• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL DESA SIAGA AKTIF DESA GLAGAHSARI KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROFIL DESA SIAGA AKTIF DESA GLAGAHSARI KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN TAHUN 2019"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL DESA SIAGA AKTIF

DESA GLAGAHSARI

KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN TAHUN 2019

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TUBAN

JL.BRAWIJAYA NO.3 TELP.(0356) 321479.FAX. 326636 Email: dinkestuban@gmail.com

TUBAN

(2)

DAFTAR ISI

I. BAB I. PENDAHULUAN...

II. BAB II. DATA DASAR...

III. BAB III. JENIS KEGIATAN & HASIL KEGIATAN TAHUN 2014...

IV. BAB IV. INOVASI KEGIATAN...

V. BAB V PERMASALAHAN & UPAYA PEMECAHANNYA...

VI. BAB VI. DATA SURVEY SANITASI DASAR...

VII. BAB VII. HASIL PENILAIAN...

VIII. BAB VIII. KESIMPULAN/PENUTUP...

IX. BAB IX. LAMPIRAN...

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirobbil Alamin dengan memanjatkan rasa puji syukur ke hadirat Allah SWT, telah selesai dan tersusun Profil Desa Glagahsari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban dalam rangka Lomba Desa siaga Aktif Tingkat Propinsi Jawa Timur Tahun 2016.

Desa Siaga di Kabupaten Tuban sejumlah 328 desa termasuk Desa Siaga Aktif.

Dengan tingkatan Pratama 259 Desa, Madya 64 Desa, Purnama 5 Desa. Dalam rangka peningkatan strata desa siaga aktif telah dilakukan sarasehan Desa Siaga aktif dan Program Desaku Peduli Kesehatan serta pendekatan dengan Lintas Program dan Lintas Sektor.

Setelah dilakukan penilaian dan rapat lintas Program tentang Desa Siaga Aktif Kabupaten Tuban Mengusulkan Desa Glagahsari Kecamatan Soko Sebagai peserta Lomba Desa siaga aktif Tingkat Propinsi. Harapannya bisa memotivasi Desa tersebut agar lebih mengoptimalkan kegiatan Desa Siaga Aktifnya.

Tuban, 2 Juni 2016

KEPALA DINAS

KESEHATAN KABUPATEN TUBAN

Dr. H. SAIFUL HADI Pembina Utama Muda

NIP. 19581028 198703 1 009

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Program Pengembangan Desa / Kelurahan Siaga telah dikembangkan pemerintah

sejak tahun 2006 berdasarkan SK Menkes RI No.

564/Menkes/SK/VII/2006.Dibentuknya Desa / Kelurahan siaga tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. Diharapkan desa/kelurahan Siaga yang telah terbentuk menjadi Desa/Kelurahan Siaga Aktif berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman umum penyelenggaraan Desa dan kelurahan Siaga Aktif.

Tujuan dikembangkannya Desa/ kelurahan Siaga Aktif ini agar dipercepat terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasa;ahan kesehatan yang dihadapi secara mendiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan cakupan Desa/ kelurahan Siaga Aktif maupun kualitasnya.

Cakupan Desa siaga aktif kabupaten tuban tahun 2014 adalah sebanyak 328 Desa atau 100%. Target Renstra untuk desa siaga aktif di tahun 2014 adalah 70 % hasil capaian desa siaga aktif 100%. Adapun tingkatan perkembangan desa siaga aktif Pratama sebanyak 259 desa (78,96%), madya 64 desa (19,51%), Purnama 5 Desa ( 1,52%). Untuk memotivasi para pelaksana pengembangan desa/kelurahan siaga aktif agar meningkatkan kualitas desa/ kelurahan siaga aktifnya perlu dilakukan Lomba Pelaksana Terbaik Desa / kelurahan Siaga Aktif yang pada kesempatan kali ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

(5)

II. VISI DAN MISI a. VISI

Mewujudkan Tata Pemerintahan Desa yang Amanah Dengan Mengedepankan Transparansi , Akuntabilitas, dan Kebersamaan Demi Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa Glagahsari

b. MISI

1. Melaksanakan Tatakelola Pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan prima 2. Memfasilitasi tersedianya insfrastruktur jalan, jembatan, dan prasarana lain

yang memadai

3. Meningkatklan tanggung jawab sosial dan kesadaran masyarakat untuk saling berbagi dengan sesama

4. Mewujudkan lingkungan hidup yang sehat yang berfungsi secara ekologis dan ekonomis

5. Mendorong terwujudnya pertanian yang maju berbasis teknologi informasi dan pemberdayaan

6. Meningkatkan kualitas SDM dengan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan, mulai jenjang pendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi

7. Meningkatkan peran pemuda/ Karang Taruna dalam kegiatan olah raga dan dunia usaha

8. Meningkatkaan kegiatan pariwisata untuk mendorong kegiatan perekonomian 9. Meningkatkan peran wanita dalam pembangunan dan kegiatan kemasyarakatan

(6)

BAB II DATA DASAR

I. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum

1. Keadaan Geografis a). Batas batas wilayah

Utara : Desa Kenongosari

Timur : Desa Kanor Bojonegoro

Selatan : Desa Kedung Bondo

Barat : Desa Pandanwangi

b). Luas wilayah

Persawahan : 18 Ha

Tanah Perkebunan : 32 Ha Tanah Fasilitas Umum : Ha

c). Jumlah dukuh : 2 dukuh

d). Jumlah RW : 2 RW

e). Jumlah RT : 17 RT

2. Keadaan Demografi

a. Jumlah penduduk : 2780 jiwa b. Laki-laki : 1367 jiwa c. Perempuan : 1413 jiwa d. Jumlah bayi : 36 anak e. Jumlah ABAL : 130 anak f. Jumlah bumil : 36 orang g. Jumlah bulin : 36 orang h. Jumlah Bufas : 36 orang i. Jumlah Buteki : 72 orang

(7)

3. Tingkat pendidikan

a. Tidak tamat SD : 858 orang

b. Tamat SD : 1.120 orang

c. Tamat SLTP : 181 orang d. Tamat SLTA : 158 orang e. Tamat DIPLOMA : 18 orang f. Tamat Sarjana : 10 orang 4. Tenaga Kerja

a. PNS : 24 Orang

b. TNI/POLRI : 3 Orang c. Peternak : 105 Orang d. Pedagang : 193 Orang e. Petani : 741 Orang f. Pertukangan : 76

g. Buruh Tani : 461 Orang 5. Perangkat Desa

a. Kepala Dusun : 2 Orang

b. Kasi : 3 Orang

c. RT/RW :19 Orang

d. BPD : 7 Orang

B. Sumber Daya

a. Sumber Pendapatan Asli Desa 1. Tanah Kas Desa

2. Pungutan Desa 3. Swadaya Masyarakat 4. Hasil Gotong Royong 5. Lain-Lain

(8)

b. Bantuan Pemerintah : ...

c. Sarana Kesehatan

- Polindes : 1 Buah

- Poskesdes : 1 Buah

- Posyandu Balita : 3 Pos - Posyandu Lansia : 1 Pos - Kader Kesehatan : 12 Orang - Pengurus Dasolkes : 3 orang - Motivator desa siaga : 10 Orang

- Bagas : 1 Orang

(9)

C. Peta Desa

Batas batas wilayah

Utara : Desa Kenongosari

Timur : Desa Kanor Bojonegoro

Selatan : Desa Kedung Bondo

Barat : Desa Pandanwangi

(10)

BAB III HASIL KEGIATAN

Hasil kegiatan Desa Siaga Aktif sesuai dengan indikator / Pokja Desa Siaga Aktif yaitu :

1. Pokja Yankesdas dan Kegawat Daruratan

Hasil kegiatan Pokja ini bisa di ketahui dari pencatatan dan pelaporan bidan desa ke Puskesmas Soko. Setiap ada warga yang sakit atau warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar, maka akan di bawa ke Polindes atau ke Bidan Praktek Swasta yang siap memberikan pelayanan 24 jam.

Sarana Kesehatan yang di gunakan saat ini sebuah Polindes yang di bangun dari anggaran PNPM. Sedangkan Tempat Bidan Praktek Swasta adalah milik Bidan.

Jika ada pasien yang tidak bisa di tangani oleh Bidan akan segera di rujuk ke Rumah Sakit dengan menggunakan kendaraan Bidan Desa. Di Desa Glagahsari ada 2 kendaraan pribadi,1 kendaraan operasional desa yang siap di jadikan sebagai ambulance Desa.

Untuk Kewaspadaan Dini Masyarakat terhadap kegawat daruratan, pemerintah desa bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektor untuk selalu tanggap darurat dalam menangani masalah yang ada di desa Glagahsari.

2. Pokja Sanitasi

Pendataan sarana sanitasi di desa Glagahsari telah di lakukan oleh kader Kesehatan Lingkungan, Kader Posyandu dan Bagas desa Siaga. Data tersebut akan dijadikan data dasar yang dimiliki oleh desa Glagahsari. Pada fungsinya data sanitasi desa akan banyak membantu dalam menentukan warga yang membutuhkan bantuan beberapa pihak dalam rangka meningkatkan kesehatan lingkungan, sehingga memiliki sarana sanitasi yang memnuhi syarat kesehatan. Pemberian stimulan/ bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atau warga secara mandiri.

Hal ini telah terbukti dari kesadaran warga sekitar untuk membantu menyelesaikan pembuatan sarana sanitasi seperti Jamban. Contoh lain yaitu ketika ada warga yang mendapat bantuan bedah rumah.

