• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konflik antara Warga Hegarmanah Cikuda d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konflik antara Warga Hegarmanah Cikuda d"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Konflik antara Wa

rga Hegarmanah ‘Cikuda dan

Negla

sari’ dengan pihak Apartemen Taman

Melati

DASAR-DASAR ILMU SOSIAL

Disusun oleh:

Ali Zahid H 170210140030 Ragib Firdaus 170210140031 Evi Noviandani Z 170210140032 Monita Hizma 170210140033 Dede Alan M 170210140034 Vickya Bella A 170210140036 Penti Aprianti 170210140037

HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJAJARAN

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai akhir mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Terselesaikannya penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. karena itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Drs. R. Abdul Musyawardi Chalid, M.Si. selaku dosen mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Sosial program studi Hubungan Internasional Universitas Padjajaran yang telah memberikan materi-materi perkuliahan yang sangat bermanfaat bagi penelitian kami.

2. Nugraha Pratama, Aditya Darmawan Sudagung, serta Aria Rangga selaku asisten dosen dan pembimbing kelompok dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian kami.

3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga penulisan usulan penelitian ini dapat terselesaikan.

Tidak ada gading yang tak retak. Kami sadar bahwa dalam usulan penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan penelitian selanjutnya. Akhirnya penyusun tetap berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jatinangor, Desember 2014

(3)

iii

DAFTAR ISI

COVER

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.4 Manfaat Penelitian 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Konflik 3

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian 5

3.2 Sumber Data 5

3.3 Teknik Pengumpulan Data 5

3.3.1 Dokumentasi 6

3.3.2 Wawancara 6

3.3.3 Observasi 6

(4)

iv

BAB IV OBJEK KAJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Masalah 9

4.2 Objek Kajian Penelitian

4.2.1 Warga Hegarmanah (Cikuda RW 07, Neglasari RW 11) 10 4.2.2 Bagian K3 Apartemen Taman Melati 10 4.3 Konflik antara Warga Hegarmanah ‘Cikuda dan Neglasari’

dengan pihak Apartemen Taman Melati 10 4.4 Bentuk Akomondasi ‘Arbitrasi’ Warga Hegarmanah

dengan pihak Apartemen Taman Melati 11 4.5 Dokumentasi

4.5.1 Wawancara dengan perwakilan warga masyarakat Hegarmanah 13 4.5.2 Wawancara dengan K3 Apartemen Taman Melati 13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 14

5.2 Saran 14

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Penetapan Jatinangor sebagai kota pendidikan tinggi telah direncanakan sejak tahun 1980–an sesuai dengan konsep Pengembangan Wilayah Pembangunan (PWP) Bandung Raya. Jatinangor yang dijadikan sebagai kota pendidikan membuka peluang untuk mengadu nasib atau mencari pekerjaan. Hal inilah yang telah membuat peluang Investor dari luar kota mulai memasuki Jatinangor. Investasi-investasi tersebut memang dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan wilayah Jatinangor, namun mengakibatkan permasalahan yang cukup signifikan untuk dipertimbangkan. Ternyata tidak mudah untuk membangun sebuah apartemen di wilayah Jatinangor, meskipun tidak terdapat sengketa dalam pembangunan, tetapi masih ada saja yang menolak untuk dibangunnya sebuah apatemen dengan berbagai alasan.

Cikuda dan Neglasari merupakan kampung di desa Hegarmanah Jatinangor, dimana wilayah itu adalah tempat sasaran pembangunan salah satu apartemen yang bernama Apartemen Taman Melati. Pada awalnya tempat dibangun apartemen tersebut merupakan persawahan yang produktif mengasilkan hasil pangan dan juga sebuah sarana lapangan pekerjaan bagi warga lokal.

Apartemen Taman Melati ini merupakan proyek dari APG (Adi Persada Gedung), dengan memulai pembangunan bulan Januari 2014, akan tetapi sebenarnya mereka sudah mengurus masalah lahan sejak bulan Juni 2013. Tetapi warga tidak mempermasalahkan masalah sengketa lahan, justru konflik itu sebenarnya dibuat oleh oknum-oknum yang menginginkan keuntungan pribadi. Itulah sebabnya kami mengambil masalah ini karena menarik untuk dibahas dan diteliti lebih lanjut.

1.2

Rumusan Masalah

(6)

2 2. Apa penyebab terjadinya konflik ?

