• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI DESA TANJUNG KECAMATAN KOTO KAMPAR HULU KABUPATEN KAMPAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI DESA TANJUNG KECAMATAN KOTO KAMPAR HULU KABUPATEN KAMPAR"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI DESA TANJUNG KECAMATAN

KOTO KAMPAR HULU KABUPATEN KAMPAR

Disusun Dan Dianjurkan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas-Tugas Akademika Dan Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh:

MAI HESLI 01674201957

JURUSAN DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2019

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI DESA TANJUNG KECAMATAN KOTO KAMPAR HULU

KABUPATEN KAMPAR OLEH :

MAI HESLI 01674201957

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2018 di Desa Tanjung Kecamatani Koto Kampar Hulu.. Penelitian ini bertempat di desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan dengan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan Alokasi Dana Desa Tanjung telah menerapkan Prinsip Akuntabilitas dan Transparansi. Sedangkan Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa (ADD) baik secara teknis maupun administrasi, namun harus tetap diberikan bimbingan dari pemerintah Daerah.

Kata Kunci: Akuntabilitas, Alokasi Dana Desa, Pertanggungjawaban.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Pujisyukurkehadirat Allah SWT yang senantiasamemberikanrahmatdan karunianyakepadapenulissehinggaTugasAkhirinidapatdiselesaikantepatpada waktunya. Shalawat dan salamkepada NabiBesar Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umatnya dari alam kenistaan dan kebodohan ke alam yang penuh dengan kedamaian dan kebaikan yaitu Islam yang kita miliki seperti sekarangini.

Puji syukur atas nikmat dan hidayah yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul:

“Analisis Akuntabilitas Pengeloaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Desa Tanjung Kec. Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar”.

PenulisanTugasAkhirinimerupakansalahsatusyaratdalammenyelaikan studi Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan SyarifKasim.

DalammenyelesaikanTugasAkhirinipenulisbanyaksekalimendapatkan perhatian, bantuan, bimbingan, motivasi, serta masukan-masukan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyamaikan rasa Terima kasih yang sebanyak–banyaknyadanpenghargaan yang setinggi-tingginyakepada:

1. Teristimewa kepada Ayahanda tercinta NURTIS (alm) dan IBUNDA tercinta RAMISUS, yang telah banyak berkorban, yang selama ini memberi dukungan, semangat dan doa sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

2. Buat semua keluarga besar yang selalu membantu penulis khususnya kakak tersayang Ibes Surani, Irma susanti, Ela Matra Utami, Amd dan Nofriadi yang

(6)

iii

telah banyak berkorban demi tercapainya cita – cita dan penulis juga buat ponakan Pazli Gusnaldi, Angga Hardiansa, Parel Gusnaldi, Airin hardiana dan fiska pelisia.

3. Bapak Prof, Dr. H. Akhmad Mujahidin, S.Ag,M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Bapak Dr. Drs. H. Muhammad Said, HM, M.Ag.MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

5. Bapak Wakil Dekan I Dr, Leny Nofianti, MS, SE, Si, Ak.CA Wakil Dekan II Dr, Juliani, SE, M.Si dan pembantu Dekan III Dr. Amrul Muzam, SHI, M.Ag Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu sosial.

6. Ibu Faiza Muklis, SE, M.Si, Akt, selaku Ketua Jurusan D-III Akuntansi dan juga selaku dosen pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini, yang senantiasa memberikan motivasi dan dorongan untuk penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Ibu Febri Rahmi, SE, Msc, Ak selaku sekretaris juruusan D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi san Ilmu sosial.

8. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

9. Kepada Staf Akademis dan Bagian Umum Fakultas Ekonomi dan Ilmu sosial.

10. Bapak Kepala Desa dan beserta Staf karyawan dan karyawati Kantor Desa Tanjung yang membantu penulis dalam memperoleh data-data dan memberikan informasi yang berhubungan dengan penulusan Tugas Akhir ini.

11. Kepada Kakak dan adik penulis yang senantiasa memberikan dukungan serta mengirim dukungan dan doa sehingga selesainya tugas akhir ini.

(7)

iv

12. Seluruh teman- teman D3 Akuntansi angkatan 2016 yang telah memberikan dukungan kepada penulis terutama kepada amelia, elda, yola, fika, tri, fatma, dan lilis.

13. Buat sahabat-sahabatku yang selama ini membantu penulis untuk menyelesaikan Tugas akhir terutama affwalila, liana, cicilestari SE, nisa, ulvat, yolla, putri. Dan khususnya Nurrahmi, yang sangat banyak membantu penulis dari awal hingga akhir.

Semoga Allah SWT membalas jasa baik mereka dengan imbalan pahala berlipat ganda. Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini banyak sekali kesalahan dan kehilafan, untuk ini penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dari pembaca dan semoga penulisan ini bermanfaat bagi kita.

