volume tabung dan menghitung unsur tabung jika volume diketahui

(10)

Berdasarkan saran yang diberikan oleh expert, maka peneliti merubahnya menjadi:

Untuk indikator ke 4, expert menyarankan untuk merubah kata

“unsur”. Adapun perbaikan indikator tersebut sebagai berikut:

Berdasarkan saran yang diberikan oleh expert, maka peneliti merubahnya menjadi:

Dan menurut expert yang ke 3, tidak adanya perbaikan atau revisi, pada indikator-indikator tersebut. Setelah dilakukannya perbaikan baik dari segi bahasa maupun isi, maka kisi-kisi yang di gunakan ialah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Kisi-Kisi Penilaian Portofolio pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Kompetensi

Dasar Materi Indikator No. Item

Total C1 C2 C3

Menghitung luas

permukaan dan

volume Tabung, Kerucut, dan Bola

Bangun ruang sisi lengkung (Tabung, Kerucut, dan Bola)

Menghitung luas tabung dan menghitung luas selimut tabung

1 2 2

Menghitung luas kerucut dan menghitung luas permukaan kerucut

3,

4 2

Menghitung

volume tabung 5 1

Menghitung volume tabung

Menghitung volume kerucut dan menghitung unsur kerucut jika volume diketahui

Menghitung volume kerucut

(11)

Menghitung

volume kerucut 6 7,

8 3

Menghitung volume bola dan menghitung luasnya

9,

10 11 3

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung , kerucut dan bola

12, 13, 14, 15

4

Ket. pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3)

Bentuk tes berupa tes essay. Alasan memilih bentuk essay agar dapat mengetahui kemampuan siswa yang sebenarnya. Penentuan banyaknya soal yang diberikan sebanyak 15 butir soal yang didasarkan pada pengalaman guru mata pelajaran matematika di MTs Salafiyah Bode dengan menyesuaikan waktu jam pelajaran yang berlaku disekolah tersebut, karena pada umumnya waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal essay membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan mengerjakan soal bentuk tes pilihan ganda. Setelah menyusun spesifikasi untuk tes yang dugunakan, kemudian langkah berikutnya adalah membuat butir-butir soal tes tersebut. Proses penyusunan butir-butir soal dalam tes berdasarkan sub pokok bahasan diawali oleh butir soal yang mudah terlebih dahulu, dalam pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung terdiri dari tiga pokok bahasan yaitu tabung, kerucut dan bola. Untuk lebih jelasnya, butir soal yang dibuat bisa dilihat pada lampiran D halaman 124. Butir-butir soal yang sudah dibuat, kemudian dituangkan ke dalam lembar validasi. Lembar validasi terdiri dari kecocokan antara indikator dengan butir soal.

3. Validasi Desain Penilaian Portofolio pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Tujuan dilakukannya validasi ialah untuk mengetahui validitas isi terhadap pengembangan penilaian portofolio, ada tiga aspek yang diteliti

(12)

dalam validasi, yaitu aspek materi, konstruksi dan bahasa. Aspek materi menilai apakah soal sesuai dengan indikator yang hendak diukur, apakah isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, apakah isi materi sudah sesuai dengan jenjang dan tingkatan kelasnya yaitu kelas IX.

Aspek kedua yang diteliti adalah aspek konstruksi, dengan menilai apakah pokok butir soal sudah dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas, apakah pokok butir soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban, apakah gambar yang ada dalam soal berfungsi, dan apakah butir soal tidak tergantung pada jawaban soal sebelumnya.

Aspek ketiga yang diukur adalah aspek bahasa, mencakup penilaian dalam segi bahasa yang digunakan, apakah sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar, dalam arti menggunakan bahasa baku dan sesuai dengan ejaan yang sempurnakan (EYD), apakah pernyataan atau pertanyaan dalam butir soal mengandung kata atau kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda, dan terpenting adalah pernyataan atau pertanyaan dalam butir soal tersebut menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh peserta tes (komunikatif).

