• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru kelas.

3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012 pada bulan Februari 2012 sampai April 2012. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 2 Kapuan Cepu sebagai tempat penelitian karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga memudahkan di dalam pelaksanaan penelitian

3.2 Subjek Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dengan Teknik Learning Community Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri 2 Kapuan Cepu, peneliti mengambil subjek yaitu siswa kelas V SDN 2 Kapuan Cepu, dengan jumah siswa 28 terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Latar belakang siswa tersebut 90% berasal dari keluarga kurang mampu orang tua mereka bermata pencaharian sebagai buruh petani.

Siswa kelas V SD Negeri 2 Kapuan mempunyai karakteristik yang berbeda- beda, dari 28 siswa hanya ada lima sampai delapan siswa yang menunjukan minat belajar sehingga tidak tercipta keaktifan dalam mengikuti pelajaran PKn, hal tersebut dikarenakan proses pembelajaran hanya terjadi interaksi satu arah dari guru dengan siswa tanpa ada umpan balik yang diberikan siswa. Ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 47 % dari 28 siswa. Siswa yang sudah tuntas

(2)

belajar ini memang sudah menunjukan bahwa mereka selalu memperhatikan guru saat mengajar, suka membaca, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Tagaart dalam Trianto (2006:31) yang menyatakan bahwa pengamatan dan tindakan merupakan suatu peristiwa yang simultan. Siklus yang akan dipergunakan dalam penelitian ini ada dua sikulus dan masing-masing siklus mengikuti tahapan perencanaa (planning) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan, dan refleksi. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan.

Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah.

Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan tingkat minat dan hasil belajar yang rendah pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Kapuan dilakukan tahap-tahap perencanaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Permintaan izin

Permintaan izin penelitian kepada kepala sekolah di SD Negeri 2 Kapuan.

b. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SD Negeri 2 Kapuan secara keseluruhan dan kedaan proses belajar mengajar pada mata pelajaran PKn. Kegiatan wawancara dilakukan pada guru kelas V untuk mengetahui situasi dan kondisi proses pembelajaran PKn dikelas V yang meliputi minat dan hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran PKn.

(3)

c. Identifikasi masalah

Dalam pelaksanaan pembelajaran PKn kelas V di SD Negeri 2 Kapuan, pembelajaran masih bersifat konvensional, sehingga siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, siswa merasa bosan, siswa hanya belajar dengan hafalan dari catatan dan ceramahan guru. Dari hal ini pembelajaran terlihat monoton karena tidak ada interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa lain. Siswa tidak dapat menguasai konsep materi yang dipelajari dengan baik sehingga prestasi belajarnya rendah.

d. Menyusun rencana penelitian

Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh dengan melakukan 2 siklus tindakan. Pada tahap ini dilakukan seperangkat tahap penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).adapun tahap perencanaan tindakan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi, dalam setiap siklus.

3.3.1 Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus I a) Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan:

1. Guru menentukan standar kompetensi dan indikator yang akan dicapai;

2. Guru mengidentifikasi data dan informasi dari berbagai sumber dari observasi awal;

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);

4. Menyiapkan angket minat belajar siswa, observasi penerapan learning community dan soal evaluasi akhir siklus;

5. Menyiapkan skenario pembelajaran sesuai pembelajaran kontekstual dengan teknik learning community.

b) Pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Langkah-langkah pembelajarannya adalah:.

(4)

a. Kegiatan awal

Pada tahap awal, guru memberikan beberapa pertanyaan seputar materi yang akan dipelajari. Untuk membangkitkan minat belajar siswa, guru mengajak siswa bernyanyi bersama agar tercipta suasana kelas yang menyenangkan. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

b. Kegiatan inti

Pada tahap ini ada tiga tahap yang sangat penting yang harus dijalankan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran yaitu Ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Pada tahap eksplorasi yang harus dilakukan guru adalah

1. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang pengertian musyawarah dan asas dalam musyawarah

2. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan pengertian musyawarah dan asas dalam musyawarah sehingga dapat tercipta pembelajaran yang interaktif.

3. Guru mulai menjelaskan materi tentang pengertian musyawarah pada siswa

4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang homogen.

