• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capai Target Penjualan Lewat Video Call dan Teleconference

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Capai Target Penjualan Lewat Video Call dan Teleconference"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Lewat Video Call dan Teleconference

Capai Target Penjualan

fb.com/avanaindonesia @avana.id @avana.id www.avana.id

(2)

Harro!

Selamat datang dan selamat bergabung di AVANA. Melalui Playbook ini, AVA akan memberikan penjelasan seputar trik jitu seputar video call dan teleconference yang ampuh untuk meningkatkan target jualan atau dealing sebuah project dengan klien. Semoga Playbook AVA ini dapat membantu Kolega AVANA. selamat mencoba!

Salam hangat, AVA

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Sisi Efektif Video Call dan Teleconference Untuk Mendapat Klien Cari Timing yang Pas

Cek Kualitas Materi Presentasi dan Isi Penjelasan

Bangun Komunikasi dan Chemistry yang “Nyambung”!

Kenali Apa yang Dibutuhkan Si Target Klien

Perhatikan Bahasa Tubuh dan Intonasi Suara Dalam Sesi Teleconference Proses Dealing atau Closing

KESIMPULAN

ii iii 1 2 3 4 5 6 7 8

(4)

Sisi Efektif Video Call dan

Teleconference Untuk Mendapat Klien

Meski bukan hal yang baru, aktivitas telecon- ference atau video call dalam sebuah bisnis sekarang makin banyak dijadikan opsi. Hal ini terkait situasi pandemi yang membutuhkan semua orang termasuk pelaku bisnis untuk mematuhi protokol kesehatan. Didukung dengan banyak perangkat dan aplikasi pen- dukung, cara ini terbilang sangat efektif karena bisa menghemat waktu dan biaya dalam mel- akukan pertemuan bisnis.

Sebagai contoh, pertemuan bisnis yang dilakukan secara tatap muka atau langsung bisa butuh biaya transportasi atau bahan bakar, biaya makan atau minum, atau juga biaya parkir jika bawa kendaraan sendiri.

Belum lagi durasi waktu untuk mengadakan business meeting bisa memakan waktu seki- tar dua jam atau lebih jika ditambah dengan waktu tempuh perjalanan.

Bandingkan kalau aktivitas pertemuan bisnis langsung itu diganti dengan memakai inovasi perangkat meeting digital atau teleconfer- ence. Tanpa harus beranjak dari rumah atau ruang kerja, meeting bisa tetap digelar. Tidak hanya berbicara, melalui sesi meeting jarak jauh pun kita bisa memberi presentasi secara detail baik dengan slide presentasi juga video tutorial dan penjelasan.

(5)

www.avana.id 2

Cari Timing yang Pas

Walaupun teleconference bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, juga minim biaya, bukan berarti kamu bisa tanpa pikir panjang untuk menentukan waktu yang terbaik dalam mengatur bisnis dengan klien. Begini aturan main dalam menen- tukan tahapan dan waktu yang tepat dalam teleconference.

01 Saat Prospek Klien Baru Sebaiknya Jangan Langsung Teleconference

Untuk tahap paling awal yaitu memprospek klien baru, sebaiknya kamu tidak langsung memutus- kan untuk teleconference. Bahkan meskipun kita sudah mengenal si klien sebelumnya. Pada tahap prospecting, si pihak sales/marketing berada pada posisi ingin langsung memberikan detail dari apa yang diingin “dijual”. Sementara di sisi lain, pihak calon klien cenderung akan langsung pasang aksi “kuda-kuda” dan membentengi diri saat ada pihak luar yang memborbardir dengan penawaran. Lebih bijaknya, di tahap paling awal, komunikasi untuk penawaran atau perk- enalan dilakukan melalui telepon atau email. Dengan cara tersebut, si pihak calon klien atau cus- tomer yang dihubungi cenderung lebih relaks dan bisa mencerna penawaran dan perkenalan dari pihak penjual.

02 Atur Teleconference Setelah Dapat Sinyal Positif

Ibarat sebuah pendekatan, langkah selanjutnya bisa mulai gencar dilakukan ketika melihat dari si target sasaran terlihat memberi respon yang baik. Setelah melihat sinyal seperti, “Saya pernah dengar, tapi masih belum sepenuhnya paham produk itu.” Atau “Tadi saya lihat di email harga paketnya, tapi harganya itu sudah fix?” Nah, setelah mendapat respon seperti itu, sesi teleconfer- ence atau video call bisa ditawarkan ke pihak calon klien atau calon customer. Pada teleconfer- ence pertama, usahakan durasi penjelasan atau perkenalan tidak terlalu panjang. Sekitar 10-15 menit terbilang cukup. Jadi pastikan materi yang akan disampaikan memang bisa pas dengan durasi waktu tersebut. Asumsikan juga waktu tesebut sudah dengan sesi meminta feedback dan menjawab pertanyaan dari si calon customer.

(6)

Cek Kualitas Materi

Presentasi dan Isi Penjelasan

Mengingat efektivitas dalam menjelaskan dan presentasi di sesi teleconference sangat penting, pastikan semua yang akan kamu sampaikan sudah benar-benar dipersiapkan dengan matang. Penguasaan informasi produk pun harus sudah di luar kepala. Dalam hal ini, kamu diberi tantangan mendapatkan tanggapan yang lebih baik dalam waktu 10-15 menit tersebut.

(7)

www.avana.id 4

Bangun Komunikasi dan Chemistry yang “Nyambung”

Buat penjelasan presentasi dengan lebih interaktif di mana di setelah kamu memberi satu bagian penjelasan, minta feedback atau tanggapan lawan bicara. Cara ini untuk bisa menumbuhkan antusiasme calon customer dan menghindari rasa bosan mendengar penjelasan yang terlalu lama.

Setelah punya kesempatan untuk melakukan teleconference, ini kesempatan bagus untuk mulai membangun chemistry dan komunikasi yang lebih engaged alias nyambung dan bisa dua arah. Dalam penyampaian presentasi pun jangan monoton seperti presentasi seminar.

(8)

Kenali Apa yang Dibutuhkan Si Target Klien

Poin penting yang perlu diingat “Dalam hal penjualan, bukan produk kita yang perlu jadi fokus.

Justru sebaliknya, ubah mindset-mu untuk benar-benar memahami calon klien terlebih dulu.

Sebab dari situlah, proses penjualan bisa berjalan lebih mulus.” Lihat posisinya apakah produkn- ya yang kamu tawarkan akan dimanfaatkan sebagai kebutuhan pribadi atau bisnis.

Ketahui juga bujet yang akan dianggarkan, bagaimana volume bisnis dan target pasar konsu- mennya (jika si calon klien adalah pemilik usaha).

Coba cari tahu juga apakah sebelumnya dia pernah memakai produk atau jasa sejenis dengan yang kamu tawarkan. Nilai lebih apa yang ingin mereka dapatkan dari sebelumnya. Apa concern mereka yang utama?

Sesi teleconference pun bisa diatur dalam beberapa sesi. Jadi setiap sesi tidak memakan waktu terlalu lama yang bikin calon pelanggan bosan.

Tapi bisa saja kamu beruntung bisa langsung closing dalam sekali teleconference. Kalau kasusnya seperti itu, bisa jadi memang si calon klien itu sebelumnya sudah tahu produk atau jasa yang kamu tawarkan dan memang sudah berniat untuk membelinya.

Semoga saja keberuntungan-keberuntungan seperti itu lebih sering terjadi ya!

(9)

www.avana.id

Perhatikan Bahasa Tubuh dan

Intonasi Suara Dalam Sesi Teleconference

Faktor penting lainnya yang perlu diper- hatikan saat teleconference adalah seberapa nyaman kamu berkomunikasi lewat teleconference yang akan berpen- garuh pada bahasa tubuh dan intonasi suara. Pertama, kepercayaan diri memang suatu hal yang harus dibangun lebih dulu agar komunikasi penjualan bisa lebih efektif.

Untuk membangun rasa percaya diri pun bisa dilakukan dengan latihan berulang kali. Lakukan simulasi dengan kolega dimana seolah-olah kamu melakukan teleconference penjualan. Minta feedback dan lakukan berulang kali sampai orang yang jadi lawan bicaramu saat melakukan simu- lasi teleconference tersebut benar-benar merasa yakin dan nyaman dengan penjelasan yang kamu berikan. Petama mungkin akan terasa agak kaku. Yang kedua mungkin lebih baik, tapi kamu sebatas hanya menjelaskan produk tanpa bisa mencoba cari tahu apa sebenarnya yang calon klien atai calon customer mau.

Lakukan terus. Sampai pada akhirnya kamu bisa benar-benar merasa yakin dengan persiapan simulasi tersebut. Sekali lagi yang perlu diingat, hal mendasar yang perlu jadi prioritas terlebih dulu dalam proses komunikasi penjualan adalah mendengarkan dan belajar tahu apa yang diing- inkan calon customer, dan bukan didominasi pitching produk yang ditawarkan.

6

(10)

Proses Dealing atau Closing

Setelah melewati beberapa tahap teleconference dan bisa ditambah dengan tatap muka, dimana kamu sudah menyampaikan penjelasan juga sudah tahu apa kebutuhan si calon klien, selanjutnya kamu melakukan evaluasi sebelum memberi menanyakan kepastian dan minat calon customer pada produk atau jasa yang ditawarkan.

Apapun hasilnya, yakinkan diri kalau tidak ada kata gagal. Kalaupun jawaban si calon klien, “Saya belum tertarik”, kamu masih punya banyak calon-calon klien lagi yang bisa segera diprospek untuk lewat telecon- ference untuk mencapai target.

(11)

www.avana.id 8

KESIMPULAN

Mengingat pentingnya teleconference dalam keberhasilan penjualan, banyak hal yang perlu dilakukan sebelum men- jalankan sebagai pengganti business meeting secara langsung atau tatap muka.

Yang pertama adalah durasi yang tidak bertele-tele, bisa memahami detail kebutuhan dari si calon klien, dan yang pasti memberikan informasi dan penawaran produk atau jasa secara tepat dan jelas.

Dan yang tak kalah penting, pastikan kamu bisa menciptakan suasana senyaman mungkin agar calon klien bisa lebih mudah untuk diajak berkomunikasi juga mendengarkan pen- jelasan.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

padang lamun. Pengembangan Pulau Poncan menjadi daerah wisata bahari diperkirakan akan mengancam keberadaan vegetasi lamun sehingga membuat ekosistem laut sebagai

Sahabat MQ/ Peristiwa Serangan Umum Satu Maret bagi warga Jogjakarta/ dimaknai sebagai momentum heroisme atau kepahlawanan// Hal tersebut disampaikan Budayawan dan

Salah satu produk furniture model terbaru adalah set tempat tidur anak desain minimalis elegant yang recomended untuk buah hati anda,kesan furniture bersih dan modern memberikan

Bumbu yang digunakan untuk masing-masing perlakuan adalah sama, jenis daging dan otak berasal dari ternak yang sama yaitu sapi sehingga apabila penambahan otak sapi diaplikasikan ke

(Seperti : "Sesungguhnya milik Allah apa yang Dia ambil, milik Allah apa yang Dia berikan, segalanya sudah ditentukan di sisi Allah bersifat sementara, maka hendaklah bersabar

[r]