Validasi dilakukan terhadap tiga expert dalam bidang pendidikan matematika, dua dosen yang ahli dalam bidang matematika yaitu Bapak Arif Muchyiddin, M.Si. dan Bapak Ali Misri, M.Si. Dan guru mata pelajaran matematika MTs Salafiyah Bode yaitu Bapak Khoeron, S.Si.

Validasi tersebut dilakukan untuk mencocokan antara indikator dengan soal yang telah peneliti buat.

Berdasarkan expert judgment, yaitu Bapak Arif Muchyiddin, M.Si., pada indikator soal yang pertama, kedua dan kelima perlu dilakukan perbaikan dalam segi bahasa agar mendapatkan kesempurnaan dalam pemahaman indikator terkait. Kemudian pada butir soal nomor 5, 6, 10, 12 dan 14 juga perlu diperbaiki agar siswa dapat memahami soal dengan baik.

Menurut Bapak Muhamad Ali Misri, M.Si., indikator nomor 1, 2, 3, dan 4 masih perlu dilakukan perbaikan dalam segi bahasa yang digunakan.

Sedangkan menurut Bapak Khoeron, S.Si., sudah tidak perlu dilakukan

(13)

perbaikan lagi. Sedangkan dalam segi materi, semua expert menyatakan setuju dengan indikator soal yang telah dikembangkan sehingga tidak ada indikator soal yang diganti.

4. Revisi Desain Penilaian Portofolio pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Hasil expert judgment dari lembar validasi kepada validator 1, yaitu lembar validasi kecocokan antara indikator dengan soal menyatakan bahwa dari 6 indikator dan 15 soal, terdapat 5 soal yang perlu diperbaiki yaitu soal nomor 5, 6, 10, 12 dan 14. Berikut ini adalah penjelasan soal- soal yang perlu diperbaiki:

Menurut expert pada soal nomor 5, 6, 10, 12 dan 14 perlu diperbaiki, adapun penjelasan untuk soal nomor 5 pada indikator “Menghitung volume tabung dan menghitung unsur tabung jika volume diketahui”

sebagai berikut:

Expert menyarankan untuk menambahkan kata “dan” sebagai kata sambung, maka peneliti merubahnya menjadi:

Kemudian soal yang perlu diperbaiki ialah soal nomor 6 pada indikator “Mengitung volume kerucut dan menghitung unsur kerucut jika volume kerucut diketahui”, adapun bahasa yang harus diperbaiki ialah sebagai berikut:

perubahan yang yang dilakukan oleh peneliti adalah merubah kata

“ volum” menjadi “volume”, berikut penjelasannya:

Sebuah tabung memiliki diameter 14 cm dan tinggi 10 cm. Hitunglah volume tabung tersebut

Sebuah tabung memiliki diameter 14 cm, tinggi 10 cm. Hitunglah volume tabung tersebut

Sebuah kerucut setinggi 30 cm memiliki alas dengan keliling 66 cm (π

= 22/7). Berapakah Volum kerucut tersebut

(14)

kemudian soal yang perlu diperbaiki ialah soal nomor 10 pada indikator “Menghitung volume bola dan menghitung luas permukaannya”, adapun yang harus diperbaiki ialah sebagai berikut:

perubahan yang yang dilakukan oleh peneliti adalah merubah kata

“ ambar” menjadi “gambar”, berikut penjelasannya:

kemudian soal yang perlu diperbaiki ialah soal nomor 12 pada indikator “Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut, dan bola”, adapun yang harus diperbaiki ialah sebagai berikut:

perubahan yang yang dilakukan oleh peneliti adalah menambahkan spasi, berikut penjelasannya:

Sebuah kerucut setinggi 30 cm memiliki alas dengan keliling 66 cm (π

= 22/7). Berapakah Volume kerucut tersebut

Diberikan bangun berupa setengah bola dengan jari-jari 60 cm seperti ambar berikut.

