• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) dengan Pemanfaatan data PM-10 dan PM-2.5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Konsep Perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) dengan Pemanfaatan data PM-10 dan PM-2.5"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) dengan Pemanfaatan

data PM-10 dan PM-2.5

Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan Bidang Program, Evaluasi dan Diseminasi

Tahun 2016

(2)

Lingkup Presentasi

1.Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

• Indeks Kualitas Udara  (Fokus)

• Indeks Kualitas Air

• Indeks Tutupan Lahan

2.Konsep Indeks Kualitas Udara

• Parameter yang digunakan

• Peralatan yang digunakan

• Perhitungan Indeks Kualitas Udara

• dll

3.PM-10 dan PM-2.5

4.Pengembangan IKU dalam IKLH

(3)

Kerangka KONSEP IKLH

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang diadopsi oleh KLHK pada tahun 2008 mula pertama adalah pengembangan dari konsep yang dikembangkan oleh Virginia Commonwealth University (VCU) dan BPS dengan menggunakan INDIKATOR:

* Kualitas Air Sungai,

* Kualitas Udara, dan

* Tutupan Hutan.

Dalam perkembangannya setiap tahun konsep IKLH

disempurnakan baik dari metode perhitungan, pemakaian

parameter dikembangkan dengan mengadopsi konsep

Environmental Performance Indeks (EPI) yang dikembangkan

oleh Yale University-Amerika Serikat sejak tahun 2011 s/d 2014

(4)

• IKLH Nasional , 64,21 (tahun 2012) adalah merupakan kondisi yang relatif kurang , mendekati cukup

• Klasifikasi penjelasan kualitatif dari angka Indeks

Arti dari angka Indeks

IKLH

Unggul X > 90

Sangat baik 82 < X ≤ 90 Baik 74 < X ≤ 82

Cukup 66 ≤ X ≤ 74

Kurang 58 ≤ X < 66 Sangat Kurang 50 ≤ X < 58

Waspada X < 50

(5)

* TUJUAN IKLH

Tujuan penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup:

1. Dapat mengukur keberhasilan program-program pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah seperti program lainnya seperti proper (program penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan), program adipura yaitu untuk kebersihan kota, program adiwiyata dll.

2. Sarana untuk mengevaluasi efektifitas program-program pengelolaan lingkungan hidup tersebut,

3. Peranan IKLH dalam hal:

1. Membantu perumusan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup.

2. Membantu dalam mendisain program lingkungan hidup supaya dapat hasilnya langsung dirasakan.

3. Mempermudah komunikasi dengan publik sehubungan dengan kondisi lingkungan.

4. Memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat dan daerah tentang kondisi lingkungan di daerah sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

5. Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada publik tentang pencapaian target program- program pemerintah di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

(6)

* IKLH Tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015

65.50

64.21

63.13

63.42

64.84

2011 2012 2013 2014 2015

IKLH NASIONAL

IKLH NASIONAL

(7)

* Sasaran Pokok Pembangunan Nasional 2015-2019

PEMBANGUNAN BASELINE 2014

Target 2015

Target 2016

Target 2019

Ketahanan Air, Infrastruktur Dasar dan Konektivitas

 Lingkungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

63,0 – 64,0 64,5 64,5-65 66,5 – 68,5

RENTANG NILAI IKLH

Unggul X > 90

Sangat Baik 82 < X ≤ 90

Baik 74 < X ≤ 82

Cukup 66 ≤ X ≤ 74

Kurang 58 ≤ X < 66

Sangat Kurang 50 ≤ X < 58

Waspada X < 50

(8)
(9)

9

IKU : Indeks/Nilai untuk melaporkan kualitas udara harian.

Informasi kepada masyarakat kualitas udara Sehat atau tidak sehat dan efek terhadap kesehatan dan media lingkungan yang ditimbulkan

Berhubungan langsung dengan standar kualitas udara (Baku Mutu) nasional untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Jika standar baku mutu direvisi, maka IKU juga harus direvisi.

Kualitas udara secara langsung mempengaruhi kualitas hidup kita.

Indeks Kualitas Udara (IKU)

Definisi nilai IKU

Tujuan dari penetapan IKU adalah untuk membantu masyarakat secara cepat mengerti kualitas udara di daerahnya dan efek terhadap kesehatannya.

Untuk memudahkan

mengerti

IKU maka dibagi dalam kategori 6 level yaitu:

0 to 50 Good Green 51 to 100 Moderate Yellow

101 to 150 Unhealthy for Sensitive Groups Orange 151 to 200 Unhealthy Red

201 to 300 Very Unhealthy Purple 301 to 500 Hazardous Maroon

(10)

Indeks Kualitas Udara di beberapa Negara:

* Systems Air quality index (AQI) or air pollution index (API) di beberapa negara, termasuk di United States (US), the United Kingdom (UK), Canada, Australia, China, France, Singapore, South Korea, Taiwan, South Africa, Macau, and Hong Kong  Bervariasi ditujukan/tergantung keperluan informasi kualitas udara di negara, atau area khusus dan dampak terhadap

kesehatan

* Pada prinsipnya systems AQI / API ditujukan untuk informasi dampak polusi udara kepada Publik (Shortterm) atau juga long- term  risiko kesehatan (USA).

* Peringatan untuk dampak kesehatan jika: air pollution level is high, so that the general population, including susceptible

groups, may take the necessary short-4 term precautions.

(11)

* Konsep Indeks Kualitas Udara

1. AQI or API dapat dibangun untuk satu atau beberapa

pollutan udara, dan berdasarkan parameter dominan data rata2 polutan.

Standard/Baku mutu kualitas udara biasanya digunakan sebagai dasar perhitungan index.

2. Jaringan pengukuran kualitas udara dibangun untuk mengukur polutan udara dalam bentuk fixed intervals. Beberapa stasiun pengukuran ditempatkan di lokasi roadside untuk mengukur tingkat konsentrasi road side.

3. DI Hong Kong and Paris, a roadside or traffic index dilaporkan terpisah dari laporan umum AQI / API

Komponen IKU

1. Key Air Pollutants 2. Averaging Times

3. Calculation of AQI / API :

4. Reporting of AQI / API

(12)

* Calculation of AQI / API :

• The most popular approach is often called the US-based system.

Pollutant concentrations for each pollutant are transformed onto a normalised numerical scale of 0 to 500, with an index value of 100 corresponding to the primary National Ambient Air Quality Standard (NAAQS) for each pollutant Singapore, China,

Thailand, Malaysia, South Korea, Taiwan, Hong Kong, and Macau

• Data kualitas udara langsung dihitung dengan proporsi Baku Mutu

 Australia

• Pendekatan ke-3 banding system, popular di European countries

seperti UK dan France. Juga menggunakan skala index scale of 0

to 500, dan skala 0 to 10 is being used. Di UK system, skala index

scale dijabarkan dalam skala bentuk misalnya 10 adalah: ‘low’ (1-

3), ‘moderate’ (4-6), ‘high’ (7-9) and ‘very high’ (10) .

(13)

Indeks Kualitas Udara

*

Indeks Kualitas Udara (IKU) yang

disajikan menggunakan hanya 2 (dua) parameter polutan udara dalam

perhitungan IKU nya yaitu: Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2)  Sudah mewakili Kualitas Udara?

*

Lokasi/titik pengambilan contoh SO2 dan NO2 mewakili aktivitas:

Transportasi, Industri, Perumahan, Komersial-Perkantoran  Sudah mewakili Lokasi kegiatan ?

*

Provinsi harus diwakili oleh berapa kabupaten/Kota ?

*

Periode pengambilan contoh masih 2-3 kali dalam satu tahun yaitu:

September, Oktober, November

Sudah mewakili musim?

1 3

Parameter kualitas udara lainnya

bagaimana?

(14)

Udara masih relatif baik

Titik pantau dilakukan di 243 kabupaten/kota, mayoritas kota sedang dan kecil

Parameter NOx kecenderungan meningkat (memburuk). Hal ini seiring dengan pertambahan kendaraan bermotor

Parameter SOx kecenderungan menurun (membaik). Parameter ini dominan nya berasal dari industri (batubara dan solar)

*

• Kualitas data masih perlu ditingkatkan

• Dilakukan penapisan data dimana data yang menyimpang (oultlier) tidak digunakan

• Data udara Maluku Utara merupakan pemantauan 1 jam (hourly)

dengan standar perhitungan untuk 1 jam (hourly)

(15)

*

Pemanfaatan data yang tersedia dengan menggunakan referensi EU

(16)

*

1 6

Data Hasil Pemantauan Kualitas Udara Passive Sampler Tahun 2012

No Nama NO2 (µg/m3) SO2 (µg/m3) NO2

(µg/m3)

SO2 (µg/m3)

