• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Penggunaan KB Suntik Dengan Tekanan Darah pada Akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Penggunaan KB Suntik Dengan Tekanan Darah pada Akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Chapter III VI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Penelitian

Tekanan darah tinggi pada wanita pasangan usia subur (PUS) dapat ditimbulkan oleh pemakaian kontrasepsi KB suntik, tetapi juga disebabkan oleh faktor resiko lainnya meliputi waktu lamanya pemakian di gambarkan dalam bagan sebagai berikut:

3.2. Defenisi Operasional

Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan tentang definisi operasional yang berhubungan dengan variabel dalam penelitian ini.

No Variabel Definisi Operasional

Rekam Medik Perbulan /Pertahun

(2)

3.3. Hipotesa

Pernyataan yang merupakan hipotesa alternative (Ha) adalah ada hubunganantara penggunaan KB Suntik dengan tekanan darah pada akseptor KB suntik di wilayah kerja Puskesmas desa Lalang Kec. Tanjung Pura Kab. Langkat.

(3)

METODE PENELITIAN

4.1.Desain Penelitian

Jenis penelitian ini Kuantitatif dengan menggunakan rancangan desain penelitian Deskriptif Korelasi dengan metode pendekatan Cross Sectional.Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan dan seberapa besar hubungan antara variabel. Pendekatan cross-sectional merupakan penelitian yang dikumpulkan dan diukur secara stimulus pada waktu yang sama terhadap variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).

4.2. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling

4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penggunaan KB suntik 1 dan 3 bulan berjumlah 150 di wilayah kerja Puskesmas desa Lalang Kec. Tanjung Pura Kab. Langkat.

4.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Jumlah sampel yang dijadikan sebagian responden pada penellitian ini dihitung berdasarkan rumus Slovin sampel untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 yang dikutip dari

(Notoatmodj, 2012) adalah sebagai berikut: � = �

(4)

n: jumlah sampel N: jumlah populasi

(5)

Dengan menggunakan rumus Slovin didapatkan jumlah sampel dengan jumlah populasi 150 orang dan batas toleransi 0,05 sebenar:

n = 150 1 + 150 (0,052)

n = 150 1 + 0,37 n = 150 1,375 n = 109 Orang

Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menggunakan KB suntik 1 dan 3 bulan sebanyak 109 orang di wilayah kerja Puskesmas desa Lalang Kec. Tanjung Pura Kab. Langkat yang memenuhi kriteria inklusi :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan karakteristik subjek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi dalam penelitian ini :

a. Ibu yang bersedia jadi responden.

b. Berada di lokasi penelitian saat waktu dilakukan penelitian. 2. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008). Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah :

(6)

4.2.3. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan probability sampling denganpendekatan simpel random sampling.Simple random sampling adalah teknik pengambilan sumber data secara acak tanpa memperhatikan setara populasi tersebut. Cara ini dilakukan apabila populasi dianggap sudah homogeny (Sugiono, 2014). Adapun kriteria inklusi sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu 150 Ibu yang menggunakan KB suntik di wilayah kerja Puskesmas desa Lalang Kec. Tanjung Pura Kab. Langkat. Selain daripada kriteria tersebut, termasuk kedalam kriteria ekslusi yaitu kriteria yang tidak dapat dijadikan sampel (Notoatmodjo, 2012). 4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskemas desa Lalang Kec Tanjung Pura Kab.Langkat.

4.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan Maret 2016 sampai Juni 2017, dimulai dari survei pendahuluan, seminar proposal dan pengolahan data akan dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2017.

4.4.Pertimbangan Etik

(7)

1. Lembar Persetujuan (Informend Consent)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang akan diteliti dan memenuhi kriteria inklusi disertai topik yang diteliti dengan tujuan supaya responden dapat mengerti maksud dan tujaun peneliti. Bila dalam pelaksanaan penelitian, responden menolak atau tidak bersedia maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek.

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga rahasia subjek atau responden peneliti tidsk akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data yang diisi reponden atau subjek, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode tertentu atau inisial.

3. Kerahasian (Confidentiality)

Kerahasian informasi responden, akan dijamin peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

4.5. Intrumen Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan rekam medik dari buku registrasi bidan. Rekam medik berisi beberapa pertanyaan tentang identitas serta lama pemakaian kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan dengan memperlihatkan kartu KB. Observasidilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data mengenai tekanan darah responden dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah (Stetoskop dan sphygmomanometer).

