• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan pembangunan Tahun 2016 merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan RPJMD Tahun 2013-2018. Untuk menjamin keterkaitan, konsistensi dan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan tahun berjalan, maka perlu disusun Perubahan RKPD Pemerintah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016 sebagai landasan penyusunan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPAPBD) Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016, dan juga merupakan acuan bagi SKPD dalam menyempurakan Rencana Kerja (RENJA) SKPD Tahun 2016.

Perubahan RKPD Tahun 2016, mengacu kepada RPJMD Tahun 2013-2018, untuk mencapai Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013-2018, yaitu: "Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas, Rasional, Maju, Agamis dan Sehat Berbasis pada Pengembangan dan Pemberdayaan Potensi Wilayah". Perubahan RKPD Tahun 2016, mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang menyatakan bahwa Perubahan RKPD perlu dilakukan apabila berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2016 menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi: (1) Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah; (2) Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau; (3) Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; (4) Pergeseran pagu kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.

1.1.1 Kerangka Perekonomian Daerah

Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan pada tahun 2016 RPJMD 2013-2018 diawali dengan melihat pencapaian indikator makro pembangunan sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dan target capaian tahun 2016. Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun anggaran 2015 ini merupakan tahun kedua implementasi pelaksanaan RPJMD 2013-2018. Perkembangan indikator makro pembangunan dapat dilihat pada tabel berikut:

(2)

TABEL 1.1

TABEL CAPAIAN INDIKATOR MAKRO TAHUN 2013 S/D 2015 DAN PROYEKSI TAHUN 2016

NO INDIKATOR Capaian

2013 Capaian

2014 Capaian

2015 Target

2016 Satuan 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) : 74,63 74,92 75,35 75,95 Poin

a. Indeks Kesehatan (IK) 73,84 73,88 73,93 74,68 %

- Angka Harapan Hidup (AHH) 69,30 69,33 69,36 69,81 Tahun

b. Indeks Pendidikan (IP) 85,71 85,81 85,97 87,84 %

- Angka Melek Huruf (AMH) 98,48 98,50 98,52 98,74 %

- Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 9,02 9,06 9,13 9,90 Tahun

c. Indeks Daya Beli (IDB) 64,35 65,07 66,16 65,54 %

2 Purchasing Power Parity (PPP) 638,46 641,58 646,29 670,17 Ribu

3 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2,03 1,89 1,52 1,37 %

4 Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRB 5,94 5,68 5,22 6,33 %

5 PDRB per Kapita (ADH Kosntan) 6.012.207 6.271.665 6.520.538 6.926.525 Rp.

6 Inflasi PDRB 7,23 5,22 4,58 4,80 %

Selama tiga tahun terakhir, IPM Kabupaten Bandung Barat mengalami peningkatan dari 74,63 pada tahun 2013 menjadi 74,92 pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 menjadi 75,35. Pergerakan yang sama juga terjadi pada ketiga indeks IPM, yaitu indeks kesehatan meningkat dari angka 73,84 pada tahun 2013, menjadi 73,88 pada tahun 2014, dan menjadi 73,93 pada tahun 2015; indeks pendidikan meningkat dari 85,71 pada tahun 2013 menjadi 85,81 pada tahun 2014, dan menjadi 85,97 pada tahun 2015, sedangkan indeks daya beli meningkat dari 64,35 pada tahun 2013 menjadi 65,07 pada tahun 2014, dan menjadi 6,16 pada tahun 2015.

Kinerja perekonomian Kabupaten Bandung Barat tahun 2015 secara riil ditunjukkan oleh laju pertumbuhan ekonomi (LPE) atas dasar harga konstan tahun 2000, yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,22 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi perlambatan sebesar 0,46 poin dimana tahun 2014 mencapai 5,68 persen.

Pertumbuhan ekonomi ini digerakkan oleh pertumbuhan yang positif pada semua kelompok sektor. Kelompok sektor primer yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah sektor industri pengolahan sebesar 5,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,35 persen. Untuk kelompok sektor sekunder, pertumbuhan terbesar pada sektor Perdagangan/hotel/restoran sebesar 7,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7,52 persen, dan dari sektor tersier yang mengalami pertumbuhan signifikan dari sektor Jasa yaitu sebesar 6,23 persen dbandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,84 persen.

Kelompok sektor primer merupakan kelompok sektor yang memiliki pertumbuhan terkecil pada tahun ini.

Namun dibandingkan tahun sebelumnya sub sektor ini mengalami kecepatan, hal ini di sebabkan oleh percepatan sektor pertanian yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah kelompok tersebut

Selanjutnya pada Implementasi program/kegiatan, sesuai dengan dokumen rencana kebijakan pembangunan Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016 yang tersebar pada 43 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang telah diimplementasikan sejak awal tahun anggaran 2016. Untuk

(3)

melihat efektivitas dalam penyelenggaraan program dan kegiatan tersebut, dapat ditinjau dari kaidah- kaidah perencanaan maupun aspek-aspek konkrit yang timbul selama penyelenggaraan program dan kegiatan.

Dari hasil evaluasi atas kaidah-kaidah perencanaan dan aspek-aspek yang terjadi dalam proses pelaksanaan program dan kegiatan, implementasi program/kegiatan Belanja Langsung sampai dengan Semester I tahun anggaran 2016, menunjukan penyerapan keuangan masih di bawah target yang ditentukan. Untuk penyerapan keuangan pada Semester I baru mencapai sekitar 34,89%, masih kecilnya realisasi keuangan sebagian besar disebabkan banyaknya kegiatan skala besar dilaksanakan pada triwulan III dan triwulan IV, hal ini disebabkan pada semester I baru dilaksanakan proses administrasi kegiatan.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud

Maksud penyusunan Perubahan RKPD Tahun 2016 adalah sebagai pedoman untuk penyempurnaan Rencana Kerja SKPD Tahun 2016, penyusunan Kebijakan Umum (KU) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 serta Penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) Tahun Anggaran 2016.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Perubahan RKPD Tahun 2016 adalah mewujudkan konsistensi dan sinergi perencanaan dan penganggaran Kabupaten Bandung Barat.

1.3 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

2. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

(4)

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dirubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4688);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4577);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2014 – 2019;

16. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016;

(5)

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28/PMK.07/2016 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau;

22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.07/2016 tentang Kurang Bayar DBH PBB Tahun Anggaran 2012, 2013 dan 2014

23. Keputusan Gurbernur Jawa Barat Nomor 976/Kep-1458-Keu/2015 tentang Perkiraan Alokasi penerimaan Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau di daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016;

24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah (Berita Daerah Provinsi Jabar Tahun 2005 Nomor 31 Seri E);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Nomor 1 Tahun 2009);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2007-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Nomor 3 Tahun 2009);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2009-2029.

29. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013-2018.

30. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 8 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016;

31. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 10 Tahun 2015 tentang RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016;

(6)

32. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 42 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016;

33. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 11 Tahun 2016 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2005 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016;

1.4 Hubungan Antar Dokumen

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan teknis operasional, yang disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, landasan Perubahan RKPD Tahun 2016 berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2016 sampai dengan Triwulan II, adapun kondisi yang menunjukan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan meliputi: (1) Perkembangan yang tidak sesuai untuk asumsi kerangka ekonomi daerah yang telah ditargetkan di dalam RKPD Tahun 2016, kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah; dan (2) Berdasarkan hasil estimasi pelaksanaan kegiatan dan prognosis kegiatan sampai akhir pelaksanaan kegiatan dan adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)..

Berdasarkan kondisi diatas, diperlukan perubahan berupa pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan, sehingga diharapkan dengan dilaksanakannya perubahan RKPD maka dapat mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis antara perencanaan dan penganggaran.

1.5 Sistematika

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016, disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan, memuat/menjelaskan maksud, tujuan, dan dasar pertimbangan perubahan yang disertai dengan gambaran tentang perubahan kerangka ekonomi daerah

BAB II EVALUASI HASIL RKPD

Evaluasi hasil RKPD sampai dengan Triwulan II, memuat kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II Tahun 2016.

(7)

BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

Rencana program dan kegiatan prioritas daerah dalam Perubahan RKPD Tahun 2016, memuat kegiatan lanjutan Tahun 2015, pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja, pagu indikatif, lokasi, kelompok sasaran yang mengalami perubahan dan yang tidak mengalami perubahan.

Rencana program dan kegiatan prioritas daerah tersebut mencakup semua rencana program dan kegiatan prioritas yang akan dianggarkan melalui belanja tidak langsung, belanja langsung dan pengeluaran pembiayaan.

BAB IV PENUTUP

Memuat hal-hal yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan.

(8)

BAB II

EVALUASI HASIL RKPD

2.1 Evaluasi Perkembangan Ekonomi Daerah

Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan pada tahun 2016 RPJMD 2013-2018 diawali dengan melihat pencapaian indikator makro pembangunan sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dan target capaian tahun 2016. Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun anggaran 2016 ini merupakan tahun ketiga implementasi pelaksanaan RPJMD 2013-2018. Perkembangan indikator makro pembangunan dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 2.1

TABEL CAPAIAN INDIKATOR MAKRO TAHUN 2013 S/D 2015 DAN PROYEKSI TAHUN 2016

NO INDIKATOR Capaian

2013 Capaian

2014 Capaian

2015 Target

2016 Satuan 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) : 74,63 74,92 75,35 75,95 Poin

a. Indeks Kesehatan (IK) 73,84 73,88 73,93 74,68 %

- Angka Harapan Hidup (AHH) 69,30 69,33 69,36 69,81 Tahun

b. Indeks Pendidikan (IP) 85,71 85,81 85,97 87,84 %

- Angka Melek Huruf (AMH) 98,48 98,50 98,52 98,74 %

- Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 9,02 9,06 9,13 9,90 Tahun

c. Indeks Daya Beli (IDB) 64,35 65,07 66,16 65,54 %

2 Purchasing Power Parity (PPP) 638,46 641,58 646,29 670,17 Ribu

3 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2,03 1,89 1,52 1,37 %

4 Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRB 5,94 5,68 5,22 6,33 %

5 PDRB per Kapita (ADH Kosntan) 6.012.207 6.271.665 6.520.538 6.926.525 Rp.

6 Inflasi PDRB 7,23 5,22 4,58 4,80 %

Selama tiga tahun terakhir, IPM Kabupaten Bandung Barat mengalami peningkatan dari 74,63 pada tahun 2013 menjadi 74,92 pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 menjadi 75,35. Pergerakan yang sama juga terjadi pada ketiga indeks IPM, yaitu indeks kesehatan meningkat dari angka 73,84 pada tahun 2013, menjadi 73,88 pada tahun 2014, dan menjadi 73,93 pada tahun 2015; indeks pendidikan meningkat dari 85,71 pada tahun 2013 menjadi 85,81 pada tahun 2014, dan menjadi 85,97 pada tahun 2015, sedangkan indeks daya beli meningkat dari 64,35 pada tahun 2013 menjadi 65,07 pada tahun 2014, dan menjadi 6,16 pada tahun 2015.

Kinerja perekonomian Kabupaten Bandung Barat tahun 2015 secara riil ditunjukkan oleh laju pertumbuhan ekonomi (LPE) atas dasar harga konstan tahun 2000, yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,22 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi perlambatan sebesar 0,46 poin dimana tahun 2014 mencapai 5,68 persen

.

