• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Kinerja Supply Chain Bahan Baku Pakan Udang Menjadi Green Supply Chain Dengan Metode ANP Pada PT. Central Proteina Prima, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Meningkatkan Kinerja Supply Chain Bahan Baku Pakan Udang Menjadi Green Supply Chain Dengan Metode ANP Pada PT. Central Proteina Prima, Tbk."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kerusakan lingkungan dan pemanasan global telah mendorong publik untuk fokus pada perbaikan yang terus-menerus terhadap masalah lingkungan [1]. Perlindungan dan perbaikan yang berkelanjutan terhadap isu-isu lingkungan telah menarik perhatian global dalam dua dekade terakhir ini. Banyak perusahaan dan pemerintah di berbagai negara sudah mulai menyadari pentingnya rantai pasok yang ramah lingkungan [2]. Meskipun peraturan perusahaan terhadap lingkungan belum terlalu serius untuk dipertimbangkan, tetapi isu ‘green (ramah lingkungan)´ adalah hal yang baru yang selalu berkembang setiap hari dan membutuhkan penelitian terus-menerus di lapangan untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap terhadap masalah lingkungan [3].

(2)

mengaudit rantai pasokan berdasarkan kelestarian lingkungan. Setiap organisasi harus tau status dan tujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan rantai pasokan yang ramah lingkungan [6]. Salah satu yang terbaik dan paling efektif untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dengan mengintegrasikan praktik rantai pasok tradisional dengan rantai pasok yang ramah lingkungan yang dalam konsep “green supply chain’ [7].

Supply Chain adalah sebagai jejaring seluruh organisasi (mulai dari pemasok

sampai ke pengguna akhir) dan aktivitas yang berhubungan dengan aliran dan transformasi dari barang, informasi dan uang. Mulai dari tahap konsep sampai dengan barang dimusnahkan, selalu terdapat penggunaan sumber daya secara berlebihan (boros) yang mengakibat total ongkos logistik menjadi lebih mahal serta berdampak terhadap kelestarian lingkungan [8]. Green supply chain umumnya mengacu pemasok bahan baku dan manajemen terkait lingkungan atau untuk menggabungkan prinsip-prinsip ramah lingkungan ke dalam sistem rantai pasok yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi pasar dengan menambahkan konsep ’green’ [9].

Supply chain tradisional biasanya berkonsentrasi pada biaya dan kontrol pada

(3)

Tabel 1.1. Perbedaan Supply Chain Tradisional dan Green Supply Chain.

Karakteristik SC Tradisional Green SC

Tujuan dan nilai-nilai Ekonomis Ekonomis dan Ekologi Optimasi ekologi Dampak terhadap ekologi

tinggi

Aspek ekologi dan harga hubungan jangka panjang

Biaya dan harga jual Biaya produksi dan harga jual murah

Biaya produksi murah dan harga jual kadang-kadang mahal

Kecepatan dan fleksibilitas

Tinggi Sedang

Sumber: International Journal of Managing Value and Supply Chain (2014)

(4)

tahapan proses pada rantai pasok. Persyaratan ekologis dianggap sebagai kriteria utama untuk produk dan produksi, dan pada saat yang sama perusahaan harus menjamin keberlanjutan ekonomi dengan tetap kompetitif dan menguntungkan. Kriteria seleksi pembeli dan pemasok pada supply chain tradisional, standar dominan yang digunakan adalah harga. Dalam green supply chain, tujuan ekologis merupakan bagian dari kriteria pemilihan pemasok. Penetapan kriteria ekologis dalam praktek memerlukan evaluasi pemasok secara hati-hati, berdasarkan hubungan yang berorientasi jangka panjang. Pembinaan terhadap pemasok biasanya memakan waktu yang lama dan hanya jumlah pemasok yang sangat terbatas yang memenuhi kriteria yang ditetapkan saja yang dipilih [11].

PT. Central Proteina Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi pakan udang dimana daerah pemasarannya mencakup sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa dan ekspor. Produk pakan yang dihasilkan berdasarkan ukurannya ada 5 jenis yaitu IRAWAN 9001, IRAWAN 682 , IRAWAN 683, IRAWAN 683 SP dan IRAWAN 684 S. Proses produksi pakan udang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku.

(5)

Tabel 1.2. Kinerja Supply Chain yang digunakan oleh Perusahaan PT. Central Proteina Prima pada tahun 2015

No Kriteria Kinerja Definisi

1 Supply chain reliability Kinerja rantai pasok dalam pengiriman, ketepatan produk, ketepatan waktu, kondisi dan pengemasannya, kuantitas.

2 Supply chain responsiveness

Kecepatan rantai pasok dalam menyediakan permintaan konsumen.

3 Supply chain flexibility Ketangkasan rantai pasok dalam merespon perubahan pasar dalam memenangkan persaingan pasar.

4 Supply chain cost Biaya-biaya yang berhubungan dengan pengoperasian rantai pasok.

5 Supply chain asset management

Keefektifan dari suatu organisasi untuk mengatur asetnya, untuk memenuhi permintaan konsumen.

Sumber: PT. Central Proteina Prima, 2016.

Aspek tersebut belum sesuai dengan tuntutan regulasi pemerintah UU RI No. 05 Tahun 1984 pasal 3 mengenai perhatian terhadap lingkungan hidup dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan lingkungan [12]. Tentunya hal ini juga menjadi bahan pertimbangan ketika pihak dari luar negeri yang akan mengimpor pakan udang dari perusahaan PT. Central Proteina Prima.

(6)

dan kekurangannya masing-masing sehingga dibutuhkan pengukuran kinerja secara kuantitatif untuk melihat kinerja green supply chain [13].

Dalam mengembangkan model konseptual untuk memprioritaskan inisiatif rantai pasokan yang ramah lingkungan, penelitian ini menjalani tiga tahap utama. Pertama, kita meninjau literatur untuk menentukan faktor-faktor mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melaksanakan inisiatif rantai pasokan ramah lingkungan. Pada langkah ini menggunakan konsep Analytic Network Process (ANP) pemodelan struktur kerangka keputusan. ANP dikembangkan untuk memprioritaskan alternatif dalam masalah keputusan, dengan merumuskan masalah sebagai struktur hierarkis yang terdiri dari tujuan, kriteria, dan alternatif [14].

Dari struktur hirarkis, ANP merumuskan keputusan sebagai jaringan yang terdiri dari kluster dan elemen di kelompok ini. Representasi dari masalah keputusan dalam struktur jaringan memungkinkan hubungan timbal balik antara kluster keputusan atau elemen antara tingkat yang berbeda dan hubungan dua arah antara unsur-unsur di tingkat yang sama menunjukkan dependensi dalam antara elemen dalam kluster [15].

(7)

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan yang menjadi bahasan utama dalam penelitian ini adalah pengevaluasian kinerja supply chain yang dilakukan oleh perusahaan masih bersifat tradisional sehingga kurang mampu untuk bersaing maka kinerja supply chain perlu ditingkatkan menjadi supply chain yang ramah lingkungan (green supply chain) sebagai salah satu persyaratan ekspor pakan udang untuk dapat meningkatkan kualitas pakan udang yang dihasilkan oleh perusahaan dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah meningkatkan kinerja supply chain bahan baku pakan udang menjadi green supply chain agar dapat meningkatkan persyaratan ekspor udang perusahaan.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi pelaku supply chain bahan baku 2. Analisa terhadap supply chain di perusahaan.

3. Menentukan kriteria kinerja green supply chain yang sesuai diterapkan untuk bahan baku pakan udang di perusahaan.

(8)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal upaya meningkatkan supply chain menjadi green supply chain dengan menggunakan metode ANP.

2. Manfaat bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan saran bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja supply chain agar dapat memenuhi persyaratan ekspor untuk perbaikan mutu pakan udang produksi perusahaan.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Supply chain yang diamati dalam penelitian ini adalah supply chain bahan baku. 2. Penelitian menggunakan data perusahaan pada periode Januari 2015 hingga

(9)

3. Pakar yang digunakan merupakan adalah pihak-pihak yang terkait di perusahaan maupun di luar perusahaan dan memahami secara mendalam supply chain.

4. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam analisa analytical network process (ANP) berdasarkan wawancara dengan pakar.

5. Penelitian tidak membahas biaya.

Asumsi dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut.

1. Supply chain bahan baku pakan udang tidak mengalami perubahan selama penelitian.

2. Perusahaan mau mempertimbangkan untuk melakukan perbaikan terhadap kinerja supply chain menjadi green supply chain.

Gambar

Tabel 1.2. Kinerja Supply Chain yang digunakan oleh Perusahaan PT.

Referensi

Dokumen terkait