5. Guru meminta siswa berdiskusi untuk mencari nilai dasar yang harus diperhatikan dalam musyawarah.

Pada tahap elaborasi yang dilakukan siswa adalah

1. Siswa berkelompok untuk mendiskusikan tentang nilai dasar yang harus diperhatikan dalam musyawarah dan mengelompokkan gambar-gambar yang termasuk contoh musyawarah.

2. Siswa yang sudah menyelesaikan diskusi diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang nilai dasar yang harus diperhatikan dalam musyawarah dan contoh gambar yang termasuk dalam musyawarah. yang didapat dari diskusi kelompok

(5)

3. Siswa lain menanggapi dan memberi tambahan pendapat dari kelompok yang sedang presentasi

4. Siswa membuat kesimpulan dari pengetahuan yang didapatkannya dari kerja kelompok

Pada tahap konfirmasi

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa 2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman

dan memberi penguatan.

c. Kegiatan penutup

1. Siswa bersama guru membuat ringkasan menyangkut materi yang sudah dipelajari

2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Guru mengakhiri pembelajaran.

2) Pertemuan kedua

Langkah-langkah pembelajarannya adalah:

a. Kegiatan awal

Pada tahap awal, guru memberikan beberapa pertanyaan seputar materi yang akan dipelajari. Guru memotivasi siswa dengan memberikan pengertian bahwa materi yang akan dipelajari sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan suatu masalah.Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

b. Kegiatan Inti

Pada tahap ini ada tiga tahap yang sangat penting yang harus dijalankan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran yaitu Ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Pada tahap eksplorasi yang harus dilakukan guru adalah:

1. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang pengertian musyawarah dan asas dalam musyawarah;

(6)

2. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan bentuk keputusan bersama;

3. Guru mulai menjelaskan materi tentang bentuk-bentuk keputusan bersama;

4. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang homogen;

5. Guru meminta siswa berdiskusi untuk mencari hal-hal yang harus dperhatikan dalam mengambil keputusan bersama.

Pada tahap elaborasi yang dilakukan siswa adalah:

1. Siswa berkelompok untuk mendiskusikan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama;

2. Siswa yang sudah menyelesaikan diskusi diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan bersama;

3. Siswa lain menanggapi dan memberi tambahan pendapat dari kelompok yang sedang presentasi;

4. Siswa membuat kesimpulan dari pengetahuan yang didapatkannya dari kerja kelompok.

Pada tahap konfirmasi yang dilakukan adalah:

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa;

2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman dan memberi penguatan.

c. Kegiatan penutup

1. Siswa bersama guru membuat ringkasan menyangkut materi yang sudah dipelajari

2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Guru mengakhiri pembelajaran.

3) Pertemuan ketiga a. Kegiatan awal

(7)

1. Guru menanyan kepada siswa tentang kesiapan dalam mengikuti evaluasi pembelajaran.

2. Guru bersama siswa terlebih dahulu merapikan tempat duduk supaya siswa tidak terlalu dekat duduknya.

b. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi.

2. Guru membagi soal evaluasi berserta lember jawab pada setiap siswa.

3. Siswa mengerjakan soal evalusai dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir.

c. Kegiatan akhir

1. Guru bersama siswa mencocokan bersama-sama dengan menukar lembar jawab siswa ke teman yang lain.

2. Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucap salam c) Pengamatan (observasi)

Pengamatan (observasi) dilakukan oleh observer bersamaan dengan pelaksanaan tindakan sedang berlangung sehingga observer dapat menganalisis peristiwa yang terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar secara menyuluruh dari kegaitan awal, inti dan akhir yang dilaksanakn pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

d) Refleksi (reflecting)

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan untuk melihat kembali apakah tindakan yang dilaksanakan dapat menghasilkan perbaikan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketikan guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran sudah selesai melakukan tindakan. Guru danpeneliti melakukan dialog untuk membahas permasalahan yang terjadi didalam pelaksanaan tindakan yang telah terekam dalam lembar observasi dan menganalisis temuan-temuan yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru sebagai

(8)

pelaksana menceritakan pengalamannya tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum kepada peneliti.

Kemudian guru dan peneliti menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus I dan menyusun rencana untuk tindakan pada pembelajaran selanjutnya. Apabila pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan minat dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn pada kompetensi mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama maka dilanjutkan ke siklus II pada kompetensi berikutnya yaitu memahami keputusan bersama.

3.3.2 Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus II a) Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan:

1. Guru menentukan standar kompetensi dan indikator yang akan dicapai;

2. Guru mengidentifikasi data dan informasi dari berbagai sumber dari observasi awal;

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);

4. Menyiapkan angket minat belajar siswa, observasi penerapan learning community dan soal evaluasi akhir siklus;

5. Menyiapkan skenario pembelajaran sesuai metode pembelajaran learning community.

b) Pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut:

1. Pertemuan pertama

Langkah-langkah pembelajarannya adalah:.

a. Kegiatan awal

Pada tahap awal, guru memberikan beberapa pertanyaan seputar materi yang akan dipelajari. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang pengalaman menerima peraturan yang ditetapkan oleh orang tua. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

(9)

b. Kegiatan inti

Pada tahap ini ada tiga tahap yang sangat penting yang harus dijalankan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran yaitu Ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Pada tahap eksplorasi yang harus dilakukan guru adalah:

1. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang cara mematuhi keputusan bersama;

2. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan cara mematuhi keputusan;

3. Guru mulai menjelaskan materi tentang cara mematuhi keputusan bersama;

4. Guru menceritakan contoh kasus tentang cara menerima hasil keputusan bersama;

5. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang homogeny;

6. Guru meminta siswa berdiskusi tentang cara melaksanakan keputusan bersama.

Pada tahap elaborasi yang dilakukan siswa adalah:

1. Siswa berkelompok untuk mendiskusikan tentang cara menerima hasil keputusan bersama dan cara melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari;

2. Siswa yang sudah menyelesaikan diskusi diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang tentang cara menerima hasil keputusan bersama dan cara melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari Siswa lain menanggapi dan memberi tambahan pendapat dari kelompok yang sedang presentasi;

3. Siswa membuat kesimpulan dari pengetahuan yang didapatkannya dari kerja kelompok.

Pada tahap konfirmasi yang dilakukan adalah:

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa;

(10)

2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman dan memberi penguatan;

c. Kegiatan penutup

1. Siswa bersama guru membuat ringkasan menyangkut materi yang sudah dipelajari

2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Guru mengakhiri pembelajaran.

2. Pertemuan kedua

Langkah-langkah pembelajarannya adalah:

a. Kegiatan awal

Pada tahap awal, guru memberikan beberapa pertanyaan seputar materi yang akan dipelajari. Untuk membangkitkan minat belajar siswa, guru bertanya jawab tentang pengalaman menerima peraturan yang ditetapkan oleh orang tua. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari

b. Kegiatan Inti

Pada tahap ini ada tiga tahap yang sangat penting yang harus dijalankan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran yaitu Ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Pada tahap eksplorasi yang harus dilakukan guru adalah

1. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang contoh pelaksanaan keputusan bersama

2. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan contoh pelaksanaan keputusan bersama

3. Guru mulai menjelaskan materi tentang contoh pelaksanaan keputusan bersama

4. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang homogen.

5. Guru meminta siswa berdiskusi untuk mencari manfaat mematuhi keputusan bersama

(11)

Pada tahap elaborasi yang dilakukan siswa adalah

1. Siswa berkelompok untuk mendiskusikan tentang manfaat mematuhi keputusan bersama

2. Siswa yang sudah menyelesaikan diskusi diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang manfaat mematuhi keputusan bersama.

3. Siswa lain menanggapi dan memberi tambahan pendapat dari kelompok yang sedang presentasi

4. Siswa membuat kesimpulan dari pengetahuan yang didapatkannya dari kerja kelompok

Pada tahap konfirmasi yang dilakukan adalah:

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa

2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman dan memberi penguatan.

d. Kegiatan penutup

1. Siswa bersama guru membuat ringkasan menyangkut materi yang sudah dipelajari

2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Guru mengakhiri pembelajaran.

3. Pertemuan ketiga a. Kegiatan awal

1. Guru menanyan kepada siswa tentang kesiapan dalam mengikuti evaluasi pembelajaran.

2. Guru bersama siswa terlebih dahulu merapikan tempat duduk supaya siswa tidak terlalu dekat duduknya.

b. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi.

(12)

2. Guru membagi soal evaluasi berserta lember jawab pada setiap siswa.

3. Siswa mengerjakan soal evalusai dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir.

c. Kegiatan akhir

1. Guru bersama siswa mencocokan bersama-sama dengan menukar lembar jawab siswa ke teman yang lain.

2. Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucap salam c) Pengamatan (observasi)

Observasi pengamatan terhadap guru dan siswa yang sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pada setiap siklus peneliti akan melakukan observasi pada saat pembelajaran berlangsung dan setelah siswa melakukan pembelajaran. Hasil observasi dari siklus pertama dan kedua merupakan hasil dari penelitian. Hal-hal yang akan diamati adalah sebagai berikut:

a. Peneliti mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

b. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi, penyajian pembelajaran sesuai dengan uraian materi, metode, dan evaluasi

c. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru, semangat dalam mengikuti pembelajaran, dan partisipasi dalam pembelajaran.

d) Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus pertama yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai, maka dilakukan perbaikan dan peningkatan yang dilaksanakan pada siklus dua dan seterusnya.

(13)

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.1 Tes

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang diukur pada akhir kegiatan setiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian

3.4.1.2 Angket

Angket digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. angket si edarkan pada saat setiap akhir siklus.

3.4.1.3 Dokumentasi

Dokumentesi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, nomer induk, nilai hasil ulangan siswa kelas V di SD Negeri 2 Kapuan Cepu khususnya pada mata PKn semester II tahun 2011/2012.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.4.2.1 Observasi

Observasi sebagai alat pengamatan yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2008:84).

(14)

Tabel 3.1 Kisi Kisi Observasi Guru dalam Penerapan Teknik Learning Community Mata Pelajaran PKn Kelas V Di SD Negeri 2 Kapuan Cepu

Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

No Aspek Indikator Item

soal 1 Melakukan

kegiatan awal

a. Menyampaikan apersepsi b. Menyampaikan komptensi c. Memotivasi siswa

2 3 4 2 Melakukan

kegiatan pembelajaran

a. Menyampaikan materi pelajaran b. Membagi siswa dalam kelompok c. Membagi tugas kepada siswa d. Mengarahkan siswa untuk terlibat

aktif dalam proses pembelajaran e. Menjelaskan langkah-langkah

diskusi yang akan dilakukan f. Menjadi pembimbing dan

fasilitator

1 5 6 9 7 8 3 Melakukan

kegiatan penutup

a. Memberikan umpan balik

b. Membimbing membuat kesimpulan

11 10

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Siswa Dalam Penerapan Teknik Learning Community Mata Pelajaran PKn Kelas V Di SD Negeri 2 Kapuan Cepu

Semester II tahun Pelajaran 2011/2012

No Aspek Indikator Item Soal

1 Kegiatan Awal a. Termotivasi melalui cerita yang disampaikan guru

2

2 Kagiatan

Pembelajaran

a. Memperhatikan penjelasan dari guru b. Menjawab pertanyaan

c. Berkumpul dengan kelompok d. Saling membantu dalam diskusi e. Aktif dan membuat catatan f. Merasa nyaman dalam belajar g. Tidak malu mengutarakan pendat h. Medengarkan pendapat teman

1, 3 15 4 6, 7 5, 10 8,12 11,13 9

3 Kegiatan penutup a. Membuat kesimpulan 14

3.4.2.2 Tes

Tes merupakan alat penilaian yang dimana sebuah lembar evaluasi setelah pembelajaran dilaksanakan. Tes digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa sebagai indikator peningkatan hasil belajar (Sudjana, 2009:35).

(15)

Pengukuran tes hasil belajar ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Tes tersebut juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam penerapan pembelajaran kontekstual dengan teknik Learning Community.

Tes ini dilakukan pada awal atau sebagai tes presarat yang digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep pembelajaran sebelum pemberian tindakan. Selain itu tes prasarat juga akan digunakan acuan dalam mengelompokkan siswa dan sebagai penentu poin perkembangan setiap siswa. Selain tes awal juga akan dilakukan tes setiap akhir tindakan, hasilnya akan digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pada mata pelajaran PKn.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes PKn Kelas V Di SD Negeri 2 Kapuan Cepu Semester II tahun Pelajaran 2011/2012 Pada Siklus I

SD KD Indikator Item Soal

Menghargai Keputusan Bersama

Mengenal Bentuk-bentuk Keputusan Bersama

1. Menjelaskan pengertian musyawarah

1,2,3,4,5,6,7, 2. Menjelaskan azas dalam

musyawarah

8,9,10,11,12, 13,14,15 3. Menjelaskan bentuk keputusan

bersama

16,17,18,19, 20,21,22 4. Menjelaskan hal-hal yang

harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama

23,24,25,26, 27,28,29,30

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes PKn Kelas V Di SD Negeri 2 Kapuan Cepu Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Pada Siklus II

SD KD Indikator Item Soal

Menghargai Keputusan Bersama

Memahami Keputusan Bersama

1. Menjelaskan cara mematuhi keputusan bersama

1,2,3,4,5, 6 2. Menjelaskan cara

melaksanakan keputusan bersama

7,8,9,10,1 1,12 3. Memberi contoh

pelaksanaan keputusan bersama

13,14,15, 16,17,18 4. Menjelaskan manfaat

mematuhi keputusan bersama

19,20,21, 22,23,24,

25

(16)

3.4.2.3 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperolah informasi dari respondent dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:194). Penyebaran angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Angket dipergunakan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn dan angket di edarkan pada saat akhir setiap siklus.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Minat Belajar PKn Siswa Kelas V Di SD Negeri 2 Kapuan Cepu Semester II tahun Pelajaran 2011/2012

Variabel Aspek Indikator No. Item

Minat terhadap materi PKN de- ngan penerapan pembelajaran kontekstual teknik learning community

Perasaan senang - Menerima pelajaran dengan senang

- Tidak merasa bosan

1, 2, 3 4,5 Perhatian dalam

belajar

- Memberikan perhatian lebih - Memusatkan perhatian pada

buku

- Mengikuti penjelasan dari guru

6, 7 8 9, 10, 15 Ketertarikan pada

materi dan guru

- Materi yang disajikan menarik untuk dipelajari - Materi yang disampaikan

dapat dipahami dengan jelas - Materi yang disampaikan

penting dan berguna

11, 16

12, 14

13, 19

Kesadaran akan adanya manfaat pembelajaran

- Bisa mengambil pelajaran dari peristiwa sehari-hari - Mengetahui manfaat materi

17, 18

20

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis diskriptif kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan diskripstif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari angket. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparati, yaitu membandingkan nilai siklus

(17)

I dan nilai siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskripsi data.

3.5.1 Analisis Angket Minat

Penilaian terhadap minat siswa menggunakan skala Likert dengan rentang 4 – 1, skor 4 (sangat setuju), skor 3 (setuju), skor 2 (tidak setuju), dam skor 1 (sangat tidak setuju). Skor keseluruhannya diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor butir pernyataan. Rentangan yang dipakai 1 sampai 4, maka diperoleh skor terendah adalah 15 (1x15) dan skor tertinggi adalah 60 (4x15). Sebagai dasar pengelompokan digunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kategori Interval Skala Likert Angket Minat Belajar Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kapuan Cepu Semester II Tahun

Pelajaran 2011/2012 Interval Kategori 15 – 26,24 Tidak berminat 26,25 – 37,49 Kurang berminat

37,5 – 48,74 Berminat 48,75 – 60 Sangat berminat

3.5.2 Analisis Hasil Belajar

Hasil tes siswa dianalisis untuk menentukan peningkatan ketuntasan siswa. Peningkatan ketuntasan mengikuti ketuntasan sekolah bahwa, “siswa dinyatakan lulus dalam setiap tes jika nilai yang diperoleh ≥65 dengan nilai maksimal 100”. Maka dalam penelitian ini juga menggunakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, untuk menentukan persen (%) ketuntasan siswa dengan menggunakan perhitungan persen (%) ketuntasan yaitu sebagai berikut:

(18)

3.5.3

Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrument yang valid berarti ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2009:12). Sedangkan instrument yang reliable adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2009:16).

Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kapuan yang berada di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora dengan siswa berjumlah 25.

Besar koofesien reliabilitas menggunakan pedoman : α> dari 0.9 artinya sangat bagus; α > 0.8 artinya bagus; α>0.7 artinya dapat diterima; α>0.6 artiya diragukan; α>0.5 artinya jelek dan α<0.05 tidak dapat diterima (George dan marley dalam Mawardi 2005:67)

Tabel 3.7

Uji Validitas Instrumen Soal PKn Kelas V Pada Siklus I

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

soal3 14.3636 19.861 .379 .826

soal4 14.2273 19.898 .507 .822

soal5 14.4545 19.688 .384 .826

soal6 14.3182 18.799 .706 .812

soal7 14.3636 20.147 .307 .829

soal8 14.3636 19.861 .379 .826

soal11 14.2727 19.255 .635 .816

soal12 14.5909 18.920 .545 .818

soal14 14.4091 19.872 .355 .827

soal15 14.4545 20.355 .228 .833

soal16 14.8636 19.457 .521 .820

soal17 14.3182 19.465 .518 .820

soal18 14.3636 19.481 .478 .821

soal20 14.3636 19.766 .404 .825

soal21 14.3182 19.656 .466 .822

soal22 14.5909 18.825 .568 .816

soal23 14.1364 20.600 .499 .825

soal25 14.3182 19.561 .492 .821

soal26 14.4091 19.491 .449 .823

soal27 14.3182 20.227 .311 .829

soal28 14.5455 23.879 -.508 .866

soal29 14.5455 19.593 .390 .825

(19)

Tabel 3.8

Uji Validitas Instrumen Soal PKn Kelas V Pada Siklus II Item-Total Statistics

Tabel 3.9

Uji Reabiliti Soal PKn Kelas V Pada Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.832 22

Tabel 3.10

Uji Reabiliti Soal PKn Kelas V Pada Siklus II Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.822 20

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted soal2

soal3

9.7917 9.5000

9.998 11.391

.587 .319

.787 .807 soal4

soal5

9.9583 9.5833

10.737 11.123

.325 .320

.809 .807

soal6 9.7083 10.303 .524 .793

soal7 9.5833 11.123 .320 .807

soal8 9.7917 9.998 .587 .787

soal9 9.9167 10.428 .422 .801

soal10 9.7917 10.259 .498 .795

soal12 9.4583 11.303 .536 .801

soal13 9.8750 10.027 .556 .790

soal14 9.8333 10.232 .495 .795

soal15 9.5833 11.036 .355 .805

soal16 9.9167 10.428 .422 .801

soal17 soal18

9.7083 9.5000

10.911 11.391

.311 .319

.809 .807 soal20

soal21 soal23

9.5417 9.5833 9.8750

11.042 11.036 10.027

.412 .355 .556

.802 .805 .790

soal25 9.6667 10.754 .390 .803

(20)

3.5.4 Analisis Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Kriteria yang digunakan menurut Sudjana (2011:135) adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut.

Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:

0 – 0,30 = Soal kategori sukar 0,31 – 0,70 = Soal kategori sedang 0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.

Peneliti melakukan uji validitas soal di kelas V SD Negeri 1 Kapuan, dengan jumlah siswa 5 orang, dan tidak seorang pun yang tidak mengisi seluruh pertanyaan tersebut. Tingkat kesukaran soal yang akan dianalisis adalah soal yang valid. Setelah diperiksa hasilnya adalah sebagai berikut:

(21)

Tabel 3.11 Taraf Kesukaran Soal PKn SD Negeri 2 Kapuan Cepu Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Pada Siklus I

No Soal Valid

Banyaknya Siswa yang menjawab (N)

Banyaknya Siswa yang Menjawab Benar (B)