(9)

Pertumbuhan ekonomi ini digerakkan oleh pertumbuhan yang positif pada semua kelompok sektor. Kelompok sektor primer yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah sektor industri pengolahan sebesar 5,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,35 persen. Untuk kelompok sektor sekunder, pertumbuhan terbesar pada sektor Perdagangan/hotel/restoran sebesar 7,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7,52 persen, dan dari sektor tersier yang mengalami pertumbuhan signifikan dari sektor Jasa yaitu sebesar 6,23 persen dbandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,84 persen. Kelompok sektor primer merupakan kelompok sektor yang memiliki pertumbuhan terkecil pada tahun ini. Namun dibandingkan tahun sebelumnya sub sektor ini mengalami kecepatan, hal ini di sebabkan oleh percepatan sektor pertanian yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah kelompok tersebut.

2.2 Hasil Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2015

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen Perubahan RKPD Tahun 2015, jumlah program SKPD berupa Belanja Langsung (BL) yang harus dilaksanakan sebanyak 523 program yang dijabarkan 1.660 kegiatan. Adapun dalam dokumen Perubahan APBD Tahun 2015, jumlah program SKPD berupa BL sebanyak 523 yang dijabarkan menjadi 1.642 kegiatan.

Dalam dokumen Perubahan APBD Tahun 2015, terdapat 19 kegiatan yang hingga akhir tahun anggaran tidak dapat dilaksanakan.Dengan demikian, pelaksanaan program dan kegiatan Perubahan APBD Tahun 2015 adalah 1.623 kegiatan dari 1.642 kegiatan yang direncanakan dalam Perubahan RKPD Tahun 2015, atau sebesar 98,84%.

Kegiatan yang tercantum dalam dokumen Perubahan RKPD Tahun 2015 telah dilaksanakan dalam dokumen Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 dengan capaian realisasi Belanja Daerah Tahun anggaran 2015 mencapai 87,92%, yang terdiri dari Belanja Langsung (BL) sebesar 83,78% dan Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar 91,04% (GAMBAR 2.1).

GAMBAR2.1

REALISASI BELANJA APBD TAHUN 2015

JENIS BELANJA

BELANJA TIDAK LANGSUNG 91.04

BELANJA LANGSUNG 83.78

JUMLAH BELANJA DAERAH 87.92

91.04

83.78

87.92

80.00 82.00 84.00 86.00 88.00 90.00 92.00

(10)

Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan 24 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan, yaitu:

1) Urusan Pendidikan

Urusan terdiri dari 12 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 96,24%

2) Urusan Kesehatan

Urusan terdiri dari 20 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatandan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 63,87%

3) Urusan Pekerjaan Umum

Urusan terdiri dari 21 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Pertambangandan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 69,05%

4) Urusan Perumahan

Urusan terdiri dari 12 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruangdan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 89,10%

5) Urusan Penataan Ruang

Urusan terdiri dari 3 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 98,42%

6) Perencanaan Pembangunan

Urusan terdiri dari 14 Program, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 96,27%

7) Perhubungan

Urusan terdiri dari 10 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatikapada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 97,49%

8) Lingkungan Hidup

Urusan terdiri dari 9 Program, yang dilaksanakan oleh Kantor Lingkungan Hidup dan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 97,92%

9) Pertanahan

Urusan terdiri dari 2 Program, yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 100,00%

(11)

10) Kependudukan dan Catatan Sipil

Urusan terdiri dari 6 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipilpada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 88,36%

11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Urusan terdiri dari 7 Program, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencanadan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 99,88%

12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Urusan terdiri dari 5 Program, yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencanapada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 99,46%

13) Sosial

Urusan terdiri dari 13 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasipada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 96,84%

14) Ketenagakerjaan

Urusan terdiri dari 3 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasipada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 94,78%

15) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Urusan terdiri dari 5 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengahpada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 82,47%

16) Penanaman Modal

Urusan terdiri dari 8 Program, yang dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadupada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 96.56%

17) Kebudayaan

Urusan terdiri dari 8 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 97,23%

18) Kepemudaan dan Olah Raga

Urusan terdiri dari 6 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahragadan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 90,10%

(12)

19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Urusan terdiri dari 27 Program, yang dilaksanakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerahpada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 98,11%

20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Urusan terdiri dari 204 Program, yang tersebar di SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 96,17%

21) Ketahanan Pangan

Urusan terdiri dari 7 Program, yang dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Panganpada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 98,83%

22) Pemberdayaan Masyarakat Desa

Urusan terdiri dari 44 Program, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desadan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 99,04%

23) Statistik

Urusan terdiri dari 1 Program, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 99,89%

24) Kearsipan

Urusan terdiri dari 4 Program, yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 95,92%

25) Komunikasi dan Informatika

Urusan terdiri dari 5 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 98,74%

26) Perpustakaan

Urusan terdiri dari 6 Program, yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 93,91%

27) Pertanian

Urusan terdiri dari 24 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan , Dinas Peternakan dan Perikanan dan SKPD lainnya pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 93,33%

(13)

28) Kehutanan

Urusan terdiri dari 4 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutananpada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 84,78%

29) Energi dan Sumberdaya Mineral

Urusan terdiri dari 3 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Pertambanganpada Tahun 2014, dengan realisasi anggaran sebesar 95,15%

30) Pariwisata

Urusan terdiri dari 3 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 94,23%

31) Kelautan dan Perikanan

Urusan terdiri dari 2 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 99,66%

32) Perdagangan

Urusan terdiri dari 4 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 87,11%

33) Perindustrian

Urusan terdiri dari 11 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 95,82%

34) Transmigrasi

Urusan terdiri dari 1 Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada Tahun 2015, dengan realisasi anggaran sebesar 95,71%

2.3 Evaluasi APBD 2016 sampai dengan Triwulan II

Realisasi penyerapan APBD Tahun Anggaran 2016 Kabupaten Bandung Barat sampai dengan Triwulan II dari Total anggaran sebesar Rp.935.436.792.167,00,- terserap sebesar Rp.273.387.529.648,82,- atau 29,23%. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai 523 Program yang terbagi dalam 1.719 kegiatan yang tersebar di 43 SKPD Kabupaten Bandung Barat (TABEL 2.2).