A B C1 C2 A B C1 C2

1 Kota Padang-1 17.52 12.07 11.17 14.58 15.17 11.13 22.11 15.40 13.84 15.95 2 Kab Dharmasraya 14.24 10.77 6.34 8.69 11.76 10.74 5.50 6.72 10.01 8.68 3 Kab Padang Pariaman 12.05 7.63 5.20 3.60 16.95 4.11 5.52 4.96 7.12 7.89 4 Kab Pasaman 9.98 6.48 2.88 4.20 10.43 3.58 2.96 1.60 5.89 4.64 5 Kab Pesisir Selatan 6.81 10.18 1.94 7.32 8.45 9.63 8.46 8.42 6.56 8.74 6 Kota Kantor LH Kota Solok 9.00 7.82 2.33 12.31 8.90 13.40 8.68 7.46 7.86 9.61 7 Kab Tanah Datar 10.64 4.41 6.04 5.77 12.56 2.76 3.49 3.64 6.71 5.61 8 Kab Bukit Tinggi 7.31 7.85 5.93 4.83 2.60 1.32 2.20 1.97 6.48 2.02 9 Kota Kota Padang Panjang 8.59 3.39 5.03 11.33 11.41 8.25 4.79 12.36 7.08 9.20 10 Kota Kota Pariaman 10.84 3.85 5.80 7.02 18.12 6.25 2.02 14.22 6.88 10.15 11 Kota Kota Payakumbuh 18.83 35.64 13.91 14.34 3.75 11.37 5.31 9.97 20.68 7.60 12 Kota Kota Sawahlunto 13.86 3.81 7.58 9.92 14.06 67.29 7.97 9.50 8.79 24.70

Provinsi Sumatera Barat 8.99 9.57

Keterangan:

A: Transportasi

B: Industry C1: Komersial 1 C2: Komersial 2

(17)

*

1 7

Parameter Rarata Pematauan

2012

Baku Mutu

Index

NO2 8.99 40 0.2248

SO2 9.57 20 0.4784

Index Udara

(Index Annual model EU-I

eu

)

0.3516

Index Udara 2012 IKLH

*

86.02

* : Index Udara IKLH = 100 - (50/0.9*(Ieu - 0.1))

(18)

Kriteria Data untuk IKU

- Relevance: data yang dihasilkan merepresentasi kondisi lingkungan yang terjadi dan berbagai kondisi ekonomi negara/pemerintahan.

- Performance orientation: The indicator provides empirical data on ambient conditions or on-the-ground results for the issue of concern, or it is a “best available data” proxy for the outcome measures. (Data empiris udara ambien atau hasil pada pengukuran ground level untuk menjadi issue utama atau “data terbaik yang tersedia dari hasil pengukuran.

- Established scientific methodology: Data sudah sudah direview oleh para ahli.

- Data quality: Data terbaik dari hasil pengukuran yang tersedia, yang sudah divalidasi dan verifikasi.

- Time series availability: ketersediaan dan Kontinuitas data harus dijaga, dan Data yang telah konsisten diukur merepresentasi seluruh waktu, dan upaya yang dilakukan untuk melanjutkan pengukuran yang konsisten.

- Completeness: data dapat memberikan/merepresentasikan kondisi global dan temporal

(19)

*

* Particulate matter (PM) adalah partikel dalam fase padat dan cair yang tersuspensi di atmosfer. Dan potensi

penyebab masalah kesehatan langsung berhubungan dengan ukuran partikel. Dari kemajuan penelitian

terhadap partikel telah ditemukan partikel dengan ukuran kurang dari 2.5 μm in diameter (PM2.5), yang lebih

berbahaya terhadap kesehatan dibandingkan dengan PM10 (particles with a diameter less than 10 μm).

* Karena partikel dengan ukuran yang sangat kecil tadi

umumnya berasal dari Anthrophogenik sources dan dapat

masuk kedalam saluran paru-paru paling dalam dan bahkan

kedalam aliran daran

(20)

* Parameter Polutan dan dampak yang ditimbulkan

* Major health impacts and their association with environmental factors

* Cancer: air pollution, mainly PM 2.5 and smaller, PAHs, metals (AS Cd Cr)

* Cardiovascular disease: air pollution (CO, O3, PM, Pb)

* Respiratory diseases: SO2, NO2, PM10 and PM 2.5, O3

* Developmental disorders: Pb, Hg, Cd

* Nervous system disorders: Pb, PCBs, Methyl Hg, Mn

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

* Pengembangan IKLH

* Sesuai dengan RPJMN: 2015-2019  Kebijakan pengelolaan kualitas

lingkungan hidup diarahkan pada peningkatan Indeks Kulitas Lingkungan Hidup yang menceminkan kondisi kualitas air, udara dan lahan, yang diperkuat dengan peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan dan penegakan hukum lingkungan.

