• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Nama Orang pada Masyarakat Batak Karo Di Kecamatan Juhar Kabupaten Karo: Kajian Antropolinguistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makna Nama Orang pada Masyarakat Batak Karo Di Kecamatan Juhar Kabupaten Karo: Kajian Antropolinguistik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk mengadakan hubungan antara sesama manusia (Kridalaksana, 1978:10)

Pada dasarnya pembangunan di Indonesia merupakan usaha peningkatan kesejahteraan yang bersifat material dan spiritual.Dalam hal ini pembangunan yang dimaksud bukan berarti pada sistem teknologi saja, melainkan juga pada pengembangan potensi yang berkaitan dengan kebudayaan nasional, salah satu diantaranya adalah pengembangan di bidang bahasa dan sastra Indonesia. Pembinaan dan pengembangan di bidang bahasa dan sastra Indonesia tidak saja bertujuan untuk menjaga kelestarian bahasa Indonesia tetapi juga bermanfaat bagipembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang erat.

2. Etnik Simalungun 3. Etnik Toba

(2)

Koentjaraningrat yang merupakan bapak antropologi Indonesia dalam bukunya “Pengantar Antropologi 1, 1980) tidak menyinggung sama sekali tentang perbedaan antara etnik di Sumatera Utara Batak. Kalaupun ada hanyalah perbedaan batas-batas wilayah.

Sejatinya seorang antropolog dilarang memasukkan unsur-unsur superior, primordialisme dan emosi keagamaan berlebih dalam menyikapi satu masalah, Mudah-mudahan tulisan ini dapat membuka cakrawala pemikiran terhadap pandangan yang ada.Suku karo masuk dalam bagian Batak secara luas. Karena Batak secara luas merupakan representasi suku-suku Batak, yang memiliki akar budaya dan wilayah yang sama.

(3)

Selainmemiliki ragam budaya suku Batak Karo juga dikenal dengan falsafah kehidupan Batak Karo yaitu Ertutur ‘ Bertutur’Segala sesuatu yang menyangkut kehidupan suku Batak Karo akan terlaksana dan berlangsung dengan damai dan sejahtera apabila berlangsung sesuai dengan Ertutur. Wujud pancaran kuasa Ertutur akan dapat terasa dalam bentuk spiritual dan material.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ‘Ertutur’mengandung sifat ritual yang berhubungan dengan Tuhan, hubungan kekerabatan serta materi yang berkaitan misalnya unsur yang terlibat dalam ritual pernikahan kematian, serta aturan dalam pertuturan.Budaya rasa sangat memegang peranan pada ‘Ertutur’ sehingga pada pelaksanaannya dilakukan dengan simbol simbol spiritual berbentuk material misalnya “Nudungi” (memberi uis nipes).(Marpodang, 1992:55-56). Pengkajian suatu bahasa dapat mencakup bidang fonologi, morfologi sintaksis, semantik, dan gabungan antara ilmu ligustik dengan ilmu lain seperti psikologi, antropologi, sosiolgi, dan lain-lain.

Nama adalah suatu kata atau kelompok kata untuk mengindentifikasi dan menyebut orang, hewan, benda, dan tempat (Robert dan Henry, 1990:8). Memiliksebuah nama adalah hak istimewa atau kehormatan bagi setiap orang. Odssey (dalam Stephen Ulmann 2007:84-85) menyatakan bahwa :

(4)

Dalam masyarakat Masau di Afrika, nama orang yang sudah meninggal tidak boleh disebut-sebut lagi dan kalau ada kata-kata sehari-hari yang kebetulan mirip dengan nama itu maka kata itu harus diganti”

Dengan demikian, setiap orang pasti memiliki setidaknya satu nama yang disandangnya. Nama begitu dekat diidentifikasikan dengan pemiliknya sehingga nama itu menggambarkan reputasi baik atau buruk, cerita baik, sedih, maupun bahagia di balik nama itu. Namun, sebagian orang tidak memiliki pemikiran yang jelas apakah arti nama yang disandangnya bahkan beberapa orang malah tidak memperdulikan itu. Selain itu, Sianipar (dalam http//nama bayi net/arti nama menyatakan bahwa :“Sebagian besar orang menganggap nama tidaklah lebih dari sebuah pengenalan untuk membedakan dirinya dengan orang lain, pengenal yang digunakan bagi orang lain untuk memanggil dirinya, pengenal yang digunakan dalam g setiap ijazah atau piagam meskipun sebenarnya tidak ada informasi yang jelas mengenai kapan mulainya peradaban manusia menggunakan nama. Walaupun demikian, setiap wilayah dan kebudayaang memiliki ciri tertentu dalam memberikan nama”.

(5)

dengan melihat perangainya sehari-hari”. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji tentang “ Makna Nama Orang pada Masyarakat Batak Karo dikecamatan Juhar Kabupaten Karo”

1.1.2 Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka pokok masalah penelitian ini adalah :

a. Bagaimanakah syarat-syarat pemberian nama pada anak pada masyarakat Karo?

b. Bagaimanakah jenis nama orang pada masyarakat Batak Karo di kecamatan Juhar?

c. Bagaimanakah kategorisasi makna nama orang masyarakat Batak Karo di Kecamatan Juhar?

d. Bagaimanakah nilai-nilai budaya yang terdapat pada nama orang masyarakat Batak Karo dikecamatan Juhar?

1.2 Batasan Masalah

Dengan pembatasan masalah pembaca akan mengetahui apa yang menjadi pokok bahasan dalam sebuah penelitian dan sampai di mana masalah tersebut diuraikan. Sesuai dengan judul “Makna Nama Orang pada Masyarakat Batak Karo di Kecamatan Juhar”, maka batasan masalah penelitian ini adalah :

a.Penelitian difokuskan pada syarat-syarat pemberian nama pada anak masyarakat Batak Karo.

(6)

c.Penelitian ini difokuskan pada kategorisasi makna nama orang yang menggunakan bahasa Batak Karo di Kecamatan Juhar.

d.Penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai budaya yang terdapat pada nama orang pada masyarakat Batak Karo dikecamatan Juhar?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1Tujuan Penelitian

Penelitian “Makna Nama Orang pada Masyarakat Batak Karo di Kecamatan Juhar” ini bertujuan untuk :

a. Untuk menguraikan syarat-syarat pemberian nama pada anak dalam masyarakat Batak Karo.

b. Untuk menguraikan jenis nama dalam masyarakat Batak Karo yang terdapat di Kecamatan Juhar.

c. Untuk menguraikan kategorisasi makna nama orang yang menggunakan bahasa Batak Karo di kecamatan Juhar.

d. Untuk menguraikan nilai-nilai budaya yang terdapat pada nama orang pada masyarakat Batak Karo di Kecamatan Juhar.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.3.2.1 Manfaat Teoritis

(7)

a. Sebagai pengetahuan bagi masyarakat khususnya bagi mahasiswa jurusan SastraIndonesia agar berminat mengadakan penelitian terhadap bahasa-bahasa daerah di nusantara.

b. Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian mengenai makna nama orang pada waktu yang akan datang pada suku-suku yang ada di nusantara.

1.3.2.2Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir penulis melalui penelitian dan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu dengan teori yang ada.

b.Sebagai sumber pengetahuan mengenai ragam budaya Karo khususnya mengenai nama sebagai salah satu wujud ragam budaya Karo

Referensi

Dokumen terkait

Dalam wawancara ini peneliti akan menanyakan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan evaluasi pelaksanaan manajemen program literasi perspektif CIPP di

Peta tangan kiri-tangan kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk mengetahui gerakan-gerakan yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan dalam

Dalam tulisan ini diperkenalkan penggunaan Parametric Linear Programming untuk mengatasi masalah program linier yang memiliki nilai koefisien input yang tidak

dalam menangani hambatan komunikasi pada anak autis di Rumah Terapi Kudos.

Hal lain adalah siswa menjadi menyukai matematika karena pembelajaran berbasis masalah, hal ini didasarkan karena siswa merasa pembelajaran berbasis masalah lebih

Berdasarkan banyak kelompok yang dapat menyelesaikan soal maka soal tersebut mengundang siswa dalam mencari alasan serta bersikap secara sistematis dan teratur dengan

Ketika anak autis menceritakan sesuatu tentang dirinya sendiri, misalnya tentang mainannya, temannya atau apapun secara spontan, selalu sempatkan untuk memberi tanggapan dengan

Dari grafik lama waktu penyelesaian KTI mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan tingkat akhir di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta didapatkan hasil dengan presentase