(14)

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program/kegiatan sampai degan triwulan II, perlu dilakukan perubahan program dan kegiatan didalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016, baik berupa pergeseran pagu kegiatan antar kegiatan, antar program maupun pergeseran antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.

TABEL 2.2

REALISASI APBD KABUPATEN BANDUNG BARAT TRIWULAN II TAHUN 2016

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI

JUMLAH %

I PENDAPATAN DAERAH

PENDAPATAN ASLI DAERAH 297.286.885.989,00 169.008.369.425,00 56,85 1 Pendapatan Pajak Daerah 214.460.000.000,00 120.576.610.725,00 56,22

2 Hasil Retribusi Daerah 17.589.392.709,00 9.481.863.285,00 53,91

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan 500.000.000,00 0,00 0,00

4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 64.737.493.280,00 38.949.895.415,00 60,17 DANA PERIMBANGAN 1.605.645.159.120,00 823.350.256.538,00 51,28 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 73.364.629.000,00 38.754.254.538,00 52,82

2 Dana Alokasi Umum 1.103.289.517.000,00 643.585.530.000,00 58,33

3 Dana Alokasi Khusus 428.991.013.120,00 141.010.472.000,00 32,87

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 328.132.982.208,00 180.848.890.883,00 55,11 1 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya 206.860.056.208,00 86.119.934.528,00 41,63 2 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 119.272.926.000,00 71.563.755.600,00 60,00 3 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya 2.000.000.000,00 23.165.200.755,00 1.158,26 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 2.231.065.027.317,00 1.173.207.516.846,00 52,59 II BELANJA DAERAH

BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.520.728.235.149,90 795.897.074.296,00 52,34

1 Belanja Pegawai 1.156.504.525.779,00 621.191.614.715,00 53,71

2 Belanja Hibah 35.000.000.000,00 32.820.908.000,00 93,77

3 Belanja Bantuan Sosial 13.500.000.000,00 1.046.000.000,00 7,75

4 Belanja Bagi Hasil kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah

Desa 22.784.225.570,90 0,00 0,00

5 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan

Desa 283.014.483.800,00 140.161.153.981,00 49,52

6 Belanja Tidak Terduga 9.925.000.000,00 677.397.600,00 6,83

BELANJA LANGSUNG 935.436.792.167,00 273.387.529.648,82 29,23

1 Belanja Pegawai 77.957.887.800,00 27.306.321.672,00 35,03

2 Belanja Barang dan Jasa 504.645.443.400,00 177.135.750.226,00 35,10

3 Belanja Modal 352.833.460.967,00 68.945.457.750,82 19,54

JUMLAH BELANJA DAERAH 2.456.165.027.316,90 1.069.284.603.944,82 43,53 SURPLUS / (DEFISIT) (225.099.999.999,90) 103.922.912.901,18 (46,17) III PEMBIAYAAN DAERAH

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 260.099.999.999,90 0,00 0,00

1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun

Anggaran Sebelumnya 260.099.999.999,90 0,00 0,00

(15)

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI

JUMLAH %

PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 35.000.000.000,00 5.000.000.000,00 14,29

1 Pembentukan Dana Cadangan 20.000.000.000,00 0,00 0,00

2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

Daerah 15.000.000.000,00 5.000.000.000,00 33,33

PEMBIAYAAN DAERAH NETO 225.099.999.999,90 (5.000.000.000,00) (2,22) SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN

BERKENAAN 0,00 98.922.912.901,18

2.4 Permasalahan dan Tantangan Tahun 2016 2.4.1 Permasalahan

Prioritas pembangunan Kabupaten Bandung Barat Barat Tahun 2016, memfokuskan pada pencapaian target kinerja penyelenggaraan Urusan Pemerintahan RPJMD 2013-2018 sampai dengan Tahun 2016.

Dari hasil evaluasi atas kaidah-kaidah perencanaan dan aspek-aspek yang terjadi dalam proses pelaksanaan program dan kegiatan, implementasi program/kegiatan Belanja Langsung sampai dengan triwulan II tahun anggaran 2016, menunjukan penyerapan keuangan masih di bawah target yang ditentukan. Untuk penyerapan keuangan pada triwulan II baru mencapai sekitar 29,23%. Masih kecilnya realisasi keuangan sebagian besar disebabkan banyaknya kegiatan skala besar dilaksanakan pada triwulan III dan triwulan IV, hal ini disebabkan pada semester I baru dilaksanakan proses administrasi kegiatan.

2.4.2 Tantangan

Perkembangan kondisi ekonomi global dan regional merupakan tantangan dalam penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Bandung Barat, karena berdampak signifikan pada berbagai indikator ekonomi. Pertumbuhan ekonomi global diprediksi tidak akan mengalami peningkatan yaitu 2,4 persen pada 2015 dan pada Tahun 2016, sedangkan untuk Tahun 2017 akan diprediksi naik menjadi 2,8 persen. Ekonomi Indonesia diprediksi akan terjadi kenaikan pada Tahun 2016 dan naik menjadi 5,3 persen pada Tahun 2017 (Gambar 2.2) ,sementara makro ekonomi yang tercantum di dalam Kebijakan Umum APBD tahun 2016, ditetapkan berdasarkan asumsi optimis.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan II 2016 tercatat berada pada level 5,88 persen (yoy) meningkat jika dibandingkan triwulan I 2015 sebesar 5,1 persen. Dengan demikian, perekonomian Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan triwulanan tertinggi sejak tahun 2014. Dari sisi permintaan, komponen konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor mengalami peningkatan yang cukup signifikan diiringi dengan daya beli atau konsumsi rumah tangga yang juga terus membaik.