* Sampai saat ini IKLH yang sudah dibangun sejak tahun 2008 masih belum lengkap dan sempurna dalam hal:

*

Formula,

*

Pembobotan dari indikator  disesuaikan dengan kondisi Indonesia,

*

Issue media  Belum optimal untuk justifikasi kualitas lingkungan hidup daerah/kota yang diukur

*

Indikator yang diukur dll,

*

Selain issue media, formula, pembobotan dll pengembangan dan penyempurnaan IKLH  Ketersediaan data, kemampuan daerah untuk menyiapkan data, teknologi pemantauan dan pengukuran kualitas lingkungan yang tersedia dan juga kemampuan sumber daya manusia dan ketersediaan operational cost dalam menerapkan IKLH.

(28)

* ….. Lanjutan pengembangan

* Kronologi penyusunan IKLH di Indonesia mengacu pada tatacara penyusunan IKLH yang sudah diterapkan di beberapa negara khususnya negara maju seperti Amerika Serikat. IKLH yang

diterapkan di negara-negara maju itu tentu tidak dapat secara langsung dipakai di Indonesia, sehingga memerlukan kajian.

* Puslitbang KLL melalui RPPI 10 dan RPPI 11 mengembangkan IKLH baik dari segi:

*

Penyempurnaan tatacara perhitungan

*

Issue dan indicator yang diukur

*

Penyempurnaan parameter yang diukur dan syarat-syarat data yang dapat digunakan

(29)

* …… lanjutan

*

Contoh Environmental Performance Indeks (EPI) dipublikasikan Universitas Yale dan Universitas Columbia, dari 163 negara di dunia yang memperhatikan

lingkungan hidupnya sejak 2010 s/d 2014 Indonesia masih berada pada peringkat yang kurang menggembirakan.

*

Memang harus kita akui bahwa issue dan indikator yang diukur dalam EPI sudah banyak dan kompleks, yang disebabkan karena EPI adalah sebuah metode

untuk mengukur dan melakukan perbandingan kinerja lingkungan atas kebijakan suatu negara.

*

Pada tahun 2010 pemeringkatan EPI berdasarkan pada 25 indikator kinerja terhadap 10 kebijakan pembangunan sebuah negara dalam kaitannya dengan perlindungan lingkungan seperti tingkat polusi udara, undang-undang

perlindungan laut, kualitas air dan tingkat penanaman pohon baru (reboisasi).

Bagaimana dengan Indonesia?

*

IKLH Indonesia harus disempurnakan secara perlahan-lahan untuk dapat mencapai EPI dengan memasukkan Hasil Penelitian RPPI.

*

Langkah ini bertujuan agar masyarakat dan industri melakukan kerjasama

dalam mengurangi penggunaan dan pelepasan 4 juta ton bahan kimia berbahaya yang ditemukan pada proses manufaktur di industry.

(30)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Guru mata pelajaran dapat berperan serta untuk mengembangkan kompetensi spiritual siswa dengan berupaya (1) mengaitkan nilai-nilai spiritual ke dalam pelajaran

'erosol merupakan sediaan yang dikemas dibawah tekanan! mengandung 8at akti+  yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk

Kondisi batas ini digunakan untuk memodelkan aliran kompresibel, besaran yang harus dimasukkan nilainya adalah tekanan gauge, bilangan March, temperatur aliran, arah

Sensitifitas menyatakan bah!a uji sentifitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap $at antibakteri dan untuk mengetahui senya!a

9 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Nilai 68,02 10 Meningkatnya pengendalian

6 Perhitungan dengan menggunakan metode storet dapat diketahui bahwa kualitas air sungai di Kota Bogor menggunakan Indeks Pencemaran dan Indeks Storet,

Agenda Pembangunan Terkait dengan Lingkungan Hidup Arah Kebijakan • PERBAIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP Sasaran • MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP  IKLH 66.5- 68.5

• Indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nasional (IKLH) tidak tercantum dalam RPJMN 2010-2014, namun dapat mewakili kondisi kualitas lingkungan hidup di Indonesia.. •