Pekanbaru,23 juni 2019

Penulis

Mai Hesli 01674201957

(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.4 Metode dan Waktu Penelitian ... 9

1.5 Sistematika Penulisan ... 10

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Desa... 12

2.2 Visi & Misi Perusahaan ... 14

2.3 Stuktur Organisasi ... 15

2.4 Uraian Tugas ... ... 16

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK 3.1 Tinjauan Teori ... 20

3.1.1 Pengertian Desa ... 20

3.1.2 Fungsi dan Kewenangan Pemerintahan Desa ... 21

3.1.3 Pengertian Alokasi dana desa... 23

3.1.4 Perencanaan, Pelaksanaan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Alokasi Dana Desa ... 26

3.1.5 Pengelolaan Alokasi Dana Desa ... 28

(9)

vi

3.1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Alokasi Dana

Desa (ADD) ... 34

3.1.7 Pengertian Akuntabilitas ... 35

3.2 Tinjauan Praktik ... 41

3.2.1 Akuntabilitas Sistem Pengelolaan Alokasi Dana Desa 41

3.2.2 Perencanaan Alokasi Dana Desa (ADD) ... 42

3.2.3 Pelaksanaan Alokasi Dana Desa ... 47

3.2.4 Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa (ADD) ... 48

3.2.5 Pengawasan Alokasi Dana Desa ... 58

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 68

4.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1,1 Data Pembangunan Fisik Desa Tanjung Kec.Koto Kampar

Hulu Kabupaten Kampar 2018 ... 6 Tabel 3.1 Jumlah Alokasi Dana Desa Tahun 2018... 44 Tabel 3.2 Jumlah hasi DBH Pajak dan Retribusi Per Tahap Tahun 2018 .. 45 Tabel 3.3 Mekanisme Perencanaan Alokasi Dana Desa ... 46 Tabel 3.4 Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja

Desa Tanjung Kec. Koto Kampar Hulu Tahun 2018 ... 49 Tabel 3.5 Data Pembangunan Fisik Desa Tanjung Kec.Koto Kampar

Hulu Tahun 2018 ... 50 Tabel 3.6 Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Desa Tanjung Kec. Koto

Kampar Hulu Tahun 2018 ... 53 Tabel 3.7 Laporan Kekayaan Milik Desa Tahun 2018 ... 57 Tabel 3.8 Data Pengawasan 2018 ... 61

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Pemerintahan Desa Tanjung Kecamatan Koto

Kampar Hulu Kabupaten Kampar ... 16 Gambar 2.1 Pembangunan Lapangan Sepak Bola yang belum

Terialisasi ... 51

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Penelitian 2. Laporan Operasional 2018

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Secara formal pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, yang di anggap urgen bagi desa. Secara definitif, berdasarkan peraturan tersebut desa diartikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan untuk masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang di akui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (Bukhairi, 2012: 4)

Desa merupakan unit paling bawah dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Peran, fungsi dan kontribusinya menempati posisi yang strategis.

Alasan desa merupakan unit penting yang harus mendapat perhatian dari negara dan birokrasi negara karena pertimbangan rakyat kebanyakan tinggal di desa dan banyak masalah yang hanya bisa diatasi dari unit wilayah di pedesaan. Jadi kalau ingin mencari ukuran yang tepat dalam menilai apakah bangsa itu sejahtera atau tidak, adil atau tidak, bermartabat atau tidak, maka desa merupakan unit yang relevan untuk di pelajari.

Pengelolaan keuangan desa diturunkan dalam bentuk kebijakan desa berupa anggaran dan pendapatan dan belanja Desa (APBDes). Sebagai daerah otonomi terendah dalam sistem Pemerintahan Indonesia, desa memiliki keterbatasan di dalam hal pembiayaan segala urusan pemerintahannya. Hal tersebut kemudian terjawab melalui PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa Pasal

(14)

2

68 bahwa sumber pendapatan desa juga dapat diperoleh dari dana bagi hasil pajak daerah kabupaten atau kota, dana perimbangan pusat dan daerah, bantuan keuangan dari pemerintah, dan hibah serta sumbangan dari pihak ketiga.

Dalam pelaksanaan pemerintahan desa tersebut di tuntut adanya suatu aspek tata pemerintah yang baik (Good Governance), dimana salah satu karakteristik atau unsur utama dari Good Governance adalah akuntabilitas.

Akuntabilitas dapat di artikan sebagai bentuk tanggung jawab pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan melalui media pertanggung jawaban yang dilaksanakan secara periodik. Jadi, akuntabilitas pemerintahan sangat diperlukan sebagai penunjang penerapan otonomi desa agar dapat berjalan dengan baik (Solekhan: 2012: 15)

Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan salah satu bentuk hubungan keuangan antar tingkat pemerintahan yaitu hubungan keuangan antar kabupaten dan pemerintahan desa untuk dapat merumuskan hubungan keuangan yang sesuai maka diperlukan kewenanagan yang dimiliki pemerintahan desa.

Akuntabilitas dana desa merupakan perolehan bagian keuangan desa yang dari kabupaten yang penyalurannya dari kas desa. Adapun maksud pemberian ADD adalah untuk membiayai program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan sedangkan tujuan ADD yaitu :

1. Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.

(15)

3

2. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat.

3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan atau kelurahan.