(11)

Berdasarkan data sanitasi yang ada di desa Glagahsari dapat di ketahui masih ada beberapa warga yang masih belum mempunyai jamban dan masih ada warga yang menggunakan jamban yang kurang sehat (tidak di tutup). Hasil kesepakatan pada forum musyawarah masyarakat desa (MMD) menyepakati akan dilakukan pemberian bantuan jamban sehat pada warga secara bertahap yaitu setiap tahun antara 10 – 15 KK yang di anggarkan dari APBDES. Sehingga diharapkan warga bisa bebas dari buang air besar sembarangan atau bebas dari Open Defecation Free ( ODF ).

Selain itu masalah lingkungan sekitar juga diharapkan menjadi lingkungan yang bersih dan sehat serta lestari. Dalam menciptakan lingkungan yang bersih perlu dipikirkan terhadap pengelolaan sampah dan limbah warga sehari-hari. Untuk meningkatkan kemandirian masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, maka kami perlu menyadarkan warga bahwasannya ada beberapa sampah yang bisa di daur ulang atau di jual kembali. Pengelolaan sampah basah yang di lakukan di desa Glagahsari dengan cara membuat kompos, sedangkan sampah kering seperti plastik, kertas, dan lain-lain di jual pada tukang rosokan, sehingga uangnya dapat digunakan untuk tambahan belanja sehari-hari.

Sistem pengairan di desa Glagahsari sangat baik, sehingga membuat tanaman yang ada di desa Glagahsari dan sekitarnya menjadi sangat subur. Pekarangan rumah juga di manfaatkan oleh ibu-ibu tani untuk menanam tanaman seperti belimbing, jambu, cabe, tomat, terong, pisang, pepaya dan lain-lain yang bisa digunakan untuk temasak sehari-hari, dan bisa juga digunakan untuk berkontribusi pada kegiatan Posyandu dan Pemulihan gizi (CFC). Petani bisa panen 2 kali setahun karena sistem pengairannya dari sumber. Bahkan sumber air di desa Glagahsari akan di kembangkanmenjadi tempat wisata. Data Sarana Sanitasi yang diterima oleh warga desa Glagahsari adalah :

1. Jamban Sehat 9 Unit 2. Bedah Rumah 8 rumah

(12)

Keterangan

1. Skor rumah tangga sehat : Skor dari indikator 1-10 permasing-masing KK 2. Skor rumah tangga PHBS: Skor dari indikator 1-7 permasing-masing KK 3. Skor rumah tangga GHS : Skor dari indikator 8-10 permasing-masing KK

HASIL KEGIATAN PHBS DAN PSN TATANAN RUMAH TANGGA 2018

Rekapitulasi Kelurahan / Desa Glagahsari

Dasa Wisma Indikator Perilaku Sehat

RUMAH

TANGGA PHBS GHS

Persa linan

ASI Menim Cuci Air Jamban

PSN Diet Sayur Aktifitas Tdk merokok

Skor Klasifikasi Skor Klasifikasi Skor Klasifikasi

Eksklusif Bang Tangan Bersih Sehat Dan Buah Fisik dlm rmh

Pos 1 Jml 12/12 - 12/12 100/100 100/100 84/100 100/100 100/100 100/100 61/100 55 (sehat) 84 (sehat) 61 (sehat)

% 100 - 100 100 100 84 100 100 100 61 55 84 61

Pos 2 Jml 8/8 - 8/8 100/100 100/100 55/100 100/100 100/100 100/100 34/100 21 (sehat) 55 (sehat) 34 (sehat)

% 100 - 100 100 100 55 100 100 100 34 21 55 34

Pos 3 Jml 16/16 3/3 16/16 100/100 100/100 78/100 100/100 100/100 100/100 54/100 47 (sehat) 78 (sehat) 54 (sehat)

% 100 100 100 100 100 78 100 100 100 54 47 78 54

Ds Jml 36/36 3/3 36/36 400/400 400/400 280/400 400/400 400/400 400/400 172/400

172 (sehat)

Glagahsari % 100 100 100 100 100 70 100 100 100 43 43

(13)

3. Pokja UKBM

Ada beberapa kegiatan UKBM yang sudah terbentuk dan berjalan di desa Glagahsari, antara lain Taman Posyandu, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, Posbindu PTM, dan KP-ASI

 Kegiatan Taman Posyandu yang merupakan integrasi dari Posyandu, PAUD dan BKB sudah berjalan lancar menjadi satu atap. Pelayanan kegiatan Taman Posyandu meliputi kegiatan 5 meja yaitu pendaftaran, Penimbangan, Pencatatan dan Pelaporan, Penyuluhan, Pelayanan Kesehatan, dan di tambah dengan kegiatan BKB. Kegiatan inovasi yang ada di Posyandu atau Taman Posyandu adalah Kotak Peduli Desa Siaga ( Kotak Pedes) yang tersusun dengan 3 kotak dan tiga warna. Dana dari kotak warna merah akan digunakan untuk membantu pemulihan gizi buruk, kotak warna kuning digunakan untuk pembelian sarana Posyandu dan kotak warna hijau digunakan untuk PMT Penyuluhan.

