• Tidak ada hasil yang ditemukan

NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "NIM :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 NAMA : SYNDI NURINA WIDYANINGRUM NIM : 11170930000015

KELAS : 6/A/ RESUME TM 4 (Online) LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan keunggulan kompetitif diperlukan rencana strategis bisnis maupun rencana strategis SI/TI. Untuk menyusun kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI di UNIPA bisa menggunakan konsep kerangka pemikiran John Ward dan Joe Peppard yang terkenal. Hasil berupa suatu perencanaan strategis SI/TI sebagai pedoman bagi pihak manajemen dalam menentukan pembangunan dan pengelolaan SI/TI.

Bila kita mengharapkan agar penerapan SI/TI optimal, dibutuhkan suatu strategi SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis organisasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang dikeluarkan untuk TI sesuai dengan kebutuhan dan memberi manfaat yang diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran organisasi

PEMBAHASAN

Topik yang akan dibahas pada resume pertemuan ke-4 yang dilakukan melalui meet google (hangout) secara online ini akan membahas mengenai Membangun Proses yang Efektif untuk Mengembangkan Sistem Informasi dan Teknologi atau Strategi Digital.

A. Some Definitional Clarity

B. The Evolution of The IS/IT Strategy Process:From Technology Deployment to Strategic Focus

C. The Business Context for Developing and Managing The Strategy D. Establishing an Effective Process : Continuous and Flexible E. Setting the Scope for the Strategy

F. A Framework for IS/IT Strategy Formulation

Berikut adalah resume penjelasan dari setiap sub topic pembahasan diatas : A. SOME DEFINITIONAL CLARITY

Perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi menjadi salah satu kunci sebelum penerapan sistem dan teknologi informasi dalam perusahaan. Perencanaan strategis

(2)

2 sistem dan teknologi informasi yang tepat dapat mendukung rencana dan pengembangan bisnis perusahaan yang nantinya akan memberikan nilai tambah berupa competitive advantage dalam persaingan bisnis[1] .

Strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi. Perusahaan membutuhkan perencanaan strategis untuk pengembangan sumber daya SI/TI dengan beberapa alasan yaitu membantu mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada pihak lain dalam organisasi, membantu para manajer bisnis dan ahli SI/TI membuat keputusan mengenai bagaimana SI/TI akan diarahkan untuk membantu bisnis perusahaan, dan hasil dari perencanaan SI/TI dapat membantu mengalokasikan sumber daya perusahaan yang ada ke proyek-proyek SI/TI yang penting dan bermanfaat bagi perusahaan [2].

Model kerangka kerja dari perencanaan strategi SI / TI menurut [3]dapat dilihat pada Gambar 1 dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Inputs – sebagai masukan dalam perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi, terdiri atas:

a. The Internal Business Environment, yang meliputi strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang, tujuan, sumber daya, proses, dan budaya organisasi serta nilai dari bisnis itu sendiri.

b. The External Business Environment meliputi sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri, dan iklim kompetisi dimana perusahaan tersebut beroperasi.

c. The Internal IS/IT Environment mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini.

d. The External IS/IT Environment meliputi perkembangan teknologi dan peluang yang ada, serta SI/TI yang digunakan oleh pihak lain terutama konsumen, pesaing dan pemasok.

(3)

3 2) Proses perencanaan strategi SI/TI:

Proses dimana informasi yang diperoleh, serta hasil analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs.

3) Outputs – merupakan hasil dari proses yang mencakup:

a. IS/IT management strategy yaitu elemen umum dari strategi yang akan diaplikasikan pada organisasi secara menyeluruh untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

b. Business IS Strategy, yaitu bagaimana setiap unit dapat memanfaatkan SI/TI dalam mencapai sasaran bisnisnya. Business IS Strategy mencakup portfolio aplikasi yang akan dikembangkan untuk setiap unit dan model bisnis.

c. IT Strategy yaitu strategi dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatur penggunaan teknologi dalam perusahaan dan mengatur sumber daya teknisi ahli.

4) Future application portfolio:

Rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan perkembangan perusahaan.

5) Current application portfolio

Rincian mengenai aplikasi sistem informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan dan pasar pada saat sekarang ini [3].

(4)

4 Gambar 1. Model Kerangka Kerja Perencanaan Strategis SI/TI [4]

McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (strategic, high potential, key operation, and support). Dari hasil pemetaan tersebut didapat gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap organisasi dan pengembangan dimasa mendatang[5], keempat kuadran

Gambar 2. Mc Farlan Strategic Grid

Mengembangkan strategi sistem dan teknologi informasi (atau digital) melibatkan pemikiran strategis dan perencanaan untuk manajemen jangka panjang yang efektif dari dampak organisasi dan bisnis dari semua bentuk teknologi digital. Strategi dapat menyatukan tujuan organisasi dan pemahaman tentang informasi yang diperlukan untuk membantu

(5)

5 mencapai tujuan tersebut. Ini juga menggabungkan peluang untuk inovasi dan mendapatkan keuntungan strategis dengan mengeksplorasi dan mengeksploitasi informasi.

Ketika proses perumusan strategi SI / TI tidak ditetapkan, mungkin perlu untuk melakukan inisiatif untuk menciptakan kesadaran akan manfaat bagi bisnis penerapan SI / TI dalam mendukung kebutuhan bisnisnya yang kritis, bagaimana industri sedang terganggu, dan peluang strategis yang disediakan oleh SI / TI. Salah satu argumen utama untuk mengintegrasikan bisnis dan perumusan strategi SI / TI adalah agar sumber daya yang terbatas dari bisnis dapat dialokasikan untuk strategi dan rencana yang dapat dicapai yang akan memberikan manfaat signifikan bagi bisnis.

Tujuan umum organisasi mengadaptasi Proses Strategi SI/TI :

1) Keselarasan SI/TI dengan bisnis untuk mengidentifikasikan dimana SI/TI paling banyak berkontribusi, dan menetapkan prioritas untuk investasi.

2) Memperoleh keunggulan kompetitif dari kesempatan bisnis yang muncul karena penggunaan SI/TI.

3) Membangun keefektifan biaya, juga infrastruktur teknologi yang fleksibel untuk masa yang akan datang.

4) Membangun sumberdaya dan kompetensi yang layak untuk menjalankan SI/TI secara sukses di seluruh organisasi.

Proses Strategi SI/TI

1) Formulasi Strategi SI/TI fokus dengan pengembangan strategi SI/TI melalui proses keselarasan dan dampak kompetitif.

2) Ketika Strategi telah ditetapkan, rencana implementasi kemudian dapat dibangun, Perencanaan SI/TI.

3) Proses Strategi SI/TI mengacu pada formulasi dan perencanaan. Dimana Strategi SI/TI mendorong Perencanaan SI/TI, dan dalam membangun perencanaan SI/TI akan timbul aspek-aspek yang menyebabkan tinjauan ulang terhadap Strategi SI/TI.

(6)

6 Gambar 3. Proses Strategi SI/TI

B. THE EVOLUTION OF THE IS/IT STRATEGY PROCESS:FROM TECHNOLOGY DEPLOYMENT TO STRATEGIC FOCUS

1. Tahap 1: IT dikerahkan secara ad hoc di seluruh organisasi yang dipimpin teknologi .

 Departemen TI perlu untuk merencanakan antarmuka antar aplikasi dikembangkan secara terpisah, proyek demi proyek, agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien, baik pada operasional bisnis dan di penggunaan teknologi.

 Mendapat pemahaman dari manajemen untuk meningkatkan dependensi bisnis terhadap sistemnya.

 Aplikasi pendukung dikembangkan dan manajemen mengartikan SI/TI dalam batasan tertentu, namun tingkat dependensinya perlahan meningkat

2. Tahap 2 :

 Manajemen menyadari adanya inisiasi review top-down dari aplikasi SI/TI terhadap dependensinya dengan bisnis. Penentuan prioritas disetujui berdasarkan kebutuhan bisnis yang berhubungan.

 Konsep Help desk diterapkan sebagai sistem pendukung 3. Tahap 3 : dipusatkan pada perencanaan SI / TI yang terperinci

 Fokus pada perencanaan SI/TI secara detail, untuk menetapkan cara terbaik dalam menerapkan aplikasi dan teknologi pendukung, atau untuk kasus tertentu, penerapan kembali sistem yang ada dengan lebih layak, terintegrasi dan lebih hemat biaya.

(7)

7

 Ada waktu untuk penerapan yang efektif, dan saat strategi berjalan, tidak ada kendala yang terjadi karena sumber daya TI digunakan sesuai budget

4. Tahap 4 : cara perdagangan yang lebih beragam dan menggunakan sistem informasi dengan cara baru untuk memberikan keuntungan bisnis / keunggulan kompetitif, dipimpin bisnis.

 User memegang kendali, tidak diarahkan oleh manajemen senior tetapi tidak juga diabaikan.

 Penggunaan SI/TI yang kreatif oleh user memperlihatkan adanya kesempatan baru, menggunakan informasi dengan cara baru untuk perluasan keunggulan kompetitif bisnis.

5. Tahap 5: menyatukan semua dengan mengintegrasikan SI/TI dan perumusan strategi bisnis - yang dipimpin organisasi [6].

 Merupakan tahap yang paling sulit untuk diraih.

 Menyelaraskan antara SI/TI dengan strategi bisnis menjadi tugas utama, dan hal ini membutuhkan perhatian dari eksekutif senior, manajemen dan spesialis TI (ketiga pihak harus bekerja bersama)

 Penerapan strategis diidentifikasi dan disetujui dalam konteks strategi bisnis Dari Penyebaran Teknologi ke Fokus Strategis (lanjutan) Melalui tahap 1 hingga 3, evolusi dari aplikasi yang didorong efisiensi menjadi sistem, efektivitas yang terintegrasi telah terjadi tetapi tujuannya belum telah menggunakan IS / IT secara terbuka untuk keunggulan kompetitif, maksud utamanya adalah untuk menghentikan IS / IT yang bermasalah dan memastikan tidak menyebabkan kerugian.

Tahapan perencanaan strategi sistem informasi menurut [7] terbagi dalam tiga tingkatan.

a. Top Down Clarification

Menggambarkan urutan secara bertahap dari penganalisaan strategi bisnis dan merupakan tujuan yang akan dicapai strategi tersebut. Metodologi dan rencana kerja yang berasumsikan tujuan akhir perusahaan akan menjadi pedoman dalam pemecahan masalah yang akan timbul sebagai akibat perencanaan sistem strategis dengan menitikberatkan pada Critical Success Factor (CSF). Isi yang dibutuhkan metodologi sebagai berikut.

 Mudah dipahami dan digunakan manajer lini dan manajer umum.

(8)

8

 Dapat menangani berbagai ragam strategi bisnis

 Tidak banyak menghabiskan waktu dan sumber daya

 Dapat diulangi jika keadaan akhirnya berubah

 Mengarah pada kebutuhan sistem informasi dan bukah spesifikasi detail.

b. Bottom–Up

Evaluation Analisis yang harus dilakukan perusahaan untuk memahami dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan tersebut sebelum memulai atau memperbaharui sistem informasi. Analisis tersebut akhirnya akan menilai sistem yang ada lebih baik dihilangkan, diperbaharui kembali, ditingkatkan atau dipertahankan.

c. Inside–Out Innovation

Analisis untuk mengidentifikasi peluang yang dapat diberikan teknologi informasi. Peluang tersebut harus memberikan keuntungan yang kompetitif atau membuat startegi baru bagi perusahaan.

C. THE BUSINESS CONTEXT FOR DEVELOPING AND MANAGING THE STRATEGY

1) Pendekatan Pengembangan Strategi SI/TI 1.1 Business Led

 Dilakukan oleh spesialis TI yang mendefinisikan rencana investasi SI/TI berdasarkan strategi bisnis yang ada saat ini.

 Mengakui bahwa SI merupakan sumberdaya strategis, melalui pendekatan ini organisasi melihat bahwa strategi bisnis harus memimpin strategi SI/TI dan bukan sebaliknya.

 Strategi bisnis tidak ditentang, dan pendekatan ini tidak mengembangkan kesempatan kompetitif melalui penggunaan SI/TI kecuali tergabung di dalam strategi bisnis

2.1 Method Driven

 Penggunaan teknik (metodologi dari konsultan) untuk mengidentifikasi kebutuhan SI dengan menganalisa proses bisnis Technological

 Perencanaan SI/TI dilihat sebagai sebuah proses pelatihan dan pembentukan informasi.

(9)

9

 Profesional SI menggunakan model analisa dan alat untuk menghasilkan rencana SI dalam bentuk blueprint, masing-masing satu untuk aplikasi, data, komunikasi dan komputasi

 Kata arsitektur menggantikan kata perencanaan dan strategi.

3.1 Administratif

 Tujuan utamanya adalah untuk menyusun IT capital dan pengeluaran budget serta perencanaan sumberdaya untuk mencapai aplikasi SI yang disetujui.

 Biasanya berdasarkan pada prioritas oleh user.

 Perencanaan bisnis biasanya pada level fungsional, dianalisa untuk mengidentifikasi dimana SI/TI dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek hingga jangka menengah

4.1 Organisasional

 Pengembangan investasi SI/TI diarahkan dari persetujuan bisnis atas bagaimana SI/TI dapat membantu memenuhi semua tujuan bisnis, disetujui oleh manajemen senior

2) Kendala dalam Menjalankan proses Strategi SI/TI

Gagal mendapatkan dukungan top management.

Tidak ada komunikasi dan komitmen untuk berubah dalam tubuh organisasi.

 Tidak memperoleh cukup karyawan yang berkualifikasi untuk melakukan pekerjaan dengan benar.

 Menyerahkan tanggungjawab kepada individu yang tidak berpengalaman, mempengaruhi waktu saat melakukan pekerjaan

 Tidak ada steering committee yang berkomitmen • Bisnis strategi tidak dapat mengarahkan usaha strategi SI

 Gagal untuk mengantisipasi pengembangan baru dalam TI yang mungkin berdampak pada strategi

Mengabaikan orang dan politik dalam formulasi dan perencanaan strategi

Gagal untuk mengikutsertakan top manajemen yang mencukupi

Mengabaikan tujuan bisnis

Gagal untuk menerjemahkan tujuan dan strategi bisnis ke dalam rencana aktivitas

Gagal mengikutsertakan user

(10)

10

Mengandalkan hanya pada permintaan aplikasi dari user

 Mengabaikan penilaian secara realistik kelemahan internal dari fungsi SI dalam memutuskan penerapan strategi

 Tidak melakukan analisa top-down untuk mengidentifikasi fungsi kritis yang harusnya didukung oleh strategi SI

 Gagal untuk mempertimbangkan strategi SI alternatif untuk memberikan pilihan kepada top manajemen

 Gagal dalam mengevaluasi strategi Si bersama dengan seluruh manajer untuk memperoleh dukungan dan kerjasama pada implementasinya.

D. ESTABLISHING AN EFFECTIVE PROCESS : CONTINUOUS AND FLEXIBLE

1) Faktor Pendukung Dan Penghambat Keselarasan

Tabel Faktor Pendukung Dan Penghambat Keselarasan

Enabler (Pendukung) Inhibitor (Penghambat)

Dukungan eksekutif senior terhadap Teknologi Informasi

Kurangnya hubungan yang erat antara bisnis dan Teknologi Informasi

Teknologi Informasi diikutsertakan dalam pengembangan strategi

Teknologi Informasi tidak diprioritaskan dengan baik

Teknologi Informasi memahami bisnis Teknologi Informasi gagal memenuhi komitmen

Partnership antara Bisnis dan Teknologi Informasi

Teknologi Informasi tidak memahami bisnis

Proyek Teknologi Informasi diprioritaskan dengan baik

Eksekutif Senior tidak mendukung Teknologi Informasi

Teknologi Informasi menunjukkan kepemimpinan

Manajemen Teknologi Informasi kurang kepemimpinan

(11)

11 2) Tantangan Dalam Perencanaan Perencanaan Strategis Si/Ti

Gambar 4. Revised model is strategi proses

3) Elemen Kunci Dalam Pendekatan Perencanaan Yang Efektif

 Pencarian keunggulan kompetitif melalui aplikasi SI/TI.

 Ruang lingkup yang lebih luas dari perencanaan, dengan menggabungkan spektrum teknologi yang lebih luas, dan bukan hanya penggunaan tradisional TI dalam memproses data dan informasi.

 Kebutuhan untuk menyatukan teknologi.

 Pengembangan arsitektur informasi, sistem dan teknologi untuk mengarahkan pengenalan dan integrasi dari sistem dan teknologi yang baru dan yang ada saat ini.

 Mengembangkan perencanaan yang terstruktur menuju pendekatan yang lebih fleksibel, yang bertujuan untuk menemukan dan mengimplemntasikan inisiasi yang penting untuk kepentingan bisnis.

4) Menyusun Proses Strategi SI/TI 4.1 Sebuah Proses yang berkelanjutan

 Rencana muncul dari Strategi Si/TI yang perlu untuk diperbaharui atas permintaan, frekuensi ditentukan oleh laju perubahan.

 Pengembangan dan akuisisi aplikasi merupakan respon terhadap prioritas permintaan, terkait erat dengan inisasi bisnis yang lebih luas.

(12)

12

 Dukungan terhadap infrastruktur TI, setelah didefinisikan untuk memenuhi kebutuhan strategi bisnis, harus dijaga dalam jangka waktu yang lama.

 Mekanisme pengawasan internal dan eksternal terhadap bisnis dan SI/TI merupakan hal penting dalam proses manajemen strategis.

4.2 Proses Pembelajaran

 Perencanaan Strategi SI/TI juga merupakan sebuah proses pembelajaran. Spesialis SI dan orang bisnis menjadi lebih sadar akan isu bisnis dan teknologi, kemudian belajar untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kesempatan dalam lingkungan yang kompetitif

4.3 Inisiasi Siklus Strategi

 Pentingnya menyediakan waktu untuk merencanakan perencanaan, karena ini yang akan menentukan kesuksesan.

 Strategi dapat maju tergantung pada kematangan prosesnya, pengalaman, starting poin, tujuan perencanaan serta target yang ingin dicapai.

5) Kriteria Kesuksesan

Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya, memfokuskan proses perencanaan strategis SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI, seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

(13)

13 Kriteria Kesuksesan dapat diidentifikasikan sebagai berikut [4] :

1. Meningkatkan kontribusi SI/TI terhadap performa organisasi.

2. Tingkat keselarasan investasi TI dan strategi bisnis.

3. Memperoleh keunggulan kompetitif melalui penggunaan SI/TI . 4. Identifikasi aplikasi baru dan lebih baik.

5. Identifikasi aplikasi strategis.

6. Meningkatkan komitmen top manajemen.

7. Meningkatkan komunikasi antar user.

8. Peramalan yang lebih baik terhadap kebutuhan sumberdaya TI.

9. Meningkatkan alokasi sumberdaya TI.

10. Pengembangan arsitektur informasi.

11. Meningkatkan pengakuan SI/TI di dalam organisasi

E. SETTING THE SCOPE FOR THE STRATEGY

Definisi: Unit bisnis strategis, yang dikenal sebagai SBU, adalah unit bisnis yang berfungsi penuh yang memiliki visi dan arah sendiri. Biasanya, unit bisnis strategis beroperasi sebagai unit terpisah, tetapi juga merupakan bagian penting dari perusahaan.

Melaporkan ke kantor pusat tentang status operasionalnya.

Deskripsi: Unit bisnis strategis atau SBU beroperasi sebagai entitas independen, tetapi harus melapor langsung ke markas besar organisasi tentang status operasinya. Ini beroperasi secara independen dan berfokus pada target pasar. Cukup besar untuk memiliki fungsi pendukungnya sendiri seperti SDM, departemen pelatihan, dll. Ada beberapa manfaat memiliki SBU. Prinsip ini bekerja paling baik untuk organisasi yang memiliki struktur banyak produk. Contoh terbaik SBU adalah perusahaan seperti Proctor dan Gamble, LG dll.

Perusahaan-perusahaan ini memiliki kategori produk yang berbeda di bawah satu atap.

Misalnya, LG sebagai perusahaan membuat barang konsumen tahan lama [8].

Tujuan Formulasi dan Perencanaan Strategi SI/TI

 Identifikasi kebutuhan saat ini dan dimasa depan yang merefleksikan keselarasan strategi Bisnis/TI.

 Respon fungsi SI menjadi lebih cepat dalam perubahan kebutuhan bisnis .

 Menentukan kebijakan bagi manajemen, menciptakan, merawat, mengendalikan dan menilai sumberdaya informasi organisasi.

(14)

14

 Memposisikan SI pada central bisnis.

 Membangun arsitektur informasi.

 Menjamin bahwa fungsi SI fokus pada isu teknologi, dan tujuannya terikat langsung dengan bisnis.

 Menjamin adanya penerimaan dari tanggungjawab antara orang SI/TI dan bisnis

F. FRAMEWORK FOR IS/IT STRATEGY FORMULATION

Gambar 5. Framework for IS/IT Strategy Terdapat beberapa sumber pendorong pengembangan strategi SI/TI

1. Faktor eksternal bisnis : faktor ini dapat menggerakkan pengembangan dan revisi dari strategi bisnis.

2. Faktor eksternal teknologi : ancaman dan kesempatan yang secara langsung mendorong aktivitas strategi SI/TI, contohnya :

(15)

15

 Kesempatan dan ancaman kompetisi berdasarkan pada perkembangan SI/TI (internet, teknologi wireless) .

 Produk dan pasar baru yang diciptakan oleh SI/TI 3. Faktor Internal Bisnis

 Pemilik baru atau datangnya CEO baru .

 Restrukturisasi tata kelola perusahaan.

 Produk atau pasar baru yang menyadarkan bahwa infrastruktur yang dimiliki saat ini tidak mempu beradaptasi dengan kebutuhan baru.

 Menyadari pentingnya formulasi dan perencanaan strategi SI/TI, berdasarkan kebutuhan untuk meningkatkan kontribusi langsungnya terhadap bisnis

4. Faktor Internal Teknis

Faktor ini muncul dari kebutuhan untuk peningkatan dalam mengantarkan nilai untuk uang, untuk mengurangi biaya, dan meningkatkan kerjasama antara fungsi SI dan bisnis , Menyadari bahwa lingkungan saat ini sudah tidak tepat , Dorongan terhadap manajemen SI dan Bisnis untuk menilai peran Si/TI terhadp strategi saat ini.

KESIMPULAN

Proses identifikasi kebutuhan informasi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dimulai terlebih dahulu dari lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi, serta identifikasi internal dan eksternal SI/TI lingkungan organisasi, yang kemudian proses penentuan peluang SI/TI dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi yang didrive dari tujuan organisasi telah semuanya teridentifikasi. Hasil dari Perencanaan Strategis SI/TI ini menjawab permasalahan pemanfaatan SI/TI suatu organisasi, adapun hasil identifikasi dari perencenaan strategis sistem informasi adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI/TI.

(16)

16 DAFTAR PUSTAKA

[1] C. J. Chandra, “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi Menggunakan Metode Ward Dan Peppard,” vol. 2016, no. Sentika, pp. 18–19, 2016.

[2] H. . Jogiyanto, Sistem Informasi Strategis, 1st ed. Yogyakarta: Andi, 2005.

[3] J. Ward and J. Peppard, Strategic Planning for Information Systems, 3 nd. Jhon Wiley dan Sons, 2002.

[4] J. Peppard and J. Ward, The Strategic Management of Information System: Building a Digital Strategy, 4th ed. Wiley, 2016.

[5] Ari Wedhasmara, “Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Menggunakan Metode Ward And Peppard,” J. Sist. Inf., vol. VOL. 1, NO, no. 1, pp.

14–22, 2009.

[6] T. S. Sukamto, “Mengembangkan Strategi SI/TI,” dinus.ac.id, 2016. .

[7] M. J. Earl, Managemen Strategies for Information Technology. Cambridge: Prentice Hall International (UK) LTd, 1989.

[8] The Economic Times, “Strategic Business Unit,” Strategic Business Unit, 2020. .

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran nasional, diperlukan dukungan penyediaan prasarana pemerintahan di daerah,

Pengamatan pembetukan daun bendera dilakukan dengan mengukur suhu udara max-min pada saat daun bendera mulai muncul sampai awal pembentukan malai (malai mulai

GmWMC115 yang berasal dari Amerika Serikat memiliki nilai tengah terendah sebesar 7 sehingga menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah buku tanaman pada fase R8 yang

Gambar 4.31 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Aris Mulyana 143 Gambar 4.32 Teknik memainkan perkakas tangan kunci pas dan kunci kombinasi 144 Gambar

Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki, mendalami, dan menjelaskan perspektif prinsip-prinsip umum dalam ekonomi Islam terhadap praktik pembiayaan haji dan umrah melalui

Hasil wawancara singkat dengan petugas promosi kesehatan pada tanggal 12 Februari 2008 di Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar menyatakan bahwa rendahnya kinerja tenaga

Pembangunan SPAL dan Jalan Lingkungan Pengadaan meja Kursi Rapat (untuk pembicara) Pengadaan Proyektor.. Pengadaan

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kasih dan anugerahNya yang luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan