BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini pengendalian hama masih tergantung pada penggunaan insektisida sintetik yang diyakini praktis dalam aplikasi dan hasil pengendalian jelas terlihat (Haryanto, dkk., 2013).Insektisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian. Insektisida juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas nyamuk, lalat, kecoa, dan berbagai serangga lainnya. Namun, pemberantasan hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan insektisidaini dapat menimbulkan masalah kesehatan, adanya penumpukan bahan kimia dari insektisidayang akhirnya menjadi residupada tanaman, pencemaran tanah dan air, resiko tinggiterjadi keracunan pada manusia(Arifin dan Lubis, 2013).
Dampak penggunaan insektisida sintetik terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, diantaranya kasus keracunan pada manusia, ternak, polusi lingkungan dan resistensi hama. Data yang dikumpulkan WHO menunjukkan 500.000-1.000.000 orang per tahun di seluruh dunia telah mengalami keracunan insektisida dan sekitar 500-1000 orang per tahun diantaranya mengalami dampak yang sangat fatal seperti kanker, cacat, kemandulan dan gangguan pada hepar (Yuantari, 2009).
biologis (Tyas, dkk., 2014). Salah satu cara pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah dengan menggunakan insektisida nabati (Wiratno, 2010). Insektisida nabati merupakan insektisida yang berasal dari tanaman. Tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber insektisida nabati biasanya memiliki berbagai macam kandungan bahan kimia seperti asam amino, alkaloid, glikosida dan senyawa lain yang bersifat racun atau toksik. Tumbuhan dikembangkan sebagai insektisida botani adalah Pepaya (Carica papaya L.) (Tyas, dkk., 2014).
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) berpotensi sebagai insektisida nabati, getah pepaya mengandung kelompok enzim sistein protease seperti papain dan kimopapain.Getah pepaya juga menghasilkan senyawa – senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan asam amino nonprotein yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan. Adanya kandungan senyawa-senyawa kimia di dalam tanaman pepaya yang terkandung dapat mematikan organisme pengganggu (Konno, dkk., 2004).
Lalat buah salah satu jenis hama merugikan tanaman. Kerusakan akibat serangan lalat buah ditemukan terutama pada buah yang hampir masak.Lalat betina dengan ovipositor (alat peletak telur) meletakkan telur ke dalam buah.Berkembang menjadi larva yang memakan daging buah sehingga terjadi kebusukan sebelum buah masak.Lalat buah termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) yaitu terdiri dari tahap telur, larva (belatung), pupa (kepompong), dan imago (lalat dewasa) (Rahmawati, 2014).
Berdasarkan penelitian Tyas, dkk., (2014) mengenai perbedaan toksisitas ekstrak, rebusan dan rendaman daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L didapatkan LC50 sebesar 435.399 ppm yang berarti pada konsentrasi 435.399 ppm rebusan daun pepaya dapat membunuh 50 persen larva nyamuk Aedes aegypti L. Dalam bidang farmasi selain mempelajari tentang obat juga berhubungan dengan kebutuhan manusia seperti bahan makanan dan pestisida. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penentuan dosis dari insektisida nabati ekstrak air daun pepaya terhadap larva buah jeruk.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
a. Apakah ekstrak air daun pepayaberpengaruh terhadap kematianlarva buah jeruk ?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis pada penelitian ini: a. Ekstrak air daun pepaya berpengaruh terhadap kematian larva buah jeruk. b. Dengan melakukan uji penentuan dosis dapat diketahui dosis yang tepat
sebagai insektisida nabati.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
a. Pengaruh ekstrak air daun pepaya terhadap kematian larva buah jeruk. b. Dosis efektif dari ektrak air daun pepaya yang tepat sebagai insektisida
nabati.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Dapat memberikan informasi mengenai batasan efek toksik pada insektisida nabati dari ekstrak air daun pepaya terhadap larva buah jeruk. b. Dapat memberikan informasi mengenai batasan keamanan dosis
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai berikut terdapat pada Gambar 1.1:
Variabel bebas Variabel Terikat Parameter
Gambar 1.1 Diagram kerangka pikir penelitian
-Konsentrasi ekstrak air daun pepaya (EADP)
-Kontrol negatif -Kontrol Positif
Kematian Larva Buah Jeruk Daun pepaya
Dosis Insektisida Nabati yang tepat Pengujian Enzim
Papain
Aktivitas enzim papain
Jumlah Kematian Larva Buah Jeruk Ekstrak air daun