4.6.Alat dan Bahan

(8)

4.7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti melakukan pendekatan denganakeptor kontrasepsi suntikan yang berkunjung ke wilayah kerja Puskesmas desa Lalang, Kec. Tanjung Pura,Kab. Langkat, kemudian akan diberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan serta menandatangani informed consent (persetujuan) sebagai subjek penelitian. Peneliti kemudian melakukan observasi terhadap subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi, melakukan pengukuran tekanan darah dan melihat kartu KB untuk mengetahui waktu awal responden memakai kontrasepsi suntikan. Selain itu, untuk mencapai jumlah sampel yang mencukupi,peneliti melakukan kunjungan ke rumah akseptor yang datanya diambil secara acak pada buku register, kemudian menentukan subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi, lalu melakukan pengkajian yang sama seperti akseptor yang berkunjung ke Puskesmas.

4.8. Analisa Data

(9)

4.9. Statistika Univariat

Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Arikunto, 2013). Metode statistic univariat digunakan untuk menganalisa data demografi , variabel independen (mengetahui penggunaan KB Suntik) dan variabel dependen (peningkatan Tekanan Darah). Data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data pengukuran tekanan darah disajikan dalam bentuk skala rasio, data ini merupakan jenis data kategorik yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

4.10. Stasistika Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menguji hubungan antara kedua varieabel tersebut Hubungan Anatara Penggunaan KB Suntik dengan Peningkatan Tekanan Darah Pada Akseptor.Dalam menganalisa data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistic yaitu yakni untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan anatara dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat yang berskala nominal (Riduwan, 2005) dan data yang tidak terdistribuai normal. Adanya korelasi antara variabel dilihat dari Koifisen korelasi (r) nilai bekisaran anatar -1 sampai +1 untuk menunjukan derajat hubungan antara kedua variabel tersebut, dan untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel maka dilakukan pengamatan terhadapan nilai level of significance

(10)

Jika nilai level of significance (α) <0,05 maka terdapat korelasi bermakna

(11)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai karakteristik responden yang memakai alat kontrasepsi suntik dan mengetahui tekanan darah ibu yang menggunakn akseptor KB suntik di wilayah kerja Puskesmas desa Lalang, Kec. Tanjung Pura, Kab. Langkat.Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2017, dengan jumlah responden sebanyak 109 orang yang menggunakan KB Suntik.

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Karakteristik Demografi Responden

(12)

Tabel 5.1.Distribusi Frekuensi dan Persentase dari responden berdasarkan karakteristik data demografi (n=109)

Data Demografi Frekuensi Persentase

(%)

1. Umur

Usia tidak beresiko 20-35 Tahun Usia yang beresiko < 20;> 35 Tahun

75

Cyclofem (1 bulan) DMPA (3 Bulan) 8. Tekanan darah awal

(Menurun)< 120-80 mmHg (Normal) 120/80 mmHg

(Meningkat)>120-80 mmHg

44 9. Tekanan darah akhir

(Menurun)< 120-80 mmHg (Normal) 120/80 mmHg (Meningkat)>120-80 mmHg

16 10.Jumlah anak

(13)

Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu yang menggunakan KB suntik didominasi oleh umur 23 tahun (n= 18 orang atau 16,5%), responden dalam penelitian ini seluruhnya beragama islam (n= 109 orang atau 100%), responden yang menggunakan KB suntik didominasi yaitu suku jawa (n= 67 orang atau 61,5%), pendidikan didominasi dari responden penelitian adalah SMP (n=25 orang atau 22,9%), pekerjaan didominasi dari responden penelitian adalah ibu rumah tangga (n= 90 orang atau 82,6%), jumlah anak didominasi dari responden penelitian adalah 1 orang (n= 40 orang atau 36,7%).

Tabel 5.2.Kolerasi Jenis KB suntik dan Lama Penggunaan KB suntik dengan Tekanan Darah

Variabel Tekanan darah Menurun Normal Meningkat

Chi Square

(14)

5.2. Pembahasan

5.2.1. Penggunaan KB Suntik

Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan.Sebagian besar wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit.Saat ini tersedia berbagai metode atau alat kontrasepsi seperti IUD, suntik, pil, implant, kontrasepsi mantap (kontap), dan kondom.Salah satu kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.

Kontrasepsi suntik memiliki kelebihan dan kekurangan.Kontrasepsi suntik efektif untuk mencegah kehamilan jika pemakaiannya teratur.KB ini bisa digunakan bagi wanita berbagai golongan umur, baik yang telah beranak atau belum beranak.Selain itu, KB ini efektifitasnya tinggi, sederhana pemakaiannya, juga aman dipakai selama masa menyusui, membantu mencegah kanker rahim, dan mencegah kehamilan di luar rahim. Faktor-faktor inilah yang mendorong pemakaian kontrasepsi suntik oleh wanita usia subur.

(15)

Sehingga dapat membuat jantung memompa lebih kuat, arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku dalam bersirkulasi sehingga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Karwati (2008) yang dilakukan pada ibu yang menggunakan KB suntik menyatakan bahwa mereka memilih KB suntik karena mendapatkan informasi dari teman dan penjelasan konsultasi dari bidan selain itu KB suntik praktis, sangat cocok untuk ibu yang masih menyusui,biayanya relatif murah dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya, tidak perlu minum pil setiap hari dan setiap bulannya sudah terjadwal sehingga tidak sampai lupa.Faktor ekonomi hasil penelitian menunjukakan pada akseptor KB suntik 3 bulan lebih pada alasan ekonomis, karena KB suntik 3 bulan lebih murah harganya, jangka waktu pemakaian lebih panjang, serta tidak perlu melakukan kunjungan setiap bulan seperti pada akseptor KB suntik 1 bulan (Hartanto, 2010). Efektivitas, biaya, dan kesinambungan berpengaruh pada pemilihan metode kontrasepsi yang sesuai.

5.2.2. Lamanya Penggunaan KB suntik

Lama pemakain kontrasepsi adalah jangka waktu dalam menggunakan atau cara pencegahan kehamilan (Depertamen Pendidikan Nasional, 2008). Penggunaan jangka panjang menimbulkan kekeringan vagina, menurun libido,gangguan emosi, sakit kepala, nerpositas, dan peningkatan tekanan darah.Selain itu lama penggunaan suntikan 3 bulan juga mempengaruhi pola haid.

(16)

Lama pemakaian didapatkan bahwa responden yang memakai lebih dari 3 tahun lebih banyak yang mengalami kenaikan tekanan darah dari pada yang lama pemakaianya 2-3 tahun dan 1-2 tahun. Penggunaan KB suntik > 2 tahun perlu dipertimbangkan untuk mengganti cara dengan kontrasepsi yang lain.Hal ini sesuai dengan pendapat Cunningham (1996) bahwa kontrasepsi hormonal suntik yang diperkirakan terutama karena reaksi estrogen yang di dalamnya, terlihat meningkatkan kadar subtrat renin.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa responden yang menggunakan KB suntik yang mendominasi memiliki tekanan darah 120/80 mmHg sebanyak 47 orang (93,1%). Hal ini dikarenakan akseptor yang memakai kontrasepsi <1 tahun sampai ≥ 3 tahun mempunyai tekanan darah yang sewaktu -waktu dapat berubah-ubah, akseptor yang awalnya memiliki tekanan darah rendah, dapat berubah menjadi normal dan normal menjadi tinggi atau akseptor yang awalnya mempunyai tekanan darah selalu tetap atau tidak berubah, maka setelah memakai kontrasepsi suntik tekanan darahnya dapat berubah baik turun ataupun naik. Apabila tekanan darah responden tetap ataupun menurun maka bidan akanmemberikan konseling agar akseptor istirahat cukup, sedangkan akseptor yang mengalami peningkatan tekanan darah maka akseptor diberikan pengarahan agar akseptor tidak merasa takut, karena peningkatan tekanan darah ini bukan karena penyakit kronis.

(17)

Hal ini sesuai menurut BKKBN (2003) salah satu efek samping dari kontrasepsi suntik adalah peningkatan tekanan darah, hal ini merupakan reaksi dari kontrasepsi hormonal suntik terhadap estrogen didalam tubuh.Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan didapatkan bahwa Ibu yang menggunakan KB suntik didominasi oleh umur 23 tahun (n= 18 orang atau 16,5%).Menunjukkan bahwa penelitian tentang umur didapatkan responden yang berusia 22-35 tahun banyak yang mengalami peningkatan tekanan darah.Hal ini dimungkinkan karena pengaruh hormon dari ibu sendiri dan juga semakin tua umur seseorang akan banyak mengalami penurunan hormon estrogen (Cunningham, 1996).

(18)

Responden yang memiliki anak ≥ 3 orang meiliki peluang 3,9 kali lebih besar untuk menggunakan kontrasepsi jangka panjang dibandikan dengan yng mempunyai anak 0-2 orang. Selain itu penelitian yang dilakukan Wahidin (2005) menujukkan adanya hubungan antara jumlah anak hidup denmgan pemilihi metode kontrasepsi suntik di Kec.Palu Selatan Kota Palu. Akseptor akan menggunaka metode kontrasepsi sebagai suatu cara untuk mengatasi kelahiran anak yang tidak diinginkan, apabila jumlah anak hidup yang dimilikinya telah cukup.

Hasil penelitian didapatkan bahwa pendidikan yang mendominasi dari responden penelitian adalah SMP (n=25 orang atau 22,9%). Faktor pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan pemilihan suatu metode kontrasepsi karena tingkat pendidikan yang lebih tinggi mampu menyerap informasi dan lebih mampu mempertimbangkan hal-hal yang menguntungkan atau efek samping bagi kesehatan yang berhubungan dengan pemakaian suatu metode kontarsepsi (Yanuar, 2010).Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai Ibu rumah tangga (n= 90 orang atau 82,6%).

(19)

5.2.3. Hubungan Tekanan Darah dengan Lama Pemakaian KB

Berdasarkan hasil uji statistik dengan mengunakan analis Chi-Square dari 109 orang responden tanda taraf signifikan 5 % diperoleh p value lebih kecil alpa 0,05 maka ho di tolak. Didapatkan hasil bahwa yang lama menggunakan metode kontrasepsi suntik memiliki peluang menderita tekanan darah meningkat dibandingkan dengan yang tidak lama menggunakan metode kontrasepsi suntik sehingga ada hubungan yang signifikan antara lama penggunan alat kontrasepsi suntik dengan kejadian tekanan darah meningkat.

Teori menyebutkan metode kontrasepsi suntik dapat mempengaruhi tekanan darah baik estrogen maupun progesteron.Estrogen merupakan salah satu hormon yang dapatkan meningkatkan retensi elektolit dalam ginjal, sehingga terjadi peningkat reabsorsi natrium dan air yang menyebabkan hifervolemi kemudian curah jantung meningkat dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah.Progestron dapat merendahkan HDL-Kolestrol serta meningkatkan LDL-Kolestrol, sehingga terjadi aterosklerosis kadar LGDL-Kolestrol tinggi dalam darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh drah dan retensi perifer pembuluh darah mengakibatkan peningkatan pembuluh darah (Hartanto, 2010).

(20)

Hal ini sejalan dengan penelitian Runari (2012) dari hasil penelitian didapatkan responden yang memakai kontrasepsi suntikan selama < 12 bulan kebanyakan mempunyai tekanan darah normal yaitu 11 responden (73,3%). Kelompok responden yang memakai kontrasepsi suntikan selama 12-24 bulan kebanyakan mempunyai tekanan darah normal yaitu 16 responden (55,2%). Sedangkan kelompok responden yang memakai kontrasepsi suntikan > 24 bulan kebanyakan memiliki tekanan darah yang tergolong pre-hipertensi yaitu 11 responden (68,8%).

(21)
(22)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan antara penggunaan KB suntikk dengan tekanan darah pada akseptor di wilayah kerja Puskesmas desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.Hal ini dibuktikan dengananalisis hubungan lama penggunaan KB suntik dengan tekanan darah menunjukkan nilai r positif. Kekuatan hubungan variabel dependen dan independen (r=0,046).

6.2. Saran

6.2.1. Bagi peneliti

Memahami proses dan kegiatan penelitian serta menambah pengetahuan pemahaman dan pendalaman peneliti tentang hubungan antara pemakaian alat kontrasepsi suntik dengan tekanan darah.

6.2.2. Bagi akseptor

Penelitian ini menambah wawasan tentang kontrasepsi suntik serta sebagai masukan agar dapat dijadikan dasar pertimbangan kebijaksanaan dalam menggunakan kontrasepsi suntik.

6.2.3. Bagi profesi

Gambar

Tabel 5.1.Distribusi Frekuensi dan Persentase dari responden berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

dan efisien kepada guru Aqidah Akhlak di MTs NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus dalam strateginya untuk membentuk prestasi.

Although not exhaustive, the following are five socio-cultural developments which, one way or another, complicate the classic territorial parish as described above: (1) declining

Apakah Bapak/Ibu kesulitan mengingat sebuah daftar yang baru saja diberi.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan petunjuk-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa Restrain efektif terhadap penurunan perilaku kekerasan pada pasien

FaktorFaktor Yang MempengaruhiLoyalitasJasaRumahSakitElisabet Semarang.UniversitasDiponegoro Semarang. Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk, 2007,.PerilakuKonsumen,

11. 1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; 2) keterkaitan antara

• Hukum Perundang-Undangan yang dapat dijadikan sumber hukum formil Hukum Tata Negara adalah peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Organ/Lembaga Negara yang berwenang