4. Meningkatkan pendapatan desa dan Masyarakat desa melalui badan usaha milik desa (BUM desa)

5. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya (Nurcholis 2011:89)

Begitu pula dengan penggunaan alokasi dana Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, berdasarkan Peraturan Bupati Kampar No 10 Tahun 2016 tentang pedoman pelaksanaan dana desa. Alokasi Dana Desa, di atur dalam Pasal 2 menyebutkan pemberian ADD dimaksud untuk membiayai program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan pembangunan, dan masyarakat. Artinya anggaran pemerintah yang di berikan kepada desa terkait sepenuhnya adalah untuk fasilitas pembangunan dan pemberdayaan desa sesuai dengan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang dana desa dan ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan pemerintah, maka sehingga Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut mampu meningkatkan pembangunan desa, partisipasi masyarakat dalam memperdayakan dan mengimplementasikan bantuan tersebut untuk kedepannya.

Dengan adanya pemberian ADD ini semakin memperlihatkan partisipasi pemerintah pusat dalam pembangunan desa. Walaupun di dalam Undang-Undang otonomi daerah telah disebutkan bahwa pemerintah diarahkan untuk memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur

(16)

4

rumah tangganya sendiri, bukan berarti bahwa pemerintah pusat lepas tangan dari pengawasan pembangunan terdapat di daerah.

Pembangunan merupakan proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat suatu bangsa. Untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri desa membutuhkan dana atau biaya yang memadai sebagai dukungan pelaksanaan kewenangan yang di miliki.

Berkaitan dengan sumber pendapatan desa Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa. Bahwa sumber-sumber pendapatan desa terdiri atas pendapatan asli desa, bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah, bantuan keuangan dari pemerintah (provinsi/kabupaten), dan hibah dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

Untuk tingkat desa yaitu bahwa tim pelaksanaan desa wajib menyampaikan laporan bulanan penggunaan ADD mencangkup perkembangan pelaksanaan dan penyerapan dana dengan menggunakan form yang telah ditetapkan, di samping itu pada tahapan pencairan ADD tim pelaksana desa wajib menyampaikan laporan kemajuan fisik yang merupakan visualisasi kemajuan kegiatan kepada Tim Fasilitas Kecamatan.

Dalam kaitannya dengan pemberian ADD di Wilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu, Pemerintahan Kabupaten telah memberikan petunjuk teknis melalui peraturan daerah tentang pedoman pengelolaan keuangan desa.

Dalam peraturan bupati dijelaskan bahwa alokasi dana desa merupakan wujud

(17)

5

dari pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri, berdasarkan keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam penelitian ini penulis meneliti tantang Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu sebagaimana informasi langsung yang diperoleh dari Bendahara Desa Tanjung (M.sholehan) yang mengatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBdes) pada tahun 2018 tidak terealisasi keseluruhan.

Anggaran desa di peroleh dari dana dan pendapatan asli desa sebagai mana alokasi dana desa yang cair pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.

1.300.000.000 sedangkan pendapatan asli daerah sebesar Rp. 60.000.000 dalam hal ini untuk pembangunan fisik desa ada juga biaya yang harus di keluarkan seperti gaji dan peralatan yang di perlukan (hasil wawancara dengan Sekretaris Desa M sholehan, tanggal 25 april).

Alokasi dana desa pada tahun 2017 bahwa pembangunan fisik Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar Tahun 2017 sudah terealisasi, sedangkan pada tahun 2018 Alokasi Dana desa belum semuanya terealisasi. Dapat di lihat di tabel di bawah ini:

(18)

6

Tabel 1.1

Data Pembangunan Fisik Desa Tanjung Kec. Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar Tahun 2018

N

o NAMA KEGIATAN VOLUME PAGU

(Rp) KETERANGAN 1 Semenisasi Jalan Dusun I 100 x 2,5 x 0,15 m 43.564.600 Sudah Terealisasi 2 Semenisasi Jalan Dusun II 80 x 25 x 0,15 m 34.921.700 Sudah Terealisasi 3 Semenisasi Jalan Dusun III 132 x 2,5 x 0,15 m 57.251.500 Sudah Terealisasi 4 Semenisasi Jalan Dusun III 250 x 0,8 x 0,12 m 75.602.000 Belum Terealisasi 5 Semenisasi Jalan Dusun IV 100 x 2 x 0,15 m 43.230.500 Sudah Terealisasi 6 Semenisasi i Jalan Dusun V 100 x 2 x 0,15 m 35.849.600 Sudah Terealisasi 7 Semenisasi Jalan Dusun VI 100 x 2 x 0,15 m 35.526.050 Sudah Terealisasi 8 Pembangunan Drainase Dusun VI 175 x 0,4 x 0, 15 x m 133.762.000 Sudah Terealisasi 9 Pembangunan Box Culvert Dusun

VI

6 x 1,6 x 1,2 m 29.797.000 Sudah Terealisasi 10 Pembangunan Box Culvert Dusun

VI

7 x 1 x 1,2 m 22.056.600 Sudah Terealisasi 11 Normalisasi saluran Drainase 200 x 2,5 x 0,15 m 5.040.000 Sudah Terealisasi 12 Galian saluran Drainase 200 x 8,0 x 0,8 m 9.360.000 Belum Terealisasi 13 Pembangunan jembatan roda 2

dusun V

5 x 2 x 2 m 28.487.000 Sudah Terealisasi 14 Pembangunan lapangan sepak bola 100 x 90 m 340.040.000 Sudah Terealisasi

67%

Jumlah 970.090.550

Dari data di atas bisa dilihat bahwa masih ada program kerja yang belum terealisasi sesuai dengan target yang telah direncanakan. Dari beberapa program pembangunan semenisasi jalan yang direncanakan hanya separuh yang terealisasi, pembangunan lapangan sepak bola dengan biaya Rp. 340.040.000 belum terealisasi secara maksimal hanya 67% yang terlaksana. Hal ini menunjukkan masih kurang maksimalnya program pembangunan yang ada di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu.

Pembangunan di desa akan berhasil jika dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat secara optimal melalui proses pemberdayaan.

Kontribusi masyrakat baik itu ide, tenaga dan harta sangat diperlukan untuk perbaikan pembangunan yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat menuju kesejahteraan bersama.

(19)

7

Kemudian penulis melakukan wawancara kepada beberapa orang warga Desa Tanjung, penulis menemukan beberapa masalah tentang pembangunan seperti, masyarakat tidak mengetahui program-program yang di laksanakan oleh pimpinan desa artinya, masyarakat tidak terlibat berpartisipasi mengenai rencana program pembangunan hingga kegiatan program. Masyarakat menganggap partisipasi masyarakat desa hanya berupa dukungan dan kegiatan teknis seperti gotong royong acara-acara seperti HUT RI.

Faktor lain yang mendorong penulis dalam melakukan penelitian mengenai Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu karena peneliti ingin mendeskripsikan dan menjelaskan sistem akuntabilitas perencanaan, pelaksanaan. dan pertanggungjawaban dari pengelola Alokasi Dana Desa yang terdapat di Kecamatan Koto Kampar Hulu.

ADD sepenuhnya ditangani secara swadaya oleh pemimpin daerah dan juga masyarakat langsung, oleh sebab itu, peneliti lebih memilih meneliti mengenai program ini karena jika dana ini dikelola secara jujur dan baik, maka hasil pembangunan juga terlihat dengan jelas dan juga sebaliknya.

Sehubungan dengan apa yang di uraikan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar ’’

(20)

8

1.2 Perumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut Bagaimanakah akuntabilitas pelaksanaan Alokasi dana desa (ADD) di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.3.1. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis akuntabilitas perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar.

1.3.2. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis dapat menambah wawasan, memahami, mendalami, dan mengetahui tentang akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa.

2. Bagi akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi kemajuan akademisi dan dapat dijadikan acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan informasi bagi yang ingin membahas masalah ini di masa yang akan datang, dan untuk menambah referensi dalam bidang akuntansi.

(21)

9

4. Bagi Desa/pemdes Tanjung diharapkan dapat memberikam informasi dan masukan mengenai akuntabilitas pengelolaan alokasi dana desa, dan bagi masyarakat yang ada di desa tanjung diharapkan dapat memberi informasi dan pedoman kepada masyarakat agar mengetahui pelaporan dana desa dan program yang di jalankan pemerintahan desa tanjung.

1.4 Metode dan Waktu 1.4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar Tahun 2019. Alasannya penelitian ini di lakukan di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu karena wilayah desa ini merupakan daerah yang belum pesat perkembangannya di Kecamatan Koto Kampar Hulu yang mana lokasi terdapat hal menarik untuk dijadikan objek penelitian karena masih terdapat kelemahan dalam pengelolaan alokasi dana desa (ADD) Di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar.

1.4.2. Jenis Data dan Sumber Data

Adapun data yang penulis dapatkan dalam penelitian ini berupa:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer juga disebut sebagai data asli. Data tersebut berupa wawancara mendalam dan observasi

(22)

10

tentang pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau yang dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dan sumber- sumber yang ada. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berbagai laporan penelitian, wawancara, dokumentasi, penelitian pustaka, teknik analisis, jurnal dan buku-buku yang berkaitan dengan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar.

1.4.3. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data, penilis menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Metode ini digunakan untuk menggamparkan dan membandingkan objek yang sudah diteliti dengan menganalisa dan mengevaluasi data tersebut berdasarkan teori-teori yang sudah di peroleh, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dan disajikan dalam bentuk penelitian berdasarkan tata cara ilmiah.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar dapat mempermudah dan memahami pembahasan yang dilakukan, penulis membagi atas beberapa bab dan masing-masing bab mempunyai sub-sub bab sehingga sistematika penulisan sebagai berikut:

(23)

11

BAB I : PENDAHULUAN

Pembahasan pada bab ini tentang latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang kondisi geografis, struktur organisasi uraian tugas serta pengambaran umum wilayah.

BAB III : TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

Pembahasan pada bab ini berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan serta memberikan saran yang berhubungan dengan hasil tugas akhir.

(24)

12 BAB II

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.1 Sejarah Singkat Desa

Desa Tanjung termasuk desa yang tertua di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Desa Tanjung sudah ada sebelum keberadaan kerajaan Muara Takus, sejarah juga mengatakan pembangunan Candi Muara Takus juga melibatkan masyarakat Desa Tanjung, dapat disimpulkan berdirinya Desa Tanjuang sebelum abad ke 7 (tujuh) sebelum tahun 600 M.

Sekarang Kecamatan XIII Koto Kampar dimekarkan menjadi 2 (Dua) Kecamatan Yaitu dengan nama Kecamatan Koto Kampar Hulu, yang diresmikan oleh Bupati Kampar Drs. BURHANUDDIN HUSIN, MM pada Hari Jum'at Tanggal 11 Juni 2010 dengan Ibu Koto Kecamatan Koto Kampar Hulu yaitu Desa TANJUNG.

Desa Tanjung (Kantor Kepala Desa) berjarak 2 Km dari Kantor Kecamatan Koto Kampar Hulu, dan Jarak dengan Ibukota Kebupaten 60 Km. Sedangkan jarak dengan Ibukota Propinsi 120 Km. Desa Tanjung pada awalnya bernama Ujung Tanjung yang diberi nama oleh Datuk Godang Cincin. Menurut sejarah dialah pendiri Desa Tanjung (Sebelum Abad ke 7) karena :

a. Desa Tanjung dikelilingi oleh Sungai Kampar (Daratan yang menonjol ke sungai)

b. Adanya sebatang Bunga Tanjung yang terletak di tengah-tengah Desa Tanjung yang diperkirakan sudah ada semenjak adanya Desa Tanjung.

(25)

13

Dan karena adanya evolusi oleh masyarakat sering disebut dengan nama Tanjung sehingga nama tersebut sudah melekat hingga sekarang. Desa Tanjung memiliki luas wilayah 30 Km x 25 Km, sedangkan yang dijadikan areal pemukiman 4 Km x 3 km.

Adapun suhu udara berkisar 21 C" sampai 34 C" dengan curah hujan 2000 Milimeter sampai 3000 Milimeter per Tahun. Ditinjau dari batas wilayah Desa Tanjung berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pongkai dan Desa Tabing b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gunung Bungsu dan Desa

Muara Takus

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Muara Takus dan Kabupaten 50 Kota (Sumatera Barat)

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tabing dan Nagarai Muara paiti Kabupaten 50 Kota (Sumatera Barat)

Dalam struktur sehari-hari mengenai kewilayahan, disamping wilayah administrative Pemerintahan Desa, Desa Tanjung juga dikenal dengan Hukum Adat, yang mempunyai wilayah yang dikenal dengan Tanah Ulayat yang dikuasai oleh Ninik Mamak untuk kepentingan Cucu Kemenakan. Adapun Ulayat Desa Tanjung secara umum berbatas dengan : a. Sebelah Utara berbatas dengan Ulayat Ninik Mamak Desa Tabing dan

Desa Gunung Malelo.

b. Sebelah Timur berbatas dengan tanah Ulayat Ninik Mamak Desa Muara Takus.

(26)

14

c. Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Ulayat Ninik Mamak Desa Muara Takus dan Kenegrian Ninik Mamak Gunung Malintang di Kabupaten 50 Kota (Sumatera Barat).

d. Sebelah Barat berbatas dengan Ulayat Ninik Mamak Desa Tabing dan Ninik Mamak Kenegrian Muara Paiti Kabupaten 50 Kota (Sumatera Barat).

Demografis (kedudukan penduduk) Desa Tanjung dengan jumlah penduduk 5.205 jiwa dan Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1.467 KK.

Penduduk merupakan sumber daya manusia yang menggerakkan dan melaksanakan pembangunan serta mengelola sumber - sumber alam yang tersedia untuk dimanfaatkan di berbagai sektor usaha. Mata pencaharian masyarakat Desa Tanjung cukup beragam, namun di dominasi oleh petani.

2.2 Visi dan Misi 2.2.1 Visi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan visi Desa Tanjung ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Tanjung seperti pemerintah desa, BPD, Tokoh Masyarakat, tokoh agama, Lembaga Masyarakat Desa dan masyarakat pada umumnya. Dengan mempertimbangan kondisi internal dan eksternal di desa sebagai satuan kerja wilayah pembangum maka Visi Desa Tanjung adalah: "Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Yang

(27)

15

Bermartabat Dan Religius Dengan Mengembangakan Potensi Sumberdaya”.

2.2.2 Misi

Selain Penyusunan Visi juga telah Ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas Misi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam Misi agar dapat di operasionalkan/

dikerjakan. Adapun Misi Desa Tanjung adalah:

a. Mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian masyarakat, b. pembuatan sarana jalan usaha tarsi dan peningkatan jalan lingkungan, c. peningkatan sarana Air bersih bagi masyarakat,

d. perbaikan dan peningkatan layanan sarana kesehatan dan umum, e. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan,

f. meningkatkan keterampilan dan kualitas SDM masyarakat, g. pengadaan permodalan untuk usaha kecil,

h. memperluas lapangan kerja dan manajemen usaha masyarakat, i. peningkatan kapasitas Aparat desa dan BPD,

j. peningkatan Sarana dan Prasarana kerja aparat desa dan BPD.

2.3 Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Sturuktur Organisasi Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu menganut system kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal, selengkapnya disajikan dalam gambaran sebagai berikut:

(28)

16

Gambar 2.1 Struktur Pemerintahan Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar

Sumber : Kantor Desa Tanjung 2019 2.4 Uraian Tugas dan Fungsi

A. Kepala Desa

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa berdasarkan kebijakan bersama BPD;

2. Mengajukan rancangan peraturan desa;

3. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersamaBPD;

Kasi Pemerintahan

Abdul Rahman

SEKDES Rusli Munir

Kasi pembangunan

Pitriadi

Kaur umum

Sri Wahyuni

Kaur keuangan

M. Sholehan

Kadus 1

Hadisman

Kadus IV Idamra Kadus III

Jamahar Kadus II

Edi Siswarian

KADES Sutomi

(29)

17

4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;

5. Membina kehidupan mayarakat desa;

6. Membina perekonomian desa;

7. Mengkoordinasi pembangunan desa secara partisipatif;

8. Mewakili desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai peraturan perundang- undangan;

9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan perpu;

B. Sekrretaris Desa

1. Memimpin, mengkoordinasi, dan mengendalikan semua unsur kegiatan sekretaris desa;

2. Memberikan informasi mengenai keadaan desa;

3. Merumuskan program kegiatan Kepala Desa

4. Melaksanakan unsur surat-menyurat, kearsipan dan laporan;

5. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat;

6. Menyusun rancangan pemerintah dan belanja desa;

7. Mengadakan investasi kekayaan desa;

8. Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat desa;

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa;

10. Mengadakan administrasi kependudukan, pembangunan dan kemasyarakatan.

(30)

18

C. Kasi Pembangunan

1. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat dan potensi desa

2. Pengelolan administrasi pembangunan

3. Pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan bahan usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.

D. Kasi Pemerintahan

1. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan

2. Administrasi pertahanan, pembinaan, ketentraman dan ketertiban masyarakat desa

3. Mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan dan kebijakan dalam penyusunan produk hukum Desa.

E. Kaur umum

1. Membantu Kepala Desa menyusun rencana, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanan tugas bidang kesejahteraan rakyat;

2. Melakuakn kegiatan penatausahaan arsip kantor desa 3. Melakukan urusan surat menyurat

4. Melakukan inventarisasi dan pengelolaan inventarisasi 5. Mempersiapkan rapat-rapat dinas dan upacara resmi di desa 6. Melakukan urusan peliharaan sarana kantor desa

(31)

19

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa yang sejalan dengan tugas pokoknya.

F. Kaur Keuangan

1. Menyusun RAK desa dan;

2. Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima penyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan dan mempertanggung jawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APB Desa

G. Kepala Dusun

1. Menyampaikan aspirasi massyarakat yang telah disalurkan melalui RT/RW perwilayah perdusun;

2. Menindaklanjuti permaslahan masyarakat yang ada di wilayah tersebut;

3. Mengusulkan rancangan pembangunn perdusun;

4. Mensosialisasikan program pemerintah desa kepala masyarakat;

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada desa mengenai dusun tersebut.

(32)

68 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian tentang Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

1. Pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam pembangunan fisik Desa Tanjung dapat disimpulkan bahwa pengelolaan yang dilakukan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang dimusyawarahkan, namun kurangnya pengawasan oleh pemerintah desa kepada masyarakat yang melakukan kecurangan sehingga terhambatnya pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam pembangunan fisik Desa Tanjung.

2. Adapun yang menjadi faktor yang mempengaruhi pengelolaan alokasi dana desa Tanjung yaitu, tidak adanya konpensasi dan aparat pemerntah Desa Tanjung untuk para bawahannya dalam pengelolaan dan merencanakan Alokasi Dana dDesa, terlihat dari banyaknya perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah desa Tanjung sehingga banyak dari perencanaan yang tidak terlaksana yang disebabkan bawahannya yang sering tidak mendapatkan kompensasi dari atasannya. Kurangnya kedisiplinan pelaksana pengelola Alokasi Dana Desa yang ingin melaksanakan semua perencanaan yang telah ada sedangkan alokasi dana desa terbaras. Tidak adanya motivasi dari

(33)

69

pemerintahan desa terhadap para bawahannya atauun pegawainnya yang melaksanakan pengelolaan alokasi dana desa sehingga banyak dari pengelola yang tidak semangat dalam melaksanakan pengelolaan alokasi dana desa tersebut seperti pengawasan yang kurang dilaksanakan dengan baik di lapangan sehingga membuat banyak dari pembangunan yang terbangkalai dan pengelolaan keuangan yang dilakukan tidak sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

4.2. Saran

1. Disarankan kepada Tim pengelola ADD desa Tanjung agar menghitung dan mengukur dalam menggunakan alokasi dana desa untuk hal yang sangat esensial dan sesuai perencanaan pembangunan infrastruktur desa yang sangat dibutuhkan masyarakat desa dan pemeritah ataupun masyarakat agar selalu mengawasi dan tidak terjadinya kucurangan dari pengelola alokasi dana desa.

2. Disarankan kepada Pemerintah Desa Tanjung agar lebih peka terhadap faktor penghambat pengelolaan keuangan agar mampu mengantisipasi kendala-kendala pengelolaan keuangan desa seperti kompensasi yang dibutuhkan bagi pengelola dan pegawai lainnya yang berperan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa, kemudian kedisiplinan dari seluruh aparat pemeritah dalam mengalokasikan dana desa. Dan berikan motivasi bagi pengelola yang melaksanakan alokasi dana desa tersebut.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya

Bukhairi. 2012, Sistem pemerintahan desa.

http://bukharistyle.blogspot.com/2012/01/sistem-pemerintahan desa.html.

Hanif Nurcholis, 2011 Pertumbuhan dan penyelenggaraan pemeribtahan desa.

Jakarta : Penerbit ERLANGGA.

Soemarso, S.R.2007. Perpajakan: pendekatan komprehensif. Jakarta: Salemba Empat.

Arifiyanto, D.F dan Kurrohman, T. 2014. Akuntabilitas pengelolaan alokasi dana desa. Jurnal riset akuntansi dan keuangan Volume 12 Nomor 2, Januari 2013: 94-103.

Mardiasmo. 2002. Otonomi daerah dan manajemen keuangan daerah.

Yokyakarta: Andi.

Republik Indonesia. (2014). Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (2005). PP nomor 72 tahun 2005 tentang desa.

(2016). No 10 tahun 2016 Peraturan Bupati Kampar tentang pedoman pelaksanaan dana desa.

.(2014). PP nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

.(2014). Peraturan Manteri Dalam Negri Republik Indonmesia Nomor 113 Tahun 2014 pasal 20,24,38 dan 44 tentang pengelolaan keuangan desa.

.(2017). Peraturan Bupati Kampar Nomor 9 Tahun 2017 tentang pedoman pelaksanaan pengelolaan alokasi dana desa bagian dari hasil pajak dan retribusi.

.(2007). Permendagri nomor 37 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan desa.

.(2018). Peraturan Mentri Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang dana desa, ayat 3 Pasal 4.

.(2004). Pasal 222 ayat 3 Undang-Undang No. 32 Tahun 20-4 tentang pembinaan dan pengawasa penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

.(2007). pasal 24 No. 37 Tahun 2007 tentang pembinaan dan pengawasa pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.

(35)

Solekhan, M. 2012. Penyelenggaraan pemerintahan desa berbasis partisipasi masyarakat dalam pembangunan mekanisme akuntabilitas. Malang:

Seatara Press.

Paul H. Ladies dalam Syachbrani. 2012. Akuntansi dan Akuntabilitas pemerintahan desa dan alokasi dana desa. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Yokyakarta: Universitas Gajah Mada.

Soetarjo dalam Thomas. 2013. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Upaya Meningkatkan Upaya Meningkatkan Pembangunan Desa. Skripsi.

Universitas Mulawarman.

Kaho dan Subroto, A. 2009, Akuntabilitas pengelolaan alokasi dana desa (studi kasus pengelolaan alokasi dana desa di desa dalam wilayah).

Dipublikasikan Tesis. Program Studi Magister Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.

Sulistiyani. 2009. Kemitraan dan model-model pemberdayaan. Yokyakarta:

Gava Media.

(36)

LAMPIRAN Lampiran 3 : Lembaran Panduan Wawancara

PANDUAN WAWANCARA

“ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TANJUNG KEC. KOTO KAMPAR HULU KABUPATEN KAMPAR’’

Tanggal 20 Mai 2019

Tempat : Desa Tanjung Kec. Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar 1. A : Sejak kapan dana itu tersedia dandigunakan untuk apa ?

B : Dana yang tersedia memang dari tahun 2018 hingga tahun 2019 namun mengalami penurunan, dan digunakan untuk kepentingan masyarkat.

2. A : Berapa Anggaran pertahun Alokasi Dana Desa ?

B : Tahun 2013 anggaran pendapatan sebesar Rp. 409.375.000 belanja desa Rp.

397.290.000 mengalami surplus Rp. 12.000.000 digunakan untuk pembiayaan dana cadangan desa.

3. A : Mengapa ada pembangunan atau program kerja yang belum terselesaikan semuanya ?

B : Karena APBDesa Tanjung mengalami kekurangan anggaran hal ini menyebakan Alokasi Dana Desa tidak terkelola dengan baikdan masih banyak program yang tidak terjangkau.

4. A : Bagai mana cara menginformasikan kepada masyarakat bahwa ada program kerja yang akan dilaksanakan ?

B : Dalam hal menyampaikan informasi kita menggunakan papan pengumuman seperti pelaksanaan program, kita sampaikan disana jika telah melaksanakan ADD dan pada akhir tahun dicabut karena akan melangkah ketahun berikutnya.

5. A : Bagaimana proses pencairan ADD ?

B : Semua dana desa dicairkan dari APBDes dan program yang menjadi program seluruh dari anggaran ADD dengan catatan dilampirkan dengan penunjang, tentunya ada nota,kuitans dan jika ada menggunakan proposal dan pelaporan akhir.

6. A :Bagai mana forum evaluasi pelaksanaan ADD dan pertanggung jawaban kepada masyarakat ?

B : Setiap tiga bulan sekali selalu diadakan evaluasi pelaksanaan ADD yang mengundang tokoh masyarakat, LPM, BPD. Evaluasi dilakukan untuk mewujudkan transparansi dalam ADD dan diharapkan adanya masukan-masukan demi berjalannya ADD.

(37)

7. A : Kepada siapa SPJ di serahkan setelah surat pertanggungjawaban itu selesai?

B : setelah SPJ (surat pertanggungjawaban) selesai diserahkan kepada bagian pemerintah setelah diverifikasi oleh Tim pendamping dari kecamatan.

8. A : Bagaimana cara kerja Desa dalam pengambilan dana desa ?

B : Kepala desa brndahara desa mengambil dana desa dari bank kemudian diberikan diberikan kepada bendahara Tim Pelaksana ADD. dari bendahara tim pelaksanaan ADD yang sifatnya untuk aloksi pemerintah desa atau dikembalikan lagi kebendahara desa.

9. A : Siapa saja yang terlibat dalam pengawasan pengelolaan alokasi dana desa ? B : yang terlibat dalam pengawasan pengelolaan alokasi dana desa adalah tentunya dari pemerintahan Kecamatan tertuang dalam peraturan manteri dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007. dan perangkat desa yang terlibat dalam pengawasan suau pengelolaan alokasi dana desa, ada juga pengawasan langsung yang berupa laporan tertulis (SPJ). Masyarakat, camat dan badan permusyawaratan terlibat dalam suatu pengawasa pengelolaan alokasi dana desa.

10. A : Seperti apa prosedur pengelolaan administrasi keuangan yang dijalankan dalam pengawasan ?

B : yang kami lakukan adalah mengumumkan bukti pengeluaran uang harus disertakan disetiap laporan pertanggungjawban, tidak hanya itu juga harus dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung lainnya .

(38)

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Mai Hesli, dilahirkan di Tanjung, 08 September 1997. Ayahanda bernama Nurtis (alm) dan Ibunda bernama Ramisus. Penulis anak kelima dari lima bersaudara. Jenjang pendidikan dimulai dari SDN 018 Tanjung, dari tahun 2004-2010, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Koto Kampar Hulu, dari tahun 2010-2013, dan melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Koto Kampar Hulu, dari tahun 2013-2016. Kemudian pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan D3 Akuntansi.

Dengan berkat Rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi dana Desa (ADD) Di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar

” dibawah bimbingan Ibu Faiza Muklis, SE, M.Si, Akt, dan pada tanggal 22 Oktober 2019 dipanggil untuk mengikuti ujian munaqasah dan dinyatakan lulus dengan nilai Sangat Memuaskan dan menyandang gelar Ahli Madya (A.Md).

Gambar

Gambar 2.1   Struktur  Pemerintahan  Desa  Tanjung  Kecamatan  Koto
Gambar 2.1  Struktur  Pemerintahan  Desa  Tanjung  Kecamatan  Koto  Kampar Hulu Kabupaten Kampar

Referensi

Dokumen terkait

Hasil respon pada Gambar 4.4 terlihat bahwa pada fuzzy disturbance observer , setelah bergerak ada jalan lurus sepanjang 38,9 m, kecepatan aktual mempunyai respon

Hasil penelitian , menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata tentang kesukaan sebelum lilin dibakar antar formulasi yang dibuat dan formula dengan konsentrasi

Soal pre- test diberikan kepada siswa sebelum proses pembelajaran dengan model guided discovery pada materi perpindahan kalor dilaksanakan, sedangkan pemberian

Penelitian ini menemukan bahwa sistem pendampingan implementasi pembelajaran berbasis lesson study sebagai model pembinaan guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di SMP

Pasal 3 ayat (2) poin (b) menyebut pemerintah menyusun kebijakan, regulasi, dan panduan tentang penyusunan kurikulum program studi yang mengacu pada KKNI bidang

cuplikan SS 316L setelah mengalami proses implantasi ion nitrogen, permukaan cuplikan mengandung unsur nitrogen 5,97% atom pada kondisi optimum ketahanan korosi (energi 80

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas arang aktif yang terbaik diperoleh dari serbuk gergajian kayu mangium yang diaktivasi dengan cara kombinasi oksidasi

Dengan berbagai permasalahan yang dialami masyarakat saat ini peran pranayama sangatlah penting dalam menyembuhkan penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat