• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

8 A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

1Menurut pendapat Kotler (1995) pemasaran adalah “Marketing is a social and managerial prossess by which individuals and groups obtain what they need and want though creating, offering, and exchanging products of value with others”.

Dengan kata lain definisi menurut Kotler (1995), pemasaran adalah suatu proses dan manajerial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai dengan yang lain.

2Pemasaran adalah proses sosial dengan mana individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan mlalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan orang lain.

(Kotler, 1967)

3Menurut Kasmir, Pemasaran Bank, pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pemasaran, karena dengan melakukan riset pemasaran inilah bisa diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sebenarnya.

4Pemasaran adalah proses manajemen yang mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan The Chartered Institute of Marketing (CIM). (Definisi dari CIM ada kesamaan dengan definisi atau konsep pemasaran yang

3 Nembah F. Hertimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, (Bandung: CV Yrama Widya, 2011), hlm. 15

2 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 500

2 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: kencana perenada media group, 2010), hlm. 53

4 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna,…………..hlm. 500

(2)

disampaikan oleh Barwell: tampak tidak hanya mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, tetapi juga mengidentifikasi kepuasan pelanggan [jangka pendek] dan mengantisipasi mereka dimasa depan [jangka panjang retensi].)

5Kotler (1997) mengatakan bahwa pemasaran berawal dari kebutuhan dan kinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, air, udara, pakaian, dan papan untuk tetap hidup. Keinginan atau kemauan adalah hasrat terhadap pemuas spesifik untuk memenuhi kebutuhan.

Kebutuhan manusia hanya beberapa, tetapi keinginannya banyak.

Keinginan manusia ini dibentuk dan dibentuk lagi (berubah-ubah) oleh kekuatan masyarakat dan kelembagaan-kelembagaan, termasuk pemuka agama, sekolah, keluarga dan korporasi bisnis. Permintaan (demand) adalah keinginan atas produk spesifik yang diperkuat kemampuan dan kemauan membeli produk tersebut. Keinginan menjelma menjadi permintaan bila didukung oleh daya beli.

Dari beberapa pengertian diatas peneliti menguraikan bahwa pemasaran merupakan proses manajerial dengan mana individu dan kelompok usaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan para konsumennya terhadap produk dan jasa dan memenuhi permintaan konsumennya, tetapi juga mengidentifikasi kepuasan pelanggan [jangka pendek] dan mengantisipasi mereka dimasa depan [jangka panjang retensi]). Untuk mengetahui kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen, maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pemasaran, karena dengan melakukan riset pemasaran inilah bisa diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sebenarnya serta dapat mengidentifikasi kepuasan pelanggan dalam jangka pendek dan jangka panjang.

5 Nembah F. Hertimbul Ginting, Manajemen Pemasaran………., hlm. 15-16

(3)

2. Bauran Pemasaran

6Secara umum bauran pemasaran adalah mencakup sejumlah variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan dan digunakan untuk memuaskan konsumen.

7Bauran pemasaran sebenarnya adalah suatu alat dan selalu menjadi alat pendemonstrasian prinsip inti atau dasar dari pemasaran. Di samping itu bauran pemasaran juga memberikan pandangan ke dalam strategi dasar terutama dalam menghadapi para pesaing serta sekaligus untuk menetapkan keputusan tektis tertentu. Keputusan-keputusan ini merupakan apa yang sebenarnya diobservasi para pelanggan di pasar, yaitu tentang harga, kemampuan produk, pendistribusian, promosi dan komunikasi serta jasa pelayanan.

8Bauran pemasaran merupakan satu dari sekian konsep yang paling universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. Kebanyakan pembahasan mengenai pemasaran memusatkan perhatian sekitar empat komponen kunci bauran pemasaran, yang disebut 4P. Komponen ini meliputi:

Harga (price) – harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat yang berhubungan dengan penjualan.

 Produk- produk atau jasa yang sedang ditawarkan.

Tempat (Place) – fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.

 Promosi – program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk dan jasa.

6 Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis, (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2010), hlm.67

7Sofjan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), hlm. 117

8 Danang Suntoyo dan Fathonah Eka Susanti, Manajemen Pemasaran Jasa, (Yogyakarta:

CAPS (Center For Academic Publishing Service, 2015), hlm. 60

(4)

1. Harga

9Harga adalah penetapan posisi pasar. Harga murah sering kali dipersepsikan untuk segmen pasar menengah ke bawah dan harga premium akan dipersepsikan untuk segmen pasar kalangan menengah ke atas. Semua itu bisa diwujudkan bila segalanya dipersepsikan ke strategi segmentation, targeting, positioning yang ditentukan.

Harga nilai adalah nilai yang dipertukarkan dengan produk-produk dalam sebuah transaksi pemasaran. Sebuah harga produk harus mencakup seluruh biaya yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosinya, demikian pula perkiraan laba. Sebagai tambahan, harga dapat mendukung citra sebuat produk, merebut penjualan dari para pesaing, atau memengaruhi orang untuk mengubah waktu pemesanan mereka.

2. Produk

10Product merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan. Yang perlu diperhatikan dalam product adalah pelanggan tidak hanya membeli fisik dari Product itu saja, tetapi membeli benefit dan product itu yang disebut

“The offer”.

11Perkembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang akan dihasilkan oleh produk tersebut. Manfaat-manfaat tersebut dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk. Untuk produk barang, misalnya dalam bentuk mutu yang menunjukan kemampuan suatu produk untuk menjalankan fungsinya, ciri produk yang merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk kompetitor, desain yang dapat menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta

9 Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Bandung, Erlangga, 2011), hlm. 390

10 Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti H.aksa, Teori dan Kasus Manajemen Pemasaran Jasa, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 37

11 Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis,………..,hlm.67

(5)

coraknya. Jadi produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang simpel, aman, tidak mahal, sederhana, dan ekonomis dalam produksi dan distribusi.

3. Tempat

12Place adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas seluruh distribusi (berhubungan dimana lokasi yang strategis dan bagaimana cara menyampaikan jasa pada pelanggan). 13Tempat juga disebut saluran distribusi. Sebuah seluruh distribusi merujuk pada sekelompok individu dan organisasi yang mengarahkan aliran produk dari para produsen ke para konsumen. Kegiatan-kegiatan distribusi menyertakan pengelolaan pengangkutan dan penyimpanan produk, pemrosesan pesanan, dan pencatatan stok.

14Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut:

a. Memperbanyak saluran distribusi, misalkan langsung ke konsumen atau tidak langsung, yaitu melalui agen.

b.Memperluas segmentasi atau cakupannya, missal segmen lokal, regional, nasional, dan internasional.

c. Menata penampilan tempat usaha, missal tata etalase, dan posisi produk.

d. Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.

e. Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tempat yang lain. Hal ini penting untuk mengendalikan persediaan dan penawaran.

12 Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti H.aksa, Teori dan Kasus Manajemen Pemasaran Jasa,…., hlm. 40

13 Monle Lee dan Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Periklanan Dalam Perspektif Global,……...hlm. 15-16

14 Suryana, Kewirausahaan Kiat Dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), hlm. 209

(6)

4. Promosi

15Mengingat begitu pentingnya citra produk yang baik dan bermutu di mata konsumen, kegiatan promosi merupakan hal yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Untuk itu, perlu melakukan kegiatan-kegiatan promosi secara rutin, rencana, gencar, baik berskala lokal maupun internasional, ataupun skala daerah. Kegiatan ini diprogramkan jauh sebelum waktu pelaksanaannya agar dapat tercapai sasaran yang diharapkan. Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan selain memanfaatkan media cetak maupun elektronik atau dengan menyelenggarakan demo/peragaan dan atau kegiatan seminar di daerah target atau tujuan.

16Promosi -komunikasi pemasaran- mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Seiring dengan penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat (publisitas), periklanan adalah satu dari empat elemen bauran promosi.

3. Pengerian Promosi

17Promosi adalah salah satu sarana pemasaran perusahaan yang bertujuan agar produk yang dipasarkan dikenal secara luas oleh pihak konsumen dengan jangkauan promosi yang luas tersebut sehingga diharapkan volume penjualan dapat lebih ditingkatkan. Sedangkan keefektifan dari sarana promosi yang dilakukan tergantung media promosi yang digunakan dan jenis produk yang dipasarkan.

15 Leonardus Saiman, Kewirausahaan Teori, Praktik dan Kasus-kasus, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), hlm. 219

16 Monle Lee dan Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Periklanan Dalam Perspektif Global,…..hlm. 15

17Nur Asnawi dan Masyhuri, Metodelogi Riset Manajemen Pemasaran, (UIN Maliki Press, 2011), hlm. 96-97

(7)

18Philip Kotler Mendefinisikan promosi sebagai sebuah keanekaragaman dari penawaran untuk mendorong seseorang untuk mencoba sebuah produk yang ditawarkan, promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkan. 19Promosi merupakan cara yang di gunakan untuk memberikan informasi suaru barang yang akan di pasarkan yang bertujuan menarik pembeli.

Dari beberapa definisi di atas di simpulkan bahwa promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berupa aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, dengan tujuan mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar atas produk yang ditawarkan.

Tujuan promosi adalah menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial, untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar, membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing, membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

4. Bauran Promosi

20Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas advertising, sales promotion, direct marketing, personal selling, dan public relations. 21Dalam rangka membangun hubungan pelanggan yang baik, perusahaan harus

18 Ferawati, “Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Penjualan Dinar di Nur Dinar”. (Skripsi Fakultas Syari’ah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012)

19 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alvabeta, 2010), hlm. 268-270

20 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Yogyakarta: Bayumedia Publishing, 2011), hlm. 41

21 Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Strategi Pemasaran, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), hlm. 155

(8)

merencanakan strategi komunikasi pemasaran (promosi) yang mampu meningkatkan nilai pelanggan.

Mengomunikasikan nilai pelanggan merupakan strategi bauran pemasaran ke empat, setelah produk, harga, dan saluran distribusi.

Kotler dan keller (2008) mendefinisikan bauran promosi sebagai berikut:

“Bauran komunikasi pemasaran adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pamasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara personal dan membangun hubungan pelanggan”.

22Kombinasi kelima alat promosi tersebut membentuk bauran promosi sebuah organisasi. Tujuannya untuk mengkomunikasikan berita kepada seseorang atau pihak tertentu, agar diperoleh tanggapan (perubahan sikap atau perubahan pembelian dari penerima berita tersebut). Pengetahuan mengenai kelima alat tersebut diperlukan untuk dapat memahani proses pamasaran dan mengembangkan rencana- rencana promosi yang efektif.

a. Advertising

23Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “any paid from of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor” (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu orgaanisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).

24Tujuan periklanan adalah:

22 Ari Setiyaningrum, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2015), hlm. 234

23 Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.

17

24 Nembah F. Hertimbul Ginting, Manajemen Pemasaran,………, hlm. 202-203

(9)

1) Periklanan Informasi, banyak digunakan untuk memperkenalkan kategori produk baru. Dalam hal ini tujuan iklan untuk menimbulkan permintaan primer. Iklan yang bertujuan memberi informasi ini dengan intensif digunakan untuk produk pada tahap daur hidup perkenalan.

2) Iklan Mengajak (Persuasive ad), menjadi lebih penting ketika persaingan meningkat. Tujuan pemasaran di sini adalah permintaan pilihan.

Ada iklan mengajak yang menjadi iklan membandingkan, dimana pemasar membandingkan produknya dengan satu atau dua produk lain.

3) Iklan Meningkatkan, amat penting untuk membuat konsumen memikirkan produk matang. Seperti Iklan Coco Cola yang mahal bukan memperkenalkan tetapi mengingatkan.

b. Sales Promotion

25Sales Promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus produk dan jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri atas brosur, information sheets, dan lain-lain.

26Ada lima faktor yang harus dipertimbangkan untuk melaksanakan program promosi penjualan, yaitu (a) pemasar harus menentukan besarnya insentif, (b) manajer pemasaran harus membuat suatu kondisi untuk berpartisipasi, (c) pemasar harus memutuskan lamanya promosi, (d) pemasar harus memilih sarana distribusi, dan (e) manajer pemasaran harus menentukan waktu promosi. 27Biasanya promosi yang digunakan seperti dengan

25 Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti H.aksa, Teori dan Kasus Manajemen Pemasaran Jasa,..., hlm. 80

26 Etta Mmang Sangadji dan Sopiah, Prilaku Konsumen, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2013), hlm. 19

27Suhardi, dkk, Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, (Jakarta:

Salemba Empat, 2012), hlm. 196

(10)

memberikan diskon khusus, sampel gratis, beli satu dapat dua, dan lain-lain.

c. Pubic Relations

28Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

29Setelah mengkaji kurang lebih 472 lebih definisi Humas, Dr.

Rex Harlow dalam bukunya berjudul: A model for public Relations Education for Professional Practices yang diterbitkan oleh Internasional Public Relations Association (IPRA) 1978, menyatakan bahwa definisi “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama;

melibatkan manajemen dalam menghadapai persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik;

mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”.

Definisi tersebut di atas adalah definisi yang paling lengkap dan akomodatif terhadap perkembangan dan dinamika Humas/PR.

Sebab, terdapat aspek cukup penting dalam PR, yaitu teknik komunikasi, dan komunikasi yang sehat dan etis.

Sayangnya para ahli PR/Humas menanggapi definisi yang dirumuskan oleh Dr. Rex Harlow tersbut terlalu panjang. Oleh

28 Scott M. Cutlip.,ET AL, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 6

29 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), hlm. 16-17

(11)

karena itu maka wakil dari pakar Humas/ Public Relations, dari Negara maju mengadakan pertemuan di Maxico City pada bulan Agustus 1978. Pertemuan tersebut menghasilkan definisi-definisi Humas yang lebih singkat dan dinamakan The Statement of Mexico.

Definisi tersebut berbunyi: “Praktik Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisa kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasihati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum”.

d. Personal Selling

30Personal selling adalah merupakan penggunaan model face to

face communication di antara penjual dan pembeli. Bagi perusahaan yang bergerak dalam pemasaran business-to-business products, bagian anggaran pemasaran yang terbesar adalah untuk kegiatan personal selling. Tenaga penjual dapat menetapkan target pesan yang disampaikan kepada pelanggan, serta interaksi personal memungkinkan para tenaga penjual dapat segera tanggap terhadap pertanyaan para pelanggan dengan segera.

e. Direct Marketing

31Direct Marketing merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan berbagai tanggapan dan interaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Penggunaan alat penghubung nonpersonal untuk komunikasi bisnis secara langsung, seperti e-mail marketing, telemarketing, internet marketing, fax, dan lainnya untuk mendapatkan tanggapan dari pelanggan tertentu atau calon pelanggan.

30 Sofjan Assauri, Strategic Marketing,...,hlm.241

31 Ali Hasan, Marketing, (Yogyakarta: MedPress, 2008), hlm. 372-373

(12)

Karakteristik direct marketing sebagai berikut:

 Nonpublic : pesannya ditunjukan kepada pelanggan atau calon pelanggan tertentu.

 Customized : pesan yang disiapkan yang sesuai untuk menarik pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

 Up-to-date : pesan yang disampaikan dengan sangat cepat untuk diberikan kepada pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

 Interactive : pesan dapat diubah tergantung tanggapan calon pelanggan atau pelanggan.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi

32Terdapat empat faktor yang harus dipertimbangkan untuk menetapkan bauran promosi, yaitu pasar tujuan, sifat produk (nature of the product), tahap daur hidup produk (stages of the product’s life cycle), dan jumlah uang yang tersedia untuk pasar tertentu.

a. Pasar Tujuan

Hampir semua putusan tentang bauran promosi dipengaruhi oleh metode pasar tujuan. Variabel yang mempengaruhi pilihan mengenai metode promosi untuk pasar tertentu, yaitu:

- Kesiapan untuk membeli. Sebuah pasar tujuan dapat merupakan salah satu dari enam tahap kesiapan untuk mmbeli. Tahap-tahap terebut adalah kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge), rasa suka (liking), keyakinan (conviction), dan pembelian (purchase). Kelima variabel tersebut hierarki efek (hierarchy of effects).

- Pada tingkat kesadaran, tugas penjual adalah memberitahukan pembeli mengenal keberasaan produk. Jadi, tugasnya membuat calon pembeli mengenal produk yang ditawarkan.

- Pengetahuan melewati kesadaran hingga mengetahui fitur produk.

32 Ari Setianingrum, dkk. Prinsip-prinsip Pemasaran,………,hlm. 237-239

(13)

- Rasa suka menunjukan bagaimana pasar merasakan sebuah produk atau merek. Promosi dapat digunakan untuk mengubah audiensi yang sudah mempunyai pengetahuan mengenai produk dan merek untuk bergeser dari yang sebelumya bersikap acuh menjadi menyukai merek.

- Menciptakan preferensi menyangkut membedakan di antara merek-merek yag disukai pasar.

- Keyakinan menyangkut pengambilan keputusan yang aktual atau komitmen untuk membeli. Pembeli mungkin menyukai merek komputer tertentu, tetapi belum mengambil keputusan untuk membelinya. Sasaran promosi adalah menguatkan rasa kebutuhan akan produk tersebut, hingga mau membelinya.

- Pembelian dapat ditunda, baik untuk sementara waktu maupun selamanya, bahkan bila pelanggan sudah yakin bahwa ia harus membelinya. Hal itu disebabkan keadaan situasional yang menimbulkan tertunda atau dibatalkannya sebuah pembelian, misalnya karena kekurangan biaya. Hal demikian dapat ditangani dengan memberi diskon-diskon khusus dan insentif lain, sehingga pembelian akhirnya terjadi.

b. Sifat Produk

Dalam hal ini terdapat beberapa atribut yang memengaruhi strategi promosi, antara lain:

- Nilai unit. Sebuah produk yang mempunyai nilai unit rendah besarnya secara relatif tidak terlalu rumit, tidak terlalu beresiko bagi pembeli, dan harus menarik bagi pasar yang misal supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, iklan harus digunakan sebagai alat promosi utama.

- Tingkat customization. Bila sebuah produk harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan individual penjualan pribadi menjadi penting.

(14)

- Layanan prapenjualan dan pascapenjualan. Produk yang harus didemonstrasikan membutuhkan pelayanan yang sering supaya dapat bekerja dengan baik dan cocok untuk personal selling, seperti personal computer.

c. Tahap-tahap Daur Hidup Produk

Strategi produk dipengaruhi oleh tahapan daur hidup. Pada saat produk diperkenalkan, pembeli yang berminat harus diberi tahu mengenai keberadaanya dan keuntungannya, serta pedagang menengah harus diyakinkan untuk menyediakannya. Jadi, baik iklan (untuk konsumen) maupun penjualan perseorangan (kepada pedagang menengah) penting saat tahap perkenalan produk.

Selanjutnya, setelah produk terebut mulai laku, dibutuhkan iklan yang persuasif.

d. Kesediaan Dana

Dana yang tersedia merupakan elemen paling penting untuk melakukan promosi untuk iklan, penjualan perseorangan, dan lainnya. Perusahaan yang mempunyai dana besar akan banyak menggunakan iklan sebagai alat promosi utamanya, sedangkan perusahaan-perusahaan yang kecil akan melakukan penjualan perseorangan, display, dan promosi bersama antara pengusaha dan para pengecer.

6. Strategi Pengembangan Promosi Dan Komunikasi Yang Efektif

33Untuk mengembangkan komunikasi yang efektif maka diperlukan program delapan langkah (Kotler, 1995), yaitu:

a. Mengidentifikasi Audiens Target

Dalam tahap ini menentukan siapa audiens target kita. Audiens target bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum.

33 Muh Masri Triady, “Analisis Pengaruh Strategi Bauran Promosi Terhadap

Peningkatan Volume Penjualan Pada Produk Jasa”. 2012. (Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin Makasar)

(15)

Bila perusahaan telah melakukan segmentasi dan penargetan, maka segmen itulah yang menjai audiens target.

b. Menentukan Tujuan Komunikasi

Setelah mengetahui audiens target dan ciri-cirinya, maka kemudian dapat menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Perusahaan harus menentukan tujuan komunikasinya, apakah menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan atau pembelian.

c. Merancang Pesan

Kmudian perusahaan harus menyusun pesan yang efektif. Idealnya suatu pesan harus mampu memberikan perhatian (audiens-A), menarik (Insert-I), membangkitkan keinginan (desire-D), dan menghasilkan tindakan (action-A), yang semuanya dikenal sebagai metode AIDA. Pesan yang efektif harus menyelesaikan empat masalah, yaitu “HOW”, “WHAT”, “WHEN”, “WHO”.

d. Menyeleksi Saluran Komunikasi

Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efesien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi itu bisa berupa komunikasi personal maupun nonpersonal.

e. Menetapkan Jumlah Anggaran Promosi

Menetapkan anggaran sangatlah penting karena menentukan menggunakan media apa, juga tergantung pada anggaran yang tersedia. Ataukah perusahaan berorientasi pada pencapaian sasaran promosi yang akan dicapai sehingga sebesar itulah anggaran yang akan disediakan.

f. Menentukan Bauran Promosi

Langkah berikutnya setelah menetapkan anggaran promosi adalah menentukan alat promosi apa yang akan digunakan, apakah melalui periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, atau hubungan masyarakat, dan lain-lain (atau bauran dari berbagai perangkat tesebut).

(16)

g. Mengukur Hasil Promosi

Setelah melaksanakan rencana promosi, perusahaan harus megukur dampaknya pada audiens target, apakah meraka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali melihat pesan tersebut, apa saja yang masih diingat, bagaimana sikap mereka terhadap produk jasa tersebut, dan sebagainya.

h. Mengelola dan Mengoordinasi Proses Komunikasi

Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat pesan komunikasi yang tersedia untuk mencapai audiens target, maka alat dan pesan komunikasi perlu koordinasikan. Karena jika tidak pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada saat produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi. Untuk itu, perusahaan-perusahaan mengarah pada penerapan konsep komunikasi pemasaran yang terkoordinasi.

7. Pengertian Minat Beli Konsumen

34Slameto menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut, semakin minat.

Menurut kamu besar bahasa Indonesia minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

35Untuk menarik atau menumbuhkan minat beli konsumen terlebih dahulu pemasar harus memahami bagaimana konsumen berkeputusan.

Minat beli konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut:

34 Nur’afifa, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Minat Nasabah Menabung”, (Skripsi Fakultas Syari’ah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2013)

35 Willy Al-Baihaqie, “Pengaruh Peiklanan Terhadap Minat Beli Konsumen Starbucks Coffe di Bandung Indah Plaza”, (Skripsi Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama, 2010)

(17)

Menurut Kotler dalam buku Marketing Managemen (2003: 568):

“Minat beli adalah tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum merencanakan untuk membeli suatu produk”.

Adapun menurut (Assael, 2001: www.google.com/

KumpulBlogger.com) minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

Secara lebih rinci, minat beli konsumen adalah dorongan pada seseorang atau perusahaan untuk melakukan pembelian pada barang dan jasa sesuai dengan kebutuhannya.

8. Macam-Macam Minat

36Minat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Minat Primitif

Disebut juga minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktifas.

b. Minat Kultural

Disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya (Witherington, 1999:26).

9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

37Menurut Kotler (2002), prilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam. Berikut ini dijelakan keempat faktor utama yang memngaruhi prilaku konsumen,

38yaitu:

36R. Sumia Herliya, “Pengaruh Strategi Promosi Pembiayaan Mudharabah Terhadap Minat Nasabah”. (Skripsi Fakultas Syari’ah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2013)

37 Ujang Sumarwan, dkk. Riset Pemasaran dan Konsumen, (Bogor: PT Penerbit IPB Press, 2011), hlm. 181

38 Maya Angela Silvia, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah

Menggunakan Internet Banking Pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk, Cabang

(18)

a. Faktor Budaya

Budaya (Culture) adalah deteminan dasar keinginan dan perilaku seseorang, kelas budaya, subbudaya, dan sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

b. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta pesan sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.

c. Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karekteristik pribadi.

Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembelian, pekerjaan, dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.

d. Faktor prikologis

Pilihan pembelian seseorang yang juga dipengaruhi oleh empat faktor psikoogis yang utama yaitu motivasi, prsepsi, belajar, serta kepercayaan dan sikap.

10. Kondisi Yang Mempengaruhi Minat

39Ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap sesuatu, diantaranya :

a. Status Ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung mempersempit mereka.

b. Pendidikan

Ahmad Yani Makassar”, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin,

Makassar, 2014)

39R. Sumia Herlina, “Pengaruh Strategi Promosi Pembiayaan Murabahah Terhadap Minat Nasabah”, (Skripsi Fakultas Syariah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2013)

(19)

Semakin tinggi dan semakin formal pendidikan yang memiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan, seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W.

Green menyatakan bahwa “jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih baik kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

c. Tempat Tinggal

Dimana orang tinggal layak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa penuhi pada kehidupan sebelumnya dapat dilakukan atau tidak.

11. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian

40Menurut Kotler (2002), terdapat lima tahap proses pembelian, Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.

a. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

b. Pencarian informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak.

c. Evaluasi alternatif

Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Konsep dasar memahami proses evaluasi konsumen adalah konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan dan mencari

40 Ujang Sumarwan, dkk. Riset Pemasaran dan Konsumen,………,hlm. 186-187

(20)

manfaat tertentu dari solusi produk serta memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut.

d. Keputusan pembelian

Konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan dan konsumen membentuk niat untuk membeli produk yang disukai. Saat melaksanakan pembelian, konsumen dipengaruhi faktor sikap orang lain daan faktor situasi yang tidak teransipasi serta dapat mengubah niat pembelian.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga priode pascapembelian, dan pemakai atau pembuangan produk pascapembelian. (Kotler 2002).

12. Motif-motif Pembelian (Buying Motives)

41Pada pembeli motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Mengenai buying motives ada 3 macam:

a. Primary buying motive, yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya misalnya, kalau orang mau makan ia akan mencari nasi.

b. Selective buying motive, yaitu pemilihan terhadap barang, ini berdasarkan rasio misalnya, apakah ada keuntungan membeli karcis.

Seperti seseorang ingin pergi ke Jakarta cukup dengan membeli karcis kereta api kelas ekonomi, tidak perlu kelas eksekutif.

c. Patronage buying motive. Ini adalah selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parkir, orang-orang besar suka berbelanja ke situ dan sebagainya

41 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm, 97

(21)

B. Penelitian Terdahulu

Sebagai seorang penulis penelitian ada baiknya jika kita memiliki rujukan penelitian terdahulu guna menjadi acuan dalam penelitian yang sekarang. Untuk dari itu penulis mendapati beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang penulis temukan adalah sebagai berikut

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti / Tahun

Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Ratna

Wulansari/

2014

“pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Beli Kartu Perdana 3 (TRI) Di Surakarta”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh periklanan, personal selling, promosi

penjualan, dan publisitas terhadap minat beli kartu perdana 3 (tri).

- Variabel bauran promosi dan minat beli.

- Objek produk kartu perdana 3 (TRI).

- Subjek lokasi di surakarta.

2. Fahmi Aditia Rahardi/ 2012

“Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Sepeda Motor Merek Honda Beat”.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel periklanan, perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap variabel keputusan

pembelian.

- Variabel bauran promosi.

- variabel keputusan konsumen.

- produk yag diteliti sepeda motor merek Honda beat.

3. Vesia Kriskaritta Novena/ 2013

“Pengaruh Bauran Promosi

Hasil dari penelitian tersebut ialah

- Variabel bauran promosi.

- variabel keputusan konsumen

(22)

Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen Pariwisata”

bauran promosi signifikan terhadap keputusan kunjungan.

4. Dian Indah Arini/ 2015

“Bauran Promosi Pada Rumah Batik Rolla Di Jember Dalam Meningkatkan Volume Penjualan”.

Hasil penelitian menunjukan adanya

perkembangan volume

penjualan setelah diterapkannya bauran promosi.

- Variabel bauran promosi

- Objek rumah barik rolla

- Variabel meningkatk an volume.

5. Ecclisia Sulistyowati/

2012

“Pelaksanaan Strategi Bauran Promosi Pada PT. Astra International TBK-

HONDA Cabang Yogyakarta”.

Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Astra International Tbk-Honda Cabang Yogyakarta sudah

menggunakan 4 elemen bauran promosi.

- Variabel bauran promosi

- Objek PT.

Astra Internasiona l Tbk- Honda Cabang Yogyakarta.

6. Willy Al Baihaqie/

2010

“Pengaruh Periklanan Terhadap Minat Beli Konsumen Starbucks Coffee Di Bandung Indah Plaza”.

Hasil penelitian menunjukan bahwa periklanan memiliki hubungan yang positif dengan minat beli konsumen.

- Variabel minat beli konsumen.

- Variabel periklanan.

- Objek produk starbucks coffee.

7. Suci

Rahmadhany/

2011

“Pengaruh Perluasan Merek Terhadap Minat Beli Konumen”.

Hasil penelitian menunjukan perluasan pada merek memiliki pengaruh terhadap minat beli.

- Variabel minat beli konsumen.

- Variabel pengaruh merek.

- Objek pada pepsodent mouthwash.

8. Muhammad Fkhru Rizky Nst dan Hanifa Yasin/

2014

“Pengaruh Promosi Dan Harga

Terhadap Minat Beli

Hasil penlitian menunjukan promosi dan harga berpengaruh

- Variabel minat beli.

- Variabel promosi dan harga.

- Objek perumahan

(23)

Perumahan Obama PT.

Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan”.

positif terhadap minat beli

obama PT.

nailah adi kurnia sei mencirim medan.

9. Ariesca Hesti Widyaningru m/ 2011

“Analisis Faktor Yang Menimbulkan Minat Beli Di McDonald’s Rungkut Surabaya”.

Hasil penelitian menunjukan minat beli konsumen merupakan hasil suatu hubungan yang saling berpengaruh oleh pemasar.

- Varibel minat beli.

- Objek McDonald’s Rungkut Surabaya.

10. Asep Taufik Hidayat, Funny Mustikasari Elita, dan Agus Setiawan/

2012

“Hubungan Antara Atribut Produk

Dengan Minat Beli

Konsumen”.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum, atribut produk celana Jeans Peter Says Denim memiliki hubungan yang signifikan dengan minat beli konsumen.

- Variabel minat beli konsumen.

- Objek produk celana Jeans Peter Says Denim.

Hasil penelitian dari Ratna Wulansari/ 2014, hasil uji F menunjukan Fhitung>Ftabel. Secara persial variabel periklanan tidak berpengaruh pada minat beli karena hasil uji t diperoleh thitung<ttabel, sedangkan personal selling, promosi penjualan dan publisitas berpengaruh terhadap minat beli pada kartu perdana 3 (tri) di Surakarta. Hal ini didukung dari hasil uji t yang menunjukan bahwa thitung>ttabel. Variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap minat beli pada kartu perdana 3 (tri) di Surakarta adalah personal selling karena besarnya nilai koefisien regresi personal selling yang lebih besar dibanding dengan nilai koefisien regresi pada veriabel periklanan, promosi penjualan dan publisitas.

Hasil penelitian Fahmi Aditia Rahardi/ 2012, menunjukan bahwa variabel Periklanan (X1), Penjualan Perorangan (X2), Promosi Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4) secara simultan berpengaruh secara

(24)

signifikan positif terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan ditunjukan oleh perolehan F hitung lebih besar dari pada F tabel dengan menggunakan uji F. Serta dengan berdasarkan uji t menunjukan bahwa Periklanan (X1), Penjualan Perorangan (X2), Promosi Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

Hasil penelitian Vesia Kriskaritta Novena / 2013, menunjukan bahwa Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa keempat variabel independen yang diteliti yaitu variabel periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, serta penjualan langsung positif dan signifikan terhadap variabel dependen keputusan kunjungan.

Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa keempat variabel independen memang layak untuk menguji variabel dependen keputusan kunjungan.

Angka Adjusted R Square sebesar 0,896 menunjukkan bahwa 89,6%

variabel keputusan kunjungan dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar 10,4%

dijelaskan oleh variabel lain di luar keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian Dian Indah Arini / 2015, berdasarkan analisis data yang digunakan oleh peneliti dengan analisis trend menunjukan bahwa volume penjualan pada Rumah Batik Rolla Jember mengalami perkembangan, yang artinya setiap tahun bolume penjualan yang dihasilkan oleh Rumah Batik Rolla mengalami peningkatan maupun penurunan yang terlihat dari 2010- 2014. Peningkatan maupun penurunan ini terjadi setiap tahun yang disebabkan karena berbagai macam masalah dari konsumen.

Hasil penelitian dari Ecclisia Sulistyowati/ 2012, menunjukan bahwa dalam pembahasan data dijelaskan: (1) PT. Astra International Tbk-Honda Cabang Yogyakarta sudah menggunakan 4 elemen bauran promosi yaitu Periklanan, Promosi Penjualan, Publisitas, Personal selling. (2) Pelaksanaan bauran promosi PT. Astra International Tbk-Honda Cabang Yogyakarta sudah baik, hal ini dapat dilihat dari perpaduan bauran promosi terutama

(25)

untuk periklanan dan promosi penjualan. Namun untuk publisitas masih kurang dalam pendukung sponsorhip pada kegiatan tertentu. (3) bauaran promosi yang dilaksanakan PT. Astra International Tbk-Honda Cabang Yogyakarta bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan, selain itu untuk pengenalan produk, menarik pelanggan dan menanamkan citra nama baik perusahaan.

Hasil penelitian dari Willy Al Baihaqie/ 2010, menunjukan seberapa kuat hubungan periklanan dengan minat beli konsumen Starbucks Coffee Bandung Indah Plaza, maka dilakukan uji stasistik menggunakan korelasi rank spearman dan diperoleh nilai rs sebesar 0.540 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara periklanan dengan minat beli konsumen. Sedangkan hasil analisis koefisien determinasi (Kd) sebesar 29.16% menunjukkan bahwa periklanan memberikan pengaruh terhadap minat beli konsumen, sedangkan sisanya yaitu 70.84% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis. Berdasarkan pengujian hipotesis didapat bahwa thitung = 4.194 lebih besar dari ttabel = 1.663 maka terbukti bahwa periklanan memiliki hubungan yang positif dengan minat beli konsumen.

Hasil analisis penelitian Suci Rahmadhany / 2011, menunjukan bahwa perluasan merek memiliki pengaruh terhadap minat beli. Perluasan merek memiliki hubungan terhadap minat beli konsumen sebesar 69,7% dan sisanya sebesar 30,3% dipengaruhi faktor lain.