Kondisi laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung Barat tahun 2016 diproyeksikan tumbuh

(16)

sebesar 6,33 persen atau terjadi peningkatan sebesar 1,11 persen dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 5,22 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada pertengahan tahun 2016 secara umum menunjukan adanya kenaikan yang menyebabkan terjadi inflasi. Dari sisi perkembangan harga, laju inflasi Kabupaten Bandung Barat dengan mengikuti inflasi Kota Bandung sebagai daerah terdekat, pada akhir tahun 2016 diproyeksikan mencapai sebesar 4,53 persen, lebih rendah dibandingkan periode tahun 2015 sebesar 4,58 persen. Rendahnya angka inflasi diasumsikan karena sampai dengan tahun 2016 tidak ada rencana kenaikan harga BBM seperti halnya tahun sebelumnya.

GAMBAR 2.2

KONDISI DAN PREDIKSI PEREKONOMIAN GLOBAL DAN NASIONAL Real GDP Growth / Pertumbuhan Ekonomi (%)

Sumber: World Bank, data diolah

2013 2014 2015 2016f 2017f

5.1 4.7 4.8 4.8 4.9

2.4 2.6 2.4 2.4 2.8

7.7 7.3 6.9 6.7 6.5

5.6

5 4.8 5.1 5.3

East Asia and Pacific World China Indonesia

(17)

BAB III

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD

Memperhatikan hasil kinerja pelaksanaan kegiatan SKPD Kabupaten Bandung Barat pada Tahun 2016 sampai dengan triwulan II dan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi-asumsi, perlu dilakukan perubahan program/kegiatan dalam RKPD Tahun 2016, baik berupa pergeseran pagu kegiatan SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.

BAB III Perubahan RKPD Tahun 2016 mencakup : kegiatan RKPD Murni, pergeseran kegiatan SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, dan rencana kegiatan prioritas daerah pada Perubahan RKPD Tahun 2016.

3.1 Kegiatan RKPD Murni dan Kegiatan Perubahan RKPD

Berdasarkan hasil analisis terhadap rencana kegiatan di dalam RKPD Tahun 2016, baik judul kegiatan, capaian dan target indikator, pagu indikatif serta lokasi kegiatan masih terdapat ketidak selarasan antara RKPD 2016 dengan APBD 2016. Berkenaan hal tersebut, dalam rangka optimalisasi pelaksanaan RKPD 2015 maka terdapat beberapa kegiatan yang mengalami perubahan baik penambahan anggaran, penambahan kegiatan, penghapusan kegiatan dan pengurangan anggaran.

RKPD Murni Tahun 2016 Kabupaten Bandung Barat terdiri atas 523 program dan 1.719 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp.935.436.792.167,-. Jumlah kegiatan yang tidak mengalami perubahan sebanyak 1.389 kegiatan, sehingga pada Perubahan RKPD kegiatan yang mengalami perubahan sebanyak 392 kegiatan, terdiri dari 4 program baru dan 62 kegiatan baru, dan sisanya 330 kegiatan merupakan kegiatan yang mengalami pergeseran (penambahan atau pengurangan anggaran atau penghapusan).

3.2 Penambahan Kegiatan Baru dan Pergeseran Kegiatan SKPD

Penyesuaian program dan kegiatan pada perubahan RKPD Tahun 2016 dilakukan melalui:

pergeseran kegiatan berupa penambahan kegiatan baru, penghapusan kegiatan dan pergeseran kegiatan, yaitu antar unit kerja, antar kegiatan, dan antar jenis belanja serta antar objek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian objek belanja.

Jumlah SKPD yang mengusulkan penambahan kegiatan baru sebanyak 14 SKPD dengan jumlah program sebanyak 4 yang terjabarkan menjadi 62 Kegiatan. Jumlah SKPD yang mengusulkan

(18)

TABEL 3.1

REKAPITULASI PROGRAM DAN KEGATAN YANG MENGALAMI PERGESERAN

URUSAN / BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN PROGRAM / KEGIATAN

PROGRAM KEGIATAN KEGIATAN

MURNI BARU MURNI BARU GESER TETAP

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 17 0 82 20 20 82

Dinas Kesehatan 22 0 157 5 58 104

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan

Pertambangan 20 0 61 6 10 57

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 24 0 96 13 14 95

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah 16 0 52 1 1 52

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika 15 1 42 4 13 33

Kantor Lingkungan Hidup 7 0 26 0 6 20

Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil 6 0 26 0 14 12

Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga

Berencana 16 0 38 0 3 35

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi 17 0 53 0 16 37

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perijinan Terpadu 10 0 39 0 12 27