Tentukan volumenya!

Diberikan bangun berupa setengah bola dengan jari-jari 60 cm seperti gambar berikut.

Tentukan volumenya!

Sebuah kerucut memiliki jari-jari 3cm, dan volumenya 99 cm3. Tentukan tinggi kerucut tersebut!

Sebuah kerucut memiliki jari-jari 3cm, dan volumenya 99 cm3. Tentukan tinggi kerucut tersebut!

(15)

kemudian soal yang perlu diperbaiki ialah soal nomor 14 pada indikator “Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut, dan bola”, adapun yang harus diperbaiki ialah sebagai berikut:

perubahan yang yang dilakukan oleh peneliti adalah mengganti tanda titik ( . ) menjadi tanda koma ( , ), berikut penjelasannya:

Kemudian Hasil expert judgment dari lembar validasi kepada validator 2, yaitu lembar validasi kecocokan antara indikator dengan soal menyatakan bahwa dari 6 indikator dan 15 soal, terdapat satu soal yang perlu diperbaiki yaitu pada soal nomor 9 pada indikator “Menghitung volume bola dan menghitung luas permukaannya”. Berikut ini adalah penjelasan soal yang perlu diperbaiki:

Perubahan yang yang dilakukan oleh peneliti adalah tidak perlu memakai kata “ maka”, berikut penjelasannya:

Dan menurut expert yang ke 3, tidak adanya perbaikan atau revisi, baik pada indikator-indikator maupun soal-soalnya.

5. Hasil Uji Coba Produk Penilaian Portofolio pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Sebelum dihasilkannya produk, perlu di uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas dari dari butir-butir soal tersebut. Uji coba produk digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik tentang tingkat kebaikan soal yang telah dikembangkan oleh peneliti. Uji coba produk

Diameter sebuah tabung memiliki jari-jari 3.5 cm, sedangkan volumenya 308 cm3. Tentukan tinggi tabung tersebut!

Diameter sebuah tabung memiliki jari-jari 3,5 cm, sedangkan volumenya 308 cm3. Tentukan tinggi tabung tersebut!

Jika diketahui jari-jari dari sebuah bola 7cm, maka tentukan volumenya!

Jika diketahui jari-jari dari sebuah bola 7 cm, tentukan volumenya!

(16)

penilaian portofolio pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung dilaksanakan pada tanggal 15 oktober 2014 dengan jumlah 36 peserta tes.

36 siswa ini mempunyai kemampuan yang heterogen, informasi tersebut diperoleh dari guru mata pelajaran matematika yang mengajar di kelas tersebut. Hasil dari uji coba produk ini kemudian dianalisis dengan melihat reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya. Adapun hasilnya, akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Reliabilitas

Hasil uji coba produk kepada 36 siswa kelas IX B menunjukkan bahwa butir soal yang diujikan memiliki reliabilitas sebesar 0,787 karena angka tersebut berada pada interval 0,60 – 0,80 maka memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, klasifikasi tersebut dapat dilihat pada bab 3 tabel 3.6.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil tes yang telah dilakukan pada uji coba produk dapat dipercaya dan ketika diujikan kembali kepada kelompok subjek yang sama akan didapatkan hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah. Adapun perhitungan -perhitungannya dapat dilihat pada bab 3 halaman 36.

b. Tingkat kesukaran

Hasil uji coba produk yang dilakukan kepada 36 peserta didik menunjukkan bahwa butir soal yang dikembangkan memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi, mulai dari tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar. Penghitungan tingkat kesukaran dilakukan dengan menghitung indeks tingkat kesukaran, yaitu dengan menjumlahkan siswa yang menjawab benar, kemudian butir soal dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti tes. Pada table 3.9 halaman 39 merupakan tabel rekapitulasi sebaran tingkat kesukaran butir soal pada uji coba produk.

