• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Usaha Tani Kopi Arabica (Coffea Spp) Di Kabupaten Gayo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pengembangan Usaha Tani Kopi Arabica (Coffea Spp) Di Kabupaten Gayo"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Tumbuhan kopi (Coffea Sp.) termasuk familia Rubiaceae yang dikenal mempunyai sekitar 500 jenis dengan tidak kurang dari 600 species. Genus Coffea merupakan salah satu genus penting dengan beberapa species jenis tanaman kopi namun secara garis besarnya kopi

yang mempunyai nilai ekonomi dan dikembangkan secara komersial dibagi tiga, yaitu: Coffea Arabica (dengan hibridanya), Coffea Liberica dan Coffea Canephora (diantaranya varietas robusta) ( Siswoputranto,1993 ).

Dari ketiga jenis kopi yang paling komersial ditanam di Indonesia, Kopi Robusta adalah

kopi yang paling pertama di usahakan di Indonesia kemudian menyusul kopi golongan liberica

dan golongan Arabica dengan segala blaster ( hybride-hybridenya ). Di Indonesia yang terpenting hanya Kopi Robusta ( Coffea Robusta ) dan Kopi Arabika ( Coffea Arabica ) serta sedikit Kopi Liberika (Coffea Liberica ). Tanaman Kopi Robusta tumbuh baik didataran rendah sampai pada ketinggian 1.000m di atas permukaan laut, di daerah – daerah dengan suhu 20oC.

Tanaman Kopi Arabica menghendaki daerah – daerah yang lebih tinggi sampai ketinggian

sekitar 1.700m diatas permukaan laut, daerah – daerah yang umummnya dengan suhu sekitar 10

– 16 oC. Tanaman kopi Liberika dapat tumbuh didataran – dataran rendah (Spillane.1993 ).

Dari segi produksi yang paling menonjol dalam kualitas dan kuantitas adalah jenis

Arabika,Andilnya dalam pasokan dunia tak kurang dari 70%. Jenis robusta yang mutunya

(2)

masing – masing 3%. Arabika dianggap baik daripada robusta karena rasanya lebih enak dan

jumlah kafeinnya lebih rendah. Maka arabika lebih mahal daripada robusta ( Spillane,1990 ).

Kopi Arabika ialah kopi yang paling baik tanda – tandanya ialah biji picak dan daun yang

hijau – tua dan berombak ombak. Agar baik tumbuhnya maka hendaknya tinggi kadar bahan

organik dalam tanah yang ditanami dengan kopi Arabika itu. Untuk keperluan itu ditanam

berbagai leguminosa sebagai pupuk hijau didekat kopi tersebut serta pohon – pohon pelindung.

Karena jenis ini ternyata tidak tahan disembarang tempat ( Spillane,1990 ).

Kopi memiliki rasa pahit - pahit sedap menyegarkan karena kandungan zat kafeina itu,

kurang lebih sebagai berikut Kafeina 1% - 2,5% minyak atsiri 10% - 16% Asam Chlorogen 6% -

10% Zat Gula 4% - 12% selulosa 22% - 27% ( Spillane,1990 ).

Kopi Arabika Gayo ditanam pada lebih tinggi, ketinggian lebih dingin, biasanya

1100-1300 meter di atas permukaan laut kopi gunung ini berproduksi 1500-3000 kg perhektarnya

dengan suhu 12-28 derajat celcius dan curah hujan 1500 sampai 3000mm jenis tanah di dataran

tinggi gayo ini adalah tanah hitam berbentuk dari bahan vulkanik muda yang sangat subur

mengandung nutrisi mikro yang penting bagi tanaman, kopi arabika gayo mengandung kafeein

0,8 sampai 1,4% bentuk biji kopi arabika gayo adalah Flat dengan garis tengah yang jelas

karakter asam dan coklat dan trase 8 sampai max 10% atau nilai cacatnya 11 % . Elevasi yang

lebih tinggi menyebabkan biji kopi tumbuh lebih lambat, yang menyumbang rasa mendalam dan

aroma. Kopi ini tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi lebih sulit dan lebih baik dalam

kualitas, tetapi mereka juga rentan terhadap embun beku (emun), hama dan penyakit, sehingga kacang (biji kopi) lebih sulit untuk melindungi dan panen. Biji matang pada waktu yang berbeda,

(3)

Dataran Tinggi Gayo merupakan penghasil kopi Arabika terluas di Indonesia. Lahan

yang ditanam di kopi dikawasan ini mencakup 46.493 ha, dengan jumlah petani kopi lebih dari

20.000 KK, dan setiap tahun jumlahnya terus meningkat. Ini menjadikan dataran tinggi Gayo

sebagai produsen kopi Arabika terbesar tidak hanya di Indonesia, tapi juga Asia. Karena kebun

kopi di Gayo dikelola oleh petani individual dengan rata-rata kepemilikan lahan maksimum 2

hektar. Karakter kopi Gayo menjadi sangat beragam, sudahlah jenis tanah dan ketinggian tumbuh

yang berbeda bahkan terbilang ekstrim. (Tanah Vulkanis di Lukup Sabun, Bandar lampahan,

Simpang Balik dan wilayah Bener Meriah lainnya dan bukan vulkanis di Jagong Jeget, Batu

Lintang dan sekitarnya. Ketinggian sekitar 700-an Mdpl di Singah Mulo, sampai 1500-an Meter

di Lukup Sabun). Varietas kopi yang ditanam pun berbeda-beda, mulai dari Bourbon sampai

Catimor dengan aneka ragam variasinya.

Spesies Biji Kopi arbika gayo yang dikenal dibelahan dunia Jenisnya adalah

1. Typica - Ini adalah dasar dari mana varietals kopi banyak telah dikembangkan. Seperti Arabika varietas lain Coffe yang telah dikembangkan dari itu, tanaman kopi Typica memiliki bentuk kerucut dengan batang vertikal utama dan vertikal sekunder yang tumbuh pada miring

sedikit. Typica adalah tanaman tinggi mencapai 3,5-4 m di ketinggian. Cabang-cabang lateral membentuk sudut 50-70 ° dengan batang vertikal. Typica kopi memiliki produksi yang sangat rendah, tetapi memiliki kualitas cangkir yang sangat baik.

2. Bourbon - Bourbon tanaman kopi menghasilkan kopi 20-30% lebih dari Typica, tetapi memiliki panen yang lebih kecil dari kurang varietals kopi paling. Bourbon memiliki kurang dari bentuk kerucut dari tanaman kopi Typica, tetapi memiliki cabang lebih sekunder. Sudut antara cabang-cabang sekunder dan batang utama lebih kecil, dan titik cabang pada batang utama

(4)

Biji kopi yang jatuh tempo cepat dan berada pada risiko jatuh selama angin kencang atau hujan.

Hasil terbaik untuk kopi Bourbon yang diwujudkan antara 3,500-6,500 kaki. Piala kualitas sangat baik dan mirip dengan Typica.

3. Caturra - Caturra adalah mutasi dari Bourbon kopi ditemukan di Brasil. Ini adalah mutasi dengan produksi tinggi dan kualitas yang baik, tetapi membutuhkan perawatan yang luas dan

pembuahan. Ini adalah pendek dengan inti tebal dan memiliki cabang sekunder banyak. Ini

memiliki daun besar dengan perbatasan bergelombang mirip dengan kopi Bourbon. Ini menyesuaikan dengan baik untuk hampir lingkungan apapun, tapi apakah terbaik antara

1,500-5,500 kaki dengan curah hujan tahunan antara 2,500-3,500 mm. Pada ketinggian yang lebih

tinggi meningkatkan kualitas, tetapi penurunan produksi.

4. Catuai - Catuai adalah tanaman kopi unggul yang dihasilkan dari persilangan antara Mundo Novo dan Caturra. Tanaman ini relatif singkat, dan cabang-cabang lateral membentuk sudut dekat dengan cabang primer. Buah tidak jatuh dari dahan mudah, yang menguntungkan dengan

daerah dengan angin kencang atau hujan. Catuai juga perlu pemupukan yang cukup dan perawatan.

5. Pache comum - Pache comum adalah mutasi kopi Typica pertama kali diamati di pertanian El Brito, Santa Cruz Naranjo, Santa Rosa, Guatemala. Banyak yang menganggap cangkir menjadi

lancar atau flat. Ini varietas kopi beradaptasi dengan baik antara 3,500-5,500 kaki.

6. Pache colis - Pache colis ditemukan di Mataquescuintla, Guatemala di sebuah peternakan yang terdiri dari Caturra dan Pache comum. Buah kopi yang sangat besar dan daunnya yang bertekstur kasar. Pache colis memberikan ketahanan beberapa Phoma. Memiliki sekunder dan tersier bercabang, dan biasanya tumbuh 0,8-1,25 m. Ini menyesuaikan dengan baik untuk

(5)

2.2 Landasan teori

Peranan Agribisnis dalam suatu negara agraris seperti Indonesia adalah besar sekali. Hal

ini disebabkan karena cakupan aspek agribisnis adalah meliputi kaitan dari mulai proses

produksi, pengolahan sampai pada pemasaran termasuk didalamnya kegiatan pertanian yang

sering kita lihat sekarang adalah peranan pengembangan komoditi pertanian yang terputus –

putus.

Prospek pengembangan merupakan suatu peluang dalam memperbaiki ataupun

meningkatkan sesuatu, sehingga nilai kegunaannya akan meningkat pula. Aceh dikenal dengan

kopi Arabika dan robusta yang hamper keseluruhan produksinya di ekspor ke luar negri. Hasil

produksi itu diketahui berasal dari dataran tinggi gayo. Kopi gayo special karena kopi tanpa

campuran ini memliki 5 Sertifikat International yang menjamin mutu kopi gayo tersebut (Bathin,

2012).

2.2.1 Konsep Managemen Strategi

Manajemen strategi amat penting bagi suksesnya suatu perusahaan baik kecil maupun

besar karena jika dilaksanakan, proses manajemen strategi secara signifikan dapat memperkuat

pertumbuhan dan kemakmuran. Menurut David (2002), manajemen strategi didefinisikan

sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan ,meng implementasikan, dan mengevaluasi

keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.

Manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mmengaruh pada

penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu menncapai

(6)

peluang dimasa yang akan datang sehingga memungkinkan organisasi untuk dapat

mengantisipasi kondisi yang selalu berubah.

2.2.2 Analisis SWOT

Analisis Swot adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan

berbagai masalah. Analisis ini didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan ( Strength)

dan peluang ( Opportunity ). Namun secara bersamaan dapat meminimkan kelemahan

(weakness) dan Ancaman ( Threats ) ( Rangkuti 2009 ). Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Internal

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para

pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber

daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelaggan yang

dimiliki. Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

Analisis Kekuatan (Strenght)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan

kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian. Jika orang berbicara

tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah

keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi

(7)

keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang

dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang

tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna

atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

2. Analisis Eksternal

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan lain.

Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan

sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru

bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan

dapat beroperasi secara menguntungkan. Analisis Peluang (Opportunity)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu kecenderungan

atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam lingkungan yang akan

menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian ancaman merupakan kebalikan

pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor

lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Analisis Ancaman (Threats)

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan

baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan kedua analisis tersebut

maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT (Kotler, 2000)

Menurut Freddy Rangkuti ( 2009 ) analisis SWOT merupakan analisis identifikasi

beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Proses pengambilan

(8)

usaha. Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor – faktor strategis

perusahaan ( Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman ) dalam kondisi saat ini.

Proses penyususnan perencanaan strategis melaui tiga ( 3 ) tahap analisis yaitu :

1. Tahap Pengumpulan Data

2. Tahap Analisis

3. Tahap Pengalihan Keputusan

Sebelum melakukan analisis maka diperlukan tahap pengumpulan data yang terdiri dari 3

model yaitu :

A. Matriks Faktor Startegi Internal

Sebelum membuat matriks Faktor Srategi Internal kita perlu mengetahui terlebih dahulu

cara – cara penentuan dalam membuat tabel IFAS.

1. Susunlah dalam kolom 1 Faktor – Faktor Internal ( Kekuatan dan Kelemahan )

2. Beri rating masing – masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar keciilnya pengaruh yang ada

pada faktor strategi internal, mulai dari nilai 4 ( Sangat Baik ), 3 ( Baik ), 2 ( Cukup Baik ), 1 (

Tidak Baik ) terhadap kekuatan dan Nilai “ Rating “ terhadap kelemahan bernilai negatfnya.

3. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 ( Paling Penting )

sampai 0,0 ( Tidak Penting ) berdasarkan pengaruh faktor – faktoor tersebut terhaap posisi

strategis perusahaan. ( Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

4. Kalikan rating pada kolom 2 dengan bobot pada kolom 3 untuk memperoleh scoring dalam

kolom 4.

5. Jumlahkan total untuk memperoleh total skor pembobotan bagi usaha yang bersangkutan.

Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor – faktor

(9)

Hasil identifikasi yang merupakan Kelemhan dan kekuatan, Pembobotan dan total

dipindahkan ke tabel Matriks Faktor Strategi Internal untuk dijumlahkan dan kemudian

diperbandingkan antara total skor kekuatan dan kelemahan.

Tabel 2 Matriks Faktor Strategi Internal

No, STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL

1

2 dst

Total Kekuatan

No Weakness Skor Bobot Total

1 2

TotalKelemahan

Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = X

B. Matriks Faktor Startegi Eksternal

Sebelum membuat matriks Faktor Startegi Eksternal kita perlu mengetahui terlebih

dahulu cara – cara penentuan dalam membuat tabel EFAS.

1. Susunlah dalam kolom 1 Faktor – Faktor Eksternal ( Peluang dan Ancaman )

2. Beri rating masing – masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar keciilnya pengaruh yang ada

pada faktor strategi Eksternal, mulai dari nilai 4 ( Sangat Baik ), 3 ( Baik ), 2 ( Cukup Baik ), 1 (

Tidak Baik ) terhadap kekuatan dan Nilai “ Rating “ terhadap kelemahan bernilai negatfnya.

3. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 ( Paling Penting )

sampai 0,0 ( Tidak Penting ) berdasarkan pengaruh faktor – faktoor tersebut terhaap posisi

strategis perusahaan. ( Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

4. Kalikan rating pada kolom 2 dengan bobot pada kolom 3 untuk memperoleh scoring dalam

(10)

5. Jumlahkan total untuk memperoleh total skor pembobotan bagi usaha yang bersangkutan.

Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor – faktor

strategi Eksternalnya.

Hasil identifikasi yang merupakan Peluang dan Ancaman, Pembobotan dan total

dipindahkan ke tabel Matriks Faktor Strategi Eksternal untuk dijumlahkan dan kemudian

diperbandingkan antara total skor Peluang dan Ancaman.

Tabel 3 Matriks Faktor Strategi Eksternal untuk

No. Oppurtunity Skor Bobot Total

1

2 dst

Total Peluang

No Threath Skor Bobot Total

1

2 dst

Total tantangan

Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y

C. Matriks Internal Eksternal

Hasil analisis pada tebel IFAS dan EFAS dipetakan pada The Matching Stage. Tujuan

tahap ini adalah menghasilkan beberapa alternatif strategi yang layak dengan memadukan faktor

internal-eksternal.

Matriks I-E merupakan pemetaan skor total IFE dan EFE yang telah dihasilkan dalam

tahap input. Sumbu horisontal pada matriks I-E memperlihatkan total skor pembobotan IFE,

sedangkan sumbu vertical menunjukkan total skor IFE .Skors antara 1,00 sampai 1,99 pada

sumbu horizontal menunjukkan posisi internal usahaternak yang lemah, posisi 2,00 sampai

dengan 2,99 menunjukkan skors rata – rata dan skor 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan

kuatnya posisi internal usahaternak. Pada sumbu vertikal skor 1,00 sampai 1,99 menunjukkan

(11)

dengan 2,99 menunjukkan skors rata – rata dan skor 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan

respon yang tinggi terhadap terhadap lingkungan eksternalnya.

Skor IFE

Gambar 1. Matriks Internal Eksternal

Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi usaha, tetapi pada prinsipnya

kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi 3 strategi utama :

A. Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri ( sel 1,2 dan 3 ) atau

Upaya diversifikasi ( Sel 7 dan 8 )

B. Stability Strategi adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang

diterapkan.

4 3 2 1

2 3

(12)

C. Retrenchment Strategy ( Sel 3, 6 dan 9 ) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha

yang dilakukan perusahaan.

Untuk penjelasan secara detail mengenai kesembilan strategi yang terdapat pada

Sembilan sel IE matrik tersebut diatas , berikut penjelasannya :

1. Strategi Pertumbuhan

Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau

kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga,

mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa atau meningkatkan akses ke

pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalkan biaya sehingga

dapat meningkatkan profit.

2. Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi

Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu konsentrasi pada

satu industry atau diversifikasi ke industry lain. Berdasarkan hasil penelitian,. Perusahaan yang

memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan konsentrasi sedangkan perusahaan yang

relative kurang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan diversifikasi agar dapat

meningkatkan kinerjanya. Contoh strategi pertumbuhan adalah 1, 2, 5, 7 dan 8.

3. Konsentrasi Melalui Integrasi Vertikal ( sel 1 )

Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertical dengan cara

mengambil alih fungsi supplier atau dengan cara mengambil alih fungsi distributor. Hal ini

merupakan startegi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat

dalam industry yang berdaya tarik tinggi. Agar dapat meningkatkan kekuatannya atau posisi

kompetitifnya maka perusahaan ini harus melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi

(13)

4. Konsentrasi Melalui Integrasi Horizontal ( sel 2 dan 5 )

Adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi

yang lain dan meningkatkanb jenis produk serta jasa.Jika usaha tersebut berada dalam sel 2

tujuannya adalah meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan

baik diproduksi maupun di pemasaran. Jika usaha tersebut berada di posisi sel 5 maka tujuan

relative lebih defensive yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Usaha

yang berada disel ini dapat memperluas pasar, fasilitas produksi dan tekhnologi melalui

pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi atau join venture dalam usaha yang

sama.

5. Diversifikasi Konsentris ( Sel 7 )

Strategi pertumbuhan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki kondisi

competitive position sangat kuat tetapi nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahan

tersebut berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk membeuat produk baru secara efisien

karena perusahaan ini sudh memiliki kemampuan manufaktur dan pemsaran yang baik.

6. Diversifikasi Konglomerat ( Sel 8 )

Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan dapat

dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak begitu kuat dan nilai

daya tarik industrinya sangat rendah. Tekanan strategi ini lebih pada sinergi financial daripada

Product Market Sinergy.

(14)

Alat – alat yang dpakai untuk menyususn fakktor – faktor strategis usaha adalah matriks

SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal

yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya.

Matriks ini dapat menghasilkan emmpat set kemungkinan alternative strateggi :

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu usaha yaitu memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi yang menggunakan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strateggi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusha meminimlakan

kelemahan yang ada serta mennghindari ancaman.

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns

menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan

Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan).

Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua

(15)

Eksternal

Internal Opportunity Threats

Strength ComparativeAdvantage Mobilization

Weakness Divestment/Investment Damage Control

Gambar 2 . Matriks Swot Kearns

2.2.3 Analisis QSPM

Menurut David (2006) QSPM adalah alat yang direkomendasikan untuk melakukan

pilihan strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan pada faktor – faktor sukses kritis eksternal

dan internal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi secara teoritis tujuan penggunaaan QSPM

adalah untuk menentukan suatu rekomendasi strategi yang dianggap paling tepat untuk

diimplementasikan. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi

yang ada berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis internal dan eksternal

dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari setiap strategi dalam satu sel alternatif

dihitung dengan menetapkan dampak kumulatif dari setiap faktor sukses kritis eksternal dan

internal.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kopi gayo adalah kopi yang terkenal sampai ke mancanegara. Terkenalnya kopi tersebut

karena adanya mutu yang baik serta kualitas yang baik. Kemampuan tersebut dalam mengekspor

kopi tidak terlepas dari strategi dan pengembangan usaha tani tersebut. Setiap unit usaha tidak

terlepas dari kendala yang muncul dari faktor – faktor luar maupun faktor – faktor dalam di

(16)

Usaha tani kopi gayo di Kecamatan Pantan Cuaca Desa dirasakan yang sedang

berkembang dapat ditingkatkan usahanya dengan mengidentifikasikan masing – masing faktor

internal dan eksternal. Dari faktor – faktor internal dan eksternal ini dapat diketahui berbagai

macam alternative strategi yang akan digunakan dalam peningkatan prospek usaha dan dilakukan

dengan menggunakan analisis SWOT.

Setelah alternative strategi ada dan disesuaikan dengan kondisi usaha tani di Desa

Kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo Lues maka strategi pengembangan usaha dapat

diterapkan dalam usaha tani tersebut. Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada

gambar dibawah ini :

Keterangan :

: Menyatakan Hubungan

Gambar 3 Skema Kerangka Pemikiran Identifikasi faktor – faktor

Internal

Identifikasi faktor –

faktor Eksternal

Analisis SWOT

Alternatif Strategi

Strategi Pengembangan

Gambar

Tabel 3 Matriks Faktor Strategi Eksternal untuk
Gambar 1. Matriks Internal Eksternal
Gambar 2 . Matriks Swot Kearns
gambar dibawah ini :

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1)Apakah ada pengaruh penggunaan media FlashPlayer dalam pembelajaran matematika bangun ruang sisi datar terhadap hasil

Metode penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap tanda dan gejala serangan hama penggerek batang, penghitungan jumlah bibit di persemaian yang

Arteri yang lebih besar, meliputi seluruh arteri yang cukup besar untuk dilihat dengan mata tanpa pembesaran, memiliki resistansi yang rendah dan pipa pembuluh dengan kecepatan

Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, baik yang kasat mata maupun yang tak kasat mata, untuk lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan pembangunan

[r]

Karena titik (1,31;5,85) tidak berada di daerah fisibel subproblem 4, maka subproblem 4 tidak memiliki solusi fisibel.. Dari subproblem-subproblem di atas terlihat bahwa subproblem

Sebagaimana di lembaga-lembaga atau sekolah-sekolah formal yang sudah tertib masalah administrasi, kebijakan-kebijakan, kegiatan, jadwa pembelajaran dan

[r]