• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kecamatan Medan Deli Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kecamatan Medan Deli Chapter III VI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1Kerangka Konseptual

Kerangka ini disusun berdasarkan perilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara. Deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mengenali kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut menyebar. Perilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Sesuai dengan tujuan, maka konsep tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Perilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara:

− Pengetahuan − Sikap − Tindakan

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

(2)

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Perilaku Semua kegiatan atau aktivitas wanita usia subur di

Kecamatan Medan Deli, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, meliputi: 1. Pengetahuan yaitu apa yang diketahui wanita usia subur di Kecamatan Medan Deli tentang deteksi dini kanker payudara yang terdiri dari : pengertian, etiologi dan faktor risiko, tanda dan gejala

kanker payudara, Cara mendeteksi dini kanker payudara.

2.Sikap yaitu respon atau tanggapan wanita usia subur di Kecamatan Medan Deli terhadap deteksi dini kanker payudara

3.Tindakan yaitu kegiatan atau perbuatan yang

dilakukan wanita usia subur di Kecamatan Medan Deli dalam mendeteksi dini kanker

(3)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli.

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 4.2.1 Populasi

Menurut Arikunto (2013), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang berumur 15 sampai 49 tahun di Kecamatan Medan Deli berjumlah 40.022 orang. Yang terdiri dari beberapa Kelurahan yaitu : Kelurahan Tanjung Mulia dengan jumlah 8.724 orang, kelurahan Tanjung Mulia Hilir 8.375 orang, kelurahan Mabar Hilir 4.548 orang, kelurahan Mabar 7.832 orang, kelurahan Kota Bangun 2.904 orang, kelurahan Titi Papan 6.145 orang.

4.2.2 Sampel dan Teknik Sampling

Sample merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).

Dalam menentukan jumlah sample suatu populasi dapat menggunakan rumus:

n =

(4)

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = Ketetapan relatif yang ditetapkan oleh peneliti (Ditetapkan 10%)

n = 40.022

40.022 (10)2+1

n =40.022 400,2+1

n = 40.022 401,2

n = 99,7 ( di bulatkan menjadi 100)

Jumlah sampel yang diperoleh adalah 100 orang wanita usia subur di Kecamatan Medan Deli.

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan cara mengambil subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto, 2006). Didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 orang wanita usia subur dan jumlah sampel dari masing-masing wilayah ditentukan dengan menggunakan rumus:

∑ Lokasi

(5)

No Kelurahan Jumlah Wanita

Tabel 4.1 Jumlah Sampel Penelitian

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

(6)

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin dari Fakultas Keperawatan USU danCamat Medan Deli. Setelah mendapat persetujuan dari pihak terkait maka peneliti mulai mengumpulkan data. Penelitian ini memiliki pertimbangan etik penelitian (Hidayat, 2009) meliputi :

4.4.1 Informed Consent

Responden dalam penelitian ini harus menyatakan kesediaannya dengan mengisi informed consent. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.

4.4.2 Anonimity (tanpa nama)

Peneliti memberikan jaminan dalam pengunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

4.4.3 Kerahasiaan (confidentiality)

Data yang didapat dari responden, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya akan dijamin kerahasiaannya. Hanya data untuk penelitian saja yang akan dilaporkan.

4.4.4 Beneficience(asas kemanfaatan)

(7)

boleh dilakukan. Penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan responden.

4.5 Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan informasi dari responden tentang perilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara digunakan instrumen kuesioner sebagai alat pengumpul data yang terdiri dari 2 bagian, yakni :

4.5.1 Kuesioner Data Demografi

Kuesioner tentang data demografi responden meliputi: inisial nama, usia, tingkat pendidikan, suku, pekerjaan, dan agama.Data demografi ini berguna untuk membantu peneliti mengetahui latar belakang responden yang mungkin ikut mempengaruhi dalam penelitian ini.

4.5.2 Kuesioner Perilaku 1. Kuesioner Pengetahuan

(8)

2. Kuesioner Sikap

Kuesioner sikap terdiri dari 8 pernyataan. Pernyataan ini disusun berdasarkan skala likert dengan pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),Sangat Tidak Setuju dan Tidak tahu, kuesioner terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Bila pernyataan positif (terdapat pada nomor 1, dan 7) jawaban sangat setuju akan diberi nilai 4, jawaban setuju akan diberi nilai 3, jawaban tidak setuju diberi nilai 2, jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1 dan Tidak tahu diberi nilai 0. Sebaliknya untuk pernyataan negatif (terdapat pada nomor 2,3,4,5,6 dan 8), jawaban tidak tahu diberi nilai 0, sangat setuju akan diberi nilai 1, jawaban setuju akan diberi nilai 2, jawaban tidak setuju diberi nilai 3, jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 4. Sesuai dengan penilaian tersebut, maka didapati nilai tertinggi sebesar 32 dan nilai terendah sebesar 0. Dimana sikap dikategorikan dalam 2 kategori, sehingga jumlah skor 17-32Sikap Positif dan 0-16 Sikap Negatif.

3. Kuesioner Tindakan

Kuesioner tindakan terdiri dari 3 pernyataan, dengan pilihan jawaban yaitu dilakukan dan tidak dilakukan. Pernyataan ini disusun berdasarkan skala Guttman

(9)

4.6 Validitas dan Reliabilitas 4.6.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti mencoba instrument tersebut pada sasaran dalam penelitian (Arikunto, 2013). Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini sudah divalidasi oleh seorang ahli dalambidang Maternitas.

4.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2012). Uji reliabilitas penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk dapat digunakan atau tidak. Sebelum melakukan, terlebih dahulu peneliti melakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian. Uji reliabilitas akan dilakukan di Kecamatan Medan Belawan dengan responden 30 orang. Dimana responden dalam uji reliabilitas ini memiliki karakteristik dan kriteria yang sama dengan responden penelitian.

(10)

menggunakan skala likert dan thursthone.Untuk variabel tindakan, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus KR-21 karena jenis pernyataan pada kuesioner menggunakan skala Guttman. Dari ketiga skala yang digunakan didapatkan hasil nilai reliabilitas 0,7. Dimana Instrumen ini dikatakan validapabila memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0,7 (Polit & Back, )

4.7 Pengumpulan Data

(11)

4.8Analisis Data

Setelah semua data penelitian terkumpul, maka peneliti melakukan penelitian data dengan menggunakan komputerisasi. Data yang sudah dikumpulkan diolah dengan beberapa tahap-tahap berikut (Notoatmodjo, 2012) :

1. Editing, peneliti memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner. Dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data. 2. Coding, peneliti mengubah kata berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau

bilanganmenjadi kode pada kuesioner. Kemudian membuat daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari variabel.

3. Data Entry , peneliti memasukkan jawaban dari responden yang berbentuk kodekedalam database komputer.

4. Cleaning, peneliti mengecek kembali kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

(12)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang Perilaku Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 April sampai 30 Mei 2017 di Kecamatan Medan Deli dengan jumlah responden 100 orang.

5.1.1 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini karakteristik demografi responden meliputi umur, pendidikan, suku, pekerjaan, agama dan responden pernah mendapatkan informasi tentang kanker payudara.

(13)

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi Karakteristik Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kecamatan Medan Deli (N=100)

Karakteristik Frekuensi %

Umur

Pernah Mendapatkan Informasi Tentang Kanker Payudara

Pernah 34 34

Tidak pernah

66 66

Pernah Mendapatkan Informasi Dari

Internet/sosial media 16 16

Tv 3 3

Tetangga/teman 7 7

Buku 4 4

(14)

5.1.2 Pengetahuan Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara

di Kecamatan Medan Deli

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan Kurang dalam mendeteksi dini kanker payudara yaitu sebanyak 99 responden (99%).

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan presentase tentang pengetahuan wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara

Hasil Ukur Frekuensi (n) Persentasi (%)

Baik 1 1

Kurang 99 99

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 100% mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai waktu melakukan SADARI dan pengetahuan tentang mammografi.

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang deteksi dini kanker payudara

No Pernyataan Baik N Kurang n

1 Defenisi kanker payudara 6 94

2. Penyebab dan kemungkinan terkena kanker payudara

2 98

3. Tanda dan gejala kanker payudara 12 88

4 Deteksi dini kanker payudara 8 92

5. Yang dimaksud deteksi dini kanker payudara

6 94

6. Waktu melakukan SADARI - 100

(15)

dilakukan oleh

8. Mammografi dianjurkan untuk perempuan pada usia

- 100

9. Biopsi payudara adalah 4 96

10. Tujuan dari USG payudara 1 99

5.1.3 Sikap Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di

Kecamatan Medan Deli

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap positif dalam mendeteksi dini kanker payudara yaitu sebanyak 93 orang (93%).

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan presentase Sikap Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kecamatan Medan Deli

Hasil Ukur Frekuensi (n) Persentasi (%)

Positif 93 93

Negatif 7 7

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 61% menyatakan tidak takut dan malu dalam mendeteksi dini kanker payudara.

Tabel 5.5Distribusi frekuensi jawaban responden tentang deteksi dini kanker payudara

1. Merasa penting melakukan deteksi dini kanker payudara

53 46 0 1 0

(16)

kanker payudara

3. Takut dan malu mendeteksi dini kanker payudara

3 27 61 7 2

4. Akan sering mendeteksi dini kanker payudara setelah ada gejala-gejala yang timbul

23 44 30 2 1

5. Sering mendeteksi dini kanker payudara karena saya beresiko kanker payudara

9 51 21 8 11

6. Akan melakukan SADARI setiap hari kalau sudah tua

5 40 44 7 4

7. Akan melakukan pemeriksaan keadaan payudara kepada petugas kesehatan karena saya tidak tahu cara memeriksa payudara sendiri

17 59 20 3 1

8. Merasa mendeteksi dini kanker payudara menghabiskan uang

3 13 48 27 9

5.1.4 Tindakan Wanita Usia Subur Dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di

Kecamatan Medan Deli

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam melakukan tindakan mengenal kehamilan risiko tinggi buruk yaitu sebanyak 63 orang (63%).

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentasi tindakan Wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli.

Hasil Ukur Frekuensi (n) Persentasi (%)

Baik 37 37

(17)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 64% tidak melakukan pemeriksaan payudara sendiri dimulai pada usia 20 tahun.

Tabel 5.7Distribusi frekuensi jawaban responden dalam mendeteksi dini kanker payudara

1 Melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebulan sekalli, seminggu setelah menstruasi

52 48

2. Melakukan pemeriksaan payudara

sendiri dimulai pada usia 20 tahun 32 56 3. Jika menemukan kelainan pada payudara

seperti tonjolan, apakah melakukan :

1. Melakukan pemeriksaan payudara klinis (kepada petugas

kesehatan)

7 0

2. Melakukan USG 3 4

3. Melakukan pemeriksaan yang menggunakan sinar x terhadap payudara (mammografi)

0 0

4. Melakukan pengambilan sampel jaringan payudara

( Biopsi klinis)

(18)

5.1.5 Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di

Kecamatan Medan Deli

Dari hasil kroscek data didapatkan bahwa mayoritas responden memiliki perilaku buruk dalam mendeteksi dini kanker payudara yaitu sebanyak 68 orang (68%).

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi dan presentase Perilaku Wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli.

Hasil Ukur Frekuensi (n) Persentasi (%)

Baik 32 32

Buruk 68 68

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara

di Kecamatan Medan Deli

(19)

responden tentang kanker payudara akan sangat mendukung pengetahuan responden terhadap deteksi dini kanker payudara. Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak memperoleh informasi maka dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Menurut Nanda (2005) faktor yang terkait dengan kurangnya pengetahuan adalah kurang terpapar informasi, kurang daya ingat atau hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah, faktor internal meliputi pendidikan, persepsi, motivasi juga pengalaman dan fakor eksternal meliputi informasi, sosial budaya dan lingkungan (Notoatmodjo,2012)

(20)

Pengetahuan wanita usia subur dalam hal ini berhubungan dengan pekerjaan. Wanita usia subur dalam penelitian ini mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga (53%). Ibu rumah tangga yang sehari-harinya hanya bekerja di rumah saja kemungkinan besar memiliki pengetahuan dan wawasan yang relatif sempit bila dibandingkan dengan ibu-ibu yang memiliki aktivitas di luar rumah. Komunikasi yang baik dengan orang-orang di lingkungan luar rumah memberi banyak informasi-informasi penting termasuk tentang perilakumendeteksi dini kanker payudara.

Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Rohmi (2013) dengan hasil bahwa sebanyak 27 orang (50%) wanita usia subur di RT 12 RW 11 Kedungdoro Surabaya memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang kanker payudara.Menurut Rohmi responden yang berpengetahuan kurang mayoritas tidak

bekerja

.

Sementara hasil penelitian yang dilakukan Martyani (2008) yang dilakukan

(21)

5.2.2 Sikap Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di

Kecamatan Medan Deli

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa sikap wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli adalah positif (93%). Hal ini dikarenakan responden mempunyai kesadaran akan pentingnya mendeteksi dini kanker payudara, hanya saja informasi yang didapatkan masih sangat kurang. Sikap positif yang dimiliki responden dibuktikan dengan mayoritas responden tidak takut dan malu mendeteksi dini kanker payudara dan akan melakukan pemeriksaan keadaan payudara kepada petugas kesehatan karena tidak tahu cara memeriksa payudara sendiri.

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo,2012). Sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, dan media massa, lembaga pendidikan, dan pengaruh faktor emosional.

(22)

khusus dari petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudarasehingga pengetahuan wanita usia subur menjadi lebih baik. Karena menurut Notoatmodjo (2008), pendidikan kesehatan merupakan intervensi utama terhadap pengetahuan.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Azwar (2015), bahwa pengaruh kebudayaan dapat memengaruhi sikap karena kebudayaan yang sudah ada di masyarakat tentu saja masih dipercayai dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana seseorang menyikapi dan memilah-milah kebudayaan yang positif atau negatif. Pengaruh kebudayaan di masyarakat yang masih dipercayai yaitu menganggap kanker payudara tidak bisa disembuhkan, hal itulah yang menyebabkan kesadaran masyarakat akan adanya perubahan atau tidak pada payudaranya sangat tinggi. Hal ini dilihat dari 53 responden merasa penting melakukan deteksi dini kanker payudara.

(23)

5.2.3 Tindakan Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di

Kecamatan Medan Deli

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa tindakan wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli secara umum adalah buruk yaitu 63 responden. Hal ini dikarenakan banyak responden yang tidak tahu tentang mendeteksi dini kanker payudara, terlihat hanya 1 responden yang memiliki pengetahuan yang baik dan melakukan deteksi dini kanker payudara.

Tindakan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas seseorang dalam rangka memelihara kesehatan. Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan, meskipun sikap seseorang positif. Untuk mewujudkannya menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas (sarana dan prasarana), juga diperlukan dukungan (support) dari pihak lain misalnya orang terdekat atau petugas kesehatan setempat yang mengarahkan dan mendorong melakukan deteksi dini kanker payudara secara rutin. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa wanita yang menemukan tonjolan pada payudaranya hanya melakukan pemeriksaan kepada petugas kesehatan saja dan tidak mengikuti pemeriksaan lanjutan terhadap tonjolan dipayudaranya.

(24)

tingkat-tingkat untuk melakukan tindakan ada empat yaitu : 1) Persepsi yaitu dengan mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang diambil. 2) Respon Terpimpin yaitu kemampuan melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh. 3) Mekanisme yaitu apabila seseorang telah mampu melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasan. 4) Adaptasi yaitu suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

Hasil penellitian ini sesuai dengan yang dilakukan Sari (2015) berjudul hubungan pengetahuan, sikap, dengan tindakan sadari sebagai deteksi dini kanker payudara pada mahasiswa di fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera utara. Tindakan responden sebagian besar mayoritas responden tidak melakukan deteksi yang berjumlah 52 orang (61,9%) dan minoritas yang melakukan deteksi dini berjumlah 32 orang (38,1%).

(25)
(26)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitianperilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli adalah buruk sehubungan dengan pengetahuan yang kurang baik, sikap baik dan tindakan yang buruk dalam mendeteksi dini kanker payudara, hal ini dikarenakan minimnya informasi yang diperoleh.

6.2 Saran

6.2.1. Pendidikan Keperawatan

Dalam pendidikan keperawatan perlu diberikan penekanan materi mengenai kanker payudara, sehingga mahasiswa keperawatan dapat memberikan informasi yang lebih banyak tentang kanker payudara dan upaya pencegahan kanker payudara.

6.2.2. Pelayanan Keperawatan

(27)

6.2.3. Penelitian Keperawatan

Gambar

Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Tabel 4.1 Jumlah Sampel Penelitian
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi Karakteristik Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan presentase tentang pengetahuan wanita usia subur
+5

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sebagian besar keluarga siswa mempunyai fasilitas pendidikan di rumah berupa kamar/ruang belajar, kamus dan buku-buku pelajaran. Pola asuh belajar yang dilakukan orang tua

Nah buat kamu pecinta kartun jepang atau anime, situs yang satu ini memberikan kamu akses untuk membuat karakter anime kamu sendiri. Kamu bebas menambahkan ciri khas personal kamu

ini biasanya digunakan inang alternatif, yaitu telur serangga hama gudang yang dapat tersedia sepanjang waktu. Salah

Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Pemilik lahan hendaknya membatasi terjadinya alih gunaahan sawah menjadi nn sawah, serta meningkatkan prduktivitas padi

Perdebatan yang panjang dan sangat politis tentang bentuk Negara (apakah kesatuan ataukah federal) akhirnya terhenti pada tingkat undang-undang semenjak tanggal 17

Zona pemanfatan merupakan bagian kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata alam, sumber mata air yang

Hal ini sesuai dengan pernyataan Li (1994) yang menyatakan bahwa kebutuhan nutrisi dalam perkembangbiakan massal dari telur inang alternatif (C. cephalonica) tidak

Biologi dan Potensi Parasitoid Telur, Trichogrammatoidea bactrae bactrae Nagaraja (Hymenoptera ; Trichogrammatidae), untuk Pengendalian Penggerek Polong Kedelai.. Potensi