• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Path Loss Model Propagasi Dalam Ruangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Path Loss Model Propagasi Dalam Ruangan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dalam bidang telekomunikasi sekarang, semakin mempermudah pengguna berkomunikasi. Hal ini ditandai dengan alat komunikasi yang semakin canggih. Dengan layanan yang berbeda sesuai yang ditawarkan penyedia jasa, pengguna dengan bebasnya dapat memilih baik komunikasi via suara, data, ataupun gambar. Kemudahan ini kelihatannya membuat pengguna semakin enggan untuk melakukan aktifitas di luar ruangan. Apalagi bagi pengguna yang sibuk bekerja, pelajar/mahasiswa, mereka akan lebih memilih aktifitas di dalam ruangan. Dengan menggunakan layanan komunikasi apalagi menggunakan komunikasi seluler, tidak serta merta selalu memberikan layanan yang maksimal. Terkadang pengguna dihadapkan dengan kendala seperti berkuranganya sinyal bahkan hingga hilangnya sinyal sewaktu menggunakan layanan internet (salah satu dari layanan yang paling sering digunakan pengguna telepon genggam).

Penggunaan komunikasi seluler didalam ruangan menggunakan Access Point, maka digunakan dan dipasang perangkat Wi-Fi. Karena pemasangan

perangkat yang berada di dalam ruangan, tentu akan dihadapkan dengan adanya sekat/penghalang berupa dinding. Adanya sekat/dinding akan memengaruhi daya terima. Dalam hal ini penghambat yang dimaksud adalah rugi lintasan yang dihadapi sinyal menuju penerima. Dimana sinyal akan menembus (penetrasi) dinding sehingga sinyal akan berkurang diakibatkan karena adanya rugi lintasan tadi.

(2)

2

oleh sekat/dinding penghalang, kemudian akan dihitung path loss yang dihadapi oleh sinyal yang menembus sekat/dinding. Berdasarkan nilai path loss yang diperoleh, maka akan ditentukan model yang layak dan cocok untuk propagasi dalam ruangan yang telah ditentukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh sekat/dinding terhadap nilai rugi lintasan pada ruangan kuliah di Teknik Elektro ruang J313, J314 dan ruangan sudut sebelah J314. 2. Bagaimana nilai rugi lintasan dengan menggunakan model ITU-R dan

COST231 Multi Wall Model.

3. Bagaimana mendapatkan model yang lebih cocok untuk propagasi indoor pada ruangan yang dimodelkan.

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan menganalisis perbandingan rugi lintasan dalam ruangan dengan menggunakan model ITU-R dan COST231 Multi Wall.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terfokus, maka dibatasi pembahasan sebagai berikut :

1. Menghitung rugi lintasan dengan menggunakan model ITU-R dan COST231 Multi Wall Model.

2. Rugi yang diamati adalah rugi lintasan sinyal yang melalui sejumlah sekat dengan jenis material sekat di dalam suatu ruangan yang dimodelkan.

3. Frekuensi yang digunakan 2,4 GHz.

(3)

3 1.5 Metodologi Penelitian

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Literatur, yaitu mengumpulkan teori-teori dasar serta teori pendukung

dari berbagai sumber, buku-buku referensi, situs-situs dari internet yang menunjang dalam analisa ini, dan jurnal-jurnal yang mendukung.

2. Studi analisis, yaitu melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Menentukan profil bangunan yang diacu sebagai asumsi, yaitu ruangan satu lantai yang dimodelkan.

b. Menggunakan frekuensi 2,4 GHz.

c. Menentukan model propagasi yang digunakan untuk indoor, yaitu model propagasi ITU-R dan COST231 Multi Wall Model.

d. Menentukan lokasi penelitian, yakni gedung perkuliahan Teknik Elektro di lantai 3 ruangan J314,J313, dan ruangan sebelah J314. Dari ruangan yang telah ditentukan maka akan diperoleh jenis sekat berupa dinding batu. Kemudian penelitian akan dilakukan dengan menggunakan hasil pengukuran langsung. Pengukuran antara pemancar dan penerima akan dilakukan dengan menggunakan jarak-jarak yang telah ditentukan.

e. Menghitung dan menganalisis nilai rugi lintasan dengan menggunakan model yang telah ditentukan pada bangunan yang dimodelkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai Tugas Akhir ini, secara singkat dapat diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

(4)

4

Indoor yang akan digunakan untuk mendukung perhitungan dan analisis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang perhitungan rugi lintasan dalam ruangan dengan menggunakan model ITU-R dan COST231 Multi Wall Model.

BAB IV: HASIL PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang analisis perbandingan rugi lintasan dengan menghITU-Rng rugi lintasan menggunakan model ITU-R dan COST231 Multiwall.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak — Pada wireless body area network (WBAN), propagasi radio dari node sensor yang berada di permukaan tubuh manusia sangat kompleks dan unik bila

Pada hasil analisis berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan usulan tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang ada, dapat dilihat ketidaksesuaian pada beberapa

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-7, 2014 ISPRS Technical Commission VII Symposium, 29 September – 2

BIDANG DATA, INFORMASI PELAYANAN UMUM, & PENGADUAN DAN BIDANG PENGOLAHAN & PENERBITAN PERIZINAN & NON PERIZINAN NAMA SOP : Pelayanan Izin Gelanggang Permainan

Atas dasar tersebut, maka Gugus Depan Pangkalan SMK AL-FATAH Cidadap dipandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan perkemahan dalam rangka Pelantikan Pramuka Penegak

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5/W4, 2015 3D Virtual Reconstruction and Visualization of

The point of interest is shown on the 3D view with a locator (a simple 3D model, visible in Figure 2); this helps the user in hav- ing a clear feedback on its position inside the

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah breakwater Pelabuhan Tanjung Adikarta Glagah jika dibangun sesuai desainnya yaitu tetrapod dengan berat 7 ton