(17)

c. Daya Pembeda

Berdasarkan hasil uji coba produk menunjukkan bahwa butir soal yang dikembangkan memiliki daya beda yang beragam, terdapat satubutir soal yang memiliki kriteria baik sekali, dua butir soal yang memiliki daya pembeda yang baik, enam butir soal lainnya memiliki daya pembeda sedang dan enam butir soal memiliki kriteria jelek.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 3.11 pada bab 3 halaman 41.

6. Revisi Produk Penilaian Portofolio pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Setelah produk diuji coba terhadap sampel yang heterogen dan dianalisis dengan melihat reliabilitas tes, tingkat kesukaran, daya beda, dan fungsi pengecoh. Langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan- perbaikan tentang butir soal yang masih belum baik. Adapun butir soal yang sudah baik maka tidak perlu diperbaiki dan bisa langsung digunakan untuk uji coba pemakaian, butir soal yang kurang baik akan dilakukan perbaikan, dan untuk butir soal yang jelek dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Berdasarkan hasil uji coba produk terhadap 36 peserta tes yang heterogen dengan menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda, maka rekapitulasinya dapat dilihat pada tabel 3.11 halaman 41.

7. Uji Coba Pemakaian Penilaian Portofoliopada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Setelah melakukanrevisi, langkah selanjutnya ialah melakukan uji coba pemakaian. Uji coba pemakaian dilakukan untuk mengetahui keefektifan pengembangan penilaian portofolio dalam meningkatkan hasil belajar matematika kelas IX MTs Salafiyah Bode. Dari hasil uji coba pemakaian pada kelas IX A, IX C, IX D, IX E dan IX F didapatkan hasil sebagai berikut :

(18)

Tabel 4.4

Hasil Belajar Matematika Kelas IX A pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

No Nama Hasil belajar

ke-1 Ke-2 Ke-3

1 Siswa 001 70 70 75

2 Siswa 002 70 60 75

3 Siswa 003 65 75 55

4 Siswa 004 75 80 65

5 Siswa 005 65 75 85

6 Siswa 006 70 55 75

7 Siswa 007 80 60 70

8 Siswa 008 70 65 75

9 Siswa 009 65 75 55

10 Siswa 010 70 85 80

11 Siswa 011 85 80 60

12 Siswa 012 65 70 65

13 Siswa 013 70 55 70

14 Siswa 014 75 65 75

15 Siswa 015 70 75 60

16 Siswa 016 85 60 70

17 Siswa 017 70 70 75

18 Siswa 018 75 65 70

19 Siswa 019 70 60 85

20 Siswa 020 55 75 55

21 Siswa 021 75 65 70

22 Siswa 022 75 60 70

23 Siswa 023 80 70 75

24 Siswa 024 70 75 80

25 Siswa 025 65 70 60

26 Siswa 026 75 65 70

27 Siswa 027 60 60 70

28 Siswa 028 70 85 75

(19)

29 Siswa 029 70 80 65

30 Siswa 030 55 75 75

31 Siswa 031 70 70 75

32 Siswa 032 85 75 80

33 Siswa 033 65 55 60

34 Siswa 034 70 70 80

35 Siswa 035 80 70 75

36 Siswa 036 65 75 55

37 Siswa 037 70 75 80

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pada ulangan pertama sebanyak 72,97%, hasil belajar matematika siswa di atas KKM, pada ulangan kedua hasil belajar matematika siswa yang di atas KKM sebanyak 62,16% dan pada ulangan ketiga sebanyak 70% hasil belajar matematika siswa di atas KKM. Dari prosentase ketiga ulangan yang telah dilakukan di kelas IX A diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar matematika dengan dikembangkannya penilaian portofolio.

Tabel diatas dapat direpresentasikan dengan menggunakan diagram berikut:

Gambar 4.1

Hasil Belajar Matematika Kelas IX A pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

0 2 4 6 8 10 12 14 16

55 60 65 70 75 80 85

ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3

(20)

Setelah dibahas tentang hasil belajar matematika kelas IX A, kemudian pembahasan selanjutnya ialah hasil belajar matematika kelas IX C, sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Belajar Matematika Kelas IX C pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

No Nama Hasil belajar

ke-1 Ke-2 Ke-3

1 Siswa 038 70 75 60

2 Siswa 039 60 65 75

3 Siswa 040 75 80 65

4 Siswa 041 85 60 55

5 Siswa 042 70 65 70

6 Siswa 043 80 70 75

7 Siswa 044 75 60 60

8 Siswa 045 55 85 80

9 Siswa 046 70 75 75

10 Siswa 047 75 60 65

11 Siswa 048 60 75 80

12 Siswa 049 70 70 75

13 Siswa 050 70 75 60

14 Siswa 051 65 70 75

15 Siswa 052 70 70 75

16 Siswa 053 70 55 65

17 Siswa 054 75 55 85

18 Siswa 055 70 75 65

19 Siswa 056 80 60 55

20 Siswa 057 65 75 60

21 Siswa 058 70 80 80

22 Siswa 059 75 65 75

23 Siswa 060 60 75 80

24 Siswa 061 55 75 75

(21)

25 Siswa 062 70 70 75

26 Siswa 063 60 65 85

27 Siswa 064 70 60 70

28 Siswa 065 75 55 75

29 Siswa 066 85 70 60

30 Siswa 067 70 70 75

31 Siswa 068 65 70 75

32 Siswa 069 80 60 55

33 Siswa 070 70 70 75

34 Siswa 071 75 70 60

35 Siswa 072 70 70 75

36 Siswa 073 80 70 80

37 Siswa 074 65 70 75

38 Siswa 075 70 70 60

39 Siswa 076 75 65 75

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pada ulangan pertama, hasil belajar matematika siswa yang di atas KKM sebanyak 74,36%, kemudian pada ulangan kedua sebanyak 64,10% hasil belajar matematika siswa di atas KKM, dan pada ulangan ketiga sebanyak 69% hasil belajar matematika siswa di atas KKM. Dari prosentase ketiga ulangan yang telah dilakukan di kelas IX C diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar matematika dengan dikembangkannya penilaian portofolio.

Tabel diatas dapat direpresentasikan dengan menggunakan diagram berikut:

(22)

Gambar 4.2

Hasil Belajar Matematika Kelas IX C pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

Kemudian pembahasan hasil belajar selanjutnya ialah hasil belajar matematika kelas IX D, sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Belajar Matematika Kelas IX D pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

No Nama Hasil belajar

ke-1 Ke-2 Ke-3

1 Siswa 077 80 60 65

2 Siswa 078 70 70 60

3 Siswa 079 75 75 75

4 Siswa 080 80 60 55

5 Siswa 081 60 55 75

6 Siswa 082 75 80 65

7 Siswa 083 75 60 75

8 Siswa 084 55 75 70

9 Siswa 085 85 60 70

10 Siswa 086 70 60 60

11 Siswa 087 75 85 75

12 Siswa 088 70 80 80

13 Siswa 089 75 65 70

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

55 60 65 70 75 80 85

ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3

(23)

14 Siswa 090 80 60 70

15 Siswa 091 60 75 75

16 Siswa 092 70 85 75

17 Siswa 093 65 75 75

18 Siswa 094 75 80 80

19 Siswa 095 70 75 75

20 Siswa 096 70 80 70

21 Siswa 097 70 80 65

22 Siswa 098 75 70 80

23 Siswa 099 60 75 75

24 Siswa 100 70 80 85

25 Siswa 101 80 65 75

26 Siswa 102 85 55 85

27 Siswa 103 65 70 75

28 Siswa 104 70 85 55

29 Siswa 105 70 80 65

30 Siswa 106 60 65 75

31 Siswa 107 75 65 70

32 Siswa 108 65 65 75

33 Siswa 109 70 75 60

34 Siswa 110 60 55 75

35 Siswa 111 55 70 80

36 Siswa 112 65 70 75

37 Siswa 113 70 75 60

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa pada ulangan pertama sebanyak 70,27% hasil belajar matematika siswa di atas KKM, pada ulangan kedua hasil belajar matematika siswa yang di atas KKM sebanyak 62,16% dan pada ulangan ketiga sebanyak 73% hasil belajar matematika siswa di atas KKM. Dari prosentase ketiga ulangan yang telah dilakukan di kelas IX D diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar matematika dengan dikembangkannya penilaian portofolio.

(24)

Tabel diatas dapat direpresentasikan dengan menggunakan diagram berikut:

Gambar 4.3

Hasil Belajar Matematika Kelas IX D pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

Setelah dibahas tentang hasil belajar matematika kelas IX D, kemudian pembahasan selanjutnya ialah tentang hasil belajar matematika kelas IX E, adapun pembahasannya sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Belajar Matematika Kelas IX E pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

No Nama Hasil belajar

ke-1 Ke-2 Ke-3

1 Siswa 114 65 75 75

2 Siswa 115 70 80 65

3 Siswa 116 65 70 55

4 Siswa 117 70 80 80

5 Siswa 118 85 65 75

6 Siswa 119 70 70 70

7 Siswa 120 75 65 60

8 Siswa 121 70 80 75

9 Siswa 122 70 75 80

10 Siswa 123 70 80 75

0 2 4 6 8 10 12 14 16

55 60 65 70 75 80 85

ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3

(25)

11 Siswa 124 70 80 70

12 Siswa 125 60 70 75

13 Siswa 126 65 75 85

14 Siswa 127 70 70 75

15 Siswa 128 65 85 80

16 Siswa 129 60 70 70

17 Siswa 130 85 60 75

18 Siswa 131 80 65 75

19 Siswa 132 70 60 60

20 Siswa 133 80 65 70

21 Siswa 134 70 75 75

22 Siswa 135 70 70 55

23 Siswa 136 70 55 60

24 Siswa 137 80 65 75

25 Siswa 138 70 75 75

26 Siswa 139 70 75 80

27 Siswa 140 60 65 75

28 Siswa 141 70 70 75

29 Siswa 142 75 65 60

30 Siswa 143 70 70 65

31 Siswa 144 65 85 65

32 Siswa 145 80 60 75

33 Siswa 146 60 70 80

34 Siswa 147 70 55 75

35 Siswa 148 60 70 60

36 Siswa 149 55 85 65

37 Siswa 150 55 55 70

38 Siswa 151 65 70 55

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa pada ulangan pertama sebanyak 65,79% hasil belajar matematika siswa di atas KKM, pada ulangan kedua hasil belajar matematika siswa yang di atas KKM sebanyak 65,79% dan pada ulangan ketiga sebanyak 68% hasil belajar matematika

(26)

siswa di atas KKM. Dari prosentase ketiga ulangan yang telah dilakukan di kelas IX E diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar matematika dengan dikembangkannya penilaian portofolio.

Tabel diatas dapat direpresentasikan dengan menggunakan diagram berikut:

Gambar 4.4

Hasil Belajar Matematika Kelas IX E pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

Pembahasan hasil belajar selanjutnya ialah hasil belajar matematika kelas IX F, penjelasannya ialah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Belajar Matematika Kelas IX F pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

No Nama Hasil belajar

ke-1 Ke-2 Ke-3

1 Siswa 152 70 75 75

2 Siswa 153 60 75 70

3 Siswa 154 80 80 65

4 Siswa 155 70 75 75

5 Siswa 156 80 60 70

6 Siswa 157 85 60 60

7 Siswa 158 80 60 65

8 Siswa 159 85 70 80

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

55 60 65 70 75 80 85

ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3

(27)

9 Siswa 160 60 70 55

10 Siswa 161 70 60 70

11 Siswa 162 70 75 80

12 Siswa 163 70 70 60

13 Siswa 164 80 55 75

14 Siswa 165 75 70 70

15 Siswa 166 70 75 80

16 Siswa 167 70 70 60

17 Siswa 168 80 65 60

18 Siswa 169 70 65 70

19 Siswa 170 75 80 85

20 Siswa 171 70 80 80

21 Siswa 172 70 70 65

22 Siswa 173 55 65 75

23 Siswa 174 65 70 70

24 Siswa 175 60 65 80

25 Siswa 176 55 65 70

26 Siswa 177 70 70 60

27 Siswa 178 65 65 70

28 Siswa 179 60 55 75

29 Siswa 180 75 65 75

30 Siswa 181 70 70 55

31 Siswa 182 65 70 70

32 Siswa 183 55 70 75

33 Siswa 184 70 55 75

34 Siswa 185 75 85 70

35 Siswa 186 75 75 80

36 Siswa 187 75 70 75

37 Siswa 188 65 70 70

38 Siswa 189 70 75 80

39 Siswa 190 70 60 60

40 Siswa 191 65 70 55

41 Siswa 192 70 75 65

(28)

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa pada ulangan pertama sebanyak 70,73% hasil belajar matematika siswa di atas KKM, pada ulangan kedua hasil belajar matematika siswa yang di atas KKM sebanyak 63,41% dan pada ulangan ketiga sebanyak 68% hasil belajar matematika siswa di atas KKM. Dari prosentase ketiga ulangan yang telah dilakukan di kelas IX F diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar matematika dengan dikembangkannya penilaian portofolio.

Tabel diatas dapat direpresentasikan dengan menggunakan diagram berikut:

Gambar 4.5

Hasil Belajar Matematika Kelas IX F pada Uji Coba Pemakaian Produk Penilaian Portofolio

8. Evaluasi Produk Penilaian Portofolio pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Setelah melakukan tahap-tahapan dalam proses penelitian dan pengembangan maka diperoleh produk yang dapat digunakan dalam proses evaluasi pembelajaran yaitu penilaian portofolio pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung.

9. Produksi Terbatas Penilaian Portofolio dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

55 60 65 70 75 80 85

ulanagn 1 ulangan 2 ulangan 3

(29)

Hasil produk pada penelitian dan pengembangan ini hanya akan diproduksi secara terbatas. Peneliti akan memberikan produk yang dihasilkan kepada guru matematika MTs Salafiyah agar dapat digunakan dalam pelajaran matematika di MTs Salafiyah Bode. Produk tersebut dapat dilihat pada lampiran D halaman 124.

B. Pembahasan

Penilaian portofolio adalah penilaian yang mengumpulkan hasil karya, pekerjaan atau tugas peserta didik. Karya-karya yang disusun berdasarkan urutan kategori kegiatan peserta didik itu dipilih dan dinilai sehingga dapat menggambarkan perkembangan kemampuan atau kompetensi peserta didik.

Menurut Oemar hamalik (2006) Hasil belajar ialah ketika seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Pada penelitian dan pengembangan ini melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dengan studi pendahuluan. Pada tahapan yang pertama ini peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di MTs Salafiyah Bode khususnya pada kelas IX pada pembelajaran matematika. Setelah mengetahui potensi dan masalah tersebut, kemudian peneliti mendesain produk dengan menyusun dan mengembangkan kisi-kisi yang sesuai. Banyaknya butir pernyataan yang dibuat sebanyak 15 butir soal essay.

Desain produk tersebut kemudian dilakukan uji validitas dengan menggunakan CVR dengan cara expert judgment/panelis mengisi lembar validasi. Pada validasi pertama didapatkan 5 soal yang harus direvis, pada validasi kedua tidak ada soal yang harus direvisi, akan tetapi bahasa yang digunakan pada indikator 1, 2, 3, dan 4 perlu diperbaiki, dan pada validasi ketiga semua soal dan indikator, baik dari segi bahasa maupun isinya dinyataakan baik atau valid dan bisa untuk dilakukan ujicoba di lapangan.

Berdasarkan saran dari expert judgment kemudian peneliti merevisi kesalahan-kesalahan tersebut. Dan dihasilkan 15 butir soal untuk

(30)

diujicobakan. Pada uji coba produk yang dilakukan di kelas IX A diperoleh, reliabilitas pernyataan sebesar 0,787. Hal ini menunjukkan reliabilitasnya tinggi, Dengan demikian peneliti tidak melakukan perubahan soal yang akan dipakai.

Berdasarkan hasil uji coba dan uji coba pemakaian produk, dihasilkan pada pengembangan penilaian portofolio untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IX MTs Salafiyah Bode. Butir pernyataan pada indikator

“menghitung luas tabung” sebanyak 2 butir soal dengan presentase 13,33%, pada butir pernyataan indikator “menghitung luas kerucut” sebanyak 2 butir soal dengan presentase 13,33%,pada butir pernyataan indikator “menghitung volume tabung” sebanyak 1 butir soal dengan presentase 6,67%, pada butir pernyataan indikator “menghitung volume kerucut” sebanyak 3 butir soal dengan presentase 20%, pada butir pernyataan indikator “menghitung volume bola dan menghitung luasnya” sebanyak 3 butir soal dengan presentase 20%, dan pada butir pernyataan indikator “Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut dan bola” sebanyak 4 butir soal dengan presentase 26,67%.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti telah melakukan upaya untuk menghasilkan sebuah penilaian portofolio yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika, penilaian portofolio yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa ini sesuai menurut para ahli. Akantetapi, peneliti menyadari bahwa peneliti belum dapat mengembangkan penilaian portofolio yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik dan sempurna. Penilaian yang dikembangkan oleh peneliti ini merupakan langkah awal untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika.

Peneliti hanya mampu menghasilkan sebuah produk penilaian portofolio yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa hanya pada pokok bahasan ruang sisi lengkung kelas IX MTs Salafiyah Bode. Karena terbatasnya waktu, tenaga dan materi yang dimiliki oleh peneliti, sehingga

(31)

peneliti hanya mampu mengembangkan penilaian portofolio pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung, sasaran penelitian kelas IX MTs Salafiyah Bode, dan memberikan tiga kali tes matematika.

Seharusnya pengembangan penialain portofolio terus dilakukan sehingga hasilnya maksimal, dapat mengetahui hasil belajar matematika yang sebenarnya dan penggunaan produk yang dihasilkan, dapat digunakan secara masal.

Referensi

Dokumen terkait

Demam merupakan keadaan terjadinya suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus

Engkau kembali jatuh di bawah salib karena kami semua lemah untuk setia berkomitmen pada kehendak Allah, Kami mohon tuntunlah langkah hidup kami supaya kami

kali sehingga revisi yang dilakukan lebih terbatas. Sejauh ini penelitian mengenai instrumen evaluasi yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan problem

I-2 : Citra CP Prima yang sedang menurun memang membutuhkan proses atau waktu yang tidak singkat untuk mengembalikannya seperti sebelumnya tetapi saya sangat yakin bahwa

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap kuesioner yang telah terkumpul, selanjutnya data yang berskala ordinal dikonversi dalam skala interval kemudian menggunakan

Tujuan tindakan dalam ekonomi adalah seperti berikut ini: untuk dapat menentukan/pemilihan pada benda dan jasa sebagai perangkat pemenuh kebutuhan,

The Review and Comment Tasks button appears in your browser window; from its pop-up menu, choose Invite Others to Review This Document to open the Start Browser-Based Review dialog

Pada pengoperasian kopling mekanik komponen yang berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan kaki pengemudi pada pedal kopling ke tuas pembebas kopling adalah …