 Kegiatan kelas ibu hamil dan ibu balita yang dilakukan 4 kali. Kelas ibu hamil dilakukan 4 kali dengan seminggu sekali. Jumlah peserta 15 orang. Sedangkan kelas ibu balita 3 kali pertemuan dengan jumlah peserta 15 orang. Untuk kegiatan Pemulihan gizi merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat, karena baik dana dan tenaga dilakukan oleh kader dan ibu-ibu balita. Kegiatan ini di lakukan setiap seminggu sekali. Dan untuk kegiatan KP-ASI dilakukan setiap sebulan sekali yang dihadiri oleh ibu hamil trimester 3, ibu menyusui, Nenek dan Suami.

 Kegiatan Posyandu Lansia juga merupakan salah satu kegiatan Desa Siaga Aktif.

Dengan Posyandu Lansia diharapkan dapat memperpanjang harapan hidup Manusia.

Kegiatan di Posyandu lansia juga 5 meja yaitu pendaftaran, pengukuran antropometri, Pelayanan kesehatan, pencatatan dan pelaporan, Penyuluhan dan di tambah senam lansia. Pelayanan kesehatan pada Posyandu lansia yaitu pengobatan sederhana, dan melakukan pemeriksaan laboratorium secara sederhana yaitu pemeriksaan Gula Darah , Kolsterol dan Asam Urat.

(14)

 Kegiatan Posbindu PTM merupakan kegiatan UKBM yang bertujuan untuk menjaring atau menemukan pasien dengan penyakit tidak menular (degeneratif) sejak dini. Kegiatan yang dilakukan juga 5 meja yaitu pendaftaran, pengukuran antropometri, Pencatatan dan pelaporan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan atau konseling. Sasaran Posbindu PTM adalah usia 25 sampai dengan 45 tahun. Pelayanan kesehatan pada Posbindu PTM yaitu melakukan pemeriksaan laboratorium secara sederhana bila yaitu secara sederhana yaitu pemeriksaan Gula Darah , Kolsterol dan Asam Urat.

 Kegiatan Posyandu Remaja adalah Posyandu dengan sasaran Remaja usia 10- 20 Tahun. Kegiatan Posyandu Remaja juga 5 meja yaitu pendaftaran, pengukuran Antropometri, Pencatatan dan pelaporan, Pelayanan Kesehatan dan Penyuluhan/

Konseling. Pada Posyandu Remaja juga dilakukan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri sebanyak 13 tablet setiap bulan. Sedangkan pemeriksaan laboratoriumnya adalah HB.

4. Pokja Pengamatan Penyakit

Kegiatan ini dilakukan secara berantai yaitu dengan menggunakan informasi dari tetangga ke tetangga. Diharapkan warga desa Glagahsari peduli terhadap tetangganya dan dapat mengatasi masalah kesehatan sekitarnya dengan memberi informasi kepada bagas atau petugas kesehatan. Pengamatan ini tidak hanya pada penyakit menular tetapi juga penyakit tidak menular. Pengamatan penyakit juga dilakuakn lewat kader Posyandu terutama penyakit Diare.

Selain itu kami juga menerima pengaduan atau informasi yang berhubungan dengan keamanan yang dapat mengancam keamanan warga yaitu dengan pembentukan Penanggulangan Pencegahan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dengan kegiatan Penyuluhan Narkoba baik dari Puskesmas maupun dari gabungan lintas sektor seperti Polsek.

(15)

5. Pokja Kadarzi

Kegiatan Pemetaan keluarga sadar gizi di desa Glagahsari dilakukan setiap setahun sekali. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran keluarga yang sudah sadar gizi dengan 5 indikator. Hasil survey Kadarzi akan diketahui beberapa permasalahan yang paling prioritas di desa Glagahsari sehubungan 5 indikator Kadarzi.

Disamping itu akan diketahui juga tingkat konsumsi keluarga termasuk menu seimbang, sehingga dengan begitu akan mempermudah kita dalam mengatasi permasalahan terutama masalah gizi, seperti gizi kurang atau gizi buruk pada balita. Beberapa Upaya yang dilakukan desa dalam rangka mengatasi permasalahan gizi yaitu membentuk Kelas Ibu hamil, Kelas Ibu balita, dan KP-ASI.

Beberapa sektor yang terlibat dalam penanggulangan masalah gizi yaitu:

a. Pertanian

Sebagian besar masyarakat desa Glagahsari bermata pencarian petani. Pertanian dengan sistem pengairan yang baik membuat hasil yang berlimpah. Pertanian sawah yang ada di desa Glagahsari adalah padi, sehingga ada sebagain warga yang memberikan kontribusi hasil panen (beras) untuk pembuatan PMT Penyuluhan di Posyandu.

b. Peternakan

Selain sebagian besar masyarakat desa Glagahsari sebagai petani, ternyata ada sebagian yang mempunyai ternak yaitu ayam kampung, kambing dan sapi. Hasil dari peternakan juga ada kontribusi untuk penangulangan masalah gizi yaitu pada Posyandu balita .

c. Kebun Rumah (Tanaman Pekarangan Rumah)

Tanaman hasil ini juga banyak ikut berkontribusi pada kegiatan penanggulangan masalah gizi melalui kegiatan Posyandu dan Pemulihan gizi. Hasil tanaman yang sering di kontribusikan adalah sayur dan buah seperti bayam, Labu air, gambas, belimbing,jambu, pisang dan pepaya.

(16)

d. Kelompok Wanita Tani (KWT)

Setiap pekarangan yang ada di rumah harus di tanami beberapa jenis tanaman holtikultura dan buah, misalnya bayam, sawi, labu air, gambas,belimbing,jambu, Pisang, Pepaya.

6. Pokja Promkes

Kegiatan Promosi Kesehatan yang di lakukan di desa Glagahsari antara lain penyuluhan, pemasangan banner, pembagian leaflet, kunjungan rumah dan pembinaan kelompok-kelompok tertentu. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh lintas program dan lintas sektor. Kegiatan lintas program dilakukan oleh petugas Puskesmas dan Bidan Desa, sedangkan lintas sektornya dari pertanian, peternakan,Polsek dan Koramil. Kegiatan penyuluhan di Posyandu, Polindes, Balai Desa, dan sekolah-sekolah. Materi yang disampaikan antara lain PHBS, TB Paru, HIV AIDS, Kanker Serviks, MKJP, Bahaya Rokok, Narkoba dan lain-lain.

Kegiatan PHBS di lakukan pada tingkat Rumah Tangga dan 5 tatanan yang lain yaitu di sekolah (SDN/MI Glagahsari) , tempat ibadah (Masjid), tempat kerja (Balai Desa), dan tempat pelayanan kesehatan (Polindes). Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Hasil kunjungan rumah dalam rangka survei PHBS di desa Glagahsari pada tahun 2018, yang dilakukan pada seluruh Rumah Tangga (Total Coverage).

NO INDIKATOR %

1 Persalinan Nakes 100

2 ASI Eksklusif 100

3 Menimbang bayi dan balita sebulan sekali 100

4 Menggunakan Jamban Sehat 70

5 Menggunakan Air Bersih 100

6 Mengkonsumsi buah dan Sayur setiap hari 100

7 Beraktifitas Fisik selama 30 menit 100

(17)

8 Memberantas Jentik 100 9 Cuci Tangan pakai sabun dan air yang mengalir 100

10 Tidak merokok di dalam rumah 43

Dari data di atas diketahui bahwa dari Rumah Tangga yang di survei ada 36,25 % Rumah Tangga Sehat, 70 % Keluarga yang ber perilaku hidup bersih dan sehat dan 43 % Rumah Tangga bergaya hidup sehat.

Disamping kegiatan pengkajian PHBS di desa Glagahsari juga melakukan kegiatan pemantauan Jentik secara berkala. Pemantauan Jentik dilakukan oleh bagas dan kader Posyandu setiap bulan terhadap 5 Rumah Tangga untuk masing-masing kader. Harapan dari kegiatan ini warga desa Glagahsari menjadi sadar dan mau untuk menciptakan lingkungan sekitarnya menjadi bersih secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat desa Glagahsari.

7. Pokja P4K

Pada kegiatan P4K di desa Glagahsari dibentuk beberapa Pokja yaitu : a. Penandaan / Penempelan Stiker P4K

Kegiatan penempelan stiker dilakukan oleh kader atau motivator kesehatan ibu dan anak (MKIA) pada semua rumah ibu yang sedang hamil. Harapan kegiatan ini semua keluarga peduli terhadap rencana persalinan ibu hamil tersebut.

b. Kelompok Donor Darah

Kelompok Donor darah di desa Glagahsari sudah terbentuk, sehingga keberadaan kelompok ini sangat membantu ketika ada ibu bersalin yang membutuhkan transfusi. Setiap kelompok Donor Darah terdiri dari 10 orang yang selalu siaga untuk di ambil darahnya ketika ada ibu bersalin yang membutuhkan. Harapan dari kegiatan ini adalah masyarakat sadar dan mau secara mandiri serta peduli sesamanya untuk dapat menyelamatkan orang yang membutuhkan darah.

(18)

Pada awal pembentukan kelompok Donor Darah semua anggota kelompok akan dilakukan pemeriksaan golongan darahnya, sehingga jika dibutuhkan sudah siap.

Pengambilan darah dilakukan bekerjasama dengan PMI kabupaten Tuban. Data golongan darah yang siap di ambil adalah :

- Golongan Darah A : 7orang - Golongan Darah B : 4 orang - Golongan Darah O : 6 orang

Struktur kepengurusan Kelompok Donor Darah desa Glagahsari :

- Ketua : Suradi

- Sekretaris : Sumiati - Penghubung : Lisdiana - Anggota : Sri Rahayu c. Ambulance Desa

Di desa Glagahsari untuk Ambulance desa masih menggunakan kendaraan warga dan mobil operasional desa siaga. Ada 2 kendaraan yang siaga 24 jam untuk membantu jika dibutuhkan. Salah satu kendaraan yang selalu siaga adalah kendaraan pribadi bidan desa. Dalam rangka memenuhi sarana Ambulan Desa, maka desa Glagahsari sudah memasukkan dalam perencanaan APBDes tahun 2015.

Ada 2 buah Mobil Ambulan Desa yang digunakan sampai saat ini : 1. Mobil DAIHATSU SIGRA

 Pengemudi : P.Doni

 Alamat : RT 3 / RW 2, Ds Glagahsari

 Telpon : 081230787027

2. Mobil SUZUKI APV

 Pengemudi : P. DAIMAN

 Alamat : RW 2/RW 2 , Desa Glagahsari

 Telpon : 082245285274

(19)

d. Dasolkes

Dana sosial kesehatan di desa Glagahsari terbentuk sejak tahun 2017, beberapa hal yang dilakukan berhubungan dengan Dasolkes adalah :

1. Kesepakatan / Komitmen

 Pertemuan Fasilitator 1 Tahun sekali

 Iuran Dasolkes ditetapkan Rp. 500,00 / KK/ bulan

 Waktu pembayaran setiap bulan

 Penggunaan Dasolkes Bantuan Rujukan RS Rp 50.000 /Orang

 Alur Dasolkes

Iuran dari RT

Dasolkes dusun

Bendahara dasolkes

Simpan BRI 2. Struktur Kepengurusan Dasolkes desa Glagahsari

Ketua : Abdul Rohman

Sekretaris : Dwi Asutik Bendahara : Hanifah

Anggota : St Nadhifah,Lisdiana,St Asiyah,Hariyati 3. Realisasi dasolkes

Jumlah Dana Dasolkes Mulai Mei 2017 s/d Juli 2018 : Rp 32.523.00

Pengeluaran : Rp 24.028.500

s/d Juli yang dibantu : 480 0rang

e. Notivikasi

Notivikasi dilakukan melalui Pemasangan Stiker Ibu Hamil yang baru.

(20)

f. Hasil Kegiatan KIA Polindes Glagahsari

HASIL KEGIATAN KIS DESA GLAGAHSARI TAHUN 2019

0 20 40 60 80 100 120

K1 K4

DR T ole h Ma syara ka t

DR T OL EH NA KES KOM

PL IKAS

I KEBID ANAN

PE RS AL IN AN O LEH

NAKES

PE RS AL IN AN O LEH

NAKES D I

PE LAYAN

AN BU FAS

Sasaran

Target

Hasil

(21)

BAB IV

PROGRAM INOVASI

I. AGROWISATA “NEGERI ATAS AIR”

Dengan adanya potensi desa yang dikelilingi bengawan solo jadi diberi nama AGROWISATA “NEGERI ATAS AIR” dan dilengkapi juga dengan kebun Belimbing dan Jambu Merah. Sehingga banyak Potensi di desa Glagahsari untuk dijadikan tempat wisata.

II. Insentif Kader Posyandu

Insentif kader Posyandu adalah pemberian insentif kepada semua kader posyandu yang diberikan Sebesar Rp 50.000/Bulan. Dana berasal dari ADD.

III. Pendampingan Ibu Hamil Resti Dan Balita Resti Oleh Kader Posyandu

Adalah pendampingan bagi ibu hamil resti dan balita resti oleh kader posyandu diwilayah masing-masing kader

IV. Kelas Ibu Hamil

Adalah pemberian penyuluhan dan sharing kepada semua ibu hamil V. POSBINDU PTM

Adalah Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular, Khususnya pada penyakit degenaratif seperti DM, Asam urat, Dll. Sasaran kegiatan ini adalah Usia Produktif (25-45 th).

VI. Kelompok Pendukung (KP- ASI)

Adalah Kelompok Pendukung ASI Eksklusif, dimana kegiatan ini dilakukan penandatanganan Komitmen dengan Kades, TP PKK, Ibu Hamil, Ibu Meyusui, Bidan Desa, Bapak, Nenek, Tokoh agama, dan tokoh Masyarakat.

(22)

BAB V

PROGRAM PENDUKUNG DARI LINTAS SEKTOR

I. Bidang Pertanian

a. Paguyuban Petani Holtikultura (PPH)

Sebagian besar warga desa Glagahsari berpenghasilan dari sektor pertanian.

Jenis tanaman yang bisa di manfaatkan yaitu Belimbing, Jambu, Kacang Hijau, Beras, Jagung, dan Pisang. Bentuk kontribusi dalam rangka penanggulangan masalah gizi yaitu dengan memberikan bantuan Belimbing, Jambu dan kacang hijau di Posyandu dan di kelas pemulihan gizi.

Kelompok petani yang menanam tanaman holtikultura mempunyai prospek yang bagus di desa Glagahsari karena di dukung dengan sistem pengairan (irigasi) yang memadai. Jenis tanaman yang di budidayakan antara lain Belimbing, Jambu, Kacang Hijau, Beras, Jagung, dan Pisang. Kontribusi yang bisa diberikan dalam rangka mengatasi mengatasi masalah kesehatan yaitu melalui Posyandu.

II. Bidang Peternakan

Ada beberapa jenis ternak yang di rawat di desa Glagahsari, mulai dari sapi, kambing, dan ayam. Para peternak sudah tergabung dalam kelompok kerja (UKK) sehingga akan mudah untuk berkoordinasi. Disamping itu juga dilakukan kerjasama lintas sektor dalam melakukan pembinaan dan pengawasan

Ada beberapa kelompok kerja (UKK) yang sudah terbentuk di desa Glagahsari antara lain kelompok peternak ayam dan sapi. Kegiatan ini disamping dapat menambah keuntungan dari peternakan, kegiatan ini juga ikut berkontribusi dalam kegiatan penanggulangan masalah gizi di desa Glagahsari melalui kegiatan Posyandu dan Pemulihan gizi. Kontribusi telur ayam kampung yang diberikan akan dapat meningkatkan asupan protein dan lemak pada balita.

(23)

BAB VI

PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN

A. PERMASALAHAN

Beberapa permasalahan yang masih ada di desa Glagahsari antara lain : 1. Masih tingginya warga yang merokok yaitu warga yang tidak merokok di dalam

rumah ada sebesar 57 %

2. Banjir pada setiap tahunnya, sehingga jalan poros desa tergenang dan ekonomi desa terhambat.

3. Masih sedikitnya calon pendonor darah B. PEMECAHAN MASALAH

Kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengatasi beberapa permasalahan yang ada di desa Glagahsari

1. Penyuluhan tentang bahaya Rokok di masyarakat, Kelompok pengajian, Karang taruna, dan Sekolah serta pemasangan poster, penyebaran leaflet

2. Penyuluhan tentang Pentingnya Membuang sampah sembarangan dan Menjaga Kelestarian Lingkungan dengan menanam pohon.

3. Sosialisasi pentingnya bantuan darah bagi ibu bersalin

(24)

BAB VI

HASIL PENILAIAN

I. Hasil Penilaian

a. Format Penilaian Desa Siaga AktifF (Terlampir) 1. Seksi Yankesdas Dinkes

2. Seksi Gizi Dinkes 3. Seksi P2P

4. Seksi Penyehatan Lingkungan 5. Seksi KIA (KESGA)

6. Seksi Promkes UKBM

7. Bapemas, pemerintahan dan KB 8. PKK

9. Bappeda

10.Bagian Pemerintahan Desa

b. Tahapan Desa/Kelurahan Siaga Aktif Tahun 2019 (Terlampir)

1. Adanyan Forum Desa (Wadah Perkumpulan Perwakilan Masy. Desa Glagahsari) yang berfungsi Sebagai:

 Forum Rembuk Desa

 Melaksanakan Pertemuan Rutin

 Membahas permasalahan Desa

2. Adanya Kader Pemberdayaan masyarakat / Kader Kesehatan 12 orang lebih 3. Adanya Kemudahan Akses pelayanan Kesehatan dasar

 Adanya Bidan desa

 Tenaga Profesional ( Perawat yang berdomisili disekitar Desa Glagahsari)

4. Memiliki beberapa UKBM selain Posyandu Aktif

Wadah peran serta Masyarkat dibidang kesehatan yang kita laksanakan dengan prinsip dari oleh dan Untuk Masyarakat yaitu :

(25)

 Poskesdes

 Posyandu Balita dan posyandu Lansia

 Polindes

 KP ASI

 POSBINDU PTM

 CFC (COMMUNITY FEEDING CENTER)

 Taman posyandu

5. Didukung dukungan Dana untuk kegiatan kesehatan desa

Ada , dari desa , masyarakat, Adanya peran aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakat dari Kopwan, Fatayat NU, Dan Jama’ah tahlil.

6. Adanya peraturan Kepala Desa dan sudah direalisasikan tentang desa siaga aktif 7. Pembinaan PHBS ada, dan telah dilakukan survey 50 % RT

c. Tingkatan Perkembangan Poskesdes Tahun 2019 (Terlampir)

(26)

BAB VII

REKAPITULASI SURVEY / PENDATAAN AKSES SARANA SANITASI DASAR DESA GLAGAHSARI KEC. SOKO

NO

JUMLAH JUMLAH ALAMAT AKSES JAMBAN LAIN-

LAIN AKSES AIR BERSIH PENGOLAHAN SAMPAH Pengelolaan Air Limbah

KK ANGGOTA JSP JSSP Sharing

OD

(sungai, Ledeng/ SPT SGL Mata Air PAH Lain- Diangkut Ditimbun Dibakar Sumur Gorong- Lain-

KELUARGA (nunut)

tgl,htn

dll) PDAM Lain- ke TPS Resapan Gorong- Lain-

1 65 189 Rt.01/I 42 11 11 1 65 38 27 16 12 37

2 44 141 Rt.02/I 18 5 1 20 44 44 1 43

3 63 195 Rt.03/I 39 7 14 3 63 6 57 6 10 47

4 43 141 Rt.04/I 15 13 2 13 43 19 24 2 41

5 47 137 Rt.01/II 22 10 15 47 47 47

6 45 134 Rt.02/II 18 8 19 45 45 45

7 46 136 Rt.03/II 14 15 17 46 46 46

8 42 119 Rt.04/II 5 2 35 42 42 42

9 53 169 Rt.01/III 32 14 2 5 53 53 46 7

10 40 135 Rt.02/III 23 13 3 1 40 40 33 7

11 41 159 Rt.03/III 18 12 2 9 41 41 32 9

12 38 141 Rt.04/III 19 14 5 38 38 35 3

13 43 121 Rt.05/III 9 6 3 25 43 43 31 12

14 55 171 Rt.01/IV 37 7 11 54 1 3 52 55

15 46 127 Rt.02/IV 28 5 13 36 10 46 46

16 58 176 Rt.03/IV 20 2 11 25 34 7 17 58 58

17 52 154 Rt.01/V 9 5 4 34 52 52 41 3 8

18 66 210 Rt.02/V 9 5 2 50 16 50 66 47 1 18

19 43 128 Rt.03/V 5 1 1 36 43 43 24 1 18

930 2883 JUMLAH 382 108 103 337 0 140 7 576 27 180 0 66 864 137 204 589

(27)

BAB VIII PENUTUP

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, dengan telah disusunya Profil Desa siaga Aktif Desa Glagahsari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Tahun 2019 ini, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kondisi perkembangan Desa Siaga Aktif di kabupaten Tuban Khususnya Desa Glagahsari Kecamatan Soko dan sebagai Media informasi kepada masyarakat atau pihak manapun yang membutuhkan.

Semoga dengan adanya Profil Desa Siaga Aktif Desa Glagahsari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban masyarakat dapat semakin mengetahui upaya-upaya pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan yang secara Program dan operasional semata-mata yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang optimal di Kabupaten Tuban.

Referensi

Dokumen terkait

Menyadari akan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang relatif kecil, maka Pemerintah Kabupaten Nagan Raya akan mengoptimalkan penerapan pola intensifikasi

Gelandangan dan pengemis adalah fenomena sosial yang tidak dapat dihindarkan keberadaannya dari kehidupan masyarakat, terutama yang berada di perkotaan yang terkait dengan

Selama penelitian di perairan mang- rove di beberapa sungai sekitar Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) diperoleh 32 jenis ikan yang tergolong ke dalam 27 marga dan 20 suku dan

Penyambungan generator dapat dilakukan dengan memilih ikon elemen lalu pilih busbar yang menjad tempat tersambungnya generator, setelah itu klik pada busbar tersebut dan akan keluar

• Pfifner dan Sherwood (2001) : Organisasi adalah pola keadaan dimana sejumlah orang banyak, sangat banyak mempunyai teman berhubungan langsung dengan yang lain,

Retensi siswa juga lebih baik pada kelompok pengguna wacana multimedia karena keunggulan multimedia sebagaimana yang dikemukakan Arsyad 14 dapat mengakomodasi siswa yang

Karena nilai ρ-value lebih kecil dari pada α (0,015 < 0,05) maka H0 ditolak dengan demikian ada pengaruh signifikan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen

Balai Labkes Provinsi Bali Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Laboratorium Peran serta masyarakat dalam pelaksanaa n program JKN Jumlah Fasilitas