• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggung Jawaban Korporasi Terhadap Kebakaran Hutan Dalam Kaitannya Dengan Penerapan Hukum Lingkungan(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan No. 228 Pid.Sus 2013 Pn.Plw)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertanggung Jawaban Korporasi Terhadap Kebakaran Hutan Dalam Kaitannya Dengan Penerapan Hukum Lingkungan(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan No. 228 Pid.Sus 2013 Pn.Plw)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANGGUNG JAWABAN KORPORASI TERHADAP

KEBAKARAN HUTAN DALAM KAITANNYA DENGAN

PENERAPAN HUKUM LINGKUNGAN

(STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI

PELALAWAN NO. 228/PID.SUS/2013/PN.PLW)

TESIS

OLEH

SURYA SOFYAN HADI 137005070

(2)

PERTANGGUNG JAWABAN KORPORASI TERHADAP KEBAKARAN HUTAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENERAPAN HUKUM

LINGKUNGAN

(STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NO. 228/PID.SUS/2013/PN.PLW)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum dalam Program Studi Magister Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

OLEH

SURYA SOFYAN HADI 137005070/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PERTANGGUNG JAWABAN KORPORASI TERHADAP KEBAKARAN HUTAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENERAPAN HUKUM LINGKUNGAN(STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NO. 228/PID.SUS/2013/PN.PLW)

Nama Mahasiswa : SURYA SOFYAN HADI Nomor Pokok : 137005070/HK

Program Studi : ILMU HUKUM

Menyetujui : Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. SUHAIDI, SH., MH K e t u a

)

(Prof. H.SYAMSUL ARIFIN, SH., MH A n g g o t a

) (Dr. MAHMUD MULYADI, SH., M.Hum A n g g o t a

)

(4)

Telah diuji pada Tanggal : 27 Juli 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. SUHAIDI, SH., MH.

(5)

PERNYATAAN

PERTANGGUNG JAWABAN KORPORASI TERHADAP KEBAKARAN HUTAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENERAPAN HUKUM

LINGKUNGAN

(STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NO. 228/PID.SUS/2013/PN.PLW)

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.-

Medan, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan, Penulis,

m.6000 + teken

Nim. 137005070

(6)

PERTANGGUNG JAWABAN KORPORASI TERHADAP KEBAKARAN HUTAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENERAPAN HUKUM

LINGKUNGAN

(STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NO 228/PID.SUS/2013/PN.PLW)

) Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

**

) Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara )

Syamsul Arifin **) Mahmud Mulyadi **)

ABSTRAK

Setelah kebakaran hutan dan lahan yang sangat hebat pada tahun 1997-1998, Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk merespon kebakaran hutan dan lahan tersebut. Sedikitnya terdapat beberapa kebijakan nasional yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dalam merespon kebakaran hutan dan lahan, yakni Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang-Undang No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta turunan kebijakan nasional yakni Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan.

Salah satu contoh kasus kejadian kebakaranhutan dan lahan terjadi di Propinsi Riau dan melibatkan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia untuk duduk dalam meja pengadilan. Pada tanggal 09 September 2014, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pelalawan, Riau, menghukum Terdakwa Danesuvaran KR Singam dan Terdakwa PT. Adei Plantation and Industry yang diwakili oleh Tan Kei Yoong karena kelalaiannya lahan KKPA Batang Nilo Kecil terbakar seluas 40 ha dari 541 ha pada 2013 yang berakibat pada kerusakan lingkungan hidup.

Dikarenakan pelaku yang membakar hutan tersebut untuk membuka lahan-lahan perkebunan kelapa sawit diduga adalah perusahaan merupakan korporasi, maka berbicara masalah korporasi terkait pula pada persoalan pertanggungjawabannya. Dalam hal pertanggung jawaban korporasi ini dimungkinkan melalui doktrin strict

liability yang mana dalam ajaran ini pertanggungjawaban pidana dapat dibebankan

kepada pelaku tindak pidana bersangkutan dengan tidak perlu dibuktikan adanya kesalahan (kesengajaan atau kelalaian) para pelaku. Tetapi ditekankan kepada hal, akibat dari perbuatannya itu telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Cukuplah apabila dibuktikan bahwa pelaku tindak pidana telah melakukan perbuatan melawan hukum atau tidak melakukan yang diwajibkan oleh ketentuan pidana (offenses of

(7)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Sebaiknya Pemerintah segera mengesahkan RUU KUHP Tahun 2012 agar korporasi sebagai pelaku tindak pidana dapat dengan mudah dilakukan penyidikan karena Penyidik telah mempunyai dasar hukum untuk melakukan penyidikan kepada korporasi sebagai pelaku tindak pidana tersebut.; Sebaiknya PPNS Lingkungan Hidup ataupun PPNS Kehutanan dapat berkoordinasi dengan Penyidik Polri sebagai Koordinator Pengawas penyidikan agar mendapatkan rencana dan strategi yang matang untuk mengungkap dan membuat terang dan jelas suatu perkara tindak pidana pengrusakan lingkungan hidup ataupun pembakaran hutan; dan Sebaiknya hakim dalam menjatuhkan hukuman kepada korporasi sebagai pelaku tindak pidana lebih mengutamakan dampak lingkungan hidup yang tercemar oleh tindakan pelaku korporasi tersebut, dan harus membuktikan secara hukum bahwa lingkungan sekitar tempat perusahaan tersebut beroperasi telah tercemar akibat pengrusakan lingkungan yang diduga dilakukan oleh korporasi tersebut dan lebih mengedepankan pemulihan lingkungan yang rusak dan tercemar oleh korporasi yang melakukan tindak pidana pencemaran atau pengrusakan lingkungan hidup tersebut.

(8)

CORPORATE LIABILITY OF FOREST FIRES IN CONNECTION WITH THE IMPLEMENTATION OF ENVIRONMENTAL LAW

(Case Study : Court Decision of Palalawan No. 228 / Pid.Sus / 2013 / PN.Plw)

Surya Sofyan Hadi* Suhaidi

) **

The results showed that: The government should immediately pass the bill of the Criminal Code in 2012 that the corporation as criminals can easily do the investigation because investigators have had no legal basis to conduct an investigation of the corporation as the perpetrators of such crime .; Preferably Environmental investigators or investigators may coordinate with the Forestry

) Syamsul Arifin **) Mahmud Mulyadi**)

ABSTRACT

After the great forest fires and land in 1997-1998, the Indonesiangovernment issued some policies to respond to the land and forest fires. At least there are some national policies issued by the Government of Indonesia in response to forest fires and land, namely Law No. 41 of 1999 on Forestry, Law No. 18 of 2004 on Plantations, Law No. 32 of 2009 on the Protection and Management of the Environment, as well as the national policy derivative of Government Regulation No. 4 of 2001 on Damage Control or Environmental Pollution Related to Forest Fires and or land.

One example of instances forest fires and land occurred in Riau Province and involves one of the leading companies in Indonesia to sit in the judgment seat. On September 9, 2014, the judges of the District Court Pelalawan, Riau, punish the Defendant and the Defendant Singam Danesuvaran KR PT. Adei Plantation and Industry, represented by Kei Tan Yoong due to negligence KKPA land Trunk Small Nilo burn area of 40 ha from 541 ha in 2013, which resulted in environmental damage.

Due to the actors who burn the forest to open land oil palm plantation company allegedly is a corporation, the corporation issues related to speak also to the issue of accountability. In terms of corporate accountability is possible through the doctrine of strict liability which, in this teaching criminal liability can be imposed on perpetrators of criminal acts in question with no need to prove the existence of fault (intent or negligence) actors. But the emphasis placed on it, as a result of his actions have caused loss to the community. Suffice if proven that the offender has committed an unlawful act, or not doing that is required by the criminal provisions (offenses of strict liability).

*

) Students Master of Law, Faculty of Law, University of North Sumatra

**

(9)

Coordinator Supervisory Investigator Police investigation in order to obtain mature plans and strategies to uncover and make a bright and clear a criminal case environmental destruction or burning of forests; and recommend that the judge in sentencing a corporation as criminals prefer the environmental impact polluted by the actions of the corporate actors, and should prove legally that the environment in which it operates has been polluted as a result of environmental degradation allegedly committed by the corporation and more promote restoration of damaged environment and polluted by corporations who commit criminal acts of pollution or the destruction of the environment.

(10)

KATA PENGANTAR

الس

ّ َ لاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Assalamu 'alaikum Wr. Wb)

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat, hidayah dan petunjuknya telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk dapat menyelesaikan penelitian tesis ini, dimana tesis ini merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum di Universitas Sumatera Utara.

Tak lupa penulis panjatkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW yang telah menuntun dan memberi jalan dari yang gelap kepada

yang terang yang disinari oleh iman dalam Islam.

Tesis ini berjudul : Pertanggung jawaban Korporasi Terhadap Kebakaran

Hutan Dalam Kaitannya Dengan Penegakan Hukum Lingkungan (Studi Kasus

Putusan Pengadilan Pelalawan No. 228/Pid.Sus/2013/PN.PLW).

Penulis menyadari bahwa penulis mempunyai keterbatasan dalam pengerjaan

tesis ini, namun penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan, semangat, saran,

doa dan motivasi dari berbagai pihak dari awal penulisan hingga penyelesaian tesis

ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan rekomendasi kepada

Penulis untuk mendaftar di Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH., MH., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Hukum Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembimbing I penulis yang

telah membimbing, mengarahkan, mengkritik dan menuntun penulis dalam

(11)

3. Bapak Prof. H. Syamsul Arifin, SH., MH., selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bahan, masukan dan dukungan moril kepada penulis.

4. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing III

yang telah memberikan bimbingan, tuntunan dan koreksi kepada penulis.

5. Bapak Dr. Jeli Lefiza, SH., M.Hum., selaku Dosen Penguji yang telah memberi

masukan, koreksi dan ide dalam penulisan ini.

6. Ibu Dr. Marlina, SH., MH., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan, koreksi dan ide dalam penulisan ini.

7. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH., M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi

Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.

8. Prof. Dr. Bachtiar Surya, SpB-KBD yang telah memberikan dukungan moril

kepada penulis sejak awal hingga selesai perkuliahan penulis.

9. Para dosen Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna kepada penulis serta pegawai

Tata Usaha program Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara yang

telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian kuliah di program Magister

Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.

10. Adinda Agung Yuriandi, S.H., MH., dan Hisar Sinaga, S.H., MH., yang telah

banyak memberi dukungan moril, membimbing dan mengarahkan penulis dari

awal hingga akhir perkuliahan di Program Studi Magister Ilmu Hukum

Universitas Sumatera Utara.

11. Para rekan penulis di SPKT Polda Sumut dan pihak-pihak yang telah membantu

penulis dalam rangka perkuliahan dan penelitian ini.

Tesis ini penulis dedikasikan kepada isteri tercinta Hj. Rita Helmi, SE. dan

(12)

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan atas penulisan dan penelitian

terhadap tesis yang sederhana ini dan penulis merasa masih terdapat banyak

kekurangan dan ketidaksempurnaan, maka dengan segala kerendahan hati penulis

dengan senang hati menerima kritik dan saran guna perbaikan dan kesempurnaan

tesis ini.

Atas segala dukungan ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Terima kasih.

(Wassalamu 'alaikum Wr. Wb)

وَ الس

ّ َ لاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hormat Saya, Penulis,

Nim. 137005070

(13)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

NAMA : SURYA SOFYAN HADI

TEMPAT/TGL. LAHIR : RANTAU PRAPAT/08 SEPTEMBER 1969

PANGKAT : AJUN KOMISARIS BESAR POLISI

JABATAN : KEPALA SPKT POLDA SUMUT

KESATUAN : POLDA SUMUT

AGAMA : ISLAM

NAMA AYAH : SURYA SADJURI

NAMA IBU : PONIEM

ISTERI : RITA HELMI, SE

ANAK : 1. NICO ADHARI EFFENDI, SH.

2. VICKY CIPTADI

3. NURUL DITA SURYA

SUKU/BANGSA : JAWA/INDONESIA

E-MAIL : suryasofyan.usu@gmail.com

II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

1. PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH UMUM

a. SD : BHAYANGKARA RANTAU PRAPAT, Tahun Masuk : 1967,

Tahun Lulus : 1972

b. SMP : BHAYANGKARA RANTAU PRAPAT, Tahun Masuk : 1973,

Tahun Lulus : 1975

(14)

b. S2 : PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA, MEDAN (2013-2015)

III. RIWAYAT JABATAN

1. 1987-1996 : PAMA BAIS ABRI/BIA

2. 1996-2000 : DIT INTELKAM POLDA SUMUT

3. 2000-2002 : WAKA POLRES BELAWAN, POLDA SUMUT

4. 2002-2003 : WAKA POLRES DAIRI, POLDA SUMUT

5. 2003-2003 : PARIK OPS. ITWASDA POLDA SUMUT

6. 2004-2007 : KASAT I DIT INTELKAM POLDA SUMUT

7. 2007-2011 : KAPOLRES HUMBAHAS POLDA SUMUT

8. 2011-SAAT INI : KA SPKT POLDA SUMUT

IV. PENDIDIKAN KEJURUAN

1. SUSSARPA INTEL (BAIS ABRI)

2. SUSPA KONTRA INTEL (BAIS ABRI)

3. SUSDASJEMEN HANKAM

4. SUSPA INTELSTRAT TK I (BAIS ABRI)

V. PENUGASAN LUAR NEGERI

1. 1995 – VIETNAM – PAM PENGUNGSIAN VIETNAM

2. 1995 – SINGAPURA – ILO UNHCR

VI. PENGHARGAAN

1. SATYA LENCANA KESETIAAN VIII THN

2. SATYA LENCANA KESETIAAN XVI THN

3. SATYA LENCANA KESETIAAN XXIV THN

4. SATYA LENCANA DWIDYA SISTHA

(15)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... ii

Pernyataan ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vi

Daftar Riwayat Hidup ... xiii

Daftar Isi ... xv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 16

C. Tujuan Penelitian ... 17

D. Manfaat Penelitian ... 17

E. Keaslian Penelitian ... 18

F. Kerangka Teori dan Konsep ... 19

1. Kerangka Teori ... 19

a. Teori Pertanggungjawaban Korporasi ... 20

(16)

c. Teori Pertanggungjawaban Berdasarkan Unsur

Kesalahan ... 28

2. Kerangka Konsep ... 34

G. Metode Penelitian ... 38

1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 38

2. Sumber Data ... 39

3. Teknik Pengumpulan Data... 41

4. Analisis Data ... 42

H. Sistematika Penulisan ... 43

BAB II : PENGATURAN TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP ... 46 A. Ketentuan Hukum Pertanggung Jawaban Korporasi ... 46

1. Pengertian Kejahatan Korporasi ... 46

2. Korporasi Sebagai Subjek Hukum ... 54

3. Teori atau Ajaran Doktrin Pertanggungjawaban Pidana Korporasi ... 59

B. Tindak Pidana Lingkungan Hidup ... 70

1. Pengertian Tindak Pidana dan Lingkungan Hidup ... 70

a. Pengertian Tindak Pidana ... 70

b. Pengertian Lingkungan Hidup ... 78

2. Unsur-Unsur Tindak Pidana ... 80

3. Tindak Pidana Lingkungan Hidup ... 86

(17)

BAB III : PERTANGGUNG JAWABAN KORPORASI TERHADAP TINDAK PIDANA KEBAKARAN HUTAN ... 99

A. Tindak Pidana Kehutanan Dalam Undang-Undang No. 41 Tahun

1999 tentang Kehutanan ... 99

C. Pengaturan Pertanggung Jawaban Korporasi Terhadap Tindak

Pidana Kebakaran Hutan ... 116

1. Pertanggung Jawaban Korporasi Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup ... 116

2. Kejahatan Korporasi Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 121

5. Penyimpangan Asas Pidana Untuk Tanggung Jawab Korporasi ... 128

(18)

Hukum Terhadap Tindak Pidana Lingkungan dan Tindak Pidana

Kehutanan ... 142

1. Tugas dan Wewenang Penyidik Dalam Melakukan Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Lingkungan Hidup ... 142

2. Kedudukan Penyidik Polri dan PPNS Kehutanan ... 152

B. Pertanggung Jawaban Pidana Korporasi Terhadap Tindak Pidana Lingkungan Hidup dan Tindak Pidana Kehutanan Dalam Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan No. 228/Pid.Sus/2013/PN.PLW tertanggal 09 September 2014 ... 155

1. Kronologis Kasus ... 155

2. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ... 159

3. Fakta Hukum ... 165

4. Alat Bukti ... 169

5. Tuntutan ... 176

6. Amar Putusan ... 179

C. Proses Pertanggung Jawaban Korporasi Dalam Penerapan Hukum Lingkungan ... 182

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 190

A. Kesimpulan ... 190

B. Saran ... 193

Referensi

Dokumen terkait

4 Tekan , untuk mengirim pesan Multimedia. Catatan: Gambar dan suara yang dilindungi hak cipta tidak dapat dikirim melalui MMS. Mengirim E-mail 1 Pergi ke E-mail > Profil

Siti Rahayu Hassan, Mohammad Syuhaimi Ab-Rahman, Aswir Premadi and Kasmiran Jumari. The Development of Heart Rate Variability Analysis Software for Detection of Individual

Jalur Terpendek itu sendiri mempunyai sasaran utama yakni untuk memperoleh hasil yang optimal agar biaya dan waktu yang keluar dapat dimanfaatkan seminimal mungkin. Dalam

Untuk mengatasi hal tersebut sangat dibutuhkan alat bantu yang dapat mempermudah dalam melayani pendaftar kursus dan memperlancar tugas. Salah satu alat bantu yang dapat

Sistem penjualan barang rietail ini memerlukan peranan komputer beserta software untuk mencapai hasil yang optimal, dalam hal ini laporan penjualan yang dibuat oleh kasir untuk manager

• Potongan-potongan kertas tersebut ditulisi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran tematik.. • Peserta berhimpun dalam

Dalam hal ini ppenulis mencoba menulis dan membuat suatu alat yang banyak digunakan masyarakat, yaitu tentang jam melayang sebagian orang mungkin akan bertanya bagaimana sebenarnya

- Tabel ini berisi informasi mengenai perkiraan jumlah biaya sekolah (pengembangan dan operasional) dalam kurun 4 tahun mendatang - Inputlah jumlah peserta yang akan dilatih