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 11 0 44 0 25 19

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 9 0 26 0 0 26

Satuan Polisi Pamong Praja 8 0 36 0 7 29

Badan Penanggulangan Bencana Daerah 9 0 23 1 6 18

Sekretariat Daerah 22 0 87 0 34 53

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah 7 1 36 2 15 23

Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah 6 0 55 1 19 37

Inspektorat 9 0 29 1 8 22

Badan Kepegawaian Daerah 10 0 40 0 18 22

Kecamatan Ngamprah 11 0 21 0 0 21

Kecamatan Cipatat 12 0 24 0 0 24

Kecamatan Batujajar 11 0 24 0 0 24

Kecamatan Padalarang 10 0 18 0 0 18

Kecamatan Sindangkerta 12 0 24 0 0 24

Kecamatan Cipongkor 11 0 26 0 0 26

Kecamatan Gununghalu 12 0 30 0 4 26

Kecamatan Rongga 12 0 32 0 2 30

Kecamatan Cililin 11 0 28 0 3 25

Kecamatan Cikalong Wetan 10 0 20 0 0 20

Kecamatan Cipeundeuy 11 0 23 0 0 23

Kecamatan Parongpong 12 0 26 1 11 16

Kecamatan Cisarua 12 0 23 0 0 23

Kecamatan Lembang 10 0 24 0 4 20

Kecamatan Cihampelas 12 0 23 0 0 23

Kecamatan Saguling 12 0 29 0 7 22

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI 7 0 16 0 0 16

Kantor Ketahanan Pangan 6 0 30 0 11 19

(19)

URUSAN / BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN PROGRAM / KEGIATAN

PROGRAM KEGIATAN KEGIATAN

MURNI BARU MURNI BARU GESER TETAP

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa 12 0 36 1 11 26

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 11 0 37 0 1 36

Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan 14 2 48 3 15 36

Dinas Peternakan dan Perikanan 13 0 44 1 10 35

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah 18 0 65 2 14 53

JUMLAH 523 4 1.719 62 392 1.389

3.3 Perubahan Pagu Indikatif

Akibat dari pergeseran, penghapusan, penamahan, perubahan lokasi dan sasaran, serta penambahan anggaran untuk program dan kegiatan, maka akan terjadi perubahan kerangka pendanaan perubahan RKPD Tahun 2016.

Perubahan kerangka pendanaan Perubahan RKPD Tahun 2016 juga didasarkan pada beberapa aspek kebijakan yang mengakibatkan terjadinya perubahan, yaitu:

a. Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 2015 ttg Rincian APBN-P Tahun Anggaran 2015;

b. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016;

c. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

d. Peraturan Presiden Nomor 137 tahun 2015 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2016;

e. Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2016 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2016 atas perubahan Peraturan Presiden Nomor 137 tahun 2015;

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.07/2016 tentang Kurang Bayar DBH PBB Tahun Anggaran 2012, 2013 dan 2014;

i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2015 tentang APBD Tahun Anggaran 2015;

j. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 115 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016;

k. Keputusan Gurbernur Jawa Barat Nomor 976/Kep-1458-Keu/2015 tentang Perkiraan Alokasi

(20)

l. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 8 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016;

m. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 10 Tahun 2015 tentang RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016;

n. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 42 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016;

o. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 11 Tahun 2016 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 201

p. Adanya efisiensi anggaran dan prioritas pelaksanaan program dan kegiatan melalui pergeseran dan penambahan anggaran SKPD;

Rekapitulasi perubahan kerangka pendanaan perubahan RKPD Tahun 2016 dapat dilihat pada table berikut (TABEL 3.2) .

TABEL 3.2

KERANGKA PENDANAN PERUBAHAN RKPD TAHUN 2016

URUTNO. URAIAN MURNI PERUBAHAN BERTAMBAH/

(BERKURANG) 1 PENDAPATAN 2.231.065.027.317,00 2.342.603.612.999,00 111.538.585.682,00 1.1. Pendapatan Asli Daerah 297.286.885.989,00 338.689.557.893,00 41.402.671.904,00 1.1.1. Hasil Pajak Daerah 214.460.000.000,00 234.460.000.000,00 20.000.000.000,00 1.1.2. Hasil Retribusi Daerah 17.589.392.709,00 20.403.695.500,00 2.814.302.791,00 1.1.3. Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan 500.000.000,00 500.000.000,00 -

1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah 64.737.493.280,00 83.325.862.393,00 18.588.369.113,00 1.2. Dana Perimbangan 1.605.645.159.120,00 1.592.553.769.898,00 (13.091.389.222,00) 1.2.1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil

Bukan Pajak 73.364.629.000,00 78.212.921.898,00 4.848.292.898,00

1.2.2. Dana Alokasi Umum 1.103.289.517.000,00 1.103.289.517.000,00 -

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 428.991.013.120,00 411.051.331.000,00 (17.939.682.120,00) 1.3. Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah 328.132.982.208,00 411.360.285.208,00 83.227.303.000,00

1.3.1 Hibah - - -

1.3.2 Dana Darurat - - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya 206.860.056.208,00 206.860.056.208,00 -

1.3.4 Dana Penyesuaian dan

otonomi khusus 119.272.926.000,00 119.272.926.000,00 -

1.3.5 Bantuan Kuangan dari Provinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya 2.000.000.000,00 85.227.303.000,00 83.227.303.000,00 Jumlah Pendapatan 2.231.065.027.317,00 2.342.603.612.999,00 111.538.585.682,00

(21)

URUTNO. URAIAN MURNI PERUBAHAN BERTAMBAH/

(BERKURANG)

2 BELANJA 2.456.165.027.316,90 2.554.584.011.413,00 98.418.984.096,10 2.1. Belanja Tidak Langsung 1.520.728.235.149,90 1.538.662.176.664,00 17.933.941.514,10 2.1.1. Belanja Pegawai 1.156.504.525.779,00 1.176.418.951.549,00 19.914.425.770,00

2.1.2. Belanja bunga - - -

2.1.3. Belanja subsidi - - -

2.1.4. Belanja Hibah 35.000.000.000,00 34.700.000.000,00 (300.000.000,00) 2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 13.500.000.000,00 15.500.000.000,00 2.000.000.000,00 2.1.6. Belanja Bagi Hasil Kepada

Provinsi /Kabupaten/Kota

dan Pemerintahan Desa 22.784.225.570,90 25.528.741.315,00 2.744.515.744,10

2.1.7

Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

283.014.483.800,00 283.514.483.800,00 500.000.000,00

2.1.8. Belanja Tidak Terduga 9.925.000.000,00 3.000.000.000,00 (6.925.000.000,00) 2.2. Belanja Langsung 935.436.792.167,00 1.015.921.834.749,00 80.485.042.582,00 Jumlah Belanja 2.456.165.027.316,90 2.554.584.011.413,00 98.418.984.096,10 SURPLUS/ (DEFISIT) (225.099.999.999,90) (211.980.398.414,00) 13.119.601.585,90

3 PEMBIAYAAN DAERAH -

3.1 Penerimaan Pembiayaan 260.099.999.999,90 266.980.398.414,00 6.880.398.414,10 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Sebelumnya

(SiLPA) 260.099.999.999,90 266.980.398.414,00 6.880.398.414,10

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - -

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan - - -

3.1.4 Penerimaan Pinjaman

daerah - - -

3.1.5 Penerimaan kembali

Pemberian Pinjaman - - -

3.1.6 Penerimaan Piutang

daerah - - -

Jumlah penerimaan

pembiayaan 260.099.999.999,90 266.980.398.414,00 6.880.398.414,10 3.2 Pengeluaran pembiayaan 35.000.000.000,00 55.000.000.000,00 20.000.000.000,00 3.2.1 pembentukan dana

cadangan 20.000.000.000,00 40.000.000.000,00 20.000.000.000,00

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

Daerah 15.000.000.000,00 15.000.000.000,00 -

Jumlah pengeluaran

pembiayaan 35.000.000.000,00 55.000.000.000,00 20.000.000.000,00 Pembiayaan netto 225.099.999.999,90 211.980.398.414,00 (13.119.601.585,90) 3.3 Sisa lebih pembiayaan

anggaran tahun

berkenaan (SiLPA) - - -

3.4 Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Perubahan RKPD

Pencapaian sebanyak 47 sasaran strategis dengan 108 indikator kinerja utama pada RPJMD 2013-2018, secara umum telah mencapai nilai dalam kisaran > 75 – 85 yang termasuk dalam Interpretasi Sangat Baik pada tahun anggaran 2014. Oleh karenanya rencana program dan kegiatan

(22)

prioritas pada Perubahan RKPD Tahun 2015 Kabupaten Bandung Barat, selain untuk mengakomodir perubahan kebijakan pada level peraturan perundang-undangan, secara khusus difokuskan pada pencapaian target kinerja RPJMD 2013-2018 sampai dengan Tahun 2016.

Rekapitulasi perubahan rencana program dan kegiatan prioritas Perubahan RKPD Tahun 2016 dapat dilihat sebagai berikut (TABEL 3.3) sedangkan rencana program dan kegiatan prioritas perubahan RKPD Tahun 2016 secara lebih detai dapat dilihat pada lampiran.

TABEL 3.3

REKAPITULASI PERUBAHAN RENCANA PR OGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS PERUBAHAN RKPD TAHUN 2016

NO SKPD ANGGARAN

SEMULA MENJADI SELISIH

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga 113.687.898.767,00 145.168.083.527,00 31.480.184.760,00 2 Dinas Kesehatan 217.753.537.666,00 246.228.729.888,00 28.475.192.222,00 3 Dinas Bina Marga, Sumber Daya

Air dan Pertambangan 169.744.747.530,00 177.505.656.998,00 7.760.909.468,00 4 Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang 101.004.307.451,00 111.163.715.983,00 10.159.408.532,00

5 Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah 10.008.824.700,00 10.108.824.700,00 100.000.000,00 6 Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika 22.593.807.119,00 22.537.307.119,00 -56.500.000,00 7 Kantor Lingkungan Hidup 4.541.900.000,00 4.344.138.000,00 -197.762.000,00 8 Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil 5.669.353.200,00 5.669.353.200,00 0,00

9 Badan Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak

dan Keluarga Berencana 11.323.869.208,00 11.216.510.208,00 -107.359.000,00 10 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi 16.062.791.117,00 16.062.791.117,00 0,00

11 Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perijinan Terpadu 4.472.001.708,00 4.772.001.708,00 300.000.000,00 12 Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata 7.936.498.400,00 7.925.100.400,00 -11.398.000,00

13 Kantor Kesatuan Bangsa dan

Politik 3.466.944.485,00 3.466.944.485,00 0,00

14 Satuan Polisi Pamong Praja 10.859.586.596,00 10.677.956.596,00 -181.630.000,00 15 Badan Penanggulangan Bencana

Daerah 2.996.272.426,00 2.996.272.426,00 0,00

16 Sekretariat Daerah 34.180.883.405,00 27.330.488.825,00 -6.850.394.580,00 17 Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah 24.316.749.389,00 32.717.407.569,00 8.400.658.180,00 18 Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah 41.896.572.720,00 40.696.572.720,00 -1.200.000.000,00

19 Inspektorat 5.555.720.000,00 5.705.720.000,00 150.000.000,00

20 Badan Kepegawaian Daerah 11.065.140.630,00 11.065.140.630,00 0,00

21 Kecamatan Ngamprah 652.256.925,00 652.256.925,00 0,00

22 Kecamatan Cipatat 732.708.125,00 732.708.125,00 0,00

23 Kecamatan Batujajar 614.131.937,00 614.131.937,00 0,00

24 Kecamatan Padalarang 647.126.700,00 647.126.700,00 0,00

25 Kecamatan Sindangkerta 627.412.700,00 627.412.700,00 0,00

26 Kecamatan Cipongkor 630.971.000,00 630.971.000,00 0,00

(23)