Indeks Kategori Soal

3 22 16 0,72 Mudah

4 22 19 0,86 Mudah

5 22 14 0,63 Sedang

6 22 17 0,77 Mudah

7 22 16 0,72 Mudah

8 22 16 0,72 Mudah

11 22 18 0,81 Mudah

12 22 11 0,5 Sedang

14 22 15 0,68 Sedang

15 22 14 0,63 Sedang

16 22 7 0,31 Sedang

17 22 17 0,77 Sedang

18 22 16 0,72 Mudah

20 22 16 0,77 Mudah

21 22 17 0,77 Mudah

22 22 11 0,5 Mudah

23 22 21 0,95 Sedang

25 22 17 0,77 Mudah

26 22 15 0,68 Mudah

27 22 17 0,77 Sedang

28 22 12 0,54 Mudah

29 22 12 0,54 Sedang

Tabel 3.12 Taraf Kesukaran Soal PKn SD Negeri 2 Kapuan Cepu Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Pada Siklus II

No Soal Valid

Banyaknya Siswa yang menjawab (N)

Banyaknya Siswa yang Menjawab Benar (B)

Indeks Kategori Soal

2 25 22 0,88 Mudah

3 25 9 0,36 Sedang

4 25 11 0,44 Sedang

5 25 17 0,68 Sedang

6 25 20 0,8 Mudah

7 25 15 0,6 Sedang

8 25 12 0,48 Sedang

9 25 15 0,6 Sedang

10 25 16 0,64 Sedang

12 25 23 0,92 Mudah

13 25 13 0,52 Sedang

14 25 14 0,56 Sedang

15 25 20 0,8 Mudah

16 25 12 0,48 Sedang

17 25 17 0,68 Sedang

18 25 14 0,56 Sedang

20 25 21 0,84 Mudah

21 25 12 0,48 Sedang

23 25 11 0,44 Sedang

25 25 18 0,72 Mudah

(22)

3.6 Indikator Keberhasilan

Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolak ukurnya adalah

1) Indikator minat belajar siswa pada saat mengikuti pembelajaran kontekstual dengan teknik learning community dari angket minat belajar siswa.

2) Sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 65, maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikan apabila sebanyak 85% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Gambar

Tabel 3.1 Kisi Kisi Observasi Guru dalam Penerapan Teknik Learning  Community Mata Pelajaran PKn Kelas V Di SD Negeri 2 Kapuan Cepu
Tabel 3.3  Kisi-kisi Soal Tes PKn Kelas V Di SD Negeri 2 Kapuan  Cepu Semester II tahun Pelajaran 2011/2012 Pada Siklus I
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Minat Belajar PKn Siswa Kelas V Di SD  Negeri 2 Kapuan Cepu Semester II tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 3.6 Kategori Interval Skala Likert Angket Minat Belajar Mata  Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kapuan Cepu Semester II Tahun
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kapasitas serap ipteks tersebut dapat ditingkatkan melalui, antara lain: (i) penelitian dan pengembangan ipteks secara kolaboratif antara perguruan tinggi dan

Kondisi tersebut melatarbelakangi peneliti untuk meneliti karakteristik usaha menurut jenis angkutan umum, karakteristik penumpang serta kenyamanan dan keamanan angkutan

Skripsi yang berjudul: “TRADISI ZAKAT FITRAH KEPADA PARA USTADZ DAN KYAI SEBAGAI PRIORITAS PENERIMA ZAKAT FITRAH (Pelaksanaan Zakat Fitrah di Desa Pulokulon

Demikian pula pada masyarakat Baduy, dengan mengikuti, melaksanakan, dan meyakini pikukuh dari leluhur yang dilakukan secara turun temurun, secara sadar atau

Berdasarkan pemaparan penelitian sebelumnya, masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul

Berdasarkan fakta dipersidangan yang dipertimbangkan hakim adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat dan keterangan terdakwa.. 11 Selanjutnya dalam perkara

semua isolat hasil skrining pasien ICU dan HCU RSUPNCM tahun 2011 dan 2014 yang mengindikasikan adanya bakteri MRSA, yaitu isolat Staphylococcus aureus yang resisten

Clustering sendiri merupakan salah satu metode data mining yang bersifat tanpa bimbingan/arahan (unsupervised). Hal ini artinya tidak ada guru dan tidak ada training/latihan