ABSTRAK
Kebugaran fisik sangat dibutuhkan setiap orang agar dapat menjalankan aktivitas fisik sehari-hari secara optimal. Kebugaran fisik tidak hanya diperlukan oleh kelompok atlet, tetapi juga oleh nonatlet. Memiliki kebugaran kardiorespirasi yang baik penting karena daya tahan kardiorespirasi merupakan salah satu komponen kebugaran fisik yang berkaitan dengan kesehatan, terutama kesehatan kardiometabolik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara teknik pengukuran komposisi tubuh, yaitu indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang dengan kebugaran kardiorespirasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Sampel penelitian berjumlah 60 orang dan merupakan mahasiswi FK USU angkatan 2014 yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dan respirasi. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Setelah diukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang, sampel penelitian melakukan tes latihan kebugaran fisik jenis graded exercise test menggunakan treadmill dengan Bruce Protocol maksimal selama 15 menit, dan dihentikan jika terdapat indikasi untuk menghentikan tes. Waktu total sampel penelitian berada di atas treadmill digunakan untuk menghitung VO2 maks untuk mengetahui kebugaran kardiorespirasi. Uji hipotesis dilakukan dengan uji korelasi Spearman, dan analisis data dilakukan dengan program SPSS.
Hasil uji korelasi tidak signifikan dengan arah korelasi negatif untuk masing-masing indeks massa tubuh (r = -0,075; p = 0,569) dan lingkar pinggang (r = -0,218; p = 0,094) dengan VO2 maks.
Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara teknik pengukuran komposisi tubuh, yaitu IMT dan lingkar pinggang dengan kebugaran kardiorespirasi.
Kata Kunci : Hubungan, indeks massa tubuh, kebugaran kardiorespirasi, lingkar pinggang, mahasiswi fakultas kedokteran
ABSTRACT
Physical fitness is needed by anyone to do their daily activities optimally. Physical fitness is not only needed by athlete groups, but also by non-athletes groups. Having good cardiorespiratory fitness is important because cardiorespiratory endurance is one of the health-related physical fitness components, especially cardiometabolic health.
The aim of this study was to investigate the association between the body composition measurement techniques, namely body mass index (BMI) and waist-circumference, and cardiorespiratory fitness.
This was an observational analytic with cross-sectional study design. There were 60 participants in this study and they were female medical students of University of Sumatera Utara from class of 2014. This study’s sampling method is consecutive sampling. After the weight, height, and waist-circumference were measured, the participants started the physical fitness exercise test (graded exercise test) using the treadmill with Bruce Protocol for max. 15 minutes, and was stopped if indications for stopping the test appeared. The total time being on treadmill was used to calculate VO2 max to estimate cardiorespiratory fitness.
Data analysis was performed using SPSS program with Spearman correlation test.
There was a nonsignificant negative correlation between body mass index and VO2 max (r = -0,075; p = 0,569) and between weight-circumference and VO2
max (r = -0,218; p = 0,094).
There was no significant correlation between the body composition measurement techniques, namely body mass index and weight-circumference and cardiorespiratory fitness.
Keywords : Association, body mass index, cardiorespiratory fitness, female medical students, weight-circumference