NO SKPD ANGGARAN

SEMULA MENJADI SELISIH

(1) (2) (3) (4) (5)

27 Kecamatan Gununghalu 676.492.000,00 676.492.000,00 0,00

28 Kecamatan Rongga 578.938.700,00 578.938.700,00 0,00

29 Kecamatan Cililin 595.285.976,00 595.285.976,00 0,00

30 Kecamatan Cikalong Wetan 660.677.500,00 660.677.500,00 0,00

31 Kecamatan Cipeundeuy 661.311.050,00 661.311.050,00 0,00

32 Kecamatan Parongpong 693.420.244,00 693.420.244,00 0,00

33 Kecamatan Cisarua 649.591.366,00 649.591.366,00 0,00

34 Kecamatan Lembang 765.890.000,00 765.890.000,00 0,00

35 Kecamatan Cihampelas 728.857.000,00 728.857.000,00 0,00

36 Kecamatan Saguling 656.591.811,00 656.591.811,00 0,00

37 Sekretariat Dewan Pengurus

KORPRI 1.920.992.250,00 1.920.992.250,00 0,00

38 Kantor Ketahanan Pangan 3.326.266.500,00 3.326.266.500,00 0,00

39 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

Desa 7.278.648.350,00 7.378.648.350,00 100.000.000,00

40 Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah 7.040.277.352,00 4.040.277.352,00 -3.000.000.000,00

41 Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan 30.132.787.746,00 30.066.430.259,00 -66.357.487,00

42 Dinas Peternakan dan Perikanan 29.264.989.196,00 29.620.522.683,00 355.533.487,00 43 Dinas Perindustrian Perdagangan

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah 26.763.761.222,00 31.638.318.222,00 4.874.557.000,00 JUMLAH 935.436.792.167,00 1.015.921.834.749.00 80.485.042.582,00

(24)

BAB III

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD

Memperhatikan hasil kinerja pelaksanaan kegiatan SKPD Kabupaten Bandung Barat pada Tahun 2016 sampai dengan triwulan II dan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi-asumsi, perlu dilakukan perubahan program/kegiatan dalam RKPD Tahun 2016, baik berupa pergeseran pagu kegiatan SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.

BAB III Perubahan RKPD Tahun 2016 mencakup : kegiatan RKPD Murni, pergeseran kegiatan SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, dan rencana kegiatan prioritas daerah pada Perubahan RKPD Tahun 2016.

3.1 Kegiatan RKPD Murni dan Kegiatan Perubahan RKPD

Berdasarkan hasil analisis terhadap rencana kegiatan di dalam RKPD Tahun 2016, baik judul kegiatan, capaian dan target indikator, pagu indikatif serta lokasi kegiatan masih terdapat ketidak selarasan antara RKPD 2016 dengan APBD 2016. Berkenaan hal tersebut, dalam rangka optimalisasi pelaksanaan RKPD 2015 maka terdapat beberapa kegiatan yang mengalami perubahan baik penambahan anggaran, penambahan kegiatan, penghapusan kegiatan dan pengurangan anggaran.

RKPD Murni Tahun 2016 Kabupaten Bandung Barat terdiri atas 523 program dan 1.719 kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp.935.436.792.167,-. Jumlah kegiatan yang tidak mengalami perubahan sebanyak 1.365 kegiatan, sehingga pada Perubahan RKPD kegiatan yang mengalami perubahan sebanyak 417 kegiatan, terdiri dari 4 program baru dan 63 kegiatan baru, dan sisanya 354 kegiatan merupakan kegiatan yang mengalami pergeseran (penambahan atau pengurangan anggaran atau penghapusan).

3.2 Penambahan Kegiatan Baru dan Pergeseran Kegiatan SKPD

Penyesuaian program dan kegiatan pada perubahan RKPD Tahun 2016 dilakukan melalui:

pergeseran kegiatan berupa penambahan kegiatan baru, penghapusan kegiatan dan pergeseran kegiatan, yaitu antar unit kerja, antar kegiatan, dan antar jenis belanja serta antar objek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian objek belanja.

Jumlah SKPD yang mengusulkan penambahan kegiatan baru sebanyak 16 SKPD dengan jumlah program sebanyak 4 yang terjabarkan menjadi 63 Kegiatan. Jumlah SKPD yang mengusulkan

Referensi

Dokumen terkait

TL : Peserta SKD yang tidak memenuhi nilai ambang batas sesuai Permenpan&RB Nomor 37 Tahun 2018, tidak memenuhi peringkat sesuai Permenpan&RB Nomor 61 Tahun 2018 serta

Perjanjian pra nikah atau Prenuptial Agreement adalah perjanjian yang dibuat sebelum pernikahan dilangsungkan dan mengikat kedua belah pihak calon pengantin yang akan

Hasil koefisien determinasi sebesar 26,5 % untuk variabel csr menunjukkan pengaruh carbon accounting terhadap implementasi csr sisanya 73,5% dipengaruhi oleh faktor

Pertama dan yang utama penulis memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas Kehendak-Nya lewat limpahan mukjizat, kasih sayang, serta rahmat yang selalu tercurah

Secanggih apapun perkembangan suatu ilmu, tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya, sehingga ilmu tidak keluar dari esensinya yang bermanfaat bagi kehidupan

Semakin meningkatnya lembaga pendidikan dan berdampak kepada minat masyarakat yang semikin meninggi terhadap lembaga pendidikan maka lembaga pendidikan tersebut

minimal teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan prinsip-prinsip pembelajaran bidang teknik otomotif yang bersifat mendidik;.. Menguasai teori aplikasi

Variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROIC dapat digunakan sebagai variabel independen dan dependen untuk menunjukkan adanya pengaruh tidak langsung