3. Tindakan apa yang diambil tokoh masyarakat setempat dalam menyelesaikan konflik?

1.3

Tujuan Penelitian

Dari latar belakang di atas, dapat di simpulkan tujuan penelitianya berupa: 1. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya konflik.

2. Untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam konflik dan apa alasan keterlibatan mereka.

3. Mencari solusi dalam menyelesaikan konflik tersebut.

1.4

Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini, kami mengharapkan mendapatkan manfaat penelitian teoritis berupa:

1. Penelitian ini menambah khazanah keilmuan di bidang sosial. 2. Melengkapi referensi teori konflik Karl Marx.

3. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti.

4. Introspeksi diri untuk peneliti dan tokoh masyarakat tempat penelitian. Dengan penelitian ini, kami mengharapkan mendapatkan manfaat penelitian praktis berupa:

1. Konflik yang terjadi antara pribumi dan pihak luar (pembangun apartemen) adalah terjadi karena adanya kesalah pahaman dan kecemburuan sosial akibat kurangnya komunikasi di antara keduanya.

(7)

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Konflik

Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang per orangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan ancaman kekerasan. Dalam bentuk ekstrimnya, konflik dilangsungkan tidak hanya sekadar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai tahap pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya.

Sementara menurut Lewis A. Coser, Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula. Teori ini didasarkan pada pemilikan sarana-sarana produksi sebagai unsur pokok pemisahan kelas dalam masyarakat. Konflik juga memiliki kaitan yang erat dengan struktur dan juga konsensus.

Latar belakang munculnya pemikiran Coser tentang fungsi konflik sosial dapat dijelaskan dengan melihat kondisi intelektual, sosial dan politik pada saat itu. Kondisi intelektual adalah respon Coser atas dominasi pemikiran fungsionalisme yang merupakan orientasi teoritis dominan dalam sosiologi Amerika pada pertengahan tahun 1950 .

(8)

4

proses konflik dipandang dan diperlakukan sebagai sesuatu yang mengacaukan atau disfungsional terhadap keseimbangan sistem secara keseluruhan. Padahal dalam pandangan Coser konflik tidak serta-merta merusakkan, berkonotasi disfungsional, disintegrasi ataupun patologis untuk sistem dimana konflik itu terjadi melainkan bahwa konflik itu dapat mempunyai konsekuensi-konsekuensi positif untuk menguntungkan sistem itu.

(9)

5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metodologi adalah instrumen utama dalam melakukan sebuah penelitian. Tanpa adanya metodologi, penelitian tidak akan berjalan secara maksimal. Metodologi meliputi asumsi dasar, model dan konsep penelitian. Metodologi juga berarti suatu proses atau prosedur dalam melakukan penelitian, bisa juga berupa teori hingga hasil analisis ketika hendak melakukan sebuah penelitian.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Metode penelitian ini adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi gabungan. Analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2005:1).

3.2

Sumber Data

Sumber data yang di ambil melalui subjek penelitianya yaitu warga masyarakat sekitar tempat didirikannya Apartemen Taman Melati di daerah Cikuda dan Neglasari di Desa Hegarmanah, tokoh masyarakat setempat, dan pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan apartemen.

3.3

Teknik Pengumpulan Data

(10)

6

dilakukan untuk mencari sumber-sumber tertulis dalam mengisi landasan teori dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung melalui wawancara dan observasi.

3.3.1

Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semua itu menberikan informasi bagi proses penelitian. Menurut Sugiyono (2008; 83) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilita s hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnya. Dan kali ini, dokumen yang kami gunakan adalah dokumen tertulis.

3.3.2

Wawancara

Kami menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan sumber data. Teknik wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan yang diajukan oleh penanya kepada informan untuk dijawab secara lisan pula. Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti kali ini adalah teknik wawancara terstruktur , dimana saat mengajukan pertanyaan kepada informan, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang sudah disiapkan terlebih dahulu.

3.3.3

Observasi

(11)

7

mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Dan jenis observasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Observasi Terus Terang atau Tersamar

- Observasi Terus Terang : Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.

- Observasi Tersamar : Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.

3.4

Teknik Pengolahan Data

Data yang akan diperoleh dari penelitian di lapangan, akan diolah dan dikomparasikan dengan teori konflik terpilih yang telah dibahas pada BAB I. Selanjutnya teknik pengolahan dan analisis data akan menggunakan metode kualitatif, yaitu metode yang dapat memberi rincian yang kompleks tentang fenomena.

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian.

Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisa, perlu pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain di luar penelitian tersebut. Berdasarkan pengolahan data tersebut, perlu dianalisis dan dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian.

(12)

data-8

data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian.

3.5

Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan

Setelah mengetahui sumber data yang kami pilih dan cara pengumpulan data, berikut rencana lokasi dan waktu penelitian yang telah kami tentukan.

ACARA

Week 1

Week 2

Week 3

Week 4

Penyususnan dan pengajuan pertanyaan

Wawancara terhadap Objek penelitian

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Penyajian data Pemelitian

(13)

9

BAB IV

OBJEK KAJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Masalah

Di wilayah Jatinangor tepatnya diantara wilayah Cikuda dan Neglasari Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, didirikan sebuah apartemen yang diberi nama Taman Melati di kawasan tersebut. Pada awal pembangunannya ternyata proyek tersebut tidak berjalan mulus sesuai dengan harapan, ada saja konflik yang terjadi diantara pihak pembangun dengan warga sekitar yang merasa tidak setuju ataupun dengan alasan lain yang menyebabkan konflik itu terjadi. Meskipun sebelumnya telah diadakan sosialisasi dari pihak pembangun apartemen dengan masyarakat sekitar menganai kesepakatan pembangunan apartemen, tetapi ada oknum-oknum yang merasa keberatan dengan kesepakatan tersebut. Sehingga, menurut dari beberapa narasumber yang telah kami wawancarai, telah terjadi beberapa kali demonstrasi berupa tuntutan-tuntutan dan keluhan dari warga sekitar dengan motif yang sebenarnya adalah mencari keuntungan pribadi.

Tuntutan-tuntutan itu berupa perbaikan jalan, pemasangan lampu penerangan jalan, pembangunan masjid, hingga meminta sejumlah uang untuk keperluan pribadi. Kemudian keluhan yang di lontarkan adalah seperti kebisingan pembangunan yang dirasakan hingga tengah malam, dan juga tenaga kerja yang di pekerjakan berasal dari luar alias tidak memakai warga lokal.

(14)

10

menerima bentuk kompensasi tersebut dengan pertimbangan untuk kebaikan bersama.

4.2 Objek Kajian Penelitian

4.2.1 Warga Hegarmanah (Kampung Cikuda RW 07 dan

Kampung Neglasari RW 11)

Terdapat dua kampung yang lokasinya berdekatan dengan berdirinya pembangunan apartemen Taman Melati, yaitu kampung Cikuda RW 07 berlokasi sebelah kanan dari apartemen dan Neglaalsari RW 11 berlokasi di sebelah kiri apartemen. Kedua kampung tersebut berada di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor. Sebenarnya apabila di tinjau dari segi geografis posisi apartemen tersebut, maka apartemen tersebut termasuk pada wilayah RW 11 namun karena lokasi apartemen berdekatan pula dengan RW 07 sehingga kampung ini pun mendapatkan kompensasi yang sama dengan RW 11 yaitu kampung Cikuda. Warga kedua kampung tersebut terlibat dalam perundingan masalah pembebasan lahan untuk pembangunan Apartemen Taman Melati.

4.2.2 Bagian K3 Apartemen Taman Melati

Pak Deni selaku narasumber pihak Taman Melati, beliau menjabat sebagai K3 atau biasa disebut Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan merupakan bagian pertimbangan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang keselamatan, kesehatan dan keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha produksi.

4.3

Konflik antara Warga Hegarmanah ‘Cikuda dan

Neglasari’ dengan pihak Apartemen

Taman Melati

(15)

11

sekitar Cikuda dan Neglasari, merupakan hal yang wajar apabila terdapat pihak-pihak yang akan memanfaatkan hal tersebut untuk memperoleh keuntungan. Entah itu untuk kepentingan komunal maupun kepentingan individual.

Sudah pasti sebelum dimulainya konstruksi gedung pun pastinya pihak manajemen akan menghubungi tokoh terkait di lahan yang akan menjadi sasaran tempat berdirinya apartemen. Dan di sana lah antar pihak harus mengerti dan saling memahami apa-apa yang dijanji-kan satu sama lain. Seperti misalnya, pihak apartemen akan mendirikan apartemen dengan catatan warga meminta perbaikan jalan, penerangan jalan, membangun mesjid, e.g semua fasilitas umum.

Pembangunan apartemen tersebut memang konfliktual, tapi di sini, pihak apartemen mencoba sekooperatif mungkin agar warga sekitar pun dapat menerima pembangunan apartemennya. Pihak apartemen dengan win-win solution-nya seperti setengah dari pekerja dalam pembangunan apartemen tersebut adalah warga lokal yang mana memperluas adanya lapangan pekerjaan bagi para pengangguran di sekitar Desa Hegarmanah. Ternyata, dengan adanya pembangunan ini pun banyak warga lokal yang memanfaatkannya dengan berjualan makanan, membuka warung, dll.

Maka dari itu, semula dari hal yang bisa saja menimbulkan konflik, di sini pihak apartemen tahu betul keinginan warga lokal sehingga apa-apa yang konfliktual menjadi sangat bisa dijadikan wadah untuk upaya saling kerja sama dan membuka lapangan pekerjaan satu sama lain.

4.4

Bentuk Akomondasi ‘Kompromi’ Warga Hegarmanah

dengan pihak Apartemen Taman Melati

(16)

12

konfliknya serta pihak Apartemen Taman Melati pun setuju dengan usulan warga tersebut.

(17)

13

4.5 Dokumentasi

4.5.1 Wawancara dengan perwakilan warga Hegarmanah

(18)

14

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Konflik yang terjadi antara masyarakat dengan pihak pembangun Apartemen Taman Melati karena kedua belah pihak sama kuat di dalam mempertahankan pendapat masing-masing, sehingga mengakibatkan beberapa peristiwa seperti demo dan tuntutan lainnya dari warga masyarakat sebagai usaha untuk menuntaskan konflik yang terjadi. Selain karena perbedaan pendapat dan benturan kepentingan, penyebab konflik yang lainnya merupakan adanya oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dari proyek pembangunan apartemen.

Upaya dalam menyelesaikan konflik yang terjadi ditempuh dengan berbagai cara dan kesepakatan yang menghasilkan win-win solution dimana kedua belah pihak yang berselisih mendapatkan keuntungan masing-masing. Penyelesaian konflik ditempuh dengan berbagai cara dan menggunakan pula sosialisasi serta jasa konsultan serta kesepakatan resmi dari pihak yang terkait.

Konflik yang terjadi antara warga masyarakat Desa Hegarmanah tepatnya kampung Cikuda dan Neglasari dengan pihak pembangunan Apartemen Taman Melati merupakan konflik yang pada akhirnya melahirkan kompromi dari kedua belah pihak serta tentu memiliki sisi baik positif maupun negatif.

5.2

Saran

(19)

15

Dari penelitian yang kami angkat dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konflik yang terjadi di masyarakat akibat suatu peristiwa ataupun perihal tidak selalu merusakkan namun jikalau pihak yang mengalami konflik dapat bersama-sama mencari celah agar sebuah persetujuan dapat tercapai tanpa melahirkan keadaan yang disfungsional bagi kedua belah pihak maupun salah satu pihak.

(20)

16

DAFTAR PUSTAKA

Hanifsos.com/2013/03/bentuk-bentuk-akomodasi.html?m=1

http://lelonososio.wordpress.com/modul-penelitian-sosial-kelas-xii/

Referensi

Dokumen terkait

Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan diklasifikasikan sebagai properti investasi yang dicatat sebagai sewa pembiayaan seperti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan motif dala m keputusan melakukan perawatan tubuh di Larissa Skin Care & Hair Treatment ditinjau dari

Tulisan ini menyajikan serangkaian tes yang dilakukan untuk menghubungkan gambar termal dan kegagalan yang biasa terjadi dalam arrester Zinc Oxide dan pengembangan

5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang masih

Alinea 4: Perjelas pertanyaan penilitian artikel ini: Pedoman/petunjuk manakah yg dapat diberi kepada jemaat masa kini untuk memilihara pergaulan dgn Tuhan melalui doa.. Alinea

Penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian

Berdasarkan penelitian peneliti mencoba menerapkan kegiatan belajar anak melalui media kartu bilangan dan kartu gambar terhadap kemampuan berhitung anak, Mayke 1995

Proses yang biasanya dilakukan pada pembuatan furfural adalah proses memberikan hasil mengenai konsentrasi katalisator asam dan waktu reaksi terbaik untuk