Hasil penelitian dari Muhammad Fkhru Rizky Nst dan Hanifa Yasin/

2014, menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap minat beli dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli dan variabel promosi dan harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli.

Hasil penelitian dari Ariesca Hesti Widyaningrum/ 2011, dapat disimpulkan bahwa: Kualitas Produk, Harga, Merek, dan Promosi tidak berpengaruh dan tidak mampu menciptakan minat beli dikarenakan tidak dapat dirasakan oleh konsumen. Sedangkan kemaan produk McDonald’s

(26)

yang tahan lama berpengaruh dan mendukung minat beli pada McDonald’s Rungkut Surabaya.

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi dari hasil penelitian Asep Taufik Hidayat, Funny Mustikasari Elita, dan Agus Setiawan/ 2012, maka dapat disimpulkan bahwa: Kualitas produk celana jeans peter says denim memiliki hubungan yang signifikan dengan minat beli konsumen, kualitas produk ini menimbulkan respon yang baik di dalam diri responden sehingga menjadi stimulus pembentukan minat beli terhadap produk tersebut. Fitur produk memiliki hubungan yng signifikan dengan minat beli konsumen, dari Fitur-fitur yang diketahui oleh konsumen inilah yang pada akhirnya memunculkan minat beli karena dimotivasi oleh kemudahan dan keamanan bertransaksi kapan saja dan dimana saja. Dan Desain produk juga memiliki hubungan signifikan dengan minat beli konsumen.

C. Kerangka Pemikiran

42Kerangka penelitian (paradigma penelitian) adalah pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Penelitian ini tentang produk Shampo Sariayu Hijab yang dikhususkan untuk wanita yang berhijab akan tetapi produk ini juga bisa dipakai oleh berbagai kalangan seperti wanita yang tidak berhijab dan pria. Perusahaan Sariayu ini mengeluarkan inovasi terbarunya yaitu produk shampo yang dikhususkan wanita yang berhijab karena dilihat dari berbagai aspek seperti banyaknya toko busana muslimah yang bermunculan dan banyaknya motif- motif hijab yang cantik sehingga banyak yang menggunakan hijab. hijab juga sedang ramai dipergunakan pada saat ini sebagai trendsentter dunia fashion. Dan produk Shampo Sariayu Hijab ini adalah yang pertama

42 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan R&B, (Bandung: CV. Alfabeta, 2012), hlm. 42

(27)

mengeluarkan produk yang khusus wanita hijab sehingga bermunculan juga produk shampo yang sama khusus wanita berhijab seperti pada Produk Shampo Sanslik Hijab.

43Bauran promosi menurut Philip kotler adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Di dalam bauran promosi yang akan menjadi titik pembahasan pada skripsi kali ini yaitu tentang variabel bauran promosi, seperti advertising, sales promotion, pubic relations, personal selling dan direct marketing. Akan tetapi dalam penelitian ini variabel bauran promosi dimensi direct marketing tidak digunakan karena hasil wawancara dari petugas shampo Sariayu Hijab mengungkapkan bahwa dari awal munculnya produk shampo Sariayu Hijab sampai saat ini belum melakukan direct marketing.

Sementara itu, 44pengertian minat menurut Hilgard (dalam Slameto, 1995) minat adalah suatu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan kegiatan yang diminati akan diperhatikan terus-menerus dan apabila dilakukan akan disertai rasa senang. Sedangkan

45Minat beli konsumen menurut Cobb-Walgren, Ruble, dan Donthu (1995:

28) minat beli konsumen merupakan suatu pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian suatu produk dengan merek-merek tertentu. Jadi pada dasarnya seseorang jika berkeinginan untuk membeli biasanya dipengaruhi faktor-faktor seperti dorongan dan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut minat membeli dapat diartikan sebagai keinginan untuk membeli yang merupakan bagian dari proses menuju

43Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Strategi Pemasaran……….., hlm. 156

44 Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 113

45 Artaji, “Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Pembelian Notebook Merek Acer”.

2014. (Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)

(28)

kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Dari uraian tersebut peneliti menentukan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu pengaruh bauran promosi (variabel X), terhadap minat beli konsumen (Y).

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Bauran Promosi (X)

1. Advertising 2. Sales Promotion 3. Public Relations 4. Personal Selling

Minat Beli Konsumen (Y)

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Badan Lingkungan Hidup Daerah akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang sebagai berikut:..

Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi, dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan

Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan tindakan perbaikan yang sudah

Edukasi pada program acara Asyik Belajar Biologi dalam Mata Pelajaran. IPA

In order to achieve M3 , your writing needs to show that you have applied relevant theories and techniques while investigating market potential for an

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan Bahasa Jurnalistik pada Intro feature di Surat Kabar Harian Pagi Riau Pos Edisi Januari s/d April 2013

Cocoh Faridah Hj... Adin

Dengan demikian, perbedaan kejelasan susunan prophylls antara mata tunas kedua dengan mata tunas ketiga, menunjukkan bahwa pembentukan kedua mata tunas tersebut